Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya , ilmu adalah suatu pengetahuan yang sistematis
dan terorganisasi, kita juga sudah memahami pengertian penelitian, yaitu suatu penyelidikan
yang hati-hati serta teratur dan terus menerus untuk memecahkan suatu masalah. Kita juga
mendapatkan suatu gambaran tentang berpikir refliktif, sebagai suatu proses memecahkan
Pertama-tama kita lihat hubungan antara ilmu dan penelitian, ilmu dan penelitian
mempunyai hubungan ysangat erat. Menurut Almack ( 1930 ) hubungan antara ilmu dan
penelitian adalah seperti hasil dan proses. Penelitian adalah proses sedangkan ilmu adalah
Penelitian
Ilmu
( Proses ) ( Hasil )
Gambar 1
Menurut Whitney ( 1960 ) berpendapat bahwa ilmu dan penelitian adalah sama-sama proses,
sehingga ilmu dan penelitian adalah proses yang sama, sedangkan hasil dari dari proses
Penelitian
Ilmu
Kebenaran
Gambar 2
Bagaimana pula hubungan antara berpikir, penelitian dan ilmu. Konsep berpikir, ilmu
dan penelitian juga sama. Berpikir seperti halnya dengan ilmu, juga merupakan proses untuk
mencari kebenaran. Proses berpikir adalah refleksi yang hati-hati dan teratur.
Perlu juga disinggung bahwa kebenaran yang diperoleh melalui penelitian terhadap
fenomena yang fana adalah sesuatu kebenaran yang telah ditemukan melalui proses ilmiah,
karena penemuan tersebut dilakukan secara ilmiah. Sebaiknya banyak juga kebenaran
Umumnya suatu kebenaran ilmiah dapat diterima dikarenakan oleh 3 (tiga ) hal
yaitu ;
1. Adanya Koheren
2. Adanya Koresponden
3. Prakmatis
Kebenaran Koheren
Suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataan tersebut koheren atau konsisten
dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya suatu pernyataan tersebut
koheren dengan pernyataan bahwa semua orang pasti akan mati, kebenaran matematika
misalnya, didasarkan atas sifat koheren, karena dalil matematika disusun berdasarkan
Kebenaran Koresponden
Dasar lain untuk mempercayai kebenaran adalah sifat responden yang diprakarsai
oleh Betrand Russel ( 1872 – 1970 ), suatu pernyataan dianggap benar jika materi
koresponden dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut, contoh pernyataan bahwa
Ibu Kota Propensi Kalimantan Tumr adalah Samarinda adalah benar karena pernyataan
tersebut mempunyai koresponden dengan lokasi atau faktualitas bahwa Samarinda memang
ibu kota Propensi Kalimantan Timur. Jika orang menyatakan bahwa Ibu Kota Republik
Indonesia adalah Kuala Lumpur, maka orang tidak akan percaya karena tidak terdapat objek
yang mempunyai koresponden dengan pernyataan tersebut, secara factual ibu kota Republik
Indonesia adalah Jakarta, bukan Kuala Lumpur. Sifat kebenaran yang diperoleh dalam proses
berpikir secara ilmiah umumnya mempunyai sifat koheren atau sifat koresponden. Berpikir
Kebenaran Prakmatis
pernyataan dipercaya benar karena pernyataan tersebut mempunyai sifat fungsional dalam
kehidupan praktis. Suatu pernyataan atau suatu kesimpulan dianggap benar jika pernyataan
tersebut mempunyai sifat prakmatis dalam kehidupan sehari-hari. Teori kebenaran dengan
sifat prakmatis ini dikembangkan oleh Ch. S. Pierce ( 1839 – 1931 ), C.I. Lewis ( 1883 ) dan
sebagainya. Misalnya ada sebuah teori X dalam ilmu genetika dan dengan teori X ini telah
dapat dikembangkan teknik Z untuk membuat tanaman tahan terhadap serangan penyakit.
Secara ilmiah telah dibuktikan bahwa teknik Z memang mampu membuat tanaman tahan
penyakit. Dari penemuan tersebut dapat disimpulkan, bahwa teori X juga benar, karena teori
X adalah fungsional dan mempunyai kegunaan. Secara prakmatis orang percaya kepada
agama, karena agama bersifat fungsional dalam memberikan pegangan dan aturan hidup pada
manusia.
Penemuan kebenaran secara kebetulan tidak lain dari takdir Allah. Walaupun
penemuan kebenaran secara kebetulan , bukanlah kebenaran yang ditemukan secara ilmiah,
tetapi banyak penemuan tersebut telah menggoncangkan duania ilmu pengetahuan, misalnya
penemuan kristal urease oleh Dr. J.S Summers adalah secara kebetulan saja di tahun 1926.
Pada suatu hari Summers sedang bekerja dengan ekstrak acetone. Karena ia ingin bermain
tennis, maka ekstrak acetone yang disimpannya dalam kulkas, dilihatnya telah timbul kristal-
kristal baru pada ektrak acetone tersebut. Kemudian ternyata bahwa kristal-kristal tersebut
adalah enzim urease yang amat berguna bagi manusia. Tetapi tidak selalu penemuan secara
membuat seseorang menjadi tertipu karena hubungan yang seakan-akan ada artinya padahal
Penemuan akal sehat merupakan serangkaian konsep atau bagan konseptual yang
memuaskan untuk digunakan secara akal sehat dapat menghasilkan kebenaran dan dapat pula
menyelesaikan. Misalnya diabad ke 19 dengan akal sehat orang percaya bahwa hukuman
untuk anak didik merupakan alat utama dalam pendidikan. Kemudian ternyata pendapat
tersebut tidak benar. Hasil penelitian dalam bidang psikologi dan pendidikan menunjukkan
bahwa alat yang baik bagi pendidikan bukan hukuman tetapi ganjarannya.
Karena kebenaran yang diperoleh dengan akal sehat sangat dipengaruhi oleh
hal-hal yang bersifat negative saja. Karena itu kebenaran secara akal sehat dapat menjurus
kepada prasangka.
Kebenaran yang didasarkan kepada wahyu merupakan kebenaran mutlak, jika wahyu
datang dari Allah melalui Rasul dan Nabi. Kebenaran yang diterima sebagai wahyu bukanlah
disebabkan oleh hasil usaha penalaran manusia secara aktif. Wahyu diturunkan Allah kepada
Rasul dan Nabi. Tetapi kebenaran yang dibawakan melalui wahyu merupakan kebenaran
yang asasi.
diperoleh secara cepat sekali melalui proses diluar sadar tanpa menggunakan penalaran dan
proses berpikir, ataupun melalui suatu renungan. Kebenaran yang diperoleh secara intuisi
sukar dipercaya, karena kebenaran ini tidak menggunakan langkah yang sistematis untuk
memperolehnya.
dengan menukar-nukar cara dan materi, pengulangan tersebut tanpa dituntun oleh suatu
petunjuk yang jelas sampai seseorang menemukan sesuatu. Penemuan dengan trial dan error
memakan waktu yang lama, memerlukan biaya yang besar dan selalu dalam keadaan meraba-
raba. Penemuan dengan cara trial dan error tidak dikategorikansebagai penemuan ilmiah.
Istilah trial dan error mula-mula hanya digunakan dalam ilmu jiwa, kemudian
Penemuan kebenaran melaui secara spekulasi sedikit lebih tinggi tarafnya dari pada
penemuan secara trial dan error, jika penemuan secara trial dan error peneliti tidak
mempunyai panduan sama sekali, maka dalam penemuan dengan spekulasi, seseorang
secara masak-masak , tetapi dikerjakan dalam suasana penuh dengan resiko. Penemuan
kebenaran dengan spekulasi memerlukan pandangan yang tajam walaupun penuh spekulatif.
Cara penemuan kebenaran dengan cara spekulasi juga tidak dianggap penemuan kebenaran
secara ilmiah.
pendapat dari seorang ilmuwan yang berbobot tinggi ataupun yang mempunyai otoritas
dalam suatu bidang ilmu dan mempunyai banyak pengalaman sering diterima begitu saja
tanpa perlu diuji kebenarannya tersebut lebih dahulu. Kebenaran tersebut diterima karena
wibawa saja. Ada kalanya kebenaran karena kewibawaan seseorang setelah diuji kewibawaan
didasarkan pada logika saja. Kewibawaan seorang pemimpin politik dapat menghasilkan
suatu kebenaran yang diterima oleh masyarakat. Kebenaran karena wibawa dianggap suatu