Anda di halaman 1dari 5

Hubungan Kecemasan Ibu Hamil

HUBUNGAN KECEMASAN IBU HAMIL


TERHADAP KEJADIAN PREEKLAMPSIA
DI RSUD MAJALAYA KABUPATEN
BANDUNG

Desi Trisiani, Rima Hikmawati


STIKes Bhakti Kencana Bandung

desitrisiani@yahoo.co.id

ABSTRAK

Kehamilan merupakan waktu transisi dari suatu masa sebelum mempunyai anak hingga janin
berada dalam kandungan dan kemudian lahir. Perubahan status yang radikal ini akan memerlukan
persiapan psikologis dan salah satu bentuk adaptasinya adalah kecemasan. Kecemasan merupakan unsur
kejiwaan yang menggambarkan perasaan, keadaan emosional yang dimiliki oleh seseorang pada saat
menghadapi kenyataan atau kejadian dalam hidupnya. Hal ini dapat membuat spasme pembuluh darah
menjadi memburuk sehingga terjadi kenaikan tekanan darah pada ibu hamil dan apabila tidak dikelola
dengan baik dapat menyebabkan hipertensi bahkan preeklampsia.
Tujuan penelitian ini untuk mengatahui hubungan antara kecemasan terhadap ibu hamil dengan
preeklampsia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analitik korelatif, dengan pendekatan case control
jumlah sampel 90 responden (1:2) yang dikumpulkan secara accidental sampling.
Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan antara kecemasan pada ibu hamil dengan
kejadian preeklampsi. Dukungan psikologis yang diperlukan oleh ibu hamil salah satunya adalah dari
bidan yang diberikan pada saat kunjungan ANC, dengan memberikan informasi yang baik (konseling)
untuk mengatasi setiap kecemasan yang dirasakan klien serta mencegah kecemasan berkelanjutan yang
bisa menyebabkan stress dan depresi yang akan berdampak pada kesehatan ibu dan janin.
Kata Kunci: Kecemasan, Preeklampsia.

14 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Hubungan Kecemasan Ibu Hamil

PENDAHULUAN Penelitian-penelitian yang hampir sama


yang menyertakan variabel anxiety (kecemasan)
Kehamilan merupakan waktu transisi dari sebagai salah satu faktor risiko dari kejadian
suatu masa sebelum mempunyai anak hingga janin preeklampsia pada ibu hamil mendapatkan hasil
berada dalam kandungan dan kemudian lahir. variabel kecemasan ini berkorelasi dengan kejadian
Perubahan status yang radikal ini akan memerlukan preeklampsia pada ibu hamil dan bahkan beberapa
persiapan psikologis dan salah satu bentuk penelitian mendapatkan OR (odds ratio)/ RR
adaptasinya adalah kecemasan (Varney, 2007). (relatives risk) bernilai tinggi (Isworo, 2012).
Kecemasan merupakan unsur kejiwaan Menurut data WHO (World Health
yang menggambarkan perasaan, keadaan Organization) pada tahun 2012 jumlah kasus
emosional yang dimiliki oleh seseorang pada hipertensi ada 839 juta kasus. Kasus ini diperkirakan
saat menghadapi kenyataan atau kejadian dalam akan semakin tinggi pada tahun 2025 dengan
hidupnya. Kecemasan yang dirasakan oleh jumlah 1,15 milyar kasus atau sekitar 29% dari total
wanita yang sedang hamil, akan berdampak pada penduduk dunia. Secara global, 80% kematian ibu
janin yang dikandungnya. Banyak penelitian hamil yang tergolong dalam penyebab kematian
yang membuktikan bahwa pikiran negatif dapat ibu secara langsung, yaitu disebabkan karena
berdampak buruk bagi ibu hamil dan janin yang terjadi perdarahan (25%) biasanya perdarahan
dikandungnya (Sijangga, 2010) pasca persalinan, hipertensi pada ibu hamil (12%),
Masa kehamilan merupakan waktu yang partus macet (8%), aborsi (13%) dan karena sebab
rentan beresiko terjadinya gangguan psikologis lain (22%) (WHO, 2012).
bagi seorang wanita hamil, bahkan dapat Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa
meningkat beberapa kali (Kumala, 2015). Depresi hipertensi merupakan penyakit yang berbahaya,
dan kecemasan pada awal kehamilan berhubungan terutama apabila terjadi pada wanita yang sedang
dengan risiko preeklamsia. Preeklamsia merupakan hamil. Hal ini dapat menyebabkan kematian bagi
komplikasi utama dalam kehamilan, sebagai ibu dan bagi bayi yang akan dilahirkan. Karena
etiologi komplikasi ini sebagian besar tidak tidak ada gejala atau tanda khas sebagai peringatan
diketahui (Kurki, 2010). dini. Hipertensi dalam kehamilan atau yang disebut
Penelitian tentang suasana hati dan dengan preeklampsia, kejadiannya 12% dari
gangguan kecemasan relatif sedikit, namun telah kematian ibu di seluruh dunia. Kemenkes tahun
dievaluasi sejauh mana hal tersebut menjadi faktor 2013 menyatakan bahwa hipertensi meningkatkan
risiko terjadinya preeklamsia. Hasil dari studi angka kematian dan kesakitan pada ibu hamil
yang dilakukan, risiko preeklamsia ada kaitannya (Kemenkes, 2014).
dengan riwayat kesehatan ibu dari suasana hati dan Hipertensi dalam kehamilan menempati
gangguan kecemasan. Kesimpulannya Ibu dengan urutan pertama penyebab kematian ibu di Jawa Barat
gangguan kecemasan berkaitan dengan risiko yaitu 31%, menggantikan perdarahan sebanyak 30%
preeklamsia meningkat (Qiu, et all. 2009). yang biasanya menempati urutan teratas. Jumlah
Kurki et al. (2010) melaporkan bahwa kasus preeklampsia dan eklampsia di RS.Hasan
depresi dan kecemasan antenatal terkait dengan Sadikin Bandung dari 2009-2013 sebanyak 1811
ekskresi vasoaktif hormon atau neuroendokrin (21,8%) dari 8275 persalinan. Jumlah kematian ibu
lainnya, yang pada gilirannya meningkatkan selama periode tersebut 106 kasus dan 61 kasus
risiko hipertensi, hal ini juga memicu perubahan (57,5%) diantaranya preeklampsia dan eklampsia.
pembuluh darah dan peningkatan resistensi arteri Preeklampsia dan eklamsi mulai merayap naik
uterina yang sama halnya terjadi pada kasus menjadi penyebab kematian utama diindonesia dan
preeklampsia. dijawa barat khususnya. Berabgai faktor menjadi

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 15


Hubungan Kecemasan Ibu Hamil

penyebab utama meningkatnya kematian ibu akibat Hubungan Kecemasan pada ibu hamil
preeklampsi dan eklampsi. Mulai dari karakteristik Terhadap Kejadian Preeklampsi
ibu , riwayat penyakit sebelumnya ataupun factor di RSUD Majalaya Kab.Bandung Periode
social yang lainnya (Hidayat, 2015). Bulan Januari-Agustus 2016
RSUD Majalaya merupakan salah satu
Rumah Sakit Rujukan yang ada di Wilayah Pre Kecemasan Total Pv
Kabupaten Bandung dengan angkat kejadian eklampsia Ringan Sedang Berat
preeklampsi yang cukup tinggi. Pada tahun 2013
diketahui kejadian Preeklampsi 146 kasus dari Ya 0 29 11 30
2137 ibu bersalin (6,83%). Pada tahun 2014 (Kasus) 0% 63,4% 36,6% 100%
kejadian preeklampsi 136 kasus dari 2217 ibu 0,000
bersalin (6,13%) dan pada tahun 2015 terdapat 141 Tidak 26 26 8 60
kasus dari 2425 ibu bersalin (5,81%). Meskipun (Kontrol) 43,3% 43,3% 13,4% 100%
terdapat penurunan angka kejadian preeklampsi
namun hal tersebut tidaklah signifikan mengingat Jumlah 26 45 19 90
dampak yang ditimbulkan hingga pada kematian 28,9% 50% 21,1 100%
ibu dan janin.

METODE PENELITIAN kecemasan dalam menghadapi kelahiran,


ketidakpahaman mengenai apa yang akan terjadi di
Desain penelitian yang digunakan dalam waktu persalinannya. Gejala-gejala tersebut akan
penelitian ini yaitu metode analitik korelatif, dengan mempengaruhi kondisi ibu hamil hipertensi baik
pendekatan case control. Variabel dalam penelitian secara fisik maupun psikis (Sijangga, 2010)
ini adalah kecemasan dan kejadian preeklampsi. Meskipun dibeberapa teori tidak
Populasi dan sampel adalah seluruh pasen ibu pernah disinggung kaitannya dengan kejadian
hamil yang datang berkunjung ke RSUD Majalaya preeklampsia, namun pada teori kecemasan yang
baik rawat inap maupun rawat jalan yang datang terjadi dalam waktu panjang dapat mengakibatkan
selama bulan april – Mei 2016, yang dikumpulkan gangguan seperti pada tekanan darah. Manifestasi
secara accidental sampling dengan perbandingan fisiologi dari kecemasan diantaranya meningkatnya
1:2 dengan jumlah sampel 90 responden, yaitu tekanan darah berhubungan dengan kontraksi
30 responden kasus dan 60 responden kontrol. pembuluh darah reservoar seperti kulit, ginjal dan
Diagnosis Preeklampsi didapatkan berdasarkan organ lain, Sekresi urin meningkat sebagai efek
data rekam medik, sedangkan untuk kecemasan dari norepinefrin, retensi air dan garam meningkat
menggunakan kuesioner baku dari Hamilton. akibat produksi mineralokortikoid sebagai akibat
meningkatnya volume darah curah jantung
HASIL DAN PEMBAHASAN meningkat. (Rozikhan, 2007).
Kehamilan merupakan anugerah Tuhan
Ibu hamil hipertensi mempunyai kecemasan yang Maha Kuasa. Setiap wanita menginginkan
tinggi dalam menghadapi persalinan, dikarenakan kehamilan berjalan sesuai harapan, akan tetapi
risiko yang besar yang akan dihadapi oleh dirinya pada beberapa kasus kehamilan mengalami
maupun bayi yang dilahirkan. Kondisi tersebut akan komplikasi, baik dari sisi ibu maupun bayi (Lubis,
bertambah sulit jika ibu hamil hipertensi memiliki 2010).
perasaan-perasaan yang mengancam seperti Hasil wawancara dengan responden,
munculnya perasaan khawatir yang berlebihan, penyebab kecemasan dan ketakutan yang terjadi

16 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


Hubungan Kecemasan Ibu Hamil

pada ibu hamil preeklampsia menjelang persalinan Cemas dapat mempengaruhi kesehatan dan
antara lain: kecemasan terhadap diri sendiri yang menjadi faktor penting dalam kesehatan janin.
meliputi: takut mati, takut berpisah dengan bayi, Kecemasan pada ibu hamil dapat terkendali dengan
cemas terhadap kesehatan, cemas terhadap rasa baik apabila terdapat peran keluarga yang saling
nyeri saat persalinan, kemungkinan komplikasi saat mendukung. Terdapat hubungan peran keluarga
hamil atau bersalin, khawatir tidak segera mendapat terhadap kecemasan ibu hamil di poli kandungan
pertolongan dan perawatan saat melahirkan. RSUDZA Banda Aceh (Banita, 2015)
Kecemasan tidak langsung berhubungan dengan Apabila menemukan tanda gejala Ibu hamil
kehamilan dan persalinan, seperti: takut suami tidak dengan masalah atau gangguan kejiwaan yang
hadir saat persalinan, takut beban hidup semakin dapat mempengaruhi kesehatan/keselamatan ibu
berat dan takut akan tanggung jawab sebagai ibu. maupun janin yang dikandungnya, maka dugaan
Kecemasan terhadap anaknya, yang meliputi: bayi kehamilan dengan gejala cemas, panik, obsesif-
cacat, bayi mengalami kelainan alat-alat tubuh, bayi kompulsif, depresi, mania atau skizofrenia harus
mengalami gangguan pertukaran zat dalam tubuh, ditegakkan untuk mendapatkan upaya apa yang
takut keguguran dan kematian dalam kandungan. harus dilakukan. Di tingkat Polindes upaya yang
Ibu hamil yang mengalami kecemasan dan dilakukan diantaranya : kenali, rujuk, observasi
stres dapat mengakibatkan tekanan darahnya naik. dan pascaterapi. Di Puskesmas : Diagnosis,
Hipertensi pada ibu hamil termasuk preeklampsia Terapi psikoterapi, sedatif, rujuk bila gejala tetap
dapat menyebabkan bayi yang dilahirkan memiliki memburuk dan observasi pasca rujukan. Di Rumah
berat lahir rendah, bahkan kematian. Janin dalam sakit diagnosis psikoanalis dan terapi sedatif,
rahim dapat merespon apa yang sedang dirasakan konsultasi dengan Psikolog/psikiater (Priyanto,
ibunya, seperti detak jantung ibu, semakin cepat 2009).
detak jantung ibu, semakin cepat pula pergerakan
janin dalam rahim. Ibu hamil yang mengalami KESIMPULAN
kecemasan dapat meningkatkan detak jantung, dan
ibu hamil yang hipertensi memiliki rasa cemas karena Kecemasan merupakan bentuk adaptasi
senantiasa berfikir tentang kelangsungan kehidupan psikologis yang normal terhadap perubahan
janin hingga masa persalinan (Alder, 2007). psikologis yang terjadi pada perempuan selama
Lingkungan emosional diketahui hamilnya. Kecemasan adalah salah satu bentuk
mempengaruhi morbiditas perinatal meskipun hal perubahan psikologis yang apabila berlangsung
tersebut masih jauh dari penyebab atau penentu terus menerus dapat menyebabkan stress hingga
faktor utama, dan belum adayang menyebutkan depresi.
bahwa stres di berbagai rekomendasi global Dukungan psikologis yang diperlukan
berhubungan dengan masih tingginya angka oleh ibu hamil selain dari diri sendiri, pasangan
kematian perinatal. Lebih dari setengah wanita dan lingkungan keluarganya, adalah dari bidan
hamil terkena stres, faktor risiko utama terjadinya yang diberikan pada saat kunjungan ANC dengan
stress yaitu dukungan keluarga dan orang memberikan informasi yang baik (konseling)
terkait (mitra-orang). Stres meningkatkan risiko untuk mengatasi setiap kecemasan yang dirasakan
morbiditas pada ibu, seperti : gangguan organik klien serta mencegah kecemasan berkelanjutan
(infeksi, gastritis dan gangguan hipertensi) atau yang bisa menyebabkan stress dan depresi yang
non organik (insomnia dan depresi) (Umba, 2014). akan berdampak pada kesehatan ibu dan janin.

JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016 17


Hubungan Kecemasan Ibu Hamil

DAFTAR PUSTAKA Kurki, et all. 2010. Depression and anxiety in


early pregnancy and risk for preeclampsia.
Alder Judith, et all. 2007. Depresion and Anxiety The American college of Obstetricians and
during Pregnancy : a risk factor for obstetric, Gynecologist, Volume 95 issue 4 p 487-490.
fetal and neonatal outcome? A critical review Lubis Lumongga Namora & Pieter Zan Herri, 2010.
of the literature. The Journal of Maternal – Pengantar Psikologi untuk Kebidanan. Jakarta
Fetal and Neonatal Medicine 20 (3) : 189-209. Priyanto A,. 2009. Komunikasi dan Konseling
Banita Sephtia. 2015. Hubungan antara peran Aplikasi dalam Sarana Pelayanan Kesehatan
keluarga terhadap kecemasan ibu hamil di Poli untuk Perawat dan Bidan. Jakarta: Salemba
Kandungan RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Medika. Halaman 49, 73-4
Aceh. Skripsi FK. Universitah Syah Kuala Qiu Chunfang, et all. 2009. Preeclampsia Risk
Darrusalam banda Aceh. in Relation to Maternal Mood and Anxiety
Hidayat Dini, 2015. Epidemiologi Preeklampsi, Disorders Diagnosed Before or During
dalam Prosiding Simposium What’s New in Pregnancy. American Journal of Hypertension
Preeclampsia. Pengembangan Pendidikan (AJH), Volume 22 ; issue 4 > 397-402.
Keprofesian Berkelanjutan Obstetri Gynekologi Rozikhan. 2007. Faktor - Faktor Risiko Terjadinya
FK. UNPAD, 12 Desember 2015 Preeklampsia Berat di RS. Dr. H Soewondo
Hamilton. 1959. The Assesment of Anxiety Kendal. Universitas Diponogoro Semarang.
States By Rating. British Journal of Medical Sijangga, WN. 2010. Hubungan Antara Strategi
Psychology. Coping dengan kecemasan Menghadapi
Isworo. 2012. Hubungan antara kecemasan dengan Persalinan pada Ibu Hamil Hipertensi. Skripsi
kejadian preeklampsia di Kabupaten Banyumas Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Jawa Tengah. Berita Kedokteran Masyarakat Umba Tandu Barthelemy, 2014. Maternal Stress
;Vol. 28:no 1. and Pregnancy Outcomes. Departement of
Kemenkes RI, 2014. Situasi Kesehatan Ibu. obstetric and gynaecology, University Clinics
Infodatin - Pusat Data dan Informasi of Kinshasa, Democratif Republic of Congo.
Kementerian Kesehatan RI. http:/www.depkes. Open Journal of obstetric and gynaecology
go.id Vol.4 361-370
Kumala Fatma Tiara, 2015. Hubungan antara Varney, H. 2006. buku ajar asuhan kebidanan,
kejadian Preeklampsia dan resiko depresi Jakarta, EGC. WHO.Millenium Development
Antenatal. Di RSI Sunan Kudus. Tesis Goals.2012[Accessed 06 Desember 2015].
Universitas Sebelas Maret Surakarta

18 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016

Anda mungkin juga menyukai