NIM : 2013010074
SUBJEK : TUGAS BAHASA INDONESIA
ARTIKEL KESEHATAN
Pandemi COVID-19 terbukti telah memakan banyak korban, terutama di Indonesia. Sudah bukan
waktunya untuk menyepelekan virus yang lebih dikenal dengan virus corona ini. Lalu apa yang harus
segera kita lakukan jika muncul gejala-gejala penyakit tersebut?
Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan protocol isolasi diri sendiri dalam penanganan virus ini
pada tanggal 17 Maret 2020 lalu. Yuk kita simak dan terapkan!
Jangan pergi bekerja, ke sekolah, atau ke ruang publik untuk menghindari penularan COVID-
19 ke orang Iain di masyarakat.
Harus mengisolasi diri, memantau diri sendiri untuk menghindari kemungkinan penularan
kepada orang-orang di sekitar termasuk keluarga.
Melapor kepada petugas pelayanan kesehatan terdekat tentang kondisi kesehatan, riwayat
kontak dengan pasien COVID-19 atau riwayat perjalanan dari negara atau area transmisi
lokal, untuk dilakukan pemeriksaan sampel oleh petugas kesehatan.
Ketika seseorang sakit (demam, batuk, nyeri tenggorokan atau gejala penyakit pernapasan
Iain), namun tidak memiliki risiko penyakit penyerta Iain (diabetes, jantung, kanker, paru
kronik, ADS, penyakit autoimun, dll), maka secara sukarela atau berdasarkan rekomendasi
petugas kesehatan, tinggal di rumah dan tidak pergi bekerja, sekolah, atau ke tempat-tempat
umum.
Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang memiliki gejala demam atau gejala pernapasan dengan riwayat
dari negara atau area transmisi lokal, dan atau orang yang tidak menunjukkan gejala tetapi pernah
memiliki kontak erat dengan pasien positif COVID-19.Lama waktu isolasi diri selama 14 hari hingga
diketahui hasil pemeriksaan sampel di laboratorium.
Ketika seseorang tidak menunjukkan gejala, tetapi pernah memiliki kontak erat dengan pasien positif
COVID-19 dan atau orang dengan demam/gejala pernapasan dengan riwayat dari negara atau area
transmisi lokal.
· Lakukan pengukuran suhu harian dan observasi gejala klinis seperti batuk atau kesulitan
bernapas.
· Jika hasil pemeriksaan sampel dinyatakan positif, lakukan isolasi diri sendiri. Apabila
memiliki penyakit bawaan berdasarkan rekomendasi petugas kesehatan, maka dilakukan
perawatan di rumah sakit.
5. Tindakan Pencegahan
· Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau hand sanitizer.
· Tutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin, dengan tisu atau lengan atas bagian
dalam yang tertekuk. Segera buang tisu ke tempat sampah yang tertutup dan bersihkan
tangan dengan sabun dan air atau hand sanitizer.
· Jaga jarak sosial setidaknya 1 meter dengan orang Iain, terutama dengan mereka yang
batuk, bersin, dan demam.
· Jika mengalami demam, batuk, dan sulit bernapas, segera cari perawatan medis
· Masker medis tidak untuk anggota masyarakat umum yang tidak memiliki gejala penyakit
pernapasan. Jika masker digunakan, praktik terbaik harus diikuti dengan cara memakai,
melepas, dan membuangnya serta tindakan kebersihan tangan setelah pengangkatan.
· Pastikan masker menutup mulut, hidung, dan dagu, dan bagian yang berwarna berada di sebelah
depan.
· Tekan bagian atas masker supaya mengikuti bentuk hidung dan tarik ke belakang di bagian bawah
dagu.
· Lepaskan masker yang telah digunakan dengan hanya memegang tali dan langsung buang ke tempat
sampah tertutup. Cuci tangan pakai sabun dan air atau hand sanitizer setelah membuang masker
yang telah digunakan.
