Anda di halaman 1dari 56

LKPI-11- BIMBINGAN

MODUL 1 : MAKHLUK HIDUP


KP 1 DAN 3

Disusun Oleh :
Fitri Puji Lestari 857816347
Nur Haryanti 857818089
Muhammad Arifin 857816322

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU


PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ SURAKARTA
2021

1
LKPI-1-BIMBINGAN
MODUL 1 : MAKHLUK HIDUP
KP 1. CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

2
A. JUDUL PEERCOBAAN
1. Ciri-ciri makhluk hidup

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat-alat tulis.
2. Tabel pengamatan
3. Alam sekitar

D. LANDASAN TEORI
Bumi ini sangat luas menampung beraneka ragam jenis makhluk di
dalamnya. Secara umum makhluk yang ada di Bumi dapat dikelompokkan
menjadi dua jenis, yakni makhluk biotik dan abiotik.
 Makhluk Biotik
Makhluk biotik adalah makhluk hidup, seperti manusia, tumbuhan,
hewan, plankton, dan masih ada beberapa jenis yang digolongkan
didalamnya.
 Makhluk Abiotik
Makhluk abiotik adalah makhluk tak hidup atau disebut juga benda
mati. Contohnya seperti sepatu, motor, mobil, tanah, air dan lain
sebagainya.
Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau
sifat sebagai benda juga memiliki sifat atau ciri yang membedakan dari
benda yang tak hidup. Perbedaan itu terutama tampak pada ciri-ciri
fisiologisnya. Ciri-ciri makhluk yang membedakannya dari makhluk tak
hidup adalah kemampuan dalam hal berkembang biak, menerima dan
memberi tanggapan terhadap rangsang, tumbuh memerlukan makan, air
dan memerlukan pernafasan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan alat tulis dan tabel pengamatan (Tabel 1.1).
2. Pergi ke lingkungan yang ada disekitar, kebun, sawah, hutan dll.

3
3. Temukan ± 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan) yang anda
kenal nama jenisnya (minimal nama daerahnya).
4. Catat kesepuluh jenis makhluk hidup tsb, dalam lembar pengamatan.
5. Amati ciri-ciri dari setiap makhluk hidup tsb catat dengan cermat.
6. Bubuhkan tanda cek (v) sesuai dengan ciri yang anda amati pada tabel
(Tabel 1.1)

F. HASIL PENGAMATAN
Data pengamatan
Tabel 1.1
Hasil pengamatan ciri-ciri makhluk hidup
Nama Makhluk Ciri-ciri makhluk hidup
No
Hidup 1 2 3 4 5
1. Ikan √ √ √ √ √

2. Kucing √ √ √ √ √

3. Jangkrik √ √ √ √ √

4. Burung Jalak √ √ √ √ √

5. Kerbau √ √ √ √ √

6. Tanaman Cabai √ √ √ √ √

7. Pohon Kersen √ √ √ √ √

8. Tanaman Kemangi √ √ √ √ √

9. Pohon Jambu √ √ √ √ √

10. Bunnga pukul 4 √ √ √ √ √


sore

Keterangan :
1. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang.
2. Bernafas.
3. Perlu makan dan nutrisi.
4. Tumbuh.
5. Berkembang.

4
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap
rangsang? Jelaskan!
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan
tumbuhan!

Jawaban :
1. Ya.
Karena salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang. Meskipun pada tumbuhan gerak yang dilakukan tidak
tampak dan sifat berpindah tempat. Namun tumbuhan peka terhadap
rangsang berupa cahaya, air dan sentuhan.
2. Persamaan dan perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan.
Perbedaan
No Persamaan
Hewan Tumbuhan
a. Umumnya a. Tidak memiliki alat
Hewan dan tumbuhn memiliki alat pernafasan khusus
sama-sama pernafasan khusus
1.
melakukan b. Mengambil dan b. Mengambil dan
pernafasan. mengeluarkan gas mengeluarkan gas
secara aktif secara pasif
a. Memakan mahluk a. Dapat menyusun
hidup lain makanan sendiri
Hewan dan tumbuhan dari zat-zat
sama-sama sederhana dari
2.
memerlukan makanan sekitar
dan air. b. Makanan diambil b. Makanan yang
dalam bentuk diambil dalam
padat dan cair bentuk gas dan cair
a. Tumbuh kembang a. Tumbuh kembang
terjadi pada masa selama hidupnya,
tt1, serentak pada ada daerah
Hewan dan tumbuhan
seluruh tubuh. tumbuh tt1.
sama-sama dapat
3.
tumbuh dan
b. Bentuk tubuh b. Betuk tubuh
berkembang biak.
tertentu, jumlah menyebar,
bagian tubuh tt1 bercabang, jumlah
bagian tubuh tak

5
tentu
a. Pembuahan dapat a. Perubahan terjadi
terjadi di dalam di dalam alat
Hewan dan tumbuhan
tubuh. perkembangbiaka
sama-sama dapat
n betina.
melakukan
4.
perkembangbiakan
b. Umumnya jumlah b. Uumnya anak
secara kawin atau
anak terbatas, banyak, tidak
tidak kawin.
dipelihara dan dipelihara, tidak
dilindungi. dilindungi.
a. Reaksi terhadap a. Reaksi terhadap
rangsang cepat, rangsang lambat.
Hewan dan tumbuhan
semultan dan
sama-sama menerima
aktif.
5. dan memberi
b. Dapat berpindah b. Umumnya
tanggapan terhadap
tempat. menetap atau
rangsang.
bergerak sebagian
tubuh.

H. PEMBAHASAN
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan. Ciri-
ciri tersebut yang membedakan antara beda hidup dan benda mati.
Misalnya : batu, air, angin, udara dan tanah. Sedangkan tumbuhan dan
hewan seperti semut, cicak, pohon jeruk adalah benda hidup, karena
mereka memiliki ciri-ciri sebagai makhluk hidup yaitu bergerak, bernafas,
tumbuh dan berkembang biak juga bereaksi terhadap rangsang.

