PEMBAHASAN
Hal ini sering menjadi permasalahan dalam penyusunan laporan keuangan fiskal.
Pengetahuan atas ketentuan pajak yang benar sangat diperlukan oleh Wajib Pajak
pajaknya dengan benar bahkan bila dipelajari secara rinci Wajib Pajak dapat
atas biaya komersial yang harusnya bisa dihindari tetapi tidak dilakukan. Selain
akun yang termasuk dalam objek pajak penghasilan dan biaya-biaya yang telah
dikeluarkan oleh PT QN. Beberapa biaya yang secara umum dikeluarkan oleh PT
2. Biaya Entertainment.
3. Biaya listrik.
jabatan tertentu.
5. Biaya sewa.
Biaya ini dikeluarkan untuk menyewa gedung berupa ruko berlantai tiga
50
6. Biaya iuran keamanan dan kebersihan.
menjaga kantor dan biaya kebersihan untuk membersihkan bagian dalam dan
luar kantor.
dan kursi, dan lain-lain. Untuk biaya pemeliharaan ini biasanya perusahaan
Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli air minum untuk semua
alat tulis kantor, seperti kertas, tinta, dan lain-lain. Untuk setiap pengeluaran
9. Biaya transportasi.
Biaya yang digunakan perusahaan untuk mengirim produk, surat dan faktur
melalui ekspedisi.
51
11. Biaya administrasi bank
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memasang biaya iklan untuk
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memasarkan produk dan jasa
PT QN kepada klien. Biaya ini juga termasuk biaya perjalanan dinas dan
52
IV.2 Koreksi Fiskal Terhadap Laporan Laba Rugi dari Hasil Analisis Biaya
sehingga laba menjadi kecil dan pembayaran pajak juga menjadi lebih rendah.
keuangan fiskal yang dijadikan dasar perhitungan laba fiskal. Koreksi fiskal
macam koreksi fiskal yaitu koreksi positif dan koreksi negatif. Koreksi fiskal
penambahan biaya yang akan diakui dalam laporan keuangan komersial sehingga
koreksi fiskal untuk tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah sebagai berikut:
53
Tabel IV.1
Koreksi Fiskal terhadap Laporan Laba Rugi dari Hasil Analisis Biaya tahun 2008
PT QN
Beban Operasi:
Gaji Karyawan (80,122,600) (193,300) (80,315,900) (80,315,900)
Keperluan Kantor (650,000) (650,000) (2,635,000) (3,285,000)
Listrik (4,452,092) (4,452,092) (4,452,092)
Pemeliharaan & Perbaikan (5,416,000) (5,416,000) (5,416,000)
Telepon (1,699,678) (1,699,678) (1,699,678)
Transportasi (6,732,000) (6,732,000) (6,732,000)
Penyusutan - (4,634,689) (4,634,689) 76,095 (4,558,594)
Sewa (18,108,993) (18,108,993) (18,108,993)
Pos dan Materai (63,000) (63,000) (63,000)
Administrasi Bank (1,033,462) (1,033,462) (1,033,462)
Keamanan dan Kebersihan (443,370) (443,370) 443,370 -
Lain-lain (14,955) 14,955 - -
Jumlah Beban
(118,736,150) (123,549,184) (125,664,710)
Operasional
Laba (Rugi) Operasi (21,687,340) (26,500,374) (28,615,900)
Pendapatan Lain-Lain:
Jasa Giro 415,289 (415,289) - -
Selisih Kurs 75,027,528 75,027,528 75,027,528
Jumlah Pendapatan
75,442,818 75,027,528 75,027,528
(Beban) Lain-Lain
54
Tabel IV.2
Dari hasil koreksi perusahaan dan analisis dari penulis, pada tahun 2008
1. Penjualan
Nilai penjualan yang ada di dalam laporan keuangan adalah nilai transaksi
QN telah melaporkan penjualan di dalam SPT masa PPN dan hasilnya sesuai
55
Bulan Pendapatan (DPP) PPN
Agustus 226,853,490 22,685,349
September 320,284,170 32,028,417
Oktober 355,267,475 35,526,748
November 481,984,537 48,198,454
Desember 807,508,951 80,750,895
Total 2,191,898,623 219,189,862
2. Gaji Karyawan
masing-masing karyawan.
