01 - Sejarah Irigasi Di Indonesia
01 - Sejarah Irigasi Di Indonesia
air bagi pertumbuhan tanaman sesuai dengan fase pertumbuhannya (tepat jumlah
sebagai penggunaan air pada tanah untuk keperluan penyediaan cairan yang
suhu dalam tanah, melunakkan lapisan keras tanah saat proses pengolahan tanah,
Pulau Jawa pada abad ke-16 telah merubah budaya dan teknologi tentang
itu tak dapat dipisahkan dari pelaksanaan kebijakan Sistem Tanam Paksa untuk
12
Vaunghn. E. Hansen.dkk.2004. dasar-dasar dan Praktek Irigasi. Jakarta : IKAPI.Hal 4
13
Sigit Supadmo 2009. Mengembalikan irigasi untuk Kepentingan rakyat. Yogyakarta : Universitas
Gadjah Mada. Hal 7
25
Hingga seperempat pertama abad 20, pengembangan irigasi berkelanjutan
irigasi (bangunan berikut jaringan irigasi) berada dalam kedudukan yang sama
arti irigasi sebagai ilmu teknologi dan juga dalam teknik pemakaian sehari-hari.14
yang tidak formal merupakan perangkat lunaknya, yang mutlak diperlukan untuk
dikembangkan oleh petani itu adalah merupakan semacam sumber daya nasional
yang sangat berharga, yang patut dipelajari agar potensi air irigasi dan
Jenderal Van den Bosch untuk mengeruk keuntungan dan menambal hutang
paling memberikan keuntungan pada waktu itu, namun setelah wabah kelaparan
14
Suprodjo Pusposutardjo, 2001. Pengembangan Irigasi:Usaha Tani berkelanjutan dan Gerakan
Hemat Air. Direktorat Jendral Pendididkan Tinggi. Hlm 5
26
pengairan untuk padi. Para insinyur Belanda pada waktu itu mengagumi sistem
keuangan Negeri Belanda, karena selama itu Belanda dianggap sebagai perusahan
Belansa.15 Di lihat dari segi irigasi tanam paksa memperoleh kemajuan di setiap
irigasi di masa kolonial Belanda dilakukan dalam beberapa tahapan. Paling tidak
utama,
utuh, dan
stabilitas administrasi
falisitas bangunan utama (head work) yang dilakukan masih secara empiris dan
mengadopsi bangunan irigasi yang telah dibangun penduduk asli. Tak jarang
15
Abdullah Angoedi, 1984. Sejarah Irigasi Di Indonesia. Bandung :ICID.Hal 64
27
timbul persoalan akibat tidak sempurnanya rancanngan pembangunan. Tetapi
yang lebih terkendali dan terukur. Ketika mengembangkan teknik irigasi modern
di Indonesia, para insinyur Belanda harus mengubah konsep yang telah tertanam
di benak mereka dari upaya mengendalikan air menuju upaya mengelola dan
menyediakan air
hasil panen perkebunan Belanda. Selain itu, sistem tanam paksa telah
pertumbuhan ekonomi rakyat Paling tidak ada tiga fase perkembangan yang perlu
ribuan tahun seperti yang dilaporkan oleh Van Zetten Vander Meer,1979,
16
Jurnal.; Effendi Pasandaran, reformasi irigasi Dalam Kerangka Pengelolaan Sumberdaya alam :
Analisi kebijakan Pertanian. Voluleme 3 No 3, September 2005 : 217-135
28
sosial seperti pembagian tenaga kerja dan akumulasi kesejahteraan. Irigasi
subak di Bali adalah salah satu contoh dari irigasi masyarakat yang
lebih dari satu abad, ( sejak 1948 – pertengahan dasawarsa tujuh puluhan)
besar pada sistem persawahan dan irigasi yang dirintis oleh masyarakat
yaitu mudah rusak bila diterjang banjir. Secara khusus sistem irigasi yang
dianggap baik oleh oleh pakar Belanda adalah irigasi subak di Bali dan
irigasi. Pada fase ini investasi irigasi dilakukan secara besar besaran
perbaikan infrastruktur irigasi yang sudah ada dan perluasan sistem irrigasi
29
Munculnya Politik Etis itu sendiri pada dasarnya mengarah pada
Politk Etis dalam bidang irigasi ternyata memberi keuntungan bagi perkebunan
berkaitan erat dengan kebutuhan dari berbagai perusahaan akan tenaga kerja yang
pes dan kolera merupakan akibat langsung dari bisnis Barat. Sepanjang berkaitan
dengan pengajaran dasar dari sekolah desa dan pendidikan model Barat, materi
yang diberikan adalah sekitar pelatihan untuk personel administratif dalam badan-
sistem irigasi merupakan kombinasi antara potensi kapital sosial yang ada di
30
mullai timbul adanya buruh tani yang mengerjakan lahan-lahan pertanian atau
negeri Belanda. Tetapi bagaimanapun juga pembangunan irigasi pada masa ini
tetap memberi beberapa hal positif. Sistem pengelolaan irigasi pada masa kolonial
duniake-2, serta suasana konfrontasi dengan negara tetangga waktu itu (Dawam
pula pada masa kemerdekaan dan masa Orde Lama.18 Namun perlu dicatat bahwa
orentasi sistem irigasi lebih fokus untuk meningkatkan hasil produksi tanaman
padi.
