Anda di halaman 1dari 11

Nama : Alen Nisfala

NIM : 858808668

Kelas : BI PGSD 2A

Matkul : Pembelajaran IPA di SD

Rangkuman Modul 5

“Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran IPA”

Kegiatan Belajar 1

Media dalam Pembelajaran IPA

A. Pengertian
Menurut Heinich dkk (1996) media secara umum adalah saluran komunikasi, yaitu
segala sesuatu yang membawa informasi dari sumber informasi untuk disampaikan kepada
penerima informasi.
Menurut Clark (1996) media dapat dilihat dari berbagai sudut, diantaranya media
dipandang sebagai teknologi, sebagai tutor, sebagai materi/konten, sebagai teknologi dan
tutor/agen, sebagai alat mental. Sedangkan menurut Critters (1996) media dipandang
sebagai alat atau wahana untuk menyampaikan atau mengomunikasikan pesan
pembelajaran kepada siswa.
Tujuan penggunaan media antara lain:
1. meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran
2. memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran
3. memberikan arahan tentang tujuan yang akan dicapai
4. menyediakan evaluasi mandiri
5. memberi rangsangan kepada guru untuk kreatif
6. menyampaikan materi pembelajaran

7. membantu pebelajar yang memiliki kekhususan tertentu


B. Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media
Menurut Heinich (1996) yang perlu dilakukan dalam merancang dan
menyelenggarakan pembelajaran yaitu:
a. memahami karakteristik siswa
b. menentukan tujuan pembelajaran
c. menentukan jembatan atau penghubung antara pengetahuan, keterampilan dan perilaku
siswa
d. menentukan metode dan format media yang cocok
e. menggunakan media
f. melibatkan siswa untuk berpartisipasi
g. melakukan evaluasi

Dalam menggunakan media untuk pembelajaran, seorang guru perlu: a) memahami


media yang akan digunakan, b) menyiapkan media dan mencobanya terlebih dahulu, c)
mengatur fasilitas dan lingkungan yang terkait dengan media, d) menyiapkan siswa dan e)
menyediakan pengalaman belajar bagi siswa.

C. Jenis Media Pembelajaran


Menurut Heinich (1996) media instruksional/pembelajaran antara lain terdiri atas:
1. Media tidak diproyeksikan (nonprojected media)
a. Objek nyata (realia) adalah benda sebenarnya yang digunakan sebagai alat bantu
dalam pembelajaran. Contohnya bagian dari tumbuh-tumbuhan, hewan, dll;
spesimen; manusia atau bagian tubuh; batu-batuan; barang-barang kehidupan sehari-
hari; artifak.
b. Model adalah representasi benda asli dalam bentuk tiga dimensi. Contohnya torso,
model mata, model tata surya, model bagan batang, model bagian daun.
c. Bahan tercetak adalah buku, majalah, atau bahan bacaan lain yang berisi penjelasan
dan ilustrasi tentang topik-topik dalam pembelajaran IPA. Contoh LKS, Buku teks,.
d. Bahan ilustrasi yang digunakan dalam pembelajaran dapat berupa gambar yang
bersifat fotografik dan yang bersifat nonfotografik. Contoh foto tumbuh-tumbuhan,
charta, grafik, tabel.
2. Media diproyeksikan (projected visual/media)
a. Transparansi digunakan dengan memakai alat yang disebut overhead projector
(OHP).
b. Slide adalah suatu format kecil transparansi fotografi yang secara individual
dipasangkan pada suatu alat proyeksi.
3. Media audio
Media audio adalah rekaman dan transmisi suara manusia atau suara lainnya berisi
informasi atau penjelasan tentang topik pembelajaran. Media audio untuk mendukung
pembelajaran IPA dapat berbentuk kaset, rekaman fonograf, compact disk, audio cards.
4. Media gerak (motion media)
Media gerak adalah bentuk media yang menyajikan topik pembelajaran dalam bentuk
narasi dan gambar yang bergerak. Bentuk media gerak dapat berupa film atau video.
5. Komputer
Media komputer dalam hal ini berupa paket program pembelajaran berisi ilustrasi atau
gambar beserta penjelasan atau narasi tentang topik-topik IPA dan penggunaan
program tersebut menggunakan komputer.
6. Media radio dan televisi

Media radio adalah sajian suara manusia atau suara lainnya berisi informasi atau
penjelasan tentang topik pembelajaran yang disampaikan secara langsung atau melalui
proses perekaman , disiarkan melalui stasiun radio. Televisi adalah seri gambar yang
bergerak yang disertai dengan suara manusia atau suara lainnya yang relevan dengan
gambar yang disajikan terkait dengan topik pembelajaran yang disampaikan secara
langsung atau melalui proses perekaman.