Pada dasarnya biaya gaji dan THR tidak perlu dikoreksi, karena sesuai
dengan Undang Undang Pajak Penghasilan nomor 36 tahun 2008 pasal 6 ayat
bruto. Biaya gaji karyawan adalah biaya untuk mendapatkan, menagih, dan
gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang. Tetapi karena
dan laporan keuangan fiskal maka dilakukan koreksi fiskal negatif sebesar
Rp 193.300,-
komersial dan laporan keuangan fiskal sesuai dengan SPT Badan 1771 tahun
56
3. Keperluan Kantor
kantor sehari-hari seperti membeli air minum, alat kebersihan, alat tulis
kantor, dan lain-lain. Perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal karena biaya
dimana angka tersebut berasal dari aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan
yang disusutkan sekaligus karena dianggap memiliki nilai yang tidak material
4. Listrik
perusahaan. Atas biaya listrik ini tidak perlu dikoreksi karena biaya tersebut
57
dijadikan pengurang penghasilan bruto sesuai dengan Undang Undang Pajak
Penghasilan nomor 36 tahun 2008 pasal 6 ayat 1 (a) yaitu biaya yang secara
meja, kursi, dan peralatan kantor lainnya. Atas biaya pemeliharaan dan
jasa dari pihak lain. Perusahaan tidak pernah memotong PPh pasal 23 atas
6. Telepon
perusahaan sehingga atas biaya telepon ini tidak perlu dilakukan korensi
fiskal karena termasuk salah satu komponen biaya yang dapat dikurangkan
nomor 36 tahun 2008 pasal 6 ayat 1 (a) yaitu biaya yang secara langsung atau
7. Transportasi
8. Penyusutan
kelompok II.
sebagai berikut :
Karena ada beberapa aktiva tetap yang telah disusutkan sekaligus pada saat
sebagai berikut:
Sehingga atas biaya penyusutan ini harus dilakukan koreksi positif sebesar
Rp 76.095,-
59
9. Sewa
tersebut tidak perlu dikoreksi karena merupakan salah satu komponen biaya
Tahun 2008 Pasal 6 ayat 1 huruf a nomor 3 tentang biaya-biaya yang dapat
Atas biaya sewa ini, PT QN telah memotong PPh final pasal 4 ayat 2 setiap
operasional perusahaan. Atas biaya pos dan materai tidak perlu dikoreksi
yang dilakukan oleh perusahaan setiap bulannya. Biaya ini tidak perlu
pembayaran yang lengkap dan rinci. Atas biaya ini harus dilakukan koreksi
kesimpulan bahwa perusahaan telah benar melakukan koreksi atas biaya lain-
lain ini.
Pendapatan bunga atas jasa giro dikenakan pajak yang bersifat final (PPh
Pasal 4 ayat 2) oleh Bank. Pendapatan atas jasa giro harus dikoreksi negatif
karena bersifat final sehingga tidak perlu diperhitungkan kembali pada akhir
dari laporan keuangan fiskal. Jadi atas pendapatan Bungan jasa giro dikoreksi
61
Tabel IV.3
Koreksi Fiskal terhadap Laporan Laba Rugi dari Hasil Analisis Biaya tahun 2009
PT QN
LAPORAN PERHITUNGAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009
(Dalam Rupiah)
Biaya Operasi :
Gaji Karyawan (374,889,800) (374,889,800) (2,640,000) (377,529,800)
Keperluan Kantor (7,133,101) (7,133,101) (3,615,000) (10,748,101)
Listrik (7,873,438) (7,873,438) (7,873,438)
Pemeliharaan & Perbaikan (1,989,280) (1,989,280) (1,989,280)
Transportasi (5,521,998) (5,521,998) (5,521,998)
Penyusutan (128,018,538) (128,018,538) 919,271 (127,099,267)
Sewa (48,570,225) (48,570,225) (48,570,225)
Pos dan Materai (6,074,144) (6,074,144) (6,074,144)
Administrasi Bank (2,195,804) (2,195,804) (2,195,804)
Keamanan dan Kebersihan (4,575,525) (4,575,525) 4,575,525 -
Beban Internet (73,914,852) (73,914,852) 1,800,000 (72,114,852)
Beban Entertainment (12,695,152) 12,695,152 - -
Beban Iklan dan Promosi (949,500) (949,500) (949,500)
Lain-lain (847) 847 - -
Jumlah Beban (661,706,205)
(674,402,205) (660,666,409)
Operasional
Pendapatan(Beban) Lain-
lain :
Jasa Giro 528,017 (528,017) - -
Selisih Kurs (3,507,140) (3,507,140) (3,507,140)
Pendapatan Lain-lain 1,000,000 1,000,000 1,000,000
