Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Sains Manajemen dan Kewirausahaan

Jurnal Sains Manajemen dan Kewirausahaan (JSMK), Vol. 2. No.1. Maret 2018
Vol. 4. No. 1. Maret 2020
JSMK
Hal. 69 - 80 ISSN: 2597-467X
http://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/jsmk

PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), NON


PERFORMING LOAN (NPL) DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP
PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA
SUBSEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2015-2017

Ahmad Rizky Maryadi1 , Pusvita Indria Mei Susilowati1


1)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin

Abstrak
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Return on Equity (ROE),
Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) terhadap nilai perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif.
Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi berganda yang sebelumnya diuji dengan uji asumsi klasik. Pengambilan data berupa data sekunder
yang didapat dari situs Bursa Efek Indonesia dan situs perusahaan perbankan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel LDR dan BOPO memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Sedangkan variabel ROE dan NPL tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci: Nilai Perusahaan, Return on Equity, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan,
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional.

Abstract
The purpose of this research is to determine and analyze the influence of Return on Equity (ROE), Loan
to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL) and Operational Efficiency Ratio (OER) to the
company’s value. The method in this research is quantitative. Data collection techniques in the form of
documentation. Data technique analysis using multiple regression analysis that was previously tested
with classical assumptions. The result shows that variable LDR and OER have a significant influence to
the company’s value. While variable ROE and NPL doesn’t have a significant influence to the company’s
value..

Keywords: Company’s Value, Return on Equity, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan,
Operational Efficiency Ratio.

Alamat surat elektronik penulis, e-mail: rizkymaryadi11@gmail.com

69
Jurnal Sains Manajemen dan Kewirausahaan (JSMK), Vol. 4. No.1. Maret 2020

PENDAHULUAN NPL adalah PT Bank Bukopin Tbk. Bank yang


Pertumbuhan ekonomi sebuah negara dapat dikendalikan oleh PT Bosowa Corporindo ini
diukur dari pendapatan nasionalnya, penggunaan harus mengalami NPL bruto 4,87%, pada kuartal
tenaga kerja dan tingkat pengangguran, tingkat III-2017 NPL naik signfikan dari setahun
perubahan harga, neraca perdagangan dan sebelumya yang masih pada level 3,37%. Laba
pembayaran, dan indeks pasar modal di suatu individual sebelum pajak kuartal III-2017
negara. Pasar modal merupakan tempat yang bisa Bukopin tergerus 25% menjadi Rp782,46 miliar
mempertemukan antara investor dengan dari setahun sebelumnya.Rp1,04.triliun. Namun,
perusahaan yang mencari pendanaan. Indeks Bank ini sangat serius mengendalikan NPL,
pasar modal yang bertumbuh dari tahun ke tahun terlihat dari target pertumbuhan kredit yang
membuat minat investor berinvestasi di sebuah disampaikan dalam Rencana Bisnis Bank 2018
negara menjadi tinggi dan indeks yang hanya dikisaran 5%. Target itu jauh lebih rendah
bertumbuh ini memberikan rasa percaya investor. dari proyeksi Bank Indonesia terhadap industri,
Di Indonesia indeks pasar modal yang biasa jadi perbankan sebesar 8-10%. Tentunya.peningkatan
acuan investor adalah Indeks Harga Saham NPL adalah berita buruk, tetapi bila diselesaikan
Gabungan (IHSG). Salah satu sektor yang dengan baik, maka itu dapat menjadi pundi
menjadi tulang punggung di IHSG adalah sektor pendapatan pada periode berikutnya
perbankan. Selain menjadi tulang punggung (www.cnbcindonesia.com, Minggu 15 April
IHSG, perbankan memiliki peran penting dalam 2018).
perekonomian dengan memberikan pendanaan Meningkatnya perkembangan teknologi saat
kepada entitas yang memerlukan dana. ini dan semakin kompleksnya produk keuangan
Bank adalah badan usaha yang menghimpun yang ada menyebabkan investor harus cermat
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan dalam melakukan pengambilan keputusan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam berinvestasi. Salah satu sarana informasi yang
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya berguna bagi investor adalah laporan keuangan.
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan
banyak. Bank memiliki fungsi melakukan dapat memberikan gambaran bagi investor
penghimpunan dana dari pihak ketiga, tentang kondisi perusahaan. Investor yang ingin
menyalurkan dana yang berhasil dihimpun berinvestasi di perusahaan perbankan sebaiknya
kepada nasabah dalam bentuk kredit, Pelayanan mencermati pemberian kredit dan laba yang
jasa keuangan seperti melakukan aktivitas dihasilkan oleh bank. Penggunaan laporan
kegiatan pengiriman uang transfer, kartu debit, keuangan akan lebih optimal jika menggunakan
kartu kredit, BI-RTGS, ATM, e-banking, dan rasio keuangan.
layanan perbankan lainnya. Bagi dunia Ada beberapa rasio yang dapat digunakan
perbankan, rasio kredit bermasalah alias non investor untuk menilai perusahaan perbankan
performing loan (NPL) merupakan yaitu Return On Equity (ROE), Loan To Deposit
keniscayaan.sekaligus.momok. Keniscayaan Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL) dan
karena mustahil bank nir-NPL, meskipun banyak Biaya Operasional Pendapatan Operasional
strategi manajemen risiko untuk menekan kredit (BOPO). Rasio ROE digunakan untuk mengukur
bermasalah serendah mungkin. Momok karena pengembalian laba terhadap modal yang dimiliki.
NPL akan memaksa perbankan untuk Rasio ini dapat digunakan investor untuk melihat
meningkatkan cadangan kerugian penurunan nilai seberapa mampu perusahaan dalam
(CKPN). Ujungnya, laba pasti tergerus, bahkan meningkatkan modal yang sudah ada. Semakin
tidak jarang tinggi rasio semakin bagus di mata investor.
terjadi,kerugian,akibat,peningkatan,CKPN. Rasio LDR digunakan untuk mengukur
NPL yang tinggi juga akan menggerus rasio tingkat likuiditas bank. Rasio ini digunakan
kecukupan modal (CAR) yang ujungnya akan untuk menghitung seberapa mampu perusahaan
memaksa pemegang saham untuk melakukan aksi memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Bank
dalam penambahan modal. Bagi bank yang perlu menjaga likuiditas perusahaannya agar
melantai di bursa efek, berita mengenai tidak kehilangan kepercayaan masyarakat.
peningkatan NPL umumnya direspon dengan Rasio NPL digunakan untuk mengukur total
pelepasan saham oleh pemegang saham publik. kredit bermasalah terhadap total kredit yang
Akibatnya nilai saham bisa turun bahkan jatuh. diberikan. rasio ini digunakan untuk mengawasi
Salah satu bank yang harus merasakan pil pahit kredit yang bermasalah terhadap seluruh kredit

