Mortalita
Mortalita
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj
Riyani Suryaningsih
Abstract
________________________________________________________________
This research uses mix method, where quantitative method is used to know the influence of socio-economic factors
such as age, education level, family income and type of residence. The data were collected from 75 respondents
and analyzed using linear regression method using SPSS 16 program tool. While the qualitative analysis study
was used to know the government effort in decreasing the mortality rate of the population (maternal mortality)
and the implementation of the program in the field. The results showed that the variables of age, education level,
family income and type of residence have significant effect influence to maternal mortality in Brebes Regency.
Based on the qualitative analysis, it is found that the local government of Brebes Regency has made program
policy to decrease the mortality rate of the population. The implementation of the program has been running, it's
just that there are some obstacles from the side of society itself.
458
Riyani Suryaningsih / Economics Development Analysis Journal 6 (4) (2017)
100.000 kelahiran hidup, Asia Selatan sebanyak Goal’s tersebut pada poin 5a yaitu untuk
190 per 100.000 kelahiran hidup, Asia Tenggara meningkatkan kesehatan ibu dengan target tujuan
sebanyak 140 per 100.000 kelahiran hidup dan menurunkan angka kematian ibu (AKI) sampai
Asia Barat sebanyak 74 per 100.000 kelahiran 102 per 100.000 kelahiran hidup.
hidup (World Health Organization, 2014).
Sebagaimana negara berkembang
lainnya, Indonesia pada saat ini sedang mengalami
masalah pertumbuhan penduduk diikuti dengan
tingginya angka kematian maternal. Tingginya
angka kematian maternal di Indonesia
sesungguhnya mencerminkan rendahnya kualitas
hidup dan kondisi sosial ekonomi masyarakat di
Indonesia. Angka Kematian Ibu (AKI) sebagai
salah satu indikator kesehatan ibu dewasa ini
jumlahnya masih tinggi di Indonesia jika Gambar 1. Grafik Perkembangan Angka
dibandingkan dengan jumlah AKI di negara Kematian Ibu (AKI) dan Target Angka Kematian
lainnya. Ibu (AKI) dalam MDG’s 2015 di Indonesia.
Sumber: Badan Kependudukan dan Keluarga
Tabel 1. Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) di Berencana Nasional (BKKBN) dalam Prakarsa,
Indonesia dan Negara Lain Tahun 2013 2013.
Jumlah AKI Di Provinsi Jawa Tengah sendiri, Angka
Negara per 100.000 Kematian Ibu (AKI) masih sangat tinggi dan jauh
KH dari target ataupun tujuan dari Millenium
Indonesia 190 Development Goal’s (MDG’s).
Malaysia 29
Tabel 2. Jumlah Angka Kematian Ibu di Provinsi
Filipina 120
Jawa Tengah
Singapura 6
Jumlah Angka
Vietnam 49
Tahun Kematian Ibu
Thailand 26
(AKI)
Brunei Darussalam 27
2011 668
Sumber : World Health Organization (WHO),
2012 675
2014.
2013 668
2014 711
Hingga saat ini sudah ada program –
2015 619
program kebijakan publik di bidang kesehatan
2016 (s.d bulan
yang dirancang oleh pemerintah guna 251
Mei)
meningkatkan derajat kesehatan masyarakatnya
Sumber : Badan Pusat Statistik, data diolah.
pada umumnya dan guna menurunkan angka
kematian ibu (AKI) pada khususnya. Salah satu
Sedangkan di Kabupaten Brebes, Angka
program tersebut adalah program MDG’s
Kematian Ibu (AKI) jumlahnya tertinggi
(Millenium Development Goal’s), dimana
dibandingkan dengan kabupaten atau kota di Jawa
program ini merupakan program yang disepakati
Tengah bahkan Kabupaten Brebes merupakan
secara global oleh 189 negara perserikatan bangsa
penyumbang terbesar angka kematian ibu (AKI) di
– bangsa (PBB) yang dimulai pada bulan
Jawa Tengah, yaitu sebanyak 73 kasus di tahun
september tahun 2000 dan akan berakhir pada
2014.
tahun 2015. Dalam salah satu tujuan ataupun
target dari program Millenium Development
460
Riyani Suryaningsih / Economics Development Analysis Journal 6 (4) (2017)
Hidup
100
Kab. Cilacap 36 Tahun 2014.
