Anda di halaman 1dari 6

Maimun, Penanganan infeksi saluran kemih

Penanganan Infeksi Saluran Kemih


Maimun Syukri

Abstrak. Infeksi saluran kemih (ISK) sangat sering terjadi pada pasien rarvat jalan, sama halnya dengan infeksi
nosokomial. Didalam klinik sering dibagi dalam ISK tanpa komplikasi dan ISK berkomplikasi. Penyebab ISK tanpa
komplikasi umumnya Escherichia coli, namun demikian pada ISK berkomplikasi dapat juga disebabkan oleh
kuman Gram-negatif dan Gram-positif dan sering menyebabkan resisten terhadap antibiotik. Falsafah dari
pengobatan ISK adalah mengusahakan pengobatan yang cepat dan eiektif serta menccgah terjadinya resistensi
terhadap antibiotik. (JKS 2008; I: 61-65)

Kata kunci : Infeksi saluran kemih (lSK), pengobatan antibiotik, resisten antibiotik

Abstract. Bacterial urinary tract infections (UTIs) are frequent infections in the outpatient as well as in the
nosocomial setting. The stratification into uncomplicated and complicated UTIs has proven to be clinically useful.
ln uncomplicated UTIs Escherichia coli is the leading organism, whereas in complicated UTIs the bacterial
spectrum is much broader including Gram-negative and Gram-positive and often multiresistant organism.The aim
of treatment are rapid and effective response to the therapy and prevention of emergence of resistance to
antimicrobial chemotherapy in the microbial environment. (JKS 2008; l: 6I-66)

Keywords : UTIs, anlibiotic treatment, antimicrobial chemotherapy resistance

Pendahuluan berulang.r'3'a Infeksi dipengaruhi oleh interaksi


antara kuman dan host. Pada manula (ederly),
Infeksi saluran kemih (SK) adalah infeksi yang ISK menjadi masalah yang sangat sulit.
terjadi pada sistim saluran kemih, mulai dari Diagnostik, pencegahan dan pengobatan sangat
meatus uretra sampai ke grnjal. Susunan kompleks karena manifestasi klinik yang atipical
anatominya meliputi uretra, kandung kemih, dan immunocompromised host oleh karena faktor
ur€ter, pelvis renalis, dan parenkim ginjal. Organ usia.l's
lain yang kadang dapat memberikan manifestasi Pendekatan yang paling penting untuk
ISK berulang adalah prostat, epididimis dan juga mengevaluasi ISK adalah dari hasil kultur urin
fasia perirenal.l Akan tetapi menurut Bishop dan urinalisis. Akan tetapi hasil evaluasi ini
batasan dari ISK masih kontroversi, dan sangat sangat dipengaruhi dua faktor. Pertamq tidak
dipengaruhi oleh kemampuan teknik ada korelasi yang sempurna antara gejala klinis
biomolekuler modern untuk mendeteksi fragmen dari inflamasi saluran kemih dengan ISK sejati,
bakteri dalam jaringan atau biofilm adheren dari padahal secara objektif korelasi ini sangat
kuman meskipun koloni kuman dalam urin tidak penting. Kedu4 sangat susah untuk mendapatkan
bermakna (signifikan).2 sampel urin yang tidak terkontaminasi dengan
ISK menjadi masalah kesehatan besar di flora normal dari uretra distal, vagina atau kulit.
Amerika Serikat, dan dapat mengenai seluruh Untuk itu perlu suatu petunjuk yang konsisten
usia dan jenis kelamin. Di Amerika Serikat untuk mengevaluasi hasil biakan urin.6
dilaporkan bahwa penderita ISK tiap tahun lebih Mekanisme yang paling sering terjadinya ISK
dari 7 1uta, termasuk 2 juta diantaranya adalah dengan proses ascending, dimana bakteri
mengalami cystitis. trbih kurang seperlimanya dari saluran cerna menjadi sangat dominan.
mendatangi instalasi gawat darurat dan satu dari Lebih dari 95% ISK disebabkan oleh
lima wanita pernah mengalami ISK selama Enterobacteriacea dan E. faecalis. Dari'
hidupnya. Prevalensi ISK pada wanita golongan Enterobacteriacea, Esclerichia ali
berbanding 30:1 dengan pria dan sekitar 50 % adalah bakteri yang sangat dominan
dari mereka akan berkembang menjadi tSK menyebabkan ISK, diperkirakan pada 90o/o
penderita rawat jalan dan 50Yo pada rawat inap.t'
Maimun Syulvi adalah Dosen Bagian llmu Penyakit
Virulensi kuman sangat dipengaruhi jenis kuman
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah' dan lingkungan untuk kolonisasi, adhesi dan
Kuala/RSUD dr. Zainoel Abidin invasi. Salah satu hal yang harus diingat adalah

6l
--

JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 8 Nomor I April 2008

mekanisme pertahanan host seperti faktor 2. Pencegahan terhadap resistensi antibiotik


hidrodinamik, dilusi, pencucian dan- eliminasi dalam ruang lingkup bakteri atau pencegahan
dari kuman yang keluar bersama urin.
e ru
terhadap peningkatan prevalensi
Respon terhadap pemberian antibiotik spektrum resistensi.l2'13
Iuas sangat terganntung pada pola resistensi dan Pengobatan dan Pencegahan ISK
efektifitas dari antibiotik tersebut. Prevalensi Ada 2 strategi pengobatan farmakologi dan
dari uropatogen sangat berbeda pa+.a ISK pencegahan ISK saat ini :
unco mpl i cat ed dengan ISK compl icate d." i. Khemoterapi dengan antibiotik dan
2. Vaksinasi''
Tujuan Pengobatan
Ada 2 tujuan pengobatan yang sangat dominan Khemoterapi
baik untuk ISK uncomplicated maupun ISK Klasifikasi yang direkomendasikan dan dosis
complicated. antiinfeksi untuk ISK dapat dilihat padaTabel 1.
1. Respon yang cepat dan efektif terhadap Target dan mekanisme dari kemoterapi dapat
pengobatan dan mencegah infeksi beruiang dilihat pada gambar 1.12
pada pendeita yang telah diobati

i,,| *^n !Y.rllq:i,.


a)!i Gt.,=!s !rf -,ri,rtr..a-
!lQrs:r?F

PatA :ros (6r6xe.


r.r.'..tcjilks
T,teycr;$
a,ntt9ry.on&!
Na,dvranl.ri
Flg. 1 - T*rB.r r-d r<.hanirB 6t cfiLrn, -l o)rj.m.nd
tuhre s.dtrsdord 4ribo!{o*:s iealiiH Rfr*n f*1. DHIA -
d|'ydftI+llt sridr firA .. .etrgl)94!oro5. B.i3: 9SA -
,nrh. rBin6-Lrlnai( *rjid-

1. Kadar kepekaan terhadap antibiotik dan Kadar ekresi dalam urin yang tinggi(Z 75%)
konsentrasi antibiotik dapat dilihat dalam dapat dilihat dari gatifloxacin (80%),
darah. Akan tetapi kadar dalam jaringan levofloxacin (84Y,), lomefloxacin (757o) dan
grnjal, lapisan dalam dinding kantung kemih ofloxacin (81%). Kadar ekresi dalam urin
atau prostat akan menentukan dalam intermediate (40-75%) dapat dilihat pada
pengobatan ISK. Hal ini karena konsentrasi golongan ciprofloxacin (43%), enoxacin
dalam tubuh manusia sangat susah untuk (53o/,), fleroxacin (67%) dan kadar ekresi
dinilai, begitu juga konsentrasi dalam urin dalam urin rendah (< 40o/") dapat dilihat pada
atau kadar aktivasi antibiotika dalam urin golongan gemifloxaci n (28%), moxifloxacin
sering menjadi kendala dalam mengevaluasi (20%), norfoloxacin (20W, pefloxacin
substansi antibiotik dalam pengobatan ISK.12 (14%) dan sparfloxacin (l 0%).r3'ra
Ekresi dalam urin dan determinasi aktivasi
dari antibiotik adalah hal yang sangat penting Kini, parameter farmakokinetilq kadar antibiotik
untuk melihat terapi yang rasional dalam dalam serum dan kadar ekresi dalam urin adalah
pengobatan ISK.I2 dasar evaluasi dalam pemberian antibiotik dalam
2. Sebagai contoh, ekresi dari golongan pengobatan ISK.l4
fluroquinolone dalam urin sangat berbeda.

62
Maimun, Penanganan infeksi saluran kemih

Tabel 1. Kelompok dan dosis dari pemberian kernoterapi untuk pengobatan ISK pada orang
dewasa.l2

Trblc 1 - Grcu7r erd ,3er5u oI uat cl. €soth.npcudo for tbe rematlt of t rI ia adul6
Antjb:o.i. !3rFs A-qriricrobial subsEnce Daily dosage
omI i.v./i-m.

