OLEH :
PEMBIMBING AKADEMIK :
A. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. A (L) Tanggal Pengkajian : 04 Nov 2020
Umur : 23 thn RM No. :
Informan :
B. KELUHAN UTAMA
Pasien masuk ke RSJ Tampan dengan alasan pasien sering mengamuk, melempar
barang-barang, memukul orang lain dan berbicara sendiri.
C. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT DAN FAKTOR PRESIPITASI
Pasien masuk ke RSJ Tampan dengan alasan pasien sering mengamuk, melempar
barang-barang, memukul orang lain dan berbicara sendiri, pasien juga pernah
mengalami aniaya fisik dimasa lalu yaitu pasien sering dipukul oleh orang tuanya
jika berbuat kesalahan dan pasien juga pernah mempunyai pengalaman masa lalu
yang tidak menyenangkan yaitu bila pasien ingin makan dirumah ibu pasien tidak
memberikan makan, dan makanan malah disimpan didalam kamar.
D. FAKROR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Ya Tidak
√
2. Pengobatan sebelumnya ?
Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil
√
3. Trauma Pelaku/Usia Korban/Usia
Saksi/Usia
Aniaya fisik
√
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam
√
keluarga
Tindakan kriminal
Masalah Keperawatan :
1. Koping keluarga tidak efektif :
Ketidakmampuan
2. Koping keluarga tidak efektif :
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
Kompromi
3. Resiko tinggi kekerasan
Pasien pernah mengalami aniaya fisik dimasa lalu yaitu pasien sering dipukul
oleh orang tuanya jika berbuat kesalahan dan bila pasien ingin makan dirumah
Ibu pasien tidak memberikan makan, dan makanan malah disimpan didalam
kamar.
Masalah Keperawatan : Masalah Keperawatan :
Resiko tinggi kekerasan 1. Per. Tumbang
2. Berduka antisipasi perkosaan
3. Berduka disfungsional kekerasan
4. Respon pasca trauma
5. Sindrom trauma
6. Resiko tinggi kekerasan
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda vital : TD : 110/90 mmHg Nadi : 92 x/menit
Suhu : 37◦C RR : 22x/menit
2. Ukur : TB : 160 cm BB : 55kg
3. Keluhan fisik : Ya √ Tidak
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Masalah Keperawatan :
Resti Perubahan Suhu Tubuh
Defisit Volume Cairan
Perubahan Volume Cairan
Resti Terhadap Infeksi
Perubahan Nutrisi Kebutuhan Perubahan
Perlindungan
Kerusakan Integritas Jaringan
Perubahan Membran Mukosa Oral
Kerusakan Integritas Kulit
Perubahan Eliminasi Feses
Perubahan Pola Eliminasi Urin
F. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Masalah Keperawatan :
1. Koping keluarga tidak efektif :
Ketidakmampuan
2. Koping keluarga tidak efektif :
3. Kompromi
4. Resiko tinggi kekerasan
2. Konsep diri
a. Gambaran diri :
Tn. A mengatakan menyukai tubuhnya dari kepala hingga kaki
b. Identitas :
Pasien mengatakan tidak memiliki pekerjaan dan merasa tidak di anggap
dikeluarganya
c. Ideal diri :
Tn. A mengatakan ingin sembuh dari penyakitnya
d. Harga diri :
Pasien merasa malu karena di anggap gila
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
HDR Situasional
Pengabaian unilateral
Gangguan citra tubuh
Gangguan identitas pribadi
HDR Kronik
HDR Situasional
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : klien menganggap orang yang paling berarti adalah
kakaknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Klien tidak ada peran
serta dalam kegiatan masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien mudah terpancing
emosi
G. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Kurang rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian
√
tidak sesuai tidak seperti biasanya
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
Sindroma defisit, perawatan diri (pakaian)
2. Pembicaraan
Cepat √ Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Masalah Keperawatan :
Kerusakan komunikasi
Kerusakan komunikasi verbal
3. Aktivitas motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor K Ompulsif
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Masalah Keperawatan :
4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa
Khawatir Gembira berlebihan
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
