MW
DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI RUANG OLEG RSUD
BADUNG PADA TANGGAL 29 SEPTEMBER s/d 01 OKTOBER 2020
OLEH
b. Fisiologi oksigenasi
Sistem pernafasan atau respirasi berperan dalam menjamin ketersediaan
oksigen untuk kelangsungan metabolisme sel-sel tubuh dan pertukaran gas.
Melalui peran sistem respirasi oksigen diambil dari atmosfir, ditransfer masuk ke
paru-paru dan terjadi proses pertukaran oksigen dan karbondioksida di alveoli,
selanjutnya oksigen akan di difusi masuk kapiler darah untuk dimanfaatkan oleh
sel dalam proses metabolisme.
Proses oksigenasi dimulai dari pengambilan oksigen di atmosfir, kemudian
oksigen masuk melalui organ pernafasan atas, seperti: hidung atau mulut, faring,
laring, dan selanjutnya masuk ke organ pernafasan bagian bawah seperti: trakea,
bronkus utama, bronkus sekunder, bronkus tersier (sekmental), terminal
bronkeolus, dan selanjutnya masuk ke alveoli. Selain untuk jalan masuknya udara
ke organ pernafasan bagian bawah, organ pernafasan bagian atas juga berfungsi
untuk pertukaran gas, proteksi terhadap benda asing yang akan masuk ke
pernapasan bagian bawah, menghangatkan ,filtrasi, dan melembabkan gas.
Sedangkan fungsi organ pernapasan bagian bawah, selain sebagai tempat
masuknya oksigen, berperan juga dalam proses difusi gas.
b. Proses terjadi
Proses pertukaran gas dipengaruhi oleh ventilasi, difusi dan trasportasi.
Proses ventilasi (proses penghantaran jumlah oksigen yang masuk dan keluar
dari dan ke paru-paru), apabila pada proses ini terdapat obstruksi maka
oksigen tidak dapat tersalur dengan baik dan sumbatan tersebut akan direspon
jalan nafas sebagai benda asing yang menimbulkan pengeluaran mukus.
Proses difusi (penyaluran oksigen dari alveoli ke jaringan) yang terganggu
akan menyebabkan ketidakefektifan pertukaran gas. Selain kerusakan pada
proses ventilasi, difusi, maka kerusakan pada transportasi seperti perubahan
volume sekuncup, afterload, preload, dan kontraktilitas miokard juga dapat
mempengaruhi pertukaran gas (Brunner & Suddarth, 2002).
c. Manifestasi Klinis
Adanya penurunan tekanan inspirasi/ ekspirasi menjadi tanda gangguan
oksigenasi. Penurunan ventilasi permenit, penggunaaan otot nafas tambahan
untuk bernafas, pernafasan nafas flaring (nafas cuping hidung), dispnea,
ortopnea, penyimpangan dada, nafas pendek, posisi tubuh menunjukan posisi
3 poin, nafas dengan bibir, ekspirasi memanjang, peningkatan diameter
anterior-posterior, frekuensi nafas kurang, penurunan kapasitas vital menjadi
tanda dan gejala adanya pola nafas yang tidak efektif sehingga menjadi
gangguan oksigenasi (NANDA, 2011).
Beberapa tanda dan gejala kerusakan pertukaran gas yaitu takikardi,
hiperkapnea, kelelahan, somnolen, iritabilitas, hipoksia, kebingungan, AGS
abnormal, sianosis, warna kulit abnormal (pucat, kehitam-hitaman),
hipoksemia, hiperkarbia, sakit kepala ketika bangun, abnormal frekuensi,
irama dan kedalaman nafas (NANDA, 2011).
d. Komplikasi
1) Hiperventilasi
2) Hipoventilasi
3) Hipoksia
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang berhubungan dengan masalah kebutuhan oksigenasi
diantaranya adalah :
a) Bersihan jalan nafas tidak efektif
Definisi : kondisi pasien tidak mampu membersihkan sekret/slem, sehingga
menimbulkan obstruksi saluran pernafasan dalam rangka mempertahankan
saluran pernafasan.
