Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MENGENAI TANDA TANDA BAHAYA KEHAMILAN


Tahun Akademik 2019/2020

Oleh :

Devi Lestianasari NIM. 17037140998


Dewi Indah Fajarini NIM. 17037141018
M. Eksan Efendi NIM. 16037140926

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BONDOWOSO

JL.Khairil Anwar No. 3B Telp/Fax. (0332) 433015 Bondowoso


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Tanda bahaya kehamilan


Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Hari/Tgl : Kamis, 31 Oktober2019
Waktu : ±15-30 menit
Tempat : Ruang Poli Kandungan RSU Dr. H Koesnadi Bondowoso

I. Analisis Situasi
1.1 Peserta Diskusi : Pasien dan Keluarga pasien
1.2 Ruangan Diskusi : Ruang Poli Kandungan RSU Dr. H Koesnadi Bondowoso
1.3 Pemberi Materi : Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas Bondowoso
II. Tujuan
2.1 Tujuan Umum :
Setelah mengikuti diskusi kelompok tentang Tanda bahaya kehamilan
diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat mengerti dan menjelaskan
tentang Tanda bahaya kehamilan.
2.2 Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti diskusi kelompok tentang Tanda bahaya kehamilan,
diharapkan pasien dan keluarga dapat :
a. Menjelaskan pengertian Tanda bahaya kehamilan
b. Menjelaskan penyebab Tanda bahaya kehamilan
c. Menjelaskan gejala penyakit Tanda bahaya kehamilan
d. Menjelaskan cara pencegahan Tanda bahaya kehamilan
e. Mengetahui momen dan cara cuci tangan yang benar
III. Materi
3.1 Pengertian Tanda bahaya kehamilan
3.2 Penyebab Tanda bahaya kehamilan
3.3 Gejala penyakit Tanda bahaya kehamilan
3.4 Cara pencegahan Tanda bahaya kehamilan
3.5 Momen dan cara cuci tangan yang benar
IV. Metode dan Media
4.1 Metode : Ceramah, demonstrasi, tanya jawab
4.2 Media : Leaflet
V. Kegiatan Diskusi
No
Topik Waktu Kegiatan Diskusi Kegiatan Peserta
.
1. Pembukaan 2 menit -   Membuka kegiatan diskusi -  Menjawab salam
dengan mengucapkan salam
2. Pelaksanaan 10 - Menyampaikan sekilas -    Memperhatikan
menit tentang materi Tanda
bahaya kehamilan.
- Mempersilahkan penyaji -  Keluarga
untuk memulai kooperatif
penyuluhan
- Pemateri menyampaikan Memperhatikan
materi
- Demonstrasi cara cuci Mahasiswa
tangan dan etika batuk. melaksanakan
cara cuci tangan
dan etika batuk.
3. Feedback 3 menit - Menanyakan kepada - Pasien dan
pasien dan keluarga terkait keluarga
materi yang sudah kooperatif
disampaikan - Pasien dan
- Memberikan leaftet keluarga
menerima
leaflet
3. Evaluasi 5 menit Tanya jawab - Tanya jawab
4. Penutup 5 menit -   Salam penutup, doa dan -    Mendengarkan
harapan. -    Mendengarkan
Menjawab salam

Tata Cara Berdiskusi yang Benar:


Salah satu cara memecahkan permasalahan adalah dengan berdiskusi. Saling
bertukar pikiran dan wawasan, permasalahan yang rumit niscaya dapat diuraikan dan
pada akhirnya akan diperoleh jalan keluarnya. Proses diskusi akan berjalan secara
efektif jika peserta menyadari hakikat diskusi dan memegang teguh prinsip-prinsip
pelaksanaan diskusi.
Berikut ini beberapa prinsip berdiskusi yang harus diperhatikan:
1. Diskusi merupakan forum ilmiah untuk bertukar pikiran dan wawasan dalam
menyikapi suatu permasalahan yang dihadapi bersama. Diskusi bukan forum untuk
berbagi pengalaman (sharing), perasaan (curhat), kepentingan (musyawarah), atau
ilmu kepintaran (mengajar).
2. Dalam diskusi, harus terjadi dialog atau komunikasi intelektual dan ilmiah. Dalam
hal ini, harus dijauhkan unsur emosional dan mengabaikan kedekatan hubungan
personal sehingga terlahir pemikiran – pemikiran yang rasional dan objektif.
3. Diskusi merupakan forum resmi, formal, dan terbuka. Oleh karena itu, proses
komunikasi menggunakan bahasa nasional yang baku sehingga dapat dipahami
semua kalangan dengan baik. Diskusi bukan forum kekeluargaan yang ditujukan
pada kelompok terbatas.
4. Diskusi berlangsung dalam situasi yang tertib, teratur, dan terarah serta bertujuan
jelas. Oleh karena itu, diperlukan adanya perangkat dan instrumen pendukung
seperti ketua/moderator, notulis, dan tata tertib. Proses diskusi dikatakan hidup
dan sehat jika seluruh peserta terlibat secara aktif dengan mengikuti tatanan yang
ada. Sebaliknya, akan dikatakan tidak sehat jika proses bertukar pikiran
didominasi oleh satu atau dua pikiran saja.
Menyampaikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis dalam diskusi
Inti dari kegiatan diskusi adalah terjadinya proses bertukar pikran antar peserta
diskusi . peserta diharap menyampaikan pendapatnya terhadap permasalahan yang di
hadapi selanjutnya pendapat tersebut harus disampaikan oleh peserta lain .
bermacam- macam bentuk tanggapan dapat disampaikan , misalnya dengan
mempertahankan maksud dari pendapat tersebut jika dianggap belum jelas.
Tanggapan juga dapat disampaikan dengan menyatakan sikap setujuatau tidak setuju/
mendukung atau tidank mendukung terhadap pendapat yang telah di kemukakan.
Munculnya berbagai sikap dan pikiran dan tanggapan yg berbeda – beda itu
merupakan hal yang positif dalam kegiatan berdiskusi.

