NIM : 83628274
Pembelajaran Kelas Rangkap adalahsatu bentuk pembelajaran yang mempersyaratkan seorabg guru
mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan menghadapi dua atau lebih
tingkat kelas yang berbeda.
1. Alasan geografis
2. Alasan demografis
3. Kurang guru
1. Quantity dan EquityPKR memungkinkan kita untuk memenuhi asas quantity (jumlah) dan
equity (pemerataan),yaitu dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.Dan mampu
memberikan pelayanan yang lebih merata dan adil (equity) hingga kedaerah pelosok dan
kantong – kantong permukiman yang terbesar.
2. EkonomisSatuan biaya pendidikan yang ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat akan
jauh lebih kecil. Dengan jumlah dana pendidikan yang sama, perluasan pelayanan
pendidikan dapat diberikan hingga kedaerah yang sulit, kecil dan terpencil.
3. PedagogisMampu meningkatkan kemandirian murid dan mendorong anak agar aktif dan
mandiri.
4. Keamanan Kekhawatiran orang tua terhadap kemungkikan terjadinya kecelakaan pada anak
– anak mereka berkurang.
Prinsip utama PKR adalah kegiatan pembelajaran terjadi secara bersamaan dan serempak.
Guru harus mampu melakukan tindakan intruksional dan tindakan pengolahan yang
tepat.Tindakan intruksional adalah tindakan yang langsung berkaitan dengan penyampaian isi
kurikulum, seperti menjelaskan, memberi tugasengajukan pertanyaan. Tindakan pengelolaan
adalah tindakan yang berkaitan dengan penciptaan dan pengembalian kondisi kelas yang optimal.
Kedua, proses pembelajaran betul – betul berlangsung serempak, lebih – lebih karena murid –
murid dari tingkat kelas yang berbeda duduk bersama dalam satu ruang.
Ketiga, guru memanfaatkan ruang kelas yang ada dengan menciptakan sudut sumber belajar
( walaupun masih amat sederhana).
Keempat, murid aktif ; disinilah sebenarnya CBSA yang kita inginkan.Murid tidak hanya aktif secara
individual, tetapi juga secara berpasangan.
Kelima, selain menonjolkan asas kooperatif guru juga menyelipkan asas kompetiitf (persaingan)
yang sehat
Ketujuh, adanya perhatian khusus bagi anak yang lambat dan cepat.
Kedelapan,guru PKR percaya bahwa sumber belajar tidak hanya diperoleh dari kantor Depdiknas
atau Pemerintah Daerah.
Kesembilan, prinsip perangkapan tidak hanya diterjemahkan dalam bentuk mengajar dua tingkat
kelas atau labih dalam satu ruang kelas atau lebih dalam waktu yang bersamaan ( simultan).
Kesepuluh, mampu melepaskan diri dari mitos bahwa yang mampu mengajar adalah guru.
2. Sebagai administrator
1. Seorang guru
3. Satu kelas dengan dua atau beberapa kelompok siswa yang berbeda kemampuan.
1. Sebagian terbesar dari waktu yang tersedia benar – benar digunakan untuk belajar siswa.
3. Sebagian terbesar atau seluruh siswa terlibat secara aktif dlm kegiatan belajar.
PKR 221 : Dua kelas, dua mata pelajaran dalam satu ruangan.
PKR 222 : Dua kelas , dua mata pelajaran dalam dua ruangan.
PKR 333 : Tiga kelas, tiga mata pelajaran dalam satu ruangan.
Prinsip-prinsip dikdatik-metodik dan prosedur dasar PKR dalam kegiatan belajar ini.
Dalam membuka pelajaran ada empat hal pokok yang harus dilakukan oleh seorang guru.
Keterampilan dasar yang dapat dijadikan latar pembelajaran dalam PKR adalah keterampilan :
Untuk dapat menciptakan situasi tersebut guru seyogyanya terampil dalam hal-hal berikut:
1) Menanggapi dengan penuh kepekaan terhadap hal-hal yang mengganggu jalannya interaksi
belajar-mengajar.
2) Memeratakan perhatian terhadap semua kelompok baik secara visual maupun verbal.
4) Memberi teguran dengan arif dan bijaksana bila melihat terjadinya perilaku menyimpang dari
siswa
5) Memberikan penguatan verbal, gestural, kegiatan, kedekatan dan token, sesuai dengan
keperluan dan situasi secara wajar.
Dalam upaya mengatasi perilaku yang menyimpang ada sejumlah teknik yang dapat dipakai :
a. Meninjau kembali;
b. Mengadakan evaluasi;
Beberapa model pelajaran yang dapat kita gunakan sesuai dengan kebutuhan.
2. Proses Belajar Melalui Kerja Sama (PBMKS) yang meliputi berikut ini.
Misi utama model ini adalah melatih keterampilan berpikir kognitif dan komunikasi secara tertulis.
1. Memelihara disiplin kelas untuk memungkinkan setiap siswa selalu berada dalam tugas
belajarnya dan tidak mengganggu siswa lainnya.