Disusun Oleh:
Sriyanti Djau
(1825013)
Semester 4
PENDAHULUAN
Manusia membangun kehidupan keluarganya sebagai bagian atau unit yang
tingkah laku dan sistem nilai yang berlaku sebagai pengaturan hubungan dalam
kesadaran, tanggung jawab, dan kesetiaan untuk berkorban serta penuh kasih
PEMBAHASAN
Fungsi Keluarga
proses pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih sayang antara anggota
keluarga, antara kerabat, serta antara generasi yang merupakan dasar keluaraga
yang harmonis. Karena sebagai unit yang terkecil dari masyarakat, maka
kedudukan keluarga menjadi inti yang paling penting dari suatu masyarakat.
yang bahagia. Dalam kehidupan yang diwarnai oleh kasih sayang, maka semua
keterbukaan, sehingga dapat tercipta suasana yang rukun dan damai dalam rumah
tangga. Suasana yang seperti ini merupakan media yang diperlukan tumbuh
kembang anak, disamping itu bapak/ibu dapat berkarya dengan tenang, sehingga
dapat berprestasi seperti yang diharapkan. Karena cinta kasih merupakan bagian
hidup dalam diri manusia dalam membangkitkan daya kreativitas manusia baik
cinta dan kasih sayang, maka hidup ini seakan-akan hampa, sehingga dapat
yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya. Sedangkan pada keluarga besar
(extended family) masalah akan lain lagi, karena disitu terdapat orang lain selain
keluarga inti, misalnya nenek, kakek, bibi, paman, dan lain-lain. Walaupun begitu
Pada tahap dasar, kebutuhan seorang anak adalah pangan. Ini merupakan
unsur utama untuk pertumbuhan anak, agar anak dapat tumbuh dan berkembang
sandang serta papan yang berguna menjamin perlindungan anak yang optimal
bimbingan, pendidikan, dan rasa kasih sayang dari orang tua yang akan
untuk mendapatkan pengasuhan yang sebaik-baiknya dari orang tua dan ini
merupakan kewajiban dari para orang tua. Sebenarnya Liga sa-Bangsa pada tahun
dicantumkan pula dalam Deklarasi Hak Azazi Manusia yang dikeluarkan PBB
pada tanggal 19 Oktober 1959. Bahkan hak-hak anak tersebut pernah dijadikan
tema Hari Anak-anak Internasional 1979. Pada 20 November 1989 disetujui
konvensi Hak-hak Anak oleh PBB. Hak-hak Anak tersebut, antara lain berbunyi :
Pada kesempatan ini yang akan dibahas secara khusus adalah hak anak
anak sudah bisa merasakan kasih sayang yang diberikan oleh orang tuanya.
Bentuk kasih sayang dari orang tuanya seringkali dinyatakan dalam bisikan kasih
sayang, ciuman, sentuhan tangan yang penuh kasih sayang, maupun dengan
ibu dalam mengasuh anaknya merupakan suatu pancaran kasih sayang. Seorang
ibu akan merasa sangat berbahagia jika ia dapat menyusui anaknya sendiri. Rasa
kasih yang melalui hangatnya pelukan si ibu pada saat menyusui akan dirasakan
oleh bayinya dan menimbulkan rasa aman. Disamping itu ASI (Air Susu Ibu) juga
bermanfaat untuk bayi, sehingga tumbuh kembang bayi yang minum ASI tersebut
lebih optimal. Sebaliknya seorang ibu yang tidak dapat menyusui anaknya karena
berbagai sebab, akan merasa seperti kehilangan tempat untuk mencurahkan kasih
sayangnya.
Sikap ibu dan ayah terhadap anak memenuhi kebutuhan anak itu sendiri.
Bayi memerlukan cinta ibu tanpa syarat, yang tidak mengharapkan imbalan atas
secara kejiwaan. Sedangkan ayah mempunyai sedikit hubungan dengan anak pada
tahun-tahun pertama hidupnya, dan pentingnya ayah bagi anak pada masa awal ini
tidak dapat dibandingkan dengan pentingnya ibu. Hal ini berhubungan dengan
peran ibu sebagi orang yang mengandung, melahirkan dan menyusui anaknya.
oleh prinsip-prinsip dan harapan-harapan : cinta itu bersifat sabar dan toleran,
tidak mengancam dan otoriter. Cinta ayah itu memberi anak yang sedang tumbuh
dikatakan bahwa keluarga adalah tempat "Sekolah Cinta Kasih" bagi anak, karena
keluarga merupakan awal dan pusat dari seluruh tumbuh kembang anak menjadi
individu yang dewasa. Cinta kasih orang tua adalah perpaduan antara cinta kasih
seorang ibu dan ayah. Cinta ibu sifatnya memberi kehangatan, menumbuhkan rasa
dorongan serta bimbingan agar si anak kian berani dalam menghadapi kehidupan.
Keduanya saling menguatkan, bukan sebaliknya. Tetapi pada saat ini banyak ibu
yang berperan ganda, sehingga fungsi cinta ibu/ayah lebih luwes lagi, tidak kaku
perhatian dan pengertian yang lebih besar pula orang tuanya. Orang tua
seharusnya berbuat jujur dan terbuka kepada semua anaknya dengan jalan
Disamping itu anak-anak memerlukan kasih sayang dari orang tuanya dan
perlakuan yang adil. Supaya dikemudian hari tidak menjadi anak yang sombong,
manja, pemboros, tidak saleh dan tidak menghormati orang tuanya dan
masyarakat sekitarnya. Karena hanya anak yang pernah merasakan kasih sayang,
Kasih sayang serta perhatian yang diberikan secara timbal balik antara
anggota keluarga, akan menimbulkan keakraban dalam keluarga. Kasih sayang itu
memang bermacam-macam sifatnya, dan dari pancaran kasih sayang itulah dapat
dinilai kehidupan rumah tangga. Komunikasi antara anak dan orang tua yang
dilandasi kasih sayang secara timbal balik, akan memberikan keharmonisan dalam
anak-anaknya. Intensitas hubungan kasih sayang yang timbal balik ini lebih
penting, dibandingkan dengan kontak lama tetapi tidak ada komunikasi yang
timbal balik.
Keluarga memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral, dan
pola dan tingkah laku anak terhadap orang lain dalam masyarakat. Dengan cermat
Khalil Gibran (dikutip dari Irwan J.) mencoba menggambarkan Tuhan Al Khalik
penguasa alam mereka bagaikan anak panah-anak panah yang siap dilepaskan
melepaskannya.
1. Biologi
2. Sosio kultural
- Proses sosialisasi
3. Psikologi
keluarganya
4. Ekonomi
5. Pendidikan
dengan tanggung jawab ekonomi, sosial, dan adat istiadat yang berguna untuk
kemudian hari.
PENUTUP
Kesimpulan
keharmonisan rumah tangga, juga merupakan media yang baik untuk tumbuh
kembang anak, dan dapat meningkatkan daya kreativitas dalam berkarya dan
sebijak mungkin dengan penuh cinta kasih. Karena anak-anak kita adalah bagian
dari generasi muda dan pewaris pelestarian cita-cita perjuangan bangsa dimasa
datang.