Abstrak
Proses perpindahan massa ekstraksi cair-cair dalam kolom isian terjadi akibat adanya
kontak antara fase kontinu dan fase dispersi yang dialirkan secara berlawanan. Berbagai
macam ukuran dan jenis isian yang digunakan dalam kolom, menyebabkan luas permukaan
kontak menjadi lebih besar dan waktu kontak makin lama sehingga terjadi peningkatan
proses perpindahan massa. Penelitian ini bertujuan mengamati dinamika pergerakan tetesan
dengan cara mengelompokkan ukuran diameter tetesan berdasarkan pada rezim aliran yang
diwakilkan dengan Bilangan Reynold (Re) dan mempelajari perpindahan massa pada
ekstrasi cair-cair dalam kolom isian yang didasarkan ukuran diameter tetesan yang
dipengaruhi laju alir dan jenis isian. Pengamatan perilaku tetesan dilakukan dengan
menggunakan kolom persegi panjang yang transparan sehingga secara visual dinamikanya
dapat diamati dan direkam pada tiap segmen ketinggian kolom menggunakan kamera digital.
Percobaan dilakukan dengan menggunakan sistem air-MEK (metil etil keton)-n-heksan. Hasil
penelitian untuk jenis isian bola padat dan raschig ring menunjukkan bahwa makin besar
laju alir fase dispersi dan ketinggian dari bagian bawah (distributor), maka tetesannya makin
kecil dengan jumlah yang makin banyak. Hal ini menyebabkan kenaikan yang signifikan
terhadap koefisien perpindahan massa keseluruhan.
Abstract
Mass transfer process occurs as effect of contact between continuous phase from above and
dispersed phase from underside column. With existence of size and type of packing in
column, that caused interfacial area to become bigger and residence time more and older so
that improvement of mass transfer process. The aim of this research is to observe drop
dynamics or movement behavior of drop in which the drop diameter size grouped based on
current regime deputizing with Reynolds Number (Re) and to study mass transfer liquid-
liquid extraction in packed column based on drop diameter size influenced by flow rate and
packing type. Observation of drop behavior is done by using length square column
transparent so that visually drop dynamics can be observed and recorded at every segment
of column height using digital camera. This research will be done by varying packing type
and flow rate of the dispersed phase and continuous phase to know behavior of drop. The
research will be done by using water–MEK (methyl ethyl ketone)–n-hexane system. The
result of this research for packing type of sphere and raschig ring show that more and more
big dispersed phase flow rate and height from under side column (distributor), hence drop is
more and more small with number of which more and more many. This caused significant
increase on overall mass transfer coefficient.
99
Dinamika Tetes Ekstraksi Cair-Cair (Agus Mirwan dan Danu Ariono)
100
Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol. 9 No. 3 Desember 2010
(4,5×10 cm) yang tembus pandang. Model menggunakan skala milimeter yang
campuran yang digunakan adalah air–metil diletakkan pada bagian tertentu di kolom.
etil keton (MEK)–n-heksan, dimana MEK Dalam eksperimen ini, perhitungan dilakukan
sebagai solut mula-mula berada dalam air dengan cara meletakkan grid skala milimeter
kemudian diekstraksi dengan pelarut n- pada gambar digital.
heksan. Dua jenis isian yang digunakan ialah Tetesan yang diamati dihitung
bola padat berdiameter 1 cm dan raschig ring luasannya kemudian dikonversikan ke bentuk
berukuran 1×1 cm setinggi 60 cm. bola yang proyeksinya memiliki luas yang
Pengamatan dilakukan pada tiga laju alir fase sama dengan luasan tetesan yang teramati.
dispersi, yaitu 0,14 mL/detik (Qd-1), 2,00 Kemudian tetesan tersebut dikelompokan
mL/detik (Qd-2), dan 4,27 mL/detik (Qd-3). berdasarkan rentang diameter tetesan
Fase kontinu dilakukan juga tiga laju alir berikut: kelompok d0 berdiameter <0,5 mm;
yaitu: 2,67 mL/detik (Qc-1), 12,33 mL/detik d1 berdiameter 0,5-1,49 mm; d2 berdiameter
(Qc-2) dan 22,67 mL/detik (Qc-3). Umpan 1,5-2,49 mm; d3 berdiameter 2,5-3,49 mm; d4
yang diekstraksi mengandung MEK yang berdiameter 3,5-4,5 mm dan d5 berdiameter
konsentrasinya 2 M. Pengamatan dinamika >4,5 mm. Selain itu dilakukan perhitungan
tetes dalam kolom isian dilakukan secara koefisien perpindahan massa keseluruhan
visual dan direkam dengan menggunakan alat untuk masing-masing kelompok ukuran
bantu perekam gambar berupa kamera digital. tetesan menggunakan gabungan korelasi
Pengamatan dinamika tetes dilakukan dengan model Handlos-Baron (HB) dan Garner-
membagi kolom dalam berbagai segmen Foord-Tayeban (GFT) yang memerlukan data
ketinggian. Kolom dibagi menjadi enam kesetimbangan dan laju alir sistem serta data
segmen ketinggian, masing-masing segmen hasil pengukuran konsentrasi MEK dalam n-
tingginya 10 cm. Hal ini dilakukan untuk heksan di aliran masuk dan keluar kolom yang
mengetahui perubahan dinamika tetes dalam dianalisis dengan menggunakan Gas
kolom (lihat Gambar 1). Chromatography (Nababan, 2006; Ariono dan
Hasil rekaman gambar tetesan yang Mirwan, 2008; Mirwan dan Ariono, 2009;
diperoleh kemudian dilakukan perhitungan Kumar dan Harland, 1996).
jumlah dan ukuran atau diameter tetes
dengan metoda yang dikembangkan oleh
(Hamilton, 1984). Metode tersebut adalah
101
Dinamika Tetes Ekstraksi Cair-Cair
Cair (Agus Mirwan dan Danu Ariono)
Z1
0.8
Kumar dan Harland, 1996). Z2
0.6 Z3
0.4 Z4
1.0 Z0
Fraksi Diameter Tetes
Z5
Z1 0.2
0.8
Z2
0.6 Z3 0.0
Z4 0 1 2 3 4 5
0.4 Kelompok Diameter Tetes
Z5
0.2 Gambar 6. Distribusi ukuran tetes dengan
jenis isian bola padat,, pada Qc-2
Qc dan Qd-2.
0.0
0 1 2 3 4 5
Kelompok Diameter Tetes 1.0
Z0
Fraksi Volume Tetes
1.0 0.4 Z4
Z0
Z5
Fraksi Volume Tetes
0.8 Z1 0.2
Z2
0.0
0.6 Z3
0 1 2 3 4 5
0.4 Z4 Kelompok Diameter Tetes
Z5 Gambar 7. Distribusi ukuran tetes dengan
0.2
jenis isian bola padat,, pada Qc-2
Qc dan Qd-3
0.0
0 1 2 3 4 5 Berdasarkan pengamatan visual,
Kelompok Diameter Tetes
pecahnya tetesan disebabkan adanya
Gambar 3. Distribusi ukuran tetes dengan pergesekan antara permukaan isian dengan
jenis isian bola padat,, pada Qc
Qc-1 dan Qd-2 tetesan yang melintas disela-selanya
disela sehingga
102
Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol. 9 No. 3 Desember 2010
tetesan pecah menjadi tetesan yang jenis isian bola padat dimana ukuran diameter
ukurannya lebih kecil (Putranto, 2004 2004). tetesan menjadi lebih kecil pada segmen
Kenaikan laju alir fase dispersi memberi ketinggian yang makin jauh dari nosel tempat
pengaruh makin kecilnya ukuran tetes, namun tetes terbentuk. Namun distribusi ukuran
menuju ke kelompok diameter d1 (rentang tetesan pada isian raschig ring lebih menyebar
ukuran 0,5-1,49
1,49 mm) dan d2 (rentang ukuran dibandingkan dengan pada isian bola padat.
1,5-2,49
2,49 mm) dengan simpangan baku dari
0,05% sampai 0,45%. Dalam hal ini, tetesan 1.0 Z0
pada kelompok diameter d2 sul
sulit mengalami Z1
0.8
peristiwa perpecahan. Pada kelompok d2, Z2
Z1
0.0 0.8
Z2
0 1 2 3 4 5 0.6
Kelompok Diameter Tetes Z3
0.4 Z4
Gambar 8. Distribusi ukuran tetes dengan
Z5
jenis isian bola padat,, pada Qc
Qc-3 dan Qd-1 0.2
0.0
1.0 Z0 0 1 2 3 4 5
Kelompok Diameter Tetes
Fraksi Volume Tetes
0.8 Z1
Z2 Gambar 12. Distribusi ukuran tetes dengan
0.6 Z3 jenis isian raschig ring,, pada Qc-1
Qc dan Qd-2
Z4
0.4 1.0
Z5 Z0
Fraksi Volume Tetes
0.2 0.8 Z1
Z2
0.0 0.6
Z3
0 1 2 3 4 5
Kelompok Diameter Tetes 0.4 Z4
0.2 Z5
Gambar 9. Distribusi ukuran tetes dengan
jenis isian bola padat,, pada Qc
Qc-3 dan Qd-2 0.0
0 1 2 3 4 5
1.0 Z0 Kelompok Diameter Tetes
Z1 Gambar 13. Distribusi ukuran tetes dengan
Fraksi Volume Tetes
0.8
Z2 jenis isian raschig ring,, pada Qc-1
Qc dan Qd-3
0.6 Z3
1.0 Z0
Z4
0.4 Z1
Fraksi Volume Tetes
Z5 0.8
Z2
0.2
0.6 Z3
0.0 Z4
0.4
0 1 2 3 4 5 Z5
Kelompok Diameter Tetes 0.2
Gambar 10. Distribusi ukuran tetes dengan 0.0
jenis isian bola padat,, pada Qc
Qc-3 dan Qd-3
0 1 2 3 4 5
Kelompok Diameter Tetes
Gambar 11 sampai 19 secara
Gambar 14. Distribusi ukuran tetes dengan
keseluruhan juga menunjukkan perilaku
jenis isian raschig ring,, pada Qc-2
Qc dan Qd-1
tetesan yang sama dengan yang terjadi pada
103
Dinamika Tetes Ekstraksi Cair-Cair
Cair (Agus Mirwan dan Danu Ariono)
0.8 Z1
0 1 2 3 4 5
Z2
0.6 Kelompok Diameter Tetes
Z3
Z4
Gambar 19. Distribusi ukuran tetes dengan
0.4
Z5 jenis isian raschig ring,, pada Qc-3
Qc dan Qd-3
0.2
0.8 Z1
terjadi pada kelompok ukuran diameter
Z2
0.6 tetesan yang kecil.
Z3
0.4 Z4
sphere_Qd-1
0.2 Z5 0.20
sphere_Qd-2
0.18
Koefisien Perpindahan Massa
0.0
Keseluruhan (Kod), mol/m2.s
sphere_Qd-3
0.16
0 1 2 3 4 5 0.14 raschig_Qd-1
Kelompok Diameter Tetes 0.12 raschig_Qd-2
0.10 raschig_Qd-3
Gambar 16. Distribusi ukuran tetes dengan
0.08
jenis isian raschig ring,, pada Qc
Qc-2 dan Qd-3 0.06
0.04
0.02
1.0 Z0 0.00
Fraksi Volume Tetes
0.8 Z1 0 1 2 3 4 5
Z2 Kelompok Diameter Tetes
0.6
Z3 Gambar 20. Hubungan koefisien
0.4 Z4 perpindahan massa keseluruhan dengan
0.2 Z5 kelompok diameter pada Qc-1
Qc
0.0
0.20 sphere_Qd-1 sphere_Qd-2
0 1 2 3 4 5
Koefisien Perpindahan Massa
Keseluruhan (Kod), mol/m2 s
Z1 0.08
0.8
Z2 0.06
0.6 0.04
Z3
0.4 0.02
Z4
0.00
0.2 Z5
0 1 2 3 4 5
0.0 Kelompok Diameter Tetes
0 1 2 3 4 5 Gambar 21. Hubungan koefisien
Kelompok Diameter Tetes
perpindahan massa keseluruhan dengan
Gambar 18. Distribusi ukuran tetes dengan kelompok diameter pada Qc-2
Qc
jenis isian raschig ring,, pada Qc
Qc-3 dan Qd-2
104
Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol. 9 No. 3 Desember 2010
Ariono, D.; Mirwan, A., Dinamika Tetes dan Seibert, A. F.; Fair, J. R., Hydrodynamics and
Koefisien Pindah Massa Pada Ekstraksi Cair- Mass Transfer in Spray and Packed Liquid-
Cair Dalam Kolom Isian, Prosiding Seminar Liquid Extraction Columns, Industrial &
Nasional Rekayasa Kimia & Proses, 2008, Engineering Chemistry Research, 1988, Vol.
A096, Semarang, 2008. 27(3), 470-481.
Ariono, D.; Sasongko, D.; Kusumo, P., Dinamika Slater, M. J.; Baird, M.H.I.; Liang, T.B., Drop
Tetes Dalam Kolom Isian, Prosiding Seminar Phase Mass Transfer Coefficients For Liquid-
Nasional Teknik Kimia Indonesia, 2006, Liquid System And The Influence of Packing,
FPUO14, Palembang, 2006. Chemical Engineering Science, 1988, Vol.
43(2), 233-245.
105