Anda di halaman 1dari 109

PENGARUH KEPEMIMPINAN

TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL


TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN
KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
(Studi Pada Karyawan PT. LOTTE CHEMICAL TITAN
NUSANTARA)

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan


Mencapai derajat Sarjana S1

Program Studi Manajemen

Disusun oleh :
Naufal Razin Dwiansetya
30401411365

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG


FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEMARANG
2018
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI

PENGARUH KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN
KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
(Studi Pada Karyawan PT. LOTTE CHEMICAL TITAN
NUSANTARA)

Disusun oleh :
Naufal Razin Dwiansetya
30401411365

Telah disetujui oleh pembimbing


Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Semarang, 31 Agustus 2018

Pembimbing,

Drs. Agus Wachjutomo, M.Si

ii
PENGARUH KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN
KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
(Studi Pada Karyawan PT. LOTTE CHEMICAL TITAN
NUSANTARA)

Disusun oleh :
Naufal Razin Dwiansetya
30401411365

Telah dipertahankan di depan penguji


Pada tanggal 31 Agustus 2018

Susunan Dewan Penguji

Pembimbing Penguji I

Drs. Agus Wachjutomo, M.Si Dr. H. Moh Ali Shahab, M.Si

Penguji II

Agus Sobari, SE., M.Si

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


Untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Tanggal 31 Agustus 2018

Dr. H. Ardian Adhiatma, SE., M.M


Ketua Program Studi Manajemen

iii
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO

PERSEMBAHAN

Diiringi ucapan terimakasih, dengan tulus kupersembahkan skripsi ini kepada :

1. Bapak dan Ibu saya tercinta yang selalu mendoakan dan memberikan kasih

sayang tanpa henti kepada saya.

2. Semua sahabat dan teman-temanku yang telah memberikan warna dalam

hidup saya.

MOTTO

1. Orang yang menuntut ilmu berarti menuntut rahmat; orang yang menuntut

ilmu berarti menjalankan rukun Islam dan pahala yang diberikan

kepadanya sama dengan para nabi. (HR. Dailani dari Anas R.A)

2. Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. Maka apabila kamu

telah selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu

berharap. (QS. Al-Insyirah: 6-8)

iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Naufal Razin Dwiansetya


NIM : 30401411365

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul : “PENGARUH KEPEMIMPINAN


TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSONAL TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING (Studi Pada Karyawan PT. LOTTE CHEMICAL TITAN
NUSANTARA)” dan diajukan untuk diuji pada tanggal September 2018, adalah
hasil karya saya.

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat
keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
mengambil atau meniru kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau
pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai
tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang
saya salin, tiru atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan
pengakuan pada penulis aslinya.

Saya bersedia menarik skripsi yang saya ajukan, apabila terbukti bahwa saya
melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain yang seolah-olah
tulisan saya sendiri. Saya juga bersedia bila gelar dan ijazah yang diberikan oleh
Universitas dibatalkan.

Semarang, 31 Agustus 2018


Dosen Pembimbing Yang Memberi Pernyataan

Drs. Agus Wachjutomo, M.Si Naufal Razin Dwiansetya

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil „alamin. Segala puji dan syukur penulis ucapkan

kehadirat Allah SWT atas segala rahmat hidayah dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional Terhadap Kinerja Karyawan

Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Karyawan PT.

Lotte Chemical Titan Nusantara)”. Usulan Penelitian Skripsi ini disusun untuk

memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Ekonomi pada Program

Studi Manajemen Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis tidak lepas dari bimbingan,

bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang

diberikan kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan pertolongan sehingga

penulis dapat menyusun skripsi ini.

2. Ibu Hj. Olivia Fachrunnisa, SE., M.Si., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

3. Bapak Dr. H. Ardian Adhiatma, SE., M.M selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

4. Bapak Drs. Agus Wachjutomo, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah sabar membimbing, mengarahkan dan memberikan saran-saran, motivasi

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat tersusun.

vi
5. Seluruh dosen dan staf Program Studi Manajemen S1 Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Sultan Agung Semarang yang telah banyak memberikan

segenap ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat kepada penulis.

6. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan doa, dukungan dan motivasi

kepada penulis agar terus semangat dan pantang menyerah dalam menyusun

skripsi ini

7. Sahabat “Friendship Goals" Muhammad Harkita Pamungkas, Alfazar Edi

Putra, Suci Rahayu, Ely Fatmawati, Luluk Mayasari, Hapsari Anggraeni yang

telah memberikan semangat, motivasi dan dukungan kepada penulis.

8. Teman seperjuangan skripsi angkatan 2014 Ridwan, Sulton, Nikmah, Hidah

terimakasih sudah banyak memberikan bantuan baik dalam bentuk semangat,

doa, maupun saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh teman-teman manajemen angkatan tahun 2014 Unissula, terima kasih

atas doa, motivasi dan saran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini.

10. Pakde dan bude yang telah memberikan fasilitas tempat tinggal selama

menyusun skripsi serta doa dan motivasinya kepada penulis.

11. Kepada seluruh pihak dan teman-teman penulis lainnya yang tidak disebutkan

namanya satu-persatu, semoga Allah selalu memberikan ridho dan rahmat

kepada kita semua atas kebaikan yang telah kita lakukan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih memiliki banyak

kekurangan dan masih jauh dari sempurna, baik dalam materi maupun tata cara

penulisannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

vii
bersifat membangun guna penyempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang.

Semoga skripsi ini dapat memberikan banyak manfaat baik bagi penulis maupun

para pembaca pada umumnya.

Semarang, 31 Agustus 2018


Penulis,

Naufal Razin Dwiansetya

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO .................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................... v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

ABSTRAK ......................................................................................................... xvi

ABSTRACT ...................................................................................................... xvii

INTISARI......................................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................. 7

1.4 Manfaat Penelitian............................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 9

2.1 Landasan Teori .................................................................................... 9

2.1.1 Kepemimpinan Transformasional ............................................. 9

ix
2.1.2 Kepemimpinan Transaksional ................................................. 10
2.1.3 Kepuasan Kerja ....................................................................... 12
2.1.4 Kinerja Karyawan ................................................................... 14

2.2 Variabel-Variabel Penelitian dan Pengembangan Hipotesis ............. 15

2.2.1 Hubungan Kepemimpinan Transformasional dengan


Kepuasan Kerja ....................................................................... 15
2.2.2 Hubungan Kepemimpinan Transaksional dengan Kepuasan
Kerja ....................................................................................... 16
2.2.3 Hubungan Kepemimpinan Transformasional dengan Kinerja
Karyawan ................................................................................ 17
2.2.4 Hubungan Kepemimpinan Transaksional dengan Kinerja
Karyawan ................................................................................ 18
2.2.5 Hubungan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Karyawan........... 19

2.3 Model Empirik .................................................................................. 20

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 22

3.1 Jenis Penelitian .................................................................................. 22

3.2 Populasi dan Sampel ......................................................................... 22

3.2.1 Populasi ................................................................................... 22


3.2.2 Sampel ..................................................................................... 22

3.3 Sumber dan Metode Pengumpulan Data ........................................... 24

3.3.1 Sumber Data ............................................................................ 24


3.3.2 Metode Pengumpulan Data ..................................................... 25

3.4 Variabel dan Indikator ....................................................................... 27

3.4.1 Variabel Penelitian .................................................................. 27


3.4.2 Definisi Operasional dan Indikator ......................................... 28

3.5 Teknik Analisis Data ......................................................................... 29

3.5.1 Uji Instrumen........................................................................... 29


3.5.1.1 Uji Validitas ................................................................ 29
3.5.1.2 Uji Reliabilitas ............................................................ 29
3.5.2 Pengujian Hipotesis ................................................................. 30
3.5.2.1 Analisis Regresi Linear Berganda .............................. 30
3.5.2.2 Uji t ............................................................................. 31
3.5.2.3 Koefisien Determinasi (R2)......................................... 31

x
3.5.3 Uji Sobel Test .......................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 33

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 33

4.1.1 Deskripsi Responden ............................................................... 33

4.2 Statistik Deskriptif Responden .......................................................... 36

4.2.1 Statistik Deskriptif Responden Kepemimpinan


Transformasional..................................................................... 38
4.2.2 Statistik Deskriptif Responden Kepemimpinan
Transaksional .......................................................................... 39
4.2.3 Statistik Deskriptif Responden Kepuasan Kerja ..................... 39
4.2.4 Statistik Deskriptif Responden Kinerja Karyawan ................. 40

4.3 Uji Instrumen ..................................................................................... 41

4.3.1 Uji Validitas ............................................................................ 41


4.3.2 Uji Reliabilitas......................................................................... 42

4.4 Pengujian Hipotesis ........................................................................... 44

4.4.1 Analisis Regresi Linear Berganda ........................................... 44


4.4.2 Uji t.......................................................................................... 45
4.4.3 Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 48

4.5 Uji Sobel Test .................................................................................... 49

4.6 Pembahasan ....................................................................................... 52

4.6.1 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap


Kepuasan Kerja ....................................................................... 52
4.6.2 Pengaruh Kepemimpinan Transaksional Terhadap Kepuasan
Kerja ....................................................................................... 53
4.6.3 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja
Karyawan ................................................................................ 54
4.6.4 Pengaruh Kepemimpinan Transaksional Terhadap Kinerja
Karyawan ................................................................................ 55
4.6.5 Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan......... 56
4.6.6 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja
Karyawan melalui Kepuasan Kerja ........................................ 57
4.6.7 Pengaruh Kepemimpinan Transaksional Terhadap Kinerja
Karyawan melalui Kepuasan Kerja ........................................ 58

xi
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 60

5.1 Kesimpulan........................................................................................ 60

5.2 Saran .................................................................................................. 63

5.3 Keterbatasan Penelitian dan Agenda Penelitian Mendatang ............. 65

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 66

LAMPIRAN ........................................................................................................ 70

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pembagian Jumlah Sampel ................................................................. 24

Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Indikator ..................................................... 28

Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................... 34

Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia ............................................... 34

Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja................................ 35

Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ..................... 36

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Responden Kepemimpinan Transformasional ..... 38

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Responden Kepemimpinan Transaksional .......... 39

Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Responden Kepuasan Kerja ................................. 40

Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Responden Kinerja Karyawan ............................. 41

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas............................................................................... 42

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 43

Tabel 4.11 Rangkuman Pengujian Hipotesis ...................................................... 43

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Empirik ................................................................................ 21

Gambar 4.1 Efek Mediasi Kepuasan Kerja Pada Pengaruh Kepemimpinan

Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan ............................... 49

Gambar 4.2 Perhitungan Sobel Test Pada Efek Mediasi Pertama ...................... 50

Gambar 4.3 Efek Mediasi Kepuasan Kerja Pada Pengaruh Kepemimpinan

Transaksional Terhadap Kinerja Karyawan ..................................... 51

Gambar 4.4 Perhitungan Sobel Test Pada Efek Mediasi Kedua ......................... 52

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN ..................................................... 70

LAMPIRAN 2 TABULASI RESPONDEN ....................................................... 74

LAMPIRAN 3 HASIL ANALISIS DATA ......................................................... 84

xv
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan

transformasional dan transaksional terhadap kinerja karyawan di PT. Lotte

Chemical Titan Nusantara dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Lotte Chemical Titan

Nusantara. Teknik pengambilan sampel dengan metode probability sampling dan

propotional random sapmling. Sampel yang diambil sebanyak 184 karyawan,

dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Analisis data menggunakan SPSS

19.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, kepemimpinan

transaksional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja,

kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan, kepemimpinan transaksional berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan.

Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepemimpinan Transaksional,

Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan.

xvi
ABSTRACT

This research aims to analyze the influence of transformational and transactional

leadership against the performance of employees at PT. Lotte Chemical Titan

Nusantara and job satisfaction as an intervening variable. The population in this

study are employees of PT. Lotte Chemical Titan Nusantara. The technique of

sampling with the method of probability sampling and propotional random

sampling. Samples taken as many as 184 employees, with a research instrument in

the form of a questionnaire. Data analysis using SPSS 19.0. The results showed

that transformational leadership positive and significant effect on job satisfaction,

transactional leadership positive and significant effect on job satisfaction,

transformational leadership positive and significant effect on employee

performance, transactional leadership positive and significant effect on employee

performance, job satisfaction positive significant effect on employee performance.

Keywords: Transformational Leadership, Transactional Leadership, Job


Satisfaction, Employee Performance.

xvii
INTISARI

Penelitian ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karayawan

serta peran kepuasan kerja sebagai intervening dalam hubungan kepemimpinan

transformasional terhadap kinerja karyawan dan kepemimpinan transaksional

terhadap kinerja karyawan. Kepemimpinan transformasional merupakan

pemimpin yang dapat memberikan mereka ide-ide atau inspirasi, punya visi yang

jelas, serta menyalurkan cara maupun energi yang baik untuk mencapai sesuatu

tujuan organisasi baik yang lebih besar. Kepemimpinan transaksional merupakan

model kepemimpinan di mana seorang pemimpin memberikan arahan kepada

bawahan, serta memberi imbalan dan hukuman atas kinerja mereka serta menitik

beratkan pada tujuan yang ditetapkan dengan memperjelas peran dan tuntutan

tugas. Kepuasan kerja merupakan sikap yang dipunyai pekerja mengenai

pekerjaannya, kepuasan dihasilkan dari persepsi para pekerja mengenai

pekerjaannya. Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang

karyawan secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan tugasnya dengan

tanggung jawab yang diberikan.

Sampel dalam penelitian ini adalah karayawan PT. Lotte Chemical Titan

Nusantara dengan 184 responden. Metode penarikan sampel menggunakan

propotional random sapmling yang artinya pengambilan sempel yang

memperhatikan pertimbangan unsur-unsur atau kategori dalam populasi

penelitian. Pengujian menggunakan SPSS 19 dan hasil menunjukkan adanya

pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan transformasional dan

xviii
transaksional terhadap kepuasan kerja, adanya pengaruh positif dan signifikan

antara kepemimpinan transformasional, kepemimpinan transaksional dan

kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, serta kepuasan kerja sebagai variabel

intervening yang mempengaruhi kepemimpinan transformasional dan

transaksional terhadap kinerja karyawan.

xix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada era sekarang banyak sekali perusahaan-perusahaan berdiri di

berbagai negara. Akan ada banyak masalah yang di hadapi Manajemen

Personalia seperti kemajuan teknologi yang terjadi secara pesat, berbagai

peraturan pemerintah, semakin ketatnya persaingan dalam dunia usaha baik

nasional maupun internasional. Dengan adanya masalah-masalah tersebut maka

untuk menghadapinya manajemen perlu mengelola sumber daya manusia secara

efisien, efektif agar mampu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan

serta memenangkan persaingan.

Agar perusahaan mampu mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaan, bisa memenangkan dalam persaingan yang terjadi serta tetap terkenal

di masyarakat, tentunya keunggulan kompetitif harus di miliki perusahaan itu

sendiri (Nugroho, 2006). Bukan hanya keunggulan kompetitif saja tetapi hal-hal

lain seperti menciptakan sistem yang baik, fokus pada perubahan, melakukan

praktek-praktek manajemen yang menuju keterbukaan, serta kepemimpinan yang

bersifat kolektif itu juga di perlukan. Dengan melibatkan seluruh komponen

perusahaan khususnya komponen sumber daya manusia hal-hal tersebut akan

tercapai. Dalam hal ini, (Suyuthi, Hamzah & Payangan, 2004) penggerak dari

seluruh kegiatan perusahaan salah satunya manusia di mana yang punya peran

penting dalam lingkungan perusahaan adalah sumber daya manusia itu sendiri.

1
2

Agar terwujudnya proses sumber daya manusia yang berkualitas maka perlu

disiapkan berbagai suprastruktur dan infrastruktur yang mendukung.

Di dalam perusahaan ada tujuan organisasi yang harus dicapai oleh sumber

daya manusia yang merupakan penggerak kegiatan perusahaan. Untuk mencapai

tujuan organisasi tersebut diperlukan upaya dengan menciptakan situasi, kondisi

yang dapat mendorong dan memungkinkan karyawan mengembangkan segala

sesuatu yang dimiliki untuk meningkatkan kinerjanya seperti kemampuan dan

keterampilan. (Mathis & Jackson, 2006) Berikut adalah elemen kinerja karyawan

yang umum untuk kebanyakan pekerjaan : kualitas, kuantitas, ketepatan waktu

dari hasil, dan kehadiran. Dengan kinerja karyawan yang baik tujuan organisasi

dalam perusahaan tersebut akan tercapai.