70
Ahmad Rizky Maryadi, Pusvita Indria Mei Susilowati / Pengaruh Return On Equity,......

yang ada. Kredit yang bermasalah bisa terhadap keputusan investasi pihak di luar
menyebabkan kesehatan bank terganggu dan perusahaan. Informasi merupakan unsur penting
dapat memberikan penilaian yang buruk bagi bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi
bank yang memiliki NPL tinggi. pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan
Rasio BOPO digunakan untuk mengukur atau gambaran baik untuk keadaaan masa lalu,
efisiensi perusahaan dalam pengelolaan beban saat ini maupun keadaan masa yang akan datang
terhadap pendapatan dalam satu periode. Bank bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan
perlu menjaga rasio ini agar nilai nya kecil bagaimana pasaran efeknya. Informasi yang
sehingga mereka menjadi perusahaan yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan
meraih laba. Rasio BOPO ini patut memberikan sinyal bagi investor dalam
diperhitungkan untuk meliat efisiensi bank dalam pengambilan keputusan investasi. Jika
melakukan aktivitas selama satu periode. pengumuman tersebut mengandung nilai positif,
Nilai perusahaan mencerminkan perusahaan maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu
di mata investor, nilai perusahaan yang diukur pengumuman tersebut diterima oleh pasar.
dengan Price Book Value (PBV) merupakan nilai
perusahaan yang tercermin lewat harga pasar Investasi
saham berbanding dengan nilai bukunya, Menurut PSAK Nomor 13 dalam Standar
semakin tinggi harga pasar dibandingkan dengan Akuntansi Keuangan per 1 Oktober 2004
nilai bukunya maka akan semakin tinggi nilai investasi adalah suatu aktiva yang digunakan
perusahaannya. Beberapa penelitian yang perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan
dilakukan peneliti sebelumnya ada beberapa (accretion of wealth) melalui distribusi hasil
ketidakkonsistenan, (Agustiani, 2016) Good investasi (seperti bunga, royalti, dividen, dan
Corporate Governance, ROA, ROE, BOPO, uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi, atau
CAR, tidak berpengaruh secara signifikan untuk manfaat lain bagi perusahaan yang
terhadap nilai perusahaan. (Anwar, 2016) berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh
memberikan kesimpulan variabel kinerja melalui hubungan perdagangan (Fahmi, 2015).
keuangan CAR, LDR, NPL dan CSR tidak (Graham, 2014) menyatakan tindakan investasi
signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan adalah tindakan yang, melalui analisis
ROA signifikan terhadap nilai perusahaan. menyeluruh, menjanjikan keamanan dana pokok
Penelitian (Srihayati, Tandika, & Azib, 2015) dan memberikan keuntungan yang memadai.
menunjukkan CAR, NPL, NIM, BOPO tidak Tindakan yang tidak memenuhi persyaratan ini
berpengaruh signifikan dan LDR berpengaruh berarti tindakan spekulasi.
signifikan. Penelitian (Repi, Murni, & Adare,
2016) menyatakan ROA, Risiko perusahaan dan Pasar Modal
LDR berpengaruh signifikan terhadap nilai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Pasar
perusahaan, sedangkan ROE dan NPL tidak Modal adalah kegiatan yang bersangkutan
berpengaruh signifikan. (Aminah, Suharsono, & dengan Penawaran Umum dan perdagangan
Ahmad, 2016) menunjukkan rasio aktiva Efek, Perusahaan publik yang berkaitan dengan
produktif dan rentabilitas berpengaruh terhadap Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dam
nilai perusahaan dan rasio permodalan, rasio profesi yang berkaitan dengan efek.
likuiditas, dan rasio kepatuhan tidak berpengaruh.
Karena penelitian terdahulu, peneliti tertarik Saham
mengangkat objek perbankan karena berita Saham adalah surat berharga yang
terkait di atas dan adanya gap dari penelitian menunjukkan kepemilikan perusahaan sehingga
sebelumnya. Alasan lain karena bank adalah pemegang saham memiliki hak klaim atas
perusahaan sistemik yang seandainya terjadi dividen atau distribusi lain yang dilakukan
kebangkrutan terhadap satu bank bisa perusahaan kepada pemegang saham. menurut
menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap Mangani (2009) Saham adalah klaim terhadap
bank lain goyah dan membuat ekonomi riil terhadap penghasilan bersih dan aset perusahaan,
terganggu. yaitu dividen yang dibagikan kepada stockholder
(pemegang saham) setelah perusahaan memenuhi
TINJAUAN PUSTAKA kewajibannya, seperti membayar gaji karyawan,
Teori Signal pajak, dan kewajiban utangnya, termasuk
Teori signal menekankan kepada pentingnya kewajiban kepada bondholder (pemegang
informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan obligasi).

