Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Dasar Konversi
Energi Listrik

Mesin Serempak

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

12
Teknik Teknik Elektro MK14025 Ir. Badaruddin, MT

Abstract Kompetensi
Petunjuk Penggunaan Template  Mempelajari prinsip dasar konversi
Modul Standar untuk digunakan
dalam modul perkuliahan
energy listrik
Universitas Mercu Buana  Mempelajari aplikasi alat – alat
konversi energy listrik
 Di harapkan mahasiswa
mempunyai kemampuan
memahami prinsip kerja alat
konversi energi listrik

Umum
Umum

Sebagaimana pada mesin arus searah dan mesin tak serempak maka mesin
serempak dibagi atas dua macam:
1. Generator serempak (generator sinkron = generator arus bolak balik = alternator
yang banyak digunakan pada pembangkit tenaga listrik).
2. Motor serempak (motor sinkron), dapat digunakan untuk memutar/menggerakkan
mesin – mesin produksi di pabrik atau industry yang menghendaki putaran tetap.
Biasanya harganya mahal dan dipesan khusus. Konstruksi dan mesin serempak baik
sebagai generator maupun sebagai motor adalah sama, perbedaan hanya pada
prinsip kerjanya.
Sebagaimana pada generator arus searah, belitan (kumparan) jangkar di tempatkan
pada jangkar (rotor) sedangkan belitan medan ditempatkan pada stator, demikian pula untuk
genetaor serempak dengan kapasitas kecil.
Akan tetapi pada generator serempak yang digunakan untuk pembangkit dengan
kapasitas besar, belitan atau kumparan jangkar ditempatkan pada stator, sedangkan belitan
di tempatkan pada rotor dengan alasan:
1. Belitan jangkar lebih kompleks dari pada belitan medan sehingga lebih mudah dan
lebih terjamin di tempatkan pada struktur yang diam serta tegar yakni stator.
2. Lebih mudah mengisolasi dan melindungi belitan jangkar terhadap tegangan yang
tinggi
3. Pendinginan belitan jangkar mudah karena inti stator yang dibuat cukup besar
sehingga dapat diinginkan dengan udara paksa.
4. Belitan medan mempunyai tegangan rendah sehingga dapat efisien bila dipakai pada
kecepatan yang tinggi.
Pada umumnya generator serempak ukurannya lebih besar dari pada generator arus
searah, demikian pula kapasitasnya karena disini tidak diperlukan lagi komutator.

Konstruksi Mesin Serempak

Konstruksi mesin serempak baik untuk generator maupun untuk motor terdiri dari:
1. Stator adalah bagian dari mesin yang diam dan berbentuk selinder.

‘13 Dasar Konversi Energi listrik


2 Ir. Badaruddin, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Rotor adalah bagian dari mesin yang berputar juga berbentuk silinder.
3. Celah udara adalah ruangan anatara stator dan rotor.
Kostruksi mesin serempak ini dapat dilihat pada gambar 12.1 berikut:

Gambar 12.1 Konstruksi mesin serempak

Konstruksi Stator

Konstruksi stator terdiri dari :


1. Kerangka atau gandar dari besi tuang untuk menyangga inti jangkar lihat gambar
12.2
2. Inti jangkar dari besi lunak/baja silicon lihat gambar 12.2
3. Alur /parit/slot dan gigi tempat meletakkan belitan (kumparan) bentuk alur ada yang
terbuka, setengah tertutup dan tertutup lihat gambar 12.3
4. Belitan jangkar terbuat dari tembaga, yang diletakkan pada alur, keterangan
selanjutnya baca pada sub bab.

‘13 Dasar Konversi Energi listrik


3 Ir. Badaruddin, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 12.2 kerangka dan inti stator mesin serempak

Gambar 12.3 bentuk slur (slot) jangkar pada stator mesin serempak

Konstruksi Rotor

Konstruksi rotor terdiri dari dua jenis :


1. Jenis kutub menonjol (salient pole) untuk generator dengan kecepatan rendah dan
medium.
Kutub menonjol terdiri dari inti kutub, badan kutub dan sepatu kutub.
Belitan medan dililitkan pada badan kutub, pada sepatu kutub juga dipasang belitan
peredam (damper winding). Belitan kutub dari tembaga, badan kutub dan sepatu
kutub dari besi lunak.
2. Jenis kutub silinder untuk generator dengan kecepatan tinggi, terdiri dari alur – alur
yang dipasang kumparan medan juga ada gigi – gigi. Alur dan gigi tersebut atas
pasangan – pasangan kutub.

