Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

MODUL V : INTERUPSI EKSTERNAL

Disusun Oleh :
Nama : Dandi Rangga Ramadhan
NIM : A019027
Kelompok 9

D3 Metrologi dan Instrumentasi


Akademi Metrologi dan Instrumentasi
Kementerian Perdagangan
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dapat kiat ketahui bersama , bahwa pada saat ini pemanfaatan kemajuan teknologi dalam
sendimental kehidupan sangat dapat terasa. Mulai pemanfaatan teknologi artifisial unuk kepentingan
medis , pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan sensor infrared yang menunjukan keakuratan
luar biasa dan masih banyak lagi. Dalam membentuk suatu system mekanika elektronika kita dapat
mengetahui bahwa ada yang dinamakan system kontroler. System kontroler ini kadang dapat disamakan
dengan mikrokontroler yang berfungsi untuk mengolah data atau besaran suatu input menjadi sebuah
kode biner. Hal ini dikarenakan perangkat elektronika tidak dapat menangkap secara langsung suatu
besaran fisis yang terjadi disekitarnya melainkan butuh suatu inputan yang hanya terdiri dari low dan
high sinyal input. Maka kita disini membutuhkan suatu perangkat mikrokontoler. Dewasa ini
penggunaan mikrokontroler yang pemanfaatan cukup luas dan fleksibel ialah Arduino. Arduino adalah
pengendali mikro single-board yang bersifat sumber terbuka, diturunkan dari Wiring platform,
dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Perangkat kerasnya
memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Penggunaan
yang sangat mudah membuat Arduino terkenal dikalangan technician . Arduino menggunakan keluarga
mikrokontroler ATMega yang dirilis oleh Atmel sebagai basis, namun ada individu/perusahaan yang
membuat clone arduino dengan menggunakan mikrokontroler lain dan tetap kompatibel dengan arduino
pada level hardware. Untuk fleksibilitas, program dimasukkan melalui bootloader meskipun ada opsi
untuk mem-bypass bootloader dan menggunakan pengunduh untuk memprogram mikrokontroler
secara langsung melalui port ISP. Banyak alat ukur yang menggunakan teknologi Arduino saat ini.
Contohnya adalah alat ukur ketinggian terobosan terbaru. Arduino ini akan mengirimkan intruksi ke
LCD berfungsi sebagai display. Arduino sebelumnya telah terhubung dengan sensor pendeteksi jarak.
Arduino dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman tersendiri yang dinamakan Integrated
Development Environment (IDE). IDE adalah sebuah software yang digunakan untuk menulis program,
meng-compile program menjadi kode biner dan meng-upload program ke dalam memori
mikrokontroler. Pada praktikum kali ini mahasiswa diminta untuk menganalisa Interupsi Eksternal dari
Arduino Uno. Nantinya dalam praktikum ini mahasiswa akan diminta untuk membuat suatu rangkaian
yang terdiri dari rangkaian resistor sebesar 480 Ojm dan 10 kOhm sebagai gebang pintu digital pada
Arduino Uno. Diharapkan pada praktikum kali ini mahasiswa dapat mengaplikasikan kegunaan dari
fungsi Interupsi Eksternal.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari dilakukan praktikum kali ini adalah ;

1. Dapat menunjukkan hasil keluaran Interupsi Eksternal pada Arduino Uno


2. Dapat menunjukkan hasil rangkaian pemicu Interupsi Eksternal – Falling dengan merubah
INT_MODE pada rangkaian percobaan
3. Dapat menunjukkan hasil rangkaian pemicu Interupsi Eksternal – Change dengan merubah
INT_MODE pada rangkaian percobaan.
1.3 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang dipakai pada praktikum kali ini adalah ;

1. 1 buah Arduino Uno


2. 1 buah Protoboard / Breadboard
3. 2 buah Resistor , 1 buah Resistor 480 ohm dan 1 buah Resistor 10 kOhm
4. 1 buah LED
5. 1 buah Push Button
6. Kabel Jumper secukupnya
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Arduino Uno


Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin
input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin
input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk
mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno
ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai
untuk menjalankannya. Uno berbeda dengan semua board sebelumnya dalam hal koneksi USB-to-serial
yaitu menggunakan fitur Atmega8U2 yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial berbeda dengan
board sebelumnya yang menggunakan chip FTDI driver USB-to-serial. Nama “Uno” berarti satu dalam
bahasa Italia, untuk menandai peluncuran Arduino 1.0. Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi
dari Arduino. Uno adalah yang terbaru dalam serangkaian board USB Arduino, dan sebagai model
referensi untuk platform Arduino, untuk perbandingan dengan versi sebelumnya, lihat indeks board
Arduino

2.2 Spesifikasi Umum Arduino Uno


Adapun spesifikasi umum yang dimiliki oleh Arduino uno adalah sebagai berikut ;