Masalah Keperawatan :
1. Resiko tinggi cedera 4. Keputusasaan
2. Ansietas 5. Ketidakpercayaan
3. Ketakutan 6. Ketidakberdayaan
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan Masalah Keperawatan :
Kerusakan Komunikasi Verbal
6. Interaksi Selama Wawancara
Bermusuhan √ Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Kontak mata (-) Defensif Curiga
√
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Masalah Keperawatan :
Halusinasi ? Perubahan Persepsi Perceptual
(Pendengaran, Penglihatan, Perabaan,
Pengecapan, Penghidu)
8. Proses pikir
Sirkumlansial Tangesial Kehilangan asosiasi
Flight of idea Blocking Pengulangan
pembicaraan/persevarasi
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Masalah Keperawatan : Perubahan Proses Pikir
9. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Pikiran magis Ide yang terkait
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Masalah Keperawatan : Perubahan Proses Pikir
Waham
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan : Perubahan Proses Pikir
Disorientasi :
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat saat ini
Gangguan daya ingat jangka pendek
Konfabulasi
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat Konsentrasi Dan Berhitung Masalah Keperawatan : Perubahan Proses Pikir
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
Ketidakefektifan pelaksanaan regiment
terapeutik
Ketidakpatuhan
Perubahan proses pikir
H. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
2. BAB/BAK
√ Bantuan Minimal Bantuan total
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
3. Mandi
√ Bantuan Minimal Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
√ Bantuan Minimal Bantuan total
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama : s/d
Tidur malam lama : 22.00 s/d 06.00 wib
Kegiatan sebelum/sesudah tidur :
6. Penggunaan obat
Bantuan Minimal √ Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan : √ Ya Tidak
Perawatan pendukung : √ Ya Tidak
8. Kegiatan didalam rumah
Mempersiapkan makanan : Ya Tidak
Menjaga kerapihan rumah : Ya Tidak
Mencuci pakaian : Ya Tidak
Pengaturan keuangan : Ya √ Tidak
9. Kegiatan diluar rumah
Belanja : Ya √ Tidak
Transportasi : Ya √ Tidak
Lainnya ________________ : Ya Tidak
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
I. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas kontruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya _____________________ √ Lainnya : memukul orang
lain
L. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik :
Terapi Medik :
ANALISA DATA
Perilaku Kekerasan
HDR Kronik
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
A:
1. Pasien mampu
mengungkapkan
perasaan dan sedikit
menerima
penjelasan dari
perawat
2. SP 2 tercapai
P:
1. Ulangi SP 2 dan
Lanjutkan SP 3
(Melatih cara
verbal/bicara baik-
baik)
DI RS JIWA TAMPAN
A. PROSES KEPERAWATAN
1) Kondisi pasien sering mengamuk, melempar barang-barang, memukul orang
lain dan berbicara sendiri.
2) Diagnosa keperawatan : Perilaku kekerasan.
3) Tujuan : klien dapat menunjukkan hubungan peran sesuai tanggung jawab.
4) Tindakan keperawatan :
a. Kliem mampu mengidentifikasi penyebab PK dan tanda-tanda PK dan
mengontrol PK dengan cara fisik 1 tarik napas dalam dan 2 pukul kasur
bantal.
b. Klien mampu mengontrol prilaku kekerasan dengan cara minum obat
secara teratur
c. Klien mampu mengontrol PK dengan cara verbal/bicara baik-baik
d. Klien mampu mengontrol PK dengan cara spiritual.
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
Assalamu’alaikum pak, perkenalkan nama Indah Ayu Permata Sari, saya
mahasiswa profesi ners dari stikes paying negeri pekanbaru, bapak
namanya siapa ya? Sukanya di panggil apa?
b. Validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa penyebab bapak marah dan
kesal?
c. Kontrak
Bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang perasaan
marah bapak? Berapa lama kita mau bincang-bincang, bagaimana kalau
15 menit? Bagaimana kalau di ruang makan saja pak?