D. Alat Peraga dalam Pembelajaran IPA di SD


Menurut Briggs, alat peraga adalah wahana fisik yang mengandung materi
pembelajaran. Dalam pengertian yang lebih khusus, alat peraga merupakan alat bantu
pengajaran yang banyak digunakan dalam pengajaran di SD, termasuk pembelajaran IPA.
Tujuan penggunaan alat bantu adalah untuk (a) memperjelas informasi atau pesan
pembelajaran, (b) memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting, (c) memberi variasi
dalam pengajaran, (d) memperjelas struktur pengajaran, dan (e) memotivasi siswa belajar.
Peranan alat peraga IPA dengan pendekatan keterampilan proses antara lain dapat
a) Mengaktifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dan antar sesame siswa
dalam pembelajaran
b) Merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa dalam pembelajaran
c) Membangkitkan keinginana dan minat belajar siswa
d) Membangun dasar-dasar untuk perkembangan belajar
e) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kemandirian siswa
Manfaat alat peraga IPA bagi siswa antara lain dapat:
a) Meningkatkan motivasi belajar
b) Menyediakan variasi belajar
c) Memberi gambaran struktur yang memudahkan belajar
d) Memberikan contoh yang selektif
e) Merangsang berpikir analisis
f) Menyediakan situasi belajar yang kurang bersifat formal

Sedangkan manfaat alat peraga bagi guru antara lain dapat:

a) Memberikan pedoman dalam merumuskan tujuan pembelajaran


b) Memberikan sistematika mengajar
c) Memudahkan kendali pengajaran
d) Membantu Membantu kecermatan dan ketelitian dalam penyajian
e) Membangkitkan rasa percaya diri dalam mengajar

f) Meningktakan kualitas pengajaran

Kegiatan Belajar 2

Mendesain Alat Peraga IPA di SD

Machmudin dan Kusnadi (2002) menyampaikan bahwa mendesain alat peraga IPA
meliputi kegiatan merancang, memilih dan membuat alat peraga IPA yang sesuai/cocok
untuk mengajarkan suatu konsep, prinsip, dan teori-teori IPA bagi siswa SD.
Mendesain alat peraga IPA adalah menampilkan bentuk asli atau memodifikasi benda
asli menjadi sebuah model. Sasaran utama dari menganalisis materi pelajaran IPA adalah
1) Terjabarnya tema/materi pokok/pokok bahasan
2) Terpilihnya pendekatan dan metode yang efektif dan efisien
3) Terpilihnya alat peraga atau sarana pembelajaran yang cocok
4) Tersedianya alokasi waktu yang sesuai
Bahan acuan yang digunakan dalam menganalisis materi pelajaran IPA adalah Garis-
garis Besar Program Pengajaran (GBPP) IPA, buku pelajaran, dan kemampuan yang akan
dicapai yang tercantum pada tujuan pendidikan. Dalam menganalisis tersebut perlu
dikembangkan pertanyaan mendasar, yang antara lain adalah:
1. Metode dan pendekatan apa yang sesuai?
Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekuranagn, oleh karena itu untuk setiap pokok
bahasan mungkin diperlukan beberapa metode (multimetode) dan pendekatan yang akan
digunakan.
2. Apakah diperlukan alat peraga?
Apabila jawabannya “ya”, berarti perlu dipersiapkan alat peraga yang sesuai dengan
metode yang akan digunakan. Alat untuk eksperimen atau percobaan tidak perlu mewah
atau canggih.
3. Bagaimana pengelolaan kelas bila menggunakan metode percobaan?
Bila menggunakan metode percobaan, sebaiknya kelas dibagi dalam kelompok kecil. Guru
perlu menjelaskan tentang tujuan percobaan dan penggunaan alat agar proses dan produk
percobaan tidak menyimpang dari tujuan.
4. Bagaimana cara mendesain alat peraga?
Untuk mendesain alat peraga perlu memperhatikan konsep yang mendasari kegunaan alat
atau prinsip kerja alat tersebut. Ada tiga pertimbangan kelayakan untuk memilih alat
peraga yang baik, antara lain:
a. Kelayakan praktis
Dalam praktik pemilihan alat peraga IPA sering dilakukan atas dasar pertimbangan
praktis, yaitu:
1) Pengenalan dan pemahaman guru dengan jenis alat peraga
2) Ketersediaan alat peraga di lingkungan belajar setempat
3) Ketersediaan waktu untuk mempersiapkannya
4) KEtersediaan sarana dan fasilitas pendukungnya
5) Keluwesan yaitu mudah dibawa serta mudah digunakan pada waktu kapan dan oleh
siapa saja
b. Kelayakan teknis/pedagogis
Alat peraga yang dipilih harus memenuhi ketentuan kualitas, yaitu:
1) Relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2) Merangsang memotivasi terjadinya proses belajar yang optimal
c. Kelayakan biaya
Alat peraga IPA sederhana memang dibuat dengan desain dan perencanaan yang
matang yang mempertimbangkan, antara lain:
1) analisis untung rugi secara ekonomis
2) jumlah dan jenis perkakas yang akan digunakan
3) keterampilan yang diperlukan
4) gambar atau bagan yang akan dibuat
5) rancangan atau konstruksi alat
6) evaluasi alat yang dibuat
Selain memiliki nilai praktis dan nilai ekonomis, setiap alat peraga IPA sederhana yang
akan dibuat harus mempunyai nilai pedagogis dan memiliki nilai bnatu terhadap
pelajaran IPA. Kita dapat menentukan efektivitas alat tersebut yaitu dengan rumus
sebagai berikut:

Output pedagogis
Efektivitas alat = harga alat
Rangkuman Modul 6
“Pembelajaran IPA Terintegrasi”
Kegiatan Belajar 1

Pembelajaran Sains Terintegrasi

Pembelajaran sains terintegrasi merupakan sebuah konsep yang dapat dianggap sebagai
suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan konsep-konsep dalam ilmu
pengetahuan untuk memberikan pengalaman belajar menjadi lebih bermakna kepada anak
didik. Perkembangan dalam pengajaran IPA SD dewasa ini mengalami pergeseran dari
pembelajaran berpusat pada guru ke arah pembelajaran berpusat pada murid.
Miller (1992:10) bahwa pembelajaran terpadu merupakan salah satu mata rantai dari
holistic education, memungkinkan anak didik untuk memahami sebuah fenomena dari
beberapa aspek, karena langsung dan aktif terlibat dalam proses, pengalaman anak didik
menjadi lebih peka terhadap lingkungan.
Mc Donald (1994:9) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu melatih dan
meningkatkan kemampuan anak didik dalam hal keterampilan proses, berkomunikasi,
memecahkan masalah dan berpikir kritis dan kreatif.
Peter (1995:636) mengemukanan bahwa manfaat pembelajaran terpadu tidak hanya
diperoleh anak didik saja tetapi juga diperoleh guru mata pelajaran yang bersangkutan, yaitu
dapat meningkatkan keterampilan merancang dan mengorganisasi pembelajaran dan
membina semangat kerja sama antara sesama rekan seprofesi.
1. Karakteristik Pembelajaran Terpadu
a) bersifat holistic
b) berpusat pada anak didik
c) memberikan pengalaman langsung kepada anak didik
d) pemisahan topik materi atau bidang studi tidak begitu jelas
e) menyajikan konsep-konsep dari berbagai topik materi atau bidang studi dalam sebuah
pembelajaran
f) hasil pembelajaran dapat mendorong perkembangan anak lebih lanjut dengan minat
dan kebutuhannya.
2. Model-model Pembelajaran Terpadu
Robert Fogarty membedakan pembelajaran terpadu ke dalam tiga kelompok berdasarkan
sifat keterpaduannya, yaitu:
a. model dalam satu disiplin ilmu (within single discipline), meliputi model fragmented,
connected dan nested
b. model antar disiplin ilmu (across several discipline) meliputi model sequenced,
shared, webbed, threaded dan integrated.
c. model lintas lingkup pembelajar (within and across learners) yang mencakup model
immersed dan networked.
3. Kelebihan Pembelajaran Terpadu
a. pengalaman dan kegiatan belajar anak-anak selalu relevan dengan tingkat
perkembnagan anak
b. kegiatan yang dipilih sesuai dan bertolak dari kinat dan kebutuhan anak
c. seluruh kegiatan lebih bermakna bagi anak, sehingga hasil belajar akan bertahan lebih
lama.

d. menumbuhkan keterampilan sosial anak.