Vr.ilis: PirrilLinam 2 x 20O'-,IOO' mg


&picillirvsutbedlm 2 r 75Omg 3 x O.7S-3 A
Amoxicillin/Oawlanic acid 3 x 62'-looomg 3 x a-2-2.2 g
4.,.i1rd.F{il<igi! , Bu Pip€racilliD/Ta zobash 3 x 2,5-4.5 I
c€plulGpoin Gr. 1 cephElarin for prophylqis only
Ccfurcime ueu] 2 x 2SO'-5m hg
C.hEoiime 3 x O.75-1.s g
Cefoti6h
Caphai6porin Cr. 3 cefpoddim prcxltjle 2x2@mg :-""u"
ceixinc 1 t .aOO mg
Ccftibut6 1x i0O'-{OOog
Cephrl6porin 6r. 3a cefouime 2-3 \ a-.2 e
C€uidon. Atl-28
CephalGporin Gr. 3b ccftuldiEe : ?-3 x a-2 I
cephalosF in Gr. 4 cef€pisc 2 x 2g
Cilbapcam ft, 1 E6PeUeO . 1x1g
Catbepdh Cr. 2 IEiFnm ,-{ x o-}1 I
Maopcn@ . 3 x o.S-1 I
!1u@quinolfid
Pluoroquinolon€ cr. 1 Norlloxacin 2 x 4OO' Bg
FluoDquinolonc cr. 2 CiprodoxsdD 2 x g)}Ts ag >-3 x 1@fig
Fl@rcquinol@G Gf. 3 kvofloracin 1-2 x 50 mg 1-2 x S0On8
fluoloquinold! Gr. a C.tiIlos.in 1x@mg 1x&mB
Pydmetl$hin6
TriEe*ioprim 2x2@Eg
2 x 160mg+2 r SOOhB
fosfmy.ites
f6forEyciD. FocfomJrcia-rohc6mol 1x3-g
Ni&frrbe6
Nirofuffie Ni@{sEnbin 3 r 1Oo'mg
ADinoSlFosid6
& AminoStycoside catrDtdn 1 x $-7 eglEw
Tobramydn 1 x I hg/BW
Amikrdi : 1 x 15 mElBt,
&erolidiDoDs
Orelidien€ Uodolid 2x6@hB 2 x 6mrng
Gly.opq*idcs
clyrop.piidc vancoaycin 2 x lmmg
Tclcoplsin . 1 x ,lOO mg
BU - bce-b@milc inhibibc cr. - gEup .cddirg to EG l3rli 8w - Hy ki8ht crd; 'reIle.nd.d for un.mpli.eGd m.

Masalah yang sangat besar dalam pemberian Uro-vaxomR adalah ekstrak bakteri yang
antibiotik saat ini adalah kedaruratan dan mengandung komponen immuno-stimulating,
peningkatan resistensi antibiotik yang sangat derivat dari 18 uropatogen strain E. Coli dan
cepat. Penyebab resistensi yang meningkat ini diberikan secara oral. Dari satu penelitian
diduga ada kaitan dengan pemakaian antibiotik multicentre, double-blind, 453 penderita wanita
yang tidak rasional sehingga bakteri mengalami yang diberikan Uro-vaxom* dapat menurunkan
mutasi (clones) yang didukung oleh faktor 34o/o angl<a kejadian ISK dibandingkan dengan
mediko sosial dalam masyarakat. Pendekatan placebo. Akan tetapi tidak ada data yang
dengan pola melihat tingkat resistensi dapat membandingkan Uro-vaxomR dengan antibiotik
mencegah risiko tidak efektifrrya pemakaian dalam mencegah ISK berulang.
antibiotik pada masa akan datang. Epidemiologi SffovacR adalah ekstrak seluruh sel bakteri yang
dan resistensi antibiotik sangat bervariasi dalam merupakan derivat dari uropathogenic strain E.
hal penyebab infeksi, golongan obat, daerah dan Coli, P. mirabilis. M. morgani, K. Pneumonia
dekade tertenfu.la'15 dan E. Faecalis. Preparat ini diberikan secara'
intramuskuler juga untuk mencegatr ISK
Vaksinasi berulang. Dalam satu penelitian prospektif pada
Saat ini ada 2 vaksin yang tersedia dan 4l penderita ISK
uncomplicated berulang,
direkomendasi untuk penderita ISK persentase re-infeksi dalam 6 bulan adalah4l,%
uncomplicated berulang . Uro-vaxomR dan pada penderita yang mendapatkan SulcoUrovac
StrovacR. sedangkan pada kelompok placebo 96yo.'r