Berdirinya suatu perusahaan pemimpin merupakan faktor yang paling

utama yang menentukan langkah suatu tujuan perusahaan. Untuk mencapai

tujuan organisasi tentu dibutuhkan seorang pemimpin yang bisa membawa

pengaruh positif terhadap anggotanya untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Kepemimpinan merupakan ilmu dan seni mempengaruhi orang maupun kelompok

untuk bertindak seperti yang diharapkan untuk mencapai tujuan secara efektif dan

efisien (Daft, 2006).

Kepemimpinan menjelaskan proses adanya hubungan pemimpin dengan

karyawannya dan bagaimana pemimpin dapat memberi arahan kepada

karyawannya. Seorang pemimpin di sini diharapkan bisa menjadi suatu pendorong

bagi organisasi, termasuk pada karyawannya agar dapat menimbulkan kepuasan

bekerja yang akan meningkatkan kinerja. Di dalam organisasi tidak adanya


3

seorang pemimpin maka organisasi itu tidak akan berjalan menuju arah tujuan

atau target yang sesuai, maka dari itu di dalam organisasi harus ada seorang

pemimpin yang tentunya memimpin, memerintah, membuat kebijakan dan

mengarahkan bawahan atau karyawan agar tujuan dan target perusahaan tercapai.

Bass di dalam (Locander, 2002), mempopulerkan konsep kepemimpinan

yang berkembang pesat adalah konsep kepemimpinan transformasional dan

transaksional. Yang menjadi dasar kepemimpinan transformasional dan

transaksional adalah gaya serta perilaku dan tentunya situasi yang ada dalam

seorang pemimpin. Memang keduanya sangat diperlukan oleh seorang pemimpin

di perusahaan, tetapi seorang pemimpin pasti memiliki gaya kepemimpinan

masing-masing.

Dasar kepemimpinan transformasional yaitu setiap karyawan akan

mengikuti pemimpinnya yang bisa memberi mereka ide-ide, mempunyai visi dan

menyalurkan energi yang positif agar tercapainya tujuan organisasi yang lebih

besar, Wijaya (2005). Kepemimpinan transformasional memberikan dorongan

kepada para pengikutnya agar bekerja sesuai tujuan organisasi demi tercapainya

tujuan tersebut, tidak untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk mencapai prestasi

dan aktualisasi diri. Visi seorang pemimpin akan mengajak para pengikutnya

untuk bekerja sungguh-sungguh agar tercapainya tujuan perusahaan.

Kepemimpinan tranformasional sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

organisasi terlebih lagi gaya kepemimpinan transformasional mampu

menyediakan ide atau solusi dalam pemahaman terkait apa yang membuat seorang
4

pemimpin memiliki pengaruh yang besar bagi karyawannya sehingga dapat

menciptakan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.

Kepemimpinan transaksional tentu sama seperti kepemimpinan

transformasional yang pasti dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan

perusahaan. Kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang selalu

memberi arahan untuk bawahan, memberi imbalan dan hukuman atas kinerja

karyawan mereka dan juga memandu pengikut mereka ke arah tujuan yang

ditetapkan dengan memperjelas peran dan tuntutan tugas, Maulizar (2012).

Kepemimpinan transaksional harus mengetahui dan mengerti terkait apa yang

dibutuhkan dan diinginkan bawahannya serta harus memberikan balikan yang

konstruktif untuk mempertahankan bawahan pada tugasnya. (Sarros & Santora

2001) Prinsip pertukaran kepemimpinan transaksional, harapan pemimpin yaitu

mendapat imbalan kinerja tinggi dari bawahannya sementara pemimpin memberi

imbalan maupun penghargaan yang diingikan atau diharapkan oleh bawahan.

Pemimpin transaksional lebih fokus untuk menyelesaikan segala macam tugas

yang ada di dalam organisasi, tentunya hal ini sangat membantu untuk

peningkatan kinerja karena tugas organisasi yang harus diselesaikan merupakan

target yang harus terpenuhi maka tujuan organisasipun akan tercapai.

Kepemimpinan transformasional dan transaksional tentunya membawa

perubahan bagi perusahaan pada karyawannya. Menurut Bass 2 gaya

kepemimpinan terhadap kepuasan kerja kepemimpinan yang terdiri dari

transformasional dan transaksional yang berlandaskan pada teori Maslow

mengenai hirarki kebutuhan manusia. Dari penjelasan di atas tentunya dengan


5

gaya pemimpin karyawan akan merasa sangat puas bekerja dan pastinya akan

meningkatkan kinerja.

Kepuasan kerja juga menjadi salah satu pendorong meningkatnya kinerja

karyawan. Kepuasan kerja merupakan reaksi dan perasaan seseorang terhadap apa

yang ada disekeliling tempat ia bekerja (Dole & Schroeder, 2001). Reaksi dan

perasaan kepuasan bisa timbul dari apa pekerjaannya, pemimpin, teman kantor,

dan tentu lingkungannya. (Robbins, 2007 ; Kreitner & Kinicki 2005) Kepuasan

kerja bersifat individual mengenai perasaan seseorang terhadap pekerjaannya dan

tingkat kepuasan yang di miliki setiap individu pasti berbeda-beda. Tentu

kepuasan kerja ini faktor yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Peneliti melakukan penelitian di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara

perusahaan yang membuat Poly Ehylene (bijih plastik). Dengan memilih

menggunakan variabel Kepemimpinan Transformasional, Kepemimpinan

Transaksional, Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan. Perusahaan tersebut

mempunyai 340 orang karyawan dengan objek karyawan yang dipilih karena

karyawan merupakan penggerak perusahaan. Yang sudah sedikit peneliti tau di

PT. Lotte Chemical Titan Nusantara setiap ada pencapaian target baru ada bonus

ini sudah menunjukkan sedikit mengenai kepemimpinan transaksional. Hal lain

yaitu adanya motivasi yang ada tetapi tidak terlalu sering dan juga kepuasan yang

biasa saja tentu ini ada masalah terkait kepemimpinan transformasional. Padahal

mengenai kepemimpinan dan kepuasan kerja bagi perusahaan itu sangat di

perlukan dan menjadi sangat yang penting untuk meningkatkan kinerja. Dalam

sumber daya manusia, dengan kepemimpinan transformasional dan transaksional


6

perusahaan akan meningkatkan dan mempertahankan kinerja yang di miliki

perusahaan agar kinerja karyawan terus membaik.

Terdapat 2 research gap pada penelitian ini, di mana research gap yang

pertama terjadi pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Maulizar, Said Musnadi

dan Mukhlis Yunus (2012) yang menyatakan bahwa kepemimpinan

transformasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, sedangkan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Nur Septi Aqmarina, Hamidah Nayati Utami

dan Arik Prasetya (2016) menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional

berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Research gap yang

kedua terjadi pada hubungan antara variabel kepemimpinan transaksional dengan

variabel kinerja karyawan, di mana penelitian yang dilakukan oleh Maulizar, Said

Musnadi dan Mukhlis Yunus (2012) menunjukkan bahwa kepemimpinan

transaksional berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Nur Septi Aqmarina, Hamidah Nayati Utami dan

Arik Prasetya (2016) menyatakan bahwa kepemimpinan transaksional

berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.

Berpijak pada uraian yang telah dijelaskan di atas dan dengan adanya

perbedaan hasil pada penelitian-penelitian di atas. Maka menarik untuk dilakukan

penelitian ulang dan penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul :

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN

TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN

KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Pada

Karyawan PT. LOTTE CHEMICAL TITAN NUSANTARA).


7

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian ini akan menguji sejauh mana pengaruh kepemimpinan

transformasional dan transaksional terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan

kerja sebagai variabel intervening. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti

akan mencoba merumuskan masalah sebagai berikut :

1) Bagaimana pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Kepuasan

Kerja ?

2) Bagaimana pengaruh Kepemimpinan Transaksional terhadap Kepuasan

Kerja ?

3) Bagaimana pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja

Karyawan ?

4) Bagaimana pengaruh Kepemimpinan Transaksional terhadap Kinerja

Karyawan ?

5) Bagaimana pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain :

1) Mendeskripsikan dan menganalisis Kepemimpinan Transformasional

terhadap Kepuasan Kerja.

2) Mendeskripsikan dan menganalisis Kepemimpinan Transaksional terhadap

Kepuasan Kerja.

3) Mendeskripsikan dan menganalisis Kepemimpinan Transformasional

terhadap Kinerja Karyawan.


8

4) Mendeskripsikan dan menganalisis Kepemimpinan Transaksional terhadap

Kinerja Karyawan.

5) Mendeskripsikan dan menganalisis Kepuasan Kerja terhadap Kinerja

Karyawan.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari pemaparan latar belakang di atas, manfaat dari penelitian ini adalah :

1) Bagi dunia akademis diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan ilmu manajemen sumber daya manusia dan dapat dijadikan

penelitian lanjutan, khususnya tentang Kepemimpinan Transformasional

dan Transaksional.

2) Bagi perusahaan manapun penelitian ini diharapkan mampu memberikan

kesimpulan yang dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan untuk

meningkatkan Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan melalui

Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional.

3) Sebagai bahan evaluasi kinerja PT. Lotte Chemical Titan Nusantara dalam

rangka meningkatkan Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan melalui

Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Kepemimpinan Transformasional

Menurut Wijaya (2005) sesuatu yang mendasari kepemimpinan

transformasional yaitu setiap karyawan akan mengikuti pemimpinnya yang dapat

memberikan mereka ide-ide atau inspirasi, punya visi yang jelas, serta

menyalurkan cara maupun energi yang baik untuk mencapai sesuatu tujuan

organisasi baik yang lebih besar. Demikian pula, Keller (2003) mengatakan

bahwa kepemimpinan transformasional adalah sebuah proses untuk meningkatkan

motivasi pemimpin dan karyawan untuk meningkatkan kesadaran karyawan

dengan mendorong idealisme, nilai moral, pembebasan, keadilan, perdamaian,

keseimbangan dan tidak berdasarkan pada emosi, ketakutan maupun cemburu.

Dari pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa kepemimpinan

tranformasional sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan organisasi terlebih

lagi gaya kepemimpinan transformasional mampu menyediakan ide atau solusi

dalam pemahaman terkait apa yang membuat seorang pemimpin memiliki

pengaruh yang besar bagi karyawannya sehingga dapat menciptakan peningkatan

kinerja secara berkelanjutan.

Indikator kepemimpinan transformasional menurut Bass dan Avolio

(1990) adalah sebagai berikut :

1) Kharisma

9
10

Suatu perilaku kepemimpinan transformasional di mana pengikut berusaha

melebihi apa yang dibayangkan. Para pengikut khususnya mengagumi,

menghormati dan percaya sebagaimana pimpinannya.

2) Motivasi Inspiratif

Pimpinan menggunakan berbagai simbol untuk memfokuskan usaha atau

tindakan dan mengekspresikan tujuan dengan cara-cara sederhana. Ia juga

membangkitkan semangat kerja sama tim, antusiasme dan optimisme diantara

rekan kerja dan bawahannya.

3) Stimulasi Intelektual

Upaya memberikan dukungan kepada pengikut untuk lebih inovatif dan

kreatif di mana pemimpin mendorong pengikut untuk menanyakan asumsi,

memunculkan ide baru.

4) Individual Consideration

Kepemimpinan transformasional memberikan perhatian khusus pada

kebutuhan setiap individu untuk berprestasi dan berkembang, dengan jalan

sebagai pelatih, penasihat dan orang terpercaya.

2.1.2 Kepemimpinan Transaksional

Pada dasarnya prinsip kepemimpinan transaksional terkait transaksi atau

pertukaran antara pemimpin dan bawahan. Yukl (2010) mengatakan bahwa

kepemimpinan transaksional yaitu sebuah proses yang melibatkan pertukaran

yang dapat menghasilkan kepatuhan pengikut akan pemimpin tetapi tidak

menghasilkan antusiasme dan komitmen terhadap sasaran tugas. Pertukaran

tersebut didasarkan pada kesepakatan mengenai standar kerja, penugasan kerja,


11

klasifikasi sasaran dan penghargaan. Sedangkan menurut Maulizar (2012)

kepemimpinan transaksional adalah model kepemimpinan di mana seorang

pemimpin memberikan arahan kepada bawahan, serta memberi imbalan dan

hukuman atas kinerja mereka serta menitik beratkan pada tujuan yang ditetapkan

dengan memperjelas peran dan tuntutan tugas.

Dari pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa kepemimpinan

transaksional lebih memfokuskan diri pada penyelesaian tugas-tugas organisasi,

tentunya hal ini sangat membantu untuk peningkatan kinerja karena tugas

organisasi yang harus diselesaikan merupakan target yang harus terpenuhi maka

tujuan organisasipun akan tercapai.

Indikator kepemimpinan transaksional menurut Bass (1990) dalam

Mujiasih dan Hadi (2003) adalah sebagai berikut :

1) Contingent Reward (Imbalan)

Kesepakatan antara atasan dengan bawahan, di mana bawahan akan

mendapatkan penghargaan, pengakuan dan imbalan untuk setiap hasil

pekerjaannya yang memenuhi performansi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pemimpin sebagai atasan juga harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan

bawahannya dan memberikan kejelasan mengenai imbalan apa yang akan

diterima bawahan apabila performansi mereka memuaskan. Selain itu,

pemimpin transaksional bertransaksi dengan bawahan dengan memfokuskan

pada aspek kesalahan yang dilakukan bawahan, menunda keputusan, atau hal-

hal lain yang kemungkinan mempengaruhi terjadinya kesalahan.


12

2) Active Management by Exception (Manajemen Dengan Pengecualian

Aktif)

Pemimpin berusaha mempertahankan prestasi dan cara kerja dari

bawahannya, apabila ada kesalahan pemimpin langsung bertindak

memperbaikinya. Pemimpin secara aktif mencari apa ada kesalahan dan jika

ditemukan akan mengambil tindakan seperlunya. Pemimpin transaksional

menekankan fungsi manajemen sebagai kontrol, pemimpin secara terus

menerus melakukan pengawasan terhadap bawahanya untuk mengantisipasi

adanya kesalahan. Namun demikian apabila terjadi kesalahan pemimpin akan

melakukan tindakan koreksi.

3) Passive Management by Exception (Manajemen Dengan Pengecualian

Pasif)

Pemimpin hanya bertindak jika ada laporan kesalahan, sehingga tanpa ada

informasi maka pemimpin tidak mengambil tindakan. Pemimpin melakukan

intervensi, kritik dan koreksi setelah kesalahan terjadi dan standar atau target

yang telah disepakati tidak tercapai, sehingga pemimpin hanya menunggu

semua proses dalam tugas atau pekerjaan setelah selesai.

2.1.3 Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja sendiri bersifat individual yang menjelaskan tentang

perasaan seorang karyawan terhadap pekerjaannya. Menurut Wexley dan Yulk

(2002), kepuasan kerja adalah perasaan karyawan mengenai pekerjaannya.

Sedangkan Menurut Gibson (1996) kepuasan kerja sebagai sikap yang dipunyai

pekerja mengenai pekerjaannya. Kepuasan dihasilkan dari persepsi para pekerja


13

mengenai pekerjaannya, didasarkan pada faktor lingkungan kerja, seperti kualitas

hubungan seseorang dengan atasan mereka, kualitas lingkungan fisik tempat

mereka bekerja, tingkat pemenuhan pekerjaan mereka, kondisi kerja dan

tunjangan. Karyawan mengeksplorasi hal-hal dengan kepuasan kerja yang penting

baginya (Commander & Dinesh, 2011) dan merasakan tingkat kepuasan.

Dari pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa kepuasan kerja ini faktor

yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Seperti yang sudah di

jelaskan oleh para pendapat ahli di atas, kepuasan kerja menyangkut mengenai

pekerjaannya. Apabila puas tentu pekerjaannya akan selesai dengan cepat dan

tentunya sesuai dengan tujuan dan pastinya kinerja karyawannya meningkat.

Indikator kepuasan kerja menurut Robbins (2007) adalah :

1) Gaji

Upah yang diperoleh seseorang sebanding dengan usaha yang dilakukan

dan sama dengan upah yang diterima oleh orang lain dalam posisi yang sama.

