Anda di halaman 1dari 2

EKOLOGI

Indonesia terkenal sebagai negara megabioversity nomor dua di dunia setelah Brasil.
Keanekaragaman sumber daya alam yang melimpah serta karakteristik ekosistem tropis menjadi ciri
khas khusus negara ini. Namun, kekayaan alam yang melimpah ini belum diimbangi kesadaran
penuh untuk menjaga dan merawat lingkungan.
Dari berbagai macam ekosistem yang terdapat di Indonesia, seperti ekosiste, air laut, air tawar,
pantai, dan hutan, ternyata ekosistem hutan dan perairan tengah mengkhawatirkan kondisinya.
Bencana banjir, kekurangan air bersih, serta berbagai macam gangguan kesehatan yang terjadi saat
ini merupakan dampak ketidakseimbangan kedua ekosistem ini. “Sebenarnya, sudah sejak sekitar
10-15 tahun yang lalu, ekosistem alam di Indonesia menampakkan gejala kerusakan. Kerusakan
terparah hingga saat ini berada pada ekosistem hutan dan perairan Indonesia.” Papar pemerhari
lingkungan dari Universitas Kristen Duta Wacana, Djoko Rahardjo, di sela-sela peluncuran buku
“Ecology of Insulat South East Asia The Indonesia Archipelago”, di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ketidakseimbangan kedua ekosistem tersebut, kata Djoko, disebabkan oleh ulah manusia. Ia
mencontohkan penebangan hutan yang kian meningkat, konversi hutan menjadi lahan sawit serta
pemukiman. Membuang sampah di sungai hingga pembuangan limbah industri yang tidak benar
menduduki urutan tertinggi dari faktor penyebab ketidakseimbangan alam di Indonesia.
“Alam memiliki proses purifikasi atau pemurnian kembali, tetapi manusia merusaknya melebihi
kemampuan pemurnian alam sendiri” katanya. Djoko mengungkapkan, sebenarnya manusia
memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitarnya. Namun, kesadaran tersebut masih
terbatas pengetahuan saja, tanpa tindakan konkret. Meski sudah ada tindakan konkret, hasilnya
masih belum maksimal.
Sumber : nationalgeographic.co.id

Tak ada satu makhlu hidup pun di bumi ini yang dapat hidup sendiri, terasing, atau terpisah dari
makhluk hidup lainnya. Semua makhluk hidup saling membutuhkan, berhubungan, dan
memengaruhi, langsung atau tidak langsung. Tidak hanya dengan sesama makhluk hidup, makhluk
hidup juga membutuhkan, memengaruhi, dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Itulah salah satu
bukti lain kekuasan Tuhan Yang Maha Pencipta. Hubungan interaksi antara makhluk hidup dan
makhluk hidup lain serta antara makhluk hidup dan lingkungannya dipelajari dalam Ekologi.
Ekologi merupakan kajian yang kompleks sehingga pemahaman Anda tentang keanekaragaman
hayati, bakteri, protista, fungi, tumbuhan, dan hewan sangat dibutuhkan. Selain itu, pengetahuan
tentang unsur dan senyawa kimia, pH, suhu, tekanan, udara, serta kelembapan juga dibutuhkan
untuk mempelajari bab ini.

Pre-Test
1. Apa maksud dari kata “perairan tengah” pada paragraf kedua?
2. Kesimpulan apa yang Anda peroleh dari paragraf 1 sampai paragraf 4? Tuliskan!
3. Amati dan perhatikan gambar berikut ini.

Dalam gambar diatas, apa yang menarik perhatian Anda? Komponen apa saja yang
menyusun ekosistem tersebut?
4. Tuliskan komponen-komponen ekosistem sawah!
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan rantai makanan dan jaring-jaring makanan!

Total poin 100 (berarti tiap 1 soal berbobot 20 poin)

Anda mungkin juga menyukai