Disusun oleh :
Melisa Canggra 406202073
Hoki Alexandro 406202074
Cindy Rachmadewi A 406202075
Rasikha Tsamara Fariq 406202076
Tamara Muliani 406202077
• Keluhan Tambahan
Perut kembung, mual, lemas, batuk-batuk
• Riwayat Kebiasaan
Makan tepat waktu 3x sehari, kadang disertai selingan, jarang makan sayur &
buah. Pasien kurang suka berolahraga.
Dodiyi-Manuel A et al. Current concepts in the management of enterocutaneous fistula. Int Surg J. 2018 [Cited at May 2021]
Tatalaksana
Dumas RP, Moore SA, Sims CA. Enterocutaneous Fistula: Evidence- based Management. Clin Surg. 2017 [Cited at May 2021]
Tatalaksana - Resusitasi
• Target : mengembalikan volume intravascular & mengoptimalkan
kapasitas oksigen
• Kehilangan cairan & elektrolit à berikan cairan kristaloid
• Pasien dehidrasi berat & gangguan elektrolit à perlu dilakukan
pemeriksaan fungsi ginjal dan elektrolit secara rutin
• Elektrolit yang sering membutuhkan replacement : sodium ,
potassium, magnesium
• Replacement harus dilakukan pada : fistula high output usus halus (dengan
normal saline & 10 mmol potassium klorida
Dodiyi-Manuel A et al. Current concepts in the management of enterocutaneous fistula. Int Surg J. 2018 [Cited at May 2021]
Tatalaksana – Kontrol Sepsis
• Onset sepsis à berikan antibiotic broad spectrum IV
• Diberikan tidak lebih dari 4-7 hari
• Lakukan kultur à sesuaikan terapi antibiotic dengan hasil kultur
Dodiyi-Manuel A et al. Current concepts in the management of enterocutaneous fistula. Int Surg J. 2018 [Cited at May 2021]
Tatalaksana - Farmakologis
• H2 reseptor antagonis & PPI à meningkatkan penutupan fistula,
direkomendasikan untuk high output fistula
• Agen antidiare (loperamide, codeine, diphenoxylate/atropine) à
menurunkan output fistula
• Somastatin & analog octreotide kerja panjang à menurunkan
output fistula
• Komplikasi : penurunan perfusi sirkulasi portal dan splanknikus, perburukan
kolestasis, dan kemungkinan adanya efek yang berlawanan pada system
imun.
Dodiyi-Manuel A et al. Current concepts in the management of enterocutaneous fistula. Int Surg J. 2018 [Cited at May 2021]
Tatalaksana – Wound care
• Dilakukan sesegera mungkin untuk mengurangi ekskoriasi dan
inflamasi kulit, nyeri dan infeksi
• Low Output Fistula à Dressing basah – kering , atau kasa kering
• Moderate output à ostomy dengan pelindung kulit disekitar fistula
dalam bentuk adhesive ring paste, bubuk, atau dressing hidrofilik
• High output fistula à ostomy, wound manager.
Dodiyi-Manuel A et al. Current concepts in the management of enterocutaneous fistula. Int Surg J. 2018 [Cited at May 2021]
Tatalaksana - Nutrisi
• 3 sumber malnutrisi pada pasien Enterocutaneous fistula :
• Intake kalori yang tidak mencukupi
• Proses katabolis akibat sepsis
• Kehilangan terus menerus dari tractus gastrointestinal
• Kebutuhan energi basal menjadi 1 – 2.5x dari kebutuhan energi basal sebelumnya
• Energi : 25-32 kkal/kgbb/hari, KH & lemak : 25-30 kkal/kgbb/hari, protein : 1.5-2
kg/kgbb/hari
• Defisiensi vitamin & mineral sering terjadi ( fat soluble vitamin lebih sering dibanding
water soluble vitamin (kecuali fistula pada jejunum proksimal))
• Parental nutrition à high output fistula
• Enteral nutrition à low output fistula
Dodiyi-Manuel A et al. Current concepts in the management of enterocutaneous fistula. Int Surg J. 2018 [Cited at May 2021]
Tatalaksana - Nutrisi
• Nutrisi oral bisa diberikan pada pasien High output fistula dengan
modifikasi :
• Membatasi cairan rendah sodium menjadi 500ml/kgbb/hari
• Berikan solusio tinggi sodium oral (90-120 mmol/l sodium)
• Intake cairan dengan volume sedikit dan makanan solid
• Terapi PPI, antimotilitas, dan octreotide
• Kontraindikasi relative pemberian nutrisi enteral :
• Panjang usus yang tidak memadai (<75 cm)
• Diskontinuitas usus
• Intoleransi terhadap nutrisi enteral
• Peningkatan output fistula yang signifikan (dapat menyebabkan gangguan
elektrolit)
• Akses pemberian makanan tidak bisa dipertahankan
Dodiyi-Manuel A et al. Current concepts in the management of enterocutaneous fistula. Int Surg J. 2018 [Cited at May 2021]
Tatalaksana Definitif
• Manajemen konservatif dianggap gagal jika :
• Tidak terdapat penurunan output / penutupan fistula setelah 4 minggu
kontrol sepsis
• Persyaratan sebelum intervensi operasi fistula :
• Optimalisasi nutrisi
• Eradikasi sepsis
• Bukti klinis pelunakan bekas luka & dinding abdomen
• Target operasi :
• Membentuk kembali kontinuitas gastrointestinal & jaringan lunak di dari isi
intrabdomen dengan penutupan dinding abdomen.
Dodiyi-Manuel A et al. Current concepts in the management of enterocutaneous fistula. Int Surg J. 2018 [Cited at May 2021]
Prognosis
• Pasien dengan fistula proksimal, output
tinggi disertai dengan albumin rendah
(<3.0g / dl) memiliki lebih banyak
komplikasi dan cenderung menutup
fistula mereka secara spontan.