71
Jurnal Sains Manajemen dan Kewirausahaan (JSMK), Vol. 4. No.1. Maret 2020

Bank selama periode tertentu (Ikatan Bankir Indonesia,


Bank didefinisikan menurut Undang- 2013). BOPO dirumuskan dengan:
Undang Nomor 10 tahun 1998 di Pasal 1 ayat (2)
Bank adalah badan usaha yang menghimpun 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝐵𝑂𝑃𝑂 =
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya Likuiditas
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat Likuiditas adalah kemampuan suatu
banyak. perusahaan memenuhi kewajiban jangka
pendeknya (Fahmi, 2017). (Ikatan Bankir
Laporan Keuangan Indonesia, 2013) mendefinisikan Likuiditas bank
Harahap (2006) menjelaskan laporan adalah kemampuan bank dalam memenuhi
keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan kewajiban, terutama kewajiban jangka pendek.
hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu rasio untuk mengukur likuiditas yang digunakan
atau jangka waktu tertentu. Dan Kasmir (2010) adalah Loan to Deposits Ratio (LDR). Loan to
memberikan definisi laporan keuangan adalah Deposits Ratio adalah rasio yang mengukur
laporan yang menunjukkan kondisi keuangan kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban
perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode jangka pendek (bisa disebut likuiditas) dengan
tertentu. membagi total kredit terhadap total Dana Pihak
Ketiga (DPK). Rumus LDR adalah:
Rasio Keuangan
Harahap (2006) menyatakan rasio keuangan 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑝𝑖ℎ𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑛𝑘
𝐿𝐷𝑅 =
adalah angka yang diperoleh dari hasil 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎
perbandingan dari satu pos laporan keuangan
dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan Aset produktif
yang relevan dan signifikan (berarti). Menurut Definisi aset produktif menurut Peraturan
Fahmi (2017) rasio dapat dipahami sebagai hasil Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012
yang diperoleh antara satu jumlah dengan jumlah menyatakan aset produktif adalah penyediaan
lainnya. dana Bank untuk memperoleh penghasilan,
dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan
Rasio Rentabilitas/Profitabilitas dana antar bank, tagihan akseptasi, tagihan atas
Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2013) surat berharga yang dibeli dengan janji dijual
mendefinisikan Rasio rentabilitas bertujuan untuk kembali (reverse repurchase agreement), tagihan
mengetahui kemampuan bank dalam derivatif, penyertaan, transaksi rekening
menghasilkan laba selama periode tertentu. administratif serta bentuk penyediaan dana
Adapun untuk mengukur rasio ini yaitu: lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.
Rasio yang digunakan untuk mengukur aset
1. Return on Equity (ROE) produktif adalah NPL. NPL dirumuskan dengan:
Rasio ini merupakan rasio yang membagi
laba setelah pajak dengan rata-rata modal pada 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ
𝑁𝑃𝐿 =
sebuah perusahaan. Rasio ROE ini dirumuskan 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛
dengan:

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ Nilai Perusahaan


𝑅𝑂𝐸 = Hidayat (2017) menyatakan Nilai
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
perusahaan merupakan persepsi investor terhadap
2. Biaya Operasional terhadap Pendapatan perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga
Operasional (BOPO) saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai
Rasio ini digunakan untuk mengukur bank perusahaan meningkat. Rasio untuk mengukur
dalam mengelola beban yang mereka keluarkan nilai perusahaan yang digunakan adalah Price to
selama satu periode terhadap pendapatan yang Book Value. Price to Book Value adalah
mereka dapatkan dalam satu periode akuntansi. perbandingan antara market price per share
Rasio ini bertujuan untuk mengetahui (harga pasar per lembar saham) dengan book
kemampuan bank dalam menghasilkan laba