Jumlah
Pendapatan(Beban) Lain- (1,979,123) (2,507,140) (2,507,140)
lain
62
Tabel IV.4
Dari hasil koreksi perusahaan dan analisis dari penulis, pada tahun 2009
1. Pendapatan Usaha
63
pemberian jasa dalam bentuk kredit. Di dalam perpajakan, pendapatan di
akui pada saat terjadinya transaksi (accrual basis). Dalam hal ini, berarti
pendapatan ini. Pendapatan yang diperoleh perusahaan dan PPN yang telah
Biaya gaji karyawan yang dikeluarkan oleh perusahaan selama tahun 2009
sebesar Rp 374,889,800,- terdiri dari biaya gaji dan THR selama satu tahun
Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan antara jumlah biaya gaji di dalam
64
SPT Tahunan Badan 1771 dengan jumlah biaya gaji di dalam SPT masa PPh
Jumlah gaji karyawan di dalam SPT Tahunan 1771 seharusnya sama dengan
jumlah penghasilan bruto atas gaji di dalam SPT masa PPh pasal 21 dan/atau
3. Keperluan Kantor
karena biaya ini dikeluarkan untuk pekerjaan dan dapat dijadikan pengurang
Rp 3.615.000,- dimana angka tersebut berasal dari aktiva tetap yang dimiliki
65
4. Biaya Penyusutan
sebagai berikut :
Karena ada beberapa aktiva tetap yang telah disusutkan sekaligus pada saat
sebagai berikut :
Sehingga atas biaya penyusutan ini harus dilakukan koreksi positif sebesar
Rp 919.271,-
6. Beban internet
biaya internet karena di dalam biaya tersebut terdapat biaya pulsa handphone
yang diberikan kepada karyawan yang memiliki jabatan tertentu yang harus
dikoreksi sebesar 50% dari jumlah biaya berlangganan atau pengisian uang
7. Biaya Entertainment
memelihara penghasilan yang merupakan objek PPh dan tidak terkena PPh
12.695.152,-.
media online yang digunakan untuk mencari karyawan baru bagi perusahaan.
Untuk biaya ini tidak perlu dilakukan koreksi karena biaya ini dikeluarkan
dijelaskan dalam UU PPh pasal 6 ayat 1 (a). Untuk jasa pemasangan iklan,
Pendapatan jasa giro merupakan penghasilan yang dikenakan PPh final Pasal
4 ayat 2, sehingga atas pendapatan jasa giro harus dikoreksi negatif sebesar
Rp 528.017,-
Kerugian yang diakibatkan oleh selisih kurs tidak perlu dikoreksi karena
terdapat dalam UU PPh nomor 36 tahun 2008 pasal 6 ayat 1 huruf e tentang
68
Tabel IV.5
Koreksi Fiskal terhadap Laporan Laba Rugi dari Hasil Analisis Biaya tahun 2010
PT QN
LAPORAN PERHITUNGAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010
(Dalam Rupiah)
Biaya Operasi :
Gaji Karyawan (726,327,304) (726,327,304) (726,327,304)
Pemasaran (549,394,283) (549,394,283) (549,394,283)
Keperluan Kantor (28,878,500) (28,878,500) 4,620,000 (24,258,500)
Transportasi (46,394,600) (46,394,600) (46,394,600)
Sewa (75,781,752) (75,781,752) (75,781,752)
Listrik (12,046,501) (12,046,501) (12,046,501)
Telekomunikasi (105,919,011) 835,875 (105,083,136) 1,141,125 (103,669,011)
Pemeliharaan dan Perbaikan (1,044,000) (1,044,000) (1,044,000)
Pos dan Materai (14,170,175) (14,170,175) (14,170,175)
Penyusutan (237,584,196) (237,584,196) 1,169,583 (236,414,613)
Administrasi Bank (2,917,974) (2,917,974) (2,917,974)
Beban Entertainment (53,240,299) (53,240,299) 7,122,399 (46,127,900)
PPh pasal 23 (91,560) 91,560 - -
Lain-lain (785) 785 - -
Jumlah Beban
(1,853,790,940) (1,852,862,720) (1,838,546,613)
Operasional
Pendapatan(Beban) Lain-
lain :
Jasa Giro 633,599 (633,599) - -
Selisih Kurs (3,860,758) (3,860,758) (3,860,758)
Jumlah Pendapatan
(3,227,159) (3,860,758) (3,860,758)
(Beban) Lain-lain
69
Tabel IV.6
Dari hasil koreksi perusahaan dan analisis dari penulis, pada tahun 2010
1. Pendapatan Usaha
70
perusahaan dan PPN yang telah dilaporkan dan dibayarkan pada tahun 2010
2. Biaya Pemasaran
3. Keperluan Kantor
Didalam biaya keperluan kantor pada tahun 2010, penulis menemukan bahwa
71
masuk ke dalam komponen biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan
atas biaya ini. Maka atas biaya tersebut harus dilakukan koreksi positif
sebesar Rp 4.620.000,-
4. Biaya Telekomunikasi
sebesar Rp 835.875,-. Akan tetapi dari hasil wawancara yang penulis lakukan
per bulan kepada 3 orang bagian marketing dan sales perusahaan. Atas
5. Penyusutan
Dalam keadaan perusahaan saat ini perhitungan untuk biaya penyusutan lebih
72
Karena ada beberapa aktiva tetap yang telah disusutkan sekaligus pada saat
Sehingga atas biaya penyusutan ini harus dilakukan koreksi positif sebesar
Rp 1.169.583,-
6. Beban Entertainment
perbedaan antara nilai yang ada di Laporan Keuangan Fiskal dan yang ada di
daftar nominatif. Dimana nilai yang ada di dalam daftar nominatif lebih kecil
Selisih : Rp 7.112.399,-
mencari calon karyawan baru untuk perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan
memotong PPh pasal 23 atas jasa dan membiayakan pemotongan PPh pasal
(h), pemotongan PPh pasal 23 tidak dapat dibiayakan. Maka besarnya koreksi
73
yang harus dilakukan adalah sebesar Rp 91.560,-. Perusahaan telah
melakukan hal yang benar dengan melakukan koreksi fiskal terhadap PPh
pasal 23.
Pendapatan atas giro adalan penghasilan yang telah dipotong PPh final Pasal
kembali di dalam laporan fiskal. Maka atas pendapatan jasa giro ini harus
Setelah dilakukan koreksi fiskal selama tahun 2008, 2009, dan 2010
terdapat perbedaan laba sebelum pajak penghasilan, dimana jumlah laba sebelum
pajak di tahun 2008 mengalami penurunan tetapi di tahun 2009 dan 2010
baik merupakan suatu cara yang efektif untuk menekan laba kena pajak yang
semakin meningkat tetapi harus dilakukan dengan cara-cara yang sesuai dengan
selalu berubah dari waktu ke waktu. Semakin lama celah-celah yang dapat
senantiasa terjadi merupakan suatu awal bentuk perencanaan pajak yang baik.
berlaku agar dapat membuat perencanaan pajak yang efektif bagi perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga harus menyusun laporan keuangan fiskal dengan
teliti karena penulis menemukan adanya beberapa hal yang terlewatkan dan
keuangannya pun tidak mengerti tentang apa yang dikerjakan oleh konsultan
pajak. Hal ini menyebabkan ada beberapa koreksi fiskal yang salah yang
dapat menyebabkan sanksi di kemudian hari. Selain itu dalam hal pelaporan
Pajak dan terkena sanksi administratif. Seharusnya antara konsultan dan staf
kemudian hari tidak terjadi kesalahan yang mungkin berakibat fatal bagi
perusahaan.
a. Penjualan Software
dikenakan PPh final. Dilihat dari sumber penghasilan yang ada, maka
penghasilan jasa giro sudah dipotong PPh final pasal 4(1), sehingga tidak
76
4. Memaksimalkan biaya fiskal dan meminimalkan biaya yang tidak dapat
dikurangkan
a. Biaya entertainment
maka biaya jamuan ini dapat diakui sebagai biaya yang boleh dijadikan
maka isi dari daftar nominatif harus dibuat seperti berikut ini :
Tabel IV.7
Tahun Pajak :
No Pemberian entertainment dan sejenisnya Relasi usaha yang diberikan entertainment dan Keterangan
sejenisnya
Tanggal Tempat Alamat Jenis Jumlah NPWP Nama Posisi Nama Jenis
(Rp) Perusahaan Usaha
77
b. Biaya Keamanan dan Kebersihan
Biaya iuran keamanan dan kebersihan harus dikoreksi fiskal karena tidak
sidertai dengan bukti perndukung yang jelas dan rinci sehingga tidak
kwitansi pembayaran atau surat dari pengelola gedung bahwa memang ada
fiskal. Perencanaan pajak yang dapat dilakukan agar tidak perlu dilakukan
koreksi fiskal adalah perusahaan harus selalu meminta bukti berupa kwitansi
jabatan tertentu dan direktur. Pada tahun 2010, perusahaan kurang melakukan
78
pengurang penghasilan bruto tanpa harus melakukan koreksi positif sebesar
5. Pemilihan metode penyusutan aktiva tetap dan aktiva yang dapat disusutkan
sekaligus.