50
Kab. Banyumas 33
0
Tabel 4. Jumlah
Kab. Purbalingga 14 20Angka
20 Kematian
20 20Ibu 20(AKI) di
Kabupaten Brebes.
10 11 12 13 14
Kab. Banjarnegara 20
Kab. Kebumen AKI 109 97.7Jumlah Angka218
150 184
12
Tahun Kematian Ibu (AKI)
Kab. Purworejo 5
Angka Kematian Ibu (AKI)
(Kasus)
2011 34
Kapur (1982) yang menyatakan bahwa tinggi suatu wilayah atau daerah. Dimana, semakin
rendahnya angka kematian ibu dan bayi pada saat banyaknya jumlah fasilitas kesehatan yang tersedia
proses kelahiran pada suatu negara merupakan maka semakin terpenuhilah kebutuhan masyarakat
indikator yang penting tentang kondisi sosial- akan layanan kesehatan serta kemudahan
ekonomi dan kesehatan dari negara yang keterjangkaun guna meningkatkan derajat
bersangkutan. Sedangkan Burcheet (2009) kesehatan masyarakat tersebut yang juga turut
berpendapat bahwa kemiskinan dapat menjadi berdampak pada indeks pembangunan manusia
sebab rendahnya peran serta masyarakat pada daerah tersebut melalui angka harapan hidup.
upaya kesehatan.Faktor lainnya yang juga Kabupaten Brebes merupakan daerah peringkat 8
mempengaruhi tinggi rendahnya angka kematian dengan jumlah fasilitas kesehatan terbanyak se-
ibu yaitu ketersediaan jumlah fasilitas kesehatan di Jawa Tengah yaitu sejumlah 1.937 unit.
Tabel 5. Jumlah Penduduk, Jumlah Fasilitas Kesesehatan, Jumlah Angka Kematian Ibu dan IPM
Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.
Selain target atau tujuan penurunan angka perempuan dalam daerah pun sangat penting, hal
kematian ibu (AKI) seperti yang telah tercantum ini dikarenakan terdapat hubungan searah antara
dalam program Millenium Development Goal’s peran wanita dalam pembangunan dengan
(MDG’s) tersebut, di Indonesia sendiri juga fundamental ekonomi daerah (pertumbuhan
terdapat beberapa program guna menangani ekonomi dan pendapatan perkapita daerah,
permasalahan tersebut diantaranya program indikator pembangunan manusia atau Human
Keluarga Berencana, program Making Pregnancy Development Index/HDI) artinya peran wanita
Safer (MPS), program Expanding Maternal and dalam pembangunan yang meningkat,
Neonatal Survival (EMAS) diluncurkan sejak menyebabkan fundamental ekonomi daerah
akhir tahun 2011, program Jaminan Persalinan meningkat dan apabila kualitas hidup perempuan
(Jamersal). rendah maka indeks pembangunan manusia juga
Tak jauh berbeda dengan program yang ada rendah serta keberhasilan pembangunan rendah
di Pemerintah Pusat, di Jawa Tengah sendiri juga (Amin Pujiati, 2012). Oleh sebab itu, penelitian
telah menerapkan program – program tersebut, mengenai mortalitas dalam hal ini angka kematian
namun untuk program Expanding Maternal and ibu itu sangat penting.