▪ Microcontroller ATmega328
▪ Operasi dengan daya 5V Voltage
▪ Input Tegangan (disarankan) 7-12V
▪ Input Tegangan (batas) 6-20V
▪ Digital I / O Pins 14 (dimana 6 memberikan output PWM)
▪ Analog Input Pin 6
▪ DC Lancar per I / O Pin 40 mA
▪ Saat 3.3V Pin 50 mA DC
▪ Flash Memory 32 KB (ATmega328) yang 0,5 KB digunakan oleh bootloader
▪ SRAM 2 KB (ATmega328)
▪ EEPROM 1 KB (ATmega328)
▪ Clock Speed 16 MHz

2.3 Bagian – Bagian Arduino Beserta Fungsinya


1. Daya

Uno Arduino dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal
(otomatis). Eksternal (non-USB) daya dapat berasal baik dari AC-ke adaptor-DC atau baterai.
Adaptor ini dapat dihubungkan dengan menancapkan plug jack pusat-positif ukuran 2.1mm
konektor POWER. Ujung kepala dari baterai dapat dimasukkan kedalam Gnd dan Vin pin
header dari konektor POWER. Kisaran kebutuhan daya yang disarankan untuk board Uno
adalah7 sampai dengan 12 volt, jika diberi daya kurang dari 7 volt kemungkinan pin 5v Uno
dapat beroperasi tetapi tidak stabil kemudian jikadiberi daya lebih dari 12V, regulator tegangan
bisa panas dan dapat merusak board Uno. Pin listrik adalah sebagai berikut:

• VIN : Tegangan masukan kepada board Arduino ketika itu menggunakan sumber
daya eksternal (sebagai pengganti dari 5 volt koneksi USB atau sumber daya lainnya).
• 5V : Catu daya digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen lainnya.
• 3v3 : Sebuah pasokan 3,3 volt dihasilkan oleh regulator on-board.
• GND : Ground pin.

2. Memori

ATmega328 memiliki 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader), 2 KB dari SRAM


dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis dengan EEPROM liberary).

3. Konfigurasi PIN Input dan Output Pada Arduino.

Masing-masing dari 14 pin digital di Uno dapat digunakan sebagai input atau output, dengan
menggunakan fungsi pinMode (), digitalWrite (), dan digitalRead (), beroperasi dengan daya 5
volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki internal
pull-up resistor (secara default terputus) dari 20-50 kOhms. Selain itu, beberapa pin memiliki
fungsi khusus:

• Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan


mengirimkan (TX) TTL data serial. Pin ini dihubungkan ke pin yang berkaitan dengan chip
Serial ATmega8U2 USB-to-TTL.
• Eksternal menyela : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu interrupt pada
nilai yang rendah, dengan batasan tepi naik atau turun, atau perubahan nilai. Lihat
(attachInterrupt) fungsi untuk rincian lebih lanjut.
• PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan output PWM 8-bit dengan fungsi
analogWrite ().
• SPI : 10 (SS), 11 (Mosi), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung
komunikasi SPI menggunakan SPI library.
• LED : 13. Ada built-in LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai
nilai HIGH, LED on, ketika pin bernilai LOW, LED off.

Uno memiliki 6 masukan analog, berlabel A0 sampai dengan A5, yang masing-masing
menyediakan 10 bit dengan resolusi (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Selain itu, beberapa pin
memiliki fungsi khusus:

• I2C: A4 (SDA) dan A5 (SCL). Dukungan I2C (TWI) komunikasi menggunakan


perpustakaan Wire.
• Aref. Tegangan referensi (0 sampai 5V saja) untuk input analog. Digunakan dengan
fungsi analogReference ().
• Reset. Bawa baris ini LOW untuk me-reset mikrokontroler.

2.4 LED

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang
terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis
bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak
tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat
elektronik lainnya. Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan
dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan
pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat
ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam
LCD TV yang mengganti lampu tube.

2.5 Interupsi

Interupsi adalah ѕuаtu kеjаdіаn/реrіѕtіwа yang mеnуеbаbkаn mikrokontroller bеrhеntі ѕеjеnаk dаrі рrоgrаm
utama untuk mеlауаnі interupsi tеrѕеbut dengan menjalankan program yang bеrаdа раdа аlаmаt уаng dіtunjuk
oleh vektor/lokasi dаrі іntеruрѕі уаng terjadi hіnggа selesai. Apabila interupsi telah selesai maka
mikrokontroller kembali mеnеruѕkаn program utama уаng tеrhеntі оlеh іntеruрѕі tаdі. Prоgrаm уаng
dijalankan раdа saat mеlауаnі іntеruрѕі dіѕеbut Intеrruрt Sеrvісе Routine / ISR. Setiap interupsi mempunyai
vektor interupsi. Vektor interupsi adalah alamat dalam memory program yang telah didefinisikan oleh pabrik
pembuat yang digunakan sebagai awal aliran eksekusi interupsi jika terjadi interupsi. Dalam file #include
<avr/interrupt.h> sudah didefinisikan nama vektor interupsi untuk setiap interupsi dan format penulisan fungsi
layanan interupsi ( ISR = Interrupt Service Routine ) .