Penulis menemukan bahwa ada beberapa aktiva tetap perusahaan yang tidak
dinilai tidak efisien untuk perhitungan perpajakan. Oleh karena itu, sebaiknya
PPh pasal 23. Pada prinsipnya, perusahaan sebagai wajib pajak badan
metode gross up. Dengan menggunakan metode ini, maka perusahaan harus
lain dan perkiraan penghasilan neto atas jasa yang imbalannya dipotong
pajak dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari cara perusahaan memanfaatkan
jumlah Pajak Penghasilan Pasal 23 yang dapat dikreditkan atas jasa yang
diberikan oleh perusahaan. Sehingga dengan adanya kredit pajak ini, jumlah
harus lebih teliti dan cermat dalam membuat laporan keuangan fiskal karena
80
IV.4 Rekonsiliasi Fiskal Sebelum dan Sesudah Perencanaan Pajak
penghasilan dan biaya secara akuntansi komersial dan fiskal karena laporan
keuangan komersial mengacu pada PSAK dimana semua biaya komersial dapat
mengacu pada peraturan perpajakan dimana tidak semua biaya komersial dapat
dikurangkan dari penghasilan bruto. Atas biaya yang tidak dapat dikurangkan ini
harus dilakukan koreksi fiskal, baik koreksi positif maupun koreksi negatif.
Koreksi positif atas atas suatu beban komersial perusahaan akan menambah laba
sebelumnya, maka terlihat perbedaan antara laba komersial dan fiskal pada tabel-
81
Tabel IV.8
PT QN
REKONSILIASI PERHITUNGAN LABA RUGI KOMERSIAL DAN FISKAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah)
Beban Operasi:
Gaji Karyawan (80,315,900) (80,315,900) (80,315,900)
Keperluan Kantor (650,000) (2,635,000) (3,285,000) (3,285,000)
Listrik (4,452,092) (4,452,092) (4,452,092)
Pemeliharaan & Perbaikan (5,416,000) (5,416,000) 345,702 (5,761,702)
Telepon (1,699,678) (1,699,678) (1,699,678)
Transportasi (6,732,000) (6,732,000) (6,732,000)
Penyusutan (4,634,689) 76,095 (4,558,594) (4,558,594)
Sewa (18,108,993) (18,108,993) (18,108,993)
Pos dan Materai (63,000) (63,000) (63,000)
Administrasi Bank (1,033,462) (1,033,462) (1,033,462)
Keamanan dan Kebersihan (443,370) 443,370 - 443,370 -
Lain-lain - - 14,955 -
Jumlah Beban
(123,549,184) (125,664,710) (126,468,737)
Operasional
Laba (Rugi) Operasi (26,500,374) (28,615,900) (29,419,297)
Pendapatan Lain-Lain:
Jasa Giro - - -
Selisih Kurs 75,027,528 75,027,528 75,027,528
Jumlah Pendapatan
75,027,528 75,027,528 75,027,528
(Beban) Lain-Lain
82
Tabel IV.9
PT QN
REKONSILIASI PERHITUNGAN LABA RUGI KOMERSIAL DAN FISKAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah)
Biaya Operasi :
Gaji Karyawan (374,889,800) (2,640,000) (377,529,800) (377,529,800)
Keperluan Kantor (7,133,101) (3,615,000) (10,748,101) (10,748,101)
Listrik (7,873,438) (7,873,438) (7,873,438)
Pemeliharaan & Perbaikan (1,989,280) (1,989,280) (126,975) (2,116,255)
Transportasi (5,521,998) (5,521,998) (5,521,998)
Penyusutan (128,018,538) 919,271 (127,099,267) (127,099,267)
Sewa (48,570,225) (48,570,225) (48,570,225)
Pos dan Materai (6,074,144) (6,074,144) (6,074,144)
Administrasi Bank (2,195,804) (2,195,804) (2,195,804)
Keamanan dan Kebersihan (4,575,525) 4,575,525 - (4,575,525) (4,575,525)
Beban Internet (73,914,852) 1,800,000 (72,114,852) (1,800,000) (73,914,852)
Beban Entertainment - - (12,695,152) (12,695,152)
Beban Iklan dan Promosi (949,500) (949,500) (949,500)
Lain-lain - - (874) (874)
Jumlah Beban
(661,706,205) (660,666,409) (679,864,935)
Operasional
Pendapatan(Beban) Lain-
lain :
Jasa Giro - - -
Selisih Kurs (3,507,140) (3,507,140) (3,507,140)
Pendapatan Lain-lain 1,000,000 1,000,000 1,000,000
Jumlah
Pendapatan(Beban) Lain- (2,507,140) (2,507,140) (2,507,140)
lain
83
Tabel IV.10
PT QN
REKONSILIASI PERHITUNGAN LABA RUGI KOMERSIAL DAN FISKAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 (Dalam Rupiah)
Biaya Operasi :
Gaji Karyawan (726,327,304) (726,327,304) (726,327,304)
Pemasaran (549,394,283) (549,394,283) (549,394,283)
Keperluan Kantor (28,878,500) 4,620,000 (24,258,500) (4,620,000) (28,878,500)
Transportasi (46,394,600) (46,394,600) (46,394,600)
Sewa (75,781,752) (75,781,752) (75,781,752)
Listrik (12,046,501) (12,046,501) (12,046,501)
Telekomunikasi (105,083,136) 1,141,125 (103,669,011) (1,141,125) (105,083,136)
Pemeliharaan dan (21,306)
(1,044,000) (1,044,000) (1,065,306)
Perbaikan
Pos dan Materai (14,170,175) (14,170,175) (14,170,175)
Penyusutan (237,584,196) 1,169,583 (236,414,613) (236,414,613)
Administrasi Bank (2,917,974) (2,917,974) (2,917,974)
Beban Entertainment (53,240,299) 7,122,399 (46,127,900) (7,112,399) (53,240,299)
PPh pasal 23 - - -
Lain-lain - - (785) (785)
Jumlah Beban
(1,852,862,720) (1,838,546,613) (1,851,715,128)
Operasional
Pendapatan(Beban)
Lain-lain :
Jasa Giro - - -
Selisih Kurs (3,860,758) (3,860,758) (3,860,758)
Jumlah Pendapatan
(3,860,758) (3,860,758) (3,860,758)
(Beban) Lain-lain
84
Tabel IV.11
Perhitungan PPh Badan Tahun 2008 (Dalam Rupiah)
Tabel IV.12
Perhitungan PPh Badan Tahun 2009 (Dalam Rupiah)
Tabel IV.13
Perhitungan PPh Badan Tahun 2010 (Dalam Rupiah)
PPh Badan:
PKP Fasilitas
(4,8M/5,591,234,839) x Rp 193,175,857.41
225,019,080
(4,8M/5,591,234,839) x Rp 181,870,778.33
210,680,782
PKP non Fasilitas 31,843,223 29,979,687
PPh Terutang Dengan
Fasilitas:
12,5% x 193,174,857 24,146,982.18
12,5% x 180,866,621 22,733,847.29
PPh terutang non fasilitas
25% x 31,843,223 7,960,805.65
25% x 29,814,161 7,494,921.67
85
Dari analisis atas rekonsiliasi perhitungan laba rugi komersial dan fiskal
diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya perencanaan pajak
a) Biaya keperluan kantor dikoreksi negatif pada tahun 2008 dan 2009
sekaligus pada saat tahun perolehan karena memiliki nilai yang tidak
b) Biaya keamanan dan kebersihan dikoreksi positif pada tahun 2008 dan
bahwa biaya ini benar benar ada. Oleh sebab itu perusahaan harus
86
memiliki bukti pendukung atas pengeluaran biaya tersebut sehingga biaya
adalah:
karena pada tahun 2009 perusahaan tidak membuat daftar nominatif dan
untuk biaya entertainment dan nilainya harus sesuai dengan yang ada di
SPT Tahunan.
87
e) Biaya internet dan telekomunikasi
juga untuk membeli pulsa telepon selular bagi direktur dan karyawan
koreksi atas biaya telekomunikasi. Jadi pada tahun 2009 pada biaya
pajak untuk biaya ini adalah dengan mengganti biaya telepon selular
88