Japun
Japun
Abstract
Kanyouku is a group of words (phrase) that has specic meaning (the meaning cannot be
translated word for word thereof). The term kanyouku cannot be translated directly into
Bahasa Indonesia, but can still be predicted through the relation between idiomatic and
lexical meaning of the words that form the phrase. This study was a qualitative study aiming
at describing the relationship between lexical and idiomatic meaning in kanyouku using the
following words: hana (nose), kuchi (mouth), mimi (ears), me (eyes), and shita (tongue).
(tongue). The findings of the research
(tongue). The findings of the of
The ndings research suggest
the research that: that: kanyouku ‘hana ga takai’ has partial(( bubun )
suggest ㇱ
and whole(( zentai
ో zentai ) relationship as well as cause-effect relationship; kanyouku kuchi
ga omoi has metonymic meaning extension due to cause-effect process; and kanyouku me
o toosu , mimi ga itai , and shita o maku have spatial and timerelationship.
relationship.Lexical
Lexicaland
andidiomatic meaning rel
idiomatic meaning relationship in kanyouku was dominated by metonymicmetonymic relations
relations (
㖧ᗡ kanyu
kanyu ) in the forms of cause-effect, spatial and time, and part for whole relations.
Keywords: idiom, lexical meaning, idiomatic meaning, and metonymy.
25
Jurnal Sora: Vol 1 No. 1, Oktober 2016
26
Anggun Widiyani : Makna Kanyouku yang Berkaitan ...
2. Memiliki makna keduanya (leksikal dan 2. Majas metonimi (韓愈, kanyu) adanya
ideomatik). hubungan kedekatan atau keterikatan.
Klausa pada kanyouku hara ga tatsu Maksud keterkaitannya ada dua
marah hanya memiliki makan ideomatik macam yaitu secara ruang dan secara
saja. Karena jika diterjemahkan secara waktu atas ruang, waktu, dan sebab-
leksikal menjadi *perut berdiri dan kalimat akibat.. Meskipun banyak beberapa
tersebur tidak wajar (janggal). Sedangkan bentuk metonimi namun semuanya
pada klausa kanyouku ashi o arau memiliki bisa dimasukkan kedalam kategori
dua makna, yaitu secara leksikal bermakna berdekatan ruang dan waktu.
mencuci kaki dan secara idieomatik
bermakna menghentikan perbuatan buruk 3. Majas sinekdoke
, dan sinekdoke ( , teiyu) untuk
ឭ༙
(=bertaubat). Dalam kanyouku seperti ini menyatakan hal yang bersifat umum ke
bisa dijelaskan dengan menggunakan ketiga khusus ataupun sebaliknya.
jenis gaya bahasa (hiyu, metonimi, dan
sinekdoke). Pada klausa ashi o arau yang Analisis dan Pembahasan
bermakna mencuci kaki memiliki pengertian
bahwa (membersihkan kotoran yang ada di Kanyouku yang berhubungan dengan
kaki dengan menggunakan air). Sedangkan anggota bagian tubuh pada penelitian ini
pada klausa ashi o arau yang bermakna difokuskan sebanyak 5 buah kanyouku
menghentikan perbuatan buruk terkandung yang sering muncul. Analisis makna yang
makna (menghentikan perbuatan buruk yang akan menggunakan teori Sutedi (2011)
tidak disukai sehingga jiwa menjadi tenang mendeskripsikan hubungan antar makna yang
dan merasa bebas berbaur dengan orang lain). bisa diwakili dengan majas atau gaya bahasa
Antara dua makna yang terkandung tersebut (hiyu) tersebut sebagai sudut pandangnya.
ada kesamaannya, sehingga penggunaan ashi
o arau berkembang menjadi menghentikan 1. Kanyouku 1 : 㥦߇㜞 <hana ga
perbuatan buruk merupakan perluasan takai>
secara metafora.
a. Makna Leksikal (Mojidouri no imi) :
Keterkaitan Gaya Bahasa dengan Makna
27
Jurnal Sora: Vol 1 No. 1, Oktober 2016
1) ߇ߞߎ߁
ߘߟ߉ࠂ߁ߖ
߅ ࠅ ࠎ ߯ ߞ ߊ - lulus ujian
- juara lomba yang
ߢ ߖࠎߖߪߥߚ߆
bergengsi
- memperoleh peng-
Kono. (Kaneda, 2005 : 112) hargaan tertinggi
<Siswa lulusan dari sekolah ini
Hal ini bisa berkaitan
mengikuti olimpiade, (saya) sebagai dengan diri sendiri
guru pun merasa bangga>. atau dengan orang-
orang di sekitar diri
߹߃
2)
ߒ߶߁ߒߌࠎ
ߏ߁߆ߊ
yang dianggap dekat
disekitarnya (seperti:
ߜߜ߅߿ࠊߚߒߪߥߚ߆
omae ga (Muneo, 1992: 151 )
siswa didik, anak
kandung, atau bisa
juga tim kesayan-
<Karena kamu sudah lulus dalam ujian
gan, dan lain-lain)
sidang peradilan, sebagai ayah saya pun Oleh karena itu,
merasa bangga>. orang tersebut me-
3) miliki perasaan ingin
mengeksistensikan
(Kunimi, 1972 : 835) dirinya.
<Orang itu sombong>
Pada kalimat no (1) Seorang guru merasa
bangga karena tidak semua guru memiliki b. Analisis Hubungan Antarmakna
siswa yang bisa lolos ke dalam olimpiade.
Juga, pada contoh no (2) Sebagai orang tua Dalam bahasa Indonesia kanyouku
(dalam hal ini ayah) pasti akan merasa bangga hana ga takai sama dengan kembang
memiliki anak yang berprestasi. Kanyouku lubang hidungku dan besar hidung , yang
hana ga takai bisa digunakan dalam situasi keduanya mempunyai kesan negatif karena
kehidupan keluarga. Dalam hal ini orang mengandung sikap membanggakan diri serta
tua kepada anak kandungnya sendiri yang arogansi (sombong). Juga, menurut Sutedi
berprestasi seperti; memiliki penghargaan, (2011: 179) hana ga takai maknanya terlalu
lulus ujian, dsb. Sedangkan pada contoh no bangga : sombong.
(3) subjeknya adalah orang III ano hito , Deskripsi hubungan antara makna
disana yaitu sebutan bagi seseorang yang leksikal yaitu hidung (nya) tinggi dan
memiliki sikap yang membanggakan diri makna ideomatik menjadi bangga, sombong.
nya sendiri dan terkesan negatif. Hal ini terkait dengan makna inti dari unsur
kata
ޟ
hana <hidung> bagi orang Jepang
ޟ
Makna adalah simbol bagi dirinya sendiri. Pada
Frase/
Ideoma- Situasi Penggunaan waktu orang Jepang memperkenalkan diri
Klausa
tik
sendiri dengan cara ujung jari telunjuk tangan
hana ga • merasa Seseorang memiliki kanan mengarah menunjuk ke hidung sendiri,
bangga, sesuatu yang dinilai menunjukkan inilah aku . Maknanya jadi
takai sebagai prestasi atau
• som- meluas: hidung sebagai bagian dari
kelebihan yang tidak anggota tubuh (bagian) → meluas menjadi
bong. bisa atau sulit di-
dapatkan oleh orang diri sendiri (keseluruhan). Hubungan
lain seperti: antara bagian yang digunakan untuk
menyatakan keseluruhan merupakan
28
Anggun Widiyani : Makna Kanyouku yang Berkaitan ...
contoh hubungan metonimi bagian (( ) ㇱ berakibat tidak sopan karena ada kesan
keseluruhan ) (Sutedi, 2009: 75).
ಽ㧔ో㧕
ో㧕 ingin menganggap dirinya lebih tinggi atau
hebat dihadapan orang lain. Karena hidung
Sudut pandang yang lain yang bisa menjadi lebih tinggi dari biasanya, melalui
menjelaskan bahwa perluasan makna perubahan keadaan tersebut sehingga bisa
pada kanyouku tersebut terjadi secara menimbulkan kesan membanggakan diri
metonimi. Gambaran orang yang merasa atau merasa hebat. Perasaan seperti bangga
bangga (agul: bahasa Sunda) pada waktu atau hebat itu merupakan suatu keadaan
membanggakan sesuatu kepada orang lain jiwa yang terjadi dari dalam diri manusia.
wajahnya akan melihat sedikit ke atas, jadi Dengan demikian hubungan maknanya
berdekatan secara sebab-akibat (cara-
posisi hidungnya tinggi karena ikut naik.
hasil) yang merupakan salah satu bentuk
Dalam kaitannya dengan budaya Jepang hubungan dari metonimi. Posisi hidung
yang terdapat kebiasaan ojigi hal tersebut yang tinggi adalah sebabnya, dan akibatnya
sangat tidak sopan. Orang Jepang biasa timbul perasaan diri (bangga, dan sombong)
mengekspresikan rasa hormat dan rasa maaf karena merasa hebat. Hubungan kedekatan
dalam bentuk ojigi. Dalam kamus Koujien yang menyatakan sebab-akibat seperti ini
(1989: 264) ojigi adalah cara menghormat juga merupakan salah satu bentuk dari
dengan membungkukkan kepala. Ojigi metonimi.
dilakukan misalnya pada saat mengucapkan Hubungan makna leksikal dan makna
terima kasih, permintaan maaf, memberikan ideomatik dari kanyouku
ޟ hana ga
ޟ㥦߇㜞
ijazah saat wisuda, dll. Orang Jepang yang takai di atas mengalami perluasan secara
metonimi, yaitu kedekatan hubungan
tidak mau melakukan ojigi dianggap tidak
bagian (( ) dan
ㇱಽ dankeseluruhan ( ) serta
ో
sopan. Semakin lama menundukkan kepala
hubungan sebab-akibat. Hubungan kedua
bahkan menundukkan badan menunjukkan makna tersebut digambarkan dalam grafik
penghormatan dan intensitas perasaan yang berikut ini.
ingin disampaikan.
(1) Hidung (sebagai organ tubuh)
(metonimi) (metonimi)
29
Jurnal Sora: Vol 1 No. 1, Oktober 2016
4)
ࠊߊ
߆ࠇ
Jiten,p. 501)
8)
ߊߜ ߅߽
ߎ߹ ߘ ߷
ߊߜߋߖ
(Kotowaza Kanyouku Jiten, p. 501)
(Koujien Kotowaza Jiten p. 167)
<Banyak bicara pun mengganggu, tetapi
orang yang sulit berbicara seperti dia <Laki-laki yang lebih baik itu yang tidak
pun menyusahkan> banyak bicara, itulah kata-kata yang
biasa diucapkan nenek saya>
5) ߐߞ߆ ߚ߳ࠎߊߜ߅߽
ࠎߚ߮ࠀ
ߒߓࠎ
߭ࠂ߁ࠈࠎ߆
9)
ߒ
(Nihongo Kanyouku Kanyouku Eigo
Ideom, Tatoru Shoukai, p. 127)
ߒ
<Penulis itu pendiam. Sulit sekali untuk <Orang T hoku itu adalah penyair. Sedang
(http://www.geocities.co.jp/
diwawancara>
heartland-gaien)
<Orang Tōhoku itu adalah penyair.
6)
߈ߺ ߌߞߡࠎ
ߊߜ ߅߽
(http://www.h3-dion-ne.jp/~urotora/ Sedangkan orang Kansai itu kadang
kanyouku2.htm) disebut juga kritikus. Orang Touhoku
tidak banyak berbicara, meski ada
<Kekurangan dirimu adalah jarang
yang mau mereka ungkapkan>
berbicara>
Makna pertama dari kanyouku kuchi Makna ideomatik dalam kalimat di atas
ga omoi dalam contoh kalimat (4)-(6) di juga menggambarkan sifat atau karakter
atas secara umum menggambarkan sifat atau seseorang yang tidak terlalu banyak berbicara
karakter seseorang. Seseorang yang sedikit dengan orang lain. Namun dalam konteks
atau jarang sekali berbicara di depan kalimat di sini kesan yang muncul adalah
orang lain (pendiam). Frase/klausa yang positif dan adakalanya memiliki sifat tidak
sama terdapat juga dalam bahasa Indonesia terlalu banyak bicara itu justru lebih
yaitu berat mulut . Umumnya kata kuchi diharapkan, jadi makna ideom kuchi ga
ga omoi dalam contoh kalimat di atas omoi tidak selalu berkesan negatif. Misalnya
berkesan negatif seperti jarang berbicara dalam kalimat no (4) dalam hal ini wanita
(pendiam) seperti pada contoh no (4), 5), dan lebih menyukai karakter pria yang lebih baik
(6) sehingga tidak jarang membuat orang lain pendiam daripada yang terlalu banyak bicara,
repot atau kesulitan. begitu juga dalam kalimat no (5) nenek yang
menasehati cucunya untuk memilih pria yang
30
Anggun Widiyani : Makna Kanyouku yang Berkaitan ...
31
Jurnal Sora: Vol 1 No. 1, Oktober 2016
berbicara ada hal yang mem- Grak 2: Hubungan Makna (leksikal dan
buat tidak nyaman
ideomatik) kanyouku shita o maku
atau sensitif untuk
dibicarakan.
3. Kanyouku 3 : ⋡ࠍㅢߔ <me o
c. Analisis Hubungan Antarmakna toosu>
32
Anggun Widiyani : Makna Kanyouku yang Berkaitan ...
<Tergantung dari orang, ada orang yang sangat sibuk bekerja akan sangat menghargai
membeli majalah kemudian membaca waktu yang ada.
sampai selesai secara cepat> Sedangkan unsur kata ޠ ⋡ޟ
‘me’
Dari beberapa contoh kalimat no. (14-15) mata berfungsi untuk melihat. Sedangkan
di atas kanyouku me o toosu yaitu digunakan mengingat dengan otak. Dengan kata lain
pada saat situasi seseorang membaca tulisan dengan pemikiran bahwa mata memiliki
atau bacaan sekilas karena tidak cukup hubungan kedekatan dengan otak. Informasi
waktu. Jadi, makna secara ideomatik yang masuk melalui indera penglihatan akan
kanyouku me o toosu sejalan dengan di tampung di dalam otak untuk diteruskan
pendapat Kuramochi (1987: 660) bermakna keproses berikutnya. Karena informasi yang
membaca secara sekilas sebuah tulisan atau dilihat akan diteruskan ke salah satu bagian
bacaan. Objek tulisan tersebut umumnya otak yang memungkinkan untuk melihat,
berupa: surat kabar, majalah, dokumen, mengamati, berkir, dll. Jika informasi yang
materi, pengumuman/iklan, soal ujian dll. di lihat oleh mata hanya sekedar lewat (sekilas)
Pemakaiannya biasanya karena terdesak oleh maka proses penampungan di dalam otak
waktu yang terbatas (tidak memiliki banyak pun akan lebih cepat juga untuk diolah nya.
waktu). Oleh karena itu memilih metode membaca
cepat dapat membuat membaca lebih efektif
Frase/ Makna
Situasi Penggunaan dan menghasilkan informasi yang melimpah
Klausa Ideomatik tanpa harus membuang banyak waktu.
Me o membaca Pemakaiannya biasanya Jadi, dalam hal ini mata memiliki
tulisan karena terdesak oleh waktu
toosu sekilas yang terbatas (tidak me-
kedekatan dengan otak. Bagian yang
miliki banyak waktu) pada melihat tulisan adalah mata sebagai indera
saat membaca secara sekilas penglihatan, namun pada waktu membaca
sebuah tulisan atau bacaan. sebenarnya otak lah yang memproses lebih
Objek tulisan tersebut um- lanjut sehingga informasi bisa dipahami.
umnya berupa: surat kabar,
majalah, dokumen, materi,
Sehingga perluasan makna leksikal melewati
pengumuman/iklan, soal mata menjadi makna ideomatik membaca
ujian dll. sekilas menunjukkan kedekatan secara ruang
dan waktu. Hal ini termasuk kedalam salah
c. Analisis Hubungan AntarMakna satu jenis metonimi.
terbentuk dari kata dan Pada contoh kalimat di atas yang sakit
ޟ ޠ ∩ ޟ⡊ ޠ
‘itai’ sehingga
’mimi’
secara leksikal
(mojidouri no imi) bermakna: telinga(nya)
adalah bukan telinga secara sik, melainkan
perasaan yang merasa tidak tahan mendengar
sakit . Secara leksikal frase ini juga biasanya kelemahan dirinya. Jika kata
‘mimi’
17.
(metonimi)
34
Anggun Widiyani : Makna Kanyouku yang Berkaitan ...
suatu hal yang dilakukan oleh orang lain. dalam hal ini mengandung arti menggulung
Perasaan tersebut ingin ditegaskan karena kata-kata, karena lidah sebagai alat yang
hal tersebut sudah diluar kemampuan dirinya berfungsi untuk menghasilkan kata-kata
seperti hasil, prestasi yang mengagumkan, ketika bentuknya menggulung maka
semangat, kemampuan seseorang, dan kata-kata menjadi hilang (tidak keluar).
keadaan yang mendesak. Sedangkan menurut Sedangkan makna ideomatik yang terbentuk
Kuramochi (1987: 183) makna ideomatik dari ࠍ⥠ޟᏎߊ ’shita o maku’ ޠ
shita o
yang terbentuk dari ޟ shita o maku maku adalah suatu kondisi dimana mulut
tidak bisa tertutup karena sangat kaget dan
ޟ adalah suatu kondisi dimana mulut tidak
takjub terhadap perbuatan yang dilakukan
bisa tertutup karena sangat kaget dan takjub
terhadap perbuatan yang dilakukan orang orang lain Kuramochi (1987: 183). Dengan
lain. Objek yang digunakan dalam kanyouku kata lain, karena ada sesuatu yang membuat
ini berupa fenomena yang bersifat dinamis, kaget dan takjub biasanya tidak sadar mulut
bukan sesuatu yang statis (seperti keindahan, sedikit terbuka dan sulit menutup, seperti
dll). Kanyouku ini digunakan ketika situasi ada lidah yang tergulung. Dalam keadaan
seseorang yang terkaget atau takjub terhadap seperti itu berbicara atau berkata sesuatu
sesuatu yang mengagumkan dan diluar merupakan hal yang sulit. Bagian wajah yang
kemampuan dirinya untuk melakukan hal-hal terbuka sebenarnya mulut namun lidah yang
tersebut. Perasaan ini dimotivasi dari dalam berada di dalam mulut berdekatan secara
diri pembicara itu sendiri yang menyadari dan ruang. Sehingga perluasan makna leksikal
ingin menekankan perasaan kekagetannya. menggulung lidah menjadi makna ideomatik
35
Jurnal Sora: Vol 1 No. 1, Oktober 2016
Tabel Hubungan Antara Kedua Makna (Makna Leksikal dan Makna Ideomatik)
Makna Makna
No Frase/Klausa Jenis Hubungan
Leksikal Ideomatik
36
Anggun Widiyani : Makna Kanyouku yang Berkaitan ...
Dari ke lima buah kanyouku bahasa Matsumura Meihen. (1995). Daiji Hayashi
Jepang yang mengandung unsur bagian Dai 2 Han. Sanseidou Miyajiyuu.
anggota tubuh berikut ini adalah kesimpulan Momiya Mayousuke. (2002). Nincihi
dari makna leksikalnya terdapat empat Imiron no Shikumi. Kenkyuusha
buah kanyouku yaitu: 「鼻が高い」、「
口が重「「耳が遠い」、「舌を巻く」、「
Niimura, (1999). Koujien Dai 5 Han.
目を通す」yang kategori maknanya tidak
Iwanami Shoten
berterima (tidak wajar), sedangkan satu buah Sanseidou, (1997) . Jistuyou Kotowaza &
kanyouku yaitu: 」:「耳が痛い」 makna Kanyou Jiten (JKJ), Sanseidou.
leksikalnya berkategori berterima (wajar). Suryadimulya, Agus Suherman. (2009).
Hasilnya sebagian besar hubungan kedekatan Karakteristik Idiom Bahasa Jepang
kanyouku berupa (kanyu) metonimi. dan Bahasa Indonesia yang
Menggunakan Bagian Tubuh.
[Online]. Tersedia di: http://
Daftar Pustaka
pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/
Atsushi, Akiko. (2010). Ni Eigo Ideom uploads/2009/05/karakteristik_
no Ninchiteki Kenkyuu. Hakushi idiom_bahasa_jepang_dan_bahasa_i
Ronbun. [Online]. Tersedia: http:// ndonesia.pdf. Diakses 21 Oktober
ir.library.tohoku.ac.jp/re/.../1/Shoji- 2013.
Akiko-2010-Tour01-075.pdf [20 Shogakkan Nihongo Hyougen Kenkyuu
Desember 2011 Kaicho. (1995). Karada Kotoba no
Davies J Roger & Ikeno Osamu. (2002). Jiten. PHP
The Japanese Mind : Understandimg Taniguchi, Kazumi, (2003). Ninchi Imiron
Contemporary Japanese Culture. no Shintenkai Metafora to Metonimi.
Vermont: Tuttle Publishing Kenkyuusha
Funanoken. (1998). Imi kara Hikeru Tashima, Shosukehoka, (1991). Kotowaza
Kanyouku Jiten. Nihon Jitsugyou Jiko to Seigo Kanyouku Jiten.
Shuppansha Gotoushoin.
Garrison, Jeffrey. (1996). Idiom Bahasa Tanaka, Masae and Aida Garana Hoko,
Jepang: Memakai Nama-Nama (1994) . Sugu ni Tsukaeru Jissen
Bagian Tubuh, Jakarta: Kesaint Nihongo Shiri-zu 7 & Oboete
Blanck Benrina Kanyouku (sho&chuukyuu).
Kindaichi, Haruhiko, (1995). Nihongo Jiten. Senmon Kyouiku Shuppan.
Tokyo: Koudansha ________________ (1995). Sugu ni
Kenkyuusho Futari, K (1996). Gaikokujin no Tsukaeru Jissen Nihongo Shiri-zu
tame no Kihongo Yourei Jiten (Dai 3 8 & Hyougen wo Yutaka ni Ikiki
Han). Tokyo : Bunkachou Kanyouku (Joukyuu). Senmon
Kyoiku Shuppan.
Kuramochi, Yasuo & Sakata, Yukiko. (1987).
Jitsuyou Kotowaza Kanyouku Jiten. Sutedi Dedi. (2004), Dasar-dasar Linguistik
Jepang: Sanseidou Co., Ltd. Bahasa Jepang, Bandung:
Humaniora Utama Press
Lakkoff, George and Mark Johnson. (1980).
Metaphors we Live By. [Online]. Sutedi, Dedi. (2001). Analisis Makna Verba
Tersedia: http://. www.press. Agaru dan Noboru (Dekripsi
uchicago.edu. [4 Desember 2011] Hubungan Antarmakna dalam
Polisemi Verba AGARU dan
37
Jurnal Sora: Vol 1 No. 1, Oktober 2016
Keterangan Penulis
Penulis adalah dosen Jurusan Bahasa Jepang
di STBA Yapari-ABA Bandung untuk mata
kuliah Choukai Renshuu, Koutou Renshuu,
Dokkai Shokyuu 1 & 2, Dokkai Chuukyuu,
Jiyuu Sakubun, Bijinesu Reetaa, dan Bunkei
Renshuu. Penulis dapat dihubungi melalui
email: nu_anggun@gmail.com