63

I
I
J\IRNAL KEDOKTEMN SYIAH KUALA Volume I Nomor I Aprii 2008

Probiotik - Strategi baru untuk meningkatkan kepekaan


Penggunaan probiotik untuk profilaksis dan bakteri (efJlux -pump in hib ito r s S, menurunkan
pengobatan ISK umumnya ditujukan pada angka resistensi kuman dengan segera
kuman Lactobacilli. Hasil kontaversi didapatkan memberikan antibiotik.
pada penelitian klinis dan binatang percobaan, - Memberikan antibiotika alternatif tetapi
oleh karena dipakai pada strain Lactobacilli yang yang mempunyai efek bakteriofag, atau
tidak spesifik. Probiotik profilaksis diberikan golongan enzim bakteriofag
pervaginam atau peroral. Untuk ppengobatan - Memberikan vaksin terbaru untuk ISK
probiotik diberikan dalam dalam kandung sederhana dan bila mungkin , untuk iSK
kemih. berkomplikasila
Pemberian probiotik untuk strain Lactobacillus Adapun parameter yang menjadi acuan
rhamnosis GRl melalui vagina yang pengobatan ISK dalam menggunakan obat-obat
dikombinasi dengan eter L. Reuteri B 54 atau (antibiotika) baru adalah :
RC 14 dilaporkan dapat menurunkan angka - Spektrum antibiotik yang luas, untuk ISK
kejadian ISK berulang. Dalam satu penelitian unco mplic ate d dan ISK c o mp I icate d
untuk 52 wanita, dengan pemberian GR-liB-54 - Dapat meningkatkan keasaman urin sehingga
vaginal supposituria tiap minggu dapat suasana urin menjadi alkali
menurunkan angka kejadian ISK berulang dari 6 - Diekskresi melalui urin
Itahun menj adi L6ltahun.
Satu uji klinis acak-plasebo kontrol dari 64 Khemoterapi Ernergensi
wanita yang minum L. rhamnosus GR-l dan L. Khemoterapi Emergensi dapat dil;' 4a tabel
Uteri RC-14 tiap hari dapat menurunkan 2 yang mengikuti parameter llongan
uropatogenesis dan jamur dalam vagina yang antibiotik, klas antibiotik, cara ke4-, .pek;trum r
sangat bermakna. Dari hasil itu dapat bakteri, farmakokinetik yang diekresi melalui
disimpulkan bahwa ISK dapat dicegah dengan urin dan laporan keberhasilan terapi. Target dan
pemberian Lactobacilli spesifik secara eral. cara kerja antibiotik dapat dilihat pada gambar
Beberapa penelitian melaporkan bahwa l.t2
pemberian probiotik terhadap ISK menunjukkan
hasil yang baik.ra Strategi emergensi
Enzim-enzim lisis yang bersifat bakteriofag
Strategi untuk masa depan pengobatan ISK dapat mengatasi molekul-molekul yang
Dari hasil beberapa penelitian saat ini maka dihasilkan oleh bakteri dengan cara memakan
target pengobatan yang ideal untuk masa akan dinding sel bakteri untuk bacteriophage progeny
datang haruslah mengikuti prinsip-prinsip release. Enzim-enzim ini telah berhasil dipakai
dibawah ini : pada binatang percobaan untuk pengobatan
- Mengunakan golongan antibiotik yang infeksi bakterial di darah mukosa. Enzim-enzim
bioavailabiliti tinggi, waktu paruh yang lama, tersebut sangat spesifik dalam mematikan kuman
performance pk/pd yang bailg dan formulasi- tanpa mengganggu flora normal.l2
formulasi yang lain (seperti formulasi
extended/gostric relaease; formulasi Vaksin emergensi
liposoma) Secara teori vaksinasi adalah merupakan strategi
- Memakai golongan antibiotik yang telah paling baik untuk mencegah bakteri. Namun
dipakai untuk indikasi-indikasi yang lain diketahui ada bebarapa kelemahan vaksin dalam
(seperti ISK) melawan ISK: ISK berkomplikasi disebabkan
- Memakai derivat biotik yang baru dari yang oleh kuman yang sangat bervariasi, tetapi
telah dipakai untuk spekkum bakteri yang penyebab ISK tanpa koinplikasi sangat
luas, meningkatkan bioavailability, didominasi oleh E. coli.
meningkatkan efek anti mikrob4 dan telah Semua E. coli uropatogenik umunya mempunyai
terbukti mempunyai efek terhadap molekuler FimH-chaperon-adhesin pada ujung fimbrae tipe
1. FimH adhesion yang berbasis pada vaksin,

64
Maimun, Penanganan infeksi saluran kemih

menunjukkanhasil yang menjanjikan pada Dosis antibiotik


binatang percobaan dan penelitian di Pemakaian antibiotik sebaiknya berdasarkan
laboratorium (in vitro), meskipun sampai saat ini pada kosentrasi antibiotik yang dibutuhkan untuk
penelitian belum ada penelitian yang luas menghambat pertumbuhan dari sel bakteri.
tentang vaksinasi pada manusia. Konsentrasi tersebut dinamakan mutant
P. mirabilis sangat susah diobati pada penderita prevention concentration (MPC) karena tidak
ISK berkomplikasi khususnya pada penderita ada koloni bakteri yang resisten setelah
yang memakai kateter dan stent. Urease yang pemberian antibiotik.
dihasilkan oleh kuman ini dapat membentuk batu Jika dosis antibiotik yang diberikan cukup tinggi
dan membuntu kateter. Primary surface anligen juga akan mematikan populasi mutan. Untuk
yang merupakan MR/P fimbrae adalah vaksin masa yang akan datang diharapkan mutant
yang bagus. Dalam peneiitian in viho vaksin selection window lebih sempit dengan
MmH telah memberikan hasil yang sangat perkembangan antibiotik, seperti MCP yang
menlaniikan.l2 lebih rendah atau konsentrasi antibiotik yang
lebih rendah. Pemakaian obat-obatan dengan
Pencegahan emergensi pada resistensi kriteria farmakokinetik dan farmakodinamik
antibiotika yang baik harus dipakai sebagai first-line drug,
Hal yang sangat penting diperhatikan pada dan dosis yang diberikan cukup tinggi dalam
pemakaian antibiotik terhadap pengobatan ISK MPC.15
adalah resistensi kuman terhadap antibiotik.
Ada beberapa strategi untuk mencegah resistensi Kombinasi dua klas antibiotik
antibiotik Untuk beberapa kuman atau dalam beberapa
- Mengurangipenggunaanantibiotik kasus infeksi sangat susah mendapatkan
- Siklus antibiotik antibiotik yang bisa mencegah resitensi. Sebagai
Menggunakan dosis baru antibiotik contoh, merekomendasi pemakaian antibiotik
- fombinasi dua golongan antibiotikala untuk M.tuberculosis yang dikombinasi dengan
Strategi diatas khusus ditujukan "'*'rk dua atau lebih antibiotik dengan klas yang
pengobatan ISK tetapi juga harus dises berbeda. Resistensi yang akan terjadi akan
untuk yang lain. sangat kecil karena dilawan dengan dua
antibiotik sehingga tedadi dua mutasi dalam
' peftumbuhan dari bakteri.l3
Mengurangi penggunaan antibiotik
Ada 3 sffategi yang telah berkembang dan Penelitian klinis dalam kombinasi terapi
meberikan hasil yang bagus untuk mengurangi antibiotik sangat jarang. Dalam satu penelitian
penggunaan antibiotika pada pengobatan ISK: kombinasi terapi antara makrolide dan
- Tidak mengobati asimtomatik bakteriuria ciprofloxacin memberikan hasil dengan efikasi
- Terapi singkat dengan antibiotik yang cocok tinggi dalam mengelimasi uropathogenesis
untuk ISK tanpa komplikasi dibandingkan dengan terapi tunggal
- Profilaksis dosis rendah ISK tanpa ciprofloxacin.
komplikasi yang berulang, juga efektif
dengan vaksinla Kesimpulan
Meskipun antibiotik baru banyak muncul
Antibiotic cycling namun tidak ada jaminan tidak akan terjadi
Belum ada penelitian penggunaan antibiotic resistensi. Strategi yang paling baik untuk
cycling secara praktis didalam pengobatan ISK' penyakit infeksi adalah pencegahan. Untuk ISK,
Belum ada kesepakatan untuk pemakaian meliputi beberapa konseP :
antibiotik dalam satu kelompok yang resisten - Sanitasi dan kateter adalah hal sangat penting
dan itu harus dicegah khususnya di rumah sakit. terjadinya komplikasi, pemeliharaan
Diperlukan suatu guideline yang secara umum kesehatan yang berkaitan dengan ISK.
bisa dipakai dalam-icaid ah anitbtittc cycling.t2 - Antibiotik dosis rendah untuk pencegahan
ISK berulang sangan efehif, akan tetapi