I. KESIMPULAN
Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau
sifat/ciri yang membedakan dengan benda tak hidup. Terutama pada ciri-
ciri fisiologisnya. Walaupun hewan dan tumbuhan sama-sama makhluk
hidup dan aktivitas yang terjadi dalam tubuh mereka prosesnya tidak dapat
otomatis secara langsung tapi berdasarkan ciri yang dimiliki ada perbedaan
yang mendasar.

J. DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Prata Sejati Mandiri.

6
https://saintif.com/ciri-ciri-makhluk-hidup-beserta-penjelasannya-
lengkap/diakses pada tanggal 07 September 2020 pukul 20.00

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Kegiatan Pratikum ini memiliki keterbatasan yaitu waktu yang
digunakan untuk kegiatan pratikum ini sangat dekat dalam mengamati
lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal, Tempat tinggal (lingkungan
di rumah) sebagian besar tinggal di perumahan jarang yang memiliki
hewan peliharaan karena kesibukan pemilik rumah, makin sempitnya
lahan yang ada di perumahan dan jarang menanam pohon perindang

L. FOTO PRAKTIKUM

Alat dan bahan Keterangan

Alat-alat tulis

Alam sekitar

7
Tabel Pengamatan

Proses dan Hasil Percobaan

Ikan

8
Kucing

Burung Jalak

9
Jangkrik

Kerbau

Bunga

10
Pohon Jambu

Tanaman Cabai

Tanaman Kemangi

11
Pohon Kersen

12
A. JUDUL PEERCOBAAN
3. Gerak pada Tumbuhan

B. TUJUAN
1. Mengamati gerak seismonasti.
2. Mengamati gerak niktinasti.
3. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Seismonasti dan Niktinasti
a) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
b) Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1
buah
c) Stop watch atau jam tangan 1 buah
d) Alat tulis
2. Geotropisme
a) Pot berukuran kecil 2 buah
b) Tanah yang subur secukupnya
c) Biji kacang merah secukupnya
d) Air secukupnya

D. LANDASAN TEORI
Gerak dan iritabilitas merupakan salah satu ciri makhluk hidup baik
hewan maupun tumbuhan. Pergerakan pada hewan sangat mudah kita
amati, sedangkan gerak pada tumbuhan tidak mudah kita amati, kecuali
beberapa tumbuhan tertentu, seperti yang melakukan niktinasti,
seismonasti, dan geotropisme.
 Gerak Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsangan namun arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsangan.
 Gerak seimonasti adalah gerak yang disebabkan oleh getaran atau
sentuhan.

13
 Gerak Niktinasti merupakan gerak tidur pada tunbuhan yang
disebabkan karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak terjadi
pada tumbuhan berdaun majemuk. Niktinasti terjadi karena sel-sel
motor di persendian tangkai daun (anak-anak daun majemuk) atau
pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian lainnya
sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. Contoh
niktinasti adalah pada daun lamtoro dan Cassia corymbosa yang
melipat kebawah pada saat malam hari.
 Gerak Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Bila geraknya
mendekati arah rangsangnya disebut tropisme positif. Jika gerak
responya menjauhi disebut tropisme negatif.
 Geotropisme adalah gerak tumbuhan karena rangsangan yang
berupa gaya tarik bumi. Contoh geotropisme positif adalah
pertumbuhan akar yang arah geraknya selalu menuju ke dalam
tanah dan geotropisme negatif adalah batang tumbuh menjauhi
pusat bumi
(http://id.wikipedia.org/wiki/Nasti

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Seismonasti, Niktinasti, dan Geotropisme
a. Seismonasti
1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi
tanaman putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2) Pot putri malu, sebaiknya Anda siapkan Beberapa hari
sebelumnya, sehingga ketika akan dilakukan percobaan pot
tersebut dalam keadaan segar. Caranya carilah tanaman putri
malu ukuran sedang selanjutnya Anda ambil tanaman tersebut
dengan menyodoknya dengan scop atau alat lainnya sehingga
tanaman tersebut dapat Anda pindahkan ke dalam pot tanpa
mengganggu bagian akarnya.
3) Letakkan pot putri malu yang telah Anda siapkan di atas meja,
selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga sentuhan paling

14
kasar terhadap daun-daun putri malu tersebut dengan
menggunakan penggaris.
4) Catatlah hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja.

b. Niktinasti
1) Sediakan dua buah pot putri malu.
2) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
4) Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan
kotak karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati
agar tidak menyentuhnya.
5) Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
6) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-
hati ( tidak menyentuh tanamannya ).
7) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot A.
8) Catatlah hasil pengamatan Anda dan tuangkan hasilnya pada
lembar kerja.

Tanaman pot A dan pot B keadaan mula-mula

Tanaman pot A dibiarkan ditempat terbuka. Tanaman pot B ditutup


dengan kardus hitam kedap cahaya.

15
c. Gerak Tropisme (Geotropisme Negatif) : 21 Agustus 2020
1) Buat 2 pot tanaman kacang merah. Caranya : tanam 3 biji
kacang merah dalam setiap pot ukuran kecil/botol air kemasan
yang dipotong dan di beri lubang di bagian alasnya, 1-2 minggu
sebelum percobaan dimulai pembuatan pot tanaman kacang
merah ini sebaiknya ditempat terbuka sehingga tanaman bisa
berdiri dengan tegak.
2) Jika Anda sudah mendapat 2 pot tanaman kacang merah yang
cukup baik dan tegak, kemudian beri label A untuk pot 1 dan
label B untuk pot yang lainnya.
3) Letakkan pot B secara horizontal (arah mendatar) sedangkan pot
A dibiarkan vertikal (berdiri) dan simpan ke-2nya ditempat
terbuka.
4) Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama seminggu.
5) Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja tabel 1.4
(1)

(2)
Alas Pengganjal pot agar
tanaman pada posisi mendatar
dengan bebas tak menyentuh
tanah