2) Pekerjaan Itu Sendiri

Sejauh mana pekerjaan menyediakan kesempatan seorang untuk belajar

memperoleh tanggung jawab dalam suatu tugas tertentu dan tantangan untuk

pekerjaan yang menarik.

3) Sikap Atasan

Atasan yang memiliki hubungan personal yang baik dengan bawahan serta

mau memahami kepentingan bawahan memberikan kontribusi positif bagi

kepuasan pegawai dan partisipasi bawahan dalam pengambilan keputusan

memberikan dampak positif terhadap kepuasan pegawai.


14

4) Rekan Kerja

Bagi kebanyakan pegawai, rekan kerja merupakan salah satu cara untuk

memenuhi kebutuhan interaksi sosial. Oleh karena itu mempunyai rekan kerja

yang menyenangkan dapat meningkatkan kepuasan kerja.

2.1.4 Kinerja Karyawan

Kinerja dapat didefinisikan menjadi beberapa pengertian seperti menurut

Mangkunegara (2005) mendefinisikan kinerja karyawan adalah hasil kerja yang

dicapai oleh seorang karyawan secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan

tugasnya dengan tanggung jawab yang diberikan. Sedangkan Menurut Thomson

(2002) kinerja sebagai hasil dari apa yang dilakukan oleh karyawan. Thomson

juga mengemukakan bahwa kinerja karyawan dapat dilihat dari keandalan,

inisiatif, kehadiran, sikap, kerjasama dan kualitas kerja yang dihasilkan.

Dari pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa kinerja karyawan hasil kerja

yang dicapai seorang karyawan dalam pelaksanaan tugas dengan tanggung jawab

yang diberikan dan diukur dengan standar tertentu yang telah ditetapkan. Evaluasi

yang dilakukan antara lain hasil kerja apakah sesuai dengan standar, sasaran dan

kriteria yang telah ditetapkan.

Menurut Robbins (2006) indikator untuk mengukur kinerja karyawan

secara individu ada lima indikator, yaitu :

1) Kualitas

Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan

yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan

kemampuan karyawan.
15

2) Kuantitas

Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti

jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

3) Ketepatan Waktu

Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang

dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

4) Efektivitas

Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang,

teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari

setiap unit dalam penggunaan sumber daya.

2.2 Variabel-Variabel Penelitian dan Pengembangan Hipotesis

2.2.1 Hubungan Kepemimpinan Transformasional dengan Kepuasan Kerja

Perilaku-perilaku pemimpin transformasional mempengaruhi kepuasan

kerja dan kepuasan bawahan terhadap pemimpinnya. Individu-individu

mempersepsikan bahwa pemimpin yang memerankan perilaku-perilaku

kepemimpinan transformasional cenderung memiliki tingkat kepuasan kerja yang

sangat tinggi. Judge dan Bono (2000) dalam Pareke (2004), menjelaskan bahwa

adanya hubungan antara kepuasan kerja dengan perilaku-perilaku pemimpin

transformasional ini disebabkan karena salah satu aspek kepuasan kerja, yaitu

pengawasan. Pengawasan yang disediakan pemimpin melalui perhatian individual

dan motivasi inspirasional akan mampu membuat para bawahan untuk melakukan

pekerjaannya dengan baik.


16

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nur Septi Aqmarina, Hamidah

Nayati Utami dan Arik Prasetya (2016) menyatakan bahwa kepemimpinan

transformasional berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan

uraian di atas serta didukung oleh penelitian sebelumnya, maka disusun hipotesis :

H1 : Ada pengaruh antara Kepemimpinan Transformasional terhadap


Kepuasan Kerja

2.2.2 Hubungan Kepemimpinan Transaksional dengan Kepuasan Kerja

Imbalan yang dikejar oleh atasan dan bawahan lebih bersifat ekonomi

telah tercapai dengan baik dipenuhi oleh pemimpin dan sebagai balasannya

pemimpin mendapatkan imbalan berupa kinerja bawahan yang baik maka

kepemimpinan transaksional berpengaruh terhadap kepuasan kerja (Mamesah,

2009). Semakin baik kepemimpinan transaksional yang diterapkan oleh seorang

pemimpin, semakin tinggi kepuasan kerja karyawan (Suyuthi, 2011).

Kepemimpinan transaksional dengan kepuasan kerja akan berpengaruh juga

karena adanya titik temu antara balas jasa hasil kerja karyawan dari organisasi

dengan tingkat nilai balas jasa yang diinginkan karyawan dari pemimpinnya.

Hasil penelitian yang dilakukan Sagung Diah Putri Utami dan I Wayan

Suana (2015) juga menyatakan bahwa kepemimpinan transaksional berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik

hipotesis sebagai berikut :

H2 : Ada pengaruh antara Kepemimpinan Transaksional terhadap


Kepuasan Kerja
17

2.2.3 Hubungan Kepemimpinan Transformasional dengan Kinerja

Karyawan

Kepemimpinan transformasional merupakan pemimpin yang memberikan

dorongan kepada para pengikutnya untuk bekerja mencapai sebuah tujuan

organisasi, bukan untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk mencapai prestasi dan

aktualisasi diri. Visi dari seorang pemimpin akan memberikan para pengikutnya

untuk melakukan kerja keras untuk mencapai tujuan perusahaan. Kepemimpinan

tranformasional sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan organisasi terlebih

lagi gaya kepemimpinan transformasional mampu menyediakan ide atau solusi

dalam pemahaman terkait apa yang membuat seorang pemimpin memiliki

pengaruh yang besar bagi karyawannya sehingga dapat menciptakan peningkatan

kinerja secara berkelanjutan.

Kepemimpinan transformasional seperti karisma, pengaruh idealis,

motivasi inspirasional, stimulasi intelektual dan pertimbangan individu memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Suharto, 2005). Seorang

pemimpin memiliki kemampuan untuk mengubah lingkungan kerja, motivasi

kerja, pola kerja dan nilai kerja dirasakan bawahan sehingga mereka lebih mampu

mengoptimalkan kinerja dengan tujuan organisasi (Bass & Avolio, 2003).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Maulizar, Said Musnadi dan Mukhlis

Yunus (2012) menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan. Sejalan dengan itu, hasil penelitian yang

dilakukan oleh James Talitu, Victor P.K Lengkong dan Greis M. Sendow (2014)
18

juga menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik hipotesis :

H3 : Ada pengaruh antara Kepemimpinan Transformasional terhadap


Kinerja Karyawan

2.2.4 Hubungan Kepemimpinan Transaksional dengan Kinerja Karyawan

Dasar pada prinsip kepemimpinan transaksional yaitu transaksi atau

pertukaran antara pemimpin dengan bawahan. Pemimpin memberikan imbalan

atau penghargaan tertentu jika bawahan mampu memenuhi harapan pemimpin,

sementara bawahan berusaha memenuhi harapan pemimpin. Di sini tercipta

hubungan mutualisme dan kontribusi kedua belah pihak akan memperoleh

imbalan (Bass, 2003; Humphreys, 2002; Liu, 2003; Yammarino, 1993). Dengan

adanya hubungan mutualisme ini bisa membuat kinerja karyawan lebih baik.

Kepemimpinan transaksional yang melakukan transaksi memotivasi para

pengikut dengan menyerukan kepentingan pribadi para pengikut (Burns, 1978),

ini menambah meyakinkan bawahan untuk terus bekerja lebih baik,

menyelesaikan pekerjaan yang diharapkan oleh pemimpin dan meningkatkan

kinerjanya agar imbalan yang diberi sesuai dengan yang diinginkan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Maulizar, Said Musnadi dan Mukhlis

Yunus (2012) menyatakan bahwa kepemimpinan transaksional berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan. Sejalan dengan itu, hasil penelitian yang

dilakukan oleh James Talitu, Victor P.K Lengkong dan Greis M. Sendow (2014)

juga menyatakan bahwa kepemimpinan transaksional berpengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik hipotesis :


19

H4 : Ada pengaruh antara Kepemimpinan Transaksional terhadap Kinerja


Karyawan

2.2.5 Hubungan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Karyawan

Hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja berasal dari pernyataan

Robbins (2008) karyawan yang bahagia (puas) adalah karyawan yang produktif.

Karena pekerja yang puas cenderung ingin semakin terlibat dalam pekerjaan

sehingga lebih produktif. Kepuasan kerja yang tinggi terhadap pekerjaannya akan

dapat melakukan pekerjaan dengan baik, tenang, dapat menangani masalah

dengan cepat, tanggung jawab terhadap tugasnya sehingga kualitas dan kuantitas

pekerjaan yang dihasilkan sesuai standar dan pada saatnya akan meningkatkan

kinerja karyawan.

Kepuasan kerja yang didapatkan oleh karyawan akan dijadikan motivasi

untuk bekerja dengan kinerja tinggi. Karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja,

kinerja karyawan tersebut biasanya lebih baik daripada karyawan yang tidak

memperoleh kepuasan kerja (Wibowo, 2007). Kepuasan kerja merupakan respon

emosional dan efektifitas yang berdampak pada aspek pekerjaan.

Hasil penelitian yang dilakukan Titik Rosnani (2012) menyatakan bahwa

kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Sejalan dengan

itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Putu Yudha Asteria Putri dan Made

Yenni Latrini (2013) juga menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik

hipotesis :

H5 : Ada pengaruh antara Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan


20

2.3 Model Empirik

Dalam era sekarang semakin banyak perusahaan-perusahaan berdiri di

berbagai negara dan semakin ketatnya persaingan dalam dunia usaha baik

nasional maupun internasional. Dengan begitu perusahaan membutuhkan

karyawan-karyawan yang mampu menciptakan produktifitasnya dengan baik serta

membutuhkan seorang pemimpin yang mempunyai gaya memimpin untuk

membawa perusahaan pada tujuannya. Kepemimpinan transformasional dan

kepemimpinan transaksional adalah gaya pemimpin yang mempunyai

karakteristik sangat baik untuk mendorong kinerja karyawan dalam perusahaan.

Dengan gaya kepemimpinan yang mempunyai karakteristik sangat baik seperti

kepemimpinan transformasional dan transaksional akan berpengaruh kepada

kinerja karyawan. Gaya seorang pemimpin juga bisa mempengaruhi kepuasan

kerja yang didapat oleh karyawan. Dalam hal ini, karakteristik kepemimpinan

transformasional dan transaksional yang sangat baik juga tentunya akan

berpengaruh terhadap kepuasan kerja yang didapat oleh karyawan. Dengan

kepuasan kerja yang didapat tentu juga akan berpengaruh terhadap kinerja

karyawan. Semakin besar tingkat kepuasan kerja yang didapat oleh karyawan

akan meningkatkan semangat kinerja karyawan sehingga karyawan tersebut bisa

menghasilkan produktifitas yang baik. Berdasarkan uraian variabel-variabel di

atas kerangka pemikiran-pemikiran ini dapat digambarkan sebagai berikut :


21

Kepemimpinan
Transformasional
(KTr)
H3
H1
11 Kepuasan Kinerja
Kerja Karyawan
(KK) H5 (KKy)
11
H2
11 H4
Kepemimpinan 11
Transaksional
(KTs)

Gambar 2.1
Model Empirik
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Adapun penelitian eksplanatori

menurut Sugiyono (2012) adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan

kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel

dengan variabel yang lainnya. Penelitian ini juga berguna untuk mendukung atau

menolak teori atau hipotesis dari hasil suatu penelitian yang sudah ada.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012) populasi merupakan wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi di dalam penelitian adalah seluruh karyawan yang bekerja di PT. Lotte

Chemical Titan Nusantara yang berjumlah 340 karyawan.

(Sumber Data : Bagian Human Resource, 2017)

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Metode penarikan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel

22
23

yang memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk

menjadi sampel. Jenis teknik probability sampling yang digunakan adalah

Propotional random sapmling. Teknik Propotional random sampling merupakan

teknik pengambilan sempel yang memperhatikan pertimbangan unsur-unsur atau

kategori dalam populasi penelitian.

Berdasarkan data dari bagian Human Resource, karyawan PT. Lotte

Chemical Titan Nusantara berjumlah 340. Dalam menentukan sampel penelitian

ini menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :

n=

Dimana:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang dapat ditolerir yaitu sebesar 5%. Peneliti menggunakan rumus Slovin

diatas dan diperoleh :

n =

n = = 183,78

Berdasarkan perhitungan di atas maka sampel yang diambil dalam

penelitian ini bila dibulatkan sebesar 184 responden. Sehingga sampel yang

digunakan dalam penelitian ini sebanyak 184 karyawan.


24

Namun ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis

penelitiannya. Maka sampel pada penelitian ini sebanyak 184 responden

karyawan di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara. Kriteria-kriteria yang

digunakan adalah karyawan setiap divisi (Divisi Marketing & Business

Development, Manufacturing dan Finance). Dari setiap divisi telah diketahui

jumlah karyawan yang didapat dari data bagian Human Resource PT. Lotte

Chemical Titan Nusantara. Pembagian sampel disetiap divisi menyesuaikan

proporsi pada jumlah karyawan masing-masing divisi. Berikut adalah pembagian

sampel :

Tabel 3.1
Pembagian Jumlah Sampel

No Divisi Jumlah Karyawan Responden


Marketing & Business
1 51 31
Development
2 Manufacturing 255 110
3 Finance 68 43
Jumlah 340 184
Sumber Data : Bagian Human Resource, 2017

Dari tabel di atas jumlah sampel yang paling banyak adalah divisi Manufacturing,

karena jumlah karyawannya memang lebih banyak daripada divisi lainnya.

3.3 Sumber dan Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Sumber Data

1) Data Primer

Merupakan data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak

tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini
25

harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu

orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai

sarana mendapatkan informasi ataupun data (Umi Narimawati, 2008).

Data primer dalam penelitian ini didapatkan dari responden. Data ini

diambil berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada responden yang telah

memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

2) Data Sekunder

Menurut Uma Sekaran (2011) data sekunder adalah data yang mengacu

pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Sumber data

sekunder adalah catatan atau dokumentasi perusahaan, publikasi pemerintah,

analisis industri oleh media, situs web, internet dan lain sebagainya. Dalam hal

ini peneliti memperoleh data sekunder dari data penelitian sebelumnya yang

telah dilakukan oleh peneliti lain dan terkait dengan topik penelitian yang

diteliti.

3.3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan 2 cara, yaitu dengan penelitian lapangan untuk mendapatkan data

primer dan penelitian kepustakaan untuk mendapatkan data sekunder. Metode

pengumpulan data primer dilakukan dengan cara kuesioner dan pengumpulan data

sekunder dengan cara dokumentasi.

1) Kuesioner

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi sekumpulan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden


26

untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012). Pengumpulan data primer dalam

penelitian ini yaitu melalui cara menyebarkan kuesioner kepada responden

yang sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya, untuk

mengetahui tanggapan tentang variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini

untuk mengukur pendapat responden digunakan skala likert yaitu skala 5 opsi.

Skala yang akan dipakai yaitu :

1) Sangat Tidak Setuju (STS) = Angka 1

2) Tidak Setuju (TS) = Angka 2

3) Cukup Setuju (CS) = Angka 3

4) Setuju (S) = Angka 4

5) Sangat Setuju (SS) = Angka 5

2) Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2012) dokumen merupakan catatan peristiwa yang

sudah berlalu. Dokumen bisa dalam bentuk tulisan dan gambar dari seseorang.

Dokumen yang berbentuk tulisan yaitu seperti jurnal penelitian, buku.

Dokumen yang berbentuk gambar misalnya sketsa, gambar hidup dan foto.

Metode pengumpulan data dokumentasi ini diperoleh dari jurnal penelitian

yang berkaitan dengan topik penelitian yang diteliti, buku dan dari internet.

Metode ini digunakan untuk mendapatkan dan mengumpulkan informasi yang

akurat kaitannya dengan data yang akan digunakan untuk keperluan

penelitian.
27

3.4 Variabel dan Indikator

3.4.1 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2012) variabel penelitian adalah suatu atribut, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat tiga

macam variabel penelitian, yaitu :

1) Variabel Independen

Variabel independen disebut juga variabel bebas, yaitu variabel yang

mempengaruhi timbulnya variabel dependen atau terikat (Sugiyono, 2012).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kepemimpinan Transformasional

(KTr) dan Kepemimpinan Transaksional (KTs).

