Anda di halaman 1dari 32

BAB II

TINJAUAN TEORI

1. KONSEP DASAR TEORI


A. PENGERTIAN
Pre eklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil,
bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi
tidak menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya,
sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu
atau lebih ( Rustam Muctar, 1998 ).

a. B. PATOFISIOLOGI
Pada pre eklampsia terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan terjadi
peningkatan hematokrit. Perubahan ini menyebabkan penurunan perfusi ke
organ , termasuk ke utero plasental fatal unit. Vasospasme merupakan dasar
dari timbulnya proses pre eklampsia. Konstriksi vaskuler menyebabkan
resistensi aliran darah dan timbulnya hipertensi arterial. Vasospasme dapat
diakibatkan karena adanya peningkatan sensitifitas dari sirculating pressors.
Pre eklampsia yang berat dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh yang
lain. Gangguan perfusi plasenta dapat sebagai pemicu timbulnya gangguan
pertumbuhan plasenta sehinga dapat berakibat terjadinya Intra Uterin Growth
Retardation.

C. PENGERTIAN PERSALINAN
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi janin dan uri yang
dapat hidup ke dunia luar dari rahim melalui jalan lahir ( Rustam Moctar,
1998 ).

D. TANDA-TANDA PERMULAAN PERSALINAN


Beberapa minggu sebelum wanita memasuki persalinan disebut kala
pendahuluan, tanda-tandanya sebagai berikut :
1. Turunya kepala memasuki pintu atas panggul terutama pada primi gravida
sedangkan pada multipara tidak begitu kentara.
2. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
3. Perasaan sering kencing atau susah kencing
4. Perasaan sakit di perut dan pinggang oleh karena adanya kontraksi lemah
dari uterus
5. Servik menjadi lembek, mulai mendatar dan pembukaan telah ada

E. TANDA-TANDA INPARTU
1. Rasa sakit oleh adanya HIS yang datang lebih kuat, sering dan teratur
2. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan
kecil pada servik
3. Kadang ketuban pecah dengan sendirinya
4. Pada pemeriksaan dalam servik mendatar dan pembukaan telah ada
F. KALA PERSALINAN
Proses persalinan terdiri dari 4 kala :
1. Kala I ( kala pembukaan )
Inpartu (partus mulai ) ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah,
karena servik mulai membuka dan mendatar
Kala pembukaan ini dibagi atas 2 fase :
a. Fase Laten : Pembukaan servik berlangsung lambat sampai
pembukaan 3 cm berlangsung dalam 7-8 jam
b. Fase Aktif : Berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase
yaitu :
1. Periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4
cm
2. Periode dilatasi maksimal : Selama 2 jam pembukaan
berlangsung cepat menjadi 9 cm
3. Periode deselerasi : berlangsung lambat dalam waktu 2 jam
pembukan menjadi 10 cm atau lengkap

2. Kala 2 ( kala pengeluaran janin )


Pada kala ini HIS terkoordinir , kuat, cepat, dan lebih lama kira-kira 2-3 menit
sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadi tekanan
pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rangsangan
mengedan. Pada waktu HIS , kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka
dan perinium meregang. Dengan HIS mengedan yang terpimpin akan lahirlah
kepala diikuti oleh seluruh badan janin. Kala 2 pada primi 1-2,5 jam, pada
multi 0,5-1 jam

3. Kala 3 ( kala pengeluaran uri )


Setelah bayi lahir , kontraksi rahim istirahat sebentar . Uterus teraba keras
dengan fundus uteri setinggi pusat. Beberapa saat kemudian timbul HIS
pelepasan, terdorong ke dalam vagina dan akan lahir spontanatau dwengan
sedikit doeongan dari atas simpisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya
berlangsung 5- 30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plesenta disertai
dengan pengeluaran darah kira-kira100-200 cc.

4. Kala 4 ( Kala nifas )


Adalah kala pengawasan selam 2 jam setelah bayi lahir untuk mengamati
keadaan ibu terutama terhadap bahayanya perdarahan post partum

II. KONSEP DASAR ASKEP


A. PENGKAJIAN
Data yang dikaji pada ibu bersalin dengan pre eklampsia adalah :
1. Data subyektif :
- Umur biasanya sering terjadi pada primi gravida , < 20 tahun atau > 35
tahun
- Riwayat kesehatan ibu sekarang : terjadi peningkatan tensi, oedema,
pusing, nyeri epigastrium, mual muntah, penglihatan kabur
- Riwayat kesehatan ibu sebelumnya : penyakit ginjal, anemia, vaskuler
esensial, hipertensi kronik, DM
- Riwayat kehamilan : riwayat kehamilan ganda, mola hidatidosa,
hidramnion serta riwayat kehamilan dengan pre eklamsia atau
eklamsia sebelumnya
- Pola nutrisi : jenis makanan yang dikonsumsi baik makanan pokok
maupun selingan
- Psiko sosial spiritual : Emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan
kecemasan, oleh karenanya perlu kesiapan moril untuk menghadapi
resikonya