Faktor yang berhubungan :
a) Lingkungan :Perokok pasif, Menghisap asap, Merokok
b) Obstruksi Jalan Nafas: Spasme jalan napas, Mukus dalam jumlah yang
berlebihan, Eksudat dalam alveoli, Materi asing dalam jalan napas.,
Adanya jalan napas buatan, Sekresi yang tertahan atau sisa sekresi,
Skresi dalam bronki.
c) Fisiologis :Jalan napas alergik, Asma,Penyakit paru obstruksi kronis,
Hiperplasia dinding bronchial, Infeksi,Disfungsi neuromuscular
c. Perencanaan
1) Prioritas Diagnosa Keperawatan
a) Pola nafas tidak efektif
d. Pelaksanaan
Pelaksanaan/implementasi merupakan tahap keempat dalam proses
keperawatan dengan melaksanakan berbagai strategi keperawatan (tindakan
keperawatan) yang telah direncanakan. Dalam tahap ini perawat harus mengetahui
berbagai hal, diantaranya bahaya fisik dan perlindungan kepada pasien, teknik
komunikasi, kemampuan dalam prosedur tindakan, pemahaman tentang hak-hak
pasien tingkat perkembangan pasien. Dalam tahap pelaksanaan terdapat dua
tindakan yaitu tindakan mandiri dan tindakan kolaborasi. (Aziz Alimul. 2009.
Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Buku 1. Page 111).
e. Evaluasi
1) Bersihan Jalan Nafas tidak efektif
a) Mempertahankan jalan nafas paten dengan bunyi nafas bersih/jelas.
b) Menunjukkan perilaku untuk memperbaiki bersihan jalan nafas, misalnya:
batuk efektif dan mengeluarkan secret.
2) Pola Nafas Tidak Efektif
a) Pasien dapat bernafas secara efektif
b) pasien dapat menunjukkan pola pernafasaan yang efektif
c) Menunjukkan kemampuan untuk mengkomunikasikan kebutuhan,
keinginan dan tingkat kenyamanan
3) Pertukaran Gas
a) Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan adekuat dengan
GDA dalam rentang normal dan bebas gejala distress pernafasan.
b) Berpartisipasi dalam program pengobatan dalam tingkat
kemampuan/situasi.
C. Daftar Pustaka
Masuk ke paru-paru
Infeksi/radang paru
Kelemahan fisik
Bersihan jalan nafas Mendorong diapragma ke
atas
E.
Intoleransi Aktivitas
Menjebabkan terjadinya kolaps
NAMA MAHASISWA:
NIM: 2014901189
TAHUN 2020/2021
PENGUMPULAN DATA KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 28 September 2020 pukul 11.00 wita di
Ruang Oleg RSUD Badung dengan metode observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan
dokumentasi (rekam medis)
1. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas Pasien
Pasien Penanggung
(Anak)
Nama : Ny.MW Tn. I
Umur : 60 Tahun 40 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Laki - laki
Status Perkawinan: Kawin Kawin
Suku /Bangsa : Indonesia Indonesia
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : SMA Diploma
Pekerjaan : Pedagang Swasta
Alamat : Jl. Gak ada gang Jl. Gak ada jalan
Alamat Terdekat : Jl. Gak ada gang Jl. Gak ada jalan
Nomor Telepon : - 1234567890
Nomor Register : 123456 -
Tanggal MRS : 28 September 2020 -
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama masuk rumah sakit
Klien mengeluh sesak nafas sejak seminggu yang lalu dan memberat sejak 2
hari sebelum MRS
2) Keluhan utama saat pengkajian
Klien mengatakan sesak disertai batuk berdahak dan memberat bila
beraktivitas
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan sesak juga disertai batuk berdahak dan memberat bila
