Anda di halaman 1dari 24

63

Pembahasan

1. Deskripsi Data

Deskripsi data disini adalah menyajikan dan menganalisis data tentang

kecerdasan spiritual, sikap sosial dan kepribadian siswa di MAS Hidayatul Ulum

Candi. Data ini asal mulanya diperoleh dari data yang bersifat kualitatif, kemudian

diubah menjadi data yang bersifat kuantitatif. Data yang telah terkumpul,

dimasukkan ke dalam tabel distribusi untuk tiap-tiap variable.

Berdasarkan angket yang telah disusun, terdiri dari 64 item pernyataan untuk

40 responden yang digunakan untuk mendapatkan data tentang kecerdasan

spiritual, Sikap sosial dan Kepribadian Siswa. Maka didapatkan skor sebagaimana

table dibawah ini :

Tabel. 6
Skor Hasil Penghitungan Angket

SKOR
No Nama Responden Kecerdasan Sikap Kepribadian
Spiritual Sosial Siswa
1 2 3 4 5
1 AB 88 114 107
2 AM 81 106 97
3 BS 69 92 92
4 BU 87 103 78
5 DD 83 107 98
6 EV 78 90 78
7 EM 86 102 89
8 FW 81 90 76
9 FT 76 92 79
10 GD 61 79 91
11 HL 64 105 89
12 IM 89 116 101
13 LI 84 96 97
14 LIS 80 111 91
15 MU 72 88 87
16 MUK 76 101 100
64

17 NA 85 105 108
18 MA 82 109 91
19 NU 79 111 104
20 PT 65 82 86
21 RU 65 82 89
22 RS 76 104 105
23 TI 75 100 85
24 UM 76 104 105
25 WI 52 85 88
26 YA 72 95 83
27 YT 79 91 88
28 YS 80 108 92
29 PP 86 112 80
30 NL 86 114 102
31 AA 80 106 96
32 RP 57 89 88
33 SA 77 105 86
34 BK 82 109 100
35 IS 86 106 104
36 LL 79 95 88
37 KE 75 95 88
38 RI 81 108 92
39 JM 82 108 100
40 ZA 83 113 101
Nilai Tertinggi 89 116 108
Nilai Terendah 52 79 76
JUMLAH 3095 4028 3699

Skor diatas merupakan penjumlahan dari jawaban responden yang telah

dibedakan sesuai dengan pernyataan untuk setiap variable. Dan skor setiap item

pernyataan dapat dilihat pada lampiran skripsi.

Untuk mendiskripsikan data setiap variable diatas maka dilakukan beberapa

langkah yaitu menghitung Range (jangkauan), banyaknya kelas, interfal kelas, dan

frekuensi relative.

Selanjutnya diukur pemusatan data dengan tujuan mendapatkan gambaran

yang lebih jelas dan singkat tentang pusat data yang juga mewakili seluruh data

yaitu dengan mengukur Mean, Median dan Modus.


65

a) Data Tentang Kecerdasan spiritual

1) Range (R)

R = Xmaks - Xmin

R = 89 – 52 = 37

2) Banyaknya kelas (K)

K = 1 + 3,3 Log (N)

K = 1 + 3,3 Log ( 40 )

K = 1 + 3,3 (1,602)

K = 1 + 5,286 = 6,286

Maka banyaknya kelas adalah 6 atau boleh diambil 7

3) Interval kelas (P) dan frekuensi relative

P=R:K

P = 37 : 6 = 6,16

Dibulatkan menjadi 7 agar semua data terangkum didalamnya.

Berdasarkan pada penghitungan diatas maka dapat dibuat table distribusi

nilai kecerdasan spiritual, yang disesuaikan dengan jumlah kelas dan interval

kelas.

Tabel. 7
Distribusi Nilai Kecerdasan spiritual

No Interval Kelas frekuensi Frekuensi Relatif (%)

1 52 – 58 2 5%

2 59 – 65 4 10 %

3 66 – 72 3 7.5 %
66

4 73 – 79 11 27.5 %

5 80 – 86 17 42.5 %

6 87 – 93 3 7.5 %

Jumlah 40 100 %
Sedangkan untuk mendapatkan nilai frekuensi relative adalah dengan

Nilai Frekuensi
cara :Frekuensi Relatif = x 100 %
N

Maka dengan melihat table diatas dapat diketahui bahwa penilaian

terbanyak berada pada kelas ke lima dengan batas kelas 80-86 yakni sebanyak

42,5 %, dan penilaian paling kecil terdapat pada kelas pertama yakni hanya 5 %.

