Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“FUNGSI CINTA DAN KASIH SAYANG DALAM


KELUARGA”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

“METODE DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI”

Dosen Pengampuh : Zelan Tamrin Danial, M.Pd

Disusun Oleh:

Sriyanti Djau

(1825013)

Semester 4

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


PRODI PIAUD MANDIRI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MANADO
2020
BAB I

PENDAHULUAN

  

        Manusia membangun kehidupan keluarganya sebagai bagian atau unit yang

terkecil dari masyarakatnya. Dalam kehidupan sehari-hari ia mempunyai ikatan

yang tidak dapat dipisahkan dengan alam lingkungannya dan masyarakat

sekitarnya untuk memenuhi keperluan hidupnya. Ada berbagai norma, pola

tingkah laku dan sistem nilai yang berlaku sebagai pengaturan hubungan dalam

sebuah keluarga, sehingga tercipta suasana kekeluargaan yang harnonis, penuh

kesadaran, tanggung jawab, dan kesetiaan untuk berkorban serta penuh kasih

sayang satu sama lainnya.


BAB II

PEMBAHASAN

Fungsi Keluarga

       Pada hakekatnya keluarga diharapkan mampu berfungsi untuk mewujudkan

proses pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih sayang antara anggota

keluarga, antara kerabat, serta antara generasi yang merupakan dasar keluaraga

yang harmonis. Karena sebagai unit yang terkecil dari masyarakat, maka

kedudukan keluarga menjadi inti yang paling penting dari suatu masyarakat.

Dengan demikian maka kehidupan suatu masyarakat merupakan pantulan dari

kehidupan sejumlah keluarga yang terkait didalamnya.

          Hubungan kasih sayang dalam keluarga merupakan suatu keperluan

bersama diantara anggotanya sebagai jembatan komunikasi menuju rumah tangga

yang bahagia. Dalam kehidupan yang diwarnai oleh kasih sayang, maka semua

pihak dituntut agar memiliki tanggung jawab, pengorbanan, saling tolong-

menolong, kejujuran, saling mempercayai, saling membina pengertian dan

keterbukaan, sehingga dapat tercipta suasana yang rukun dan damai dalam rumah

tangga. Suasana yang seperti ini merupakan media yang diperlukan tumbuh

kembang anak, disamping itu bapak/ibu dapat berkarya dengan tenang, sehingga

dapat berprestasi seperti yang diharapkan. Karena cinta kasih merupakan bagian

hidup dalam diri manusia dalam membangkitkan daya kreativitas manusia baik

dalam mencipta maupun menikmati hasil budaya.


               Sebaiknya pada keluarga yang tidak harmonis, dimana tidak ada lagi

cinta dan kasih sayang, maka hidup ini seakan-akan hampa, sehingga dapat

mengakibatkan hilangnya semangat kerja dan produktivitaspun akan menurun.

               Yang dimaksud keluarga dalam pembicaraan ini adalah keluarga inti

yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya. Sedangkan pada keluarga besar

(extended family) masalah akan lain lagi, karena disitu terdapat orang lain selain

keluarga inti, misalnya nenek, kakek, bibi, paman, dan lain-lain. Walaupun begitu

anjuran menghormati dan menyayangi orang-orang disekitar kita, untuk

menciptakan lingkungan yang damai adalah sangat penting artinya.

Kasih Sayang Terhadap Anak

               Pada tahap dasar, kebutuhan seorang anak adalah pangan. Ini merupakan

unsur utama untuk pertumbuhan anak, agar anak dapat tumbuh dan berkembang

sesuai dengan kemampuan genetiknya. Kebutuhan dasar lainnya adalah oksigen,

sandang serta papan yang berguna menjamin perlindungan anak yang optimal

terhadap lingkungannya. Selain kebutuhan dalam aspek fisik, juga perlu

bimbingan, pendidikan, dan rasa kasih sayang dari orang tua yang akan

mempengaruhi perkembangan mental dan sosial seorang anak. Adalaak anak

untuk mendapatkan pengasuhan yang sebaik-baiknya dari orang tua dan ini

merupakan kewajiban dari para orang tua. Sebenarnya Liga sa-Bangsa pada tahun

1923 di Geneva telah merumuskan Deklarasi Hak-Hak Anak, dan kemudian

dicantumkan pula dalam Deklarasi Hak Azazi Manusia yang dikeluarkan PBB

pada tanggal 19 Oktober 1959. Bahkan hak-hak anak tersebut pernah dijadikan
tema Hari Anak-anak Internasional 1979. Pada 20 November 1989 disetujui

konvensi Hak-hak Anak oleh PBB. Hak-hak Anak tersebut, antara lain berbunyi :