dibawa beraktivitas. Pasien hanya bisa duduk ditempat tidur. Keluhan panas
tidak ada, bengkak pada tungkai tidak ada, terdengar suara ronchi, terdapat
retraksi otot dada, nafas cuping hidung, dan dahak sulit dikeluarkan
4) Riwayat penyakit sebelumnya
Klien mengatakan pernah mempunyai penyakit TBC
5) Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan keluarga mempunyai riwayat TBC
6) Genogram
60
th
Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
: Pernikahan
: Tinggal serumah
X : Meninggal
c. Pola Kebiasaan
1) Bernafas
Sebelum Pengkajian : Klien mengatakan tidak mengalami gangguan pada
pernafasan
3) Eliminasi
Sebelum Pengkajian: Klien mengatakan kebiasaan BAK 6 - 7 kali dengan
warna kuning dan tidak ada keluhan saat berkemih, dan
kebiasaan BAB sehari 1-2 kali dengan konsistensi padat
berwarna kuning dan tidak ada keluhan saat BAB
Saat Pengkajian : Klien mengatakan BAK 4 – 5 kali dengan warna kuning
dan tidak ada keluhan, dan kebiasaan BAB sehari 1x
dengan konsistensi padat berwarna coklat dan tidak ada
keluhan
4) Gerak dan aktivitas
Sebelum Pengkajian: Bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak ada keluhan
saat bergerak, kebiasaan klien saat dirumah berolah raga
senam 1 minggu sekali
Saat Pengkajian : Jenis kegiatan utama , aktivitas yang biasa dilakukan ,
aktivitas yang tidak bisa dilakukan beraktivitas seperti
biasa, penyebab tidak bisa beraktivitas karena sesak
memberat bila dibawa beraktivitas
6) Kebersihan diri
Sebelum Pengkajian: Klien mengatakan 2x sehari memakai sabun, mencuci
rambut 2x seminggu memakai sampo, menyikat gigi 2x
sehari memakai pasta gigi, menjaga kebersihan kuku
dengan memotong kuku 1x seminggu dan mengganti
pakaian 1x sehari
Saat Pengkajian : Klien mengatakan mandi 1x sehari dengan
menggunakan lap. Belum mencuci rambut
8) Rasa nyaman
Sebelum Pengkajian: Klien mengatakan tidak sesak
Saat Pengkajian : Klien mengatakan sesak juga disetai batuk berdahak dan
memberat bila dibawa beraktivitas
9) Rasa aman
Sebelum Pengkajian: Klien mengtakan tidak cemas dengan kondisi yang
dirasakan
Saat Pengkajian : Klien mengatakan sedikit cemas dengan kondisi saat ini
12) Rekreasi
Sebelum Pengkajian: Klien mengatakan biasanya melakukan aktivitasnya
seperti biasa
Saat Pengkajian : Klien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitasnya
seperti biasa karena sesak bertambah berat bila dibawa
beraktivitas
13) Belajar
Sebelum Pengkajian: Keluarga dan klien mengatakan mengerti tentang
penyakit klien
Saat Pengkajian : Keluarga dan klien mengatakan mengerti atau
mengetahui tentang penyakit klien
14) Ibadah
Sebelum Pengkajian: Klien mengatakan beragama hindu dan sembahyang 1x
sehari di pura atau sanggah rumah
Saat Pengkajian : Klien mengatakan sembahyangnya dilakukan diatas
tempat tidur 1x sehari
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Kesadaran : composmentis/sadar penuh, GCS : E4 V5 M6
b) Bangun Tubuh : sedang
c) Postur Tubuh : tegak
d) Cara Berjalan : terganggu,
e) Gerak Motorik : normal
f) Keadaan Kulit
Warna : normal
Turgor : elastis
Kebersihan: bersih
Luka : ada, dibagian ekstermitas bawah
g) Gejala Kardinal : TD : 130/80 mmHg
N : 88 x/mnt
S : 36,6 oC
RR : 20 x/mnt
h) Ukuran lain : BB : 50 kg
TB : cm
LL : cm
2) Kepala
a) Kulit kepala : bersih
b) Rambut : tidak rontok, warna hitam
c) Nyeri tekan : Tidak ada
d) Luka : Tidak ada
3) Mata
a) Inspksi
Konjungtiva : merah muda
Sklera : putih
Kelopak mata : lingkaran hitam
Pupil : reflek pupil baik
Lapang pandang : normal
b) Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada
4) Hidung
a) Inspeksi
Bentuk : simestris
Keadaan : Bersih
Penciuman : Baik
Nyeri : Tidak nyeri tekan
Luka : Tidak ada luka
Pernapasan cuping hidung : nafas cuping
b) Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada
5) Telinga
a) Inspeksi
Keadaan : Bersih
b) Palpasi
Nyeri : tidak nyeri
Pendengaran : baik
6) Mulut
a) Inspeksi
Mukosa bibir : □ mukosa lembab, □ bibir sianosis, □ pucat, □ kering
Gusi : □ tidak berdarah, □ berdarah
Gigi : □ gigi lengkap, □ gigi bersih, □ caries/karang gigi, □ berlubang
Lidah : □ bersih, □ kotor,
Tonsil : □ normal, □ hyperemia pada tonsil, □tonsil membesar, □faring
radang
b) Palpasi
Nyeri : tidak ada nyeri tekan
Massa : tidak ada massa
7) Leher
a) Inspeksi
Keadaan : baik
Bentuk leher : simestris
b) Palpasi
Keadaan : tidak ada massa, tidak ada kelenjar limfe membesar, tidak ada
kalenjar parotis membesar, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid,
8) Thorax
Paru - paru
a) Inspeksi
Bentuk : simetris
Gerakan dada: bebas
Payudara : simetris
Retraksi dada : tidak ada
b) Palpasi
Pengembangan dada : simetris
Vibrasi tactile premitus : simetris
Nyeri tekan: tidak ada
c) Perkusi
Suara paru : Sonor
d) Auskultasi
Suara paru : ronchi
Suara jantung: S1-S2 tunggal
9) Abdomen
a) Inspeksi
Pemeriksaan : tidak terdapat distensi abdomen, tidak ada ascites
Luka : tidak ada
b) Auskultasi
Peristaltic usus: 8 x/mnt
c) Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada
d) Perkusi :
Tympani
10) Genetalia
a) Inspeksi
Keadaan : Tidak terkaji
b) Palpasi
Keadaan : Tidak terkaji
11) Anus
a) Inspeksi
Keadaan : Tidak terkaji
b) Palpasi
Keadaan : Tidak terkaji
12) Ekstremitas
a) Ektremitas Atas
Inspeksi : Tidak terdapat odema, tangan terpasang infuse ditangan
kanan 20 tpm, tidak ada siaosis kuku, CRT kurang dari 2
detik
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
b) Ektremitas Bawah
Inspeksi : Pergerakan terorganisir, tidak ada odema, tidak ada sianosis
kuku, CRT kurang 2 detik
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c) Kekuatan Otot
555 555
555 555
e. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
No. Hari/Tanggal/Jam Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Lab Pemeriksaan
Proses Terjadinya :
Karena adanya gangguan pada bersihan jalan nafas berupa kondisi
pernafasan yang abnormal, biasanya disebabkan karena ketidakmampuan
untuk batuk efektif, sekresi yang kental atau berlebihan akibat penyakit
infeksi dan imobilisasi
Proses Terjadinya :
Karena saluran pernafasan sehubungan udara distal yang terjebak
sehingga tidak ada pergerakan udara keluar dan kedalam sehingga terjadi
penurunan eskpansi paru. Penurunan ekspansi paru tanpa disertai dengan
kemampuan klien nafas dalam membuat frekuensi pernafasan tidak normal
yang menyebabkan pola nafas tidak efektif
3. P : Intoleransi Aktivitas
E : Ketidakcukupan energy untuk melakukan aktivitas sehari - hari
S: Klien mengatakan sesak disertai berdahak dan makin memberat
bila dibawa beraktivitas
Proses Terjadinya :
Saat posakan oksigen ke jaringan sedikit maka terjadi mekanisme
tubuh, diantaranya seperti adanya peningkatan curah jantung atau
pernafasan, meningkatnya pelepasan oksigen dan hemoglobin, terjadi
pengembangan volume plasma, dan redistribusi aliran darah ke organ –
organ vital. Peningkatan frekuensi jantung mengakibatkan beban kerja
jantung meningkat dan terjadi hipertrofi vertrikel. Hipertrofi ventrikel
menyebabkan curah jantung menurun dan mengakibatkan terjadinya
kelemahan fisik dan terjadi intoleransi aktivitas
3. Perencanaan
a. Prioritas masalah
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan secret
b. Rencana Keperawatan
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan Keperawatan Pada Pasien Ny. MW Dengan Bersihan Jalan Nafas
Tidak Efektif
Di Ruang Oleg RSU Badung Tanggal 29 September 2020 s/d 1 Oktober 2020
S=
3. Mengecek tanda –
08.00 Dx 2 O = TD : 150/79 mmHg
tanda vital N : 90 x/mnt
RR : 28 x/mnt
S : 36,5 C
S=
08.30 Dx 2 19. Mengecek tanda – O = TD : 130/70 mmHg
tanda vital N : 90 x/mnt
RR : 25 x/mnt
S : 36,5 C
5. Evaluasi
(dilakukan sesuai dengan rencana tujuan)
O:
- Klien tampak sudah tidak sesak
- Klien tampak masih batuk
- Pernafasan klien 20 x/menit
A:
- Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
- Monitor status pernafasan
- Berikan posisi nyaman (semi fowler)
- Anjurkan klien minum yang banyak
O:
- Klien tampak sudah tidak sesak
- Klien tampak masih batuk
- Pernafasan klien 20 x/menit
A:
- Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
- Monitor status pernafasan
- Berikan posisi nyaman (semi fowler)
- Anjurkan klien minum yang banyak
3 Kamis, 1 Oktober Intoleransi Aktivitas S:
2020 - Klien mengatakan masih sesak
setelah beraktivitas
- Klien mengatakan akan melakukan
latihan intoleransi aktivitas dengan
giat
O:
- Klien tampak masih sesak setelah
beraktivitas
- Klien tampak mengikuti jadwal
latihan
A:
- Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan klien tetap melakukan
jadwal latihan intoleransi aktivitas
Catatan Perkembangan Keperawatan Pada Pasien Ny. MW Dengan
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Di Ruang Oleg RSU Badung Tanggal 29 September 2020 s/d 1 Oktober
2020
O:
- Klien tampak sudah tidak sesak
- Klien tampak masih batuk
- Pernafasan klien 20 x/menit
A:
- Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
- Monitor status pernafasan
- Berikan posisi nyaman (semi
fowler)
- Anjurkan klien minum yang
banyak
O:
- Klien tampak sudah tidak sesak
- Klien tampak masih batuk
- Pernafasan klien 20 x/menit
A:
- Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
- Monitor status pernafasan
- Berikan posisi nyaman (semi
fowler)
Anjurkan klien minum yang banyak
3 Jum’at, 2 Intoleransi Aktivitas S:
Oktober 2020 - Klien mengatakan masih sesak
setelah beraktivitas
- Klien mengatakan akan
melakukan latihan intoleransi
aktivitas dengan giat
O:
- Klien tampak masih sesak setelah
beraktivitas
- Klien tampak mengikuti jadwal
latihan
A:
- Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan klien tetap melakukan
jadwal latihan intoleransi aktivitas