Untuk menggambarkan table diatas agar mudah dipahami dapat dilihat pada

grafik histogram dibawah ini :

Grafik. 1
Kecerdasan Spiritual

Histogram Kecerdasan Spiritual Siswa


45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
52 – 58 59 – 65 66 – 72 73 – 79 80 – 86 87 – 93

4) Mean
67

Mean merupakan nilai rata-rata dari jumlah seluruh skor, dan skor ang ada

pada table nilai keteladanan merupakan data tunggal maka menggunakan rumus :

Mx =
∑X
N

Mx = 3095 / 40 = 77,37

5) Median

Median merupakan nilai tengan dari kumpulan data yang telah diurutkan

dari data terkecil sampai data terbesar. Setelah diurutkan didapat pada urutan

antara ke 20 dan 21, maka

Mdn = (79+80)/2 = 79,5

6) Modus

Modus merupakan data yang paling sering muncul, nilai Modus adalah:

b1
Mo = b + P
b 1+ b 2

b = batas bawah kelas modus

p = panjang kelas

b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelumnya

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi setelahnya

b1
Mo = b + P
b 1+ b 2

6
= 79,5 +7 = 81,6
6+14

b) Data Tentang Sikap sosial

1) Range (R)

R = Xmaks - Xmin
68

R = 116 – 79 = 37

2) Banyaknya kelas (K)

Berdasarkan penghitungan sebelumnya, telah diketahui banyaknya kelas

adalah 6

3) Interval kelas (P) dan frekuensi relative

P=R:K

P = 37 : 6 = 6,16

Dibulatkan menjadi 7 agar semua data terangkum didalamnya.

Berdasarkan pada penghitungan diatas maka dapat dibuat table distribusi

nilai Sikap sosial, yang disesuaikan dengan jumlah kelas dan interval kelas.

Tabel. 8
Distribusi Nilai Sikap sosial.

No Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif (%)

1 79 – 85 4 10 %

2 86 – 92 7 17.5 %

3 93 – 99 4 10 %

4 100 - 106 12 30 %

5 107 - 113 10 25 %

6 114 - 120 3 7.5 %

Jumlah 40 100 %
Sumber : Hasil pengolahan data

Maka dengan melihat table diatas dapat diketahui bahwa penilaian

terbanyak berada pada kelas ke empat dengan batas kelas 100-106 yakni sebanyak
69

30 %, dan penilaian paling kecil terdapat pada kelas keenam yakni hanya 7,5 %.

Untuk menggambarkan table diatas agar mudah dipahami dapat dilihat pada

grafik histogram berikut ini :

Grafik. 2
Sikap Sosial

Histogram Sikap Sosial Siswa


30

25

20

15

10

0
79 - 85 86 - 92 93 - 99 100 - 106 107 - 113 114 - 120

Sumber : Excel

4) Mean
70

Mx =
∑X
N

Mx = 4028 / 40 = 100,7

5) Median

Mdn = (104+104)/2 = 104

6) Modus

b1
Mo = b + P
b 1+ b 2

8
= 99,5 +7 = 105.1
8+2

c) Data Tentang Kepribadian Siswa

1) Range (R)

R = Xmaks - Xmin

R = 108 – 76 = 32

2) Banyaknya kelas (K)

Berdasarkan penghitungan sebelumnya, telah diketahui banyaknya kelas

adalah 6

3) Interval kelas (P) dan frekuensi relative

P=R:K

P = 32 : 6 = 5,33

Dibulatkan menjadi 6 agar semua data terangkum didalamnya.

Berdasarkan pada penghitungan diatas maka dapat dibuat table distribusi

nilai Kepribadian siswa, yang disesuaikan dengan jumlah kelas dan interval kelas.

Tabel. 9
Distribusi Nilai Kepribadian Siswa.
71

No Interval Kelas frekuensi Frekuensi Relatif (%)

1 76 – 81 5 12.5 %

2 82 - 87 5 12.5 %

3 88 - 93 14 35 %

4 94 - 99 4 10 %

5 100 - 105 10 25 %

6 106 - 111 2 5%

Jumlah 40 100 %

Berdasar table diatas dapat diketahui bahwa penilaian terbanyak berada

pada kelas ke tiga dengan batas kelas 88 - 93 yakni sebanyak 35 %, dan penilaian

paling kecil terdapat pada kelas keenam yakni hanya 5 %. Untuk menggambarkan

table di atas agar mudah dipahami dapat dilihat pada grafik histogram dibawah ini

Grafik. 3
Kepribadian Siswa
72

Histogram Kepribadian Siswa


35

30

25

20

15

10

0
76 - 81 82 - 87 88 - 93 94 - 99 100 - 105 106 - 111

Sumber : Excel

4) Mean

Mx =
∑X
N

Mx = 3699 / 40 = 92,47

5) Median

Mdn = (91+91) / 2 = 91

6) Modus

b1
Mo = b + P
b 1+ b 2

b1
Mo = b + P
b 1+ b 2

9
= 87,5 +6 = 90,34
9+10
73

2. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini :

a) H.1.= Ada pengaruh antara kecerdasan spiritual siswa terhadap kepribadian

siswa

H.0.= Tidak ada pengaruh antara kecerdasan spiritual siswa terhadap

kepribadian Siswa

b) H.1.= Ada pengaruh antara kecerdasan spiritual siswa terhadap sikap sosial

siswa

H.0.= Tidak ada pengaruh antara kecerdasan spiritual siswa terhadap sikap

sosial siswa

c) H.1.= Ada pengaruh antara sikap sosial siswa terhadap kepribadian siswa

H.0. = Tidak ada pengaruh antara sikap sosial siswa terhadap kepribadian

siswa

. Untuk menguji hipotesiis diatas sebagaimana yang telah dijelaskan pada

metodologi penelitian, maka peneliti menguji dengan menggunakan Koefisien

Korelasi, Signifikansi Korelasi, Koefisien Determinasi , dan Regresi.

B. Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Sikap Sosial Siswa

1) Koefisien Korelasi

Sebelum dilakukan penghitungan maka dibuat table persiapan sperti dibawah

ini :

Tabel. 10
Nilai Kecerdasan Spiritual (X1) dan
74

Sikap Sosial Siswa (Y)

No
X1 Y (x) (y) Xy x2 y2
Resp
1 2 3 4 5 6 7 8
1 88 107 10.63 14.52 154.28 112.89 210.83
2 81 97 3.63 4.52 16.39 13.14 20.43
3 69 92 -8.38 -0.48 4.02 70.14 0.23
4 87 78 9.63 -14.48 -139.37 92.64 209.67
5 83 98 5.63 5.52 31.05 31.64 30.47
6 78 78 0.63 -14.48 -9.05 0.39 209.67
7 86 89 8.63 -3.48 -30.02 74.39 12.11
8 81 76 3.63 -16.48 -59.74 13.14 271.59
9 76 79 -1.38 -13.48 18.54 1.89 181.71
10 61 91 -16.38 -1.48 24.24 268.14 2.19
11 64 89 -13.38 -3.48 46.55 178.89 12.11
12 89 101 11.63 8.52 99.05 135.14 72.59
13 84 97 6.63 4.52 29.95 43.89 20.43
14 80 91 2.63 -1.48 -3.89 6.89 2.19
15 72 87 -5.38 -5.48 29.46 28.89 30.03
16 76 100 -1.38 7.52 -10.34 1.89 56.55
17 85 108 7.63 15.52 118.34 58.14 240.87
18 82 91 4.63 -1.48 -6.85 21.39 2.19
19 79 104 1.63 11.52 18.72 2.64 132.71
20 65 86 -12.38 -6.48 80.19 153.14 41.99
21 65 89 -12.38 -3.48 43.07 153.14 12.11
22 76 105 -1.38 12.52 -17.22 1.89 156.75
23 75 85 -2.38 -7.48 17.77 5.64 55.95
24 76 105 -1.38 12.52 -17.22 1.89 156.75
25 52 88 -25.38 -4.48 113.68 643.89 20.07
26 72 83 -5.38 -9.48 50.96 28.89 89.87
27 79 88 1.63 -4.48 -7.28 2.64 20.07
28 80 92 2.63 -0.48 -1.26 6.89 0.23
29 86 80 8.63 -12.48 -107.64 74.39 155.75
30 86 102 8.63 9.52 82.11 74.39 90.63
31 80 96 2.63 3.52 9.24 6.89 12.39
32 57 88 -20.38 -4.48 91.28 415.14 20.07
33 77 86 -0.38 -6.48 2.43 0.14 41.99
34 82 100 4.63 7.52 34.78 21.39 56.55
35 86 104 8.63 11.52 99.36 74.39 132.71
36 79 88 1.63 -4.48 -7.28 2.64 20.07
37 75 88 -2.38 -4.48 10.64 5.64 20.07
38 81 92 3.63 -0.48 -1.74 13.14 0.23
1 2 3 4 5 6 7 8
75

39 82 100 4.63 7.52 34.78 21.39 56.55


40 83 101 5.63 8.52 47.93 31.64 72.59
∑ 3095 3699 889.88 2895.38 2951.98

Untuk mencari koefisien Korelasi digunakan rumus Product Moment, sebagai

berikut :

r xy =
∑ xy
√¿ ¿ ¿

889.88
r xy =
√ ( 2895.38 ) (2951.98)
889.88
r xy =
√ 8547077,51
889.88
r xy = = 0,304 (rendah)
2923.54

Hasil olah data menggunakan korelasi ditemukan bahwa nilai korelasi (r)

antara Kecerdasan spiritual terhadap sikap sosial Siswa dalah 0,304, hal ini berarti

bahwa Kecerdasan spiritual terhadap sikap sosial iswa adalah “rendah”.

2) Signifikansi korelasi.

Jika thitung lebih besar dari ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Begitu pula

sebaliknya Jika thitung lebih kecil dari ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Telah diketahui bahwa thitung = 0,304 sedang ttabel = 0,312 dengan taraf

signifikansi 5 %, maka jika dibandingakan thitung dengan ttabel , maka diketahui

bahwa thitung lebih kecil dari ttabel sehingga disimpulkan bahwa pengaruh

Kecerdasan spiritual terhadap Kepribadian Siswa kurang signifikan dan hipotesis

alternative (Ha) ditolak dan Ho diterima.


76

3) Koefisien Determinasi.

KD = Koefisien Korelasi2 X 100

KD = 0,3042 X 100

KD = 0,092 X 100 = 9.24 %

Berdasarkan nilai koefisien Determinasi diatas yaitu 9,24 %, maka dapat

disimpulkan bahwa Kecerdasan spiritual hanya mempengaruhi sikap sosial Siswa

sebesar 9,24 % sedang sisanya dipengaruhi oleh variable lain, seperti kepribadian

siswa yang juga diteliti perngaruhnya terhadap sikap sosial siswa.

4) Regresi.

Persamaan Regresi y = a + bx,

∑ xy 889,88
b=
∑ X 2895,38 = 0,307
2 =

a ¿Y - b X

= 92,48 – (0,307) 77,38 = 68.725

maka persamaan regresinya adalah y = 68.725 + 0,307 x

Jadi, pengaruh yang ditimbulkan dari Kecerdasan spiritual terhadap sikap

sosial siswa mempunyai nilai yang sangat kecil, 9,24 % padahal kecerdasan

spiritual seharusnya menjadi salah satu faktor terbesar dalam mempengaruhi sikap

sosial siswa, paling tidak sebesar > 50 %.

Hal ini sesuai dengan pendapat goleman beliau menjelaskan bahwa orang

yang memiliki kecerdasan spiritual tinggi di tandai dengan sikap sosial hidupnya

yang fleksibel atau luwes. Orang ini dapat membawa diri dan mudah

menyesuaikan diri dengan berbagai situasi yang dihadapi, tidak kaku atau
77

memaksakan kehendak. Ibarat air, ia dapat menyesuaikan diri dengan bentuk

wadahnya dan memiliki sikap sosial yang tinggi. dan dapat menerima berbagai

keadaan.1

Kenyataan di lapangan berdasar olah data hasil angket pada tabel 10,

ditemukan lain bahwa di Madrasah Aliyah Hidayatul Ulum Candi dari 40 siswa

ternyata hasil olah data menggunakan korelasi ditemukan bahwa nilai korelasi (r)

atau pengaruh antara kecerdasan spiritual terhadap sikap sosial siswa hanya

sebesar 0,304, dengan kategori “rendah”

A. Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Kepribadian Siswa

1) Koefisien Korelasi.

Sebelum dilakukan penghitungan maka dibuat table persiapan seperti

dibawah ini :

Tabel. 11
Nilai Kecerdasan Spiritual (X2) dan
Kepribadian Siswa (Y)

No
X2 Y (x) (y) Xy x2 y2
Resp
1 2 3 4 5 6 7 8
1 114 107 13.30 14.52 193.12 176.89 210.83
2 106 97 5.30 4.52 23.96 28.09 20.43
3 92 92 -8.70 -0.48 4.18 75.69 0.23
4 103 78 2.30 -14.48 -33.30 5.29 209.67
5 107 98 6.30 5.52 34.78 39.69 30.47
1
Daniel Goleman. Kecerdasan Emosionaal : Mengapa EI Lebih Penting daripada IQ, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 41.
78

6 90 78 -10.70 -14.48 154.94 114.49 209.67


7 102 89 1.30 -3.48 -4.52 1.69 12.11
8 90 76 -10.70 -16.48 176.34 114.49 271.59
9 92 79 -8.70 -13.48 117.28 75.69 181.71
10 79 91 -21.70 -1.48 32.12 470.89 2.19
11 105 89 4.30 -3.48 -14.96 18.49 12.11
12 116 101 15.30 8.52 130.36 234.09 72.59
13 96 97 -4.70 4.52 -21.24 22.09 20.43
14 111 91 10.30 -1.48 -15.24 106.09 2.19
15 88 87 -12.70 -5.48 69.60 161.29 30.03
16 101 100 0.30 7.52 2.26 0.09 56.55
17 105 108 4.30 15.52 66.74 18.49 240.87
18 109 91 8.30 -1.48 -12.28 68.89 2.19
19 111 104 10.30 11.52 118.66 106.09 132.71
20 82 86 -18.70 -6.48 121.18 349.69 41.99
21 82 89 -18.70 -3.48 65.08 349.69 12.11
22 104 105 3.30 12.52 41.32 10.89 156.75
23 100 85 -0.70 -7.48 5.24 0.49 55.95
24 104 105 3.30 12.52 41.32 10.89 156.75
25 85 88 -15.70 -4.48 70.34 246.49 20.07
26 95 83 -5.70 -9.48 54.04 32.49 89.87
27 91 88 -9.70 -4.48 43.46 94.09 20.07
28 108 92 7.30 -0.48 -3.50 53.29 0.23
29 112 80 11.30 -12.48 -141.02 127.69 155.75
30 114 102 13.30 9.52 126.62 176.89 90.63
31 106 96 5.30 3.52 18.66 28.09 12.39
32 89 88 -11.70 -4.48 52.42 136.89 20.07
33 105 86 4.30 -6.48 -27.86 18.49 41.99
34 109 100 8.30 7.52 62.42 68.89 56.55
35 106 104 5.30 11.52 61.06 28.09 132.71
36 95 88 -5.70 -4.48 25.54 32.49 20.07
37 95 88 -5.70 -4.48 25.54 32.49 20.07
38 108 92 7.30 -0.48 -3.50 53.29 0.23
39 108 100 7.30 7.52 54.90 53.29 56.55
40 113 101 12.30 8.52 104.80 151.29 72.59
∑ 4028 3699     1820.70 3894.40 2951.98

Untuk mencari koefisien Korelasi digunakan rumus Product Moment,

sebagai berikut :

r xy =
∑ xy
√¿ ¿ ¿
79

1820.70
r xy =
√ ( 3894.40 ) (2951.98)
1820.70
r xy =
√11496175,33
1820.70
r xy = = 0,537 (sedang)
3390,60

Hasil olah data menggunakan korelasi ditemukan bahwa nilai korelasi (r)

antara kecerdasan spiritual terhadap kepribadian siswa dalah 0,537, hal ini berarti

bahwa pengaruh kecerdasan spiritual siswa terhadap kepribadian siswa bernilai “

sedang atau cukup “.