1. Hak untuk dilahirkan setelah konsepsi

2. Hak untuk mendapatkan makanan yang adekuat dan perawatan kesehatan

3. Hak untuk dicintai dan dilindungi

4. Hak untuk mendapatkan pendidikan

5. Hak untuk mendapatkan kesempatan bermain dan rekreasi

6. Hak untuk mendapatkan perawatan khusus bagi yang cacat

7. Hak menjadi orang yang berguna, dll.

Pada kesempatan ini yang akan dibahas secara khusus adalah hak anak

untuk dicintai dan disayangi.

Sejak manusia dilahirkan bahkan semasa masih didalam kandungan pun,

anak sudah bisa merasakan kasih sayang yang diberikan oleh orang tuanya.

Bentuk kasih sayang dari orang tuanya seringkali dinyatakan dalam bisikan kasih

sayang, ciuman, sentuhan tangan yang penuh kasih sayang, maupun dengan

menyanyikan lagu-lagu/melalui cerita atau dongeng sebelum tidur. Sikap seorang

ibu dalam mengasuh anaknya merupakan suatu pancaran kasih sayang. Seorang

ibu akan merasa sangat berbahagia jika ia dapat menyusui anaknya sendiri. Rasa

kasih yang melalui hangatnya pelukan si ibu pada saat menyusui akan dirasakan

oleh bayinya dan menimbulkan rasa aman. Disamping itu ASI (Air Susu Ibu) juga

bermanfaat untuk bayi, sehingga tumbuh kembang bayi yang minum ASI tersebut

lebih optimal. Sebaliknya seorang ibu yang tidak dapat menyusui anaknya karena

berbagai sebab, akan merasa seperti kehilangan tempat untuk mencurahkan kasih

sayangnya.
           Sikap ibu dan ayah terhadap anak memenuhi kebutuhan anak itu sendiri.

Bayi memerlukan cinta ibu tanpa syarat, yang tidak mengharapkan imbalan atas

ketidakbedayaan anaknya. Bayi memerlukan pengasuhan baik secara lahiriah juga

secara kejiwaan. Sedangkan ayah mempunyai sedikit hubungan dengan anak pada

tahun-tahun pertama hidupnya, dan pentingnya ayah bagi anak pada masa awal ini

tidak dapat dibandingkan dengan pentingnya ibu. Hal ini berhubungan dengan

peran ibu sebagi orang yang mengandung, melahirkan dan menyusui anaknya.

Bagian hidupnya merupakan keinginan bahwa ank-anaknya yang dulunya

tergantung kepadanya akhirnya memisahkan diri darinya. Cinta ayah dibimbing

oleh prinsip-prinsip dan harapan-harapan : cinta itu bersifat sabar dan toleran,

tidak mengancam dan otoriter. Cinta ayah itu memberi anak yang sedang tumbuh

itu suatu peningkatan rasa kompetensinya dan akhirnya menginginkan dia

mendapatkan kewibawaannya sendiri dan melepaskan kewibawaan si ayah. Boleh

dikatakan bahwa keluarga adalah tempat "Sekolah Cinta Kasih" bagi anak, karena

keluarga merupakan awal dan pusat dari seluruh tumbuh kembang anak menjadi

individu yang dewasa. Cinta kasih orang tua adalah perpaduan antara cinta kasih

seorang ibu dan ayah. Cinta ibu sifatnya memberi kehangatan, menumbuhkan rasa

diterima dan menanamkan rasa aman. Sedangkan cinta ayah sifatnya

mengembangkan kepribadian, menanamkan disiplin, memberikan arah dan

dorongan serta bimbingan agar si anak kian berani dalam menghadapi kehidupan.

Keduanya saling menguatkan, bukan sebaliknya. Tetapi pada saat ini banyak ibu

yang berperan ganda, sehingga fungsi cinta ibu/ayah lebih luwes lagi, tidak kaku

seperti tersebut diatas.