72
Ahmad Rizky Maryadi, Pusvita Indria Mei Susilowati / Pengaruh Return On Equity,......

value per share (nilai buku per lembar saham). 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
𝐵𝑉𝑃𝑆 =
Rumus Price to Book Value adalah: 𝐽𝑢𝑛𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚


𝑃𝐵𝑉 =
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
Kerangka Pikir
Adapun rumus book value per share Mencermati tinjauan pustaka yang ada dan
(BVPS) adalah: juga penelitian terdahul, maka kerangka pikir
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Hipotesis METODE PENELITIAN


H1: Return on Equity berpengaruh terhadap Penelitian ini merupakan penelitian yang
Nilai Perusahaan. bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif
H2: Loan to Deposit Ratio berpengaruh merupakan penelitian di mana data yang
terhadap Nilai Perusahaan. digunakan berupa angka dan penelitian yang
H3: Non Performing loan berpengaruh ditujukan untuk menguji hipotesis.
terhadap Nilai Perusahaan. Unit analisis dalam penelitian ini adalah
H4: Biaya Operasional terhadap Pendapatan satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai
Operasional berpengaruh terhadap Nilai subjek penelitian. Unit analisis diartikan sebagai
Perusahaan. sebagai sesuatu yang berkaitan dengan fokus atau
komponen yang diteliti. Unit analisis data dalam

73
Jurnal Sains Manajemen dan Kewirausahaan (JSMK), Vol. 4. No.1. Maret 2020

penelitian ini adalah Laporan Keuangan tahun (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini
2015-2017 dari perusahaan-perusahaan sektor perusahaan yang masuk dalam kriteria ini
perbankan yang sudah go public. dijadikan sampel dan kriterianya yaitu:
Populasi dalam penelitian ini adalah 1. Perbankan yang sahamnya listing di
perusahaan-perusahaan perbankan yang terdaftar Bursa Efek Indonesia sebelum tahun
di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2017, 2016 dan berturut-turut tercatat di
menurut data pada website www.idx.co.id. periode 2015-2017.
Teknik pengambilan dalam sampel 2. Perbankan yang sahamnya masih
penelitian ini menggunakan metode purposive diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia
sampling dan mendapatkan 31 sampel. selama periode 2015-2017.
Pengambilan sampel bertujuan (purposive 3. Perbankan yang melaporkan laba selama
sampling) dilakukan dengan mengambil sampel periode 2015-2017.
dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu

Definisi Operasional Variabel


Tabel 1. Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Indikator Sumber

Return on Return on equity adalah perbandingan (Harahap,


Equity (ROE) antara laba bersih setelah pajak yang di 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 2006)
𝑅𝑂𝐸 =
(X1) dapat dalam satu periode dengan 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
modal yang dimiliki.
Loan to Loan to deposit ratio adalah (Ikatan
Deposit Ratio perbandingan antara kredit yang Bankir
(LDR) (X2) diberikan dengan total dana pihak 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑝𝑖ℎ𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑛𝑘 Indonesia,
𝐿𝐷𝑅 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎
ketiga ditambah modal sendiri. 2013)
Non Non performing loan adalah Ikatan
Performing perbandingan antara total kredit macet Bankir
Loan (NPL) dengan total kredit yang diberikan. 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ Indonesia
𝑁𝑃𝐿 =
(X3) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 (2013)
Biaya Biaya operasional terhadap pendapatan Ikatan
Operasional operasional adalah rasio yang Bankir
terhadap digunakan untuk mengukur bagaimana Indonesia
Pendapatan pengelolaan beban yang sudah (2013)
Operasional dikeluarkan dalam satu periode 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝐵𝑂𝑃𝑂 =
(BOPO) terhadap pendapatan yang didapatkan. 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
(X4)
Nilai Nilai perusahaan adalah persepsi Fahmi, I.
Perusahaan pelaku pasar terhadap sebuah (2017)
(Y) perusahaan apakah perusahaan itu 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
𝑃𝐵𝑉 =
dinilai baik oleh pasar atau buruk oleh 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
pasar.
Sumber: Berbagai Jurnal Penelitian, diolah (2019)

minimum sebesar 0,0116 atau 1,16% dan nilai


HASIL & PEMBAHASAN maximum atau nilai tertinggi adalah sebesar
Variabel dependen (Y) yang digunakan 0,2989 atau 29,89%.
dalam penelitian ini yaitu nilai perusahaan dan Variabel loan to deposit ratio memiliki nilai
variabel independen (X) dalam penelitian ini minimum sebesar 0,4202 atau 42,02% dan nilai
yaitu return on equity, loan to deposit ratio, non maximum atau nilai tertinggi adalah sebesar
performing loan, dan Biaya Operasional terhadap 1,1107 atau 111,07%.
Pendapatan Operasional. Penelitian ini dilakukan Variabel non performing loan memiliki nilai
dengan mengambil data informasi keuangan pada minimum sebesar 0 dan nilai maximum atau nilai
laporan yang diterbitkan oleh Bursa Efek tertinggi adalah sebesar 0,21 atau 21%.
Indonesia atau dari situs perusahaan. Variabel biaya operasional terhadap
Variabel return on equity memiliki nilai pendapatan operasional memiliki nilai minimum

