Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami pengukuran daya dan OP-AMP.
2. Memahami dan mengetahui prinsip dan tujuan dari rangkaian tesebut.
3. Parameter-parameter yang diukur/diamati.
- Frekuensi
- Tegangan/daya
Simbol Op-amp standar dinyatakan dengan sebuah segitiga seperti tampak pada
gambar 2.12. Terminal-terminal masukan pada bagian segitiga. Masukan membalik
dinyatakan dengan tanda minus (-). Tegangan DC atau AC yang dikenakan pada
masukan ini akan digeser fasanya 180° pada keluaran. Masukan tak membalik
dinyatakan dengan positif (+). Tegangan DC atau AC yang diberikan pada masukan ini
akan sefasa dengan kelauaran. Terminal keluaran diperlihatkan pada puncak segitiga,
terminal-terminal catu dan kaki-kaki lainnya untuk kompensasi frekuensi atau
pengaturan nol diperlihatkan pada sisi atas dan sisi bawah segitiga, kaki-kaki ini tidak
selalu diperlihatkan dalam diagram skematisn, tetapi secara implisit sudah dinyatakan.
Op-amp ideal memliki open loop gain (penguat loop terbuka) yang tak terhingga
besarnya. Seperti misalnya Op-amp LM 1741 yang sring digunakan oleh banyak praktisi
elektronika, memiliki karekteristik tipikal open loop gin sebesar 104 -104. Penguatan
yang sebesar ini membuat Op-amp menjadi tidak stabil, dan penguatanya menjadi tidak
teratur (infinite). Disinalah peran rangkaian negative feedback (umpan balik negatif)
diperlukan, sehingga op-amp dapat dirangkai menjadi aplikasi dengan nilai penguatan
yang terukur (finite). Impedansi input op-amp ideal mestinya adalah tak terhingga ,
sehingga arus input pada tiap masukannya adalah 0. Sebagai perbandingan praktis, Op-
amp LMI 741 memiliki impedansi input Zin = 106 ohm. Nilai impedansi ini masih relatif
sangat besar sehingga ams input Op-amp LMI 741 mestinya sangat kecil.
Dalam lebar spesifikasi penguat operasional, dapat ditemukan banyak istilah istilah
yang berkaitan dengan kerja penguat operasional. Beberapa istilah dan definisinya antara
lain:
- φm : Margin fase, yaitu nilai absolut atau pergeseran fasa simpal terbuka diantara
terminal keluaran dan masukan pembalik pada frekuansi dimana modulus penguat
simpal terbuka adalah satu.
- Am : Margin bati, adalah timbal balik dari nilai penguatan tegangan simpal terbuka
pada frekuensi terendah dimana ingsut tegangan simpal terbuka sedemikian mpa
sehingga keluaran sefase dengan masukan pembalik.
- Av : Penguatan tegangan sinyal besar, yaitu nisbah dari ayunan tegangan puncak
ke puncak keluaran terhadap besar pembahan tegangan masukan yang dibutuhkan.
- B1 : Lebar pita bati satuaN (bahasa inggris: unity gain bandwidth) adalah rentang
frekuensi dimana bati penguatan tegangan simpal terbuka bernilai lebih dari satu.
- Ci : Kapasitansi masukan, yaitu nilai kapasitansi diantara dua terminal masukan
dengan salah satu masukan dibumikan.
- CMRR :Nisbah penolakan ragam bersama (bahasa inggris: commom-mode
rejectionratio) adalah nisbah atau perbandingan nilai penguatan dari selisih tenaga
listrik dalam penguatan ragam bersama (bahasa inggris: common-mode). Nilai ini
diukur dengan cara menentukan nisbah perubahan pada tegangan listrik masukan
ragam bersama terhadap perubahan yangdihasilkanna pada tegangan ofset.
- GBW : Darab lebar pita bati (bahasa inggris: gain bandwidth product) adalah
nlai hasil perkalian antara niali penguatan egangan simpal terbuka dan frekuensi
sinyal saat pengukura tersebut.
- Zic : Impedansi masukan ragam bersama, yaitu hasil penjumlahan paralel
impednsi terhadap sinyal kecil diantara tiap terminal masukan dengan bumi.
- Zo : Impedansi keluaran, yaitu impedani terhadap sinyal kecil diantara terminal
keluaran dena bumi.
Gambar Simbol Penguat Operasional
Pada Rangkaian Seperti Pada Gambar Sirkuit Listrik.
Op-amp umumnya terdiri atas tiga stage atau amplifier yang dirangkai secara
cascade. Ketiga stage itu masing-masing :
1. Differensial amplifier
2. Voltage amplifier
3. Output amplifier
1. Inverting Konfigurasi
Salah satu penggunaan OpAmp adalah sebagai penguat pembalik (inverting), yaitu
penguat yang keluaannya mempunyai tanda tegangan yang terbalik dibandingkan
dengan tanda tegangan masukan. Hal ini akan diakibatkan oleh apa yang akan diuraikan
sebagai berikut.
Dalam karakteristik OP-AMP dikatakan bahwa salah satu sifat ideal OpAmp
adalah bahwa resistansi masuk tak terhingga besar. Akibatnya tidak ada arus, masuk ke
kedua terminal masuk. Dan semua arus hanya akan melewati RI dan R2 seperti
ditunjukkan pada gambar diatas. Disamping itu juga dikatakan bahwa perolehan
tegangan Av tak terhingga. Tegangan keluaran -Vo = Av Vi terhingga, Vo (tak terhingga)
sehingga Av tak terhingga berarti Vi=0. Sehingga tegangan di tittik A dapat dikatan nol
(ground). Gambar b menunjukkan rangkaian ganti yang jelas menunjukkan bahwa
R2/R,……………………………………………….....(1)
Jika signal dimasukkan diantara terminal inverting input dan bumi sementara
terminal noninverting input dibumikan maka signal keluaran akan berlawanan fasa
dengan signal masukkan,
(2)
Persamaan diatas menunjukkan bahwa perolehan dari penguatan ini selalu satu
lebih besar dari pada penguat pembalik (inverting) dan tanda tegangan hasil penguatan
tidak terbalik. Karena itu, penguat ini dinamakan bukan pembalik (non-inverting).
Seperti hasilnya pada penguat pembalik diatas, dari persamaan diatas menunjukkan
bahwa perolehan penguat bukan pembalik juga hanya tergantung pada perbandingan
tahanan perarel dan tahanan seri (RI) dari penguat tersebut.
Sebaliknya jika signal dimasukkan di antara terminal non-inverting input dan bumi
sementara terminal invertinginput dibumikan maka signal keluaran sefasa dengan signal
masukkan.
V. Prosedur Pengukuran
a. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
b. Buat rangka pengukuran seperti gambar berikut:
Function generator
( input)
25 Hz 0,5 V 2 ms 4 Vpp
80 Hz
0,5 V 0,5 ms 4 Vpp
240
5 mv 2 µs 5 Vpp
Khz
400
20 mv 1 µs 4 Vpp
Khz
Tabel hasil percobaan dari rangkaian OP-AMP Non-Inverting.
25 Hz 5V 5 ms 3 Vpp
80 Hz
5V 2ms 3 Vpp
450 Hz 5V 1 ms 5 Vpp
650 Hz 5V 5 ms 4 Vpp
15 Khz 5V 20 µs 4 Vpp
85 Khz 10 mV 10 ms 4 Vpp
120 10 mV 5 µs 4 Vpp
Khz
240
10mV 5 ms 3 Vpp
Khz
400
5 mV 2 µs 5 Vpp
Khz