2) Variabel Intervening

Variabel intervening disebut juga variabel penghubung, yaitu variabel

yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen

menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diukur (Sugiyono,

2012). Variabel intervening pada penelitian ini adalah Kepuasan Kerja (KK).

3) Variabel dependen

Variabel dependen disebut juga variabel terikat, yaitu variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas

(Sugiyono, 2012). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah adalah Kinerja

Karyawan (KKy).
28

3.4.2 Definisi Operasional dan Indikator

Tabel 3.2
Definisi Operasional dan Indikator

No Variabel Definisi Indikator Skala


Operasional Pengukuran
1 Kepemim- Kepemimpinan 1) 1) Kharisma Skala Likert
pinan Tranformasional 2) 2) Motivasi Inspiratif 1-5
Transfor-adalah pemimpin 3) 3) Stimulasi Intelektual
masional yang memotivasi 4) 4) Individual
bawahan untuk Consideration
bekerja demi
tercapainya sasaran Bass dan Avolio (1990)
organisasi.
2 Kepemim- Kepemimpinan 1) 1) Contingent Reward Skala Likert
pinan Transaksional 2) 2) Active Management 1-5
Transak- merupakan by Exception
sional kepemimpinan (Manajemen dengan
yang melakukan Pengecualian Aktif)
transaksi 3) 3) Passive Management
memotivasi para by Exception
pengikut dengan (Manajemen dengan
menyerukan Pengecualian Pasif)
kepentingan pribadi
para pengikut. Bass (1990) dalam
Mujiasih dan Hadi
(2003)
3 Kepuasan Kepuasan kerja
1) 1) Gaji Skala Likert
Kerja merupakan 2) 2) Pekerjaan Itu Sendiri 1-5
perasaan seseorang 3) 3) Sikap Atasan
terhadap sesuatu 4) Rekan Kerja
yang ada
disekeliling tempat Robbins (2007)
ia bekerja.
4 Kinerja Kinerja merupakan 1) Kualitas Skala Likert
Karyawan suatu hasil dari 2) Kuantitas 1-5
aktivitas kerja 3) Ketepatan Waktu
karyawan 4) Efektivitas
berdasarkan tugas
dan tanggung jawab
yang diberikan. Robbins (2006)
29

3.5 Teknik Analisis Data

3.5.1 Uji Instrumen

3.5.1.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dapat dikatakan valid apabila pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut (Ghozali, 2009). Jadi, validitas adalah mengukur apakah pertanyaan

dalam kuesioner yang sudah dibuat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak

diukur.

Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi

antara skor masing-masing pertanyaan dengan total skor pertanyaan. Perhitungan

dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Uji validitas dapat diketahui

dengan melihat r hitung dan r tabel, apabila r hitung > r tabel (pada taraf

signifikansi 5%), maka dapat dikatakan item pertanyaan tersebut valid dan

apabila r hitung < r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat dikatakan item

pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2009).

3.5.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas berhubungan dengan masalah ketepatan dari suatu data. Uji

reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator

dari variabel. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel apabila jawaban responden

pada pernyataan di kuesioner tetap konsisten dari waktu ke waktu. Jawaban harus

konsisten dan tidak boleh dijawab acak oleh responden karena masing-masing
30

pertanyaan hendak mengukur hal yang sama. Jika jawaban terhadap indikator ini

acak, maka dapat dikatakan bahwa kuesioner tidak reliabel.

Pengukuran reliabilitas bisa diukur dengan One Shot atau pengukuran

sekali saja. Dalam hal ini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya

dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban

pertanyaan. Alat yang digunakan untuk mengukur reliabilitas adalah Cronbach

Alpha. Kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel dikatakan reliabel,

jika hasil α > 0.60 dan jika hasil α < 0.60 maka kuesioner yang digunakan untuk

mengukur variabel tidak reliabel (Ghozali, 2009).

3.5.2 Pengujian Hipotesis

3.5.2.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat. Dimana model pengaruh tersebut disusun dalam

fungsi atau persamaan sebagai berikut :

KK = a1KTr + a2KTs + e

KKy = b1KTr + b2KTs + b3KK + e

Keterangan :

KTr = Kepemimpinan Transformasional

KTs = Kepemimpinan Transaksional

KK = Kepuasan Kerja

KKy = Kinerja Karyawan

a1, a2, b1, b2, b3 = Koefisien Regresi

e = Faktor Gangguan
31

3.5.2.2 Uji t

Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen secara

parsial atau sendiri berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Uji t dapat

dilakukan dengan dua cara, yaitu cara yang pertama dengan membandingkan t

hitung dengan t tabel, dengan tingkat signifikansi sebesar 5 %. Dasar pengambilan

keputusannya adalah apabila nilai t hitung > t tabel maka itu artinya variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen, dan sebaliknya apabila nilai

t hitung < t tabel maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen. Cara yang kedua yaitu berdasarkan nilai signifikansi hasil output SPSS

dengan tingkat signifikansi sebesar 5 % atau 0,05. Apabila nilai signifikansi <

0,05 maka itu artinya variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen, dan sebaliknya apabila nilai signifikansi > 0,05 maka

itu artinya variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen.

3.5.2.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) berguna untuk mengetahui seberapa besar

kontribusi pengaruh yang diberikan oleh variabel independen terhadap variabel

dependen. Besarnya nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai 1. Semakin

besar nilai koefisien determinasi maka akan semakin baik, karena apabila

koefisien determinasi semakin besar atau mendekati 1 maka sumbangan pengaruh

yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat semakin besar atau kuat.

Sebaliknya apabila koefisien determinasi semakin kecil mendekati 0 maka


32

sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil atau

lemah.

3.5.3 Uji Sobel Test

Uji sobel test digunakan untuk mengetahui hasil mediasi antara variabel

independen dengan variabel dependen. Variabel intervening merupakan variabel

antara yang fungsinya memediasi hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen (Ghozali, 2011). Dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah

variabel Kepuasan Kerja (KK) mampu menjadi variabel intervening antara

Kepemimpinan Transformasional (KTr) dan Kepemimpinan Transaksional (KTs)

terhadap Kinerja Karyawan (KKy), maka digunakan uji sobel test. Uji sobel test

dalam penelitian ini menggunakan calculation for the sobel test yang dapat

diakses di http://www.danielsoper.com dengan analisis jika t statisticnya > 1,96

dan nilai p-value < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada

pengaruh signifikan yang berarti juga pengujian mampu menjadi variabel

intervening.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Responden yang dipilih dalam penelitian ini merupakan semua karyawan

PT. Lotte Chemical Titan Nusantara yang telah memenuhi kriteria-kriteria yang

sudah ditentukan sebelumnya, yaitu merupakan karyawan dari salah satu divisi

Marketing & Business Development, Manufacturing, Finance. Berdasarkan dari

jawaban responden yang telah di kumpulkan sebelumnya, maka responden

tersebut dapat menurut jenis kelamin, usia, lama bekerja dan pendidikan terakhir

responden.

4.1.1 Deskripsi Responden

Berdasarkan hasil dari jawaban 184 responden yang diperoleh dari

karyawan PT. Lotte Chemichal Titan Nusantara yang telah memenuhi kriteria

untuk dijadikan responden. Maka deskripsi karakteristik dari responden yang

digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Identitas berdasarkan jenis kelamin responden yang digunakan dalam

penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut :

33
34

Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Uraian Jumlah Persen (%)


1 Laki-laki 96 96
2 Perempuan 88 88
Total 184 184
Sumber : Data primer yang diolah penulis, 2018

Di dalam tabel 4.1 menjelaskan dari 184 responden yang diteliti, bahwa

sebanyak 96 orang yaitu responden berjenis kelamim laki-laki dan untuk

sebagiannya yaitu responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 88

orang. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan karyawan PT. Lotte Chemical

Titan Nusantara didominasi oleh karyawan bejenis kelamin laki-laki, karena

karyawan laki-laki yang paling diutamakan dalam bekerja.

2) Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Identitas berdasarkan usia responden yang dipakai sebagai sampel di

penelitian ini :

Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persen (%)


1 23-35 Tahun 3 3
2 36-45 Tahun 89 89
3 46-55 Tahun 64 64
4 >55 Tahun 28 28
Total 184 184
Sumber : Data primer yang diolah penulis, 2018

Di dalam tabel 4.2 menjelaskan dari 184 responden yang diteliti, bahwa

yang paling dominan usia responden yaitu pada usia 36-45 tahun sebanyak 89
35

karyawan (89%), responden pada usia 46-55 tahun sebanyak 64 orang (64%),

responden pada usia >55 tahun sebanyak 28 orang (28%) dan responden pada usia

23-35 tahun sebanyak 3 orang (3%) adalah usia responden yang jumlahnya paling

sedikit. Hal ini mengindikasikan bahwa karyawan PT. Lotte Chemichal Titan

Nusantara pada usia 36-45 tahun memiliki pengalaman bekerja yang mana

mempunyai kinerja yang bagus dalam bekerja.

3) Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Identitas berdasarkan lama bekerja responden yang digunakan dalam

penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja

No Lama Bekerja Jumlah Persen (%)


1 1-5 Tahun 39 39
2 6-10 Tahun 49 49
3 11-15 Tahun 43 43
4 >15 Tahun 53 53
Total 184 184
Sumber : Data primer yang diolah penulis, 2018

Di dalam tabel 4.3 menjelaskan dari 184 responden yang diteliti, bahwa

lama bekerja responden yang paling banyak atau dominan adalah >15 tahun yaitu

sebanyak 53 karyawan (53%), responden yang lama bekerja 11-15 tahun sebanyak

43 orang (43%), responden yang lama bekerja 6-10 tahun sebanyak 49 orang

(49%) dan responden yang lama bekerja 1-5 tahun sebanyak 39 orang (39%). Hal

ini mengindikasikan bahwa karyawan PT. Lotte Chemichal Titan Nusantara yang

lama bekerja >15 tahun memiliki hubungan dekat dengan lingkungan tempat

karyawan bekerja, dekat dengan semua karyawan terutama seorang atasan, dengan
36

begitu karyawan nyaman sehingga lebih lama bekerja di PT. Lotte Chemichal

Titan Nusantara dan mengenal semua sifat dan karakter lingkungan serta

karyawan maupun atasan.

4) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Identitas berdasarkan pendidikan terakhir responden yang digunakan

dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan
No Jumlah Persen (%)
Terakhir
1 SLTA/Sederajat 49 49
2 Sarjana 89 89
3 Pascasarjana 46 46
Total 184 184
Sumber : Data primer yang diolah penulis, 2018

Di dalam tabel 4.4 menjelaskan dari 184 responden yang diteliti, bahwa

pendidikan terakhir responden yang paling banyak atau dominan adalah sarjana

yaitu sebanyak 89 karyawan (89%), pendidikan terakhir responden

SLTA/sederajat sebanyak 49 orang (49%), pendidikan terakhir responden

pascasarjana sebanyak 46 orang (46%). Hal ini mengindikasikan bahwa

karyawan PT. Lotte Chemichal Titan Nusantara rata-rata pendidikan terakhirnya

yaitu sarjana yang mana memiliki tekad yang besar dalam bekerja.

4.2 Statistik Deskriptif Responden

Analisis ini bertujuan untuk meninjau jawaban dari responden terhadap

masing-masing pertanyaan yang menjadi instrumen penelitian ini. Untuk


37

mendapatkan gambaran mengenai derajat persepsi responden atas variabel yang

diteliti, sebuah angka indeks dapat dikembangkan (Augusty Ferdinand, 2006). Hal

ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran deskriptif mengenai responden

penelitian ini, khususnya mengenai variabel-variabel penelitian yang digunakan.

Analisis ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis indeks, untuk

menggambarkan persepsi responden atas item-item pertanyaan yang diajukan

menggunakan skala likert. Maka perhitungan indeks jawaban responden dilakukan

dengan rumus sebagai berikut :

Nilai Indeks = ((F1x1) + (F2x2) + (F3x3) + (F4x4) + (F5x5) / 5) Dimana :

F1 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab 1

F2 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab 2

F3 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab 3

F4 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab 4

F5 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab 5

Kuesioner penelitian ini, angka jawaban responden tidak dimulai dari

angka 0, tetapi dari angka 1 hingga 5. Maka dari itu angka indeks yang dihasilkan

akan dimulai dari angka 20 hingga 100 dengan rentang 80. Dalam penelitian ini

digunakan kriteria 3 kotak dibagi 3 dan menghasilkan rentang sebesar 26,66.

Rentang tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan indeks persepsi

konsumen terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut :

73,34 – 100,00 = Tinggi

46,67 – 73,33 = Sedang


38

20,00 – 46,66 = Rendah

4.2.1 Statistik Deskriptif Responden Kepemimpinan Transformasional

Variabel kepemimpinan transformasional pada kuesioner ini dibentuk oleh

4 indikator-indikator pertanyaan. Hasil tanggapan terhadap variabel

kepemimpinan transformasional dapat dijelaskan pada tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5
Statistik Deskriptif Responden Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan
Transformasional Rata-
Indikator Jumlah Kategori
STS TS CS S SS Rata
1 2 3 4 5
Jumlah 0 4 103 77
1
0 0 12 412 385 809 161,8 Tinggi
Jumlah 0 5 106 73
2
0 0 15 424 365 804 160,8 Tinggi
Jumlah 2 5 86 91
3
0 4 15 344 455 818 163,6 Tinggi
Jumlah 0 6 103 75
4
0 0 18 412 375 805 161 Tinggi

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa jawaban dari pertanyaan pertama

sampai pertanyaan terakhir memiliki kategori rata-rata yang tinggi. Dimana faktor

kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan,

oleh karena itu di dalam meningkatkan kinerja karyawan diharapkan memiliki

pemimpin dengan karakter transformasional.


39

4.2.2 Statistik Deskriptif Responden Kepemimpinan Transaksional

Variabel kepemimpinan transaksional pada kuesioner ini dibentuk oleh 4

indikator-indikator pertanyaan. Hasil tanggapan terhadap variabel kepemimpinan

transaksional dapat dijelaskan pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6
Statistik Deskriptif Responden Kepemimpinan Transaksional

Kepemimpinan Transaksional
Rata-
Indikator Jumlah Kategori
STS TS CS S SS Rata
1 2 3 4 5
Jumlah 0 3 103 78
1
0 0 9 412 390 811 162,2 Tinggi
Jumlah 0 3 94 87
2
0 0 9 376 435 820 164 Tinggi
Jumlah 0 3 99 82
3
0 0 9 396 410 815 163 Tinggi

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa pertanyaan pertama sampai

pertanyaan terakhir memiliki kategori rata-rata yang tinggi. Hal ini menunjukkan

bahwa kepemimpinan transaksional sangat diperlukan di dalam meningkatkan

kinerja pada karyawan.

4.2.3 Statistik Deskriptif Responden Kepuasan Kerja

Variabel kepuasan kerja pada kuesioner ini dibentuk oleh 4 indikator-

indikator pertanyaan. Hasil tanggapan terhadap variabel kepuasan kerja dapat

dijelaskan pada tabel 4.7 berikut :


40

Tabel 4.7
Statistik Deskriptif Responden Kepuasan Kerja

Kepasan Kerja
Rata-
Indikator Jumlah Kategori
STS TS CS S SS Rata
1 2 3 4 5
Jumlah 1 5 89 89
1
0 2 15 356 445 818 163,6 Tinggi
Jumlah 0 3 94 87
2
0 0 9 376 435 820 164 Tinggi
Jumlah 0 3 106 75
3
0 0 9 424 375 808 161,6 Tinggi
Jumlah 1 5 99 79
4
0 2 15 396 395 808 161,6 Tinggi

Pada tabel di atas menunjukkan pertanyaan pertama sampai terakhir

memiliki rata-rata kategori yang tinggi. Hal ini menunjukkan kepuasan kerja di

dalam suatu perusahaan atau yang lainnya dapat meningkatkan kinerja para

karyawan apabila seseorang puas terhadap pekerjaannya maka mereka akan lebih

berkomitmen terhadap organisasi dengan menunjukkan kinerja yang optimal.

4.2.4 Statistik Deskriptif Responden Kinerja Karyawan

Variabel kinerja karyawan pada kuesioner ini dibentuk oleh 4 indikator-

indikator pertanyaan. Hasil tanggapan terhadap variabel kinerja karyawan dapat

dijelaskan pada tabel 4.8 berikut :


41

Tabel 4.8
Statistik Deskriptif Responden Kinerja Karyawan

Kinerja Karyawan
Rata-
Indikator Jumlah Kategori
STS TS CS S SS Rata
1 2 3 4 5
Jumlah 0 8 100 76
1
0 0 24 400 380 804 160,8 Tinggi
Jumlah 1 4 103 76
2
0 2 12 412 380 806 161,2 Tinggi
Jumlah 1 6 105 72
3
0 2 18 420 360 800 160 Tinggi
Jumlah 0 7 106 71
4
0 0 21 424 355 800 160 Tinggi

Pada tabel di atas menunjukkan pertanyaan pertama sampai terakhir

memiliki rata-rata kategori yang tinggi. Hal ini menunjukkan peningkatan kinerja

pada perusahaan sangatlah penting dikarenakan semakin meningkat kinerja suatu

karyawan akan meningkatkan kualitas produktifitas karyawan tersebut dan selain

itu setiap perusahaan selalu diharapkan karyawan mempunyai prestasi, karena

dengan memiliki karyawan yang berprestasi akan memberikan sumbangan yang

optimal bagi perusahaannya.

4.3 Uji Instrumen

4.3.1 Uji Validitas

Hasil uji validitas pada item-item pertanyaan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :


42

Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas

Item
Variabel r hitung r tabel Keterangan
Pertanyaan
1 0,765
Kepemimpinan 2 0,682
0,165 Valid
Transformasional 3 0,737
4 0,715
1 0,809
Kepemimpinan
2 0,759 0,165 Valid
Transaksional
3 0,698
1 0,791
2 0,745
Kepuasan Kerja 0,165 Valid
3 0,817
4 0,852
1 0,757
2 0,847
Kinerja Karyawan 0,165 Valid
3 0,728
4 0,737
Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Hasil uji validitas pada tabel 4.9 dapat dijelaskan bahwa semua item

pertanyaan dari masing-masing variabel semuanya valid dan nilai r hitung dari

semua item pertanyaan lebih besar dari nilai r tabel 0,165, sehingga dapat

diartikan bahwa data kuesioner valid dan kuesioner tersebut dapat digunakan

untuk penelitian.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas pada instrument penelitian dengan menghitung nilai

Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel, jika nilai alpha > 0,6. Hasil uji

reliabilitas pada penelitian ini adalah sebagai berikut :


43

Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Kriteria

Kepemimpinan Alpha
0,725 Reliabel
Transformasional
Kepemimpinan Transaksional 0,624 Reliabel
Kepuasan Kerja 0,813 Reliabel
Kinerja Karyawan 0,767 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Hasil uji reliabilitas pada tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa semua item

pertanyaan dari masing-masing variabel semuanya reliabel dan nilai cronbach

alpha dari semua variabel lebih besar dari 0,6, sehingga dapat diartikan kuesioner

tersebut dapat digunakan untuk penelitian.

Tabel 4.11
Rangkuman Pengujian Hipotesis

Adjusted
Variabel Variabel
Persamaan Beta t hitung Sign R Hipotesis
Terikat Bebas
Square
H1
KTr 0,485 7,825 0,000
Diterima
1 KK 0,445
H2
KTs 0,292 4,717 0,000
Diterima
H3
KTr 0,404 7,506 0,000
Diterima
H4
2 KKy KTs 0,122 2,468 0,015 0,687
Diterima
H5
KK 0,440 7,872 0,000
Diterima
Sumber : Data primer yang diolah penulis, 2018

Keterangan :

KTr = Kepemimpinan Transformasional

KTs = Kepemimpinan Transaksional

KK = Kepuasan Kerja
44

KKy = Kinerja Karyawan

4.4 Pengujian Hipotesis

4.4.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat. Dimana model pengaruh tersebut disusun dalam

fungsi atau persamaan.

Berdasarkan tabel 4.11 rumus persamaan regresi 1 sebagai berikut :

KK = a1KTr + a2KTs + e

KK = 0,485 KTr + 0,292 KTs + e

Berdasarkan persamaan regresi 1 tersebut dapat diartikan bahwa :

1) Variabel kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja memiliki

nilai koefisien regresi sebesar 0,485 dan bernilai positif, hal ini menunjukkan

semakin baik kepemimpinan transformasional maka akan semakin bertambah

kepuasan kerja seorang karyawan.

2) Variabel kepemimpinan transaksional terhadap kepuasan kerja memiliki nilai

koefisien regresi sebesar 0,292 dan bernilai positif, hal ini menunjukkan

semakin baik kepemimpinan transaksional maka akan semakin bertambah

kepuasan kerja seorang karyawan.

Adapun rumus persamaan regresi 2 berdasarkan tabel 4.11 sebagai berikut :

KKy = b1KTr + b2KTs + b3KK + e

KKy = 0,404 KTr + 0,122 KTs + 0,440 KK + e


45

Berdasarkan persamaan regresi 2 tersebut dapat diartikan bahwa :

1) Variabel kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan memiliki

nilai koefisien regresi sebesar 0,404 dan benilai positif, hal ini menunjukkan

semakin baik kepemimpinan transformasional maka akan semakin meningkat

kinerja seorang karyawan.

2) Variabel kepemimpinan transaksional terhadap kinerja karyawan memiliki

nilai koefisien regresi sebesar 0,122 dan bernilai positif, hal ini menunjukkan

semakin baik kepemimpinan transaksional maka akan semakin meningkat

kinerja seorang karyawan.

3) Variabel kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan memiliki nilai koefisien

regresi sebesar 0,440 dan bernilai positif, hal ini menunjukkan semakin

bertambahnya kepuasan kerja seorang karyawan maka akan semakin

meningkat kinerja seorang karyawan.

4.4.2 Uji t

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dijelaskan hasil pengujian hipotesis sebagai berikut :

1) Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kepuasan Kerja

Pada tabel 4.11 pengaruh variabel kepemimpinan transformasional

terhadap kepuasan kerja memiliki nilai sig sebesar 0,000 dan nilai t hitung sebesar

7,825. Dari taraf sig 5% didapat nilai t tabel sebesar 1,652. Hal ini menunjukkan

bahwa nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel dan nilai sig kurang dari 0,05.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kepemimpinan

transformasional (KTr) terhadap kepuasan kerja (KK), yang berarti semakin tinggi

tingkat kepemimpinan transformasional yang dimiliki oleh pemimpin PT. Lotte


46

Chemical Titan Nusantara, maka akan semakin tinggi pula kepuasan kerja

karyawan PT. Lotte Chemical Titan Nusantara. Dari penjelasan hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kepuasan kerja, yang artinya hipotesis 1 diterima.

2) Pengaruh Kepemimpinan Transaksional Terhadap Kepuasan Kerja

Pada tabel 4.11 pengaruh variabel kepemimpinan transaksional terhadap

kepuasan kerja memiliki nilai sig sebesar 0,000 dan nilai t hitung sebesar 4,717.

Dari taraf sig 5% didapat nilai t tabel sebesar 1,652. Hal ini menunjukkan bahwa

nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel dan nilai sig kurang dari 0,05. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kepemimpinan

transaksional (KTs) terhadap kepuasan kerja (KK), yang berarti semakin tinggi

tingkat kepemimpinan transaksional yang dimiliki oleh pemimpin PT. Lotte

Chemical Titan Nusantara, maka akan semakin tinggi pula kepuasan kerja

karyawan PT. Lotte Chemical Titan Nusantara. Dari penjelasan hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan transaksional berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan kerja, yang artinya hipotesis 2 diterima.

3) Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan

Pada tabel 4.11 pengaruh variabel kepemimpinan transformasional

terhadap kinerja karyawan memiliki nilai sig sebesar 0,000 dan nilai t hitung

sebesar 7,506. Dari taraf sig 5% didapat nilai t tabel sebesar 1,652. Hal ini

menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel dan nilai sig kurang

dari 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara

kepemimpinan transformasional (KTr) terhadap kinerja karyawan (KKy), yang


47

berarti semakin tinggi tingkat kepemimpinan transformasional yang dimiliki oleh

pemimpin PT. Lotte Chemical Titan Nusantara, maka akan semakin tinggi pula

kinerja karyawan PT. Lotte Chemical Titan Nusantara. Dari penjelasan hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, yang artinya hipotesis 3

diterima.

4) Pengaruh Kepemimpinan Transaksional Terhadap Kinerja Karyawan

Pada tabel 4.11 pengaruh variabel kepemimpinan transaksional terhadap

kinerja karyawan memiliki nilai sig sebesar 0,015 dan nilai t hitung sebesar 2,468.

Dari taraf sig 5% didapat nilai t tabel sebesar 1,652. Hal ini menunjukkan bahwa

nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel dan nilai sig kurang dari 0,05. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kepemimpinan

transaksional (KTs) terhadap kinerja karyawan (KKy), yang berarti semakin

tinggi tingkat kepemimpinan transaksional yang dimiliki oleh pemimpin PT. Lotte

Chemical Titan Nusantara, maka akan semakin tinggi pula kinerja karyawan PT.

Lotte Chemical Titan Nusantara. Dari penjelasan hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa kepemimpinan transaksional berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan, yang artinya hipotesis 4 diterima.

5) Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Pada tabel 4.11 pengaruh variabel kepuasan kerja terhadap kinerja

karyawan memiliki nilai sig sebesar 0,000 dan nilai t hitung sebesar 7,872. Dari

taraf sig 5% didapat nilai t tabel sebesar 1,652. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t

hitung lebih besar dari nilai t tabel dan nilai sig kurang dari 0,05. Hasil tersebut
48

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kepuasan kerja (KK) terhadap

kinerja karyawan (KKy), yang berarti semakin tinggi tingkat kepuasan kerja

karyawan PT. Lotte Chemical Titan Nusantara, maka akan semakin tinggi pula

kinerja karyawan PT. Lotte Chemical Titan Nusantara. Dari penjelasan hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan, yang artinya hipotesis 5 diterima.

4.4.3 Koefisien Determinasi (R2)

Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai adjusted R square

yang ada pada model regresi. Dilihat dari tabel 4.11 nilai adjusted R square yang

didapat pada model regresi 1 yaitu sebesar 0,445 atau 44,5%, yang artinya 44,5%

variabel terikat yaitu kepuasan kerja (KK) variasinya dapat dijelaskan oleh

variabel kepemimpinan transformasional (KTr) dan kepemimpinan transaksional

(KTs). Untuk nilai adjusted R square yang didapat pada model regresi 2 yaitu

sebesar 0,687 atau 68,7%, yang artinya 68,7% variabel terikat yaitu kinerja

karyawan (KKy) variasinya dapat dijelaskan oleh variabel kepemimpinan

transformasional (KTr), kepemimpinan transaksional (KTs) dan kepuasan kerja

(KK). Untuk sisa nilai pada model regresi 1 yaitu sebesar 55,5%, artinya 55%

dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan. Sedangkan sisa nilai

pada model regresi 2 yaitu sebesar 31,3%, artinya 31,3% dijelaskan oleh variabel

lain diluar variabel yang digunakan.


49

4.5 Uji Sobel Test

1) Uji efek mediasi kepuasan kerja pada pengaruh kepemimpinan

transformasional terhadap kinerja karyawan

Berikut ini gambar analisis jalur untuk mengetahui efek mediasi kepuasan

kerja pada pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan :

Kepuasan
A = 0,485
Kerja B = 0,440

SEA = 0,067 SEB = 0,054

Kepemimpinan Kinerja
Transformasional Karyawan

Gambar 4.1
Efek Mediasi Kepuasan Kerja Pada Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan
Keterangan :

A = Koefisien Regresi Kepemimpinan Transformasional Terhadap

Kepuasan Kerja

B = Koefisien Regresi Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

SEA = Standard Error Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap

Kepuasan Kerja

SEB = Standard Error Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Pengujian ini dihitung menggunakan calculation for the sobel test yang

dapat diakses di http://www.danielsoper.com.


50

Gambar 4.2
Perhitungan Sobel Test Pada Efek Mediasi Pertama

Berdasarkan hasil pengujian sobel test diperoleh nilai t statisticnya sebesar

5,411 lebih besar daripada 1,96 sedangkan pada p-value diperoleh nilai sebesar

0,000 yang berarti lebih kecil daripada 0,05. Dengan hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa kepuasan kerja mampu menjadi variabel intervening antara

kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan.

2) Uji efek mediasi kepuasan kerja pada pengaruh kepemimpinan

transaksional terhadap kinerja karyawan

Berikut ini gambar analisis jalur untuk mengetahui efek mediasi kepuasan

kerja pada pengaruh kepemimpinan transaksional terhadap kinerja karyawan :


51

Kepuasan
A = 0,292
Kerja B = 0,440

SEA = 0,093 SEB = 0,054

Kepemimpinan Kinerja
Transaksional Karyawan

Gambar 4.3
Efek Mediasi Kepuasan Kerja Pada Pengaruh Kepemimpinan Transaksional
Terhadap Kinerja Karyawan

Keterangan :

A = Koefisien Regresi Kepemimpinan Transaksonal Terhadap

Kepuasan Kerja

B = Koefisien Regresi Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

SEA = Standard Error Pengaruh Kepemimpinan Transaksional Terhadap

Kepuasan Kerja

SEB = Standard Error Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Pengujian ini dihitung menggunakan calculation for the sobel test yang

dapat diakses di http://www.danielsoper.com.


52

Gambar 4.4
Hasil Perhitungan Sobel Test Pada Efek Mediasi Kedua

Berdasarkan hasil pengujian sobel test diperoleh nilai t statisticnya sebesar

2,929 lebih besar daripada 1,96 sedangkan pada p-value diperoleh nilai sebesar

0,000 yang berarti lebih kecil daripada 0,05. Dengan hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa kepuasan kerja mampu menjadi variabel intervening antara

kepemimpinan transaksional terhadap kinerja karyawan.

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kepuasan Kerja

Hasil penelitian terbukti bahwa kepemimpinan transformasional

memberikan kepuasan kerja pada karyawan, hal ini berarti kepemimpinan

transformasional yang di miliki oleh seorang pemimpin mampu membuat

karyawannya selalu merasakan kepuasan pada pekerjaan yang diberikan. Aspek-

aspek di dalam kepemimpinan transformasional sendiri telah dipenuhi oleh

seorang pemimpin seperti memiliki kharisma, motivasi inspiratif, stimulasi


53

intelektual dan individual consideration yang mana secara nyata memberikan

kepuasan seorang karyawan selama ia bekerja. Pemimpin sebagai atasan

memberikan contoh yang mana segala sifat dan perilaku akan mengarahkan

karyawannya kepada tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Hal tersebut

memberikan bukti bahwa penting karyawan untuk mengevaluasi terhadap

kepemimpinannya, terutama kharisma seorang pemimpin, motivasi inspiratif yang

dimiliki seorang pemimpin. Kepemimpinan transformasional bisa memberikan

kepuasan jika pemimpin tersebut memberikan kesempatan pada karyawannya

untuk lebih inovatif dan kreatif, memberikan perhatian khusus pada kebutuhan

setiap karyawan untuk berprestasi dan berkembang.

Kepuasan kerja seorang karyawan akan terus mengalir ke karyawan satu

dengan karyawan lainnya selama seorang pemimpin mampu membangkitkan

semangat kerja sama tim, antusiasme dan optimisme diantara rekan kerja dan

karyawannya untuk memajukan perusahaan. Dengan begitu karyawan akan

percaya, mengagumi dan menghormati pemimpinnya selama ia memberikan

contoh segala sifat dan perilaku baik pada karyawannya yang dimana mungkin

karyawan akan mengikuti dan terinspirasi terhadap aspek-aspek yang dimiliki

oleh pemimpinnya.

4.6.2 Pengaruh Kepemimpinan Transaksional Terhadap Kepuasan Kerja

Hasil penelitian terbukti bahwa kepemimpinan transaksional memberikan

kepuasan kerja pada karyawan, hal ini berarti kepemimpinan transaksional yang di

miliki oleh seorang pemimpin mampu membuat karyawannya selalu merasakan

kepuasan pada pekerjaan yang diberikan. Indikator didalam kepemimpinan


54

transaksional seperti contingent reward, active management by exception dan

passive management by exception telah dimiliki sepenuhnya oleh pemimpin dan

diberikan pada karyawannya. Kepuasan kerja seorang karyawan tidak jauh dari

kata contingent reward atau diartikan imbalan, karena imbalan karyawan akan-

akan mendapatkan penghargaan dan pengakuan untuk setiap hasil pekerjaannya

yang memenuhi performansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Performansi

karyawan yang diberikan kepada perusahaan untuk imbalan juga berasal dari

pemimpin yang aktif mencari dan melakukan pengawasan terhadap karyawannya

untuk mengantisipasi adanya kesalahan karena pemimpin juga ingin

mempertahankan prestasi dan cara kerja dari karyawannya sehingga karyawan

timbul rasa puas dalam bekerja. Tetapi kepuasan seorang karyawan juga bisa

berasal dari pemimpin yang hanya bertindak jika ada laporan kesalahan dan hanya

memberi intervensi, kritik dan koreksi setelah kesalahan terjadi sehingga

karyawan merasakan kenyamanan dalam bekerja yang menghasilkan kepuasan

karyawan dalam bekerja.

4.6.3 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja

Karyawan

Hasil penelitian terbukti bahwa kepemimpinan transformasional efektif

untuk membangun kinerja karyawan, hal ini berarti kepemimpinan

transformasional yang di miliki oleh seorang pemimpin mampu membuat kinerja

karyawannya selalu bertambah performansinya. Pemimpin yang memiliki sifat

kharisma dan motivasi inspiratif mampu menambah kinerja karyawan karena sifat

tersebut membuat karyawannya kagum dan mengajak karyawan untuk


55

membangkitkan semangat kerja sama tim, antusiasme dan optimisme diantara

rekan kerja yang mana jelas bisa memberi kinerja antar karyawan menambah dan

dengan begitu menghasilkan unit yang banyak dan pekerjaan selesai cepat

sehingga tujuan perusahaan bisa tercapai. Sedangkan pemimpin yang memiliki

perilaku stimulasi intelektual dan individual consideration mampu menambah

kinerja karyawan karena perilaku keduanya mengajak karyawan untuk bisa

berkembang. Pemimpin memberikan kesempatan karyawannya untuk inovatif dan

kreatif berarti karyawan bisa menghasilkan unit yang banyak dan bermacam-

macam dengan begitu pemimpin memberikan perhatian khusus pada kebutuhan

setiap individu untuk berprestasi dan berkembang agar karyawan semakin maju,

kinerja semakin bertambah dan apa yang ditarget oleh perusahaan tercapai.

Kinerja akan terus bertambah apabila pemimpin menjaga konsekuensinya

terhadap pekerjaan dan terhadap apa yang telah diberikan serta dicontohkan

kepada karyawanya yang mengarahkan kepada kemajuan perusahaan. Berapapun

jumlah pekerjaan yang diberikan akan mendapatkan dan menghasilkan unit yang

banyak dan bermacam-macam dengan begitu kinerja karyawan bisa dibilang

bertambah dan berkembang.

4.6.4 Pengaruh Kepemimpinan Transaksional Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil penelitian terbukti bahwa kepemimpinan transaksional efektif untuk

membangun kinerja karyawan, hal ini berarti kepemimpinan transaksional yang di

miliki oleh seorang pemimpin mampu membuat kinerja karyawannya selalu

bertambah performansinya. Kepemimpinan transaksional dominan terjadinya

pertukaran, pertukaran yang dimaksud pemimpin memberikan imbalan berupa


56

penghargaan kepada karyawan sedangkan karyawan memberikan performansi,

jadi kinerja akan bertambah apabila adanya pertukaran antara pemimpin dan

karyawan. Performansi yang bagus juga berasal dari pemimpin yang selalu

mengkoreksi dan mengawasi adanya kesalahan, apabila ada kesalahan pemimpin

langsung mengatasinya hal tersebut tentu yang tadinya membuat performansi

bagus juga bisa menambah kinerja karyawan karena adanya pengawasan langsung

dari pemimpin. Tetapi pemimpin yang hanya menunggu adanya kesalahan juga

bisa menambah kinerja karena mungkin karyawan tidak terlalu selalu terawasi,

karyawan bisa langsung mengatasinya sendiri itu membuat karyawan berkembang

sendiri dengan begitu kinerja karyawan akan menambah dan berkembang.

Berapapun pekerjaan yang diberikan akan cepat selesai dan bisa menghasilkan

unit yang banyak.

Dengan adanya imbalan atau pertukaran sesuai kesepakatan serta adanya

pengawasan dan menunggu untuk melakukan intervensi, kritik dan koreksi

apabila semuanya di ulang secara terus-terusan itu akan bisa menambahkan

semangat karyawan dalam bekerja sehingga akan timbul kinerja yang efektif dan

cepat.

4.6.5 Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil penelitian terbukti bahwa kepuasan kerja mampu membangun

kinerja karyawan, hal ini berarti kepuasan seorang karyawan dalam bekerja

mampu membuat kinerja mereka selalu bertambah performansinya. Indikator di

dalam kepuasan kerja seperti gaji, pekerjaan itu sendiri, sikap atasan dan rekan

kerja sudah terpenuhi atau sudah dirasakan oleh semua karyawan yang mana
57

kepuasan kerja itu sendiri memberikan kinerja semakin bertambah. Kepuasan

kerja disini berasal dari pemimpin terutama sikap atasan membawa pada

pekerjaan karyawannya dan pemimpin di sini harus bisa mengarahkan

karyawannya untuk saling membantu dan berkomunikasi atar karyawan karena

dengan terjalinnya hubungan baik antar karyawan pasti dalam bekerja akan

nyaman dan menjadi puas dalam bekerja. Kepuasan kerja juga berasal dari

pekerjaan yang disediakan oleh perusahaan kepada karyawannya dengan tersedia

pekerjaan yang sesuai karyawannya akan mudah dikerjakan dan karyawan akan

mendapatkan gaji dari pekerjaan itu sendiri. Dengan atasan yang bersikap baik,

semua karyawan berkomunikasi dengan baik, pekerjaan yang diberikan sesuai

karyawannya dan gaji yang diberikan sesuai apa yang dikerjakan oleh

karyawannya maka semua itu akan memberi kenyamanan karyawan dalam

bekerja dan menjadi puas yang berdampak pada kinerja seorang karyawan

menjadi bertambah.

4.6.6 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja

Karyawan melalui Kepuasan Kerja

Hasil penelitian terbukti bahwa kepemimpinan transformasional efektif

untuk membangun kinerja karyawan dengan adanya kepuasan yang ada dalam

seorang karyawan. Aspek-aspek di dalam kepemimpinan transformasional seperti

memiliki kharisma, motivasi inspiratif, stimulasi intelektual dan individual

consideration mampu membangun dan menambah kinerja seorang karyawan

secara nyata. Aspek yang paling utama yaitu stimulasi intelektual di mana

pemimpin mengajak karyawan untuk berdiskusi dan memberi kesempatan pada


58

karyawannya untuk berinovasi dan kreatif sehingga ini menunjukkan agar kinerja

karyawannya bertambah serta timbul kepuasan karyawan dalam bekerja. Selain

itu pemimpin yang mengajak karyawan untuk membangkitkan semangat kerja

sama tim, antusiasme dan optimisme diantara rekan kerja yang mana jelas bisa

memberi kinerja antar karyawan menambah. Jadi indikator kepemimpinan

transformasional mampu untuk membangun kinerja seorang karyawan dan

kepuasan kerja seorang karyawan.

Sifat dan perilaku seorang pemimpin bisa memberikan kepuasan terhadap

karyawan selama bekerja, diantara karyawan-karyawan banyak yang setuju

dengan pemimpin yang memiliki kepemimpinan transformasional. Sifat dan

perilaku seorang pemimpin juga mampu menambah kinerja seorang karyawan dan

akan terus berkembang kinerjanya sampai tujuan perusahaan tercapai terlebih lagi

pemimpin yang memiliki kepemimpinan transformasional.

4.6.7 Pengaruh Kepemimpinan Transaksional terhadap Kinerja Karyawan

melalui Kepuasan Kerja

Hasil penelitian terbukti bahwa kepemimpinan transaksional efektif untuk

membangun kinerja karyawan dengan adanya kepuasan yang ada dalam seorang

karyawan. Indikator di dalam kepemimpinan transaksional seperti contingent

reward, active management by exception dan passive management by exception

dominan terjadinya pertukaran, karena memang di dalam kepemimpinan

transaksional ada kesepakatan antara pemimpin dengan karyawan yang mampu

membuat karyawan mendapatkan kenyamanan yang menimbulkan kepuasan dan

mampu membangun kinerja karyawan. Imbalan yang berupa penghargaan yang


59

diberikan kepada karyawanya dan pengawasan yang dilakukan oleh pemimpin

secara langsung untuk melihat adanya kesalahan maupun secara tidak langsung

membuat karyawan akan merasa dihargai sehingga karyawan nyaman dan merasa

puas dalam bekerja yang mengakibatkan kinerja karyawan bertambah secara terus

menerus dan bisa menghasilkan unit pekerjaannya yang banyak serta mampu

menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat sesuai tujuan perusahaan yang dicapai.

Kepemimpinan transaksional memang memberikan kepuasan tersendiri kepada

karyawannya yang memang pemimpin peduli terhadap kepuasan karyawan untuk

memajukan perusahaan. Dengan performansi karyawan yang sangat baik akan

membawa perusahaan semakin maju dan karyawan akan mendapat imbalan yang

mengakibatkan perusahaan selalu ini mempertahankan performansi dari

karyawannya.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan análisis terhadap keseluruhan data,

kesimpulan yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut :

1) Kepemimpinan transformasional memberikan kepuasan kerja pada

karyawan, hal ini berarti kepemimpinan transformasional yang di miliki

oleh seorang pemimpin mampu membuat karyawannya selalu merasakan

kepuasan pada pekerjaan yang diberikan. Aspek-aspek di dalam

kepemimpinan transformasional sendiri telah dipenuhi oleh seorang

pemimpin seperti memiliki kharisma, motivasi inspiratif, stimulasi

intelektual dan individual consideration yang mana secara nyata

memberikan kepuasan seorang karyawan selama ia bekerja. Pemimpin

sebagai atasan memberikan contoh yang mana segala sifat dan perilaku

akan mengarahkan karyawannya kepada tujuan yang ingin dicapai

perusahaan.

2) Kepemimpinan transaksional memberikan kepuasan kerja pada karyawan,

hal ini berarti kepemimpinan transaksional yang di miliki oleh seorang

pemimpin mampu membuat karyawannya selalu merasakan kepuasan pada

pekerjaan yang diberikan. Indikator didalam kepemimpinan transaksional

seperti contingent reward, active management by exception dan passive

management by exception telah di miliki sepenuhnya oleh pemimpin dan

60
61

diberikan pada karyawannya. Performansi karyawan yang timbul dari

contingent reward atau diartikan imbalan, pengawasan terhadap

karyawannya untuk mengantisipasi adanya kesalahan, pemimpin yang

hanya bertindak jika ada laporan kesalahan dan hanya memberi intervensi,

kritik dan koreksi setelah kesalahan terjadi akan memberikan rasa

kenyamanan pada karyawan dalam bekerja yang menghasilkan kepuasan

karyawan dalam bekerja.

3) Kepemimpinan transformasional efektif untuk membangun kinerja

karyawan, hal ini berarti kepemimpinan transformasional yang dimiliki

oleh seorang pemimpin mampu membuat kinerja karyawannya selalu

bertambah performansinya. Sifat dan perilaku pemimpin mampu

membangkitkan semangat kerja sama tim, mengajak karyawan untuk bisa

berkembang karena pemimpin memberikan kesempatan karyawannya

untuk inovatif dan pemimpin memberikan perhatian khusus pada

kebutuhan setiap individu untuk berprestasi dan berkembang agar

karyawan semakin maju, kinerja semakin bertambah dan apa yang ditarget

oleh perusahaan tercapai.

4) Kepemimpinan transaksional efektif untuk membangun kinerja karyawan,

hal ini berarti kepemimpinan transaksional yang di miliki oleh seorang

pemimpin mampu membuat kinerja karyawannya selalu bertambah

performansinya. Kepemimpinan transaksional dominan terjadinya

pertukaran, pertukaran yang dimaksud pemimpin memberi imbalan berupa

penghargaan kepada karyawan sedangkan karyawan memberikan


62

performansi dan performansi yang bagus juga berasal dari pemimpin yang

selalu mengkoreksi dan mengawasi adanya kesalahan. Dengan adanya

imbalan atau pertukaran sesuai kesepakatan serta adanya pengawasan dan

menunggu untuk melakukan intervensi, kritik dan koreksi apabila

semuanya di ulang secara terus-terusan itu akan bisa menambahkan

semangat karyawan dalam bekerja sehingga akan timbul kinerja yang

efektif dan cepat.

5) Kepuasan kerja mampu membangun kinerja karyawan, hal ini berarti

kepuasan seorang karyawan dalam bekerja mampu membuat kinerja

mereka selalu bertambah performansinya. Indikator di dalam kepuasan

kerja seperti gaji, pekerjaan itu sendiri, sikap atasan dan rekan kerja sudah

terpenuhi atau sudah dirasakan oleh semua karyawan yang mana kepuasan

kerja itu sendiri memberikan kinerja semakin bertambah. Dengan atasan

yang bersikap baik, semua karyawan berkomunikasi dengan baik,

pekerjaan yang diberikan sesuai karyawannya dan gaji yang diberikan

sesuai apa yang dikerjakan oleh karyawannya maka semua itu akan

memberi kenyamanan karyawan dalam bekerja dan menjadi puas yang

berdampak pada kinerja seorang karyawan menjadi bertambah.

6) Kepemimpinan transformasional efektif untuk membangun kinerja

karyawan dengan adanya kepuasan yang ada dalam seorang karyawan.

Aspek-aspek di dalam kepemimpinan transformasional seperti memiliki

kharisma, motivasi inspiratif, stimulasi intelektual dan individual

consideration mampu membangun dan menambah kinerja seorang


63

karyawan secara nyata. Sifat dan perilaku seorang pemimpin bisa

memberikan kepuasan terhadap karyawan selama bekerja, diantara

karyawan-karyawan banyak yang setuju dengan pemimpin yang memiliki

kepemimpinan transformasional. Sifat dan perilaku seorang pemimpin

juga mampu menambah kinerja seorang karyawan dan akan terus

berkembang kinerjanya sampai tujuan perusahaan tercapai terlebih lagi

pemimpin yang memiliki kepemimpinan transformasional.

7) Kepemimpinan transaksional efektif untuk membangun kinerja karyawan

dengan adanya kepuasan yang ada dalam seorang karyawan. Indikator di

dalam kepemimpinan transaksional seperti contingent reward, active

management by exception dan passive management by exception dominan

terjadinya pertukaran, karena memang di dalam kepemimpinan

transaksional ada kesepakatan antara pemimpin dengan karyawan yang

mampu membuat karyawan mendapatkan kenyamanan yang menimbulkan

kepuasan dan mampu membangun kinerja karyawan. Kepemimpinan

transaksional memang memberikan kepuasan tersendiri kepada

karyawannya yang memang pemimpin peduli terhadap kepuasan karyawan

untuk memajukan perusahaan.

5.2 Saran

1) Berkaitan dengan variabel kepemimpinan transformasional indikator

motivasi inspiratif memiliki score terendah diantara indikator-indikator

lainnya, oleh karena itu pemimpin PT. Lotte Chemical Titan Nusantara

diharapkan lebih membangkitkan semangat kerja sama tim, antusiasme


64

dan optimisme diantara rekan kerja dan bawahannya agar kinerjanya lebih

baik lagi.

2) Berkaitan dengan variabel kepemimpinan transaksional indikator

contingent reward memiliki score terendah diantara indikator-indikator

lainnya, oleh karena itu pemimpin PT. Lotte Chemical Titan Nusantara

diharapkan lebih memberikan penghargaan, pengakuan dan imbalan untuk

setiap hasil pekerjaannya yang memenuhi performansi yang telah

ditetapkan sebelumnya agar karyawan nyaman serta memberikan

performansi yang lebih dalam bekerja.