Neonatal Survival (EMAS) hanya ada tujuh Berangkat dari fenomena ataupun
daerah Kabupaten / Kota di Jawa Tengah yang permasalahan ini serta mengingat penyebab
mendapat pendampingan program ini, salah mendasar kematian ibu adalah faktor sosial
satunya yaitu Kabupaten Brebes. Namun, ekonomi dan demografi, terutama kemiskinan,
meskipun sudah banyak program yang telah tingkat pendidikan yang rendah dan ketidaktahuan
dilaksanakan, akan tetapi angka kematian ibu di tentang perkembangan seksual dan proses
Jawa Tengah masih juga tinggi. Oleh sebab itu, reproduksi, budaya, kondisi bias gender dalam
target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) ini masyarakat dan keluarga, dan lokasi tempat
akan dilanjutkan dalam program lanjutan yaitu tinggal yang terpencil. Serta dengan
Sustainable Development Goal’s (SDG’s) serta memperhatikan bahwa sudah banyak program
target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) ini yang telah dilaksanakan oleh pemerintah guna
juga masuk dalam program prioritas Jawa Tengah menangani permasalahan tersebut dan sebagai
yang tertuang dalam Rencana Pembangunan informasi bahwasannya Kabupaten Brebes
Jangka Menengah Daerah (RPJMD). merupakan satu dari tujuh daerah di Jawa Tengah
Masalah kesehatan keluarga dalam hal ini yang mendapat pendampingan program EMAS
angka kematian ibu atau kematian maternal serta jumlah fasilitas kesehatan yang tersedia di
merupakan salah satu problem yang sangat perlu Kabupaten Brebes jumlahnya tergolong banyak
mendapat perhatian, sangat pentingnya peran ibu (jumlah fasilitas kesehatan terbanyak di wilayah
dalam keberlangsungan keluarga. Selain Eks Karesidenan Pekalongan dan nomor 8 se-Jawa
pentingnya peran perempuan dalam keluarga baik Tengah), namun meskipun begitu jumlah
dalam bidang sosial maupun ekonomi, peran kematian ibu di Kabupaten Brebes sendiri
463
Riyani Suryaningsih / Economics Development Analysis Journal 6 (4) (2017)
Dimana : . 2.31
1 .455 .424
Y = kematian ibu 675a 5
a = konstanta Sumber : Data Penelitian, diolah.
b0 – b5 = koefisien persamaan regresi a. Predictors: (Constant), TT, PDDK, USIA, YK
𝑋1 = Usia responden (ibu yang mengalami b.Dependent Variable: KI
kematian), bernilai 1 jika usia beresiko (<20 tahun
dan >35 tahun) serta bernilai 0 jika usia tidak Berdasarkan hasil SPPS, diperoleh nilai
beresiko (21-35 tahun). koefisien determinasi (R2) sebesar 0,675. Sesuai
𝑋2 = Tingkat Pendidikan dengan kriteria pengujian R2 = 0,675 terletak
464
Riyani Suryaningsih / Economics Development Analysis Journal 6 (4) (2017)
penelitian dari Justina Fatbian dkk (2013) juga Pendapatan keluarga adalah pendapatan
menyatakan bahwa usia berpengaruh signifikan atau penghasilan yang diterima oleh rumah tangga
terhadap kematian maternal. yang bersangkutan baik yang berasal dari
Menurut Green dalam Notoatmodjo pendapatan kepala keluarga maupun pendapatan
(2007:17) mengatakan bahwa yang paling anggota rumah tangga. Besarnya koefisien regresi
mempengaruhi kesehatan seseorang adalah untuk variabel pendapatan keluarga dalam
perilaku dan faktor non perilaku. Perilaku sendiri penelitian ini berpengaruh secara signifikan dan
terbentuk karena adanya proses pendidikan mempunyai nilai negatif sebesar 9,069E-7. Artinya
sebelumnya yang melalui beberapa tahap hingga apabila pendapatan keluarga bertambah atau naik
kemudian terbentuk pola perilakunya. Pendidikan, sebesar satu satuan rupiah maka jumlah kematian
latar pendidikan formal serta informal akan sangat ibu akan berkurang atau turun sebesar 9,069E-7
berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan para satu satuan (orang). Koefisien regresi yang bernilai
ibu mulai dari segi pikiran, perasaan maupun negatif menunjukkan bahwa peningkatan
tindakannya. pendapatan keluarga akan berdampak pada
Variabel pendidikan dalam penelitian ini penurunan jumlah kematian ibu dengan asumsi
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bahwa variabel yang lainnya dianggap konstan
kematian ibu. Artinya tinggi rendahnya tingkat atau tetap.
