Anda di halaman 1dari 16

MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN DALAM

PROSES BELAJAR MENGAJAR


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu
Naila Nahdiyah S.Sos, M. Kom

Disusun oleh :

Islamiatul Dwi Utari (2018. 77. 01. 1080)


Intan Kusuma Wardhani (2018. 77. 01. 1178)
Robiatul Adawiyah (2018. 77. 01. 1197)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI MA'HAD ALY AL- HIKAM MALANG
Maret 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia Pendidikan adalah dunia dimana dapat menemukan sebuah proses
belajar dan pembelajaran yang dilakukan oleh subject dan object pembelajaran
yaitu tenaga pendidik dan peserta didik selaku Guru dan Murid, Dosen dan
Mahasiswa. Dimana terdapat kegiatan belajar dan pembelajaran yang
dilakukan dalam suatu wadah Institusi atau Lembaga formal maupun non-
formal juga. Kegiatan Belajar dan Pembelajaran sekilas terdengar sama, tetapi
pada dasarnya memiliki makna yang berbeda.
Belajar dimaknai sebagai perubahan tingkah laku seorang individu dengan
lingkungannya. Maka belajar adalah1 proses perubahan tingkah laku dan
perubahan pemahaman, yang pada mulanya seorang anak tidak dibekali
dengan potensi fitrah, kemudian dengan terjadinya proses belajar maka seorang
anak beubah tingkah laku dan pemahamannya semakin bertambah. Sedangkan
Pembelajaran2 adalah suatu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang
ada di sekitar peserta didik sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong
peserta didik melakukan proses belajar. hakikatnya adalah Pengaturan3.
Dari uraian diatas terkait kegiatan belajar dan pembelajaran, secara tidak
langsung maupun langsung terdapat proses interaksi adanya komunikasi antar
Guru dan Peserta Didik. Komunikasi disampaikan oleh komunikator melalui
channel sampai pada komunikan sebagai penerima pesan (massage), yang
selanjutnya oleh komunikan memberikan feedback positif ataupun negatif. Jika
feedback yang diberikan komunikan negatif maka terjadi noise dan barier
yaitu hambatan dan gangguan4. Sama halnya saat melakukan proses
pembelajaran, seorang tenaga pendidik melakukan transfer ilmu pengetahbuan
kepada peserta didik perlu adanya channel dan itu dapat berupa media
pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan pun tidak semerta- merta
dapat digunakan oleh semua kalangan juga harus disesuaikan oleh peserta
didik sesuai dengan materi/isi, psikologis, dan filsafahnya. Untuk itu
pemakalah akan memaparkan dalam makalah dibawah ini terkait pengertian,
funsi, manfaat, tujuan, sejarah, dan macam- macam media pembelajaran
1 Pane Aprida, Dasopang Darwis. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Kajian Ilmu- Ilmu
Keislaman. Volume 3 No 2. jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/F, Maret 2021
2 Ibid, hal 337
3 Bahri Djamarah, Strategi Belajar, hlm. 39
4 Rohani. 2010. Media Pembelajaran, hal. 4
dengan makalah yang berjudul "Media Pembelajaran" untuk memenuhi
mata kuliah Teknologi Pendidikan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan disampaikan diantaranya yaitu:
1. Apa hakikat dari media pembelajaran?
2. Apa saja macam media pembelajaran?
3. Apa langkah-langkah merancang Media Pembelajaran?

C. Tujuan
Dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
 Untuk mengetahui hakikat dari media pembelajaran.
 Untuk mengetahui macam media pembelajaran.
 Untuk mengetahui langkah-langkah merancang Media Pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius secara harfiah berarti
tengah, petantara, atau pengantar. Media pembelajaran adalah alat bantu
mengajar berupa wahana yang mengandung materi pembelajaran dan
menyalurkannya dengan cara yang lebih efektif dan efisien, sehingga
mampu merangsang siswa agar dapat menyerapnya dengan lebih baik.
Media adalah istilah umum yang dapat mencakup bidang apa saja.
Namun, batasan mengenai pengertian media dalam pendidikan menurut
Daryanto (2016, hlm. 4) adalah media yang digunakan sebagai alat dan
bahan kegiatan pembelajaran.
Intinya, apa itu media pembelajaran adalah sesuatu yang mampu
mengubah lingkungan pembelajaran menjadi lebih efektif sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih efisien. Contohnya,
alat sesederhana proyektor dapat memperlihatkan gambar yang dapat
menambah konteks luar biasa pada pemahaman peserta didik di kelas.
Media Pembelajaran Menurut Para Ahli :
 Azhar Arsyad, Menurut Arsyad (2016, hlm. 4) media pembelajaran
adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar.
 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Sudjana & Rivai (2015, hlm. 1)
menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan alat bantu
mengajar yang ada dalam komponen metodologi, sebagai salah satu
lingkungan belajar yang diatur oleh pengajar
 Yudhi Munadi, Media pembelajaran dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari
sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang
kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar
secara efisien dan efektif (2013, hlm. 8).
 Arief Sadiman dkk, Menurut Sadiman dkk (2014, hlm. 7) media
pengajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan perhatian dan minat penerima
sedemikian rupa sehingga proses belajar yang baik dapat terjadi.
 Gerlach dan Ely, Gerlach & Ely dalam Arsyad (2016, hlm. 3)
berpendapat bahwa media pembelajaran secara umum adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kodisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan,
atau sikap.
 Hamalik, Hamalik dalam dalam buku Arsyad (2016, hlm. 19)
menyatakan bahwa media pembelajaran adalah media yang
digunakan dalam proses belajar mengajar sehingga dapat
membangkitkan minat, hasrat, motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar bahkan mendatangkan pengaruh psikologis yang baru
terhadap siswa.
2. Tujuan Media Pembelajaran
Tujuan media yang dimaksud adalah hasil yang ingin diraih ketika
kita menggunakan media pengajaran. Salah satu deretan tujuan media
pembelajaran seperti dikemukakan oleh Kemp dan Dayton dalam
Arsyad (2016, hlm. 25) adalah sebagai berikut :
 Penyampaian materi pelajaran menjadi lebih baku, penafsiran
terhadap materi yang disampaikan akan menjadi konsisten dan tidak
ambigu.
 Pembelajaran bisa menjadi lebih menarik, media dapat
diasosiasikan sebagai penarik perhatian agar siswa dapat terus fokus
belajar.
 Pembelajaran menjadi lebih interaktif, dengan demikian akan
membuat siswa lebih aktif dan partisipatif di kelas.
 Lama waktu pembelajaran dapat dipersingkat.
 Kualitas hasil pembelajaran dapat ditingkatkan apabila terjadi
sinergis dan adanya integrasi antara materi dan media.
 Pembelajaran dapat diberikan kapan pun dan di mana pun, terutama
jika media yang dirancang dapat digunakan secara mandiri.
 Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap
proses pembelajaran dapat ditingkatkan.
 Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif, beban guru
dapat sedikit dikurangi dan mengurangi kemungkinan mengulangi
penjelasan yang berulang-ulang.
3. Karakteristik Media Pembelajaran
Menurut Arsyad (2016, hlm. 6) ciri-ciri umum yang terkandung
dalam media pembelajaran adalah sebagai berikut ini :
 Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini
dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu suatu benda yang
dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indera.
 Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal
sebagai software (perangkat lunak) yaitu kandungan pesan yang
terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin
disampaikan kepada siswa.
 Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
 Media pendidikan memiliki pangertian alat bantu pada proses
belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
 Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan
interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
 Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya radio,
televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide,
video, OHP), atau perorangan (misalnya : modul, komputer, radio
tape/kaset, video recorder).
 Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang
berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.
4. Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran berarti hasil yang dapat diraih ketika
fungsi dan tujuan telah ditetapkan. Beberapa manfaat media pengajaran
menurut Sudjana dan Rivai (2015, hlm. 3) adalah sebagai berikut :
 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar yang lebih tinggi.
 Bahan pembelajaran akan menjadi lebih jelas maknanya sehingga
dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa
menguasai tujuan pembelajaran dengan lebih baik.
 Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru
(ceramah), sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan
tenaga.
 Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi ada aktivitas lain seperti
pengamatan, praktik, mendemonstrasikan, dll.
Sementara itu, Arsyad (2016, hlm. 29) mengemukakan bahwa manfaat
media pembelajaran adalah sebagai berikut :
 Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
 Meningkatkan motivasi belajar.
 Mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
 Memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik tentang
peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka.
B. Macam – Macam Media Pembelajaran
1. Sejarah Media Pembelajaran
Sebuah Media pada peradabannya mengalami sebuah
perkembangan dan juga inovasi- inovasi yang baru. Dahulu Media
hanya digunakan pada dunia Pendidikan saja atau bisa disebut sebagai
Teaching Aids yang artinya 'Alat Bantu Mengajar'. Salah satu inovasi
dari perkembangan media adalah adanya buku bergambar. Inovasi buku
bergambar yang dibuat tahun 1657 oleh Johan Amos Comenius. Dan
buku yang dibuatnya ini, diberi nama Orbis Sensualium Pictus yang
artinya Dunia Tergambar. Johan membuat buku anak dengan visual
gambar karena, ia mengkonsepkan bahwa, “tidak ada sesuatu didalam
akal pikiran tanpa terlebih dahulu melalui penginderaan”. Oleh sebab
itu, diharapkan dengan adanya gambar atau visual support di dalam
buku, akan memberikan gambaran yang nyata pada anak serta dapat
menarik perhatian anak.5
Pada tahun 1950, terdapat perkembangan dalam teori Komunikasi
dengan menggunakan AVA Audio Visual Aids yang digunakan sebagai
penyalur pesan atau juga informasi belajar. Dan ini dibuktikan dengan
adanya sekolah broadcasting yang ada pada tahun 1950- 1951. Tahun
1960- 1965, terdapat teori B. F Skinner yang mulai mempengaruhi
5 Rohani. 2010. Media Pembelajaran, hal. 8
penggunaan media dalam pengubah tingkah laku sebagai hasil proses
belajar. Dan tak berlangsung lama, tahun 1965- 1970 media digunakan
dalam bagian integral pada proses pembelajaran di dalam pendekatan
sistem (system approach).6
Hingga sekarang pada abad ke- 20, seiring perkembangannya
teknologi membantu dalam sebuah proses pembelajaran dan ranah
kehidupan sehari- hari. Teknologi dan Ilmu Pengetahuan atau disebut
sebagai IPTEK ini, mengarungi dunia media yang sangat pesat
perkembangannya. Terdapat juga jaringan internet yang lebih
mempermudah dalam mengakses informasi yang tak terhitung jarak dan
waktu. Di abad ke- 20 ini, masuk teknologi audio yang digunakan
sebagai pelengkap alat visual sehingga muncul istilah AVA atau
dijabarkan sebagai (Audio Visual Aids). 7
2. Macam- Macam Media Pembelajaran
Banyak para ahli dan pakar menggolongkan dan
mengklasifikasikan jenis media pembelajaran didasarkan pada sifat,
karakteristik, rumit, dan sederhananya pesan atau isi materi yang
disampaikan. Para pakar dan penggolongannya yaitu terdiri dari :
 Wilbur Schraman8, dia mengelompokkan media menurut
kemampuan daya liputan dan terdapat 3 liputan diantaranya yaitu :
a. Liputan luas dan serentak seperti : Radio, Faximile, Televisi
b. Liputan terbatas seperti : Film, Video, Slide, Poster, Audio Tape
c. Media belajar individual seperti : Buku, Modul, Belajar dengan
Komputer dan Telepon.
 Gagne9, mengelompokkan media menjadi tujuh kelompok yaitu
benda untuk diidemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak,
gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar.
 Edgar Dale10, Media mengklasifikasikan menurut pengalaman
belajar siswa yaitu dari pengalaman yang bersifat konkrit hingga
yang bersifat abstrak dengan jenjang sebagai berikut :
a. Direct Purposefull Experience (pengalaman melalui pengalaman
langsung dan bertujuan)
6 Ibid, hal. 8-9
7 Rohani. 2010. Media Pembelajaran, hal. 9
8 Scramm, 1977,Wilbut, “Big Media Little Media:Tollsang very Hills. California.
9 Gagne Robert, ( 1985 ), The Conditionng Of Learning, New York, Hot Rinehart and Winston.
10 Rohani. 2010. Media Pembelajaran, hal. 24-
b. Contrived Experience (pengalaman melalui tiruan)
c. Dramatic Experience (pengalaman melalui dramatisasi)
d. Demonstran Experience (pengalaman melalui demonstrasi
seperti tarian, pakaian dsb).
e. Field Trip (pengalaman melalui karya wisata)
f. Exhibit (pengalaman melalui pameran) g. Televis Motion
Picture (pengalaman melalui gambar hidup)
 Kemp dan Dayton11, Media diklasifikasikan menjadi sembilan
kelompok media, yaitu: Media cetak, Media pajang, Overhead
transparacies (OHT) dan Overhead Projector (OHP), Rekaman
audiotape, Slide dan filmstrip, Penyajian multi-image, Rekaman
video dan film, dan Komputer.
 Seels dan Glasgow12, mengelompokkan mendia menjadi 2 yaitu :
a. Media Tradisional : yaitu media visual diam yang
diproyeksikan, visual yang tidak dproyeksikan, audio, penyajian
multimedia, visual dinamis yang diproyeksikan, cetak,
permainan, realia
b. Media Teknologi Mutakhir : media berbasis telekomunikasi
(teleconference), media berbasis microprocessor (CAI, Games,
Sistem Tutor Intelejen, hypermedia, video interaktif, hypertext,
video kompilasi)
 Seels dan Richey13, mereka menggolongkan media menjadi 4,
diantaranya yaitu :
a. Media hasil teknologi cetak
b. Media hasil teknologi audio- visual
c. Media hasil teknologi berbasis komputer
d. Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer
 Allen14, Mengklasifikasikan menjadi sembilan kelompok media,
yaitu: visual diam, film, televisi, obyek tiga dimensi, rekaman,
pelajaran terprogram, demonstrasi, buku teks cetak, dan sajian lisan
 Ibrahim15, Media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta

11 Kemp, Jer Old. E. Planning and Producing Audio- Visual Materials, Crowell Harper
and Row, Publisher,( New York, 1975)
12 Ratna Sari Annisa. 2012. Media Pembelajaran. Hal. 13
13 Ibid, hal. 12
14 Rohani. 2010. Media Pembelajaran, hal. 25
15 Ibid
kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok,
yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi; media tanpa proyeksi tiga
dimensi; media audio, media proyeksi, televisi, video, komputer.
 Nana Sudjana16, Media diklasifikasikan membagi dua jenis media
yaitu :
a. Media dua dimensi : Media Grafis seperti gambar, foto, grafik,
bagan atau diagram, poster, kartun, komik, dan lain-lain. Media
grafis sering disebut juga media dua dimensi yaitu media yang
mempunyai ukuran panjang dan lebar.
b. Media tiga dimensi : dalam bentuk model seperti model padat
(solid), model menampang, model susun, model kerja, mock-up,
diorama dan lain lain.
 Gerlach dan Ely17, Media dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri
fisiknya atas delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya, presentasi
verbal, presentasi grafis, gambar diam, gambar bergerak, rekaman
suara, pengajaran terprogram, dan simulasi.
 Rudy Bretz18, mengklasifikasikan media sebanyak 8 media yaitu :
a. Media Audio Visual Gerak : film bersuara, pita video
b. Media Audio Visual Diam : proyektor
c. Media Audio Semi Gerak, tulisan jauh bersuaraMedia Visual
Gerak : film bisu
d. Media Visual Diam : halaman cetak, foto, migrophone
e. Media Audio : radio, telephone, pita audio
f. Media Cetak : buku, modul, bahan ajar mandiri.
 Anderson19, memaparkan kelompok media instruksional
diantaranya yaitu:
KELOMPOK MEDIA MEDIA INSTRUKSIONAL
Audio  Pita audio (rol atau kaset)
 Piringan audio
 Radio (rekaman siaran)
Cetak  Buku tes terprogram
 Buku pegangan/manual
16 Nana Sudjana, Ahmad Rifai , 2005. .Media Pengajaran, Sinar Baru Algendindo : Bandung
17 Gerlach, S. Vernon,1980, Teaching and Media, New Jersey, Prentice- Hall.,Inc
18 Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan .Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
19 Anderson, RH, Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran, Jakarta Universitas Terbuka
dan Pusat Antar Universitas Di Universitas Terbuka
 Buku tugas
Audio- Cetak  Buku latihan dilengkapi kaset
 Gambar/poster (dilengkapi audio
Proyek Visual Diam  Film bingkai (slide)
 Film rangkai (berisi pesan verbal)
Proyek Visual Diam  Film bingkai (slide) suara
dengan Audio  Film rangkai suara
Visual Gerak Film bisu dengan judul (caption)
Visual Gerak dengan  Film suara
Audio  Video/VCD/DVD
Benda  Benda nyata
 Model tirual (mock up)

3. Media Pembelajaran Masa Pandemi COVID-19


Di era Pandemi covid- 19 ini, pembelajaran di berbagai Negara
termasuk di wilayah negara Indonesia pun mengalami perubahan dalam
menyampaikan isi/ materi pelajaran. Pendidikan yang bertransformasi
dalam pembelajaran offline ke online, perlu adaanya adaptasi dari
tenaga pendidik maupun peserta didik tak terpungkiri juga orang tua.
Work from Home (WFH) dalam bahasa Indonesia yaitu bekerja di
dalam rumah. Yang artinya, orang tua menjadi pendamping anak-
anaknya dalam pembelajaran. Karena, media yang digunakan guru
dalam penyampaian materi isi/ informasi ini dalam bentuk teknologi
digital yang menyediakan fasilitas pembelajaran seperti melihat video
youtube, zoom, classroom, dan voice note dan masih banyak lagi. Dan
media pembelajaran yang menjadi pilihan di Pandemi Covid- 19 ini
adalah sebagai berikut20:
a. Media Pembelajaran Online yang pertama dan paling banyak
digunakan adalah 'Whatssapp Group'.
b. Media Pembelajaran Online selanjutnya berasal dari google, yaitu
'Google Suite for Education.
c. Media Pembelajaran Online selanjutnya adalah 'Ruang Guru'.
d. Media Pembelajaran Online yang bisa dijadikan pilihan
selanjutnya adalah 'Zenius'.

20 Atsani M. Zainuddin. 2020. Transformasi Media Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-
19. Jurnal Studi Islam. Volume 1 No 1 . hal. 87
e. Media Pembelajaran Online yang juga sering digunakan adalah
'Zoom'.
Ada juga program Belajar dari Rumah yang ditayangkan di TVRI.
Program ini adalah program yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD)21. Program Belajar dari Rumah
mulai tayang di TVRI sejak 13 April 2020, dimulai pukul 08.00.
Pelaksanaan program ini merupakan kelanjutan dari langkah
Kemendikbud menyediakan sarana yang bisa dipakai oleh para siswa/i
untuk melaksanakan "Belajar dari Rumah" selama pandemi Covid-19.
Program ini ditujukan kepada para siswa/i jenjang TK/PAUD, Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas.
Program Belajar dari Rumah di TVRI itu sebagai bentuk upaya
Kemdikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua
kalangan di masa darurat Covid-19. Khususnya membantu masyarakat
yang memiliki keterbatasan pada akses internet, secara ekonomi
maupun letak geografis.
C. Langkah- Langkah dalam Merancang Media Pembelajaran
Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam perencanaan
media pembelajaran. Pendapat Gagne dan Briggs menyarankan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Merumuskan tujuan pembelajaran
2. Mengklasifikasikan tujuan berdasarkan domain atau tipe belajar.
3. Memilih peristiwa-peristiwa pengajaran yang akan berlangsung
4. Menentukan tipe perangsang untuk tiap peristiwa
5. Mendaftar media yang dapat digunakan pada setiap peristiwa dalam
pengajaran
6. Mempertimbangkan (berdasarkan nilai kegunaan) media yang dipakai
7. Menentukan media yang terpilihkan digunakan
8. Menulis rasional (penalaran) memilih media tersebut
9. Menuliskan tata cara pemakaiannya pada setiap peristiwa
10. Menuliskan script pembicaraan dalam penggunaan media.
Secara umum dapat diperinci langkah-langkah perencanaan media
sebagai berikut:
 Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa, Kebutuhan dalam

21 Ibid, hal. 84
proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang dimiliki
siswa dengan apa yang diharapkan. Dalam proses belajar, yang
dimaksud dengan kebutuhan adalah kesenjangan antara kemampuan,
keterampilan, dan sikap siswa yang kita inginkan dengan kemampuan,
keterampilan dan sikap siswa yang mereka miliki sekarang.
 Merumuskan tujuan instruksional (Instructional objective)
dengan operasional dan khas, untuk dapat merumuskan tujuan
instruksional dengan baik, tujuan instruksional harus berorientasi
kepada siswa. Tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja yang
operasional, artinya kata kerja itu menunjukkan suatu
prilaku/perbuatan yang dapat diamati atau diukur. Sebuah tujuan
pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur pokok yang dapat kita
akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan
Degree). Audience adalah menyebutkan sasaran/ audien yang
dijadikan sasaran pembelajaran, Behavior adalah menyatakan prilaku
spesifik yang diharapkan atau yang dapat dilakukan setelah
pembelajaran berlangsung, Condition adalah menyebutkan kondisi
yang bagaimana atau di mana sasaran dapat mendemonstrasikan
kemampuannya atau keterampilannya, Degree adalah menyebutkan
batasan tingkatan minimal yang diharapkan dapat dicapai.
 Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang
mendukung tercapainya tujuan, penyusunan rumusan butir-butir
materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau keterampilan yang
dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang
disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari
kegiatan proses belajar mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir
materi dirinci maka langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari
yang sederhana sampai kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari
hal-hal yang konkret kepada yang abstrak.
 Mengembangkan alat pengukur keberhasilan, alat pengukur
keberhasilan ini harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang disajikan. Bentuk
alat pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau
cheklist prilaku. Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang
media, ketika melakukan tes uji coba dari program media yang
dikembangkannya.
 Menulis naskah media, yaitu bentuk penyajian materi pembelajaran
melalui media rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok-
pokok materi yang telah disusun secara baik seperti yang telah
dijelaskan di atas. Supaya materi pembelajaran itu dapat disampaikan
melalui media, maka materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan
atau gambar yang kita sebut naskah program media.
 Mengadakan tes dan revisi, Tes adalah kegiatan untuk menguji atau
mengetahui tingkat efektivitas dan kesesuaian media yang dirancang
dengan tujuan yang diharapkan dari program tersebut. Sesuatu
program media yang oleh pembuatnya dianggap telah baik, tetapi bila
program itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau tidak merangsang
proses belajar bagi siswa yang ditujunya, maka program semacam ini
tentu saja tidak dikatakan baik.

BAB III
KESIMPULAN
Media Pembelajaran adalah sesuatu yang mampu mengubah lingkungan
pembelajaran menjadi lebih efektif sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
dengan lebih efisien. Tujuannya yaitu agar pembelajaran lebih interaktif dan
memudahkan dalam memahami pembelajaran serta efisien dan menumbuhkan
semangat dalam pembelajaran. Manfaat yang didapat guru yaitu mempermudah
guru dalam menjelaskan materi pelajaran sedang untuk peserta didik memberkan
pengalaman yang nyata akan pembelajaran isi atau materi secara real.
Dalam sejarahnya media, hanya digunakan dalam sebuah pembelajaran
saja atau bisa disebut sebagai Teaching Aids. Dan seiring perkembangannya,
media juga berdampingan dalam ranah selain Pendidikan. Media Pembelajaran
digolongkan dan diklasifikasikan oleh beberapa pakar. Adapun cara
menggolongkan dan mengklasifikasikan jenis media pembelajaran didasarkan
pada sifat, karakteristik, rumit, dan sederhananya pesan atau isi materi yang
disampaikan. Media yang sering digunakan dan menjadi pemilihan di era Pandemi
Covid- 19 ini adalah sebgai berikut: Whatssapp, Zenius, Zoom, Ruang Guru,
Google Suite for Education. Juga program yang dijalankan oleh
KEMENDIKBUD yaitu WFH (Work From Home).
Pendapat Gagne dan Briggs menyarankan langkah-langkah sebagai
berikut: Merumuskan tujuan pembelajaran, Mengklasifikasikan tujuan
berdasarkan domain atau tipe belajar, Memilih peristiwa-peristiwa pengajaran
yang akan berlangsung, Menentukan tipe perangsang untuk tiap peristiwa,
Mendaftar media yang dapat digunakan pada setiap peristiwa dalam pengajaran,
Mempertimbangkan (berdasarkan nilai kegunaan) media yang dipakai,
Menentukan media yang terpilihkan digunakan, Menulis rasional (penalaran)
memilih media tersebut, Menuliskan tata cara pemakaiannya pada setiap
peristiwa, Menuliskan script pembicaraan dalam penggunaan media.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. (2016). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


Daryanto. (2016). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Munadi, Yudhi. (2013). Media Pembelajaran ( Sebuah Pendekatan Baru).Jakarta:
Referensi.
Sadiman, A.S, dkk. (2014). Media pendidikan : pengertian, pengembangan dan
pemanfaatannya. Depok: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana, N, Rivai, A. (2015). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Pane Aprida, Dasopang Darwis. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Kajian
Ilmu- Ilmu Keislaman. Volume 3 No 2. jurnal.iain-
padangsidimpuan.ac.id/index.php/F, Maret 2021
Rohani. 2010. Media Pembelajaran. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Sumatera Utara
Atsani M. Zainuddin. 2020. Transformasi Media Pembelajaran Pada Masa
Pandemi Covid- 19. Jurnal Studi Islam. Volume 1 No 1
Ratna Sari Annisa. 2012. Media Pembelajaran. Hal. 13
Scramm, 1977,Wilbut, “Big Media Little Media:Tollsang very Hills. California.
Gagne Robert, ( 1985 ), The Conditionng Of Learning, New York, Hot Rinehart
and Winston.
Kemp, Jer Old. E. Planning and Producing Audio- Visual Materials, Crowell
Harper and Row, Publisher,( New York, 1975)
Nana Sudjana, Ahmad Rifai , 2005. Media Pengajaran, Sinar Baru Algendindo,
Bandung
Gerlach, S. Vernon,1980, Teaching and Media, New Jersey, Prentice- Hall.,Inc
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan
.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Anderson, RH, Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran, Jakarta
Universitas Terbuka dan Pusat Antar Universitas Di Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai