Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ria Nita Fitri

NPM : 1610013221005
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Peran Orang Tua dalam Membentuk Karakter Anak


Setiap anak yang dilahirkan ke dunia ini mempunyai karakter yang berbeda-beda.
Sekalipun anak kembar, mereka tetap tidak mempunyai karakter yang sama. Karena
perbedaan itu, orang tua pun tak bisa menggunakan cara yang sama untuk menangani buah
hatinya. Setiap karakter anak tentu membutuhkan cara tersendiri untuk menghadapinya.
Agar bisa ditangani dengan tepat, orang tua harus lebih dulu mengetahui bagaimana
karakter anak tersebut. Dengan demikian salah penanganan yang bisa berakibat buruk pada
anak pun tak akan terjadi. Begitu sebaliknya penanganan yang kurang tapat pada anakpun
akan berakibat sangat fatal.
Zakiyah Daradjat (2008) menyatakan sebagai bentuk tanggung jawab kepada anak,
orang tua seharusnya memberikan rasa kasih sayang dan cinta, salah satu bentuk kasih
sayang orang tua terhadap anak adalah dengan memberinya pendidikan yang layak.
Pendidikan terhadap anak tidak hanya dilakukan ketika anak sudah beranjak dewasa tetapi
pendidikan terhadap anak bisa dilakukan ketika mulai dari anak itu masih dalam
kandungan yaitu dengan cara sering membacakan surat-surat al-qur’an.
Anak sendiri adalah aset yang bisa menjadi penentu dalam keberlangsungan hidup
manusia, kualitas serta kejayaan dari suatu bangsa di masa depan nanti. Oleh sebab itu,
anak perlu dijaga agar bisa tumbuh dewasa secara optimal dan baik, menerima pendidikan
yang baik supaya di masa depan bisa menjadi pribadi yang memiliki karakter baik dan
berguna bagi semua orang, agamanya, nusa dan bangsa.
Karena itulah dibutuhkan peran Ayah dan Ibu dalam membentuk karakter sang
anak tersebut. Keluarga merupakan sebuah lingkungan pertama bagi anak belajar tentang
tingkah laku dan kehidupan hingga membentuk karakter mereka di masa depan. Keluarga
bisa pula disebut sebagai primary group, bahkan ibu juga disebut sebagai madrasah atau
sekolah pertama bagi sang anak sehingga benar-benar harus diperhatikan
perkembangannya (Zakiyah Daradjat, 2008).
Pendidikan pada anak bisa dibagi menjadi pendidikan formal yang bisa dilakukan
di lingkungan sekolah. Sementara untuk pendidikan non formal merupakan pendidikan
dari luar sekolah seperti masyarakat dan yang paling mendasar adalah keluarga. Dalam
keluarga inilah seorang anak akan mendapatkan banyak pelajaran dari orang tua atau orang
– orang dewasa di sekitarnya, oleh karena itulah orang tua diwajibkan untuk berprilaku
baik di depan anak, karena sifat anak apalagi di usia emasnya bisa dengan mudah dan
tertarik untuk mengikuti atau meniru apa yang sering ia lihat (Henry N. Siahan, 1991).
Saat ini perkembangan teknologi dan globalisasi yang terjadi di dunia begitu pesat
dan bisa memberikan dampak baik serta dampak buruk bagi para masyarakat. Pengaruh
globalisasi ini bisa membentuk setiap manusia di sebuah negara atau wilayah tertentu
kehilangan karakter dirinya sendiri. Akulturasi budaya yang terjadi kian pesat belakangan
ini bahkan melebihi dari batas budaya, di Indonesia sendiri juga sudah banyak budaya-
budaya barat yang beredar, oleh karena itu anda harus benar-benar jeli memperhatikan
pergaulan sang anak diluaran sana supaya tidak mudah terpengaruh dengan pergaulan barat
yang cenderung ke arah negatif.
Seorang ahli psikolog keluarga bernama Arby Suharyanto (2017) menyatakan
bahwa peran orang tua dalam mendidik karakter anak yaitu sebagai berikut:

12
1. Kasih Sayang
Peran orang tua harus mencintai dan menyayangi anak anaknya. Saat anak anak
mendapatkan cinta dan kasih sayang cukup dari peran orang tuanya, maka pada saat
mereka berada di luar rumah dan menghadapi hal baru mereka akan bisa menghadapi dan
menyelesaikannya dengan baik.Jika peran orang tua terlalu ikut campur atau mereka
memaksakan anak anaknya untuk menaati mereka, maka perilaku peran orang tua yang
demikian ini akan menjadi penghalang bagi kesempurnaan karakter mereka.
2. Memberikan Ketenangan
Peran orang tua tentu menjaga ketenangan lingkungan rumah dan menyiapkan
ketenangan jiwa anak anak. Sebab hal ini akan mmebuat anak memiliki karakter yang juga
tennag dimana ketenangan muncul dari pembiasaan. Jika terbaisa berada dalam suasana
kacau, anak mudah cemas dan ketika terbiasa tenang anak juga mudah menguasai diri
sendiri.
3. Pelajaran Menghormati Sesama
Hal ini berhubungan dengan mengurangi kritik dan respon jelek mengenai karakter
dan perilaku anak serta menciptakan suasnana kasih sayang dan keakraban, dan pada
waktu yang bersamaan peran orang tua ialah menjaga anak yang terkait dengan diri anak
dan orang lain. Peran orang tua mengajarkan bersikap tegas supaya mereka juga mau
menghormati sesamanya.
4. Mewujudkan Kepercayaan
Menghargai dan memberikan kepercayaan terhadap anak berarti memberikan
penghargaan dan hal ini akan menjadikan mereka maju dan berusaha serta berani dalam
bersikap. Kepercayaan anak terhadap dirinya sendiri akan menyebabkan mereka mudah
untuk menerima kekurangan dan kesalahan yang ada pada diri sendiri.
5. Diskusi dengan Anak
Diskusi dilakukan untuk melihat keingintahuan anak, mereka selalu ingin tahu
tentang dirinya sendiri. Peran kedua orang tua adalah memberikan informasi tentang
dirinya dan apa yang terjadi ke depannya seperti ia akan menjadi remaja dan dewasa yang
nantinya harus punya tanggung jawab dan kemampuan untuk menghidupi diri sendiri.
6. Memberi Teladan
Peran utama orang tua adalah teladan yang pertama bagi anak dalam pembentukan
karakter, begitu juga anak secara langsung mereka akan terpengaruh dengan apa yang
biasa dilakukan orang tuanya. Sebab itu perlu membiasakan mengenai nilai agama dan
akhlak serta emosional kepada anakdan orang tua sendiri harus mengamalkannya. Hal ini
merupakan cara terbaik untuk menjamin anak  memiliki karakter yang baik dalam
kehidupannya untuk mempersiapkan anak menghormati pihak atau orang lain dan dapat
hidup dalam masyarakat yang beragam serta nantinya menjadi persiapan terbaik untuk
menyongsong perilaku di tempat kerja dsb.
7. Mengenalkan pada Karakter
Anak tentunya tidak langsung dapat berkarakter dan memahami segalanya dengan
sendirinya, butuh karakter orang tua untuk pembangunan mental dan karakteristik sang
anak sehingga anak belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial.Yang nantinya
akan mempengaruhi perkembangan jiwa, tingkah laku, cara pandang dan emosinya.
Dengan demikian pola asuh yang diterapkan orang tua untuk anak memegang peranan
penting bagi proses interaksi anak di lingkungan masyarakat kelak.
8. Memaksimalkan Tumbuh Kembang
Anak dengan tumbuh kembang yang wajar sebagaimana diharapkan tentu akan
berpengaruh pada karakternya yakni memiliki rasa percaya diri dan emosional yang

13
cenderung stabil dimana anak yang sejak kecil memiliki kekurangan dalam tumbuh
kembang cenderung lebih sulit bergaul dengan sekitar atau sulit diterima sehingga
membuat percaya diri yang dimiliki anak tersebut jauh berbeda dan berkurang
9. Belajar Kekeluargaan
Karakter keluarga akan mudah dan berhasil dengan baik jika anak dibiasakan
dengan adanya saling membutuhkan dan kebersamaan dalam keluarga, hal itu akan
membuat anak sadar bahwa nantinya ia juga punya keluarga dan dalam keluarga tersebut
saling membutuhkan satu sama lain untuk menciptakan kedamaian dan ketenangan.
10. Membentuk Kebiasaan Baik
Kebiasaan yang dimiliki anak tentu terbentuk dari orang tua. Sejak dari bangun
tidur hingga ke saat akan tidur kembali, anak   menerima pengaruh dan karakter orang tua
mengenai apa saja kebiasaan yang harus dilakukan sehingga anak akan memiliki karakter
baik jika sejak kecil dibiasakan dengan hal hal yang baik.
11. Penanaman Perilaku
Memang karakter yang paling banyak diterima anak adalah dari orang tua,
bagaimana orang tua berperilaku akan selalu menjadi perhatian anak, dan akan ditanamkan
di benaknya. Anak lahir berdasarkan fitrahnya. Jika karakter yang baik diterapkan orang
tuanya maka banyak hal baik yang dapat ditiru anak tersebut dalam perilakunya.
12. Mencegah Gelisah
Anak yang dididik dengan cemoohan dan ejekan dari setiap kegagalan yang ia
dapati, maka anak tersebut akan selalu hidup dalam ketakutan dan kegelisahan disebabkan
hasil perbuatannya yang tidak memuaskan orang tuanya sebab itu orang tua memberikan
karakter dengan menghargai dan mencegah kegelisahan. Seorang anak akan mendapati hal
yang tidak didapati di lingkungan formal maupun lingkungan masyarakat, seperti perhatian
yang penuh, kasih sayang, belaian hangat kedua orang tua dsb. Berbeda dengan lingkungan
sekolah dan masyarakat, orang tua menjadi motor penggerak keberhasilan anak dalam
mencapai suksesnya sebab rasa kasih sayang dalam keluarga akan menimbulkan
keharmonisan dalam interaksi dengan sang anak.
13. Mencegah Karakter Penakut
Segala permasalahan yang dijumpai anak akan mudah diketahui melalui
pendekatan secara personal sehingga anak tidak memiliki karakter menyembunyikan
sesuatu sejak ia kecil dan mencegah anak menjadi pribadi yang tertutup atau penakut.

14

Anda mungkin juga menyukai