2.6 Interupsi Eksternal

Interupsi eksternal adalah pheriperal dalam chip yang bertugas mendeteksi trigger luar yang akan
membangkitkan interupsi yang bersangkutan. Pаdа сhір AVR ATMega 128 dіѕеdіаkаn 8 buаh іntеruрѕі уаng
dіѕеdіаkаn pada pin:

a. INT0 – (PD.0)
b. INT1 – (PD.1)
c. INT2 – (PD.2)
d. INT3 – (PD.3)
e. INT4 – (PE.4)
f. INT5 – (PE.5)
g. INT6 – (PE.6)
h. INT7 – (PE.7)
BAB III
PEMBAHASAN

Adapun pada praktikum kali ini mahasiswa dikelompokkan dalam beberapa kelompok yang
dimana pelaksanaan praktikum secara daring / online dimana dalam satu kelompok minimal ada satu
anggota yang melakukakan penyusunan rangkaian lalu membuat videonya sehingga anggota yang
lain yang tidak memiliki alat dapat memahami isi praktikum . Dapat diketahui oleh kita semua
bahwasanya praktikum pada kali ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana cara kerja ,
membuat dan juga cara pengaplikasiannya Interuspsi Eksternal. Adapun mekanisme atau prosedur
percobaan yang dilakukannya adalah yang pertama adalah merangkai terlebih dahulu serial push
button yang sebelumnya telah dihubungkan dengan resistor pull-down dengan setelahnya rangkaian
tersebut dihubungkan dengan PIN Arduino D2. Setelah itu paktikan menghubungkan rangkaian LED
dengan resistor R1 ke pin Arduino D3. Setelahnya praktikan mengcopy program yang tesedia pada
modul setelahnya program itu di upload dan dijalankan. Setelahnya praktikan mengati serial monitor
Arduino. Tekan push buttin agak lama dan amati Kembali nyala LED. Setelah dilakukan percobaan
dengan mengganti bagian pemorgrman dari INT_MODE ke FALLING dan CHANGE , maka nilai
yang tertera pada serial monitor Arduino menunjjukan nilai yang sama dengan berupa bilangan cacah
yang bergerak naik dari 0 – menuju bilangan tertentu. Disini kegunaan dari push button bis akita
katakana sebagai breaking cacahan atau hitungan yang dilakukan oleh interupsi, untuk keluaran pada
LED ,ketika LED ditekan menuju mode OFF maka keluaran akan mati menandakan cacahan pada
Arduino dihentikan dan begitupun sebaliknya.
Adapun analisa secaa singkat dari video praktikum telah kita bahas secara jelas pada paragraf
diatas dimana ketika kita men-running program yang telah disediakan pada modul maka serial
monitor dari Arduino akan menunjukkan nilai penghitungan cacahan dengan perhitungan yang naik
dimana nilai ini dimulai dari angka 0 hingga nilai yang diinginkan , sekali lagi fungsi dari push button
ini seperti saklar mengingat kita disini jugta menggunakan resistor pull maka ketika begitu push
button ditekan maka yang terjadi cacahan dan proses counting tadi berhenti. Hal ini dapat kita lihat
pada nyala LED dimana ketika push button ditekan maka LED akan mati menandakan proses cacahan
pada serial monitor Arduino berhenti dan begitupun sebaliknya. Disini fungsi dari change dan juga
falling tidak begitu terlihat pada penunjukkan hasil keluaran pada serial monitor Arduino dan juga
LED. Mungkin saja sebenarnya ada factor lain yang menyebabkan bisa terjalankan fungsi dari falling
dan change ini mengingat keduanya merupakan pemicu terjadinya interupsi eksternal. Hal ini juga
bisa ditandakan dengan interupsi terjadi pada saat push button ditekan yang artinya akan terjadi
interupsi saat push button terhubung dengan ground yang mendapat nilai 0 dari 1 ke 0 dan akan
mengalami interupsi. Begitupun pada change. Proses interupsi kapan saja baik saat falling maupun
rising. Yang artinya akan terjadi nilai interupsi saat nilai berubah dari 0 ke 1 ataupun sebaliknya dari
1 ke 0 ,akan terjadi interupsi yang dapat di lihat di serial monitor. Interupsi mode change terjadi saat
push button di tekan dan saat di lepas . karena change dapat mengalami interupsi kapan saja. Dan
berdasarkan praktikum yang dilakukan pada mode change interupsi terjadi saat nilai input dari 0 ke
1 ataupunsebaliknya dari 1 ke 0.
Adapun perbedaan dari ketiga jenis pemicu Interupsi Eksternal adalah untuk mode falling ,
mode ini adalah mode yang di ekesekusi ketika perubahan input dari logika HIGH/1 menjadi LOW/0.
Sedangkan mode rising adalah mode yang dieksekusi ketika di eksekusi ketika terjadi perubahan
input logika pada interrupt dari LOW/0 menjadi HIGH/1. Dan yang terakhir adalah change , untuk
mode change ini adalah mode yang dieksekusi ketika ada perubahan input baik dari HIGH/1 menjadi
LOW/0 maupun dari LOW/0 menjadi HIGH/1 maka interrupt di jalankan.
Adapun hal ini bis akita ibaratkan dengan ketika anda sedang menjelaskan sesuatu didepan
kelas tiba-tiba seorang siswa mengangkat tangannya sambil berkata, "Maaf, saya masih belum
mengerti bagian pertama tadi, mohon dijelaskan kembali". Kemudian Anda menjelaskan kembali
bagian yang ditanyakan. Setelah selesai menjelaskan, Anda kembali lagi meneruskan materi. Dalam
arti ketika program yang berjalan akan menjalankan program yang sama untuk mempertegas
pemrogaman diatas. Saat mikrokontroler mengerjakan program utama, apabila ada interupsi maka
mikrokontroler akan meninggalkan program utama dan mengerjakan permintaan interupsi. Setelah
pekerjaan interupsi selesai, mikrokotroler akan kembali meneruskan program utama ditempat yang
ditinggalkan tadi.
Sedikit mungkin terjadinya bouncing. Hal ini dikarenakan terdapat resistor pull-down.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dalam praktikum kali ini adalah diantaranya ;

