Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

DOSEN PENGAMPU: Dewa Ayu Putu MK,S.Si.T.,M.Kes

OLEH

NAMA : RESALIA NJAMUNG

NIM : PO530324019442

KELAS : 2A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KUPANG

JURUSAN KEBIDANAN

TAHUN

2021
A. LATAR BELAKANG
Dalam situasi normal, kesehatan ibu-anak (KIA) di Indonesia masih menjadi
tantangan besar dan diperberat dengan adanya COVID-19 mengingat adanya batasan
dalam hal akses dan kualitas layanan. Sehingga dikhawatirkan, adanya peningkatan
morbiditas dan mortalitas Ibu dan anak dan penurunan cakupan pelayanan KIA
Pemerintah berkomitmen dalam upaya menurunkan kematian ibu dan bayi. Salah satu
bentuk komitmen tersebut Berdasarkan data rutin Direktorat Kesehatan Keluarga Tahun
2019 dengan sebaran kasus COVID-19, terdapat kesamaan pola dimana kasus COVID-19
sangat banyak di daerah dengan jumlah kematian ibu tinggi dan kematian bayi tinggi,
contohnya seluruh Provinsi di NTT. Artinya intervensi pelayanan kesehatan ibu dan anak
sesuai dengan kondisi pandemi COVID harus dilakukan dengan maksimal. Intervensi
tetap harus dilakukan dengan penyesuaian saat Pandemi COVID-19 agar zona merah
kematian ibu, bayi dan balita tidak semakin parah dan zona kuning/hijau tidak menjadi
merah. Pada masa pandemic COVID 19 berdasarkan hasil survey terjadi penurunan akses
pelayanan kesehatan termasuk pelayanan KIA .
Risiko yang akan dihadapi adalah meningkatnya morbiditas, kehamilan yang
tidak diinginkan yang besar kemungkinan berdampak terhadap meningkatnya kematian
ibu dan anak. Tantangan saat ini adalah belum ada data dampak negatif dari pandemi
COVID-19 untuk pelayanan KIA di berbagai daerah. Oleh karena itu, diperlukan suatu
kegiatan untuk melakukan analisis dampak pandemic COVID-19 terhadap layanan KIA,
untuk menyusun rekomendasi yang sesuai di era pandemic. Kementerian Kesehatan
bersama dengan UGM dan Konsorsium perguruan tinggi di beberapa provinsi dibantu
oleh konsultan dan JALIN akan melakukan kajian monitoring dan evaluasi (monev)
pemulihan pelayanan KIA, dari dampak pandemi Covid-19. Kegiatan ini diharapkan
dapat menjadi sarana monitoring oleh pemerintah pusat melalui Ditjen Kesmas
Kemenkes untuk menjamin tetap berjalannya program prioritas nasional KIA .
Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu masalah utama dalam
bidang kesehatan yang saat ini terjadi di Negara Indonesia. Setiap tiga menit, di suatu
tempat di Indonesia, anak di bawah usia lima tahun meninggal. Selain itu, setiap jam
seorang perempuan meninggal karena melahirkan atau sebab-sebab yang berkaitan
dengan kehamilan (UNICEF, 2012). Sampai saat ini telah banyak program-program
pembangunan kesehatan di Indonesia yang ditujukan guna menanggulangi masalah-
masalah kesehatan ibu dan anak . Pada dasarnya program-program tersebut lebih menitik
beratkan pada upaya-upaya penurunan angka kematian bayi dan anak, angka kelahiran
kasar dan angka kematian ibu.
Dalam menentukan derajat kesehatan, terdapat beberapa indikator yang dapat
digunakan antara lain angka kematian bayi, angka kesakitan bayi, status gizi, dan angka
harapan hidup saat lahir (WHO, 2016). Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator
pertama dalam menentukan derajat kesehatan anak, karena merupakan cerminan dari
status kesehatan anak saat ini. Sedangkan Angka Kesakitan Bayi menjadi indikator kedua
dalam menentukan derajat kesehatan anak, karena nilai kesakitan mencerminkan
lemahnya daya tahan tubuh bayi dan anak balita (WHO, 2002). Menurut hasil Survey