2) Signifikansi korelasi.

Jika thitung lebih besar dari ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Begitu

pula sebaliknya Jika thitung lebih kecil dari ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Telah diketahui bahwa thitung = 0,537 sedang ttabel = 0,312 dengan taraf

signifikansi 5 %, maka jika dibandingakan thitung dengan ttabel, maka diketahui

bahwa thitung lebih besar dari ttabel sehingga disimpulkan bahwa pengaruh

kecerdasan spiritual terhadap Kepribadian Siswa adalah signifikan dan hipotesis

alternative (Ha) diterima dan Ho ditolak.

3) Koefisien Determinasi.

KD = Koefisien Korelasi2 X 100

KD = 0,5372 X 100

KD = 0,288 X 100 = 28,83 %

4) Regresi.

Persamaan Regresi y = a + bx,


80

∑ xy 1820,70
b=
∑ X 3894,40 = 0,468
2 =

a ¿Y - b X

= 92,48 – (0,468) 100,70 = 45,353

Maka persamaan regresinya adalah y = 45,353 + 0,468 x

Berdasarkan nilai koefisien Determinasi diatas yaitu 28,83 %, maka dapat

disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual mempengaruhi kepribadian siswa sebesar

28,83 % sedang sisanya dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti pada

penelitian ini.

Dengan demikian kecerdasan spiritual berperan dalam pembentukan

kepribadian siswa walaupun hanya 28,83 %, berarti apabila kecerdasan spiritual

ditingkatkan maka akan meningkat pula kepribadian siswa.

Hal ini sesuai dengan pendapat Harjani bahwa kecerdasan spiritual

seseorang yang tinggi berarti telah membangun kepribadian seseorang dalam

mengenal dirinya dengan sebaik-baiknya. Dan telah memiliki kepribadian yang

mantap mencakup kemampuan mengendalikan dirinya, misalnya mengendalikan

emosi dan dorongan-dorongan lainnya. Dengan mengenal dirinya, maka dia juga

mengenal orang lain, mampu membaca maksud dan keinginan orang lain.

Kesadaran lingkungan tinggi mencakup kepedulian terhadap sesama, persoalan

hidup yang dihadapi bersama dan juga perduli terhadap lngkungan alam, seperti

kecintaan terhadap flora dan fauna.2

Kenyataan di lapangan berdasar olah data hasil angket pada tabel 11,

ditemukan lain bahwa di Madrasah Aliyah Hidayatul Ulum Candi dari 40 siswa
2
Harjani Hefni, Tujuh Kebiasaan Mulia, (Jakarta: Percetakan IKADI, 2008), h. 48.
81

ternyata hasil olah data menggunakan korelasi ditemukan bahwa kecerdasan

spiritual mempengaruhi kepribadian siswa sebesar 28,83 % sedang sisanya

dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.”

B. Pengaruh Sikap sosial Terhadap Kepribadian Siswa

1) Koefisien Korelasi.

Sebelum dilakukan penghitungan maka dibuat table persiapan seperti

dibawah ini :

Tabel. 12
Nilai Sikap Sosial (X1) dan Kepribadian (X2)

No
X1 X2 (x) (y) Xy x2 y2
Resp
1 2 3 4 5 6 7 8
1 88 114 10.63 13.30 141.31 112.89 176.89
2 81 106 3.63 5.30 19.21 13.14 28.09
3 69 92 -8.38 -8.70 72.86 70.14 75.69
4 87 103 9.63 2.30 22.14 92.64 5.29
5 83 107 5.63 6.30 35.44 31.64 39.69
6 78 90 0.63 -10.70 -6.69 0.39 114.49
7 86 102 8.63 1.30 11.21 74.39 1.69
8 81 90 3.63 -10.70 -38.79 13.14 114.49
9 76 92 -1.38 -8.70 11.96 1.89 75.69
10 61 79 -16.38 -21.70 355.34 268.14 470.89
11 64 105 -13.38 4.30 -57.51 178.89 18.49
12 89 116 11.63 15.30 177.86 135.14 234.09
13 84 96 6.63 -4.70 -31.14 43.89 22.09
14 80 111 2.63 10.30 27.04 6.89 106.09
15 72 88 -5.38 -12.70 68.26 28.89 161.29
16 76 101 -1.38 0.30 -0.41 1.89 0.09
17 85 105 7.63 4.30 32.79 58.14 18.49
18 82 109 4.63 8.30 38.39 21.39 68.89
19 79 111 1.63 10.30 16.74 2.64 106.09
20 65 82 -12.38 -18.70 231.41 153.14 349.69
21 65 82 -12.38 -18.70 231.41 153.14 349.69
22 76 104 -1.38 3.30 -4.54 1.89 10.89
23 75 100 -2.38 -0.70 1.66 5.64 0.49
24 76 104 -1.38 3.30 -4.54 1.89 10.89
82