· Hindari menyentuh masker saat menggunakannya. Jangan gunakan kembali masker sekali pakai.
Ganti secara rutin apabila kotor atau basah.
Selain cara-cara di atas, jangan lupa untuk terus mencatat gejala-gejala yang anda rasakan, serta suhu
badan anda
Banyak sekali berita yang beredar mengenai pandemik COVID-19 yang sedang marak-maraknya
menjadi bahan pembicaraan yang tiada henti. Pasalnya, data 31 Maret 2020 menyebutkan bahwa di
Indonesia sendiri, kasus positif COVID-19 ada 1.528 kasus, dengan 136 kasus kematian (8.9%).
Gejala umum yang dialami oleh penderita yang terinfeksi COVID-19 adalah batuk, tenggorokkan
gatal, demam, dan sesak napas. Ketika sedang membaca atau menonton berita terkait dengan virus
tersebut, pernahkan anda merasakan gejala-gejala serupa dan menimbulkan ketakutan akan
terjangkitnya penyakit tersebut? Apabila jawabannya adalah “Ya”, maka mungkin anda menderita
penyakit Psikosomatis.
Psikosomatis adalah kondisi atau gangguan ketika pikiran anda mempengaruhi tubuh, sehingga
memunculkan gejala atau perasaan fisik tanpa adanya dasar penyakit tertentu. Penyakit ini dapat
ditimbulkan karena stress yang berlebihan sehingga menyebabkan gejala berupa nyeri dada, sesak napas,
dan demam. Psikosomatis dapat terjadi akibat ketidak-seimbangan saraf otonom. Adrenalin akan
mengalir ke seluruh tubuh sehingga menimbulkan gejala serupa.
Orang yang sebenarnya sehat dapat menyalahartikan sensasi ini menjadi mirip dengan gejala COVID-
19 seperti sakit tenggorokan, hidung beriar, tidak enak badan, batuk kering, demam, dan sesak napas.
Penting untuk mengetahui bagaimana cara untuk mengatasi psikosomatis yang dirasakan. Berbagai cara
dapat dilakukan, antara lain:
Banyaknya informasi hoaks yang beredar di media sosial, grup aplikasi pesan yang
dikirimkan dari keluarga atau teman dapat memicu rasa stress yang berlebih. Pentingnya untuk
membaca dan mengumpulkan informasi dari sumber yang dapat dipercaya dapat mengurangi
perasaan ini. Sumber informasi yang dapat dipercaya dapat diperoleh dari Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia atau situs World Health Organization.
Mengikuti perkembangan berita mengenai virus baru ini tentunya penting untuk
meningkatkan kewaspadaan, namun apabila hal tersebut dapat memicu rasa stress yang anda
rasakan, alangkah lebih baik rehat sejenak dari segala pemberitaan tersebut. Coba luangkan
waktu untuk beristirahat, mendengarkan lagu, membaca buku, dan melakukan aktivitas-aktivitas
lain yang anda sukai, seperti memasak, melukis, bermain game, atau berolahraga.
Salah satu hal yang dapat anda lakukan untuk merasa lebih tenang adalah dengan menjaga
kebersihan diri sendiri dan kesehatan.
o Rutin mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun, atau cairan antiseptik dengan
alkohol minimal 60%.
o Makan makanan kaya akan serat dan protein serta minum vitamin.
o Berdoa dan meditasi agar anda lebih tenang menghadapi rasa cemas dan panik.
· Berpikir Positif.
Kekuatan berpikir positif dapat membuat anda merasa lebih tenang. Dengan melakukan sugesti
positif pada diri sendiri dan fokus ke hal-hal yang anda sukai dapat mengurangi gejala
psikosomatis yang anda alami.
DAFTAR PUSTAKA
NHS.(2020,April28).Pregnancyandcoronavirus.Https://Www.Nhs.Uk.https://www.nhs.uk/conditions/coronavirus-covid-
19/people-at-higher-risk/pregnancy-and-coronavirus/