16
Gambar 1.2
Percobaan Geotropis Negatif

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan Sesismonasti

No. Jenis sentuhan pada Reaksi daun putri malu Keterangan


daun putri malu
1. Halus Daun sedikit mengatup/lambat Putri malu menutup lama
sekali kurang lebih setelah 7
menit 25 detik membuka
kembali
2. Sedang Daun mengatup agak rapat 2-5 menit akan membuka
kembali
3. Kasar Daun langsung mengatup rapat 5-7 menit akan membuka
kembali
Tabel Hasil Pengamatan Niktinasti

Reaksi daun putri malu


No. Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1. Disimpan ditempat terang Daun terbuka Daun tetap terbuka

Ditutup dengan penutup yang kedap Daun terbuka Daun mengatup


2.
cahaya

Tabel Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif

Pengamatan hari ke-


No Jenis Pot Keterangan
1 2 3 4 5 6 7

1. Pot A √ √ √ √ √ √ √

17
2. Pot B √ √ √ √ √ √ √

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN :
a). Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti !
Jelaskan alasan anda memilihnya !
Jawab :
Pohon Cassia corymbosa dan Lamtoro, karena suasana/keadaan
gelap.

Contoh gambar pohon/daun Lamtoro

18
b). Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan
yang telah Anda lakukan ? Jelaskan !

Jawab :
Niktinasti merupakan gerak nasti (gerak bagian tumbuhan) yang
disebabkan suasana gelap (tidak ada cahaya). Pada percobaan putri malu,
daun akan menutup waktu gelap (ditutup kardus) dan daun akan membuka
lagi saat terang (kardus dibuka)
Seismonasti merupakan gerak mati karena rangsang mekanis, berupa
sentuhan/tekanan dan arah daunya(saat menutup)adalah tetap (keatas),
meskipun rangsang sentuh pada tempat yang berbeda(atas,
bawah/samping)

c). Pada percobaan geotropisme yang telah Anda lakukan sebenarnya


Anda juga sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme.
Mengapa? Jenis fototropisme apakah yang terjadi?Jelaskan!

Jawab :
Geotropisme disebut juga gravitropisme merupakan gerak bagian
tubuh tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi (biasa terjadi pada akar
dan batang tumbuhan). Jika akar tumbuh ke arah bawah itu merupakan
rangsangan gravitasi bumi, maka gerak ini disebut geotropisme positif,
selain itu ada gerak geotropisme negatif.
Sedangkan fototropisme adalah gerak yang disebabkan oleh
rangsangan berupa cahaya matahari.
Pada percobaan ini ke 2 gerak tersebut terjadi geotropisme negatif
yaitu gerak batang menjauhi bumi dan terjadi gerak fototropisme positif
yaitu gerak ujung batang yang berbelok menuju kearah datangnya cahaya
matahari.

H. PEMBAHASAN :
Dari tabel hasil pengamatan sesismonasti dapat kita ketahui bahwa :

19
Sentuhan halus yang diberikan kepada pohon putri malu akan
mengakibatkan daun putri malu menutup/mengatup sedikit dan tidak
terlalu rapat, kemudian apabila pohon putri malu diberikan sentuhan
sedang maka daun putri malu menutup/mengatup lebih rapat dan sedikit
lebih cepat, dan apabila putri malu diberikan sentuhan kasar maka daun
putri akan menutup dengan cepat (daunnya langsung menutup rapat)

Dari tabel hasil pengamatan niktinasti dapat kita ketahui bahwa :


Putri malu yang disimpan ditempat yang terang maka daunnya akan
tetap terbuka dan apabila putri malu ditutup dengan penutup yang kedap
cahaya, mula-mula daun putri malu tetap terbuka, setelah ½ jam
pentutupnya dibuka maka akan terlihat daun putri malu akan menutup.

Dari tabel hasil pengamatan geotropisme dapat kita ketahui bahwa :


Untuk gerak geotropisme setelah hari ke 7 pot B kemudian
dimiringkan, hasilnya adalah batang kacang (pot B) akan tumbuh
membentuk huruf L yang mengarah kedatangnya cahaya matahari.

Gerakan tumbuhan tidak dapat diamati tanpa alat bantu. Akan tetapi kita
dapat mengamati gerakan tumbuhan dengan kamera selang waktu.
Jenis-jenis gerak pada tumbuhan antara lain :
 Gerak seismonasti
 Gerak niktinasti
 Gerak geotropisme

I. KESIMPULAN :
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa tumbuhan
dapat bergerak karena adanya pengaruh dari lingkungan sekitar, misalnya
dari cahaya, sentuhan, gaya tarik bumi, dan sinar matahari. Gerakan
tumbuhan tidak dapat diamati tanpa alat bantu. Akan tetapi kita dapat
mengamati gerakan tumbuhan dengan kamera selang waktu.
Jenis-jenis gerak pada tumbuhan antara lain :
 Gerak seismonasti

20
 Gerak niktinasti
 Gerak geotropisme

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman,dkk. (2017). Pratikum IPA di SD. Jakarta: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta.
Nurdina SP.MP. (2009). Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. IAIN
(http://id.wikipedia.org/wiki/Nasti

K. KESULITAN YANG DIALAMI:


Mengalami kesulitan saat memindahkan tanaman putri malu kedalam
pot, karena banyak duri dan cabang tanaman yang panjang. Walaupun
sudah berhati-hati ternyata tanaman putri malu malah mati setelah
dipindah ke dalam pot. Akhirnya penulis melakukan pengamatan langsung
ke kebun dimana putri malu berada, dan tujuan pengamatan berhasil
dicapai.
L. FOTO PRAKTIKUM

Alat dan Bahan Percobaan Gerak Seismonasti dan Niktinasti

Tanaman Putri Malu

21
Kotak dari Karton warna hitam, Stop watch, Alat-alat tulis dan
Penggaris

Alat dan Bahan Percobaan Gerak Geotropisme

22
Proses Percobaan Gerak Seismonasti dan Niktinasti

Melakukan sentuhan pada tanaman putri malu

Menutup tanaman putri malu dengan kotak karton

23
Mengamati tanaman putri malu yang sudah ditutup kotak karton
selama kurang lebih setengah jam

Percobaan gerak tropisme (geotropisme negatif)

