Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Neri Lestari
41152020160179
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap perusahaan dilakukan penelitian agar mendapat laba yang optimal
dengan tujuan memberikan kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegam
saham dan memaksimalkan nilai perusahaan pada harga sahamnya. Gendro
Wiyono dan Hadri Kusuma (2017:13) memaksimalakan nilai perusahaan berarti
lebih luas dibanding memaksimalkan laba, karena memaksimalkan nilai
perusahaan bermakna untuk memperhitungkan pengaruh waktu pada nilai uang.
Maka, nilai perusahaan menjadi salah satu hal yang dapat memacu investor untuk
berinvestasi.
Faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yaitu profitabilitas dan
rasio hutang atas modal. Menurut Hery (2017:3) Profitabilitas dapat
mempengaruhi nilai perusahaan, jika profitabilitas mempunyai kemampuan yang
menghasilkan laba dengan penjualan, asset atau modal. Laba yang tinggi akan
menghasilkan nilai perusahaan yang baik, selain itu profitabilitas juga akan
menciptakan nilai perusahaan yang bagus di masa mendatang.
Rasio hutang atas modal atau Debt To Equity Ratio berarti kemampuan
perusahaan untuk mengukur kemampuan struktur investasi atau keuangan
perusahaan. Menurut Wardiyah (2017:106) Rasio hutang merupakan alat ukur
untuk melihat berapa dana perusahaan yang dianggarkan oleh kreditur. Rasio
keuangan di Delapan belas (18) emiten sub sektor lembaga pembiayaan atau
multifinance masih rendah.
Dapat dilihat dari tingkat profitabilitas yang dihitung dari menurunnya
return on assets dan meningkatnya debt to equity ratio. Dari delapan belas emiten
sub sektor lembaga pembiayaan atau multifinance yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia (BEI), adanya 15 emiten yang menurun dan meningkatnya return on
assets dan debt to equity ratio. 15 emiten tersebut yaitu ADMF, BBLD, BFIN,
CFIN, DEFI, HDFA, IBFN, IMJS, MFIN, POLA, TIFA, TRUS, VRNA, dan
WOMF.
Tabel berikut ini menunjukkan presentase menurun dan meningkatnya
ROA dan DER pada perusahaan multifinance yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Tabel 1.1. Fenomena Profitabilitas (Return on Assets) dan Rasio Hutang (Debt to
Equity Ratio)
NO ROA ROA DER DER
KODE NAMA PERUSAHAAN
. 2018 2019 2018 2019
348,14 334,68
1 ADMF PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 6,31% 5,58% % %
326,41 318,34
2 BBLD PT Buana Finance Tbk 1,47% 1,06% % %
208,15 213,96
3 BFIN PT BFI Finance Indonesia Tbk 8,05% 3,19% % %
13,93 122,33
4 BPFI PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk % 4,28% 11,37% %
154,81 157,51
5 CFIN PT Clifan Finance Indonesia Tbk 2,87% 2,96% % %
18,67
6 DEFI PT Danasupra Erapacific Tbk 9,10% % 1,42% 1,38%
12,94 873,72
7 HDFA PT Radana Bhaskara Finance Tbk % %
383,84
8 IBFN PT Intan Baruprana Finance Tbk 8,67% %
620,28 640,31
9 IMJS PT Indomobil Multi Jasa Tbk 0,99% 0,39% % %
107,48
10 MFIN PT Mandala Multifinance Tbk 8,99% 7,40% 75,75% %
14,95
11 POLA PT Pool Advista Indonesia Tbk 6,70% % 13,32% 7,87%
338,50 226,96
12 TIFA PT TIFA FINANCE Tbk 1,86% 2,70% % %
13 TRUS PT Trust Finance Indonesia Tbk 5,69% 5,70% 16,71% 10,48%
12,34 474,38 640,31
14 VRNA PT Verena Multi Finance Tbk % 0,07% % %
WOM 653,40 682,55
15 F PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk 2,67% 3,14% % %
Sumber : www.idx.co.id (data yang diolah)
*untuk HDFA dan IBFN tahun 2019 data belum ada di www.idx.co.id
Grafik berikut ini menunjukkan presentase menurun dan meningkatnya
ROA dan DER pada perusahaan multifinance yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
HIPOTESIS
biasanya.
efektivitas perusahaan.
saja tetapi juga untuk pihak luar yang berkepentingan. Rasio profitabilitas
tertentu.
2) Menilai posisi laba perusahaan tahun lalu dengan tahun sekarang.
4) Mengukur besarnya net profit yang dihasilkan dari setiap rupiah dana
5) Mengukur besarnya net profit yang dihasilkan dari setiap rupiah dana
sebagai berikut:
Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor) yaitu rasio untuk mengukur
seberapa besar laba kotor yang didapatkan dibanding dengan total nilai
tingginya margin laba kotor berarti semakin tingginya laba kotor yang
mengukur seberapa besarnya laba bersih yang telah dicapai dari sejumlah
Rasio laba per lembar saham merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur jumlah rupiah yang didapat untuk setiap lembar saham biasa.
bersih yang dihasilkan perusahaan apabila diukur dari nilai aset. (Toto Prihadi,
2019:166)
dimiliki perusahaan.
berapa besar konstribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Rasio ini dipakai
untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan diperoleh dari setiap
asset dapat disimpulkan bahwa rasio yang digunakan untuk menunjukkan dan
Menurut Kariyoto (2017:111) rasio hutang atas modal atau debt to equity
ratio yaitu rasio hutang menggunakan modal sendiri, semakin tingginya rasio ini
Rasio hutang atas modal merupakan rasio yang dipakai untuk mengetahui
bagian dari setiap rupiah ekuitas dana yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan
terhadap modal sendiri, semakin rendahnya rasio berarti semakin baik bagi
keuangan dan untuk menunjukkan seberapa besar jaminan yang tersedia. (Fahmi,
2017:128)
disimpulkan bahwa rasio ini dipakai untuk mengukur seberapa besarnya dana
perusahaan adalah nilai jual perusahaan sebagai suatu bisnis yang dipandang oleh
investor pada tingkat suksesnya yang diperoleh perusahaan, dan sering dikaitkan
melewati indikator nilai pasar saham akan sangat dipengaruhi oleh peluang-
peluang investasi.
perusahaan di masa yang ajab dating, sehingga dengan meningkatkan harga saham
pasar saham.
sebuah perusahaan. Mengukur nilai perusahaan dengan price book value (PBV).
Price to book value berupa gambaran berapa besar pasar menghargai
nilai buku saham suatu perusahaan, semakin besar rasio ini berarti pasar percaya
rasio yang digunakan untuk mengetahui besarnya harga saham yang ada di pasar
gabungan dari konsep kerja dan teori kerja dengan mendeskripsikan dari fakta-
fakta, observasi dan kajian pustaka. Maka dari itu, kerangka pemikiran memuat
teori, dalil dan konsep-konsep yang dijadikan dasar dalam penelitian. (Ismail
Perusahaan
berapa besar konstribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Rasio ini dipakai
untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan diperoleh dari setiap
dengan penjualan, asset atau modal. Laba yang tinggi akan menghasilkan nilai
perusahaan yang baik, selain itu profitabilitas juga akan menciptakan nilai
akan menghasilkan indikasi prospek sebuah perusahaan yang baik karena dapat
perusahaan.
Prihadi (2012:258) menyatakan, “profitabilitas merupakan rasio yang
atau modal. Pemilihan rasio tergantung dari mana kita akan melihat. Profitabilitas
“Pengaruh ROA, CAR, NPL, LDR, BOPO terhadap Nilai Perusahaan Bank
perusahaan.
perusahaan.
terhadap modal sendiri, semakin rendahnya rasio ini berarti semakin baik bagi
Rasio hutang atas modal adalah rasio yang menunjukkan struktur modal
Hasil penelitian I Gusti Made Andrie Kayobi dan Desy Anggraeni (2015)
“Pengaruh Debt to Equity Ratio, Debt to Total Asset, Dividen Tunai dan Ukuran
nilai perusahaan.
rasio hutang atas modal (debt to equity ratio) menunjukkan hasil positif yang
2.4. Hipotesis
Menurut Sarmanu (2017,40) hipotesis berasal dari kata hipo yang artinya
lemah atau rendah, sedangkan tesis artinya pernyataan. Maka hipotesis dapat
diartikan pernyataan lemah, karena belum ada data dan belum diuji kebenarannya.
Hipotesis yaitu sarana penelitian penelitian yang penting dimana hasil dari
tinjauan pustaka dijabarkan dengan tepat dugaan atau jawaban sementara tentang
hasil penelitian antara dua atau lebih variabel-variabel penelitian serta
yang dimulai dari umum dan khusus. (Ismail Nurdin dan Sri Hartati, 2019:134)
1) Hipotesis 1
2) Hipotesis 2
sebagai berikut:
konsekuen, dan kriteria yang berarti variabel yang menjadi akibat atau
yang menjadi variabel terikat adalah nilai perusahaan dengan simbol (Y).
akan diteliti disertai indikator dari masing-masing variabel, yaitu sebagai berikut:
1) Data Primer
2) Data Sekunder
Yaitu sumber data tidak langsung yang sudah diolah oleh pihak lain tidak
audit.
1) Studi Lapangan:
a) Kuisioner
responden.
b) Tes
c) Wawancara
d) Observasi
Merupakan cara yang dipakai untuk mendapatkan bukti-bukti empirik
e) Dokumentasi
diteliti.
2) Studi Pustaka
konsep atau teori-teori dari jumlah literatur baik jurnal, buku, koran, karya tulis,
majalah dan sebagainya yang relevan dengan variabel penelitian, fokus dan topik.
Pada penelitian ini cara pengumpulan data yang dipakai adalah studi
pustaka yaitu dari referensi buku, jurnal dan karya tulis lainnya dan studi
dokumentasi yaitu dari internet website resmi BEI (Bursa Efek Indonesia) yaitu
www.idx.co.id.
3.4.1. Populasi
menuturkan sekelompok objek yang akan diteliti dan akan dicari kesimpulannya.”
Populasi yaitu keseluruhan data sebagai perhatian dalam sebuah keadaan
dan waktu tertentu tetapi berkaitan dengan data bukan dengan manusia. Populasi
gejala, hewan, nilai tes, benda atau kejadian yang merupakan sumber data
Tabel 3.2
Jumlah
No
Kode Nama Perusahaan Tanggal IPO Laporan
.
Keuangan
1 ADMF PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 31 Maret 2004 16
2 BBLD PT Buana Finance Tbk 07 Mei 1990 30
3 BFIN PT BFI Finance Indonesia Tbk 12 Juni 1993 27
4 BPFI PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk 01 Juni 2009 11
5 CFIN PT Clifan Finance Indonesia Tbk 02 Oktober 1990 30
6 DEFI PT Danasupra Erapacific Tbk 06 Juli 2001 19
7 FINN PT. First Indo America Leasing Tbk 08 Juni 2017 3
8 FUJI PT. Fuji Finance Indonesia Tbk 09 Juli 2019 1
9 HDFA PT Radana Bhaskara Finance Tbk 10 Mei 2011 9
10 IBFN PT Intan Baruprana Finance Tbk 22 Desember 2014 6
11 IMJS PT Indomobil Multi Jasa Tbk 10 Desember 2013 7
12 INCF PT. Indocitra Finance Tbk 27 Desember 1989 31
13 MFIN PT Mandala Multifinance Tbk 06 September 2005 15
14 MGNA PT. Magna Finance Tbk 07 Juli 2014 6
15 POLA PT Pool Advista Indonesia Tbk 16 Nopember 2018 2
16 TIFA PT TIFA FINANCE Tbk 08 Juli 2011 9
17 TRUS PT Trust Finance Indonesia Tbk 28 Nopember 2002 18
18 VRNA PT Verena Multi Finance Tbk 25 Juni 2008 12
WOM
19 F PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk 13 Desember 2004 16
Jumlah Laporan Keuangan yang telah diterbitkan 268
Sumber : www.sahamok.com
3.4.2. Sampel
apabila yang diteliti merupakan dari suatu populasi. Apabila data yang didapatkan
melalui hasil sampling maka disebut estimate value (data perkiraan). (Hikmayanti
Huwaida, 2019:15)
Enny Keristiana, Zulkifli & Harun (2019,83) sampel yaitu bagian dari
Enny Keristiana, Zulkifli & Harun (2019, 86) mengatakan bahwa teknik
kesempatan atau peluang yang sama untuk setiap anggota atau unsur
sampling insidental.
Dalam penelitian ini, bagian dari populasi untuk sampel yang dipilih dan
dengan kriteria yang diperlukan. Sampel yang terpilih dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 3.3
Jumlah Laporan
No. Kode Nama Perusahaan Keuangan
yang dijadikan sampel
1 ADMF PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 5
2 BBLD PT Buana Finance Tbk 5
3 BFIN PT BFI Finance Indonesia Tbk 5
4 BPFI PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk 5
5 CFIN PT Clifan Finance Indonesia Tbk 5
6 DEFI PT Danasupra Erapacific Tbk 5
7 HDFA PT Radana Bhaskara Finance Tbk 5
8 IBFN PT Intan Baruprana Finance Tbk 5
9 IMJS PT Indomobil Multi Jasa Tbk 5
10 MFIN PT Mandala Multifinance Tbk 5
11 POLA PT Pool Advista Indonesia Tbk 5
12 TIFA PT TIFA FINANCE Tbk 5
13 TRUS PT Trust Finance Indonesia Tbk 5
14 VRNA PT Verena Multi Finance Tbk 5
15 WOMF PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk 5
Jumlah Laporan Keuangan 75
Sumber : www.idx.co.id
Uji asusmsi klasik merupakan syarat statistika yang wajib dipenuhi pada
analisis regresi linear berganda yang digunakan untuk uji normalitas, uji
2019:
1) Uji Normalitas
2019:128)
H1 : Data residual dengan distribusi tidak normal, nilai signifikan < 0.05
2) Uji Heteroskedastisitas
a) Bila ada pola khusus seperti titik –titik dengan membentuk suatu pola
heteroskedastisitas.
b) Bila tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar pada bagian
heteroskedastisitas.
3) Uji Autokorelasi
Yaitu digunakan untuk mengetahui adanya korelasi dalam model regresi
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi yaitu
dengan uji Durbin Watson (DW test). Pengambilan keputusan pada uji
autokorelasi
4) Uji Multikolinearitas
Yaitu dilakukan untuk menguji apakah ada korelasi pada model regresi
antar variabel independen (IV). Korelasi antar variabel yang baik maka
berikut:
a) Nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, artinya tidak terjadi
multikolinearitas.
b) Nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, artinya terjadi multikolinearitas.
besar pengaruh tingkat pengembalian atas aset dan rasio hutang atas modal
Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan :
Y : Nilai Perusahaan
a : Konstanta
b1 b2 : Konstanta variabel bebas
X1 : Tingkat Pengembalian atas Aset (ROA)
X2 : Rasio Hutang atas Modal
pengembalian atas aset dan rasio hutang atas modal terhadap nilai
perusahaan.
b) Y = a - b1X1 - b2X2 artinya berpengaruh negatif antara tingkat
pengembalian atas aset dan rasio hutang atas modal terhadap nilai
perusahaan.
mengetahui tingkat hubungan linier antara variabel yang satu dengan yang lain
dan berguna untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara dua variabel.
Keterangan:
n : Jumlah data
x : Variabel independen (bebas)
y : Variabel dependen (terikat)
keragaman atau variasi total disekitar nilai tengah Y yang dapat dijelaskan oleh
bebas terhadap variabel terikat. (Enny Keristiana, Zulkifli dan Harun, 2019:112)
Menurut Sarmanu (2017,40) hipotesis berasal dari kata hipo yang artinya
lemah atau rendah, sedangkan tesis artinya pernyataan. Maka hipotesis dapat
diartikan pernyataan lemah, karena belum ada data dan belum diuji kebenarannya.
variabel bebas terhadap variabel terikat. Penelitian ini akan dilakukan dengan
memakai Uji-t.
adalah:
pengembalian atas aset (ROA) dan rasio hutang atas modal (DER)
dalam hipotesis.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Enny. Zulkifli dan Harun. 2019. Statistika: Teori dan Aplikasi Pendidikan.
Medan: Yayasan Kita Menulis.
Fitrah. M dan Luthfiyah. 2017. Metodologi Penelitian: Kualitatif dan Studi Kasus.
Sukabumi: CV. Jejak.
Mohamad Nur Utomo. 2019. Ramah Lingkungan dan Nilai Perusahaan. Surabaya:
CV. Jakad Publishing Surabaya 2019.
Syamsuni, HR. 2019. Statistika dan Metodologi Penelitian. Jawa Timur: CV.
Karya Bakti Makmur (KBM).
Prihadi, Toto. 2019. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama
Freddy, SK. 2019. Analisis Laporan Keuangan Sektor Publik. Yogyakarta: CV.
Budi Utama
Wastam, WH. 2018. Dasar - Dasar Analisa Laporan Keuangan. Ponorogo: Uwai
Inspirasi Indonesia.
Hantono. 2018. Konsep Analisa Laporan Keuangan dengan Pendekatan Rasio dan
SPSS. Yogyakarta: CV. Budi Utama.
Fakhruddin, MH. 2013. Istilah Pasar Modal. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Inrarini, Silvia. 2019. Nilai Perusahaan Melalui Ekuitas Laba. Surabaya: Scopindo
Media Pustaka.
Sundus, NH. dan Euis, K. 2017. “Pengaruh ROA, CAR, NPL, LDR, BOPO
Terhadap Nilai Perusahaan Bank Umum”. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan
Manajemen Bisnis. 5(1). Tersedia: https://pdfs.semanticscholar.org/7960
/c95b5cda23923be86153d807a758d7da1ef9.pdf (04 Juni 2020, 15.02-
15.25)
I Gusti, MAK. Dan Desy, A. 2015. “Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) , Debt
To Total Asset (DTA), Dividen Tunai, dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Nilai Perusahaan (Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)”. Jurnal Akuntansi
dan Keuangan. 4(1). Tersedia: https://journal.budiluhur.ac.id/index.
php/akeu/article/download/396/336 (03 Juni 2020, 19.07-19.36)
Lita, ES. Jullie, JS. dan Rudy, JP. 2016. “Pengaruh Return On Asset, Debt To
Equity Ratio dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Nilai Perusahaan pada
Sektor Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2013-2014)”. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. 16(03). Tersedia:
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/viewFile/13577/13163
(03 Juni 2020, 14.08-14.36)
Sumber Internet :
Laporan Keuangan Tahunan (Online). Tersedia: http.//www.idx.co.id (02 Juni
2020, 08.40-11.00)