74
Ahmad Rizky Maryadi, Pusvita Indria Mei Susilowati / Pengaruh Return On Equity,......

sebesar 0,5860 atau 58,60% dan nilai maximum Performing terjadi


atau nilai tertinggi adalah sebesar 0,9904 atau Loan (X3) Multikoline
99,04%. aritas
Variabel nilai perusahaan memiliki nilai Biaya 0,390 2,562
minimum sebesar 0,28 dan nilai maximum atau Operasional Tidak
terhadap terjadi
nilai tertinggi adalah sebesar 4,72.
Pendapatan Multikoline
Operasional aritas
Uji Asumsi Klasik (X4)
a). Uji Normalitas Sumber: Data diolah, 2019
Uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel Hasil Uji Multikolinearitas di atas
pengganggu atau residual memiliki distribusi menunjukkan masing-masing variabel memiliki
yang normal (Ghozali, 2016). Normal atau nilai Tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10. Hal ini
tidaknya suatu data dapat diketahui dengan menunjukkan bahwa tidak terjadinya
menggunakan uji statistik sederhana dengan Multikolinearitas.
melihat nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov (K-
S). Penelitian ini menggunakan taraf signifikansi c). Uji Heterokedastisitas
5%, jadi distribusi data penelitian dinyatakan Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji
normal apabila memiliki nilai probabilitas (sig) > apakah dalam model regresi terjadi
0,05. ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
Tabel 2. Hasil uji normalitas variance dari residual satu pengamatan ke
Kolmogorov pengamatan lain tetap, maka disebut
Variabel Signifikansi Ket.
-Smirnov Z Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Unstandardi Berdistribusi Heteroskedastisitas. Jika nilai signifikansi antara
0,787 0,565
zed Residual Normal
variabel independen dengan absolut residual
Sumber: Data diolah, 2019
>0,05 maka tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas.
Hasil Uji Normalitas yang dilakukan
menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Z
sebesar 0,787 dengan tingkat signifikansi sebesar Tabel 4. Hasil uji heteroskedastisitas
0,565. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Variabel Signifikansi Ket.
signifikansi pada unstandardized residual lebih 0,192 Tidak
besar dari 0,05 (0,565 > 0,05), sehingga dapat Return on terjadi
disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam Equity (X1) Heterosked
penelitian ini berdistribusi normal. astisitas
0,110 Tidak
Loan to
b). Uji Multikolinearitas terjadi
Deposit Ratio
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk Heterosked
(X2)
menguji apakah model regresi ditemukan adanya astisitas
korelasi antar variabel bebas (independen). Jika 0,544 Tidak
Non
Nilai Tolerance ≥ 0,10 atau VIF ≤ 10 maka Performing
terjadi
menunjukkan tidak ada Multikolinearitas. Heterosked
Loan (X3)
Tabel 3. Hasil uji multikolinearitas astisitas
Variance Biaya 0,156
Variabel Tolerance Inflation Ket. Operasional Tidak
Factor terhadap terjadi
0,421 2,376 Tidak Pendapatan Heterosked
Return on terjadi Operasional astisitas
Equity (X1) Multikoline
(X4)
aritas
Sumber: Data diolah, 2019
0,893 1,120 Tidak
Loan to
terjadi
Deposit d). Uji Autokorelasi
Multikoline
Ratio (X2) Model regresi yang baik adalah regresi yang
aritas
Non 0,962 1,040 Tidak bebas Autokorelasi (Ghozali, 2016). Untuk

75
Jurnal Sains Manajemen dan Kewirausahaan (JSMK), Vol. 4. No.1. Maret 2020

mengetahui ada atau tidaknya Autokorelasi 2,4259 <2,172< 4 Tidak Ada


dalam persamaan regresi digunakan Uji Durbin- Autokorelasi
Watson. 2,2469 ≤ 2,172≤ 2,4259 Tanpa
Tabel 5. Nilai durbin-watson Keputusan
Nilai Durbin-Watson 1,7531 <2,172< 2,2469 Tidak Ada
2,172 Autokorelasi
Sumber: Data diolah, 2019 Sumber: Data diolah, 2019

Hasil perhitungan menunjukkan nilai uji Berdasarkan tabel 6, diketahui bahwa nilai
DW = 2,172. Dengan tingkat signifikansi α = 5%, Durbin-Watson sebesar 2,172 yang terletak di
sampel n = 93, dan variabel independen (k) = 4, antara batas atas atau upper bound (dU) dan (4-
maka nilai dL = 1,5741 dan nilai dU = 1,7531. dU) yaitu 1,7531 < 2,172 < 2,2469, maka
Tabel deteksi autokorelasi sebagai berikut: koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti
tidak ada autokorelasi.
Tabel 6. Simpulan hasil uji autokorelasi: Durbin-
Watson Hasil Analisis
Durbin-Watson Simpulan Setelah model memenuhi kriteria – kriteria Uji
0 <2,172< 1,5741 Autokorelasi Asumsi Klasik maka dilakukan uji
Positif regresi.Pengujian hipotesis didasarkan pada
1,5741 ≤ 2,172≤ 1,7531 Tanpa hasil analisis nilai regresi pada SPSS 21.
Keputusan