B. MASALAH KESEHATAN PADA IBU DAN ANAK USIA 4 TAHUN DI


Manggarai Timur pada masa Pandemi Covid 19
Masalah kesehatan ibu dan anak yang sering terjadi baru-baru ini di Manggarai
Timur berdasakan pengamatan saya yaitu, masalah status gizi atau kekuranga gizi pada
ibu dan anak usia 4 tahun terutama di masa pandemi (covid 19) sekarang . status gizi
adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.
Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya
kesakitan dan kematian. Status gizi yang baik bagi seseorang akan berkontribusi terhadap
kesehatannya dan juga terhadap kemampuan dalam proses pemulihan.
Keadaan gizi yang baik merupakan salah satu faktor penting dalam upaya
mencapai derajat kesehatan yang optimal. Namun, berbagai penyakit gangguan gizi dan
gizi buruk akibat tidak baiknya mutu makanan maupun jumlah makanan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing orang masih sering ditemukan diberbagai
tempat di Indonesia. Rendahnya status gizi jelas berdampak pada kualitas sumber daya
manusia. Masalah gizi di Indonesia yang terbanyak adalah gizi kurang terutama di masa
pandemi covid 19 sekarang . Anak balita (0-5 tahun) merupakan kelompok umur yang
paling sering menderita akibat kekurangan gizi atau termasuk salah satu kelompok
masyarakat yang rentan gizi terutama pada masa pandemi covid 19 sekarang karena di
msa sekarang untuk mendapatkan makana yang begizi sangatlah susa karena ekonomi
tidak mencukupi .
Status gizi dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu langsung dan tidak langsung. Faktor
langsung yaitu penyakit infeksi, jenis pangan yang yang dikonsumsi baik secara kualitas
maupun kuantitas. Faktor tidak langsung antara lain: sosial ekonomi, Jarak kelahiran
yang terlalu rapat, pendidikan, pengetahuan, ketidaktahuan akan hubungan makanan dan
kesehatan, prasangka buruk terhadap bahan makanan tertentu, kesukaan yang berlebihan
terhadap jenis makanan tertentu, pendapatan, pola asuh yang kurang memadai, sanitasi
lingkungan yang kurang baik, rendahnya ketahanan pangan tingkat rumah tangga dan
perilaku terhadap pelayanan kesehatan.

C. BESAR MASALAH KEKURANGAN GIZI


Anak usia 12-48 bulan di Desa Colol mencapai 150 orang pada tahun 2019.colol
ditetapkan sebagai salah satu Desa dengan cakupan anak stunting cukup tinggi di
Kabupaten ManggaraiTimur .Berdasarkan anlisis situasi,ditemukan beberapa faktor yang
memengaruhi tingginya angka kejadian stuntin di Desa colol adalah kurangnya akses
terhadap air bersih, sanitasi yang buruk, letak geografi desa yang menyebabkan
kurangnya akses transportasi ke tempat pelayanan kesehatan serta rendahnya
pengetahuan ibu terkait pencegahan stunting pada seribu hari pertama kelahiran
Setelah melakukan kajian dan mengidentifikasi anak Anak yang mengalamistunting Serta
status gizi anak, tim.
PKM mengkaji tingkat pengetahuan ibu mengenai stunting Hasil pengkajian
menunjukkan bahwa sebagian besar ibu (50 % ibu tidak memahami stunting). Ibu-ibu
yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 50 orang. bersama anak-anak mereka yang
mengalami stunting Kemudian Tim PkM melakukan penyuluhan tentang stuntingdan
cara pencegahannya. Selama proses kegiatan, para ibu terlihat aktif dalam mengikuti
kegiatan penyuluhan dan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai stuntingdan cara
penceghanya. Tim PKM juga membagikan leaflet mengenai stanting dan cara
pencegahanya kepada ibu-ibu untuk meningkakan pengetahuanny, kegiatan penyuluhan
berlangsung selama satu jam. (Oliva Suyen Ningsih. Jurnal stanting dan
pencegahan:2020)
D. TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MASALAH GIZI PADA MASA
PANDEMI COVID 19
Untuk mengatasi masalah gizi pada ibu dan anak di masa pandemic covid 19 bidan
perluh melakukan kunjuang rumah terhadap sasaran dalam hal ini bayi atau ibu yang
kekurangan gizi, kemudian bidan juga melakukan penyuluhan dengan cara membagia
leaflet mengenai stanting, serta menjelaskan bagaimana cara memperbaiki gizi.
Kemudian menjelaskan cara pencegahannya. Teknologi tepat guna yang dilakukan oleh
bida yaitu, timbangan duduk, timbangan gantung, stadiometer,dan alat ukur
LILA(lingkaran lengan dan kepala) dan bidan juga memberika masker dalam menganai
pandemi covid 19 dan memberikan penjelasan cara 3 M (Mencuci tangan,memakaia
masker,menjaga jarak,.Tujuan dari masing-masing alat ini yaitu untuk mengetahui
apakah anak tersebut tergolong statanting atau tidak, dengan melihat hasil observasi
tinggi badan, berat badan, lingkarn kepala, lingkaran lengan.