2. Data Obyektif :
- Inspeksi : edema yang tidak hilang dalam kurun waktu 24 jam
- Palpasi : untuk mengetahui TFU, letak janin, lokasi edema
- Auskultasi : mendengarkan DJJ untuk mengetahui adanya fetal
distress
- Perkusi : untuk mengetahui refleks patella sebagai syarat pemberian
SM ( jika refleks + )
- Pemeriksaan penunjang ;
 Tanda vital yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur,
diukur 2 kali dengan interval 6 jam
 Laboratorium : protein uri dengan kateter atau midstream
( biasanya meningkat hingga 0,3 gr/lt atau +1 hingga +2 pada
skala kualitatif ), kadar hematokrit menurun, BJ urine
meningkat, serum kreatini meningkat, uric acid biasanya > 7
mg/100 ml
 Berat badan : peningkatannya lebih dari 1 kg/minggu
 Tingkat kesadaran ; penurunan GCS sebagai tanda adanya
kelainan pada otak
 USG ; untuk mengetahui keadaan janin
 NST : untuk mengetahui kesejahteraan janin

B. MASALAH KEPERAWATAN
1. KALA I
a. Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan dengan
penurunan fungsi organ ( vasospasme dan peningkatan tekanan
darah )
b. Resiko tinggi terjadinya foetal distress pada janin berhubungan dengan
perubahan pada plasenta
c. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan kontraksi uterus
dan pembukaan jalan lahir
d. Gangguan psikologis ( cemas ) berhubungan dengan koping yang
tidak efektif terhadap proses persalinan
2. KALA II
a. Resiko terjadi injury pada ibu dan bayi berhubungan dengan dampak
dari tindakan ekstraksi dengan forceps
3. KALA III
a. Resiko deficit cairan berhubungan dengan perdarahan post partum
4. KALA IV
a. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan luka episiotomy
b. Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan adanya luka episiotomy.

C. PERENCANAAN
KALA I
Diagnosa keperawatan 1
Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan dengan penurunan fungsi
organ (vasospasme dan peningkatan tekanan darah).

Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi kejang pada ibu
Kriteria Hasil :
- Kesadaran : compos mentis, GCS : 15 ( 4-5-6 )
- Tanda-tanda vital :
TD : 100-120/70-80 mmHg Suhu : 36-37 C
Nadi : 60-80 x/mnt RR : 16-20 x/mnt
Intervensi :
1. Monitor tekanan darah tiap 4 jam
R/. Tekanan diastole > 110 mmHg dan sistole 160 atau lebih merupkan
indikasi dari PIH
2. Catat tingkat kesadaran pasien
R/. Penurunan kesadaran sebagai indikasi penurunan aliran darah otak
3. Kaji adanya tanda-tanda eklampsia ( hiperaktif, reflek patella dalam,
penurunan nadi,dan respirasi, nyeri epigastrium dan oliguria )
R/. Gejala tersebut merupakan manifestasi dari perubahan pada otak, ginjal,
jantung dan paru yang mendahului status kejang
4. Monitor adanya tanda-tanda dan gejala persalinan atau adanya kontraksi
uterus
R/. Kejang akan meningkatkan kepekaan uterus yang akan memungkinkan
terjadinya persalinan
5. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian anti hipertensi dan SM
R/. Anti hipertensi untuk menurunkan tekanan darah dan SM untuk mencegah
terjadinya kejang
Diagnosa keperawatan 2 :
Resiko tinggi terjadinya foetal distress pada janin berhubungan dengan perubahan
pada plasenta
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi foetal distress pada janin
Kriteria Hasil :
- DJJ ( + ) : 12-12-12
- Hasil NST :
- Hasil USG ;
Intervensi :
1. Monitor DJJ sesuai indikasi
R/. Peningkatan DJJ sebagai indikasi terjadinya hipoxia, prematur dan solusio
plasenta
2. Kaji tentang pertumbuhan janin
R/. Penurunan fungsi plasenta mungkin diakibatkan karena hipertensi
sehingga timbul IUGR
3. Jelaskan adanya tanda-tanda solutio plasenta ( nyeri perut, perdarahan, rahim
tegang, aktifitas janin turun )
R/. Ibu dapat mengetahui tanda dan gejala solutio plasenta dan tahu akibat
hipoxia bagi janin
4. Kaji respon janin pada ibu yang diberi SM
R/. Reaksi terapi dapat menurunkan pernafasan janin dan fungsi jantung serta
aktifitas janin
5. Kolaborasi dengan medis dalam pemeriksaan USG dan NST
R/. USG dan NST untuk mengetahui keadaan/kesejahteraan janin
Diagnosa keperawatan 3 :
Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan kontraksi uterus dan
pembukaan jalan lahir
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan perawatan ibu mengerti penyebab nyeri dan dapat
mengantisipasi rasa nyerinya
Kriteria Hasil :
- Ibu mengerti penyebab nyerinya
- Ibu mampu beradaptasi terhadap nyerinya
Intervensi :
1. Kaji tingkat intensitas nyeri pasien
R/. Ambang nyeri setiap orang berbeda ,dengan demikian akan dapat
menentukan tindakan perawatan yang sesuai dengan respon pasien terhadap
nyerinya
2. Jelaskan penyebab nyerinya
R/. Ibu dapat memahami penyebab nyerinya sehingga bisa kooperatif
3. Ajarkan ibu mengantisipasi nyeri dengan nafas dalam bila HIS timbul
R/. Dengan nafas dalam otot-otot dapat berelaksasi , terjadi vasodilatasi
pembuluh darah, expansi paru optimal sehingga kebutuhan 02 pada jaringan
terpenuhi
4. Bantu ibu dengan mengusap/massage pada bagian yang nyeri
R/. untuk mengalihkan perhatian pasien
Diagnosa keperawatan 4
Gangguan psikologis ( cemas ) berhubungan dengan koping yang tidak efektif
terhadap proses persalinan
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan perawatan kecemasan ibu berkurang atau hilang
Kriteria Hasil :
- Ibu tampak tenang
- Ibu kooperatif terhadap tindakan perawatan
- Ibu dapat menerima kondisi yang dialami sekarang
Intervensi :
1. Kaji tingkat kecemasan ibu
R/. Tingkat kecemasan ringan dan sedang bisa ditoleransi dengan pemberian
pengertian sedangkan yang berat diperlukan tindakan medikamentosa
3. Jelaskan mekanisme proses persalinan
R/. Pengetahuan terhadap proses persalinan diharapkan dapat mengurangi
emosional ibu yang maladaptif
5. gali dan tingkatkan mekanisme koping ibu yang efektif
R/. Kecemasan akan dapat teratasi jika mekanisme koping yang dimiliki ibu
efektif
6. Beri support system pada ibu
R/. ibu dapat mempunyai motivasi untuk menghadapi keadaan yang sekarang
secara lapang dada asehingga dapat membawa ketenangan hati
KALA II
Diagnosa keperawatan 1
Resiko terjadi injury pada ibu dan bayi berhubungan dengan dampak dari tindakan
ekstraksi dengan forceps
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi injury pada ibu dan janin
Kriteria Hasil :
- APGAR SCORE diatas 7
- Tidak terjadi ruptur perineum
- Tidak terjadi ruptur uteri
Intervensi ;
1. Pastikan bahwa pembukaan sudah lengkap
R/. Jika pembukaan belum lengkap bibir serviks bisa terjepit antara kepala
anak dan sendok sehingga terjadi robekan pada serviks
2. Pastikan bahwa ketuban sudah pecah
R/. Bila ketuban belum pecah maka selaput janin akan ikut tertarik oleh
forceps
3. Anjurkan ibu untuk tidak mengedan
R/. mengedan membutuhkan tenaga yang akhirnya dapat meningkatkan
tekanan darah sebagai kompensasi tubuh, bila tekanan darah semakin
meningkat akan memicu timbulnya kejang dan terjadi injury pada ibu maupun
janin
4. Bantu dokter dalam melakukan tindakan ekstraksi dengan forceps sesuai
standarisasi
R/. Tindakan forceps yang dilakukan dengan benar/ sesuai standart serta skill
yang memadai tanpa adanya penyulit akan terhindar dari terjadinya
komplikasi pada ibu maupun janin
KALA III
Diagnosa keperawatan :
Resiko deficit cairan berhubungan dengan perdarahan post partum
Tujuan ;
Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi deficit cairan
Kriteria Hasil :
- Keadaan umum baik
- Mukosa mulut basah
- Turgor kulit baik
- Tanda vital ;
TD : 100-120/70-80 mmHg Nadi : 60-80 x/mnt
RR : 16-20 x/mnt Suhu : 36-37 C
- Perdarahan dalam batas normal : < 500 cc
Intervensi ;
1. Kaji kontraksi uterus
R/. kontraksi uterus dapat membantu pelepasan plasenta
2. Cegah terjadinya perdarahan dengan mengobservasi pelepasan plasenta dan
mengeluarkan plasenta dengan peregangan tali pusat terkendali serta bekerja
dengan hati-hati
R/.untuk mencegah terjadinya rest plasenta sehingga tidak terjadi perdarahan
3. Kaji banyaknya darah yang keluar
R/. dengan mengetahui jumlah darah yang hilang akan dapat menentukan
jumlah darah /intake cairan yang diberikan agar terjaga keseimbangan
5. Beri minum peroral
R/. dapat menggantikan cairan yang hilang
6. Lakukan observasi tanda-tanda vital
R/. untuk memantau tanda –tanda gangguan keseimbangan cairan

KALA IV
Diagnosa keperawatan 1
Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan luka episiotomy
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan perawatan rasa nyeri berkurang atau hilang
Kriteria hasil :
- ibu mengatakan nyerinya berkurang atau hilang
- keadaan luka baik
- tanda-tanda infeksi tidak ada
Intervensi :
1. Beri penjelasan pada ibu penyebab nyerinya
R/. dengan mengerti penyebab nyerinya diharapkan ibu dapat kooperatif dan
menerima rasa nyerinya secara wajar
2. Anjurkan pada ibu untuk menghindari pergerakan yang berlebihan terutama
yang berkaitan dengan daerah sekitar luka episiotomy
R/. Pergerakan yang bisa membuat peregangan daerah luka akan menambah
rasa nyeri
3. Lakukan perawatan luka episiotomy secara aseptik dan anti septic
R/. Perawatan luka secara aseptic dan anti septic dapat mempercepat proses
penyembuhan luka sehingga nyeri bisa berkurang/hilang
4. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgetik
R/. analgetik dapat mengurangi/menghilangkan rasa nyeri

Diagnosa keperawatan 2
Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan adanya luka episiotomy
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan perawatan infeksi tidak terjadi
Kriteria Hasil :
- luka episiotomy tampak kering dan bersih
- luka tidak ada tanda-tanda infeksi
- tanda-tanda vital dalam batas normal
Intervensi :
1. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan daerah luka episiotomy
R/. Kebersihan yang kurang terjaga bisa menimbulkan infeksi pada luka
karena masuknya kuman
2. Lakukan perawatan luka episiotomy secara aseptik dan anti septic
R/. Perawatan luka secara aseptic dan anti septic dapat mempercepat proses
penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksi
3. Ajari ibu cara merawat luka
R/. ibu dapat mengerti cara merawat luka yang benar sehingga bisa mencegah
timbulnya infeksi
4. Kolaborasi dengan medis dalam pemberian antibiotik
R/. anti biotic dapat membunuh kuman

D. IMPLEMENTASI
b. Pelaksanaan disesuaikan dengan intervensi yang telah ditentukan
E. EVALUASI
1) Evaluasi disesuaikan dengan criteria hasil yang telah ditentukan
(1)

DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC :

Jakarta. 