Tabel 7. Hasil uji regresi

Sumber: Data diolah, 2019

Koefisien Determinasi (R2) Uji F dapat dilakukan dengan melihat nilai


Koefisien determinasi (𝑅 2 ) pada intinya signifikansinya dengan ketentuan:
mengukur seberapa jauh kemampuan model a) Jika nilai signifikansi < 0,05, berarti model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. regresi dapat digunakan dalam memprediksi
Nilai 𝑅 2 yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel dependen.
variabel independen dalam menjelaskan variasi b) Jika nilai signifikansi > 0,05 berarti model
variabel dependen amat terbatas. regresi tidak dapat digunakan dalam
Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti memprediksi variabel dependen.
variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk Tabel 9. Hasil Uji F
memprediksi variasi variabel dependen. Setiap
tambahan satu variabel independen, maka(𝑅 2 )
pasti meningkat tidak peduli apakah variabel
tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen. Berdasarkan tabel 8, nilai
adjusted-square adalah 0,238
Sumber: Data diolah, 2019
Uji F (Uji Kelayakan Model)

76
Ahmad Rizky Maryadi, Pusvita Indria Mei Susilowati / Pengaruh Return On Equity,......

Tabel 9. di atas menunjukkan bahwa model menunjukkan bahwa kondisi bank sedang berada
regresi Return on Equity, Loan to Deposit Ratio, dalam kondisi yang tidak likuid dan sebaliknya.
Non Performing Loan, Biaya Operasional kondisi bank yang tidak likuid bisa membuat
terhadap Pendapatan Operasional dengan nilai sig bank dalam masalah jika terjadi penarikan dana
0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sig < dari pihak ketiga dan mempersulit bank untuk
0,05 sehingga model yang digunakan dalam melakukan kegiatan operasionalnya, hal ini bisa
penelitian ini layak untuk dipakai. menurunkan penilaian pelaku pasar terhadap
bank tersebut.
Uji t Oleh karena itu, loan to deposit ratio
Penerimaan atau penolakan hipotesis dalam berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai
uji t berdasarkan pada kriteria berikut: perusahaan.
Berdasarkan nilai signifikansi:
a. Jika nilai signifikansi < 0,05 berarti Pengaruh Non Performing Loan (NPL)
variabel independen secara individual terhadap Nilai Perusahaan
berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil pengujian yang dilakukan pada
b. Jika nilai signifikansi > 0,05 berarti penelitian ini menunjukkan bahwa non
variabel independen secara individual performing loan tidak berpengaruh terhadap nilai
tidak berpengaruh terhadap variabel perusahaan bisa dilihat dari nilai signifikansi
dependen. sebesar 0,494 (0,494> 0,05). Kegiatan utama
bank adalah memberikan kredit, tetapi pemberian
Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap kredit kepada nasabah ini terkadang memiliki
Nilai Perusahaan resiko terjadinya kredit macet oleh nasabah yang
Hasil pengujian yang dilakukan pada dapat merugikan bank. Meskipun begitu, kredit
penelitian ini menunjukkan bahwa return on yang macet itu masih dapat ditanggulangi oleh
equity tidak berpengaruh terhadap nilai bank dengan melakukan tindakan restrukturisasi
perusahaan bisa dilihat dari nilai signifikansi kredit dan penjualan kredit macet.
sebesar 0,325 (0,325> 0,05).
Hal tersebut menunjukkan bahwa return on Pengaruh Biaya Operasional terhadap
equity tidak termasuk faktor yang mempengaruhi Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap
persepsi pelaku pasar terhadap nilai perusahaan Nilai Perusahaan
di perusahaan subsektor perbankan. Bank dalam Hasil pengujian yang dilakukan pada
satu periode tertentu bisa saja melakukan aksi penelitian ini menunjukkan bahwa biaya
korporasi seperti melakukan penerbitan saham operasional terhadap pendapatan operasional
baru (right issue) untuk menambah modal dan berpengaruh terhadap nilai perusahaan bisa
mempermudah bank dalam beroperasi. dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,004 (0,004
Penerbitan saham baru (right issue) bisa < 0,05). Dan nilai t negatif artinya pengaruh yang
secara signifikan meningkatkan total ekuitas, ada berkebalikan, seandainya biaya operasional
sehingga tampak return on equity yang terhadap pendapatan operasional naik maka nilai
dihasilkan dalam periode tersebut menurun. perusahaan turun dan sebaliknya. Bank dalam
melakukan kegiatan operasional tentunya
Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) mengeluarkan beban. Beban-beban yang
terhadap Nilai Perusahaan dikeluarkan sebaiknya dikelola secara efisien,
Hasil pengujian yang dilakukan pada pengelolaan yang efisien ini bisa membuat
penelitian ini menunjukkan bahwa loan to deposit penilaian pelaku pasar meningkat. Pengelolaan
ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan bisa beban secara efisien oleh bank dapat dinilai
dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,008 (0,008 dengan menggunakan rasio biaya operasional
< 0,05). Dan nilai t negatif artinya pengaruh yang terhadap pendapatan operasional. Biaya
ada berkebalikan, seandainya loan to deposit operasional terhadap pendapatan operasional
ratio naik maka nilai perusahaan turun dan adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
sebaliknya. bagaimana pengelolaan beban yang sudah
Loan to deposit ratio adalah rasio yang dikeluarkan dalam satu periode terhadap
mengukur kemampuan bank dalam memenuhi pendapatan yang didapatkan.
kewajiban jangka pendek dengan membagi total
kredit terhadap total Dana Pihak Ketiga (DPK).
Nilai loan to deposit ratio yang tinggi bisa

