Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN KEPADA LANSIA YANG MENGALAMI


GANGGUAN PEMENUHAN NUTRISI
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Keperawatan Gerontik

Dosen Pembimbing :
Paramita Ratna Gayatri, S.Kep.,Ns.,M.Kes

Di susun oleh :

1. Aini Novia Rahmawati (10218001)


2. Anggun Citra Sasmit (10218007)
3. Asfa Diyanati Jaziliya (10218013)
4. Devi Rosaria Indah (10218019)
5. Ellma Tri Yuiana (10218025)
6. Fatkurohman Krisdiantoro (10218032)
7. Gigih Biyan Pamungkas (10218038)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan Pada Lansia yang Mengalami Gangguan
Pemenuhan Nutrisi
Sub Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan Pada Lansia yang Mengalami Gangguan
Pemenuhan Nutrisi
Sasaran : Keluarga dan pasien lansia
Waktu : 08.00 - 09.00 WIB
Hari/tanggal :
Tempat : Kediaman Pasien
Pelaksana : Mahasiswa S1 Keperawatan IIK BHAKTI WIYATA

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan Keluarga dan pasien lansia mengetahui,


memahami dan mampu menerapkan maksud dari pemberian pendidikan kesehatan pada
lansia yang mengalami gangguan pemenuhan nutrisi.

B. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan, keluarga dan pasien dapat
mengetahui, mengerti dan memahami tentang :
1. Untuk Mengetahui Pengertian Nutrisi
2. Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan nutrisi.
3. Untuk mengetahui masalah yang timbul dalam pemenuhan nutrisi.
C. MATERI
1. Menjelaskan Pengertian Nutrisi
2. Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan nutrisi.
3. Menjelasan masalah yang timbul dalam pemenuhan nutrisi.

D. PENGORGANISASIAN
a. Penanggung jawab :
b. Moderator :
c. Penyaji :
d. Fasilitator :
e. Operator :
f. Notulen :
E. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Metode


Peserta
1. Pendahuluan a) Memberi salam Menjawab
(5 menit) b) Memperkenalkan diri salam Ceramah
c) Menjelaskan tujuan Memperhatikan
penyuluhan Memperhatikan
d) Menggali pengetahuan dan memahami
pasien tentang lansia yang Menjawab
mengalami gangguan
pemenuhan nutrisi
2. Penyajian Menjelaskan dan menyebutkan Memperhatikan leaflet
materi (15 tentang :
menit)
1. Pengertian Nutrisi
2. Factor-faktor
yang
mempengaruhi
pemenuhan
nutrisi.
3. Masalah yang
timbul dalam
pemenuhan
nutrisi.
3. Penutup (5 a) Memberikan kesempatan Bertanya
menit) kepada sasaran untuk
menanyakan hal – hal
yang belum jelas
b) Menjawab pertanyaan Memperhatikan
pasien dan keluarga penjelasan dari
c) Menanyakan kembali perawat
materi yang disampaikan Menjawab
d) Memberi salam dan terima pertanyaan
kasih Menjawab
salam

F. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
G. MEDIA DAN SUMBER
1. Leaflet
H. EVALUASI

MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah zat - zat gizi atau zat - zat lain yang berhubungan dengan kesehatan
dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan
sisannya. Masalah nutrisi erat kaitannya dengan dengan intake makanan dan metabolisme
tubuh serta factor-factor yang mempengaruhinya. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh
kita karena apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita. Sehingga bisa
menyebabkan penyakit / terkena gizi buruk oleh karena itu kita harus memperbanyak
nutrisi.Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang
rusak.Metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah).
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan ketika
individu yang tidak NPO mengalami penurunan berat badan karena tidak adekuatnya
asupan atau metabolisme zat nutrisi untuk kebutuhan tubuh, (Carpenito,
2009).Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yaitu keadaan yang
dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat
badan akibat ketidak cukupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme, (Hidayat, 2009).
Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman
terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal.Pada
masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang
gizi dan menentukan standard kebutuhan dasarnutrisi pada makhluk hidup. Angka
kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar inidikenal di dunia internasional dengan istilah
Recommended Daily Allowance(RDA).
2. Klasifikasi
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama tubuh. Karbohidrat akan
terurai dalam bentuk glukosa yang kemudiaan dimanfaatkan tubuh dan kelebihan
glukosa akan disimpan di hati dan jaringan otot dalm bentuk glikogen.
b. Monosakarida
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana dan
merupakan molekul yang paling kecil.
c. Disakarida Jenis disakarida adalah sukrosa, maltosa, dan laktosa.
d. Polisakarida Polisaakarida merupakan gabungan dari beberapa molekul
monosakarida.
e. Protein
Protein merupakan unsur zat gizi yang sangat berperan dalam penyusunan
senyawa-senyawa penting seperti enzim, hormon, dan antibodi.
f. Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi yang menghasilkan jumlah
kalori lebih besar daripada karbohidrat dan protein.Jenis- jenislemak antara lain :
1) Lemak murni, yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan gliserol.
2) Lemak yang berikatan dengan unsur lain seperti fosfolipid merupakan senyawa
ikatan lemak dengan garam fosfor, glikolipid, serta lipoprotein.
g. Vitamin
Vitamin merupakan komponen organik yang dibutuhkan tubuh dalam
jumlah kecil dan tidak dapat diproduksi dalam tubuh. Jenis-jenis Vitamin antara
lain :
1. Vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B5, B6,
B12, asam folat, dan vitamin C.
2. Vitamin yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam lemak seperti vitamin A,
D, E, dan K. h.
h. Mineral
Mineral adalah ion anorganik esensial untuk tubuh karena peranannya sebagai
katalis dalam reaksi biokimia. Jenis-jenis Mineral antara lain :
a. Makromineral, yaitu jumlah kebutuhan mineral tubuh lebih dari 100 mg/hari
seperti Na, Ca, P, K, Cl, dan Mg.
b. Mikromineral, yaitu jumlah kebutuhan mineral kurang dari 100 mg/hari seperti,
Fe, Zn, Cr, Mn, Cu, F, dan I. i.
i. Air merupakan media transpor nutrisi dan sangat penting dalam kehidupan sel-sel
tubuh.
3. Etiologi

Adanya perubahn fisik, psikologik, dan sosial pad lansia yang akan berakibat dalam
pemenuhan nutrisi pada lansia. Oleh karena itu sebagian besar lanisa mengalami gangguan
pemenuhan nutisi karena disebabkan oleh :

a. Tinggal sendiri, karena jika tinggal sendiri lansia sering tidak memperdulikan
memasak untuk memenuhi kebutuhannya
b. Kelemahan fisik, karena kelemahan fisik ini lansia tidak bisa berbelanja,
memasak untuk memenuhi kebutuhannya
c. Depresi, biasanya menjadikan tidak nafsu makan
d. Pendapatan yang rendah, mereka tidak dapat membeli makan untuk memenuhi
kebutuhannya
e. Penyakit saluran cerna, seperti berkurangnya kemampuan mencerna makanan
karena gigi ompong, esophagus mengalami pelebaran sehingga rasa lapar
menurun, asalam lambung menurun, menurunnya indra pengecapan.
4. Manifestasi Klinis
Menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, tanda dan gejala yang muncul pada
diagnosa keperawatan defisit nutrisi dibagi menjadi dua yaitu gejala dan tanda mayor
serta gejala dan tanda minor. Gejala dan tanda mayor yaitu berat badan menurun minimal
10% dibawah rentang ideal, sedangkan gejala dan tanda minor yaitu cepat kenyang
setelah makan, kram/nyeri abdomen, nafsu makan menurun, bising usus hiperaktif, otot
pengunyah lemah, otot menelan lemah, membran mukosa pucat, sariawan, serum
albumin turun, rambut rontok berlebihan dan diare (PPNI, 2017).

5. Komplikasi
1. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan yang
dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau risiko penurunan berat
badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
2. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai
risiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebih.
3. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20%
berat badan normal.Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena
kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.
4. Malnutrisi
Malnutrisi adalah masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat
seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan tubuh.
5. Diabetes
Melitus Diabetes mellitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan
adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan
karbohidrat secara berlebihan.
6. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan seperti penyebab dari obesitas, serta asupan kalsium, natrium dan
gaya hidup yang berlebihan.
7. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung coroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh
adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Gangguan ini sering dialami karena
adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas, dan lain-lain.
8. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh konsumsi lemak
secara berlebihan.
9. Anoreksia Nervosa
Anoreksia Nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan
berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan, nyeri
abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energy.
DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth,. Edisi.
8. Jakarta : EGC.

Doenges, Marilynn E. 1993. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3. Jakarta: EGC

Alimul H, A Azis. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC

Situmorang, EY. 2010. Gambaran Pola Makan Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani.
Hemodialisa Rawat Jalan Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2009. Medan :
Universitas Sumatera Selatan

Guyton, A. Kompartemen Cairan Tubuh: Cairan Ekstraseluler dan Intraseluler. Dalam: Buku ajar
Fisiologi Kedokteran edisi 9. Jakarta: EGC; 1997. hal 375-7.

Tarwoto & Wartonah, 2010. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Jakarta:
SalembaMedika.

Anda mungkin juga menyukai