           Dengan bertambah besarnya anak-anak maka diperlukan pendidikan,

perhatian dan pengertian yang lebih besar pula orang tuanya. Orang tua

seharusnya berbuat jujur dan terbuka kepada semua anaknya dengan jalan

memeberikan teladan melalui berbagai perbuatan nyata dan tingkah laku.

Disamping itu anak-anak memerlukan kasih sayang dari orang tuanya dan

perlakuan yang adil. Supaya dikemudian hari tidak menjadi anak yang sombong,

manja, pemboros, tidak saleh dan tidak menghormati orang tuanya dan

masyarakat sekitarnya. Karena hanya anak yang pernah merasakan kasih sayang,

bisa memberikan kasih sayang itu pula kepada sesamanya.

            Kasih sayang serta perhatian yang diberikan secara timbal balik antara

anggota keluarga, akan menimbulkan keakraban dalam keluarga. Kasih sayang itu

memang bermacam-macam sifatnya, dan dari pancaran kasih sayang itulah dapat

dinilai kehidupan rumah tangga. Komunikasi antara anak dan orang tua yang

dilandasi kasih sayang secara timbal balik, akan memberikan keharmonisan dalam

keluarga, yang dapat memberikan dampak positif kepada pengembangan watak

anak-anaknya. Intensitas hubungan kasih sayang yang timbal balik ini lebih

penting, dibandingkan dengan kontak lama tetapi tidak ada komunikasi yang

timbal balik.

          Keluarga memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral, dan

pedidikan anak. Pengalaman interaksi didalam keluargaakan menentukan pula

pola dan tingkah laku anak terhadap orang lain dalam masyarakat. Dengan cermat

Khalil Gibran (dikutip dari Irwan J.) mencoba menggambarkan Tuhan Al Khalik

penguasa alam mereka bagaikan anak panah-anak panah yang siap dilepaskan

menyongsong masa depan dan kehidupan, sebagai individu-individu yang bisa


mandiri. Tuhan akan mencintai anak panah yang laju menuju ke tujuan yang

diinginkannya, juga tidak lupa penghargaan Tuhan pada busur yang

melepaskannya.

             Sedangkan menurut Ebrahim GJ, 1982, keluarga merupakan tempat

menimba pengalaman yang tak ternilai bagi anak dalam hal :

1. Biologi

         - Pengasuhan anak dan kasih sayang

         - Makanan yang bergizi bagi anggota keluarga

         - Perawatan kesehatan dan pencegahan

         - Melakukan aktifitas dan istirahat

      2. Sosio kultural

          - Transfer tradisi, adat istiadat, termasuk bahasa

          - Membentuk norma-norma dari perilaku yang diterima oleh masyarakat

          - Proses sosialisasi

     3. Psikologi

          - Membentuk kepribadian dan percaya diri

          - Kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain dluar keluarganya

          - Pembentukan perkembangan emosi dan intelektual dari anggota

keluarganya

     4. Ekonomi

          - Mengetahui perolehan penghasilan dan bagaimana alokasinya

          - Pengaturan keuangan agar bisa menabung untuk masa depan

          - Rencana-rencana keluarga lainnya

 
   5. Pendidikan

          - Persiapan untuk kehidupan pada waktu dewasa

          - Memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang ada hubungannya

dengan tanggung     jawab ekonomi, sosial, dan adat istiadat yang berguna untuk

kemudian hari.  

          - Mengerti peranan dewasa


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

     Cinta san kasih sayang dalam keluarga selain berfungsi menjaga

keharmonisan rumah tangga, juga merupakan media yang baik untuk tumbuh

kembang anak, dan dapat meningkatkan daya kreativitas dalam berkarya dan

produktivitas, serta menciptakan lingkungan yang damai dalam masyarakat,

sehingga tercipta keluarga yang sejahtera dan mandiri.

    Kepada semua orang tua agar mengutamakan pembinaan anak-anak

sebijak mungkin dengan penuh cinta kasih. Karena anak-anak kita adalah bagian

dari generasi muda dan pewaris pelestarian cita-cita perjuangan bangsa dimasa

datang.

Anda mungkin juga menyukai