77
Jurnal Sains Manajemen dan Kewirausahaan (JSMK), Vol. 4. No.1. Maret 2020

Implikasi Penelitian ratio menunjukkan bahwa bank tersebut


Hasil penelitian menunjukkan Hasil sedang berada dalam kondisi yang tidak
penelitian ini menunjukkan bahwa adanya likuid dan kondisi ini bisa memengaruhi
pengaruh Loan To Deposit Ratio, dan Biaya penilaian pelaku pasar terhadap nilai
Operasional terhadap Pendapatan Operasional perusahaan.
terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan 3. Non performing loan tidak berpengaruh
subsektor perbankan. Melalui penelitian ini para terhadap nilai perusahaan. Perusahaan
akademisi dapat mengetahui faktor-faktor apa saja dengan kredit macet yang tinggi masih
yang dapat memengaruhi Nilai Perusahaan. bisa menanggulangi dengan cara
Penelitian ini juga mendukung teori sinyal yang melakukan restrukturisasi dan penjualan
menekankan pentingnya informasi yang kredit macet. Oleh karena itu, non
dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan performing loan tidak memengaruhi
investasi pihak di luar perusahaan. Informasi penilaian pelaku pasar terhadap nilai
berupa seberapa besar tingkat likuiditas dan perusahaan.
kemampuan perusahaan mengelola beban akan 4. Biaya operasional terhadap pendapatan
menjadi sinyal bagi para pelaku pasar dalam operasional berpengaruh signifikan
menilai suatu perusahaan. terhadap nilai perusahaan. Kemampuan
Secara praktis, hasil penelitian ini dapat bank dalam mengelola bebannya dapat
dijadikan referensi tambahan bagi perusahaan dilihat dengan menggunakan biaya
yang mau go public, perusahaan perbankan yang operasional terhadap pendapatan
sudah go public, dan para pelaku pasar bahwa operasional. Semakin tinggi nilai biaya
loan to deposit ratio, biaya operasional terhadap operasional terhadap pendapatan
operasional menunjukkan bahwa bank
pendapatan operasional dapat memberikan
tersebut belum bisa melakukan
penjelasan mengenai naik turunnya nilai
pengelolaan beban yang baik dan
perusahaan, sehingga perusahaan harus lebih
kondisi ini bisa memengaruhi penilaian
memerhatikan kondisi likuiditas perusahaan, dan
pelaku pasar terhadap nilai perusahaan.
pengelolaan beban. Kondisi likuiditas yang tidak
baik dan pengelolaan beban yang tidak dikelola Saran
secara efisien bisa membuat bank kesulitan dalam Beberapa saran yang dirasa perlu untuk
melakukan kegiatan usaha yang pada akhirnya praktis maupun penelitian yang akan datang
membuat penilaian terhadap suatu bank antara lain:
mengalami penurunan dan sebaliknya. 1. Bagi para pelaku pasar dalam membuat
keputusan berinvestasi pada perusahaan
SIMPULAN DAN SARAN perbankan untuk memerhatikan rasio
Simpulan keuangan seperti loan to deposit ratio,
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan biaya operasional terhadap pendapatan
yang diuraikan sebelumnya maka simpulan operasional dan rasio nilai perusahaan.
penelitian ini adalah: 2. Bagi Manajemen Perusahaan
1. Return on equity tidak berpengaruh Perbankan, Tugas manajemen adalah
signifikan terhadap Nilai Perusahaan. melaksanakan aktivitas perusahaan,
Perusahaan dengan return on equity meskipun begitu ada baiknya
yang rendah bisa saja terjadi karena manajemen melihat nilai perusahaan.
adanya aksi korporasi seperti Nilai perusahaan yang tinggi bisa saja
menerbitkan saham baru (right issue), membuat manajemen mudah dalam
menerbitkan waran, dan sebagainya. melakukan aksi korporasi dan bisa saja
Oleh karena itu, return on equity tidak membuat investor di luar perusahaan
menurunkan penilaian pelaku pasar tertarik untuk ikut menambah modal ke
terhadap nilai perusahaan. dalam perusahaan.
2. Loan to deposit ratio berpengaruh 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
signifikan terhadap nilai perusahaan. dapat menggunakan variabel lain non-
Bank sebaiknya bisa mengelola nilai keuangan seperti adanya aksi korporasi
loan to deposit ratio mereka agar tidak semisal menerbitkan saham baru (right
terjadi kesulitan likuiditas dalam issue), menerbitkan obligasi, adanya
mereka melakukan operasionalnya. aksi akuisisi investor dari luar, aksi
Semakin tinggi nilai loan to deposit

