DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS OLLOT
Jl. Desa Ollot, Kecamatan Bolangitang Barat, Kode Pos 95764
TENTANG
A. PELAYANAN LABORATORIUM:
1. Jenis-jenis pelayanan laboratorium yang disediakan di Puskesmas meliputi;
a. Darah Rutin
1. Hemoglobin
2. Leukosit
3. Hematokrit
4. Trombosit
5. Eritrosit
b. Kimia Klinik
1. Gula Darah Sewaktu (GDS)
2. Gula Darah Puasa (GDP)
3. GD2PP
4. Kolesterol Total
5. Asam Urat
c. Urinalisa
1. Protein Urine
2. Plano Test
d. Imunoserologi
1. RDT Malaria
2. RDT Hiv
3. HbsAg
e. Mikrobiologi
1. Sputum BTA
2. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh petugas yang kompeten, yaitu: analis kesehatan
dan petugas dengan minimal lulusan dan telah mendapat pelatihan ..........
3. Hasil pemeriksaan harus diinterpertasi oleh petugas yang terlatih
4. Pemeriksaan laboratorium untuk tiap-tiap jenis pemeriksaan harus dipandu dengan
prosedur mulai dari permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen, pengambilan dan
penyimapanan spesimen, pemeriksaan sampai penyerahan hasil
5. Jika ada permintaan pemeriksaan di luar jam kerja maka :
a. Memberlakukan jadwal jaga bidan untuk melakukan pelayanan lab 24 jam bagi pasien
persalinan
b. Memberlakukan SOP tiap2 pemeriksaan yang dibutuhkan oleh persalinan
c. Melaporkan hasil kritis sesuai SOP
6. Untuk pemeriksaan kasus-kasus berisiko tinggi maka:
a. Pelayanan laboratorium yang meliputi pemeriksaan laboratorium berisiko tinggi harus
didahulukan,
b. Pemeriksaan berisiko tinggi dianggap pemeriksaan yang tinggi tingkat penularannya,
c. Pemakaian APD pada saat pemeriksaan lebih safety dibandingkan dengan pemeriksaan
biasa.
7. Petugas pemeriksa laboratorium wajib menggunakan APD
8. Bahan-bahan berbahaya beracun harus disimpan secara aman menurut ketentuan yang
berlaku
9. Limbah laboratorium sebagai akibat pemeriksaan laboratorium harus dikelola sebagai
limbah infeksius
10. Reagensia harus tersedia sesuai dengan jenis pemeriksaan yang disediakan
11. Reagensia harus disimpan dengan pelabelan yang jelas dan pada tempat dan suhu sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
12. Ketersediaan reagen wajib dievaluasi paling lambat setiap bulan sekali
13. Hasil pemeriksaan laboratorium harus diserahkan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan sebagai berikut:
14. Laporan hasil pemeriksaan laboratorium harus dilengkapi dengan nilai normal
2. Kimia Klinik
a. Gula Darah Sewaktu (GDS) ≤ 160mg/dl
b. Gula Darah Puasa (GDP) 70-110mg/dl
c. Gula Darah 2Jam PP ≤ 140mg/dl
d. Kolesterol Total ≤200mg/dl
e. Asam Urat L: 3-7.5mg/dl
P: 2.5-5.7mg/dl
3. Urinalisa
a. Protein Total Negatif
b. Plano Test Negatif
4. Imunoserologi
a. RDT Malaria Negatif
b. RDT Hiv Negatif
c. HbsAg Negatif
5. Mikrobiologi
a. Sputum BTA Negatif
15. Hasil pemeriksaan laboratorium kritis harus disampaikan segera kepada tenaga kesehatan
yang meminta dalam batas waktu paling lambat satu jam setelah hasil diperoleh dengan
acuan sebagai berikut:
a. Untuk pemeriksaan glukosa darah puasa, nilai kritis: GDS 80mg/dl dan 544mg/dl
16. Harus dilakukan kendali mutu pelayanan laboratorium dengan pemantaban mutu internal
dan pemantaban mutu eksternal
17. Program peningkatan mutu pelayanan laboratorium harus disusun dan merupakan bagian
tidak terpisahkan dari program peningkatan mutu puskesmas dan keselamatan pasien
18. Risiko dalam pelayanan lobaratorium harus diidentifikasi dan ditindak lanjuti
B. PENGELOLAAN OBAT:
1. Obat harus tersedia di puskesmas sesuai dengan formularium puskesmas
2. Yang berhak menulis resep adalah dokter umum dan dokter gigi atau tenaga kesehatan lain
yang diberi pendelegasian apabila tenaga dokter tidak ada
3. Yang berhak menyiapkan obat adalah petugas obat meliputi Apoteker dan atau Tenaga
tekhnis Kefarmasian atau tenaga kesehatan lain yang telah mengikuti pelatihan kefarmasian
apabila tenaga kefarmasian tidak ada
4. Obat harus tersedia dalam seminggu dan 24 jam
5. Ketersedian obat wajib dievaluasi paling lambat tiap tiga bulan sekali
6. Obat kadaluwarsa tidak boleh diberikan pada pasien
7. Pmberian Obat narkotika dan psikotropika , diatur sebagai berikut:
a. Peresepan obat narkotika dan psikotropikan hanya bolah dilakukan oleh dokter ( dokter
umum, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis).
b. Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika harus dilakukan sesuai SOP dan
peraturan yang berlaku.
8. jika ada obat yang dibawa oleh pasien, maka obat harus diidentifikasi dan ditindaklanjuti
sesuai dengan instruksi dokter
9. Penyediaan obat dilakukan oleh tanga farmasi atau tenaga tehnis kefarmasian dengan
memperhatikan higiene dan kebersihan
10. Penyimpanan obat dilakukan sesuai dengan ketentuan penyimpanan tiap-tiap obat
11. Penyampaian obat pada pasien harus disertai label yang berisi minimal: nama pasien,
tanggal lahir, nomor rekam medis, aturan pakai, cara pemakaian, waktu menggunakan.
12. Dalam pemberian obat harus memperhatikan ada tidaknya riwayat alergi, interaksi obat,
dan efek samping obat
13. Efek samping obat harus dilaporkan dan ditindak lanjuti, dan dicatat dalam rekam medis
14. Jika terjadi kesalahan dalam pemberian obat maka harus dilaporkan dan ditindak lanjuti
15. Obat-obat emergensi harus tersedia di tempat pelayanan untuk mengatasi jika terjadi
kedaruratan dalam pelayanan kesehatan
16. Obat emergensi harus disegel, dimonitor penggunaannya, dan segera diganti jika digunakan
dan disegel kembali oleh petugas farmasi
1. Singkatan yang boleh digunakan dalam pelayanan di puskesmas sebagai mana pada
lampiran ........
2. Petugas puskesmas yang boleh mengakses rekam medis adalah:
a.......
b........
c.......
dst
3. Jika ada mahasiswa atau peneliti yang membutuhkan akses terhadap rekam medis harus
mendapat persetujuan dari Kepala Puskesmas, sesuai prosedur yang berlaku dan wajib
menjaga kerahasiaan.
D. MANAJEMEN LINGKUNGAN
1. Kondisi fisik bangunan dan lingkungan puskesmas wajib dipantau secara rutin
2. Prasarana puskesmas, yang meliputi air, linstrik, dst...... harus dipantau secara periodik,
dipelihara, dan diperbaiki dan dipastikan berfungsi
3. Hasil pemantauan, pemeliharaan, dan perbaikan harus didokumentasikan
4. Bahan dan limbah berbahaya harus diidentifikasi, disimpan dengan benar, dimonitor
penyimpanan dan penggunaannya, dan ditindak lanjuti
5. Harus disusun program menjamin lingkungan puskesmas yang aman meliputi:
perencanaan, pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan, pemantauan dan evaluasi
6. Harus disusun program pemeliharaan peralatan, meliputi perencanaan, pelaksanaaan,
monitoring, evaluasi dan tindak lanjut
7. Peralatan yang perlu dikalibrasi harus dikalibrasi tepat waktu
8. Peraltan steril harus disterilkan dengan prosedur yang benar
Pelaksanaan uraian tugas dan wewenangan setiap tenaga klinis harus dievaluasi dan ditindak lanjuti