Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

K3 Dalam Keperawatan , Pentingnya Tujuan , Manfaat dan etika

DISUSUN OLEH :

PENINA KARELAU

IIN SYANE TUHUMURY

PITER EDWIN CRIKARD HUMAWAK

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES GRAHA EDUKASSAR

MAKASSR

2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha

Penyanyang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga

kami bisa menyelesaikan makalah K3 dalam keperawatan , pentingnya

tujuan , manfaat dan etika. Makalah ini sudah kami susun dengan

maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa

memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan

terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam

pembuatan makalah ini. Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar

sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat

maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada

menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat

memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat

maupun inspirasi untuk pembaca.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

2.Rumusan Masalah

3.Tujuan Pembahasan

BAB II PEMBAHASAN

1.Pengartian K3

2.Pentingnya berdasarkan fungsinya K3

3. Tujuan dan Manfaat Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

BAB III PENUTUP

1.Kesimpulan

2.Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.    Latar Belakang

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan

upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah

maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada

umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan

makmur. Keselamatan dan keamanan kerja mempunyai banyak pengeruh

terhadap faktor kecelakaan, karyawan harus mematuhi standart (K3) agar

tidak menjadikan hal-hal yang negative bagi diri karyawan. Terjadinya

kecelakaan banyak dikarenakan oleh penyakit yang diderita karyawan

tanpa sepengetahuan pengawas (K3), seharusnya pengawasan terhadap

kondisi fisik di terapkan saat memasuki ruang kerja agar mendeteksi

sacera dini kesehatan pekerja saat akan memulai pekerjaanya.

Keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan dalam lingkungan

kerja, karena kesehatan merupakan keadaan atau situasi sehat

seseorang baik jasmani maupun rohani. Sedangkan keselamatan kerja

suatu keadaan dimana para pekerja terjamin keselamatan pada saat

bekerja baik itu dalam menggunakan mesin, pesawat, alat kerja, proses

pengolahan juga tempat kerja dan lingkungannya juga terjamin. Apabila

para pekerja dalam kondisi sehat jasmani maupun rohani dan didukung
oleh sarana dan prasarana yang terjamin keselamatannya maka

produktivitas kerja akan dapat ditingkatkan. Masalah kesehatan adalah

suatu masalah yang kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-

masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Banyak faktor yang

mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan

masyarakat, antara lain: keturunan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan

kesehatan.

2.  Rumusan Masalah

Penulisan makalah mengenai keselamatan dan kesehatan kerja,

dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang

keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Berdasarkan hal tersebut,

dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1.      Apa pengertian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) itu?

2.      Apa yang menjadi dasar pemberlakuan kesehatan dan keselamatan

Kerja (K3) di Indonesia?

3.      Apa fokus dan tujuan dari program kesehatan dan keselamatan

kerja?

4.      Apa saja yang menjadi penyebab kecelakaan?

5.      Apa saja usaha untuk mencapai keselamatan kerja?

6.      Apa saja yang menjadi masalah kesehatan karyawan?


3. Tujuan Pembahasan

 1. Meningkatkan pengetahuan tentang konsep dasar K3 dalam

keperawatan

2. Memberikan wawasan tentang pengertian K3 dari berbagai tokoh dan

sumber

3. Mengetahui tentang tujuan dan manfaat K3 dalam keperawatan

4. Mengetahui tentang Undang – Undang keperawatan tentang K3

5. Mengetahui tentang pentingnya K3 dalam keperawatan


BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian K3

 Pengertian K3 adalah bidang yang berhubungan dengan

keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja pada

sebuah institusi ataupun lokasi. Arti K3 (Keamanan, Kesehatan, dan

Keselamatan Kerja) secara khusus dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

Pengertian K3 secara keilmuan; K3 merupakan ilmu pengetahuan dan

penerapannya dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan dan

penyakit akibat kerja. Pengertian K3 secara filosofis; suatu upaya yang

dilakukan untuk memastikan keutuhan dan kesempurnaan jasmani dan

rohani tenaga kerja pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya

terhadap hasil karya dan budaya menuju masyarkat adil dan makmur.

Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. Undang-

Undang ini menyatakan bahwa secara khusus perusahaan berkewajiban

memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik

pekerja yang baru maupun yang akan dipindahkan ke tempat kerja baru,

sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta

pemeriksaan kesehatan secara berkala. Sebaliknya para pekerja juga

berkewajiban memakai alat pelindung diri (APD) dengan tepat dan benar

serta mematuhi semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang


diwajibkan.  Undang-undang nomor 23 tahun 1992, pasal 23 Tentang

Kesehatan Kerja juga menekankan pentingnya kesehatan kerja agar

setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri

sendiri dan masyarakat sekelilingnya hingga diperoleh produktifitas kerja

yang optimal. Karena itu, kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan

kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja. Agar

memudahkan kita dalam memahami apa arti K3, maka kita dapat merujuk

pada pendapat beberapa ahli.

Berikut ini adalah pengertian K3 (Keamanan, Kesehatan, dan

Keselamatan Kerja) menurut para ahli

1. Mathis dan Jackson

Menurut Mathis dan Jackson pengertian K3 adalah kegiatan yang

menjamin terciptanya kondisi kerja yang aman, terhindar dari gangguan

fisik dan mental melalui pembinaan dan pelatihan, pengarahan dan kontrol

terhadap pelaksanaan tugas dari karyawan dan pemberian bantuan

sesuai dengan aturan yang berlaku, baik dari lembaga pemerintah

maupun perusahaan dimana mereka bekerja.

2. Ardana

Menurut Ardana, pengertian K3 adalah upaya perlindungan yang

ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam
keadaan selamat dan sehat sehingga setiap sumber produksi bisa

digunakan secara aman dan efisien.

3. Flippo

Menurut Flippo arti K3 adalah pendekatan yang menentukan

standar yang menyeluruh dan spesifik, penentuan kebijakan pemerintah

atas praktek-praktek perusahaan di tempat kerja dan pelaksanaannya

melalui surat panggilan, denda, dan sanksi lain.

4. Hadiningrum

Menurut Hadiningrum pengertian K3 adalah pengawasan terhadap

SDM, mesin, material, dan metode yang mencakup lingkungan kerja agar

pekerja tidak mengalami kecelakaan.

5. Widodo

Menurut Widodo, definisi K3 adalah bidang yang berhubungan

dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang

bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek.

6. World Health Organization (WHO)

Menurut WHO pengertian K3 adalah upaya yang bertujuan untuk

meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan fisik, mental dan sosial

yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan,


pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh

kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari

risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan.

Beberapa pendapat mengenai pengertian keselamatan dan kesehatan

kerja antara lain:

a)      Menurut Mangkunegara (2002) Keselamatan dan kesehatan kerja

adalahsuatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan

kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada

khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk

menuju masyarakat adil dan makmur.

b)      Menurut Suma’mur (2001), keselamatan kerja merupakan rangkaian

usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi

para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.

c)      Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi

keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana

kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin,

peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja .

d)     Mathis dan Jackson (2002), menyatakan bahwa Keselamatan

adalahmerujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang

terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah


merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara

umum.

e)      Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia

(2000), mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu

kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya,

perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau

tempat kerja tersebut.

f)       Jackson (1999), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan

Kerjamenunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis

tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh

perusahaan.

Kesehatan pekerja bisa terganggu karena penyakit, stres, maupun

karena kecelakaan. Program kesehatan yang baik akan menguntungkan

para pekerja secara material, selain itu mereka dapat bekerja dalam

lingkungan yang lebih nyaman, sehingga secara keseluruhan para pekerja

akan dapat bekerja secara lebih produktif


2.Pentingnya berdasarkan fungsinya K3

Pada pelaksanaannya K3 memiliki fungsi yang cukup banyak dan

bermanfaat, baik bagi perusahaan maupun bagi pekerja. Berikut ini adalah

beberapa fungsi K3 secara umum:

1. Sebagai pedoman untuk melakukan identifikasi dan penilaian

akan adanya risiko dan bahaya bagi keselamatan dan

kesehatan di lingkungan kerja.

2. Membantu memberikan saran dalam perencanaan, proses

organisir, desain tempat kerja, dan pelaksanaan kerja.

3. Sebagai pedoman dalam memantau kesehatan dan

keselamatan para pekerja di lingkungan kerja.

4. Memberikan saran mengenai informasi, edukasi, dan pelatihan

mengenai kesehatan dan keselamatan kerja.

5. Sebagai pedoman dalam membuat desain pengendalian

bahaya, metode, prosedur dan program.