78
Ahmad Rizky Maryadi, Pusvita Indria Mei Susilowati / Pengaruh Return On Equity,......

merger, dan sebagainya. Misalnya, Hidayat, T. A., & Sugiyono. (2017). Pengaruh
peneliti selanjutnya dapat memberikan struktur modal, kebijakan dividen,
catatan atau tanda pada bank yang profitabilitas terhadap nilai perusahaan
melakukan aksi korporasi. pada perusahaan manufaktur.
Ikatan Bankir Indonesia. (2013). Memahami
DAFTAR PUSTAKA
Bisnis Bank. Jakarta : PT Gramedia
Agustiani, R. M. (2016). Pengaruh Good
Pustaka Utama.
Corporate Governance, Return on
Asset, Return on Equity, BOPO, dan Ikhsan, A., Alfurkarniati, Safrida, L., Lubis, P.
Capital Adequacy Ratio terhadap Nilai K., Dalimunthe, M. I., & Abdullah, I.
Perusahaan Go Public di Bursa Efek (2016). Analisa Laporan Keuangan.
Indonesia. Madenatera.
Aminah, F. N., Suharsono, A., & Ahmad, I. S.
Ikhsan, A., Muhyarsyah, Tanjung, H., &
(2016). Pengaruh Rasio Keuangan
Oktaviani, A. (2014). Metodologi
Terhadap Nilai Perusahaan pada
Penelitian Bisnis. Bandung: Ciptapustaka
Sektor Perbankan yang Tercatat di
Media.
Bursa Efek Indonesia Menggunakan
Metode Structural Equation Modelling- Jones, C. P., Utama, S., Frensidy, B., Ekaputra, I.
Partial Least Square. A., & Budiman, R. U. (2008). Investment
Analysis and Management. Jakarta:
Anwar. (2016). Kajian Kinerja Keuangan dan
Salemba Empat.
Corporate Social Responsibility (CSR)
terhadap Nilai Perusahaan pada Bank Kasmir. (2010). Analisis Laporan Keuangan.
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Periode 2011-2015. Balance.
Kasmir. (2011). Bank dan Lembaga Keuangan
Fahmi, I. (2014). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Lainnya. Bandung: Alfabeta.
Mangani, K. S. (2009). Bank dan Lembaga
Fahmi, I. (2015). Pengantar Teori Portofolio dan Keuangan Lain. Jakarta: Erlangga.
Analisis Investasi. Bandung: Alfabeta.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/ 15
Fahmi, I. (2017). Analisis Laporan Keuangan. /PBI/2012 Tentang Penilaian Kualitas
Bandung: Alfabeta. Aset Bank Umum.
Ghozali, I (2016). Aplikasi Analisis Multivariate Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6
dengan Program IBM SPSS 19. /POJK.03/2016 Tentang Kegiatan Usaha
Semarang: Badan Penerbit Universitas Dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal
Diponegoro. Inti Bank.
Graham, B. (2014). The Intelligent Investor Repi, S., Murni, S., & Adare, D. (2016). Faktor-
Ajaran-Ajaran Inti Dalam Berinvestasi. faktor yang mempengaruhi nilai
Depok: CV Pijar Nalar Indonesia. perusahaan subsektor perbankan pada
bei dalam menghadapi MEA. EMBA.
https://www.idx.co.id
Sarwono, J. (2013). 12 Jurus Ampuh SPSS untuk
https://www.stockbit.com
Riset Skripsi. Jakarta: PT Elex Media
gus. (2018). CNBC Indonesia. Diambil kembali Komputindo.
dari cnbcindonesia.com:
Sharpe, W. F., Alexander, G. J., & Bailey, J. V.
https://www.cnbcindonesia.com/investme
(1999). Investasi. Jakarta: Prenhallindo.
nt/20180114121047-21-1397/mengubah-
kredit-bermasalah-jadi-berkah Srihayati, D., & Dikdik Tandika, A. (2016).
Pengaruh Kinerja Keuangan Perbankan
Harahap, S. S. (2006). Analisis Kritis Laporan
terhadap Nilai Perusahaan dengan
Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo
Metode Tobin’s Q pada Perusahaan
Persada.
Perbankan yang Listing di Kompas 100.
Hartono, J. (2017). Metodologi Penelitian Bisnis.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis.
Yogyakarta: BPFE - Yogyakarta.
Bandung: Alfabeta.

79
Jurnal Sains Manajemen dan Kewirausahaan (JSMK), Vol. 4. No.1. Maret 2020

Supar Wasesa, M. Y. (2016). Manajemen Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10


Keuangan. CV Madenatera. Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992
Tanujaya, D., Rakhman, A., & Mutiarawati, E. V.
Tentang Perbankan.
(2016). Analisis Pengaruh Profitabilitas
dan Struktur Modal Terdahap Nilai Wasesa, S., Noch, M. Y., Hayat, A., & Hamdani.
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di (2016). Manajemen Keuangan Prinsip dan
BEI pada Tahun 2011-2014. Penerapan. Madenatera.

80

Anda mungkin juga menyukai