3) Berkaitan dengan variabel kepuasan kerja indikator sikap atasan dan rekan

kerja memiliki score terendah diantara indikator-indikator lainnya, oleh

karena itu pemimpin PT. Lotte Chemical Titan Nusantara diharapkan lebih

memiliki hubungan personal yang baik dengan bawahan serta mampu

memahami kepentingan bawahan memberikan kontribusi positif bagi

kepuasan dan juga mengarahkan karyawannya agar selalu berkomunikasi

dan berinteraksi dengan baik sesama karyawan agar lebih nyaman dan

puas dalam bekerja.

4) Berkaitan dengan variabel kinerja karyawan indikator ketepatan waktu dan

efektivitas memiliki score terendah diantara indikator-indikator lainnya,

oleh karena itu pemimpin PT. Lotte Chemical Titan Nusantara diharapkan

lebih mengarahkan karyawannya agar karyawannya lebih giat dan aktif

dalam bekerja sehingga pekerjaan cepat selesai dan juga mengajak


65

karyawannya untuk menggunakan sumber daya yang ada untuk

menghasilkan unit yang baik dan banyak.

5.3 Keterbatasan Penelitian dan Agenda Penelitian Mendatang

1) Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya dibatasi pada 3

variabel penelitian yaitu kepemimpinan tranformasional, kepemimpinan

transaksional dan kepuasan kerja.

2) Pada model regresi 1 memiliki nilai adjusted R Square yaitu sebesar

44,5% dan pada model regresi 2 memiliki nilai adjusted R square yaitu

sebesar 68,7%. Sisa nilai adjusted R square pada model regresi 1 yaitu

sebesar 55,5% dan pada model regresi 2 yaitu sebesar 31,3%, artinya 55,%

dan 31,1% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan.

Sehingga di masa mendatang bagi peneliti yang akan meneliti terkait

penelitian ini, peneliti menyarankan sebaiknya menambahkan variabel

yang lainnya seperti variabel motivasi intrinsik ataupun ekstrinsik dan

komunikasi agar nilai dari adjusted R square dapat meningkat. Selain itu

pada variabel intervening yaitu kepuasan kerja dapat diganti dengan

variabel intervening lainnya yang mana bisa lebih meningkatkan nilai

koefisien determinasinya.

3) Pada penelitian selanjutnya sebaiknya ditambah dengan teknik wawancara

sehingga akan lebih memperkuat keakuratan data.


DAFTAR PUSTAKA

Bass, B. M., & Stogdill, R. M. (1990). Bass and Stogdill's Handbook of


Leadership: Theory, Research, and Applications (3 ed.). New York: Free
Press.
__________, Avolio, B. J., Jung, D. I., & Berson, Y. (2003). Predicting Unit
Performance by Assessing Transformational and Transactional
Leadership. Journal of Applied Psychology, 88(2), 207-218.
Burns, J. M. (1978). Leadership. New York: Harper & Row.
Corry, Magdalena, Harmein, & Nazaruddin. (2016). Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional dan Kepemimpinan Transaksional Terhadap Kinerja
Karyawan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada PT. Sinar
Sosro Tanjung Morawa. Human Falah, 3(1).
Eko, Yudhi Setiawan. (2015). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional
dan Transaksional Terhadap Kinerja Karyawan PT. ISS Indonesia di
Rumah Sakit National Surabaya. Jurnal Ilmu Manajemen Magistra, 1(1).
Endah, Mujiasih, & Hadi, Sutrisno. (2003). Persepsi Mengenai Gaya
Kepemimpinan Transaksional dan Pengaruhnya Terhadap Upaya Ekstra
(Extra Effort) Pegawai Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, Salatiga
dan Kabupaten Semarang di Ungaran. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 10(2).
Ferdinand, A. (2006). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Gibson, J. L., Ivancevich, J. M., & Donnelly, J. H. (1996). Organization
Behavior-Structure-Process (7 ed.). Boston: Erwin Homewood.
Humphreys, J. H. (2002). Transformational Leader Behavior, Proximity and
Successful Services Marketing. Journal of Services Marketing, 16(6), 487-
502.
Imam, Ghozali. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
____________. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Judge, T. A., & Bono, J. E. (2000). Five Factor Model of Personality and
Transformational Leadership. Journal of Applied Psychology, 85(5), 751-
765.

66
67

Keller, K. L. (2003). Public Administration as Management. In J. Rabbin (Ed.),


Ensiklopedia of Public Administration and Public Policy (pp. 997-1002).
New York: Marcell Dekker.
Kreitner, R., & Kinicki, A. (2005). Perilaku Organisasi (Organizational
Behavior) (5 ed.). Jakarta: Salemba Empat.
Mamesah, M. M., & Amiartuti, Kusmaningtyas. (2009). Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional dan Transaksional Terhadap Kepuasan Kerja dan
Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Akuntansi, Manajemen
Bisnis dan Sektor Publik (JAMBSP), 5(3), 349-368.
Mangkunegara, A. P. (2005). Evaluasi Kinerja. Bandung: Refika Aditama.
Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Salemba Empat.
Maulizar, Said, Musnadi, & Mukhlis, Yunus. (2012). Pengaruh Kepemimpinan
Transaksional dan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Bank
Syariah Mandiri Cabang Banda. Jurnal Manajemen Pascasarjana
Universitas Syiah Kuala, 1(1), 58-65.
Nur, Septi Aqmarina, Hamidah, Nayati Utami, & Arik, Prasetya. (2016).
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional Terhadap
Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis, 35(2).
Odumeru, J. A., & Ogbonna, I. G. (2013). Transformational vs Transactional
Leadership Theories: Evidence in Literature. International Review of
Management and Business Research, 2, 1-7.
Paracha, M. U., Qamar, A., Mirza, A., Hassan, I. u., & Waqas, H. (2012). "Impact
of Leadership Style (Transformational & Transactional Leadership) on
Employee Performance & Mediating Role of Job Satisfaction" Study of
Private School (Educator) in Pakistan. Global Journal of Management and
Business Research, 12(4).
Pareke, F. J. (2004). Kepemimpinan Transformasional dan Perilaku Kerja
Bawahan: Sebuah Agenda Penelitian. Jurusan Manajemen Fakutas
Ekonomi Universitas Bengkulu.
Putu, Yudha Asteria Putri, & Made, Yenni Latrini. (2013). Pengaruh Kepuasan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Sektor Publik, dengan in-Role
Performance dan Innovative Performance Sebagai Variabel Mediasi.
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 627-638.

Riski, Aryo Nugroho, Ari, Pradhanawati, & Rodhiyah. (2015). Pengaruh


Kepemimpinan Transformasional, Budaya Perusahaan dan Kompensasi
68

Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Tirta Dharma Kota Salatiga.


Diponegoro Journal of Social and Politic, 1-10.
Robbins, S. P. (2006). Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Indeks.
___________, & Judge, T. A. (2007). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba
Empat.
___________, & __________. (2008). Perilaku Organisasi (12 ed.). Jakarta:
Salemba Empat.
Sagung, Diah Putri Utami, & I, Wayan Suana. (2015). Pengaruh Kepemimpinan
Transaksional dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja karyawan Pada
PT. PLN (Persero) Area Bali Selatan. Jurnal Manajemen Unud, 4(4), 960-
975.
Sarros, J. C., & Santora, J. C. (2001). The Transformational-Transactional
Leadership Model in Practice. Leadership & Organization Development
Journal, 22(8), 383-393.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharto, & Budhi, Cahyono. (2005). Pengaruh Budaya Organisasi,
Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia di
Sekretariat DPRD Propinsi Jawa Tengah. JRBI, 1(1), 13-30.
Sundi, K. (2013). Effect of Transformational Leadership and Transactional
Leadership on Employee Performance of Konawe Education Department
at Southeast Sulawesi Province. International Journal of Business and
Management Invention, 2(12), 50-58.
Suyuthi, N. F., Hamzah, D., & Payangan, O. R. (2011). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional Terhadap Kinerja
Melalui Kepuasan Kerja Karyawan PT. Telkom Divre VII Makassar.
Jurnal Manajemen.
Tatilu, J., Lengkong, V. P., & Sendow, G. M. (2014). Kepemimpinan
Transaksional, Transformasional, Servant Leadership Pengaruhnya
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Sinar Galesong Pratama Manado.
Jurnal EMBA, 2(1), 295-304.
Titik, Rosnani. (2012). Pengaruh Kepemimpinan Transaksional dan
Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja
Dosen Universitas Tanjungpura Pontianak. Jurnal Ekonomi Bisnis dan
Kewirausahaan, 3(1), 1-28.
Wexley, K. N., & Yukl, G. (2002). Organizational Behavior and Personnel
Psychology. Boston: Richad D. Irwin.
69

Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.


Wijaya, M. (2005). Jurnal Pendidikan Penabur(05).
Yenny, Anggraeni, & Santosa, E. C. (2013). Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal Dinamika
Ekonomi & Bisnis, 10(1).
Yukl, G. (2010). Kepemimpinan dalam Organisasi (5 ed.). Jakarta: PT. Indeks.
70

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN


71

KUESIONER PENELITIAN

Sehubung dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepemimpin

Transformasional dan Transaksional terhadap Kinerja Karyawan dengan

Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Karyawan PT.

Lotte Chemical Titan Nusantara)”, maka saya mohon kesediaan Bapak dan Ibu

untuk dapat membantu saya yaitu dengan memberikan jawaban dari kuesioner

yang saya berikan.

Atas bantuan dan kesediaan Bapak / Ibu yang telah meluangkan waktunya

dalam pengisian kuesioner ini saya mengucapkan terima kasih

I. Identitas Responden

1. Jenis Kelamin :  Laki-laki  Perempuan

2. Usia :  25-35 Tahun  36-45 Tahun

 46-55 Tahun  > 55 Tahun

3. Pendidikan :  SLTA / Sederajat  Sarjana

 Pascasarjana

4. Lama Bekerja :  1-5 Tahun  6-10 Tahun

 11-15 Tahun  > 15 Tahun

Petuntjuk pengisian kuesioner

Isilah daftar pertanyaan di bawah ini yang sesuai dengan pengamatan keadaan

yang sebenarnya.

Berikan tanda ( X ) pada kolom jawaban yang anda pilih dengan ketentuan :

SS = Sangat Setuju (5)


72

S = Setuju (4)

CS = Cukup Setuju (3)

TS = Tidak Setuju (2)

STS = Sangat Tidak Setuju (1)

1. Kepemimpinan Transformasional

No Pernyataan SS S CS TS STS

1 Atasan saya mempunyai pribadi yang


menyenangkan
2 Atasan saya mampu membangkitkan
semangat kerja bawahanya
3 Atasan saya memiliki kreativitas yang tinggi
dalam mencari cara untuk mencapai tujuan
perusahaan
4 Atasan saya adalah orang yang dapat
dipercaya dan peduli kepada bawahanya

2. Kepemimpinan Transaksional

No Pernyataan SS S CS TS STS

1 Atasan akan memberikan saya imbalan jika


hasil kinerja saya maksimal
2 Atasan mengawasi kinerja karyawan secara
langsung agar sesuai prosedur
3 Atasan memberikan peringatan dan sanksi
apabila terjadi kesalahan dalam proses kerja
yang saya lakukan.
73

3. Kepuasan Kerja

No Pernyataan SS S CS TS STS

1 Saya puas dengan gaji yang saya terima


untuk pekerjaan saya
2 Pekerjaan saya sangat menarik
3 Atasan bersikap adil dengan semua
bawahannya
4 Rekan kerja saya menunjukkan sikap
bersahabat dan saling mendukung dalam
lingkungan kerja

4. Kinerja Karyawan

No Pernyataan SS S CS TS STS

1 Saya menyelesaikan pekerjaan yang


ditugaskan dengan teliti dan tanggung jawab
2 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan yang
di bebankan oleh saya dengan baik.
3 Pekerjaan yang saya kerjakan selesai dengan
tepat waktu
4 Saya merasa puas dengan bidang pekerjaan
yang saya jalani saat ini
LAMPIRAN 2 TABULASI RESPONDEN

74
75

Kepemimpinan Transformasional Kepemimpinan Transaksional


No
KTr1 KTr2 KTr3 KTr4 KTr KTs1 KTs2 KTs3 KTs
1 4 4 5 5 18 5 5 5 15
2 5 5 5 5 20 5 5 4 14
3 5 5 5 5 20 5 5 4 14
4 5 5 5 4 19 5 4 4 13
5 4 4 5 5 18 4 4 4 12
6 5 5 4 4 18 5 5 5 15
7 5 5 5 5 20 5 4 5 14
8 4 5 5 5 19 5 5 5 15
9 4 4 4 4 16 5 5 5 15
10 4 4 4 4 16 4 4 5 13
11 4 4 4 4 16 4 5 4 13
12 4 4 5 4 17 4 3 5 12
13 3 4 2 3 12 4 4 4 12
14 4 4 4 4 16 5 4 5 14
15 5 5 4 4 18 4 4 4 12
16 5 5 3 3 16 3 4 4 11
17 5 4 4 4 17 5 5 5 15
18 3 3 5 3 14 4 5 3 12
19 4 4 5 5 18 4 4 4 12
20 5 5 5 5 20 5 5 5 15
21 4 4 4 4 16 5 5 5 15
22 5 5 5 5 20 5 5 5 15
23 4 4 4 4 16 4 4 4 12
24 4 4 4 4 16 4 4 4 12
25 4 4 4 4 16 4 4 4 12
26 4 4 4 4 16 4 4 5 13
27 5 5 4 4 18 4 4 4 12
28 4 4 4 4 16 5 4 4 13
29 4 4 4 4 16 5 5 4 14
30 4 4 4 4 16 4 4 4 12
31 5 4 4 4 17 4 5 4 13
32 4 4 5 4 17 4 4 5 13
33 4 4 4 4 16 4 5 4 13
34 4 4 5 4 17 4 4 4 12
35 5 4 4 5 18 5 4 5 14
36 5 4 4 5 18 4 5 4 13
37 5 5 4 4 18 4 5 4 13
38 5 4 5 4 18 4 4 4 12
39 5 5 5 5 20 5 5 5 15
40 4 4 4 4 16 4 4 4 12
41 4 4 4 4 16 4 5 4 13
42 4 4 4 4 16 4 4 4 12
76

43 4 4 4 4 16 4 4 4 12
44 4 4 4 4 16 4 4 4 12
45 4 4 4 4 16 4 3 4 11
46 4 4 5 4 17 4 4 4 12
47 5 4 5 5 19 5 5 5 15
48 5 5 5 5 20 4 4 5 13
49 5 5 5 5 20 5 5 4 14
50 5 5 5 5 20 5 5 5 15
51 5 5 5 5 20 4 5 5 14
52 5 5 5 4 19 5 5 5 15
53 5 5 5 5 20 5 4 5 14
54 5 5 5 5 20 5 5 4 14
55 5 5 5 5 20 5 5 5 15
56 4 4 5 5 18 5 5 5 15
57 4 4 5 5 18 5 5 5 15
58 5 5 4 5 19 5 5 5 15
59 4 5 4 4 17 5 5 4 14
60 5 4 4 4 17 4 5 4 13
61 4 4 4 4 16 4 4 4 12
62 4 5 4 4 17 5 4 4 13
63 5 5 5 5 20 5 5 4 14
64 4 5 5 5 19 5 5 5 15
65 4 5 4 5 18 4 5 5 14
66 4 5 4 4 17 4 4 5 13
67 4 4 4 4 16 5 5 4 14
68 4 4 4 5 17 4 4 5 13
69 4 4 5 4 17 4 4 4 12
70 5 5 5 4 19 5 5 4 14
71 5 5 4 5 19 5 4 4 13
72 4 4 5 5 18 5 5 5 15
73 5 5 5 5 20 5 5 4 14
74 5 5 5 5 20 5 5 4 14
75 5 5 5 4 19 5 4 4 13
76 4 4 5 5 18 4 4 4 12
77 5 5 4 4 18 5 5 5 15
78 5 5 5 5 20 5 4 5 14
79 4 5 5 5 19 5 5 5 15
80 5 5 5 5 20 4 4 5 13
81 5 5 5 5 20 5 5 4 14
82 4 4 5 4 17 4 4 4 12
83 5 5 4 4 18 4 4 4 12
84 4 4 5 5 18 4 5 5 14
85 4 4 5 4 17 4 4 4 12
86 4 4 3 4 15 3 4 4 11
77

87 3 4 3 3 13 4 4 4 12
88 4 4 5 5 18 4 4 5 13
89 4 4 3 4 15 4 4 5 13
90 5 5 5 5 20 4 4 4 12
91 4 4 4 4 16 4 4 5 13
92 4 4 4 4 16 4 4 4 12
93 5 5 5 5 20 5 5 5 15
94 4 5 4 5 18 4 5 4 13
95 4 4 4 4 16 4 4 4 12
96 4 4 4 4 16 4 4 5 13
97 4 4 4 4 16 4 5 4 13
98 4 5 4 4 17 4 5 5 14
99 5 5 4 5 19 5 4 5 14
100 5 5 5 4 19 5 5 5 15
101 4 4 4 4 16 4 4 4 12
102 5 5 5 4 19 5 5 4 14
103 5 5 5 5 20 5 5 5 15
104 4 4 5 5 18 4 5 5 14
105 4 4 4 4 16 4 5 4 13
106 5 5 4 4 18 5 4 4 13
107 4 4 4 4 16 5 5 4 14
108 4 3 4 4 15 4 5 4 13
109 4 4 4 4 16 4 5 4 13
110 4 4 4 4 16 4 4 4 12
111 4 4 4 4 16 4 4 4 12
112 4 4 5 4 17 4 5 5 14
113 4 3 4 4 15 3 5 3 11
114 4 4 4 4 16 5 5 5 15
115 4 5 4 5 18 4 4 5 13
116 4 3 4 5 16 4 3 3 10
117 4 4 5 5 18 5 5 5 15
118 5 4 5 5 19 4 5 4 13
119 5 3 5 4 17 4 4 4 12
120 4 4 5 5 18 4 4 5 13
121 5 4 5 5 16 5 5 5 15
122 4 4 4 4 16 5 5 5 15
123 5 4 5 5 19 5 5 5 15
124 4 4 4 4 16 4 4 4 12
125 4 4 4 4 16 4 4 4 12
126 4 4 4 4 16 4 4 4 12
127 4 4 4 4 16 4 4 4 12
128 5 4 5 5 19 5 5 5 15
129 4 5 4 5 18 4 4 5 13
130 5 4 4 4 17 4 4 5 13
78

131 4 4 5 4 17 4 4 5 13
132 4 5 4 4 17 4 4 4 12
133 4 5 4 5 18 4 4 4 12
134 4 4 4 4 16 4 4 4 12
135 4 4 5 4 17 4 5 4 13
136 4 4 4 5 17 4 4 4 12
137 4 4 5 4 17 4 4 5 13
138 4 4 5 4 17 4 4 4 12
139 4 4 4 5 17 4 4 4 12
140 5 4 4 5 18 4 4 4 12
141 4 4 5 4 17 4 4 4 12
142 5 5 5 5 20 5 5 5 15
143 5 5 5 4 19 4 4 4 12
144 4 4 5 4 17 4 4 4 12
145 4 4 4 4 16 4 4 4 12
146 5 5 5 4 19 4 4 4 12
147 4 4 4 4 16 4 4 4 12
148 4 4 4 4 16 4 4 4 12
149 4 4 4 4 16 4 4 5 13
150 5 5 5 5 20 5 5 4 14
151 5 5 5 5 20 5 5 5 15
152 5 5 5 5 20 5 5 5 15
153 5 5 5 4 19 5 4 5 14
154 5 5 5 4 19 4 4 5 13
155 5 5 5 5 20 5 5 4 14
156 5 5 5 5 20 4 5 5 14
157 5 5 5 5 20 4 4 5 13
158 4 4 5 5 18 4 5 5 14
159 4 4 4 5 17 4 5 5 14
160 5 5 5 4 19 5 5 5 15
161 4 4 4 5 17 5 5 4 14
162 5 4 4 4 17 4 4 4 12
163 5 4 5 4 18 4 5 4 13
164 4 4 4 4 16 5 4 4 13
165 5 4 5 4 18 5 4 5 14
166 5 5 5 4 19 4 4 5 13
167 4 4 4 5 17 5 5 4 14
168 4 4 5 4 17 4 4 4 12
169 4 4 5 4 17 5 4 4 13
170 4 4 4 5 17 4 4 5 13
171 4 4 5 4 17 4 4 4 12
172 3 4 2 3 12 5 5 5 15
173 4 4 4 4 16 4 5 5 14
174 5 5 4 4 18 5 5 5 15
79

175 5 5 3 3 16 5 5 5 15
176 5 4 4 4 17 5 5 5 15
177 4 4 5 5 18 5 5 5 15
178 5 5 5 5 20 5 5 4 14
179 5 5 5 5 20 5 5 4 14
180 5 5 5 4 19 5 4 4 13
181 4 4 5 5 18 4 4 4 12
182 5 5 4 4 18 5 5 5 15
183 5 5 5 5 20 5 4 5 14
184 4 5 5 5 19 5 5 5 15

Kepuasan Kerja Kinerja Karyawan


No
KK1 KK2 KK3 KK4 KK KKy1 KKy2 KKy3 KKy4 KKy
1 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
2 4 5 5 5 19 5 5 4 5 19
3 5 5 5 5 20 5 5 4 5 19
4 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
5 4 4 5 5 18 5 5 4 5 19
6 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19
7 5 5 4 4 18 5 5 5 4 19
8 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20
9 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
10 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
11 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
12 5 3 5 5 18 3 5 5 5 18
13 3 4 4 3 14 3 3 4 3 13
14 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
15 5 5 4 4 18 5 5 5 4 19
16 3 3 4 5 15 3 4 5 4 16
17 4 5 5 5 19 4 4 4 4 16
18 5 4 5 5 19 4 4 3 4 15
19 4 4 4 4 16 4 2 4 4 14
20 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
21 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
22 4 5 5 5 19 4 4 4 5 17
23 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
24 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
25 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
26 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
27 4 5 4 4 17 5 4 5 4 18
28 4 5 5 4 18 4 5 5 4 18
29 4 5 4 4 17 4 4 4 4 16
30 5 4 4 4 17 4 4 4 4 16
31 5 4 4 4 17 4 4 4 4 16
32 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
33 4 4 4 4 16 5 4 4 4 17
80

34 5 4 4 4 17 4 4 5 4 17
35 4 4 5 4 17 4 5 4 5 18
36 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
37 4 4 5 4 17 4 4 4 4 16
38 4 4 4 4 16 4 4 5 4 17
39 5 5 4 5 19 5 5 5 5 20
40 5 5 4 4 18 4 4 5 4 17
41 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
42 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
43 4 4 5 5 18 4 4 4 4 16
44 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
45 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
46 4 4 4 4 16 5 4 4 4 17
47 5 5 5 5 20 4 5 5 5 19
48 5 5 5 4 19 5 5 5 4 19
49 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19
50 4 5 5 5 19 5 5 5 4 19
51 5 5 5 5 20 5 5 4 5 19
52 4 5 5 5 19 5 5 5 5 20
53 5 5 4 4 18 4 5 5 5 19
54 5 5 5 5 20 5 5 4 5 19
55 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19
56 5 5 5 5 20 5 5 4 5 19
57 5 5 5 5 20 4 4 4 5 17
58 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19
59 5 4 4 5 18 4 5 4 5 18
60 4 4 4 4 16 4 5 4 5 18
61 5 4 4 4 17 4 4 4 5 17
62 4 4 4 4 16 4 4 4 5 17
63 5 5 4 4 18 5 5 5 5 20
64 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19
65 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
66 5 4 4 4 17 4 4 4 5 17
67 4 5 4 4 17 5 4 4 4 17
68 4 4 5 4 17 5 4 4 4 17
69 4 4 5 4 17 4 4 4 4 16
70 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
71 5 5 5 5 20 4 5 5 5 19
72 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
73 4 5 5 5 19 5 5 4 5 19
74 5 5 5 5 20 5 5 4 5 19
75 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
76 4 4 5 5 18 5 5 4 5 19
77 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19
78 5 5 4 4 18 5 5 5 4 19
79 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20
80 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
81 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19
81

82 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
83 4 5 4 4 17 4 4 4 4 16
84 4 4 5 4 17 5 4 4 5 18
85 5 4 4 4 17 4 4 4 4 16
86 4 4 4 3 15 4 3 4 3 14
87 5 4 4 5 18 3 4 3 4 14
88 5 4 5 5 19 5 5 4 5 19
89 4 4 4 4 16 4 4 4 3 15
90 5 5 4 4 18 5 5 5 5 20
91 4 4 4 4 16 4 4 4 5 17
92 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
93 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
94 5 5 5 5 20 4 4 5 5 18
95 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
96 4 4 4 4 16 4 4 4 5 17
97 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
98 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
99 5 5 5 5 20 5 4 5 5 19
100 5 5 4 5 19 5 5 4 5 19
101 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
102 5 5 5 5 20 5 4 4 5 18
103 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
104 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
105 4 5 4 4 17 4 4 4 4 16
106 4 4 4 4 16 4 5 5 4 18
107 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
108 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
109 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
110 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
111 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
112 5 3 5 5 18 5 3 4 5 17
113 5 3 4 5 17 5 4 3 5 17
114 5 5 4 4 18 4 4 4 4 16
115 5 5 5 4 19 4 4 4 5 17
116 2 3 3 2 10 5 4 2 3 14
117 4 4 4 4 16 4 5 5 5 19
118 4 4 3 3 14 3 4 3 3 13
119 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
120 3 4 3 3 13 4 4 3 3 14
121 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
122 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
123 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
124 4 4 4 4 16 4 4 3 4 15
125 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
126 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
127 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
128 4 5 5 4 18 4 4 5 4 17
129 5 4 4 5 18 4 5 4 4 17
82

130 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
131 5 4 4 4 17 4 4 5 5 18
132 4 4 5 4 17 4 4 4 4 16
133 5 4 4 4 17 5 4 4 4 17
134 5 4 4 4 17 4 4 4 4 16
135 4 5 4 4 17 4 4 4 5 17
136 4 5 4 4 17 5 4 4 4 17
137 5 4 4 5 18 4 5 4 5 18
138 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
139 5 5 4 4 18 4 4 4 4 16
140 4 5 4 4 17 4 4 4 4 16
141 5 4 4 4 17 5 4 4 4 17
142 5 5 5 5 20 4 5 5 5 19
143 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
144 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
145 5 5 5 5 20 4 4 4 4 16
146 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
147 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
148 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
149 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
150 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
151 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19
152 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19
153 5 4 5 5 19 5 5 5 5 20
154 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19
155 5 4 5 5 19 5 4 5 4 18
156 5 5 5 5 20 4 4 5 5 18
157 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
158 5 5 4 5 19 5 4 5 5 19
159 4 5 5 5 19 5 4 5 4 18
160 5 5 4 5 19 5 5 5 5 20
161 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
162 4 4 4 5 17 4 5 4 4 17
163 5 4 4 4 17 4 4 5 4 17
164 5 4 4 4 17 4 5 5 4 18
165 5 4 4 5 18 4 4 5 4 17
166 5 5 5 5 20 4 4 4 5 17
167 5 5 4 5 19 5 5 5 5 20
168 4 5 4 5 18 4 5 4 4 17
169 5 4 5 4 18 4 4 4 4 16
170 5 5 4 4 18 4 4 5 4 17
171 5 3 5 5 18 3 5 5 5 18
172 3 4 4 3 14 3 3 4 3 13
173 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
174 5 5 4 4 18 5 5 5 4 19
175 3 3 4 5 15 3 4 5 4 16
176 4 5 5 5 19 4 4 4 4 16
177 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
83

178 4 5 5 5 19 5 5 4 5 19
179 5 5 5 5 20 5 5 4 5 19
180 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
181 4 4 5 5 18 5 5 4 5 19
182 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19
183 5 5 4 4 18 5 5 5 4 19
184 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20
84

LAMPIRAN 3 HASIL ANALISIS DATA


85

UJI VALIDITAS

1) Kepemimpinan Transformasional
Correlations
KTr1 KTr2 KTr3 KTr4 KTr
** ** ** **
KTr1 Pearson 1 ,523 ,396 ,329 ,765
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 184 184 184 184 184
** ** ** **
KTr2 Pearson ,523 1 ,198 ,246 ,682
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,007 ,001 ,000
N 184 184 184 184 184
** ** ** **
KTr3 Pearson ,396 ,198 1 ,512 ,737
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,007 ,000 ,000
N 184 184 184 184 184
** ** ** **
KTr4 Pearson ,329 ,246 ,512 1 ,715
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000
N 184 184 184 184 184
** ** ** **
KTr Pearson ,765 ,682 ,737 ,715 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 184 184 184 184 184
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

2) Kepemimpinan Transaksional
Correlations
KTs1 KTs2 KTs3 KTs
** ** **
KTs1 Pearson Correlation 1 ,485 ,351 ,809
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 184 184 184 184
** ** **
KTs2 Pearson Correlation ,485 1 ,232 ,759
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000
N 184 184 184 184
** ** **
KTs3 Pearson Correlation ,351 ,232 1 ,698
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000
N 184 184 184 184
** ** **
KTs Pearson Correlation ,809 ,759 ,698 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 184 184 184 184
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
86

3) Kepuasan Kerja
Correlations
KK1 KK2 KK3 KK4 KK
** ** ** **
KK1 Pearson 1 ,485 ,450 ,576 ,791
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 184 184 184 184 184
** ** ** **
KK2 Pearson ,485 1 ,467 ,427 ,745
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 184 184 184 184 184
** ** ** **
KK3 Pearson ,450 ,467 1 ,729 ,817
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 184 184 184 184 184
** ** ** **
KK4 Pearson ,576 ,427 ,729 1 ,852
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 184 184 184 184 184
** ** ** **
KK Pearson ,791 ,745 ,817 ,852 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 184 184 184 184 184
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

4) Kinerja Karyawan
Correlations
KKy1 KKy2 KKy3 KKy4 KKy
** ** ** **
KKy1 Pearson 1 ,553 ,360 ,408 ,757
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 184 184 184 184 184
** ** ** **
KKy2 Pearson ,553 1 ,524 ,524 ,847
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 184 184 184 184 184
** ** ** **
KKy3 Pearson ,360 ,524 1 ,342 ,728
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 184 184 184 184 184
** ** ** **
KKy4 Pearson ,408 ,524 ,342 1 ,737
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 184 184 184 184 184
** ** ** **
KKy Pearson ,757 ,847 ,728 ,737 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 184 184 184 184 184
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
87

UJI RELABILITAS

1) Kepemimpinan Transformasional

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 184 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 184 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,725 4

2) Kepemimpinan Transaksional
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 184 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 184 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,624 3

3) Kepuasan Kerja

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 184 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 184 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,813 4
88

4) Kinerja Karyawan

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 184 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 184 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,767 4

MODEL REGRESI 1

Regression
b
Variables Entered/Removed
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 kepemimpinan . Enter
transaksional,
kepemimpinan
transformasional
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: kepuasan kerja

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,672 ,451 ,445 1,33562
a. Predictors: (Constant), kepemimpinan transaksional, kepemimpinan
transformasional

b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 265,443 2 132,722 74,400 ,000
Residual 322,883 181 1,784
Total 588,326 183
a. Predictors: (Constant), kepemimpinan transaksional, kepemimpinan transformasional
b. Dependent Variable: kepuasan kerja
89

a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,563 1,261 2,032 ,044
kepemimpinan ,527 ,067 ,485 7,825 ,000
transformasional
kepemimpinan ,438 ,093 ,292 4,717 ,000
transaksional
a. Dependent Variable: kepuasan kerja

MODEL REGRESI 2

Regression
b
Variables Entered/Removed
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 kepuasan kerja, . Enter
kepemimpinan
transaksional,
kepemimpinan
transformasional
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: kinerja karyawan

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,832 ,692 ,687 ,96600
a. Predictors: (Constant), kepuasan kerja, kepemimpinan transaksional,
kepemimpinan transformasional

b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 377,488 3 125,829 134,843 ,000
Residual 167,968 180 ,933
Total 545,457 183
a. Predictors: (Constant), kepuasan kerja, kepemimpinan transaksional, kepemimpinan
transformasional
b. Dependent Variable: kinerja karyawan
90

a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,218 ,923 ,236 ,814
kepemimpinan ,423 ,056 ,404 7,506 ,000
transformasional
kepemimpinan ,176 ,071 ,122 2,468 ,015
transaksional
kepuasan kerja ,423 ,054 ,440 7,872 ,000
a. Dependent Variable: kinerja karyawan

Anda mungkin juga menyukai