65
E

JURNAL KEDOKTEMN SYIAH KUALA Volume 8 Nomor I April 2008


JU

patogenesis resistensi antibiotik kadang- (500mg) in plasma and urine of male and female
Pr healthy volunteers receiving a sigle oral dose
kadang diluar perkiraan.
ls' Wagenlehner FME . Weidner and Naber KG.
Vaksinasi menjadi topik yang sangat penting
Pe
p€
- Emergence of antibiotic resistence amongst hospital -
kt
pada masa yang akan datang acqured urinary tract infrctions snd

p2
- Proses pengobatan penyakit infeksi sangat phsmrscokinetic/pharmacodynamic concidarations. J
dinamis sehingga pengelolaan penyakit of Hospital Infections. (2005), 60, I
ol
infeksi haruslah selalu di up-dote.
ti,
pr
pr
Daftar Pustaka
l_
K
1. Gallaghar S.A, Hemphill R.R. Urinary Tract Infection
P : Epidemiology, Detection, and Evaluation. Dikutip
rl dari http://wwq'. yahoo.com. 2005
d 2. Simon H, Cannistra S.A. Etkin M.J et al : Urinary
t Tract Infection, dikutip dari bttp-l$yU&C!:
conected.com.200I
k
3. l{owes D.A, Kantor S.S, Urinary Tract Infection,
t Female. 2005,(cited 2005 April 25) Available from
\ httu//rvrvw.eMedici ne
T .com/EN,IERG/topic.62 6.htm. com.
4. Howes D.A, Kantor S.S, Urinary Tract Ini-ection,
Male. 2005,(cited 2005 April 25) Available from
I
http://w"r,* e Med i ci ne
.

.corilEN{ERG/topic.62 6.htm.com
5. Hoepelman AMI, Meiland R dan geerlings SE.
Pathogenesis and mangement ofbacterial urinary tract
infections in adult patients with diabetes mellitus.
lnternational Journal of Antimicrobial Agents 22,
(2003), s35-343
Q. Tolkoff-Rubin N.E, Cotran R.S and Rubin R.H.
Urinary Tract Infection, Pyelonephritis, and Reflux
Nephorpathy. In : Brenner B.M, The Kidney, 7th Ed,
Philladelphia: Saunder^' -^ ^ 1.p.1314-1556.
7. Nicolle L.E. Epidemic Urinary Tract Infection,
dikutip dari http://wr.vq ;ape.com/viervar:ticle
8. Nicolle L.E. Urinary lraor ^nfection. ln : Greenberg
A, cheung A.K, Coffman T.M et al. Primer on Kidney
Disease, 3th Ed, Academic Press, California,200l
9. Stamm W.E. Urinary Tract lnfection and
Pyelonephritis. In : Braunwald E, Fauci A.S, Kasper
D.L et al. Harrison's Intemal Medicine, 15" Ed, Mc
Graw-Hill, New York, 2001
10. Alan Meyrier. UrinaryTract lnfections. In :
Nephrology.McCraw-Hill,London 283, 200 I
-.11. Takahashi P,Trang M and Evans J. Antibiotic
Prescribing and outcomes Following Treatment of
Symptomatic Urinary Tract Infections in Older
Women. J Am Med Dir Assoc (2004); 5: SI2-Sl5
12. Wagenlehner FME and Neber KG dan Wagenlehner
FME. Treatment of Bacterial Urinary Tract Infections
: Presence and Future. European Urology 49(2006),
235 - 244
13. Stein GE and Schooley S. Urinary concentrations and
of newer fluroquionolones in
bactericidal activities
healthy volunteers. International Journal of
Antimicrobial Agents 24, (2004), 168-17 2.
14. Wagenlehner FME et al. Pharmakokinetics of
ciprofloxacin XR (1000mg) versus levofloxacin
i

I 66
tI
I
I
I

Anda mungkin juga menyukai