PENDAHULUAN
1
Penyebab utama kematian ibu di Indonesia 50% disebabkan oleh perdarahan dan
eklamsia (Hernawati, 2011). Kondisi ini menunjukkan bahwa kemampuan pelayanan
obstetric belum menyentuh masayarakat dengan cakupan bermutu dan menyeluruh
(Manuaba, 2008). Pemeriksaan antenatal dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten
memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan,
dokter, bidan, dan perawat (Depkes, 2010).
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
berat badan lahir anak. Pertambahan berat badan hanya sedikit menghasilkan rata-rata berat
badan lahir anak yang lebih rendah dan resiko yang lebih tinggi untuk terjadinya bayi BBLR
dan kematian bayi. Pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dapat digunakan sebagai
indikator pertumbuhan janin dalam rahim. Berdasarkan pengamatan pertambahan berat badan
ibu selama kehamilan dipengaruhi berat badannya sebelum hamil (Kardjati, 1985).
Pertambahan yang optimal adalah kira-kira 20 % dari berat badan ibu sebelum hamil
(Cunningham dkk, 1997), jika berat badan tidak bertambah, menunjukkan ibu mengalami
kurang gizi.
- Pemberian imunisasi TT
Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) kepada ibu hamil sebanyak 2
kali dengan jarak minimal 4 minggu, diharapkan dapat menghindari terjadinya
tetanus neonatorum dan tetanus pada ibu bersalin dan nifas.
4
Tabel 1. Jadwal pemberian imunisasi TT
Antigen Interval (selang waktu Lama %
minimal) perlindungan perlindungan
- Temu wicara
Memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya tentang tanda-tanda
resiko kehamilan (Depkes RI, 2001).
- Pemberian tablet Fe
Wanita hamil cenderung terkena anemia (kadar Hb darah rendah) pada 3 bulan terakhir masa
kehamilannya, karena pada masa itu janin menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri
sebagai persediaan bulan pertama sesudah lahir. Anemia pada kehamilan dapat disebabkan
oleh meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin, kurangnya asupan zat besi
pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil, pola makan ibu terganggu akibat mual selama
kehamilan, dan adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe) pada wanita akibat
persalinan sebelumnya dan menstruasi. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan hambatan
pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak, kematian janin, abortus, cacat
5
bawaan, BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), anemia pada bayi yang dilahirkan, lahir
prematur, pendarahan, rentan infeksi. Defisiensi besi bukan satu-satunya penyebab anemia,
tetapi apabila prevalensi anemia tinggi, defisiensi besi biasanya dianggap sebagai penyebab
yang paling dominan. Pertimbangan itu membuat suplementasi tablet besi folat selama ini
dianggap sebagai salah satu cara yang sangat bermanfaat dalam mengatasi masalah anemia.
Anemia dapat diatasi dengan meminum tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD). Kepada
ibu hamil umumnya diberikan sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari
selama masa kehamilan. TTD mengandung 200 mg ferrosulfat, setara dengan 60 miligram
besi elemental dan 0.25 mg asam folat. Memberikan tablet zat besi 90 tablet selama 3 bulan,
diminum setiap hari, untuk mencegah terjadinya anemia dalam kandungan.
c. Gerakan badan
kegunaan nya :nsirkulasi darah menjadi baik ,nafsu makan bertambah, pencernaan lebih baik,
tidur lebih nyenyak, gerak badan yang melelahkan di larang , dianjurkan berjalan di pagi hari.
Gerak di tempat :
- Berdiri / jongkok
- Telentang/ angkat kaki
- Melatih pernafasan
- Kondisi dimana olah raga di larang untuk wanita hamil : Hipertensi ,KPD,
inkompetensi cervix, perdarahan berkepanjangan
7
d. Berpergian selama hamil
- jangan terlalu lama dan melelahkan
- hindari dalam jangka waktu yang lama
- waktu hamil dapat mengendarai mobil selama 6 jam sehari
e. Pakaian
pakaian harus longgar, bersih , tidaak ada ikatan yang ketat padda daerah perut
pakailah bra yang menyokong payudara
memakai sepatu dengan tumit yang tidak terlalu tinggi
pakaian dalam selalu bersih
f. Mandi
mandi diperlukan untuk kebersihan terutama perawatan kulit, karena fungsi eksaserbasi dan
keringat bertambah di anjurkan menggunakan sabun yang lembut
g. Berhubungan dalam
koitus tidak di halangi kecuali ada riwayat :
- Abortus/ premature
- Perdarahan pervaginam
- Pada minggu terakhir kehamilan ,koitus harus berhati- hati
- Bila ketuban sudah pecah ,koitus di larang
- Beberapa kepustakaan mengatakan agar koitus di hentikan 3- 4minggu menjelang
perkiraan tanggal persalinan
h. Perawatan gigi
pada trimester pertama wanita hamil mengalami enek dan muntah (morning sickness).
Keadaan ini menyebabkan gigi tidak di perhatikan deengan baik, sehingga tumbuh karies,
gingivitis dan sebagainya ,seperti nefritis oleh karena rongga mulut. Misalnya ,pulpitis yang
menahun dapat di serang infeksi yang dapat menyebar kemana- mana. Maka dari itu bila
kemungkinan tiap hamil harus memeriksa gigi secara teratur sewaktu hamil.
8
i.Perawatan payudara
perawatan payudara merupakan sumber air susu yang akan menjadi makanan utama bagi bayi
,karena itu sebelumnya harus sudah dirawat . kutang yang di pakai harus sesuai dengan besar
nya payudara , yang sifatnya harus menyokong payudara dari bawah, bukan menekan dari
depan . dua bulan sekali di lakukan massage, kolostrum di keluarkan untuk mencegah putting
susu kering dan mudah pecah, maka putting sussu dan aerola payudara di rawat baik-baik
dengan cara di bersihkan menggunakan air sabun atau biocream bila putting susu masuk
kedalam perbaiki dengan cara menaarik- narik putting keluar.
9
BAB III
KESIMPULAN
Antenatal care adalah usaha untuk membatu kemajuan kehamilan dan memastikan kesehatan
ibu serta tumbuh kembang bayi, juga untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan ibu serta
tumbuh kembang bayi, juga untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik , mental da
social ibu:
Di samping tujuan diatas ,antenatal care juga bertujuan untuk:
- Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil termasuk riwayat penyakit secara umum
- Memelihara peningkatan fisik , mental dan social ibu serta bayi dengan memberikan
pendidikan, suplemen dan imunisasi
- Mempersiapkan persalinan yang cukup bulan melahirkan dengan selamat baik ibu maupun
bayi nya dengan trauma seminimal mungkin , serta masa nifas berjalan ormal
- Mempersiapkan peran ibu dalam pemberian Asi ekslusif dan meraawat kesehatan bayi agar
dapat tumbuh dan berkembag secara optimal
10
DAFTAR PUSTAKA
11