25 52 85 -25.38 -15.70 398.39 643.89 246.49


26 72 95 -5.38 -5.70 30.64 28.89 32.49
27 79 91 1.63 -9.70 -15.76 2.64 94.09
28 80 108 2.63 7.30 19.16 6.89 53.29
29 86 112 8.63 11.30 97.46 74.39 127.69
30 86 114 8.63 13.30 114.71 74.39 176.89
31 80 106 2.63 5.30 13.91 6.89 28.09
32 57 89 -20.38 -11.70 238.39 415.14 136.89
33 77 105 -0.38 4.30 -1.61 0.14 18.49
34 82 109 4.63 8.30 38.39 21.39 68.89
35 86 106 8.63 5.30 45.71 74.39 28.09
36 79 95 1.63 -5.70 -9.26 2.64 32.49
37 75 95 -2.38 -5.70 13.54 5.64 32.49
38 81 108 3.63 7.30 26.46 13.14 53.29
39 82 108 4.63 7.30 33.76 21.39 53.29
40 83 113 5.63 12.30 69.19 31.64 151.29
∑ 3095 4028 2464.50 2895.38 3894.40

Untuk mencari koefisien Korelasi digunakan rumus Product Moment, sebagai

berikut :

r xy =
∑ xy
√¿ ¿ ¿

2464.50
r xy =
√ ( 2895.38 ) (3894.40)
2464.50
r xy =
√11275748,80
2464.50
r xy =
3357,94
= 0,734 (Kuat)

Hasil olah data menggunakan korelasi ditemukan bahwa nilai korelasi (r)

antara sikap sosial siswa terhadap kepribadian siswa adalah 0,734. hal ini berarti

bahwa pengaruh sikap sosial terhadap kepribadian bernilai “ Kuat “.

2) Signifikansi korelasi.
83

Jika thitung lebih besar dari ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Begitu

pula sebaliknya Jika thitung lebih kecil dari ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Telah diketahui bahwa thitung = 0,734 sedang ttabel = 0,312 dengan taraf

signifikansi 5 %, maka jika dibandingakan thitung dengan ttabel , maka diketahui

bahwa thitung lebih besar dari ttabel sehingga disimpulkan bahwa pengaruh sikap

sosial terhadap kepribadian adalah sangat signifikan atau tinggi dan hipotesis

alternative (Ha) diterima dan Ho ditolak.

3) Koefisien Determinasi.

KD = Koefisien Korelasi2 X 100

KD = 0,7342 X 100

KD = 0,538 X 100 = 53,87 %

4) Regresi.

Persamaan Regresi y = a + bx,

∑ xy 2464,50
b=
∑ X 2895,38 = 0,851
2 =

a ¿Y - b X

= 100,70 – (0,851) 77,38 = 37,636

Maka persamaan regresinya adalah y = 37,636 + 0,851 x.

Berdasarkan nilai koefisien Determinasi di atas yaitu 53,87 %, maka dapat

disimpulkan bahwa sikap sosial mempengaruhi kepribadian siswa sebesar 53,87

% sedang sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian

ini. Berdasarkan nilai di atas maka sikap sosial berperan dalam penciptaan
84

kepribadian siswa, dengan demikian apabila sikap sosial ditingkatkan maka akan

meningkat pula kepribadian siswa di MAS Hidayatul Ulum Candi.

