Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian
Bayi baru lahir (BBL) adalah bayi yang lahir selama satu jam pertama
kelahiran bayi sampai usia 4 minggu. Bayi Baru Lahir normal memiliki berat lahir
antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan dan lahir langsung menangis (Donna, 2014).
2. Klasifikasi
Menurut Wahyuni (2012), klasifikasi bayi baru lahir yaitu :
1. Bayi berat lahir rendah, bila berat lahir kurang dari 2500 gram
2. Berat lahir cukup, bila berat lahir 2500 – 4000 gram
3. Berat lahir lebih, bila berat lahir 4000 gram atau lebih
Ciri-ciri bayi normal
a) Berat badan 2500 – 4000 gram
b) Panjang badan lahir 48-52 cm
c) Lingkar dada 30-38 cm
d) Lingkar kepala 33-35 cm
e) Bunyi jantung pada menit pertama kira-kira 180 denyut/menit
kemudian menurun sampai 120-140 denyut/menit
f) Kulit kemerah – merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup
terbentuk dan diliputi verniks kaseosa
g) Rambut lanugo tidak terlihat lagi, rambut kepala biasanya telah
sempurna
h) Kukut telah agak panjang dan lunak
i) Genetalia : labiya mayora sudah menutupi labia minora (pada
perempuan) testis sudah turun (pada laki-laki)
j) Refleks isap menelan sudah terbentuk dengan baik
k) Eliminasi baik, urine dan mikonium akan keluar dalam 48 jam
pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan

3. Etiologi
Adaptasi bayi baru lahir kekehidupan ekstrauteri adalah peristiwa fisiologis
normal dan bukan penyakit, sehingga faktor resiko sangat tepat untuk bayi yang
beresiko tinggi. Faktor yang meningkat resiko tinggi terjadi masalah pada bayi baru
lahir normal meliputi pemajanan lingkungan dingin, persalinan yang lama, kelahiran
sesar, dan pemajanan terhadap pengobatan tertentu selama persalinan. Resiko tinggi
juga berlaku pada kondisi bayi seperti afiksialahir, trauma lahir, dan bayi besar atau
masalah kecil masa kehamilan (Green & Wilkinson J, 2012).
4. Tanda da Gejala Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir normal seharusnya tidak memiliki gejala masalah. Berikut ini
adalah temuan pengkajian normal yang penting (Green & Wilkinson J, 2012).
a. Berat badan
a) 2500 – 4000 gram
b) Penurunan berat badan awal sebesar 5% hingga 10% dari beratbadan
lahir pada 3 hingga 5 hari pertama kehidupan
b. Jantung
a) Titik implus maksimum harus berada digaris midklvikula kiri pada
ruang interkosta kelima
b) Frekuensi jantung apikal, 120 hingga 160 kali/menit (dapat berkisar
dari yang terendah 100 kali/menit selama tidur hingga yang tertinggi
180 kali/menit ketika menagis)
c) Murmur lazim ditemukan selama beberapa jam pertama saat foramen
ovale menutup

c. Pernafasan
a) Frekuensi 30 hingga 60 kali/menit, dangkal dan tidak teratur dengan
periode apnea 5 hingga 10 detik
b) Akrosianosis cenderung timbul, tidak berkaitan dengan fungsi
pernafasan dan merupakan temuan normal selama transisi kesirkulasi
ekstrauteri
c) Selama satu jam setelah kelahiran, krekles dapat diauskultasi ketika
cairan sedang dikeluarkan atau diabsorbsi
d. Suhu
Suhu aksila 36,5 hingga 37,2°C

5. Patofiologi
Bayi baru lahir harus segera beradaptasi dengan lingkugannya, adaptasi bayi
baru lahir kekehidupan ekstra uterin adalah peristiwa fisiologis normal dan bukan
penyakit, sehingga faktor resiko sangat tepat untuk bayi yang beresiko tinggi,
meskipun demikian faktor yang meningkatkan resiko sangat tepat untuk bayi yang
beresikotinggi, meskipun demikian faktor yang meningkatkan resiko terjadinya
masalah pada bayi baru lahir normal meliputi pemajanan terhadap lingkungan dingin,
persalinan yang lama, kelahiran sesar dan pemejanan terhadap pengobatan tertentu
selama persalinan.
6. Pathway

Bayi Baru Lahir

Perubahan
fisiologis

Sistem respirasi pemotongan


S. gastrointestinal Termoregulasi

Hipoksia, tekana Adaptasi hangat Tali pusat


Asam lambung
rongga dada kedingin

Port de entry
kolik Aktivitas otot bacteri
Merangsang
saraf pernafasan
Disters antara Menagis Resiko Infeksi
waktu makan
Pengeluaran
cairan paru
Hipertermi
Resiko Nutrisi
Kurang Dari
Ketidak Efektifan Kebutuhan
Bersihan Jalan Tubuh
Nafas
7. Komplikasi
Komplikasi yang timbul pada bayi baru lahir menurut (Green & Wilkinson J, 2012).
a. Hipoglikemia
b. Hiperbilirubinemia
c. Infeksi
d. Ketidak efektifan termoregulasi
e. Resiko cedera
f. Gawat nafas
8. Penatalksaan Medis
a. Pemantauan glukosa darah
b. Salep mata eritomisi atau tetrasiklin yang diberikan dalam 2 jam pertama
c. Vaksin hepatitis B dalam 12 jam kelahiran
d. Sirkumsisi atau asuhan tidak lanjut dengan izin orang tua
e. Skrining metabolisme
f. Skrining pendengaran

9. Data penunjang
Pemeriksaan ini dilakukan pada bayi normal, bukan resiko tinggi menurut (Green &
Wilkinson J, 2012).
a. Darah tali pusat untuk golongan darah (A,B,AB,O), FAKTOR Rh (negatif
atau positif) dan rapid plasma reagin untuk memeriksa sifilis kongenital
b. Uji coombs langsung ( pada darah tali pusat)
c. Hemoglobin : (Hb hingga 24g/dl) dan hematokrit (Ht :44% hingga 64%)
d. Bilirubin langsung bila diindikasiakn (0 hingga 1 mg/dl)
e. Skrining untuk fenilkotenuria
DAFTAR PUSTAKA

Donna. (2014). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1. Jakarta : EGC

Green & Wilkinson J. (2012). Ilmu Kesehatan Anak (jilid1) :Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan
Anak FKUI

Wahyuni, S. (2012). AsuhanNeonatus, Bayi dan Balita : Penuntun Belajar Praktik Klinik.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai