Anda di halaman 1dari 8

BIMBEL

1. Seorang Perempuan umur 28 th datang ke puskesmas dengan keluhan mual dan kadang-
kadang muntah serta tidak haid selama kurang lebih 5 bulan. Ini adalah kehamilannya yang
ke 2, kehamilan pertama tidak berlanjut karena terjadi perdarahan pada usia kehamilan 2
bln. Ibu mengatakan berat badannya tidak pernah naik sejak hamil.
Apakah diagnosa untuk pasien diatas?
a. G3 P0 A2
b. G2 P0 A1
c. G2 P1 A 0
d. G1 P0 A 0
e. G1 P0 A1

Kunci : B

Pembahasan:
G: gravida : jumlah kehamilan ke II, tanpa melihat kehamilan saat ini
P :para : paritas , partus : adalah kelahiran setelah gestasi 20 mgg, tanpa melihat kondisi bayi,
hidup atau mati
A: Abortus : pernah mengalami abortus, keluarnya hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan dengan batasa gestasi kurang dari 20 mgg.
Strategi:
Kalimat yg menjadi kunci adalah: . Ini adalah kehamilannya yang ke 2, kehamilan pertama tidak
berlanjut karena terjadi perdarahan pada usia kehamilan 2 bln.

2. Seorang perempuan beusia 28 tahun hamil 20 minggu datang ke poliklinik KIA untuk
memeriksakan kehamilannya. Kasil pengkajian : riwayat persalinan tahun 2010 melahirkan
bayi repempuan usia kehamilan 39 mgg, pada tahun 2015 melahirkan bayi laki usia
kehamilan 40 mgg pada tahun 2019 mengalami keguguran saat usia kehamilan 8 minggu.

Bagaimanakah penulisan status Obtetri pada kasus tersebut?

A. G3 P1 A2
B. G3 P2 A1
C. G4 P2 A1
D. G4 P3 A0
E. G4 P1 A2

Kunci: C

Pembahasan:
Ada soal dg versi spt diatas.
Pada kasus diatas menunjukkan:
G4: gravida : jumlah kehamilan ke 4, tanpa melihat kehamilan saat ini
P 2 :para : paritas , partus 2
A 1: Abortus 1

Strategi:

1
Kata kunci dr kasus tersebut: Ibu datang dlm keadaan hamil, sudah 2 kali melahirkan dan 1 kali
abortus.

3. Seorang perempuan usia 30 Th datang ke RS pada tanggal 30 Maret 2020 untuk periksa
dengan keluhan mual muntah, badan lemas, hasil test kehamilan positf , HPHT pada 13
Januari 2020.
Kapankah tapsiran persalinan pada kasus diatas?
A. 22 November 2020
B. 20 November 2020
C. 20 Desember 2020
D. 20 Oktober 2020
E. 21 Oktober 2020

Kunci : D

Pembahasan:
Pakailah Rumus :
a. +7 -3 +1
Jika HPHT, pada bulan april (4) keatas

b. +7 +9 +0
Jika HPHT, pada bulan Maret (3) kebawah.

Berdasarkan kasus diatas, tafsiran persalinan pasien adalah:


HPHT : 13 1 2020
Rumus : +7 +9 +0
Tafsiran Persalinan : 20 10 2020

Strategi:
Kata kunci dari kasus tersebut : HPHT pada 13 Januari 2019.

4. Seorang perempuan umur 22 th datang ke puskesmas pada tanggal 6 Juni 2020 dengan
keluhan mual dan kadang-kadang muntah serta tidak haid selama kurang lebih 2 bulan. Hari
pertama haid terakhir tgl 15 April 2020.
Tafsiran Persalinan ibu tersebut diperkirakan pada tanggal :
A. 22 – 12 – 2020
B. 8 – 01 – 2021
C. 22 – 01 – 2021
D. 8 – 12 – 2020
E. 12- 12 - 2020

Kunci : C
Pembahasan :
Pakailah Rumus :

a. +7 -3 +1
Jika HPHT, pada bulan april (4) keatas

b. +7 +9 +0
Jika HPHT, pada bulan Maret (3) kebawah.

2
Berdasarkan kasus diatas, tafsiran persalinan pasien adalah:
HPHT : 15 4 2020
Rumus : +7 -3 +1
Tafsiran Persalinan : 22 1 2021

Strategi:
Kata kunci dari kasus tersebut : HPHT pada 15 April 2020.

5. Seorang perempuan berusia 23 tahun G1 P0 A0 datang ke Rumah sakit untuk


memeriksakan kehamilannya yang telah berusia 39 minggu., hasil pengkajian pukul 17.00
WIB ibu dlm kondisi inpartu, tampak gelisah, kontraksi uterus 3 kali dalam 10 menit dengan
durasi 40 detk, DJJ 150x?mnt, pembukaan serviks 5 cm dan ketuban utuh.

Kapankah perawat dapat melakukan pemeriksaan dalam selanjutnya?

A. 18.00 WIB
B. 19.00 WIB
C. 20.00 WIB
D. 21.00 WIB
E. 22.00 WIB

Kunci: D

Pembahasan
Metode pemmantauan persalinan setelah memasuki kala 1 fase aktif (dimulai dari pembukaan 4
cm) adalah denngan menggunakan partograf. Hal yang dipantau dlm partograf setiap 30 menit
sekali adalah denyut jantung janin, kontraksi uterus dan frekuensi nadi. Pemeriksaan dalam
idealnya dilakukan 4 jam sekali untuk mengetahui pembukaan cerviks, penurunan kepala,
ketuban dan penyusupan/molase kepala. Disamping itu, pemeriksaan dalam yang tidak terlalu
sering bermanfaat mencegah terjadinya infeksi pada ibu dan janin.

Strategi:
Kata kunci jawaban diatas adalah pada jam berapa perawat melakukan pemeriksaan dalam, yaiyu
jam 17.00. sehingga 4 jam kemudian adalah jam 21 WIB.

6. Seorang perempuan sedang hamil 8 minggu, dia menggeluh tentang kehamilannya, setiap
pagi mengalami mual terkadang muntah.
Apakah diagnosa keperawatan yang sering muncul pada ibu hamil trimester I fisiologis
adalah?
a. Risiko gangguan keseimbangan cairan berhubungan dengan morning sickness
b. Gangguan eliminasi berhubungan dengan penurunan peristaltik usus
c. Gangguan pola napas berhubungan dengan pembesaran uterus
d. Gangguan sirkulasi berhubungan dengan spoting
e. Risiko cedera pada ibu

Kunci : A

Pembahasan :
Dx Keperawatan Risiko
Rumus untuk menentukan Dx Kep Resiko adalah
3
Masalah d.d Faktor Risiko

Strategi:
Kata kunci dari kasus diatas adalah setiap pagi mengalami mual terkadang muntah.

7. Seorang perempuan datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya yg berusia 10


minggu. Setiap pagi ibu tersebut merasakan mual bahkan disertai muntah.

Saran yang saudara berikan pada Ibu hamil untuk mengatasi masalah diatas adalah
1. Pagi hari segera bangun dan turun dari tempat tidur
2. Makan makanan kering
3. Semprotkan parfum setiap bangun tidur
4. Makan porsi kecil tapi sering

Kunci : C

Pembahasan :
makan makanan kering pagi hari , tdk menyebabkan rasa nek
Porsi kecil menghindari penekanan pada lambung.

Strategi:
Kata kunci dari kasus diatas adalah: Setiap pagi ibu tersebut merasakan mual bahkan disertai
muntah.

8. Seorang perempuan hamil 6 bulan datang ke klinik kandungan, mengeluh pusing dan mata
berkunang kunang. Setelah dilakukan pemeriksaan Hb ternyata kadar Hb nya 8 mg%.

Apakah penyebab dari kondisi ibu diatas ?


A. eritrosit mengalami lisis berlebihan
B. penambahan plasma sangat pesat, tidak diikuti dengan penambahan eritrosit yang
seimbang
C. penambahan eritrosit yang pesat, tidak diikuti dengan penambahan plasma
D. produksi eritrosit yang menurun
E. produksi trombosit yang menurun

Kunci; B

Pembahasan:
Pada kehamilan Trimester 2 terjadi Hemodilusi, pertambahan plasma yg pesat tanpa diikuti
penambahan eritrosit.

Strategi:
Kata kunci dari kasus diatas adalah ibu hamil 6 bln dan mengalami anemi

9. Seorang perempuan umur 23 th G1P0A0 hamil 24 minggu, datang ke UGD dengan keluhan
keluar darah segar sejak 2 jam yang lalu dan terasa agak mulas. Hasil pengkajian
didapatkan: pasien tampak lemah, tampak perdarahan 1/2 pembalut merah segar. Observasi
tanda vital TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 88 x/mnt, frekuensi nafas 18 x/ mnt, suhu 37
0
C. Pembesaran pada uterus, terdengar DJJ. Laboratorium : Hb.10 mg %, Plano test (+).

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan yang paling tepat pada kasus tersebut?
4
A. Kurangnya volume cairan dan elektrolit
B. Gangguan perfusi jaringan cerebral
C. Risiko cedera ibu
D. Risiko cedera pada janin
E. Risiko cedera

Kunci : D

Pembahasan :
Kondisi diatas menunjukkan ibu mengalami Plasenta previa, keadaan tsb sangat mengancam
kehidupan bayinya.

Strategi:
Kata kunci dari soal diatas adalah keluhan keluar darah segar sejak 2 jam yang lalu dan terasa
agak mulas.

10. Seorang perempuan usia 35 tahun G3P0A0 hamil 34 minggu dirawat diruang bersalin. Hasil
pengkajian TD 170/100 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, Rr 18 x/mnt dan suhu 37 0C.
diagnosa pre eklampsi berat. Dokter memberikan program terapi MgS04, secara berkala.
Perawat perlu melakukan intervensi antara lain melakukan observasi terhadap reflek patella.

Apakah intervensi yang harus dilakukan oleh perawat dalam pemberian MgSO4 ?
A. Observasi produksi urine
B. Observasi Tekanan darah
C. Observasi Nadi
D. Observasi Suhu
E. Observasi TFU.

Kunci : A

Pembahasan:
Untuk pemberian MgSO4 , kita hrs selalu mengobservasi 3 hal, yaitu:
1. RR min 16 x/mnt
2. Produksi urine; minimal 100 cc/4 jam
3. Reflek patella +/+

Strategi:
Kata kunci pada kasus diatas adalah obsevasi yang harus dilakukan oleh perawat saat pemberian
program terapi MgS04.

11. Seorang Perempuan usia 22 tahun, melahirkan anak pertama di Puskesmas. Datang ke
Rumah sakit dengan keluhan nyeri perut, keluar darah pervaginam, pusing. Hasil anamnesa
didapatkan bahwa pasien tersebut melahirkan anak pertama satu hari yang lalu di Puskesmas
(28 jam), uterus lembek tidak berkontraksi dengan kuat, keluar darah pervaginam lebih dari
500 ml, terdapat bekas luka episiotomi. Pemeriksaan TTV didapatkan TD: 100/80 mmHg,
frekuensi Nafas : 24 x/mnt, suhu: 36 C. 

Apakah diagnosa keperawatan yang tepat pada kasus diatas ?

A. Risiko syok d.d perdarahan 


B. Perubahan perfusi jaringan b/d hipovolemia
5
C. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak adekuat
D. Nyeri b/d episiotomy dan laserasi
E. Resiko infeksi b/d trauma jalan lahir

Kunci ;A

Pembahasan:

Batas HPP adalah perdarahan lbh dari 500 cc. Ibu sdh mengalami perdarahan, tapi gejala klinik
blm nenunjukkan syok.

Strategi:
Kata kunci pada kasus diatas adalah keluar darah pervaginam lebih dari 500 ml, Pemeriksaan
TTV didapatkan TD: 100/80 mmHg, frekuensi Nafas : 24 x/mnt,

12. Seorang perempuan usia 32 tahun G2P1A0 dirawat diruang bersalin, memasuki kala III. Hasil
pengkajian: pasien telah diberikan suntikan oksitosin, plasenta belum lepas, kontraksi uterus
kuat, dan bayi masih dilakukan IMD. Observasi tanda tanda vital TD:90/70 mmHg, frekuensi
nadi 88x/mnt, frekuensi nafas 24x/mnt, dan suhu 370C

Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?


A. Lanjutkan IMD
B. Monitor perdarahan
C. Lakukan masase uterus
D. Kolaborasi pemberian cairan
E. Lakukan penegangan tali pusat terkendali

Kunci: E

Pembahasaan:
Manajemen aktif kala III yang harus dilakukan adalah suntikan oksitosin, pereganggan tali
pusatterkendali?PTT dan masase uterus. Jika blm ada tanda tanda plasenta lepas seperti
semburan darah tiba tiba, tali pusat memanjang, kontraksi uterus kuat, maka yang harus
dilakukan adalah langkah ke II menejemen aktif yaitu PTT. IMD dilakukan untuk membantu
proses oksitosin alami saja.

Strategi:
Kata kunci pada soal diatas adalah harus memahami manajemen aktif kala III secara berurutan,
mulai dari suntikan oksitosin, pereganggan tali pusat terkendali dan masase uterus.

13. Seorang perempuan usia 22 tahun G1P0A0 hamil 39 minggu dirawat diruang bersalin, dengan
keluhan mules dan keluar lender bercampur darah sejak sejak 5 jam yang lalu. Hasil
pengkajian: TFU 38 cm, punggung kiri, presentasi kepala. DJJ: 145x /mnt. Hasil pemeriksaan
dalam: tidak ada hambatan pada jalan lahir, portio tidak teraba, pembukaan lengkap dan
ketuban utuh.

Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?


A. Lakukan episiotomy
B. Lakukan amniotomi
C. Pimpin persalinan
D. Pantau kontraksi
6
E. Atur posisi ibu

Kunci: B

Pembahasan:
Amniotomi adalah tindakan untuk membuka selaput ketuban (amnion) dengan jalan membuat
robekaan kecil yang kemudian akan melebar secara spontan akibat gaya berat cairan dan adanya
tekanan didalam rongga amnion. Tindakan ini dilakukan jika pembukaan cerviks telah lengkap.
Pasien tidak boleh dipimpin untuk meneran jika pembukaan belum lengkap dan ketuban masih
utuh. Tindakan ini juga dapat memfasilitasi penurunan janin dan mengguraangi kemungkinan
terjadinya prolaps tali pusat karena selaput ketuban pecah sendiri (dorongan yang kuat dari
kontraksi uterus).

Strategi:
Kata kunci pada soal diatas adalah pembukaan lengkap dan ketuban utuh.

14. Seorang perempuan usia 38 tahun, jumlah anak 3 orang datang ke puskesmas ingin memakai
alat kontrasepsi. Setelah dilakukan anamnese riwayat reproduksi, menstruasinya baru saja
selesai dan tidak ada keluhan, hasil pemeriksaan fisik secara inspeculo tidak ada kelainan,
tekanan darah 160/100 mmHg, dan tidak menginginkan hamil lagi.

Pertanyaan soal
Metode kontrasepsi apakah yang cocok untuk perempuan diatas?

Pilihan jawaban
A. KB Pil
B. AKDR
C. KB suntik
D. KB susuk
E. MOW/MOP

Kunci : E

Pembahsan :
Pemilihan metode kontrasepsi sangat tergantung dari kondisi pasien antara lain:
1. Tujuan dari penggunaan kontrasepsi (untuk mengatur jarak kehamilan anak atau tidak
ingin punya anak lagi)
2. Kondisi fisik ibu: beberapa kondisi fisik ibu yang perlu diperhatikan adalah vital sign,
BB, TB. Atau IMT dari ibu, riwayat kesehaatan ibu, riwaayat penyaakit yang diderita
ibudaan riwayat penyakit kronis pada keluarga yang mungkin diturunkan (HT, DM, dan
obesitas)
3. Jumlah anak
4. Jenis kontrasepsi yang akan dipilih dan syaratnya:
a. Kontrasepsi hormonal (pil, suntik, susuk dn patch) tidak direkomendasikan pada ibu
ynag mengalami hipertensi, obesitas, varises dan DM)
b. Kontrasepsi dalam Rahim AKDR/IUD direkomendasikan pada perempuan yg tdk
memiliki riwayat PID, wanita denngan penyakit: HT, Obesitas dan DM. Unsur aktif
dalam IUD bekerja dalam area local yaitu endometriumdan uterus saja.
c. Kontap direkomendasikan pada perempuan yg sdh memiliki cukup anak dan tdk
meninginkaan anak lagi, usia lbh dari 35 tahun, anak terkecil usia lbh dari 2 tahun.
Bisa juga menggunakan Rumus:
MOW/MOP disarankan dg melihat rumus > 100,

7
yaitu: usia ibu X jumlah anak
38 X 3 = 114, sdh > 100

Strategi:
Kata kunci dari soal diatas adalah usia 38 tahun, jumlah anak 3 orang, tekanan darah 160/100
mmHg, dan tidak menginginkan hamil lagi.

15. Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke poli klinik KB untuk konsultasi ingin mengatur
jarak kehamilan anak. Hasil pengkajian pasien memiliki 1 orang anak berusia 8 bulan.
Obsevasi tanda tanda vital: TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi nafas
18x/menit dan suhu 370C, IMT:27.

Apa metode kontrasepsi yang tepat untuk pasien tersebut?

A. Pil.
B. Implant
C. Suntik
D. Kontap
E. AKDR

Kunci : E

Pembahasan:
Pemilihan metode kontrasepsi sangat tergantung dari kondisi pasiesn antara lain:
1. Tujuan dari penggunaan kontrasepsi (untuk mengatur jarak kehamilan anak atau tidak
ingin punya anak lagi)
2. Kondisi fisik ibu: beberapa kondisi fisik ibu yang perlu diperhatikan adalah vital sign,
BB, TB. Atau IMT dari ibu, riwayat kesehaatan ibu, riwaayat penyaakit yang diderita
ibudaan riwayat penyakit kronis pada keluarga yang mungkin diturunkan (HT, DM, dan
obesitas)
3. Jumlah anak
4. Jenis kontrasepsi yang akan dipilih dan syaratnya:
a. Kontrasepsi hormonal (pil, suntik, susuk dn patch) tidak direkomendasikan pada ibu
ynag mengalami hipertensi, obesitas, varises dan DM)
b. Kontrasepsi dalam Rahim AKDR/IUD direkomendasikan pada perempuan yg tdk
memiliki riwayat PID, wanita denngan penyakit: HT, Obesitas dan DM. Unsur aktif
dalam IUD bekerja dalam area local yaitu endometriumdan uterus saja.
c. Kontap direkomendasikan pada perempuan yg sdh memiliki cukup anak dan tdk
meninginkaan anak lagi, usia lbh dari 35 tahun, anak terkecil usia lbh dari 2 tahun.
Pada kasus diatas data yang ditemukan adalah ibu baru berusia 30 th, tujuan ingin
mengaturvjarak kelahiran anak. TD 140/90 mmHg (kategori HT ringan), IMT 27 (kategoriobes),
baru memiliki 1 anak berusia 7 bln. Ibu direkomendasikan untuk menggunakan IUD.

Strategi :

Kata kunci yang perlu diperhatikan adalah usia ibu, tujuan ibu menggunakan Alkon, kondisi fisik
ibu dan jumlah anak.

Anda mungkin juga menyukai