Hal ini sesuai dengan penjelasan Khilstrom dan Cantor yang dikutip oleh

Suyono, kecerdasan sosial adalah suatu simpanan pengetahuan mengenai dunia

sosial, menjalin hubungan dengan orang lain, dan kemampuan dalam menghadapi

orang-orang yang berbeda latar belakang dengan cara bijaksana yang dapat

mempengaruhi kepribadian seseorang.3

Kenyataan di lapangan berdasar olah data hasil angket pada tabel 12,

ditemukan bahwa di Madrasah Aliyah Hidayatul Ulum Candi dari 40 siswa

ternyata hasil olah data menggunakan korelasi ditemukan bahwa kecerdasan

spiritual mempengaruhi kepribadian siswa sebesar 28,83 % sedang sisanya

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan analisis uji hipotesis, maka

dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kecerdasan

spirirual terhadap sikap sosial siswa. Dari uji statistik korelasi product

moment diperoleh nilai r 0,304. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh


3
Suyono, Hadi. Social Intelligence. (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), h. 41
85

X1 terhadap Y dalam kategori “Rendah”. Kemudian melalui uji t diperoleh

data bahwa t hitung 0,304 dan t tabel 0,312 dengan taraf signifikan 5 %.

Sehingga t hitung lebih kecil dari pada t tabel. Hal tersebut membuktikan

bahwa pengaruh X1 terhadap Y tidak signifikan sehingga hipotesis alternative

ditolak dan hanya mempengaruhi sebesar 9,24 % yang didapat dari

penghitungan koefisien determinasi.

2. Terdapat Pengaruh yang positif dan signifikan antara kecerdasan spiritual

terhadap sikap sosial siswa. Dari uji statistik korelasi product moment

diperoleh nilai r adalah 0,537. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh X2

terhadap Y dalam kategori “Cukup”. Kemudian melalui uji t diperoleh data

bahwa t hitung 0,537 dan t tabel 0,312 dengan taraf signifikan 5 %. Sehingga t

hitung lebih besar dari pada t tabel. Hal tersebut membuktikan bahwa

pengaruh X1 terhadap Y signifikan dan mempengaruhi sebesar 28,83 % yang

didapat dari penghitungan koefisien determinasi.

3. Terdapat Pengaruh yang positif dan signifikan antara sikap sosial siswa

terhadap kepribadian siswa. berdasar uji statistik korelasi product moment

diperoleh nilai r adalah 0,734. Hal


90tersebut menunjukkan bahwa pengaruh X1

terhadap X2 dalam kategori “Kuat”. Kemudian melalui uji t diperoleh data

bahwa t hitung 0,734 dan t tabel 0,312 dengan taraf signifikan 5 %. Sehingga t

hitung lebih besar dari pada t tabel. Hal tersebut membuktikan bahwa

pengaruh X1 terhadap X2 signifikan dan mempengaruhi sebesar 53,87 %

yang didapat dari penghitungan Koefisien Determinasi

B. Saran-saran
86

1. Kepada Para Guru

Guru sebagai pendidik hendaknya memberikan contoh teladan yang maksimal

kepada siswanya. Melihat hasil penelitian diatas menunjukkan belum adanya

pengaruh yang positif dan signifikan antara kecerdasan spiritual terhadap sikap

sosial siswa, seharusnya kecerdasan spiritusl harus mampu mempengaruhi sikap

sosial siswa.

2. Kepada Lembaga Pendidikan

Sekolah diharapkan terus berusaha keras dalam mencapai visi misinya,

melihat pentingnya peningkatan kecerdasan spiritual siswa malalui pendidikan

bagi peserta didik. Maka sekolah harus terus mengupayakan peningkatan

kecerdasan spiritual siswa, sikap sosial dan kepribadian yang mulia.

3. Kepada siswa

Siswa hendaknya berusaha untuk patuh terhadap setiap peraturan sekolah.

Patuh terhadap guru dan orang tua. Siswa harus menyadari bahwa peningkatan

kecerdasan spiritual, sikap sosial dan kepribadian pada diri siswa mempunyai

peran yang sangat penting untuk kemajuan agama, nusa dan bangsa.

4. Bagi peneliti yang akan datang

Penelitian ini diharapakan dapat menjadi dasar untuk dapat dilanjutkan

kepada penelitian berikutnya yang lebih mendalam.

Anda mungkin juga menyukai