pendidikan yang dimiliki oleh ibu berpengaruh Hasil dalam penelitian ini sejalan dengan
terhadap terjadi atau tidaknya kematian ibu. penelitian dari Arulita Ika Fibriana, Masrida
Berdasarkan hasil analisis regresi, variabel Sinaga, serta penelitian dari Nurul Maisyara dkk
pendidikan dalam penelitian ini memiliki (2013) yang menyatakan bahwa tingginya jumlah
pengaruh yang signifikan terhadap kematian ibu atau angka kematian ibu dipengaruhi oleh
dengan nilai koefisien sebesar -0,742. Artinya, jika rendahnya tingkat pendapatan keluarga
variabel pendidikan naik sebesar satu satuan (kemiskinan).
(tahun) maka kematian ibu angka berkurang Apabila ada kenaikan pendapatan keluarga,
sebesar 0,742 satu satuan (orang). daya beli atau kesadaran masyarakat terhadap
Hasil penelitian ini sejalan dengan kesehatan (permintaan jumlah barang atau jasa
penelitian dari Arulita Ika Fibrina, dan Masrida kesehatan) akan meningkat. Ada hubungan
Sinaga yang menyatakan bahwa rendahnya (asosiasi) antara tingginya pendapatan dengan
tingkat pendidikan berpengaruh terhadap besarnya permintaan akan pemeliharaan
kematian ibu. Serta penelitian dari Ni Nyoman kesehatan, terutama dalam hal pelayanan
Mestri Agustini dkk (2013) yang menyatakan kesehatan modern. Jika pendapatan meningkat
bahwa responden atau ibu dengan tingkat maka garis pendapatan akan bergeser kekanan
pengetahuan (pendidikan) yang tinggi memiliki sehingga jumlah barang dan jasa kesehatan yang
kemungkinan cakupan pelayanan antenatal diminta meningkat.
lengkap 9,250 kali lebih tinggi daripada ibu yang Daya beli atau kemampuan masyarakat
tingkat pengetahuan (pendidikan) nya rendah. untuk memenuhi kebutuhannya di bidang
Angka Kematian Ibu yang begitu tinggi kesehatan berbeda antar masyarakat yang satu
salah satunya karena tingkat pendidikan para ibu dengan masyarakat yang lainnya. Pada
di Indonesia yang masih sangat rendah. Wanita masyarakat yang berpendapatan lebih tinggi, daya
yang berpendidikan tinggi cenderung lebih beli atau kemampuan memenuhi kebutuhannya
memperhatikan kesehatan diri dan keluarganya, dalam bidang kesehatan lebih tinggi daripada
sedangkan wanita dengan tingkat pendidikan yang masyarakat yang berpendapatan lebih rendah. Hal
rendah, menyebabkan kurangnya pengertian ini dikarenakan, pada masyarakat berpendapatan
mereka akan bahaya yang dapat menimpa ibu rendah, akan mencukupi kebutuhan barang
hamil maupun bayinya terutama dalam hal terlebih dahulu, setelah kebutuhan akan barang
kegawatdaruratan kehamilan dan persalinan. tercukupi baru kemudian akan mengkonsumsi
barang atau jasa kesehatan.
466
Riyani Suryaningsih / Economics Development Analysis Journal 6 (4) (2017)
Tempat tinggal dalam penelitian ini rujukan dengan Rumah Sakit swasta maupun
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemerintah dan koordinasi.
kematian ibu. Artinya, jenis tempat tinggal turut Implementasi program tersebut
memberikan pengaruh atau andil yang signifikan dilapangan sudah berjalan, dan seiring berjalannya
dalam terjadi atau tidaknya kematian ibu. waktu akan terus dilakukan perbaikan sarana dan
Adapun tempat tinggal tersebut terkait prasarana guna peningkatan pelayanan di
dengan aspek geografi misalnya tempat tinggal masyarakat serta tetap dilakukan koordinasi,
berada di wilayah pedesaan atau perkotaan. pengawasan dan pembinaan terhadap Puskesmas.
Masyarakat dengan tingkat kemampuan ekonomi Hanya saja masih ada kendala yang berasal dari
yang rendah umumnya banyak terdapat di daerah sisi masyarakat seperti rendahnya tingkat
pedesaan dengan kondisi kesehatan yang rendah kesadaran masyarakat akibat rendahnya tingkat
jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup pendidikan, rendahnya keikutsertaan masyarakat
didaerah perkotaan. Hal ini disebabkan karena di dalam program KB yang mengakibatkan jumlah
daerah pedesaan jumlah fasilitas kesehatan yang penduduk masih tinggi dan banyak ibu hamil
masih terbatas serta aspek aksesibilitas pelayanan dengan usia yang beresiko, serta rendahnya daya
kesehatan. Hasil Riskesdas juga menunjukkan beli masyarakat akibat rendahnya kondisi ekonomi
bahwa cakupan program kesehatan ibu dan atau pendapatan masyarakat.
reproduksi umumnya rendah pada ibu-ibu di
pedesaan dengan tingkat pendidikan dan ekonomi SIMPULAN
rendah (Kementerian Kesehatan, 2011).
Simpulan dari hasil penelitian ini adalah
Variabel tempat tinggal dalam penelitian ini
variabel usia, tingkat pendidikan, tingkat
bersifat dummy, yaitu bernilai 1 jika bertempat
pendapatan keluarga dan jenis tempat tinggal
tinggal di perkotaan dan bernilai 0 jika bertempat
memiliki pengaruh yang signifikan tehadap
tinggal di pedesaan. Berdasarkan hasil analisis
kematian ibu.
regresi, variabel tempat tinggal dalam penelitian
Berdasarkan analisis kualitatif diperoleh
ini memiliki pengaruh yang signifikan dengan nilai
hasil bahwa pemerintah daerah Kabupaten Brebes
koefisien bernilai negatif sebesar 2,165. Artinya,
telah membuat kebijakan program guna
kematian ibu pada tempat tinggal yang berada di
penurunan angka kematian ibu. Adapun
perkotaan lebih kecil 2,165 daripada tempat
implementasi dari program tersebut sudah
tinggal yang berada di daerah pedesaan.
berjalan, hanya saja ada beberapa kendala dari sisi
Hasil penelian ini sejalan dengan penelitian
masyarakat itu sendiri
dari Masrida Sinaga dengan judul “ Beberapa faktor
Adapun saran yang dapat diberikan dalam
sosial demografi yang berhubungan dengan tingginya
penelitian ini yaitu perlunya peningkatan
angka kematian ibu di Provinsi Nusa Tenggara Timur”
kesejahteraan masyarakat atau usaha penurunan
serta penelitian dari Justina Fatbian dkk (2013)
kemiskinan, serta sosialisasi atau pendekatan yang
yang menyatakan bahwa tempat tinggal memiliki
lebih intensif kepada masyarakat.
pengaruh yang signifikan terhadap kematian ibu
atau kematian maternal.
DAFTAR PUSTAKA
Sedangkan untuk hasil analisis atau kajian
kualitatif diperoleh hasil bahwa Pemerintah Agustini, Ni Nyoman Mesti dkk. 2013. Hubungan
Kabupaten Brebes telah melaksanakan program antara Tingkat Pengetahuan Ibu dan Dukungan
guna penurunan angka kematian ibu, dengan Keluarga dengan cakupan Pelayanan Antenatal
di Wilayah Kerja Puskesmas Buleleng I. Jurnal
pelaksanaan riil dilapangannya seperti
Magister Kedokteran Keluarga Vol I No 1 2013 hal
pelaksanaan ANC Terpadu, penyuluhan ataupun
67-79.
sosialisai pada saat kelas ibu hamil serta posyandu,
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
pengadaan desa siaga, peningkatan ketrampilan dalam https://www.bkkbn.go.id/
petugas kesehatan melalui pelatihan, pertemuan,
orientasi ketrampilan serta penguatan jejaring
467
Riyani Suryaningsih / Economics Development Analysis Journal 6 (4) (2017)
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2012. Wirosardjono, Soetjipto. 1988. Pertumbuhan Penduduk
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Indonesia. Prisma No 3 Tahun XVII. Jakarta
Jakarta : Bappenas RI. :LP3ES.
Badan Pusat Statistis dalam https://www.bps.go.id/ World Health Organization. 2011. International
Badan Pusat Statistis Kabupaten Brebes Statistical Classification of Disease and Related
dalamhttps://www.brebeskab.bps.go.id/, Health Problems.
2015.Kabupaten Brebes dalam Angka. ----------. 2013. Indonesia Maternatal and Perinatal
------------2015a. Statistik Daerah Kabupaten Brebes Health Profile. Departement of Maternal,
Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes. 2014. Profil Newborn, Child and Adolescent Health
Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2014. (MCA/WHO).
Brebes : Dinkes Brebes. ----------. 2015. Indonesia :WHO Statistical Profile. WHO
--------------2014a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Global Health Observatory.2
Tahun 2014. Brebes : Dinkes Brebes.
Fatbinan, Justina dkk. 2013. Faktor Resiko Kematian
Maternal di RSUD Piere Paolo Magreti
Saumlaki Kabupaten Maluku Nusa Tenggara
Barat. Universitas Hasanudin Makasar.
Fibriana, Arulita Eka Fibriana. 2007. Faktor – faktor
Resiko yang Mempengaruhi Kematian
Maternal (Studi Kasus di Kabupaten
Cilacap).Tesis. Undip Semarang.
Maisyara, Nurul dkk. 2013. Analisis Jarak Tempat
Persalinan dI Kelurahan Batua Kota Tahun
2013. Universitas Hasanuddin Makasar.
Mantra, Ida Bagus. 2009. Demografi Umum.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
Prakarsa. 2013. Angka Kematian Ibu (AKI) Melonjak,
Indonesia Mundur 15 Tahun. Prakarsa Policy
Review. Jakrta : Prakarsa.
Probohapsari, Marisa. 2007. Analisis Faktor Sosial
Ekonomi Terhadap Angka Kematian Maternal
di Jawa Timut tahun 2001 – 2004. Skripsi.
Universitas Airlangga. Skripsi.
Peterson, E.W. F. 2017. The Role of Population in
Economic Growth. SAGE Journal, 7(4).
Pujiati, Amin. 2012. Kausalitas Antara Fundamental
Ekonomi Daerah dan Peran Wanita dalam
Pembangunan. Jurnal Ekonomi Pembangnunan
Volume 13, Nomor 1, Juni 2012, hlm.46-61.
Rosado, A. J., Sanchez, M. I. A. 2017. From Population
Age Structure and Savings Rate to Economic
Growth: Evidence from Ecuador. International
Journal of Economics and Financial Issues, 7(3),
352-361.
Sulaiman, C., Bala, U., Tijani, B. A., Waziri, S. I., Maji,
I. B. 2015. Human Capital, Technology, and
Economic Growth: Evidence From Nigeria.
SAGE Journal, 5(4).
Sinaga, Masrida. 2007. Beberapa Faktor Sosial
Demografi yang Berhubungan dengan
Tingginya Angka Kematian Ibu di Provinsi
Nusa Tenggara Timur.
468