a. Timbang duduk

Timbangan badan manual adalah timbangan yang saat diinjak, jarumnya akan
menunjukkan berat orang yg menaikinya. Timbangan badan ini ada yang khusus
dipergunakan untuk anak bayi yang belum bisa berdiri, namun ada juga yang untuk
orang dewasa.
b. Timbang gantung

Timbangan gantung adalah timbangan yang digunakan untuk mengukur massa


dengan cara mengangtungkan massa pada pengait timbangan. Timbangan gantung
digunakan untuk mengukur massa anak-anak di posyandu, massa buah dan sayur di
pasar, dan juga barang lainnya.

c. Stadiometer

Cara pengukuran tinggi badan menggunakan alat stadiometer modifikasi (hasil


rancangan) yaitu denga cara memasangrakitan stadiometer sesuai dengan urutan
pada lantai yang datar, subjek yang akandiukur melepaskan sepatu, sandal dan topi,
kemudian subjek yang akan diukur berdiri tegak, kaki lurus,tumit, pantat, punggung
dan kepala bagian belakang harus menempel pada stadiometer dan mukamenghadap
lurus dengan pandangan ke depan. Menurunkan bagian siku alat sampai rapat pada
kepalabagian atas lalu dibaca angka pada skala yang terlihat pada stadiometer. Angka
tersebut menunjukkan tinggisubjek yang diukur. Tinggi badan atau panjang badan
merupakan indikator umum ukuran tubuh dan panjang tulang.Namun, tinggi saja
belum dapat dijadikan indikator untuk menilai status gizi, kecuali jika
digabungkandengan indikator lain seperti usia dan berat badan. Tinggi
badandiperlukan dalam pengukuran status giziseseorang.

d. Pita mengukur lengan dan kepala

Pita yang dibuat untuk mengukur Lingkar lengan atas pada ibu hamil untuk
mengetahui status gizinya maupun digunakan utk mengukur lingkar kepala pada bayi
Salah satu cara menilai status gizi adalah dengan mengukur Lingkar Lengan Atas
(LILA). Pengukuran ini seringkali digunakan untuk mengukur status gizi ibu hamil.
LiLA merupakan pengukuran status gizi yang lebih mudah dan praktis karena hanya
menggunakan satu alat ukur yaitu pita pengukur LiLA. Namun, LiLA hanya dapat
digunakan untuk keperluan skrining, tidak untuk pemantauan. Khusus pada wanita
hamil, LiLA digunakan untuk mengetahui risiko KEK karena pada umumnya wanita
Indonesia tidak mengetahui berat badan pralahir, sehingga IMT prahamil tidak dapat
diukur. Pengukuran IMT membutuhkan 2 alat yaitu timbangan dan pengukur tinggi
badan yang membutuhkan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi seperti kalibrasi
alat timbang serta lantai yang keras dan datar untuk pengukuran tinggi badan. Namun,
IMT tidak dapat digunakan sebagai indikator KEK ibu hamil karena perubahan berat
badan yang terjadi selama kehamilan. Oleh sebab itu, LiLA bermanfaat untuk
pengukuran risiko KEK pada ibu hamil karena LiLA relatif stabil. Berikut ini gambar
alat ukur LILA.
e. Tensimeter