2. Fase Kerja
Apa penyebab marah bapak? Apakah bapak sebelumnya pernah marah seperti
ini? Terus penyebab marahnya apa? Samakah dengan yang sekarang? pak,
saat penyebab marah itu muncul, apa yang bapak rasakan? (Tunggu respon
klien) Apakah bapak merasa kesal dan dada bapak berdebar-debar? Mata
melotot, rahang terkatup rapat dan tangan mau ditekuk? Setelah itu apa yang
bapak lakukan? Oh ya.. jadi bapak mengamuk, memecahkan piring ya bapak,
apakah dengan cara itu bapak marah? Apa cara tersebut menurut bapak benar?
menurut bapak apakah perbuatan bapak itu lebih baik? Maukah bapak belajar
cara mengungkapkan kemarahan bapak dengan baik tanpa menimbulkan
kerugian? Ada beberapa cara mengontrol marah dengan baik pak, yang
pertama dengan nafas dalam, yang kedua dengan pukul bantal, yang ketiga
berbicara dengan baik, dan yang keempat dengan beribadah/berdoa, dan yang
kelima dengan minum obat dengan benar dan teratur. Bagaimana kalau kita
belajar cara pertama dulu? Yaitu dengan tarik nafas dalam. Begini pak, “
kalau tanda-tanda marah sudah bapak rasakan maka bapak dapat dengan
berdiri ataupun duduk lalu tarik nafas dalam-dalam dari hidung, tahan
sebentar, keluarkan lewat mulut.. bagus pak, iya pak bagus sekali..
3. Fase Terminasi
Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang kemarahan
dan cara belajar mengontrol marah? Tadi bapak sudah mempraktekkan tarik
nafas dalam dengan bagus. Coba bapak ulangi sekali lagi pak, iya bagus
sekali. Coba nanti bapak ingat – ingat lagi penyebab marah bapak ya? Besok
kita bincang-bincang lagi ya pak mengenai melatih minum obat dengan
prinsip 6 benar, manfaat/keuntungan minum obat dan kerugian tidak minum
obat? Mau dimana? Di ruang makan saja ya? Jam 10 saja ya pak? Sekarang
saya permisi dulu, sampai jumpa besok ya pak?
STRATEGI PELAKSANAAN PERTEMUAN 2
DI RS JIWA TAMPAN
1. Fase Orientasi
“Selamat pagi pak, sesuai dengan janji saya kemarin hari ini kita ketemu lagi”
“Bagaimana pak, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam, pukul kasur bantal?,
apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?. Coba kita lihat cek
kegiatannya”. “Bagaimana kalau sekarang kita bicara dan latihan tentang cara
minum obat yang benar untuk mengontrol rasa marah?”. “Dimana enaknya kita
berbincang-bincang? Bagaimana kalau di tempat kemarin?”. “Berapa lama bapak
mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit”
2. Fase Kerja (perawat membawa obat pasien)
“Baiklah, bapak sudah dapat obat dari dokter?” Berapa macam obat yang Bapak
minum? Warnanya apa saja? Bagus! Jam berapa Bapak minum? Bagus!
“Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya
agar pikiran tenang, yang putih ini namanya THP agar rileks, dan yang merah
jambu ini namanya HLP agar pikiran teratur dan rasa marah berkurang.
Semuanya ini harus bapak minum 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam
7 malam”. “Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering, untuk
membantu mengatasinya bapak bisa minum air putih yang tersedia di ruangan”.
“Bila terasa mata berkunang-kunang, bapak sebaiknya istirahat dan jangan
beraktivitas dulu”. “Nanti di rumah sebelum minum obat ini bapak lihat dulu
label di kotak obat apakah benar nama bapak tertulis disitu, berapa dosis yang
harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya
sudah benar? Di sini minta obatnya pada suster kemudian cek lagi apakah benar
obatnya!”. “Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi
dengan dokter ya pak, karena dapat terjadi kekambuhan.” “Sekarang kita
masukkan waktu minum obatnya kedalam jadwal ya pak.”
3. Terminasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara minum
obat yang benar?”. “Coba bapak sebutkan lagi jenis obat yang Bapak minum!
Bagaimana cara minum obat yang benar?”. “Nah, sudah berapa cara mengontrol
perasaan marah yang kita pelajari?. Sekarang kita tambahkan jadwal kegiatannya
dengan minum obat. Jangan lupa laksanakan semua dengan teratur ya”.“Baik,
Besok kita ketemu kembali untuk melihat sejauhmana bapak melaksanakan
kegiatan dan sejauhmana dapat mencegah rasa marah dan kita akan bincang-
bincang lagi ya pak tentang cara mengontrol perilaku kekerasan dengan verbal
atau berbicara baik-baik. Sampai jumpa”
STRATEGI PELAKSANAAN PERTEMUAN 3
DI RS JIWA TAMPAN
1. Fase Orientasi
“Selamat pagi pak, sesuai dengan janji saya kemarin sekarang kita ketemu
lagi”“Bagaimana pak, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam dan pukul kasur
bantal dan minum obat dengan prinsip 6 benar?, apa yang dirasakan setelah
melakukan latihan secara teratur?” “Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya.”
“Bagus. Nah kalau tarik nafas dalamnya dilakukan sendiri tulis M, artinya
mandiri; kalau diingatkan suster baru dilakukan tulis B, artinya dibantu atau
diingatkan. Nah kalau tidak dilakukan tulis T, artinya belum bisa melakukan.
“Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara bicara untuk mencegah marah?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang?Bagaimana kalau di tempat yang
sama?” “Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15
menit?”
2. Fase Kerja
“Sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah. Kalau marah
sudah dusalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul kasur dan bantal, minum
obat dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan orang yang membuat kita
marah. Ada tiga caranya pak:
a. Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak
menggunakan kata-kata kasar. Kemarin Bapak bilang penyebab marahnya
karena minta uang sama orang tua tidak diberi. Coba Bapat minta uang
dengan baik:”Bu, saya perlu uang untuk membeli rokok.” Nanti bisa dicoba di
sini untuk meminta baju, minta obat dan lain-lain. Coba bapak praktekkan.
Bagus pak.”
b. Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan bapak tidak ingin
melakukannya, katakan: ‘Maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang
ada kerjaan’. Coba bapak praktekkan. Bagus pak”
c. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat
kesal bapak dapat mengatakan:’ Saya jadi ingin marah karena perkataanmu
itu’. Coba praktekkan. Bagus”
3. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara mengontrol
marah dengan bicara yang baik?” “Coba bapak sebutkan lagi cara bicara yang
baik yang telah kita pelajari”. “Bagus sekali bapak, sekarang mari kita masukkan
dalam jadwal. Berapa kali sehari bapak mau latihan bicara yang baik?, bisa kita
buat jadwalnya?” Coba masukkan dalam jadual latihan sehari-hari, misalnya
meminta obat, uang, dll. Bagus nanti dicoba ya Pak!” “Bagaimana kalau dua jam
lagi kita ketemu lagi?” “Nanti kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi
rasa marah bapak yaitu dengan cara ibadah, bapak setuju? Mau di mana Pak? Di
sini lagi? Baik sampai nanti ya”
STRATEGI PELAKSANAAN PERTEMUAN 4
DI RS JIWA TAMPAN
1. Fase Orientasi
“Selamat pagi pak, sesuai dengan janji saya dua jam yang lalu sekarang saya
datang lagi” Baik, yang mana yang mau dicoba?” “Bagaimana pak, latihan apa
yang sudah dilakukan?Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara
teratur? Bagus sekali, bagaimana rasa marahnya” “Bagaimana kalau sekarang kita
latihan cara lain untuk mencegah rasa marah yaitu dengan ibadah?” “Dimana
enaknya kita berbincang-bincang?Bagaimana kalau di tempat tadi?”. “Berapa
lama bapak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?
2. Fase Kerja
“Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa Bapak lakukan! Bagus. Baik, yang
mana mau dicoba? “Nah, kalau bapak sedang marah coba bapak langsung duduk
dan tarik napas dalam. Jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks.
Jika tidak reda juga, ambil air wudhu kemudian sholat”. “Bapak bisa melakukan
sholat secara teratur untuk meredakan kemarahan.” “Coba Bpk sebutkan sholat 5
waktu? Bagus. Mau coba yang mana?Coba sebutkan caranya (untuk yang
muslim).”
3. Fase Terminasi
Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara yang ketiga
ini?” “Jadi sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelajari? Bagus”.
“Mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadual kegiatan bapak. Mau berapa
kali bapak sholat. Baik kita masukkan sholat ....... dan ........ (sesuai kesepakatan
pasien) “Coba bapak sebutkan lagi cara ibadah yang dapat bapak lakukan bila
bapak merasa marah” “Setelah ini coba bapak lakukan jadwal sholat sesuai
jadwal yang telah kita buat tadi” ““Nah, sudah berapa cara mengontrol perasaan
marah yang kita pelajari?. Jangan lupa laksanakan semua dengan teratur ya”.
“Baik, Besok kita ketemu kembali untuk melihat sejauhmana bapak
melaksanakan kegiatan dan sejauhmana dapat mencegah rasa marah. Sampai
jumpa”
RENCANA KEGIATAN HARIAN
(RKH)
NIM : 20501031
Sudah Terlaksana
Sudah Terlaksana
4. Kamis/ 1. RKH 09.00 1. Melakukan
05-11- 2. Melakukan implementasi wib implementasi dengan
2020 keperawatan jiwa sesuai kasus perilaku kekerasan
kasus yang diberikan dosen (supervisi)
pembimbing
(supervisi) Sudah Terlaksana
5. Jumat/06- 1. Bimbingan UKOM 14.30 1. Membahas soal-soal
11-2020 keperawatan jiwa untuk Wib tentang waham dan RPK
kasus masalah gangguan
Sudah Terlaksana
jiwa
(Waham,RPK)
Usia : 23 tahun
Deskripsi : Klien memakai baju seragam warna kuning, kulit sawo matang,
klien memakai sandal jepit, ekspresi wajah tenang
K :”Selamat Hubungan
pagi K : Klien Senang karena saling percaya
tersenyum, klien menerima Klien
mbak..?”masih kooperatif sudah terbina
mbak berjabat tangan, kehadiran
kooperatif, perawat
kontak mata
baik
P : ”Apakah
bapak masih P: Berharap klien Ada sedikit Klien
ingat kenapa Mempertahanka mau menjawab perasaan ragu mengungkapka
bapak dirawat n kontak mata pertanyaan untuk n perasaan
disini?” perawat menceritakan marahnya
K : Klien diam masalahnya
dengan perawat
K : Kontak
K : ”Saya mata, kadang
dirumah mara- menunduk
marah
P : ”Iya, dalam P: Ada banyak
catatan dokter mempertahanka keinginan
dan perawat n kontak mata untuk Klien
ditulis kalau mengungkapka mengungkapka
bapak di rumah n perasaannya n perasaan
marah-marah penyebab
sampai marah
memukul orang
lain dan
membanting
piring dan Berharap klien
gelas. Apa mengungkapka
penyebabnya n perasaannya
sampai bapak sesuai yang
melakukan itu? dialami
Apa ada yang K : Klien
membuat bapak mengengarkan
kesal?” perawat dan
terkadang
tersenyum
K : ”Saya
bertengkar
dengan orang
tua saya, orang
tua saya
membuat saya
kesal karna jika
saya minta
uang dan
makan tidak
pernah di
kasih.”
P : Kontak mata,
tersenyum pada Berharap
klien perasaan klien
K : Tersenyum, menjadi lega
kooperatif
Klien senang
karena dapat
K : Kontak mata mengungkapka
baik, bicara n perasaannya
pelan sambil Perawat senang
tersenyum klien mau
bercerita
tentang
masalahnya