Acara I - Delvi Eka Rahayu - Laporan Mingguan Sfi
Acara I - Delvi Eka Rahayu - Laporan Mingguan Sfi
ACARA I
UJI AMBANG RANGSANGAN
OLEH
DELVI EKA RAHAYU
J1A018032
Latar Belakang
Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses
penginderaan. Pengindraan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu
kesadaran atau pengenalan alat indra akan sifat-sifat benda karena adanya
rangsangan yang diterima alat indra yang berasal dari benda tersebut. Pengindraan
dapat juga berarti reaksi mental (sensation) jika alat indra mendapat rangsangan
(stimulus). Reaksi atau kesan yang ditimbulkan karena adanya rangsangan dapat
berupa sikap untuk mendekati atau menjauhi, menyukai atau tidak menyukai akan
benda penyebab rangsangan. Kesadaran, kesan dan sikap terhadap rangsangan
adalah reaksi psikologis atau reaksi subyektif. Pengukuran terhadap nilai atau
tingkat kesan, kesadaran dan sikap disebut pengukuran subyektif atau penilaian
subyektif (Erina, 2010).
Uji threshold atau ambang rangsangan digunakan untuk menentukan tingkat
konsentrasi terendah suatu substansi yang masih dapat dideteksi (absolute
threshold) atau perubahan konsentrasi terkecil suatu substansi yang masih dapat
dideteksi perubahannya (difference threshold). Pengujian ambangan rangsangan
ini erat hubungannya dengan tingkat kepekaan dari panelis. Ambang rangsangan
terdiri dari 4 macam yaitu ambang mutlak, ambang pengenalan, ambang
pembedaan, dan ambang batas. Ambang mutlak adalah sejumlah ukuran
rangsangan terkecil yang berhasil mendapatkan kesan, ambang pengenalan adalah
bila jenis rangsangan terkecil tersebut sudah dapat dikenali, ambang pembedaan
adalah perbedaan terkecil (konsentrasi) dari dua rangsangan yang dapat dikenali
adanya perbedaan dan ambang batas adalah konsentrasi terkecil dimana didapat
kesan maksimum (Afrianto, 2008).
Pengenalan suatu ambang perlu diketahui oleh para panelis agar mengetahui
secara kesan makna suatu ambang. Ambang mutlak adalah jumlah benda rangsang
terkecil yang sudah mulai menimbulkan kesan. Ambang pengenalan sudah mulai
dikenali jenis kesannya, ambang pembedaan yaitu perbedaan terkecil yang sudah
dikenali dan ambang batas adalah tingkat rangsangan terbesar yang masih dapat
dibedakan intensitas. Oleh karena itu, pentingnya dilaksanakan praktikum ini agar
dapat menentukan nilai ambang batas, ambang pembedaan, ambang pengenalan
dan ambang mutlak dari rasa asin dan manis suatu produk pangan.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan ambang
rangsangan rasa asin berdasarkan larutan garam dengan berbagai konsentrasi.
TINJAUAN PUSTAKA
Hasil Pengamatan
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Uji Ambang Rangsangan pada Berbagai Konsentrasi
Garam
Konsentrasi Garam
No Nama
. Panelis 321 607 762 475 689 808 528 816
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.9 1.2
1 A 0 x x +1 +1 +2 +1 +2
2 B 0 0 0 x x +1 +3 +4
3 C 0 0 +1 +2 +1 +3 +2 +4
4 D 0 0 +1 +1 +1 +3 +2 +4
5 E +1 +1 0 +1 x +1 +1 X
6 F 0 0 x +1 +1 +2 +2 +4
7 G 0 x +1 +1 +2 +3 +3 +4
8 H 0 0 +1 +1 +1 +2 +4 +3
9 I 0 x +1 +3 +4 +3 +3 +4
10 J 0 x +2 +1 +2 +3 +4 +4
11 K 0 +1 +1 +2 +4 +3 +3 +5
12 L 0 0 +1 +1 +2 +3 +4 +4
13 M 0 0 x x +2 +2 +4 +3
14 N +2 0 0 0 +1 x +2 +1
15 O 0 x +1 +2 +2 +3 +2 +2
16 P 0 x +1 +2 +2 +2 +1 +3
17 Q 0 x +1 +1 +2 +4 +3 +5
18 R x 0 +1 +1 +1 +2 +2 +3
19 S 0 0 x +1 +1 +2 +2 +3
20 T 0 x +1 +1 +3 +2 +2 +4
21 U 0 0 +2 x x +3 +3 +3
22 V x 0 +1 +1 +1 +1 +3 +2
23 W 0 0 +2 +1 +2 +2 +4 +4
24 X 0 x +2 +2 +2 +3 +4 +4
25 Y 0 +2 x +2 +2 +3 +2 +3
26 Z 0 x x +1 +1 +2 +2 +2
27 AA 0 x 0 +1 +1 +2 +2 +2
28 AB 0 0 x +1 +3 +2 +2 +2
29 AC +1 0 0 +2 +1 +2 +3 +3
30 AD 0 0 x +1 +3 +2 +2 +1
31 AE 0 x x +1 +1 +2 +3 +4
32 AF 0 x x +2 +2 +1 +3 +2
33 AG 0 0 x +2 +1 +1 +4 +3
34 AH 0 x 0 +1 +1 +3 +4 +2
Tabel 1.3 Hasil Transformasi Uji Ambang Rangsangan pada Berbagai Konsentrasi
Garam
Konsentrasi Garam
Nama
No.
Panelis
321 607 762 475 689 808 528 816
1 A - 0,5 0,5 1 1 1 1 1
2 B - - - 0,5 0,5 1 1 1
3 C - - 1 1 1 1 1 1
4 D - - 1 1 1 1 1 1
5 E 1 1 - 1 0,5 1 1 0,5
6 F - - 0,5 1 1 1 1 1
7 G - 0,5 1 1 1 1 1 1
8 H - - 1 1 1 1 1 1
9 I - 0,5 1 1 1 1 1 1
10 J - 0,5 1 1 1 1 1 1
11 K - 1 1 1 1 1 1 1
12 L - - 1 1 1 1 1 1
13 M - - 0,5 0,5 1 1 1 1
14 N 1 - - - 1 0,5 1 1
15 O - 0,5 1 1 1 1 1 1
16 P - 0,5 1 1 1 1 1 1
17 Q - 0,5 1 1 1 1 1 1
18 R 0,5 - 1 1 1 1 1 1
19 S - - 0,5 1 1 1 1 1
20 T - 0,5 1 1 1 1 1 1
21 U - - 1 0,5 0,5 1 1 1
22 V 0,5 - 1 1 1 1 1 1
23 W - - 1 1 1 1 1 1
24 X - 0,5 1 1 1 1 1 1
25 Y - 1 0,5 1 1 1 1 1
26 Z - 0,5 0,5 1 1 1 1 1
27 AA - 0,5 - 1 1 1 1 1
28 AB - - 0,5 1 1 1 1 1
29 AC 1 - - 1 1 1 1 1
30 AD - - 0,5 1 1 1 1 1
31 AE - 0,5 0,5 1 1 1 1 1
32 AF - 0,5 0,5 1 1 1 1 1
33 AG - - 0,5 1 1 1 1 1
34 AH - 0,5 - 1 1 1 1 1
Jumlah Respon
4 10 22,5 31,5 32,5 33,5 34 33,5
Positif
% Persen Respon
11,7 % 29,4 % 66,1 % 92,6 % 95,5 % 98,5 % 100 % 98,5 %
Positif
Hasil Perhitungan
1. Uji Ambang Rangsangan pada Berbagai Konsentrasi Garam
a. Konsentrasi 0 %
% respon positif = respon positif panelisx 100%
= 434x 100%
= 11,7%
b. Konsentrasi 0,1 %
% respon positif = respon positif panelisx 100%
= 1034x 100%
Azhar, L. M. F., Kiki, F., Sukrisno, W., dan Harijono, 2018. Pengaruh Biji Kakao
dan Lama Conching Terhadap Karakteristik Sensosi Cokelat Hitam Dengan
Pendekatan Discrete Time Intensity. Jurnal Teknologi Pertanian. 19(1):2.
Martini, F.H. dan J.L. Narth. 2009. Dasar–Dasar Anatomi dan Fisiologi 8th
edition.San Franasco. Benjamin Cumming.
Setyaningsih, Dwi. 2012. Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro.
Bogor. IPB Press.