Tensimeter adalah alat yang digunakan mengukur tekanan darah. Dengan mengetahui
beberapa tekanan dara , kita dapat mengetahui berapa tekanan darah normal dan tdak
normal. Tekanan darah merupakan faktor yang amat penting dalam sirkulasi.
Peningkatan atau penurunan tekanan darah dapat mempengaruhi homeostatis.
Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli bedah
Rusia, lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan
darah sering juga disebut sphygmomanometer. Sejak itu,sphygmomanometer air
raksa telah digunakan sebagai standar emas pengukuran tekanan darah oleh para
dokter. Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa
sebagai pengisi alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi
lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa telah menjadi perhatian seluruh
dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari
bahkan di banyak negara modern. Para dokter tidak meragukan untuk menempatkan
kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini.(Smeltzer, Suzanne C, dan
Brenda G.Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner&Suddarth
Edisi 8 Vol 2 )
PROPOSAL TEKNOLOGI ANTI GUNA MASALAH KEEHATAN IBU DAN
ANAK USIA 4 TAHUN PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI KABUPATEN
MANGGARAI TIMUR
A. LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu masalah utama dalam
bidang kesehatan yang saat ini terjadi di Negara Indonesia. Setiap tiga menit, di suatu
tempat di Indonesia, anak di bawah usia lima tahun meninggal. Selain itu, setiap jam
seorang perempuan meninggal karena melahirkan atau sebab-sebab yang berkaitan
dengan kehamilan . Sampai saat ini telah banyak program-program pembangunan
kesehatan di Indonesia yang ditujukan guna menanggulangi masalah-masalah kesehatan
ibu dan anak . Pada dasarnya program-program tersebut lebih menitik beratkan pada
upaya-upaya penurunan angka kematian bayi dan anak, angka kelahiran kasar dan angka
kematian ibu. Dalam situasi normal, kesehatan ibu-anak (KIA) di Indonesia masih
menjadi tantangan besar dan diperberat dengan adanya COVID-19 mengingat adanya
batasan dalam hal akses dan kualitas layanan. Sehingga dikhawatirkan, adanya
peningkatan morbiditas dan mortalitas Ibu dan anak dan penurunan cakupan pelayanan
KIA Pemerintah berkomitmen dalam upaya menurunkan kematian ibu dan bayi. Salah
satu bentuk komitmen tersebut Berdasarkan data rutin Direktorat Kesehatan Keluarga
Tahun 2019 dengan sebaran kasus COVID-19, terdapat kesamaan pola dimana kasus
COVID-19 sangat banyak di daerah dengan jumlah kematian ibu tinggi dan kematian
bayi tinggi, contohnya seluruh Provinsi di NTT. Artinya intervensi pelayanan kesehatan
ibu dan anak sesuai dengan kondisi pandemi COVID harus dilakukan dengan maksimal.
Intervensi tetap harus dilakukan dengan penyesuaian saat Pandemi COVID-19 agar zona
merah kematian ibu, bayi dan balita tidak semakin parah dan zona kuning/hijau tidak
menjadi merah. Pada masa pandemic COVID 19 berdasarkan hasil survey terjadi
penurunan akses pelayanan kesehatan termasuk pelayanan KIA .
B. TUJUAN
a. Melaksanakan pengabdiana masyarakat sebagai bentuk tugas dan tanggung jawab
sebagai seorang bidan
b. Memberika pelayanan kebidanan pada masalah kesehatan ibu dan anak di masa
pandemi covid-19 dengan menggunakan teknologi anti guna
c. Memberi konseling pada masyarakat, tentang masalah apa saja yang terjadi akibat
kekurangan gizi Terutama di masa pandemi Covid 19
d. Memberi konseling tentang pentingnya peraturan 3M(mencuci tangan, menjaga
jarakdan memakai masker) di masa pandemi covid 19

C. MANFAAT
Dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat yang dilakukan oleh bidan
diharapkan dapat memberian manfaat:
1. Dapat terwujudnya masyarakt yang sehat
2. Menurunkan angka stanting pada anak
3. Meningkatakan kesejateraan ibu dan anak yang mengalami stanting di masa pandami
covid 19

D. SASARAN
Ibu dan anak
E. MEDIA YANG DIGUNAKAN
Brosusr dan leaflet
F. KEGIATAN
1. Jenis kegiatan
a. Penyuluhan kesehatan pada ibu
b. Pelayanan kesehatan pada ibu dan anak usia 4 tahun
c. Penyuluhan tentang pentingnya 3M di masa pandemi covid 19
d. Pengukuran berat badan
e. Pengukuran LILA
2. Waktu
Hari/tnggal : selasa 30 maret 2021
Jam : 08:00-10:00 wita
Tempat : Desa colol, kec.Poco Ranaka Timur,kabupaten manggarai Timur

G. ACARA (SUSUNAN KEGIATAN)

HARI/TANG JAM KEGIATA PENANG


GAL N GUNGJA
WAB
Selasa,30/03/2 08:00- Penyuluhan Mahasiswi
021 08:30 kesehatan kebidan
ibu dan Resalia
balita Njamung
Selasa,30/03/2 08:30- Pelayanan Mahasiswi
021 09:00 kesehatan kebidanan
pada ibu Resalia
dan anak Njamung
usia 4tahun
Selasa, 09:00- Pemantauan Mahasiswi
30/03/2021 09:30 tumbuh kebidanan
kemabang Resalia
anak Njamung
Selasa, 09:30- Konseling Mahasiswi
30/03/2021 09:45 gizi pada kebidanan
ibu Resalia
Njamung
Selasa,30/03/2 09:45- konseling Mahasiswi
021 10:00 mengenai kebidanan
covid 19 Resalia
Njamung