Tahap akhir percobaan geotropisme negatif

24
LKPI-2-BIMBINGAN
MODUL 1 : MAKHLUK HIDUP
KP 3. Pertumbuhan, Perkembangan dan
Perkembangbiakan Makhluk Hidup

25
A. JUDUL PERCOBAAN
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah

C. ALAT DAN BAHAN


1. Biji Kacang merah 6 buah
2. Botol selai 2 buah
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah

D. LANDASAN TEORI
Setiap mahkluk hidup melakukan pertumbuhan dan perkembangan,
pertumbuhan merupakan proses yang ditandai oleh adanya pertambahan
ukuran, volume, dan berat pada suatu organisme. Sedangkan
perkembangan secara umum merupakan suatu proses menuju keadaan
yang sempurna. Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri mahkluk
hidup guna kelangsungan hidupnya.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara
berangsur-angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan
terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara,
mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total
perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital
ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan
ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi
pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah
morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
E. CARA KERJA
1. Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman
2. Lipatlah keras saring sehingga lebarnya setinggidasar sampai leher
botol selai. Bila perlu potonglah kelebihannya

26
3. Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai
sehingga menempel pada dinding botol bagian dalam
4. Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air
secukupnya sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya)
5. Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari
langsung selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring
mongering) tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap
basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari
sediaan tersebut. Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah,
amatilah bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Masukkan hasilnya
ke dalam lembar kerja (Tabel 1.10).

27
F. HASIL PENGAMATAN
Panjang ( mm )
Hari Gambar
Keterangan
ke Pertumbuhan kacang Akar Batang
Merah
- - Botol percobaan
1 diletakkan pada tempat
- - yang terang (banyak
2 terdapat cahaya / sinar
4 - matahari )
3
8 -
4
9 -
5
11 -
6
- 11
7
- 14
8
- 18
9
- 19
10
- 20,5
11
- 22
12
- 24
13
- 26
14

28
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah
yang arah pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawaban
1. Akar kecambah kacang merah mulai tumbuh pada hari ke 2 ( kelihatan
warna putih kecil, seperti mengintip).
2. Tidak, karena akar setiap kecambah arah pertumbuhannya selalu
kebawah atau kedalam tanah karena gerak akar dipengaruhi oleh
rangsangan gaya tarik bumi/gravitasi bumi, yang akan menyebabkan
akar tumbuhan menembus tanah (gerak tropisme negatif).

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu
pertama hingga minggu kedua terdapat perubahan. Pada umur 1 hari
panjang akar 1 mm dan terus bertambah panjangnya hingga minggu ke 2
panjangnya mencapai 14 mm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun.
Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan
akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang
dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya
aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi
pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai
yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya
batang kecambah.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan
dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme
merupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan kacang tanah
khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman
apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan
batang pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut

29
dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam
berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu
udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta Maman, dkk.(2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-pertumbuhan-dan-
perkembangan-tumbuhan.html diakses pada Hari Selasa, 08 September
2020 pada pukul 20.00

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Pada beberapa percobaan di ketahui kacang tidak mengalami
pertumbuhan dan bahkan membusuk padahal sudah sesuai dengan
prosedur percobaan.

L. FOTO PRAKTIKUM
Alat dan Bahan Percobaan

30
Hasil Percobaan

31
A. JUDUL PERCOBAAN
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah
(Drospilla sp) dari telur sampai imago (dewasa).
2. Untuk mengetahui lama siklus hidup lalat buah.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Plastik tranparan pembungkus ukuran besar
2. Botol selai
3. Pisang ambon secukupnya
4. Tape ketela pohon secukupnya
5. Sendok makan
6. Kertas saring (tissu)
7. Lalat buah

D. LANDASAN TEORI
Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi
buah yang sudah busuk. Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu
suatu segmen abdomen. Seperti hewan simestris bilateral lainnya, drospilla
mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor). Pada drospilla,
determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi informasi
posisional unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi.
Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu:
telur-larva instarI-larva instarII-larva instarIII-pupa-imago.
Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu
lingkungan, ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan,
intensitas cahaya.
Lalat buah dan Artrophoda lainnya mempunyai kontruksi modular,
suatu seri segmen yang teratur. segmen ini menyusun tiga bagian tubuh
utama, ayitu; kepala, thoraks, dan abdomen. seperti hewan simetris
bilateral lainnya, Drosophila ini mempunyai poros anterior dan posterior

32
(kepala-ekor) dan poros dorsoventral (punggung-perut). Pada Drosophila,
determinan sitoplasmik yang sudah ada di dalam telur memberi informasi
posisional untuk penempatan kedua poros ini bahkan sebelum fertilisasi.
setelah fertilisasi, informasi dengan benar dan akhirnya akan memicu
struktur yang khas dari setiap segmen.

E. CARA KERJA
1. Membuat medium lalat buah
a) Menyediakan alat penumbuk
b) Menghaluskan pisang ambon yang sudah ranum , dan tape ketela
pohon dengan perbandingan 6pisang:1tape
c) Kemudian setelah keduanya tercampur dengan rata, memasukkan
kedalam botol selai, masing-masing botol 2 sendok makan
d) Memasukkan kertas tisu yang sudah dilipat kedalam botol
kultur/selai.

2. Menangkap lalat buah


a) Mempersiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar
b) Mengunjungi tempat yang terdapat tumpukan sampah
c) Setelah sampai, kemudian mengembangkan kantong plastik besar
dengan mulut plastik terbuka lebar dan memegang pangkalnya
kemudian mengarahkan mulut plastik ke tempat sampah dan
membuat kejutan dengan menginjak keras serta memukul-mukul
sampah.
d) Setelah terlihat ada beberapa yang terperangkap, kemudian langsung
menutup kantong plastik dengan cepat agar lalat buah yang
terperangkap tidak kabur.