MATERI DISKUSI
TANDA BAHAYA KEHAMILAN

1. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan


Tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda bahaya yang menunjukkan ibu
atau bayi yang dikandungnya dalam keadaan bahaya. Bila ada tanda bahaya, biasanya
ibu perlu mendapat pertolongan segera ke rumah sakit
Ada 9 tanda bahaya yang perlu dikenali yaitu :
a. Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu.
Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah cukup normal. Pada masa
awal kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang sedikit (spotting).
Janin pada trimester II ini memiliki panjang dari kepala ke bokong sekitar 65-
78 mm dan beratnya antara 13-30 gram, seukuran buah peach. Memasuki
trimester kedua, plasenta sudah berkembang sempurna dan memberikan
oksigen, nutrisi, serta membuang produk sisa janin.
Macam macam perdarahan pervaginam
1) Abortus
Pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20
minggu dan berat janin kurang dari 500 gram. Tanda-tandanya :
pendarahan dengan nyeri abdomen, rasa mulas atau rasa nyeri.
Terkadang disertai syok.
2) Kehamilan ektopik
Kehamilan dimana implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi di luar
endometrium atau di luar rahim. Tanda-tandanya : pendarahan
berwarna coklat tua dan umumnya sedikit, nyeri perut, uterus terasa
lembek.
3) Molahydatidos (Hamil Anggur)
Kehamilan abnormal dimana hampir seluruh vili koroalisnya
mengalami perubahan hidrofik. Tanda-tandanya : pendarahan
berulang, nyeri perut, tidak teraba bagian janin, tidak terdengar DJJ
janin.
b. Ibu tidak mau makan dan muntah terus
Kebanyakan ibu hamil dengan umur kehamilan 1-3 bulan sering merasa mual
dan kadang kadang muntah. Keadaan ini normal dan akan hilang dengan
sendirinya pada kehamilan lebih dari 3 bulan. Tetapi, bila ibu tetap tidak mau
makan, muntah terus menerus sampai ibu lemah dan tak dapat bangun,
keadaan ini berbahaya bagi keadaan janin dan kesehatan.
c. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang
menunjukkan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang
hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Terkadang sakit kepala
yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan gejala dari pre-eklamsia dan
jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke koagulopati dan
kematian.
d. Penglihatan kabur
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre
eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasi keadaan yang mengancam
jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur
atau berbayang, melihat bintik bintik (spot), berkunang kunang.
e. Nyeri perut yang hebat
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang hali ini mungkin gejala
utama pada kehamilan ektopik atau abortus. Nyeri abdomen yang mungkin
menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat,
menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis,
kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm,
gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta, infeksi
saluran kemih atau infeksi lain.
f. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
Oedema adalah penimbunan cairan yang berlebiha dalam jaringan tubuh, dan
dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari
tangan dan muka. Oedema pretibial yang sering ditemukan pada kehamilan
biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis preklampsia.
g. Selaput kelopak mata pucat/anemia
Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil.
Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari sel sel ini tidak
memadai untuk memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi. Anemia
sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kira kira 50%
selama kehamilan.
h. Demam tinggi
Ibu hamil menderita demam dengan suhu lebih 38°C dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya
infeksi dalam kehamilan. Demam tinggi dapat ditangani dengan istirahat
baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu. Komplikasi yang
ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain : sistitis (infeksi
kandung kencing), pielonefritis akut (infeksi saluran kemih atas).
i. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan
terjadinya gejala gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah.
Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian
kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari ekalmpsia.

2. Momen dan cara cuci tangan yang benar


Momen cuci tangan yang baik dan benar ada 5 :
1. Sebelumkontakdenganpasien
2. Sebelumtindakan aseptic
3. Setelahterkenacairantubuhpasien
4. Setelahkontakdenganpasien
5. Setelahmenyentuhlingkungansekitarpasien
Untuk kegiatan sehari hari :
1. Sebelum dan sesudah makan
2. Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan sehari hari (memasak,
menyapu, membersihkan rumah, dan lain sebagainya).
3. Sesudah membuang sampah
4. Sesudah batuk atau bersin
5. Sesudah keluar dari makan mandi (sesudah BAB atau BAK).
6. Pada anak kecil, setelah selesai bermain.

Langkah cuci tangan, ada 6 langkah :


1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua
telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ketelapak tangan kemudian gosok perlahan
DAFTAR PUSTAKA

Https://www.academia.edu/17887264/Satuan_acara_penyuluhan_tanda_bahaya
_kehamilan diakses pada tanggal 28 Oktober 2019 pada jam 19.37 WIB

Https://id.scribd.com/doc/239375415/SAP-Tanda-Bahaya-Kehamilan diakses
pada tanggal 28 Oktober 2019 pada jam 20.00 WIB

Https://studylibid.com/doc/839096/satuan-acara-penyuluhan-topik-mengenali-
tanda-bahaya diakses pada tanggal 28 Oktober 2019 pada jam 20.00
WIB

Anda mungkin juga menyukai