1. Setelah dilakukan percobaan dengan mengganti bagian pemorgrman dari INT_MODE ke


FALLING dan CHANGE , maka nilai yang tertera pada serial monitor Arduino menunjjukan
nilai yang sama dengan berupa bilangan cacah yang bergerak naik dari 0 – menuju bilangan
tertentu. Disini kegunaan dari push button bis akita katakana sebagai breaking cacahan atau
hitungan yang dilakukan oleh interupsi, untuk keluaran pada LED ,ketika LED ditekan menuju
mode OFF maka keluaran akan mati menandakan cacahan pada Arduino dihentikan dan
begitupun sebaliknya. Adapun analisa rangkaian dan kinerja rangkaian dapat anda lihat pada
BAB III : Pembahasan.

2. Interupsi terjadi pada saat push button ditekan yang artinya akan terjadi interupsi saat push button
terhubung dengan ground yang mendapat nilai 0 dari 1 ke 0 dan akan mengalami interupsi. Hal
ini bisa dilihat pada kedipan LED

3. Interupsi mode change terjadi saat push button di tekan dan saat di lepas . karena change dapat
mengalami interupsi kapan saja. Dan berdasarkan praktikum yang dilakukan pada mode change
interupsi terjadi saat nilai input dari 0 ke 1 ataupunsebaliknya dari 1 ke 0 hal ini dapat kita lihat
pada kedipan LED.

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum kali ini adalah lakukan sebuah trial-error untuk
mengantisipasi kerusakan komponen. Dan tentunya diminta untuk lebih hati – hati.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. Pengertian Arduino.https://ilearning.me/sample-page-162/arduino/pengertian-arduino-

uno/ diakses pada tanggal 18 April 2021 pukul 20.30.

Adi. 2019. Bahasa Pemrograman Arduino. https://www.bluino.com/2019/10/bahasa-pemrograman-

arduino.html diakses pada tanggal 18 April 2021 pukul 20.40

Taufiqullah. 2020. Interupsi Mikrokontroler.

https://www.tneutron.net/mikro/interupsimikrokontroler/#:~:textInterupsi%20adalah%20kej

adian%20atau%20peristiwa,Routine20(Rutin%20Layanan%20Interupsi).&text=Semua%20f

ungsi%20interupsi%20dibawah%20kontrol%20program. Diakses pada 18 April 2021 pukul

21.00

AKMET. Kelompok 9. Video Praktikum Modul 5 Interupsi Eksternal ADPS.


https://drive.google.com/file/d/1i0q4tLU9niP2axL_PHodjFUsspugtTVv/view?usp=sharing
diakses pada 18 April 2021 pukul 21.10
LAMPIRAN

Gambar 1. Serial Monitor Ardunio pada saat mode CHANGE

Gambar 2. Serial Monitor Arduino pada saat mode INT_MODE


Gambar 3. Serial Monitor Arduino pada saat mode Falling

Anda mungkin juga menyukai