3. Mengkultur lalat buah


a) Memsukkan lalat buah yang terperangkap dalam plastik kedalam
botol kultur dengan penuh hati-hati
b) Dengan bantuan teman, meminta teman untuk menutup botol kultur
dengan plastik, dan mengikatnya dengan karet.

33
c) Kemudian menusuk-nusuk plastik dengan jarum pentul agar ada
sirkulasi udara
d) Meletakkan dan menyimpan botol kultur diruangan yang teduh dan
terhindar dari sinar matahari langsung
e) Mengamati perkembangbiakan setiap pagi dan sore 06.00 dan 16.30
setiap hari secara teratur selama 11 hari. Dan menuangkan hasil
pengamatan pada lembar kerja.

F. HASIL PENGAMATAN
Hari Waktu
ke- Kejadian/ perubahan
pengamatan
0 17 Agustus 2020 Tubuh berwarna kuning kecoklatan
1 18 Agustus 2020 Tubuh berwarna kuning kecoklatan
Mulai bertelur (bentuk telur seperti bercak-bercak berwarna
2 19 Agustus 2020
putih)
21Agustus s/d Telur menetas menjadi larva instar I (berwan mengrna putih,
3 s/d 4
22Agustus 2020 bersegmen dan mirip belatung tetapi sangat kecil)
Larva mulai bergerak aktiv (dengan menggeliat-geliat) mulut
5 23 Agustus 2020 larva berwarna hitam, dan bergerak aktiv (dengan merayap
keatas botol) ukurannya bertambah besar
Hampir menyerupai pupa tubuhnya memendek, berwarna
6
24 Agustus 2020 putih dan tidak bergerak lagi/diam
25Agustus s/d Sudah menjadi pupa (warnanya putih kecoklatan, tetap diam,
7s/d8
26Agustus 2020 dan segmen tubuhnya mulai terlihat)
Menyerupai bentuk drospila / seperti induknya dahulu. Tetapi
9s/d10 27 Agustus 2020
ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang.
Sudah menjadi drospilla dewasa dan siap untuk terbang dan
11 28 Agustus 2020
dilepaskan.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?

34
Jawaban
1. Lalat buah betina bertelur kurang lebih 15 butir telur. Telur biasanya
berwarna putih dan berada di atas media. Setelah menetas 1 biasanya
berada pada dasar media. sehingga
2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?

H. PEMBAHASAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai dari tanggal 26
maret dengan mengamati pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup
lalat buah drospila sp dari telur sampai dengan imago. Pengamatan
dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi dan sore.
Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada
makanannya kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.
Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan.
Dan dihari kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah
telur. Kemudian dihari ke-3 bercak-bercak putih/ telur berubah menjadi
larva yang berwarna puih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi
bentuknya sangat kecil. Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari
ke-5 larva mulai bergerak aktiv ditandai dengan tubuhnya yang
menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan merayap ke atas
botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir
menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan
sudah tidak bergerak lagi bahkan diam. Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai
fase pupa warnanya berubah menjadi putih kecoklatan, masih terlihat
diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9s/d10 lalat
buah mulai menyerupai bentuk drospila / seperti induknya dahulu. Tetapi
ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah
menjadi imago/lalat dewasa yang siap untuk dilepas dari botol dan siap
untuk terbang.

35
I. KESIMPULAN
Ternyata perkembangan lalat buah dari telur hingga dewasa
memerlukan waktu 21 hari. Fase yang paling lama adalah saat menjadi
larva dibanding menjadi pupa/kepompong

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2013. Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas
Terbuka
IPA Kelas 3 SD. Hal 13-14
https://zarzen.wordpress.com/2008/09/27/siklus-hidup-drosophila/ diakses
pada hari Rabu, 09 September 2020 pukul 20.30

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan saat mengundang lalat buah

L. FOTO PRAKTIKUM

Alat dan Bahan Percobaan

36
Proses Percobaan

Hasil Percobaan

Tahapan fase daur hidup drosphilla sp adalah telur  larva  pupa  lalat
muda  lalat dewasa/ imago.

37
Gb. 1. Metamorfosis Lalat

38
A. JUDUL PERCOBAAN
3. Perkembangbiakan tumbuhan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati struktur bunga

C. ALAT DAN BAHAN


1. Struktur bunga
2. Loup (kaca pembesar) 1 buah
3. Pinset 1 buah
4. Pisau/ silet 1 buah
5. Bunga kembang sepatu 1 buah

D. LANDASAN TEORI
Bunga merupakan organ penting pada tumbuhan yang berfungsi sebagai
tempat terjadinya perkembangbiakkan generatif dengan melalui proses
penyerbukan dan pembuahan. Bunga dapat diartikan sebagai modifikasi dari
tunas batang dan tunas daun yang mana warna, bentuk, serta susunannya
dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari tumbuhan. Modifikasi dari tunas
batang dan daun inilah yang kemudian dapat membentuk beberapa bagian
bunga yang pada tiap masing-masing organ memiliki fungsi tersendiri.
Bunga dapat muncul secara tunggal maupun bersama-sama dalam satu
rangkaian. Bunga yang muncul secara bersama-sama disebut sebagai bunga
majemuk Pada beberapa spesies, bunga majemuk dapat dianggap awam
sebagai bunga (tunggal), misalnya pada Anthurium dan bunga matahari.
Satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.
Beberapa bunga dianggap lengkap, sementara yang lain
diklasifikasikan sebagai tidak lengkap. Agar bunga untukdianggap lengkap
harus memiliki sepal, kelopak, benang sari, dan putik. Sepal adalah seperti
daun, struktur biasanya hijau di dasar bunga. Mereka berfungsi untuk
melindungi bunga seperti yang terbentuk. Kelopak adalah bagian yang
biasanya berwarna-warni dari bunga yang berfungsi untuk menarik
penyerbuk. Benang sari adalah bagian laki-laki dari bunga yang terdiri dari

39
antara dan opular. Benang sari berfungsi dalam memproduksi serbuk sari.
Putik adalah bagian betina bunga, merekater diri dari stigma, tangkai putik,
dan indung telur. Bagian dalam putik adalah 12.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Amatilah bagian-bagian bunga tanpa merusaknya, perhatikan bagian
kelopak, mahkota, benang sari, putik dan dasar bunganya
2. Gambarlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja
3. Amatilah bagian kelopaknya, catatlah bentuk dan warna kelopak yang
anda amati
4. Amati pula mahkota bunganya, catat bentuk dan warnanya
5. Untuk mengamati benang sari, anda harus menyingkirkan bagian mahkota
bunga. Hitunglah jumlah benangsari yang ada. Apakah benang sari
melekat pada mahkota bunganya? Catatlah hasil pengamatan anda.
Dengan menggunakan kaca pembesar amatilah bagian kepala sari.
Apakah anda melihat adanya serbuk sari yang bentuknya mirip debu
pada kepala sari? 6.
6. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga.
Catatlah bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian
ovarium, tangkai putik dan kepala putiknya
7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik dan kepala
putik. Tuangkan pada lembar kerja

40
F. HASIL PENGAMATAN

mahkota

benang
sari

kepala benang
sari
putik

Tangkai
putik

kelopak

Dasar bunga

Tangkai
bunga

41
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Berapa buah benang sari bunga sepatu yang Anda amati?
2) Apa fungsi benangsari dan putik? Jelaskan!

Jawab :
1) Jumlah benang sari pada bunga sepatu yang saya amati ada 5
2) Fungsi benang sari dan putik adalah sebagai alat perkembangbiakan atau
alat reproduksi pada bunga. Benang sari sebagai alat kelamin jantan.
Putik sebagai alat kelamin betina.

H. PEMBAHASAN
Bunga sepatu adalah bunga yang memiliki struktur atau bagian-bagian
bunga yang lengkap. Struktur tersebut antara lain: kelopak, benang sari, putik,
dasar bunga/sepal, tangkai bunga, mahkota. Alat reproduksi dari bunga yaitu
putik dan benang sari. Putik terdiri dari beberapa bagian yaitu tangkai putik,
kepala putik, dan bakal buah. Sedangkan benangsari terdiri dari tangkai sari,
kepala sari, dan serbuksari.

I. KESIMPULAN
Bunga sepatu merupakan salah satu bunga yang memiliki struktur atau
bagian bunga yang lengkap, tidak semua bunga memiliki struktur yang
lengkap. Dikatakan bunga lengkap karena bunga sepatu memiliki dua alat
reproduksi yaitu putik dan benang sari. Putik adalah alat kelamin wanita,
sedangkan benang sari adalah alat kelamin jantan.

J. DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Prata
Sejati Mandiri.
Sridianti.2013.Pengertian Bunga Lengkap Dan
Contoh.www.sridianti.com/pengertian-bunga-lengkap-dan-contoh.html.15.
“Bunga”. Wikipedia. Ensiklopedia Gratis. Wikipedia. Ensiklopedia Gratis. 30
agustus 2020.https://id.wikipedia.org/wiki/Bunga

42
K. KESULITAN YANG DIALAMI
1) Menghitung jumlah benang sari yang banyak
2) Kurangnya ilmu pengetahuan mengenai letak atau bagian-bagian struktur
bunga, secara tepat.

3) FOTO PRAKTIKUM

Alat dan bahan

43
A. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

BUNGA SEPATU

Deskripsifoto/video
MELIHAT BUNGA SEPATU
TahapAwal/ Pembukaan
DENGAN LUP

MENGHITUNG
Deskripsifoto/video
Deskripsifoto/video
ProsesKegiatan SERBUK BUNGA SEPATU

DENGAN LUP

Deskripsifoto/video

TahapAkhir

44
4. Perkembangbiakan Vegetatif Alami
A. JUDUL PERCOBAAN
Perkembangbiakan vegetatif alami

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara
vegetatif alami.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Alat-alat tulis dan lembar pengamatan
2) Tumbuhan yang ada di sekitar kita
3) Cangkul kecil atau sekop

D. LANDASAN TEORI
Perkembangbiakan vegetatif alami, yaotu perkembangbiakan vegetatif dimana
mengambil bahan tanam dari organ tubuh tanaman induk yang merupakan
hasil pertumbuhan tanaman (bagian generatif) dan sifat dari keturunannya
pasti sama dengan induknya.
1) Tunas
Tunas biasanya tumbuh pada ruas-ruas batang, ketiak daun, atau
pada ujung batang. Akan tetapi, tunas dapa tumbuh liar seperti tunas yang
tumbuh pada daun cocor bebek (kalanchoe pinnata) atau tunas yang
tumbuh pada akar tanaman sukun. Tunas seperti itu disebut sebagai tunas
adventif. Jika tunas tumbuh disekitar induknya maka akan terbentuk
rumpun yang merupakan kumpulan tanaman induk dengan tunas-tuns
anaknya. Rumpun biasa ditemukan pada tanaman bambbo (Bambusa sp)
dan pisang (Musa parasidiaca)
2) Umbi lapis
Umbi lapis merupakan batang yang pendek dengan ruas-ruas yang sangat
rapat dan dikelilingi daun tebal dan berlapis-lapis. Daun-daun tebal yang
berlapis-lapis ini berfungsi sebagai cadangan makanan. Umbi lapis
biasanya saling menutupi dan terdapat di dalam tanah. Dari setiap ruas
umbi itu akan tumbuh tunas yang disebut siung. Contoh tanaman yang

45
berkembang biak dengan umbi lapis adalah bawang merah, bawang putih,
dan bakung.
3) Umbi batang
Umbi batang merupakan batang yang tumbuh di dalam tanah dengan
ujung yang membesar untuk menyimpan cadangan makanan. Pada umbi
ini batang terdapat mata tunas sehingga dapat tumbuh menjadi tumbuhan
baru. Tumbuhan yang dapat berkembangbiak dengan menggunakan umbi
batang anatar lain kentang (Solanum tuberosum)
4) Akar tinggal/Rhizoma
Akar tinggal adalah bagian batang yang berada di dalam tanah bertunas.
Tunas dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh : jahe, kunyit,
lengkuas, dan alang-alang.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Pergi ke kebun yang ada di sekitar tempat tinggal.
3) Mencari jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetatif
alami (misalnya: dengan cara bertunas, akar rimpang, geragih, dan umbi).
4) Menggali tanaman, jika ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.
5) Menggambar morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan
vegetatif alami tuangkan hasilnya pada Lembar Kerja (Tabel 1.12)

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.12
Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan
No Nama tumbuhan dan jenis Gambar tumbuhan dengan
perkembangan aseksual perkembangbiakan aseksual
1 Pisang (tunas)
2 Ketela (umbi akar)
3 Bawang merah (umbi lapis)
4 Bambu (tunas)
5 Jahe (akar tinggal)

46
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Apakah itu Tunas?
2) Apakah itu Umbi bakar?
Jawaban:

1) Tunas, tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda
menjadi tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya. Tunas tidak
bergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas akan terus
tumbuh.
2) Umbi akar, merupakan akar yang membesar yang berisi cadangan
makanan. Jika ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan
tumbuh tunas.

H. PEMBAHASAN
1) Tunas, tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda
menjadi tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya. Tunas tidak
bergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas akan terus
tumbuh.
2) Akar tinggal, merupakan batang yang seluruhnya berada dan tumbuh
menjalar di permukaan tanah. Tunas tumbuh di setiap buku-buku kara
tinggal.
3) Umbi akar, merupakan akar yang membesar yang berisi cadangan
makanan. Jika ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan
tumbuh tunas.
4) Umbi lapis, seperti pelepah daun berlapis-lapis. Perkembangbiakan umbi
lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas yang paling luar.
Diawal pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari induknya.
Ketika siung telah berdaun dan berakar, siung dapat membuat makanannya
sendiri dengan proses fotosintesis.

I. KESIMPULAN
Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui akar tinggal,
tunas, umbi lapis, umbi akar dan sebagainya.

47
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


1. Keterbatasan waktu dalam pelaksanaan kegiatan praktek
2. Keterbatasan media dalam pelaksanaan kegiatan praktek

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

POHON BAMBU

00

Deskripsifoto/video
KETELA UBI JALAR
TahapAwal/ Pembukaan

Deskripsifoto/video
TUMBUHAN UMBI
ProsesKegiatan

Deskripsifoto/video

TahapAkhir

48
5. Perkemangan Vegetatif Buatan
A. JUDUL PERCOBAAN
Perkembangan Vegetatif Buatan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara
menyambung, okulasi dan mencangkok.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Gunting stek
2) Pisau tajam
3) Tanah gembur dan humus
4) Plastik/sabut kelapa
5) Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok.
6) Vaselin

D. LANDASAN TEORI
Perkembangbiakan secara buatan adalah berkembang biaknya tumbuhan
dengan bantuan campur tangan manusia.
1) Okulasi (menempel)
Okulasi adalah teknik memperbanyak tanaman secara vegetatif dengan
cara menggabungkan dua tanaman atau lebih. Penggabungan dilakukan
dengan cara mengambil mata tunas dari cabang pohon induk, lalu
dimasukkan atau ditempelkan di bagian batang bawah yang sebagian
kulitnya telah dikelupas membentuk huruf T tegak, T terbalik, H, U tegak,
atau U terbalik. Tempelan kedua tanaman tersebut diikat selama beberapa
waktu sampai kedua bagian tanaman bergabung menjadi satu tanaman
baru. Penyatuan kedua tanaman ini terjadi setelah tumbuh kalus dari kedua
tanaman tersebut. Akibat pertumbuhan kalus ini akan terjadi perekatan
atau penyambungan yang kuat. Contoh tanaman yang dapat diperbanyak
dengan teknik okulasi yaitu : mangga (Mangifera indica), rambutan
(Nephelium lappaceum), sirsak (Annona muricata), alpukat (Persea
aladana), dan jeruk (Citrus sp.)
2) Menyambung/mengenten

49
Menyambung atau mengenten adalah menggabungkan batang bawah dan
batang atas dua tanaman yang sejenis. Misal ada dua tanaman mangga.
Tanaman mangga pertama berakar kuat tetapi buahnya asam, sedangkan
tanaman mangga kedua berakar lemah tetapi buahnya sangat manis. Untuk
memperoleh pohon mangga yang berakar kuat dan berbuah manis, maka
batang bawah dari tanaman mangga berakar kuat disambungkan dengan
batang atas tanaman mangga yang berbuah manis.
3) Mencangkok
Cangkok adalah perbanyakan tanaman dengan cara menguliti suatu bagian
batang tanaman yang ada, kemudian ditanam pada media yang lain.
Teknik cangkok (marcottage atau air layerage) banyak dilakukan untuk
memperbanyak tanaman hias atau tanaman buah yang sulit diperbanyak
dengan cara lain, seperti stek, biji, atau sambung. Tanaman yang biasa
dicangkok umumnya memiliki kambium atau zat hijau daun, seperti
mangga (Mangifera indica), suku (Artocarpus communis), jeruk nipis
(Citrus aurantifolia), alpukat (Persea aladana), dan lain-lain. Tanaman lain
yang tidak berkambium dan bisa diperbanyak dengan sistem cangkok
adalah salak dan jenis-jenis bambu.
a) Keuntungan mencangkok
Tumbuhan hasil cangkokan lebih cepat berbuah dibandingkan
tumbuhan yang ditanam dari biji dan memiliki sifat yang sama
induknya.
b) Kerugian mencangkok
Tumbuhan hasil cangkokan mudah roboh, karena sistem perakarannya
adalah serabut dan umurnya lebih pendel dibandingkan tumbuhan yang
ditanam dari biji.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Okulasi (menempel)
a) Menentukan jenis tanaman yang akan ditempel, misalnya tanaman
mangga simanalagi.
b) Menentukan pula jenis tanaman mangga yang masih muda dengan
diameter batang ± 1 cm (sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji

50
serta mempunyai sifat batang dan perakaran yang kuat, untuk dijadikan
batang bawah.
c) Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang
bawah.
d) Mengambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang
akan ditempel (mangga simanalagi atau yang lainnya) dengan ukuran
yang sama dengan torehan pada batang bawah.
e) Menempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali
rafia dan tutuplah celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin.
f) Setelah tunas baru tumbuh, membuka tali pengikatnya dan potonglah
bagian atas dari tanaman bawah.
2) Menyambung
a) Mencari tanaman bawah (root stock), kira-kira sebesar jari kelingking.
b) Memotong batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5
cm darii permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan
tersebut.
c) Mengambil ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat
yang kita inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran
batang bawah dan dipotong dengan kemiringan yang sama dengan
kemiringan potongan batang bawah dan diberi sedikit sayatan pada
potongan batang bawah tersebut.
d) Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah dan jagalah
tanaman tersebut agar tidak terkena sinar matahari terlalu banyak.
3) Mencangkok
a) Menentukan jenis tanaman yang diinginkan untuk dicangkok (tanaman
mangga, jambu, rambutan, atau yang lainnya dengan syarat memiliki
kambium dan mudah dijumpai).
b) Memilih cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan
tidak berpenyakit.
c) Kuliti cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15
cm dari pangkal cabang.
d) Membuang kambiumnya dengan cara mengeroknya sampai bersih.
e) Membiarkan mengering selama 6-12 jam

51
f) Menutup bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur
dicampur kompos secukupnya.
g) Membungkus dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua
ujungnya.

F. HASIL PENGAMATAN
1) Menempel
Tabel 1.13
Menempel (okulasi)
No Kondisi tempelan hari ke:
0 Keadaan awal
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan
3 Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan
5 Belum ada perubahan
6 Belum ada perubahan
7 Mulai terlihat adanya perubahan
8 Mata tunas mulai merekat
9 Mata tunas mulai tumbuh mengencang
10 Mata tunas tumbuh semakin mengecang, kemudian tunas tumbuh

2) Menyambung
Tabel 1.14
Menyambung (enten)
No. Kondisi tempelan hari ke:
0 Belum ada perubahan
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan
3 Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan

52
5 Belum ada perubahan
6 Belum ada perubahan
7 Mulai terlihat perubahan
8 Mulai terlihat daun
9 Daun terlihat bertambah
10 Daun semakin bertambah dan lebar

3) Mencangkok
Tabel 1.15
Mencangkok
No Kondisi tempelan hari ke:
0 Keadaan awal
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan
3 Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan
5 Belum ada perubahan
6 Belum ada perubahan
7 Sedikit merekat dan mulai menyatu dengan batang lama
8 Kambium menyatu dengan kedua batang
9 Akar baru nampak jelas
10 Menunggu akar kuat, kemudian siap dipindahkan

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya
diolesi dengan vaselin? Jelaskan!
2) Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus
dipotong?
3) Pada hari ke berapa tunas-tunas batang yang disambung pada percobaan
menyambung (enten) mengalami pertumbuhan?
4) Pada hari ke berapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat?

53
5) Pada percobaan mencangkok, setelah kambium dikerok, sebaiknya sayatan
dikeringkan selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
6) Pada hari ke berapa akar cangkokan yang anada kerjakan mulai tumbuh
dan pada hari ke berapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap
disemaikan?
Jawaban:

1) Agar celah-celah pada tempelan tidak terkena jamur dan tempelan dapat
menutup rapat.
2) Agar tumbuhan cepat berkembang biak.
3) Pada hari ke-7 tunas-tunas batang disambung.
4) Pada hari ke-10 sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat.
5) Supaya tidak tumbuh jamur dan kulit tidak tumbuh lagi.
6) Pada hari ke-10 dan pada hari ke 30 akar pada cangkokan sudah mulai siap
ditanam.

H. PEMBAHASAN
Pada percobaan tersebut, tumbuhan dapat dikembangbiakkan dengan cara
buatan (vegetatif buatan) diantaranya dengan menempel (okulasi),
menyambung (enten), dan mencangkok. Pada percobaan, butuh waktu yang
agak lama untuk mengetahui hasil, seperti pada kegiatan menempel. Pada
minggu pertama belum terlihat perubahan, tapi memasuki minggu kedua
terlihat sedikit perubahan, dimana tunas terlihat mulai tumbuh dan
mengencang, hal ini juga terjadi pada kegiatan menyambung dan
mencangkok.
Hasil tempelan, sambungan, atau cangkokan bisa dipindahkan pada pot
lain dengan melihat seberapa kuat hasil cangkokan tersebut, jika dirasa sudah
kuat, bisa dipindahkan pada pot lain. Pada perkembangbiakan tersebut ada
syarat tertentu, misalnya menempel dilakukan pada batang yang kuat dan mata
tunas memiliki sifat serupa dengan tumbuhan yang akan ditempeli. Dalam
mencangkok dibutuhkan tumbuhan yang sudah memiliki kambium.

I. KESIMPULAN

54
Jadi, perkembangbiakan tidak hanya terjadi secara alami, tapi juga bisa
menggunakan cara lain yang disebut dengan vegetatif buatan. Contoh dari
vegetatif buatan yaitu menempel, menyambung, dan mencangkok. Dengan
cara-cara tersebut, dapat dihasilkan produk baru dan juga bisa meningkatkan
kualitas tumbuhan seperti yang diinginkan.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


1. Keterbatasan waktu dalam pelaksanaan kegiatan praktek
2. Keterbatasan media dalam pelaksanaan kegiatan praktek

55
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

MENCANGKOK

Deskripsifoto/video
MENYAMBUNG
TahapAwal/ Pembukaan

Deskripsifoto/video

ProsesKegiatan
MENEMPEL

Deskripsifoto/video

TahapAkhir

56

Anda mungkin juga menyukai