H. PELAKSANA
Mahasiswi Kebidanan Resalia Njamung

I. HASIL KEGIATAN
a. Jumlah peserta
Ibu dan balita :1 orang
b. Pelaksanaan pelayanan
1. Pelaksaan dan pelayanan KIA
a) Konseling masalah gizi pada ibu dan anak
b) Pemeriksaan ibu dan anak(TTV)Tekanan darah, suhu pada anak dan ibu,
pernapasan, nadi, LILA, BB,TB.
c) Pemantauaan tumbuh kembang Anak(BB,TB,LK), Penilaian
perkembangan dengan menggunakan KPSP
d) Konsultasi kontrasepsi
e) Konseling mengenai covid 19
2. Pelaksanaan pelayana dilakukan setelah ibu mendapatkan penyuluhan yang
dilakukan oleh bidan sebelumya
3. Pelaksanaan penyuluhan gizi yang diakukan oleh mahasiswi kebidanan
c. Pelaksaan bimbingan
Pelaksaan bimbingan berjalan dengan lancar
1. Kegiatan penyuluhan dilakuakan oleh mahasiswi kebidanan Resalia Njaung
2. Kegiatan pemantauan tumbuh kembang anak dilakuka oleh Mahasiswi kebidana
Resalia Njamung
3. Konseling gizi pada ibu dilakukan oleh mahasiswi Kebidanan Resalia Njamung
4. Konseling tentang covid 19 oleh Mahasiswi Kebidanan Resalia Njamung
d. Kendala
Minimnya pengetahuan masyarakat setempat terkait Pentingnya gizi pada ibu dan
anak balita, serta keterbatasan alat atau teknologi yang digunakan, terutama
transpotasi
J. PENUTUP
Kegiatan penyuluhan terhadap ibudan anak usia 4 tahun pada masa pandemi Covid 19
berjalan dengan lancer, tidak ada kendala atau halangan yang berkaitan denga kegiatan
ini. Kegiatan ini bertujuan untuk bagaima bidan melaksanakan kegiatan pada masa
pandemic seperti ini. Dalam situasi normal, kesehatan ibu-anak (KIA) di Indonesia masih
menjadi tantangan besar dan diperberat dengan adanya COVID-19 mengingat adanya
batasan dalam hal akses dan kualitas layanan. Sehingga dikhawatirkan, adanya
peningkatan morbiditas dan mortalitas Ibu dan anak dan penurunan cakupan pelayanan
KIA Pemerintah berkomitmen dalam upaya menurunkan kematian ibu dan bayi. Salah
satu bentuk komitmen tersebut Berdasarkan data rutin Direktorat Kesehatan Keluarga
Tahun 2019 dengan sebaran kasus COVID-19, terdapat kesamaan pola dimana kasus
COVID-19 sangat banyak di daerah dengan jumlah kematian ibu tinggi dan kematian
bayi tinggi, contohnya seluruh Provinsi di NTT
Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu masalah utama dalam
bidang kesehatan yang saat ini terjadi di Negara Indonesia. Setiap tiga menit, di suatu
tempat di Indonesia, anak di bawah usia lima tahun meninggal. Selain itu, setiap jam
seorang perempuan meninggal karena melahirkan atau sebab-sebab yang berkaitan
dengan kehamilan . Sampai saat ini telah banyak program-program pembangunan
kesehatan di Indonesia yang ditujukan guna menanggulangi masalah-masalah kesehatan
ibu dan anak.
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA

Irianti berlian. 2016.jurnal faktor yang menyebabkan status gizi kurang pada balita
diwilaya kerja puskesma sail pecan baru.
Dwiyani . 2020. Jurnal aspek social ekonomi dan kaitannya dengan masalah gizi kurang
dikabupaten manggarai Timur
Oliva Suyen Ningsih. 2018. Jurnal penyuluhan kesehatan stanting dan cara pencegahan
didesa lenda, kecamatan cabal barat, kabupaten manggarai, propinsi nusa tenggara
timur.
Yuli Wahyuni. 2018. Jurnal Pemantauan Kesehatan Gizi Ibu Hamil Dilihat dari
Pertambahan Berat Badan dan Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) Berbasis E-
Digital

Anda mungkin juga menyukai