‘13 Dasar Konversi Energi listrik


4 Ir. Badaruddin, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kumparan kutub kedua macam kutub tersebut dihubungkan dengan cincin geser
untuk memberikan tegangan arus searah sebagai pengaut medan. Tegangan arus searah
dari sumbernya dilalukan melalui sikat, baru diberikan ke cincin geser.
Kedua macam kutub tersebut lihat gambar 12.4 dan gambar 12.5 berikut:

Gambar 12.4 penampang rotor untuk jenis kutub menonjol (salient) dengan belitan peredam

Gambar 12.5 penampang rotor untuk jenis kutub silinder

Belitan Jangkar

Belitan jangkar yang ada di stator dan selanjutnya di sebut belitan stator di rangkai
untuk hubungan tiga fasa yang terdiri atas:
1. Belitan satu lapis (single layer winding)
2. Belitan dua lapis ( double layer winding)
Belitan satu lapis bentuknya dua macam:
a. Mata rantai (concentric or chain winding)
b. Gelombang (wave)

‘13 Dasar Konversi Energi listrik


5 Ir. Badaruddin, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Belitan dua lapis bentuknya juga dua macam:
a. Jenis gelombang (wave)
b. Jenis gelung (lap)
Jarak antara sisi belitan dan cara meletakkan belitan pada alur / slot menimbulkan
factor kisar atau factor gawang (factor pitch) dan factor distribusi (distribution factor). Jenis –
jenis belitan tersebut dapat lihat gambar 12.6 berikut:

Prinsip Kerja Generator Serempak

Prinsip kerja generator serempak berdasarkan induksi elektromagnetis. Setelah rotor


di putar oleh penggerak mula (prime mover), dengan demikian kutub – kutub yang ada pada
rotor akan berputar. Jika kumparan kutub di beri arus searah maka pada permukaan kutub
akan timbul medan magnet (garis – garis gaya fluks) yang berputar, kecepatannya sama
dengan putaran kutub.
Garis – garis gaya fluks yang berputar tersebut akan memotong kumparan jankar
yang ada di stator sehingga pada kumparan jangkar tersebut timbul EMF atau GGL atau
tegangan induksi. Frekuensi EMF (GGL) atau tegangan induksi tersebut mengikuti
persamaan:

Dengan
P = banyaknya kutub
N = kecepatan putar (rpm)
Oleh karena frekuensi dari tegangan induksi tersebut di Indonesia sudah tertentu
yakni 50 Hz dan jumlah kutub selalu genap maka putaran kutub/putaran rotor/ putaran
penggerak mula sudah tertentu.
Besarnya tegangan induksi yang timbul pada kumparan jangkar yang ada di stator
akan mengikuti persamaan :

Dengan

= factor kisar, Kd = factor distribusi

= frekuensi dalam Hz atau cps

= fluks / kutub dalam weber

T = banyaknya lilitan / fase = ½ dengan Z adalah banyaknya sisi lilitan perfase, satu lilitan
ada dua sisi.

‘13 Dasar Konversi Energi listrik


6 Ir. Badaruddin, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Prinsip Kerja Motor Serempak

Prinsip kerja motor serempak karena interaksi dua medan menyebakan torsi yang
memutar rotor. Apabila kumparan jangkar yang ada di stator di beri sumber tegangan tiga
fase dari jala – jala maka pada kumparan tersebut timbul medan putar seperti pada motor
induksi. Kumparan medan yang ada di rotor di beri arus searah, maka pada permukaan
kutub timbul medan magnet yang arahnya dari kutub utara ke kutub selatan.
Interaksi antara medan putar pada kumparan jangkar yang ada di stator serta medan
magnet antara kutub utara dan selatan yang ada di rotor menyebabkan gaya yang
berpasangan dan akan membangkitkan torsi, torsi tersebut akan memutar rotor dengan
kecepatan yang sama/sinkron dengan perputaran medan putar stator.

Dengan

m = banyaknya alur/fase/kutub

Prinsip Kerja Generator Serempak

Prinsip kerja generator serempak berdasarkan induksi elektromagnetis. Setelah rotor


diputar oleh penggerak mula (prmer mover), dengan kutub – kutub yang ada pada rotor
akan berputar. Jika kumparan kutub di beri arus searah maka pada permukaan kutub akan
timbul medan magnet (garis – garis fluks) yang berputar, kecepatannya sama dengan
putaran kutub.
Garis – garis gaya fluks yang berputar tersebut akan memotong kumparan jangkar
yang ada dictator sehingga pada kumparan jangkar tersebut timbul EMF atau GGL atau
tegangan induksi. Frekuensi EMF (GGL) atau tegangan induksi tersebut mengikuti
persamaan:

Dengan
P = banyaknya kutub
N = Kecepatan putar (rpm)
Oleh karena itu frekuensi dari tegangan induksi tersebut diindonesia sudah tertentu
yakni 50 Hz dan jumlah kutub selalu genap maka putaran kutub/putaran rotor/putaran
penggerak mula sudah tertentu.

‘13 Dasar Konversi Energi listrik


7 Ir. Badaruddin, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Besarnya tegangan induksi yang timbul pada kumparan jangkar yang ada di stator
akan mengikuti persamaan:

Dengan
Kc = factor kisar, kd = factor distribusi
F = frekuensi dalam Hz atau cps

= fluks / kutub dalam weber

T = banyaknya lilitan / fase = ½ Z., dengan Z adalah banyaknya sisi lilitan per fase, satu
lilitan ada dua sisi

Prinsip Kerja Motor Serempak

Prinsip kerja motor serempak karena interaksi dua medan menyebabkan torsi yang
memutar rotor. Apabila kumparan jangkar yang ada di stator di beri sumber tegangan tiga
fase dari jala – jala maka pada kumparan tersebut timbul medan putar seperti pada motor
induksi. Kumparan medan yang ada di rotor diberi arus searah, maka pada permukaan
kutub timbul medan magnet yang arahnya dari kutub utara ke kutub selatan.
Interaksi antara medan putar pada kumparan jangkar yang ada di stator serta medan
magnet antara kutub utara dan selatan yang ada di rotor, menyebabkan gaya yang
berpasangan dan akan membangkitkan torsi, torsi tersebut akan memutar rotor dengan
kecepatan yang sama/sinkron dengan perputaran medan putar stator.

Generator Serempak Berbeban

Jika generator serempak belum berbeban maka EMF (E) yang dibangkitkan pada
kumparan jangkar yang ada di stator sama dengan tegangan terminalnya (V).
Waktu generator berbeban maka EMF (E) tersebut diatas tidak sama dengan
tegangan terminalnya (V), tegangan terminal akan bervariasi karena :
1. Jatuh tegangan (voltage drop) karena resistans jangkar (Ra) sebesar I Ra
2. Jatuh tegangan karena reaktans bocor (XL) dari jangkar sebesar (I XL)
3. Jatuh tegangan karena reaksi jangkar sebesar (I Xa).
Reaksi jangkar di sebabkan oleh arus beban (I) yang mengalir pada kumparan
jangkar, arus tersebut akan menimbulkan medan yang melawan medan utama sehingga
seolah – olah jangkar mempunyai reaktans sebesar Xa.
Reaktans bocor (XL) dan reaktans karena reaksi jangkar (Xa) akan menimbulkan
reaktans sinkron sebesar (XS) yang mengikuti persamaan berikut:

‘13 Dasar Konversi Energi listrik


8 Ir. Badaruddin, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
XS = XL + Xa
Tegangan pada waktu generator berbeban secara vector akan mengikuti persamaan:

Dengan :
E = EMF jangkar
V = Tegangan terminal
I = Arus beban
Ra = resistans jangkar
XS = XL + Xa = reaktans sinkron
12.7 Diagram Vektor Generator Serempak Berbeban
Diagram vector ini mempunyai besaran – besaran sebagai berikut:
E0 = EMF (tegangan induksi) pada waktu beban nol dari jangkar.
E = EMF waktu jangkar berbeban atau setelah ada reaksi jangkar E Secara vector kurang
dari E0 karena jatuh tegangan sebasar I Xa ada kalanya E ini ditulis sebagai Ea
V = tegangan terminal, secara vector kurang dari E a karena jatuh tegangan sebesar I Z

dengan

I = arus jangkar perfase

= sudut factor kerja (sudut factor daya atau sudut factor beban)

Diagram vector (diagram phasor) dari generator serempak yang berbeban ada 3
macam :
Contoh soal
1. Sebuah alternator 3 fase terhubung bintang, 13000 volt, 1500 KVA, 50 cycle.
Tahanan jangkar 0,9 ohm dan reaktans sinkron 8 ohm. Tentukanlah tegangan yang
dibangkitkan untuk p.f 0,8 (lagging) dan persen pengaturannya.
Penyelesaian:

Jadi E0 = (7505 x 0,8 + 66,62 x 0,9) + j(7505 x 0,6 + 66,62 x 8) = 6064,898 + j

5036,268 = 7882 39,70 volt

‘13 Dasar Konversi Energi listrik


9 Ir. Badaruddin, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Ketentuan soal seperti soal 1. Hitunglah tegangan yang di bangkitkan dan
pengaturan tegangan alternator tersebut apabila :
a) Factor daya satu
b) Factor daya 0,8 (leading)
Penyelesaian :

Tegangan yang dibangkitkan :

Jadi

volt

Pengaturan tegangannya :

volt

Pengaturan tegangan :

Daftar Pustaka
1. Hamzah ibrahim,Teknik Tenaga Listrik, andi offset Jogjakarta
2. Zuhal, Dasar Tenaga Listrik, Gramedia

‘13 Dasar Konversi Energi listrik


10 Ir. Badaruddin, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Electric machinery 4 th edision AE fitzgerald

‘13 Dasar Konversi Energi listrik


11 Ir. Badaruddin, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai