Anda di halaman 1dari 2

DAYA YANG MEMPENGARUHI NAIK-TURUNNYA CAIRAN

Dalam naiknya cairan pada tumbuhan, terdapat unsur dasar dalam teori
kohesi untuk menjelaskan naiknya cairan; yaitu daya penggerak hidrasi
(adhesi), dan kohesi air. Daya penggerak adalah gradien potensi air yang semakin
menurun (makin negatif) dari tanah, melalui tumbuhan ke atmosfer.
Air bergerak dalam lintasan mulai dari tanah, melalui epidermis, korteks dan
endodermis, masuk ke jaringan pembuluh akar, naik melalui unsur xilem dalam
kayu, masuk ke daun dan akhirnya dengan adanya transpirasi melalui stomata,
menuju atmosfer.
Struktur khusus lintasan ini (diameter yang cukup kecil dan
dinding yang tebal, yang mencegah rebahnya tabung), potensial osmotik yang
rendah pada sel batang dan daun hidup, dan kemampuan hidrasi dinding sel,
terutama di daun membuat sel tersebut berfungsi. Daya hidrasi antara molekul
air dan dinding sel disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen, disebut adhesi,
yaitu daya tarik antara molekul yang tidak sejenis.
Kohesi yang merupakan gaya tarik antar molekuL sejenis, adalah kunci
dari peristiwa naiknya cairan pada tumbuhan. Inilah daya tarik (juga akibat
adanya ikatan hidrogen) antar molekul air didalam lintasan tersebut.
Dalam lingkungan khusus tersebut, daya kohesi sangat tinggi (air mempunyai daya
pegang yang besar) sehingga jika air tertarik oleh osmosis dan penguapan dari
titik tertentu di dinding sel pada puncak pohon yang tertinggi, tarikan itu
berlanjut di sepanjang jalur hingga menuju ke bawah, melalui batang dan akar
sampai ke tanah.
Seorang ahli botani berkebangsaan Irlandia, Henry H Dixon (1914),
merumuskan hipotesis bahwa tegangan yang timbul karena peristiwa
transpirasi, pengambilan air oleh sel hidup secara osmotik, dan hidrasi dinding
sel (semua ini menarik air dari lintasannya dalam tumbuhan) membantu
pergerakan air dari bawah keatas melalui kolom air yang sinambung karena adanya
kohesi.

Anda mungkin juga menyukai