dilakukan oleh pemerintah masa orde baru untuk memperkuat sektor pangan.
17
(http://www.anakciremai.com/2009/04/makalah-geografi-tentang-sejarah.html
18
Seri Modul No PPA 1/22. 2006. Pengenaan Sistem Irigasi. Jakarta : Departemen Pekerjaan
Umum.hal. 6
31
kegiatan pengembangan dan pengelolaan irigasi banyak dilakukan oleh
irigasi. Adapun tujuan pembangunan itu adalah agar dapat memotong garis
1. Pembangunan infrastruktur,
organisasi pengelolaannya
sehingga dominasi pemerintah akan sangat besar. Konsep ini secara global
19
http://ometrasyidi92.blogspot.com/2013/02/sejarah-dan-perkembangan-sistem.html di Unduh
tanggal 1 maret 2013
32
Meskipun pembangunan irigasi dilakukan berbasis pembangunan
produksi. Salah satu cirri pelaksanaan manajemen produksi ini adalah pelaksanaan
kembali sumber daya alam termasuklah sumber daya air, maka Perubahan
paradigma pengelolaan sumberdaya air berjalan lebih cepat seiring dengan adanya
aksi refomasi sosial politik pada tahun 1998. Pada bulan April 1999 dikeluarkan
jaringan irigasi juga sesuai dengan pedoman UU No. 7 Tahun 2004 tentang
Sumber Daya Air. No 20/2006 tentang Irigasi telah dikeluarkan oleh Pemerintah
20
Sigit Supadmo Arif.2009. Mengembalikan Irigasi Untuk Kepentingan Rakyat. Yongakarta :
universitas gadjah mada.Hal 12
21
Ibid hal 12
33
Republik Indonesia pada bulan Mei 2006. PP no 20/2006 ini merupakan suatu
O&P berubah maka butuh waktu untuk mencapai kesetimbangan sistem agar tidak
muncul dampak negatif dalam pelaksanaannya. Pada masa ini perlu dibangun
suatu sistem dan mekanisme pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi yang
memberi peran yang lebih nyata kepada masyarakat, dan juga perlu dijadikan
Sistem irigasi yang ada sangat bervariasi bergantung pada jenis tanaman,
kondisi lahan dan air, cuaca, ekonomi, dan faktor budaya. Pengertian yang
sederhana sistem irigasi merupakan system yang sengaja yang dibuat untuk
22
Suprodjo Pusposutardjo, op.cit. Hal 11
23
Muhammad Rizal.2012. Rancangbangun Dan Uji Kinerja Sistem Kontrol Irigasi Tetes Pada
Tanaman Strawberry (Fragaria Vesca L).Makasar: Program Studi Keteknikan Pertanian Jurusan Teknologi
Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar.Hal 4
34
pengambilan bebas (free intake) kemudian air irigasi dialirkan secara
2. Irigasi Lokal
Sistem ini air didistribusikan dengan cara pipanisasi. Disini juga berlaku
gravitasi, dimana lahan yang tinggi mendapat air lebih dahulu. Namun air
disemprot akan seperti kabut, sehingga tanaman mendapat air dari atas,
Air diambil dari sumur dalam dan dinaikkan melalui pompa air,
saluran. Pada musim kemarau irigasi ini dapat terus mengairi sawah.
Di Afrika yang sering dipakai sistem ini, dipakai untuk distribusi air.
Irgasi lahan kering merupakan irigasi air yang sangat langka dan
35
berdasarkan kebutuhan tanaman, kemampuan tanah memegang air, serta sarana
irigasi yang tersedia. Ada beberapa sistem irigasi untuk tanah kering, yaitu:
Irigasi tetes merupakan salah satu irigasi alternatif. Misalnya sistem irigasi
tetes pada tanaman cabai. Ketersediaan sumber air irigasi sangat penting. Salah
satu upaya mencari potensi sumber air irigasi adalah dengan melakukan deteksi
36