Mansjoer, Arif, dkk, editor, Kapita selekta kedokteran, jilid I. edisi ketiga.
Jakarta : Media Aesculapius FKUI, 2001

Mochtar, MPH. Prof. Dr. Rustam. Synopsis Obstetri. Jilid I. edisi kedua EGC.
Jakarta, 1998.

http://www.scribd.com/doc/899951/laporan kasus preeklampsia nas.

http://www.blogdokter.net/2009/02/17/preeklampsia dan eklampsi pada


kehamilan.

http://khuheimi.blogspot.co,/2006/08/preeklampsia dan eklampsi.html


Doengoes, Marilyn E. 2000. REncana Asuhan Keperawatan edisi III. EGC :
Jakarta.
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri  jilid 1 edisi 2. EGC : Jakarta.
Sarwono P. 2006. Ilmu Kebidanan edisi 3. Bina Pustaka : Jakarta
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC :

Jakarta. 
 

ASUHAN KEPERAWATAN PRENATAL DAN POST PARTUM


PADA Ny. S  DENGAN PREEKLAMSIA BERAT
DI BANGSAL MAWAR-ASOKA RUANG ISOLASI dr. SOBIRIN
LUBUK LINGGAU

Nama Mahasiswa : Sugesti Angraeni Tanggal Pengkajian : 08-08-2012


Nim.PO. 03201100 34 Ruangan/RS : Asoka
 
PENGKAJIAN PRENATAL

A. DATA UMUM KLIEN


Inisial Klien : Ny.S
Usia : 36 tahun
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Tani
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Ds. Purwadadi, Kec.jaya Loka

Nama Suami : Tn.R


Umur : 36 Tahun
Agama : Islam
Pendididkan terakhir : SMA
Pekerjaan : Tani
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Ds. Purwadadi, Kec.jaya Loka
B.     KELUHAN SAAT INI
Ibu mengeluh Penglihatannnya kabur, nyeri kepala berat, perutnya terasa nyeri
, lelah, bengkak pada tangan, kaki dan muka.\

Jenis Keadaan Bayi Masalah


No. Tahun Jenis persalinan Penolong
Kelamin Waktu lahir kehamilan
1 2006 Spontan Bidan Laki – Sehat PEB
laki
C.    RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN LALU

Pengalaman Menyusui : Ya
Berapa lama : Asi ekslusif 6 Bulan

D.    RIWAYAT GINEKOLOGI


1.        Riwayat Ginekologi : -
2.        Riwayat KB : Suntik

E.     RIWAYAT MENSTRUASI


1.    Menarch : 14 Tahun Siklus : 30 hari
2.    Lamanya : 5 hari Tidak Disminore
3.    Banyaknya : ± 300 cc ganti Pembalut : 3 kali

F.     RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI


HPHT : 18-11-2011 Taksiran Partus : 25-08-2012
BB Sebelum Hamil : 50 Kg TD sebelum hamil : 170/100 mmHg
BB Selama Hamil : 63 Kg

Letak/presentasi DJJ Usia


TD BB/TB TFU janin Gestasi Keluhan
160/110 50 Kg / 31 cm Memanjang 143 ± 37 Penglihatannya
mmHg 153cm bagian terbawa x/m minggu kabur, nyeri
kepala kepala berat,
perutnya terasa
nyeri , lelah,
bengkak pada
tangan, kaki dan
muka.

G.      DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


Status obsetrik: G2P1A0 Usia kehamilan : ± 37 minggu
Keadaan Umum : Baik BB/TB : 50 Kg / 153 cm
Kesadaran : CM
Tanda – Tanda Vital :
Tekanan darah : 160/110 mmHg Nadi : 80 x/m
Suhu : 370C Pernafasan : 20 x/m

Kepala – Leher
Kepala : Simetris, rambut hitam lurus, kebersihan cukup rambut tidak berketombe dan sedikit
rontok, ibu terkadang merasa kepalanya nyeri dan di kepala tidak ada benjolan
maupun kelaian lainnya
Mata : Simetris, Penglihatan sering berkunang-kunang atau rabun, Konjungtiva sedikit
pucat, Sklera tidak ikterik.
Hidung : Simetris, tidak ada pernafasan Cuping hidung dan tidak ada polip
Mulut : Tidak ada kelainan kongenital seperti bibir sumbing, tidak terdapat caries pada gigi,
fungsi pengecapan baik, tidak ada pembesaran tonsil
Telinga : Simetris tidak terdapat serumen, peradangan pada lubang telinga, fungsi
pendengaran baik
Leher : Tida ada pembesaran kelenjar tiroid dan adanya bendungan vena jugularis
Masalah Khusus : Nyeri pada kepala dan fungsi penglihatan yang terganggu yaitu kunang – kunang dan
rabun

Dada
Jantung : Bunyi jantung normal dan tidak terdengar murmur
Paru : Gerakan saat inspirasi dan ekspirasi seirama, Bunyi paru normal, tidak terdengar
wheezing atau ronchi, suara nafas baik
Payudara :
      Bentuk :Simetris dan tidak ada benjolan
      Mamae : - Putting susu menonjol keluar
- Areola terdapat hyperpigmentasi
- Colesterum belum keluar
- Konsistensi agak kenyal
- Pelebaran pembuluh darah vena terlihat
Pengeluaran ASI : ASI belum keluar
Masalah Khusus : -

Abdomen
Uterus :
TFU : 31 cm. Kontraksi : Ya
Leopold I : Teraba fundus uteri 3 jari di bawah proc. Xyphoideus
teraba massa besar, lunak, noduler
Leopold II : Teraba tahanan terbesar di sebelah kiri, bagian – bagian
kecil janin di sebelah kanan.
Leopold III :Teraba masa keras, terfiksir dan sudah adanya
penurunan kepala
Leopold IV : Bagian terbawah janin telah masuk pintu atas panggul
PAP : 3/5
DJJ : Frekuensi : 143 x/m dan teratur
Pigmentasi :
Linea Nigra : Ada
Striae : Ada
Fungsi Pencernaan : Tidak Terganggu
Masalah khusus :-
Perinium dan Genital :
Vagina : Tidak bervarises
Kebersihan : Cukup Bersih
Keputihan :-
Jenis/warna : Lendir/putih
Konsistensi : cair
Bau : amis
Hemoroid : tidak derajat : - Lokasi : -
Lamanya : 2x/ 10 menit lama 10 detik, Nyeri : Ya
Ekstremitas
Ekstremitas atas : edema : ya
Inspeksi : fungsi baik
Palpasi : tidak ada varises
Ekstremitas bawah: inspeksi : ada edema, fungsi baik
Palpasi : adanya varises
Reflek patela : +
Masalah khusus : Adanya edema di ekstremitas atas dan bawah
Eliminasi
Urin : 4-5x sehari
BAB : 1x sehari
Masalah Khusus :-
Istirahat dan kenyamanan
Sebelum masuk RS         :  Ibu tidur 7-8 jam sehari
Sesudah masuk RS         :  Ibu tidur 6-8 jam sehari.

Mobilisasi dan Latihan


Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan x
Minum x
Eliminasi x
Mobilisasi x

Berpakaian x

Keterangan:
0 : mandiri
1 : dengan alat Bantu
2 : bantuan orang lain
3 : bantuan orang lain dan peralatan
4 : tergantung total

Nutrisi dan cairan :


ebelum mauk RS   : Ibu makan 3 x sehari dengan porsi sedang, sayur, lauk pauk, buah dan susu serta
minum 5-8 gelas sehari
esudah masuk RS    : Ibu makan dengan porsi sedang dengan nasi, sayur, lauk pauk, buah dan susu serta
minum 7-8 gelas sehari
Masalah Khusus :-
Keadaan Mental :
Adaptasi psikologis : ibu kelihatan sangat cemas
Penerimaan terhadap kehamilan : ibu menerima dengan senang
kehamilannya
Masalah khusus : terjadinya peningkatan kecemasan
saat tekanan darah dinyatakan
masih tinggi
an resiko kehamilan : -
-
 
Persiapan persalinan :


 

 rencana tempat melahirkan

 
perlengkapan kebutuhan ibu dan bayi

 
kesiapan mental ibu dan keluarga
pengetahuan tentang tanda – tanda melahirkan cara menangani nyeri, proses
persalinan

 
perawatan payudara

Obat – obatan yang dikonsumsi :


1.         Catapres 1 x 1
2.         Drip MgSO4 dan Pitogin pada infus D5 dan RL
Hasil pemeriksaan penunjang : tidak dilakukan
Rangkuman Hasil Pengkajian :
Masalah :
1.      Kepala ibu terasa pusing dan nyeri serta penglihatannya kabur dan berkunang –
kunang
2.      TD : 160/110 mmHg
3.      Nyeri hebat saat terjadinya His dan prosres persalinan
4.      Ketakutan dan kecemasan terhadap keadaan janin
PENGKAJIAN POST PARTUM

I.         RIWAYAT PERSALINAN


a.        Jenis Persalinan : Spontan
b.        Jenis kelamin :L BB/PB : 2900 gr/
c.        Perdarahan :
d.       Masalah dalam persalinan : PEB
II.   DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI
Status obsetrik: G2P1A0 Usia kehamilan : ± 37 minggu
Keadaan Umum : Baik BB/TB : 50 Kg / 153 cm
Kesadaran : CM
Tanda – Tanda Vital :
Tekanan darah : 160/110 mmHg Nadi : 80 x/m
Suhu : 36,2 0C Pernafasan : 19 x/m
Pemeriksaan fisik
Kepela dan Rambut   :sedikit rontok, lepek/berminyak,sedikit berketombe, warna rambut hitam, dan lurus
serta ibu terkadang masioh merasa pusing
Muka :oedema, dan tidak ada cloasma gravidarum.
Mata                         :konjungtiva agak pucat, sklera agak ikterik, fungsi penglihatan kurang baik masih
berkunang - kunang, dan simetris
Hidung                     :Keadaan bersih, fungsi penciuman baik, tidak ada polip
Mulut/gigi                :Keadaan cukup bersih, gigi lengkap, tidak ada caries gigi, dan tidak ada stomatitis
elinga                     :Keadaan bersih, fungsi pendengaran baik, dan simetris
Leher                        :Tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tyroid
Dada                       :Mamae simetris, puting susu menonjol,ada pembengkakan pada payudara,dan ASI
belum keluar, gerakan dada saat inspirasi dan ekspirasi seirama, tidak terdengar
ronchi dan whezing, suara nafas baik
Abdomen                 :TFU 2 jari bawah pusat, uterus teraba keras dan berkontraksi, vesika urinaria kosong
Pinggang                  :Nyeri tekan pada daerah pinggang
Genitelia                   :Kotor oleh bekas lendir dan darah, lochea rubra, bau amis normal, tidak ada
heacting, tidak ada oedema dan varises
Ekstremitas Atas      :Fungsi pergerakan baik, tidak ada oedema dan varises, simetris kiri dan kanan, tidak
ada cacat, keadaan baik
Ekstremitas Bawah :Fungsi pergerakan baik, tungkai tidak ada oedema dan varises, tidak ada cacat,
keadaan baik
Pola Kebutuhan Dasar
a.       Nutrisi
ebelum melahirkan   : Ibu makan 3 x sehari dengan porsi sedang, 1 piring nasi, 1 mangkok sayur, lauk pauk,
buah dan susu.
esudah melahirkan    : Ibu makan dengan porsi kecil 1/2 piring nasi, 1 mangkok sayur, lauk pauk, buah dan
susu.
b.      Eliminasi
BAB sebelum melahirkan  : 1-2 x/hari
sesudah melahirkan  : 1 x/hari        
BAK sebelum melahirkan  : 5-6 x/hari
sesudah melahirkan  : 2 x/hari        
c.       Istirahat
Sebelum melahirkan          :  Ibu tidur 7-8 jam sehari
Sesudah melahirkan          :  Ibu tidur 5-6 jam sehari.
d.      Aktivitas
um melahirkan          : Ibu biasa melakukan aktivitas sendiri
ah melahirkan          : Ibu masih sering ditempat tidur, karena ibu merasa badannya pegal-pegal, untuk
personal hygiene masih dibantu oleh suami dan keluarganya yang lain, perawatan
terhadap bayinya juga masih dibantu oleh ibunya. 
f.       Personal Hygiene
um melahirkan          : Ibu mandi 2 x sehari, menggosok gigi 3 x sehari, Ibu mengganti pakaian setiap habis
mandi
ah melahirkan          : Ibu di lap saja dengan air hangat – hangat kuku , Ibu mengganti pakaian setiap habis di
lap, Ibu mengganti softex 2 x sehari 
g. Keadaan psikosial
a. Ibu dan keluarga merasa bahagia dengan kelahiran bayinya, semua keluarga
menerima dengan senang keluarga barunya
b. Ibu senang menyusui anaknya
c. Ibu mengatakan badannya terasa pegal-pegal dan nyeri sedikit
ANALISA DATA
Nama : Ny. S Dx Medis : PEB
Umur : 36 tahun Ro. Reg : 017352
Ruangan : Asoka
No. Symptom Problem Etiologi
1 DS : Klien mengatakan kepalanya terasa nyeri dan Gangguan Penurunan
pusing serta penglihatannya kunang – kunang perfusi COP
dan kabur jaringan otak
DO :
1.      TD : 160/110 mmHg
2.      Klien lemah
3.      Penglihatan berkunang – kunang dan kabur
4.      Pasien sering memegang kepalanya
5.      Udem di ekstremitas atas dan bawah
2 DS : Klien mengatakan nyeri hebat didaerah perut Gangguan Kontraksi
DO : rasa nyaman uterus
1.      Klien meringis kesakitan nyeri
2.      Skala nyeri 8
3.      Klien tampak pucat dan lemah
3 DS : klien mengatakan sangat cemas dengan janinnya Gangguan Koping
DO : psikologis / yang tidak
1.      Pasien kelihatan panik dan cemas cemas efektif
2.      Pasien banyak bertanya terhadap
proses
persalinan
4 DS : Klien mengatakan tidurnya terganggu
DO :
1.      Mata cekung
2.      Konjungtiva anemis
3.      Tidur 6 jam
5 DS : klien mengatakan belum bisa beraktivitas seperti
biasanya
DO :
1.      Aktivitas di bantu keluarga

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama : Ny. S Dx Medis : PEB


Umur : 36 tahun Ro. Reg : 017352
Ruangan : Asoka
No. Ditemukan Teratasi Diagnosa keperawatan
hari/tanggal hari/tanggal
1. 08-08-2012 - Gangguan perfusi jaringan otak b/d
penurunan COP
Ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan kepalanya terasa nyeri
dan pusing serta penglihatannya kunang –
kunang dan kabur
DO :
1.      TD : 160/100 mmHg
2.      Klien lemah
3.      Penglihatan berkunang – kunang dan
kabur
4.      Pasien sering memegang kepalanya
5.      Udem di ekstremitas atas dan bawah

2. 08-08-2012 - Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d


kontraksi uterus
Ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan nyeri hebat didaerah
perut
P: nyeri berkurang setelah minum obat,
Q: nyeri berat R: nyeri pada daerah perut,
S: skala 8 T: nyeri terasa selama 3 menit
sekali
DO :
1.      Klien meringis kesakitan
2.      Skala nyeri 8
3.      Klien tampak pucat dan lemah
3. 08-08-2012 09-08-2012 Gangguan psikologis (cemas) b/d koping
yang tidak efeketif terhadap proses
persalinan
Ditandai dengan :
DS : klien mengatakan sangat cemas dengan
janinnya
DO :
1.      Pasien kelihatan panik dan cemas
2.      Pasien banyak bertanya
3 09-08-2012
4 09-08-2012

INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama : Ny. S Dx Medis : PEB


Umur : 36 tahun Ro. Reg : 017352
Ruangan : Asoka
No No. Hari/ Tujuam dan kriteria Intervensi Rasional
Dx tanggal hasil
1. 01 08-08- Setelah dilakukan   Awasi TTV pasien  Mengetahui
2012 tindakan kegawatan pasien
keperawatan 1x24   Monitor perubahan  Cemas dan
jam diharapkan tiba – tiba pada pasien binggung dapat
Perfusi jaringan mempengaruhi
otak dapat adekuat darah
dan tercapai secara   Observasi adanya
optimal. Dengan pucat, sianosis, kulit  Mengetahui
kriteria hasil : dingin/lembab dan catat perjalanan darah
1.     Kepala pasien kekuatan nadi perifer
tidak terasa pusing   Pantau pernafasan
dan nyeri lagi  Mengetahui fungsi
2.      Fungsi penglihatan pernafasan pasien
baik ( tidak    Dorong latihan kaki
berkunang - aktif / pasif  Memperlancar
kunang dan rabun ) peredaran darah
    kolaborasi dengan  Dapat terapi sesuai
SpOG indikasi
2 02 08-08- Setelah dilakukan    Kaji tingkat intensitas  Ambang nyeri setiap
. 2012 tindakan perawatan nyeri pasien orang berbeda
1x24 jam dengan demikian
diharapkan ibu akan dapat
mengerti penyebab menentukan
nyeri dan dapat tindakan perawatan
mengantisipasi rasa yang sesuai dengan
nyerinya . respon pasien terhap
Dengan kriteria nyerinya
hasil :  Mengetahui kedaan
1.      Nyeri berkurang     Observasi TTV umum
2.      Ibu mengerti  Dapat memahami
penyebab nyerinya     Jelaskan penyebab penyebab nyerinya
3.      Ibu mampu nyeri pada pasien sehingga bisa
berdaptasi terhadap kooperatif
nyerinya  Mengurangi rasa
    Anjurkan teknik nyeri melalui cara
relaksasi untuk pengalihan
mengurangi nyeri  Mengalihkan
    Bantu keluarga untuk perhatian pasien
mengusap pada bagian
yang nyeri  Bentuk kolaborasi
    Berikan terapi sesuai dalam
program menghilangkan
nyeri

3. 03 08-08- Setelah dilakukan    Kaji tingkat kecemasan  Tingkat kecemasan


2012 tindakan perawatan ibu ringan dan sedang
1x24 jam bias ditoleransi
diharapkan pasien dengan pemberian
cemas dapat pengertian
berkurang dengan sedangkan yang
kriteria hasil : berat perlu terapi
1.      Ibu tenang     Jelaskan mekanisme  Pengetahuan
2.      Ibu kooperatif proses terhadap proses
terhadap tindakan Persalinan persalinan
perawatan diharapkan dapat
3.      Ibu dapat mengurangi
menerima kondisi emosional ibu yang
yang dialaminya mal adaptif
sekarang     Gali dan tingkatkan  Kecemasan akan
mekanisme koping ibu dapat teratasi jika
yang efektif mekanisme koping
yang dimiliki ibu
efektif
    Beri support pada ibu  Ibu dapat
mempunya motifasi
untuk menghadapi
keadaan yang ada
4. Gan Kebutu   Tempatkan    Menempatkan penderita  Kebutuhan tidak
ggua han penderita di kamar di kamar yang aman dan terpenuhi dengan
n tidur yang aman dan tenang serta membatasi criteria:
tidur dan tenang jumlah orang yang  Tidur malam ± 8
dan aktivita   Bantu aktivitas os berkunjung jam
aktiv s   Kolaborasi dengan    Membantu aktivitas os  Gangguan aktivit-as
itas terpenu dokter tentang sehari-hari teratasi
hi pemberian obat-    Membariakan obat-
obatan obatan sedative seperti
luminal 3x sehari

5 05
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Ny. S Dx Medis : PEB
Umur : 36 tahun Ro. Reg : 017352
Ruangan : Asoka
No No.Dp Hari/tanggal Implementasi paraf
.
1 01 08-08-2012 1.   mengawasi TTV pasien
R/TD : 160/110mmHg N: 80x/m
T : 37OC RR : 20x/m
2.   Memonitor perubahan tiba – tiba pada
pasien
R/ pasien masih sadar
3.   mengobservasi adanya pucat, sianosis,
kulit dingin/lembab dan catat kekuatan
nadi perifer
R/ masih dalam batas normal
4.   Memantau pernafasan
R/ RR : 20 x/m
5.   mendorong latihan kaki aktif / pasif
R/ pasien merasa nyaman
6.   Berkolaborasi dengan SpOG
R/ drip MgSO4 di RL gtt 20 x/m
02 08-08-2012 1.   Mengkaji tingkat intensitas nyeri pasien
R/ his tiap 2x/10 menit, lama 10 detik,
skala nyeri 8
2.  Mengobservasi TTV
R/TD : 160/110mmHg N: 80x/m
T : 37OC RR : 20x/m
3.   Menjelaskan penyebab nyeri pada
pasien
R/ ibu mengerti penyebab nyerinya dari
pembukaan jalan lahir
4.   Menganjurkan teknik relaksasi untuk
mengurangi nyeri
R/ Ibu menarik napas dalam dan
mengeluarkan secara perlahan dari
mulut
5.   membantu keluarga untuk mengusap
pada bagian yang nyeri
R/ keluarga mengikuti saran yang
diberikan
6.   Memberikan terapi sesuai program
R/ teknik relaksasi dijalankan dengan
baik
1.   Mengkaji tingkat kecemasan ibu
03 08-08-2012 R/ setelah diberikan support cemas
sedikit berkurang
2.   Menjelaskan mekanisme proses
Persalinan
R/ Ibu mengerti dengan penjelasan yang
diberikan
3.   Menggali dan tingkatkan mekanisme
koping ibu yang efektif
R/ ibu mnegikuti saran yang ada
4.   Memberi support pada ibu
R/ Cemas ibu berkurang
02 O1 09-08-2012 1.   mengawasi TTV pasien
R/TD : 160/110mmHg N: 80x/m
T : 36,2OC RR : 19x/m
2.   Memonitor perubahan tiba – tiba pada
pasien
R/ pasien masih sadar
3.   mengobservasi adanya pucat, sianosis,
kulit dingin/lembab dan catat kekuatan
nadi perifer
R/ masih dalam batas normal
4.   Memantau pernafasan
R/ RR : 19 x/m
5.   mendorong latihan kaki aktif / pasif
R/ pasien merasa nyaman
6.   Berkolaborasi dengan SpOG
R/ drip MgSO4 di RL gtt 20 x/m

02 09-08-2012 1.   Mengkaji tingkat intensitas nyeri pasien


R/ skala nyeri 8
2.   Mengobservasi TTV
R/TD : 160/110mmHg N: 80x/m
T : 36,2OC RR : 19x/m
3.   Menjelaskan penyebab nyeri pada
pasien
R/ ibu mengerti penyebab nyerinya bayi
sudah waktunya keluar
4.   Menganjurkan teknik relaksasi untuk
mengurangi nyeri
R/ Ibu menarik napas dalam dan
mengeluarkan secara perlahan dari
mulut , ibu mulai mengedan
5.   membantu keluarga untuk mengusap
pada bagian yang nyeri
R/ keluarga mengikuti saran yang
diberikan
1.   Memberikan terapi sesuai program
R/ teknik relaksasi dijalankan dengan
03 09-08-2012 baik
2.   Mengkaji tingkat kecemasan ibu
R/ setelah diberikan support cemas
hilang digantikan senyuman
3.   Menjelaskan mekanisme proses
Persalinan
R/ Ibu mengerti dengan penjelasan yang
diberikan
4.   Menggali dan tingkatkan mekanisme
koping ibu yang efektif
R/ ibu mnegikuti saran yang ada
5.   Memberi support pada ibu
R/ Cemas ibu hilang
03 01 10-08-2012 1.   mengawasi TTV pasien
R/TD : 140/100mmHg N: 83x/m
T : 36,8OC RR : 20x/m
2.   Memonitor perubahan tiba – tiba pada
pasien
R/ K/U baik
3.   mendorong latihan kaki aktif / pasif
R/ pasien merasa nyaman
4.   Berkolaborasi dengan SpOG
R/ drip MgSO4 di RL gtt 20 x/m

02 10-08-2012 1.   Mengkaji tingkat intensitas nyeri pasien


R/ skala nyeri 3
2.   Mengobservasi TTV
R/TD : 140/100mmHg N: 83x/m
T : 36,8OC RR : 20x/m
3.   Menjelaskan penyebab nyeri pada
pasien
R/ ibu mengerti penyebab nyerinya
bekas jalan lahir
4.   Menganjurkan istirahat yang cukup
R/ibu beristirahat
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Ny. S Dx Medis : PEB
Umur : 36 tahun Ro. Reg : 017352
Ruangan : Asoka
No No.Dp Hari/tanggal Jam Evalusi paraf
.
1 01 08-08-2012 19.00
S : Klien mengatakan kepalanya
terasa nyeri dan pusing serta
penglihatannya berkunang –
kunang dan kabur
O:
1.      TD : 160/110 mmHg
2.      Klien lemah
3.      Penglihatan berkunang –
kunang dan kabur
4.      Pasien sering memegang
kepalanya
5.      Udem di ekstremitas atas dan
bawah
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
02 08-08-2012 19.10
S : Klien mengatakan nyeri hebat
didaerah perut
O:
1.      Klien meringis kesakitan
2.      Skala nyeri 8
3.      Klien tampak pucat dan lemah
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

S : klien mengatakan sangat cemas


03 08-08-2012 19.15 dengan janinnya
:
1.      Pasien kelihatan panik dan
cemas
2.      Pasien banyak bertanya
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

02 01 09-08-2012 16.30S : Klien mengatakan sedikit nyeri


dan pusing serta penglihatannya
sedkit berkunang - kunang
O:
1.      TD : 160/110 mmHg
2.      Klien lemah
3.      Penglihatan berkunang –
kunang dan kabur
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

S : Klien mengatakan terasa nyeri


02 09-08-2012 16.40 dibagian perutnya
O:
1.      Skala nyeri 4
2.      lemah
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan

S : klien mengatakan tidak cemas


03 09-08-2012 16.45 lagi dan merasa bahagia
: pasien mencium dan sudah
menyusui anaknya
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

3 01 10-08-2012 21.00 S : Klien mengatakan tidak


pusing lagi serta penglihatannya
tidak berkunang – kunang lagi
O:
1.      TD : 140/100 mmHg
2.      Fungsi penglihatan baik
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

02 10-08-2012 02S : Klien mengatakani masih terasa


nyeri dibagian perutnya
O:
1.      Skala nyeri 3
2.      Os lemah
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai