Olivia
Olivia
Gambar 4. LCD
I. Rangkaian Catu Daya ( Power Supply ) karena itu, divais tersebut dapat berupa laser infa red, laser
Catu daya atau power supply merupakan suatu ultra violet, laser X-ray, atau laser visible. Laser dikatakan
rangkaian elektronik yang mengubah arus listrik bolak-balik baik jika frekuensi atau panjang gelombang yang
menjadi arus listrik searah. Hampir semua peralatan dipancarkannya bersifat tunggal. Daya laser dapat dibuat
elektronik membutuhkan catu daya agar dapat berfungsi. bervariasi dari mulai nano watt untuk laser kontinyu sampai
Beberapa radio atau tape kecil menggunakan baterai triliunan watt untuk laser pulsa. Laser merupakan komponen
sebagai sumber tenaga namun sebagian besar menggunakan utama pada sistem komunikasi modern saat ini. Selain itu,
listrik PLN sebagai sumber tenaganya. Untuk itu dibutuhkan laser juga dimanfaatkan sebagai probe untuk pembacaan
suatu rangkaian yang dapat mengubah arus listrik bolak- data CD atau DVD, sebagai sumber cahaya pada alat
balik dari PLN menjadi arus listrik searah. Ada banyak jenis pembaca barcode, alat bantu navigasi pada bidang militer,
atau variasi rangkaian catu daya dengan segala kelebihan alat bantu operasi pada bidang kedokteran, dan masih
dan kekurangannya. Namun secara prinsip rangkaian banyak lagi aplikasi lainnya. Secara umum suatu divais laser
catudaya terdiri atas transformator, dioda dan kondensator. terdiri dari media penguat berkas cahaya (gain medium),
Transformator digunakan untuk menurunkan atau sumber energi pemompa (pumping source), dan resonator
menaikkan tegangan AC sesuai kebutuhan. optik (optical resonator).
Catu daya atau Power Supply adalah rangkaian yang
berfungsi untuk menyediakan daya pada peralatan
elektronik. Power supply berfungsi untuk memberikan daya Prinsip kerja laser
serta tegangan kepada alat elektronik yang anda gunakan. Laser dihasilkan dari proses relaksasi elektron. Pada
Ada banyak rangkaian catu daya yang bisa anda temui di saat proses ini maka sejumlah foton akan di lepaskan
pasaran. Dan ada 2 jenis catu daya yang bisa anda temukan. berbeda sengan cahaya senter emisi pada laser terjadi
Yang pertama adalah catu daya tetap. Rangkaian catu daya dengan teratur sedangkan pada lampu senter emisi terjadi
tegangan tetap memiliki nilai tegangan yang tidak bisa secara acak. Pada laser emisi akan menghasilkan cahaya
diatur. Dan nilainya sudah ditetapkan oleh rangkaian yang memiliki panjang gelombang tertentu. berbeda dengan
tersebut. Sementara rangkaian catu daya yang kedua adalah lampu senter emisi akan mengasilkan cahaya dengan banyak
rangkaian catu daya variabel. Berbanding terbalik dengan panjang gelombang. proses yang terjadi adalah elektron
catu daya tetap, rangkaian catu daya variabel ini nilai pada keadaan ground state (pada pita valensi) mendapat
tegangannya bisa diubah-ubah. energi kemudian statusnya naik menuju pita konduksi
Rangkaian catu daya yang baik tentu saja memiliki (keadaan eksitasi) kemudian elektron tersebut kembali ke
regulator pada rangkaian tersebut. Dan pemasangan keadaan awal (ground state) diikuti dengan beberapa foton
regulator tersebut difungsikan untuk memberikan kestabilan yang terlepas. Kemudian agar energi yang dibawa cukup
pada tegangan yang keluar jika terjadi perubahan nilai besar maka dibutuhkan sebuah resonator resonator ini dapat
tegangan yang diterima oleh rangkaian catu daya tersebut. berupa lensa atau cermin yang sering digunakan adalah
LM 7805 merupakan salah satu jenis atau tipe dari regulator lensa dan cermin. ketika di dalam resonator maka foton-
untuk tegangan tetap. Regulator LM 7805 ini memiliki 3 foton tersebut akan saling memantul terhadap dinding
terminal yaitu Vin, GND dan juga Vout. resonator sehingga cukup kuat untuk meninggalkan
resonator tersebut. laser cukup kuat digunakan sebagai alat
J. Laser pemotong misalnya adalah laser CO2 laser yang kuat adalah
Laser (gambar 6) adalah suatu divais yang tingkat pelebaranya rendah dan energi fotonya tinggi.
memancarkan gelombang elektromagnetik melewati suatu Jenis-Jenis Laser
proses yang dinamakan emisi spontan. Istilah laser Terdapat berbagai macam media yang dapat
merupakan singkatan dari light amplification by stimulated digunakan untuk menghasilkan sinar laser, sehingga
emission of radiation. Berkas laser umumnya sangat bermunculan pula jenis-jenis laser yang berbeda. Beberapa
koheren, yang mengandung arti bahwa cahaya yang di antaranya adalah sebagai berikut:
dipancarkan tidak menyebar dan rentang frekuensinya Laser gas (gas laser): Laser yang mempergunakan
sempit (monochromatic light). Laser merupakan bagian gas sebagai sebagai medium. Terdapat berbagai jenis laser
khusus dari sumber cahaya. Sebagian besar sumber cahaya, gas; salah satunya adalah laser HeNe (helium-neon) yang
emisinya tidak koheren, spektrum frekuensinya lebar, dan mampu beroperasi pada panjang gelombang yang bervariasi.
phasenya bervariasi terhadap waktu dan posisi. Daerah kerja Juga terdapat laser yang ditenagai reaksi kimia, sehingga
divais laser tidak terbatas pada spektrum cahaya tampak saja energi yang berjumlah besar bisa dihasilkan dalam waktu
tetapi dapat bekerja pada daerah frekuensi yang luas, Oleh singkat, yakni chemical laser ‘laser kimia’.
E-Journal Teknik Elektro dan Komputer (2015), ISSN : 2301-8402 65
Laser keadaan padat (solid-state laser): Laser tipe ini, III. METODOLOGI PENELITIAN
seperti laser rubi (sesuai namanya, menggunakan medium
A. Konsep Dasar Perancangan Alat
rubi), menggunakan batangan kristalin atau kaca yang
Dalam perancangannya tugas akhir ini memerlukan
diberikan (di-dope) ion yang mampu menghasilkan tingkat
konsep yang matang guna menghasilkan tujuan yang sesuai.
energi yang dibutuhkan. Dopant yang digunakan, misalnya
Pemilihan perangakat keras (hardware) dan perangkat lunak
kromium, juga mempertahankan keadaan inversi populasi.
(software) yang merupakan implementasi system mekanik
Apabila sinar diarahkan oleh pemantulan dalam total suatu
dan sistem control sangat mempengaruhi perancangan,
serat optik, laser dinamai fiber laser ‘laser serat’.
sehingga bisa bekerja secara maksimal. Konsep dasar
Laser-laser jenis lainnya, seperti laser kristal fotonik,
merupakan pedoman untuk merencanakan sesuatu dalam
laser semikonduktor, laser dye, laser elektron bebas, dan
melakukan rancangan (desain), konsep ini memuat langkah-
lainnya.
langkah dan petunjuk untuk menentukan sesuatu penunjang
yang dibutuhkan dalam mendesain. Berikut ini diagram blok
Aplikasi Laser
sistem kendali otomasi pegukur kecepatan kendaraan.
Banyak sekali aplikasi laser, diantaranya sebagai
Gambar 8 merupakan diagram blok Alat pengukur
laser pointer (untuk presentasi), laser untuk pelurus arah
laju kendaraan, dimana perancangan otomasi kecepatan
tembakan, pemotong atau cutter yang sudah banyak
kendaraan ini berawal dari sensor cahaya pertama sebagai
digunakan di industri baja dan elektronik, laser hair
input, Mikrokontroller sebagai pengontrol, relay sebagai
Removal untuk menghilangkan rambut. Dan ada juga laser
penggerak, LCD dan buzzer sebagai output, dan sensor
untuk penyembuhan luka.Sedangkan aplikasi lain untuk
cahaya kedua sebagai umpan balik (feedback).
analisis misalnya: Spektroskopi, Material prosessing,
Agar dapat mempermudah dalam merancang alat
Pengukur Jarak, dan Laser Pendingin
ini penulis membagi beberapa bagian atau di bagi sesuai
K. Buzzer dengan komponen beserta fungsinya, seperti pengontrol
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang yang di pakai adalah Mikrokontroler ATMEGA 16, Untuk
berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran Input atau pengambilan data sebagai masukan digunakan
suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama sensor cahaya I, beserta Driver Relay sebagai pengendali
dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan lampu maupun buzzer, dan untuk ouput atau keluarannya
yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan adalah tampilan LCD untuk jumlah perhitungan jarak
tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kendaraan perjam yang di baca oleh sensor serta
kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung mengeluarkan bunyi oleh buzzer jika melewati kecepatan
dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan yang ditentukan.
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan
akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga
membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Di
dalam tugas akhir ini buzzer digunakan sebagai indikator
bahwa telah terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat
(alarm). Simbol dan bentuk dari buzzer tampak pada gambar
7.
Gambar 7. Simbol dan Bentuk fisik Buzzer Gambar 9. Gambaran perancangan Sistem
otomasi kecepatan kendaraan
E-Journal Teknik Elektro dan Komputer (2015), ISSN : 2301-8402 66
Berdasarkan gambar 9 dapat di lihat bahwa system Perancangan perangkat keras pengontrol
memerlukan sumber tegangan, sumber tegangan yang di DI-Smart AVR System adalah sebuah modul
perlukan adalah sumber tegangan 12 VDC dan 5 VDC. elektronika yang berdasar pada rangkaian sistem minimum
Untuk mikrokontroler ATMEGA 16 tegangan sumber yang mikrokontroler AVR (sismin AVR) ATMEGA16. Modul ini
dibutuhkan adalah sebesar 12 VDC, dan driver relay yang pun dapat digunakan sebagai sistem minimum
digunakan untuk mengontrol lampu pijar dan buzzer sumber mikrokontroler AVR lain yang pin-pin-nya bersesuaian
tegangannya adalah sebesar 9 VDC. Sensor cahaya yang dengan mikrokontroler ATMEGA16, seperti mikrokontroler
digunakan sebagai input dalam membaca jumlah ATMEGA8535 dan mikrokontroler ATMEGA32. Modul
perhitungan jarak kendaraan perjam memerlukan tegangan sistem minimum mikrokontroler AVR ini telah dilengkapi
sumber adalah sebesar 5 VDC. Dan untuk LCD memerlukan dengan beberapa fitur yang dapat mempermudah proses
tegangan sumber adalah sebesar 5 VDC. Hubungan dari pembelajaran atau proses “troubleshooting” pemrograman.
setiap modul yang ada diluar Power Supply merupakan Spesifikasi dari DI- SMART AVR Sistem yaitu dapat
hubungan data. digunakan sebagai sistem minimum mikrokontroler AVR
untuk tipe ATMEGA16(L), menggunakan XTAL 11M Hz,
B. Perancangan perangkat keras dilengkapi rangkaian regulator 5V dan dioda pengaman
Membicarakan soal desain, tidak lepas dari unsur dengan konektor DC yang mudah dihubungkan dengan
mekanik sebagai kerangka. Kerangka dibuat dari bahan Adaptor-DC, dilengkapi rangkaian antarmuka (interface)
plastic dan acrhylic. Dari gambar 10 dapat dijelaskan bahwa Max232 sehingga dapat langsung dihubungkan pada PORT
objek akan terlebih dahulu melewati sensor 1 yang SERIAL / COM PORT computer, koneksi ADC sudah
terhubung pada mikrokontroller. Sensor ini akan disiapkan (AVCC, AGND, dan AREF) sehingga sistem
mengaktifkan mikrokontroller untuk melakukan perhitungan sudah siap untuk menerima input ANALOG pada PORTA,
waktu dan akan disimpan pada memory program atau tersedia Array LED pada PORTC, dan Push-ON pada
EEPROM mikrokontroller. PORTD.2 dan PORTD.3 sehingga cocok untuk latihan
Jika objek melewati pada sensor 2 mikrokontroller pemrograman atau pengecekkan program (DEBUG), dan
akan melakukan perhitungan kembali untuk menghasilkan tersedia DI-Smart Extension Board untuk mempermudah
nilai kecepatan pada kendaraan dari perbandingan antara koneksi yang membutuhkan single pin.
jarak dan waktu yang dimana telah tersimpan di data Gambar 11 merupakan skema rangkaian DI-Smart
mikrokontroller. Apabila hasil dari jarak sensor 1 dan jarak AVR Sistem.
sensor 2 melewati batas maksimal, buzzer atau alarm akan
berbunyi dan itu tandanya sensor 1 dan sensor 2 sudah
melewati batas jarak yang telah ditentukan sebelumnya.
Kemudian hasil dari perhitungan tersebut akan ditampilkan
pada LCD.
AC 220V
KABEL NETRAL
PINx
+12V
RL1
12V
D7
R5 1N4001
1k
Q1 LAMPU PIJAR
12V
ZTX313
Gambar 10. Desain Alat otomasi kecepatan kendaraan Gambar 12. Rangkaian driver Relay
E-Journal Teknik Elektro dan Komputer (2015), ISSN : 2301-8402 67
1
PINx
2
Gambar 13. Power supply 5 volt
Gambar 18. Tampilan setting untuk PORT A Gambar 22. Tampilan Configure Project
Gambar 19. Tampilan setting untuk PORT B Gambar 23. Tampilan akhir program Configure Project
E-Journal Teknik Elektro dan Komputer (2015), ISSN : 2301-8402 69
V. KESIMPULAN
C. Pengujian dan Pembahasan Sistem Output Berdasarkan penelitian dan pembahasan dalam
System output pada skripsi ini berupa kontaktor relay perancangan sistem pengendalian peralatan elektronik
dan indicator buzzer dengan tujuan untuk mengetahui pengujian yang dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa
system tersebut bekerja secara bail atau tidak. Adapun hal terkait dengan pelaksanaan dan hasil penelitian yaitu:
pengujian maupun pembahasan sistem tersebut sebagai Alat pengukur laju kendaraan ini berfungsi dengan baik dan
berikut. berjalan sesuai dengan keinginan yang diharapkan, Alat
pengukur laju kendaraan ini dapat disinkronkan dengan
Pengujian actuator perangkat lunak, serta Hasil dari pengukuran alat ini bisa
Pada pengujian (tabel IV) driver lampu indikator ditampilkan dalam melalui LCD dengan jelas dan baik.
maupun yang telah dibuat dapat dilakukan dua model yaitu :
Driver dihubungkan dengan tegangan sebesar 9 volt pada
bagian inputan yang ada pada driver tersebut. Lampu DAFTAR PUSTAKA
maupun buzzer menyala sesuai dengan bagian inputan yang [1] A. Heri, Pemrograman Mikrokontroler AVR, ATMEGA16
Menggunakan Bahasa C (CodeVision AVR), Informatika,
dihubungkan dengan tegangan 9 volt. Pergerakan dapat
Bandung. 2008.
terjadi secara NO maupun NC. [2] Al - Bahra Bin Ladjamudin, Analisis Sistem Informasi, 2008,
Untuk menguji rangkaian driver dapat pula dengan cara tersedia di http://alumni.media.mit.edu/~benres/simpleserial
langsung menghubungkan ke mikrokontroler yang sudah [3] B. Widodo, Elektonika digital +Mikroprosesor, penerbit C.V
ANDI OFFSET, 2008.
terprogram.
[4] HM. Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi,
Terlihat pada gambar 27 relay terhubung denga Informatika, Jakarta, 2008.
diode, dimana rangkaian tersebut merupakan bentuk fisik [5] R. Syahban, Mikrokontroller ATMEL AVR, Edisi Revisi,
dari rangkaian pengedalian lampu indikator jika objek Informatika, Bandung.
[6] S. Riyanto, Sensor, & Aktuator. Graha Ilmu. Yogyakarta. 2007.
melewati sensor 1 dan sensor 2. Rangkaian tersebut
[7] W. Ardi, Mikrokontroler AVR Atmega16/8535 Dan
memerlukan sumber tegangan 9 VDC. Pemrogramannya Dengan Bahasa C Pada WinAVR, Edisi Revisi,
Informatika, Bandung.
TABEL IV HASIL PENGUJIAN AKTUATOR
Dioda
Transistor
relay