Secara garis besar pembelajaran terpadu dibedakan menjadi dua jenis berdasarkna
cakupan materi yang akan diintegrasikan, yaitu intrakurikulum dan interdisiplin ilmu.
Pembelajaran terpadu intradisiplin ilmu mengintegrasikan topik-topik yang terdapat dalam
satu rumpun bidang studi misalnya IPA terdiri dari Fisika, Kimia, dan Biologi walaupun pada
kenyataannya untuk pembelajaran IPA di SD tidak ada pemisahan yang jelas dalam arti tidak
ada batas-batas yang jelas antara ketiga bidang tersebut. Sedangkan pembelajaran terpadu
inter disiplin ilmu mengintegrasikan topik atau konsep dalam berbagai disiplin ilmu.

Kegiatan Belajar 2
Merancang Pembelajaran Sains Terintegrasi

A. Mengapa perlu Inter dan Intradisiplin ilmu dalam pembelajaran?


Alasan perlunya penerapan cara pembelajaran secara inter dan intradisplin ilmu,
diantaranya:
1) pemahaman peserta didik terhadap topik lebih bermakna
2) pengembangan keterampilan proses lebih baik
3) menghindari penyajian materi yang berulang yang menyebabkan peserta didik bosan
4) memungkinkan penghematan akibat perencanaan yang terpadu dari beberapa topik
berbagai mata pelajaran
5) pembelajaran akan lebih menarik dan menantang
B. Bagaimana menyiapkan pembelajaran secara Inter dan Intra disiplin ilmu di SD?
Ada bebrapa langkah alternatif yang dapat kita gunakan untuk menyiapkan pembelajaran
secara inter dan intra disiplin ilmu, yaitu:
1. Tentukan salah satu bahasan dari GBPP yang dapat dikaitkan dengan bahasan dari
mata pelajaran lain.
2. Cari pokok bahasan/subpokok bahasan dalam cawu yang sama dari setiap mata
pelajaran yang berkaitan dengan topik yang akan diajarkan. Bagi materi yang tidak
dapat dilintaskan jangan dipaksakan, harus diberikan pada jam mata pelajaran yang
bersangkutan.
3. Buatlah pemetaan kegiatan pembelajaran untuk mempermudah menentukan kegiatan
belajar-mengajar.
PETA KONSEP MODUL 5

Pengertian media
Media dalam
pembelajaran IPA
Prinsip pemilihan dan
penggunaan media

Jenis media pembelajaran Media tidak diproyeksikan


Media dan Alat Media diproyeksikan
Peraga dalam Media audio
Pembelajran IPA Alat peraga dalam Media gerak
pembelajaran IPA di SD Komputer
Radio

Metode dan pendekatan apa


Mendesain alat peraga yang sesuai
IPA di SD
Apakah diperlukan alat
peraga

Bagaimana pengelolaan kelas bila


menggunakan metode percobaan

Bagaimana cara mendesain Kelayakan praktis


alat peraga? kelayakan teknis/pedagogis
kelayakan biaya
PETA KONSEP MODUL 6

Karakteristik pembelajaran
terpadu

Pembelajaran Sains Model-model pembelajaran


Terintegrasi terpadu

Kelebihan pembelajaran
terpadu

Pembelajaran
IPA
Terintegrasi
Mengapa perlu inter dan
intradisiplin ilmu dalam
pembelajaran?

Bagaimana menyiapkan
Merancang pembelajaran pembelajaran secara inter dan intra
Sains terintegrasi disiplin ilmu di SD

Contoh pembelajaran IPA SD


kelas III secara interdisiplin ilmu

Anda mungkin juga menyukai