6. Sebagai acuan dalam mengukur keefektifan tindakan

pengendalian bahaya dan program pengendalian bahaya

3. Tujuan dan Manfaat Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Program keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk

memberikan iklim yang kondusif bagi para pekerja untuk berprestasi, setiap

kejadian baik kecelakaan dan penyakit kerja yang ringan maupun fatal harus
dipertanggungjawabkan oleh pihak-pihak yang bersangkutan (Rika Ampuh

Hadiguna, 2009). Sedangkan menurut Rizky Argama (2006), tujuan dari

dibuatnya program  keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk

mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit

akibat hubungan kerja. Beberapa tujuan program Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) adalah:

1.      Mencegah kerugian fisik dan finansial baik dari pihak karyawan dan

perusahaan

2.      Mencegah terjadinya gangguan terhadap produktivitas perusahaan

3.      Menghemat biaya premi asuransi

4.      Menghindari tuntutan hukum dan sebagai tanggung jawab sosial

perusahaan kepada karyawannya

Berdasarkan Undang-Undang no.1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1,

syarat keselamatan kerja yang juga menjadi tujuan pemerintah membuat

aturan K3 adalah :

a.       Mencegah dan mengurangi kecelakaan.

b.      Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.


c.       Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.

d.      Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu

kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.

e.       Memberi pertolongan pada kecelakaan.

f.       Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.

g.      Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,

kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,

sinar radiasi, suara dan getaran.

h.      Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik

physik maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan.

i.        Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.

j.        Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.

k.      Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.

l.        Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.

m.    Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,

cara dan proses kerjanya.


n.      Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,

tanaman atau barang.

o.      Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.

p.      Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat,

perlakuan dan penyimpanan barang.

q.      Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.

r.        Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan

yang bahayakecelakaannya menjadi bertambah tinggi. 

            Undang-Undang tersebut selanjutnya diperbaharui menjadi Pasal

86 ayat 1 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 yang menyebutkan bahwa

setiap pekerja/ buruh berhak untuk memperoleh perlindungan atas:

a)      Keselamatan dan kesehatan kerja

b)      Moral dan kesusilaan

c)      Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta

nilai-nilai agama.

Sedangkan ayat 2 dan 3 menyebutkan bahwa “untuk melindungi

keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang

optimal   diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.” (ayat


2), “Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2)

dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang

berlaku.” (ayat 3). Dalam Pasal 87  juga dijelaskan bahwa Setiap

perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan

kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen.

Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.

Undang- Undang ini menyatakan bahwa secara

khusus perusahaan berkewajiban memeriksakan kesehatan badan,

kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja yang baru maupun yang

akan dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan sifat-sifat

pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta pemeriksaan kesehatan

secara berkala. Sebaliknya para pekerja juga berkewajiban memakai alat

pelindung diri (APD) dengan tepat dan benar serta mematuhi semua

syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan.  Undang-

undang nomor 23 tahun 1992, pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja juga

menekankan pentingnya kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat

bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat

sekelilingnya hingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal. Karena itu,

kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan

penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.


BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya

untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan

dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja,

perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Jadi kesehatan dan

keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan masalah fisik pekerja,

tetapi juga mental, psikologis dan emosional. Kesehatan dan keselamatan

kerja merupakan salah satu unsur yang penting dalam ketenagakerjaan.

Oleh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan perundang-

undangan yang dibuat untuk mengatur nmasalah kesehatan dan

keselamatan kerja. Meskipun banyak ketentuan yang mengatur mengenai

kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak faktor di lapangan

yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut

sebagai bahaya kerja dan bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan

yang tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja sehingga

banyak terjadi kecelakaan kerja.


2. Saran

Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam

pembangunan karena sakit dan  kecelakaan  kerja  akan  menimbulkan

kerugian  ekonomi  (lost benefit ) suatu  perusahaan  atau  negara

olehnya itu  kesehatan dan keselamatan kerja harus dikelola secara

maksimal bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi seluruh masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA

Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi

Kesepuluh (terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga Undang - Undang

No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

(http://prokum.esdm.go.id/uu/2003/uu-13-2003.pdf) Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3): Definisi, Indikator Penyebab dan Tujuan

Penerapan Keselatan dan Kesehatan Kerja (jurnal

sdm.blogspot.com/2009/10/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3.html

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(://anandasekarbumi.files.wordpress.com/2010/11/sap-9-msdm-10-11.ppt)

Anda mungkin juga menyukai