Anda di halaman 1dari 3

SIARAN PERS Jakarta, 30 Desember 2020

Investasi Raksasa LG Consortium Menjadikan Indonesia Negara Pertama


di Dunia yang Mengintegrasikan Industri Baterai Listrik Dari Pertambangan
Hingga Baterai Lithium Mobil Listrik

Jakarta, 30 Desember 2020 – Indonesia akan segera memiliki pusat industri sel baterai kendaraan
listrik terintegrasi pertama di dunia. Pengembangan industri ini akan dilakukan perusahaan
electric vehicle (EV) battery atau baterai kendaraan listrik asal Korea Selatan LG Energy Solution
Ltd yang bekerja sama dengan konsorsium BUMN. Sebelumnya, LG Energy Solution merupakan
bagian dari LG Chem, anak perusahaan dari konglomerasi LG Group. Proyek kerja sama investasi
ini merupakan hasil tindak lanjut pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Moon Jae In di Busan
pada bulan November 2019 lalu.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dan Kementerian/Lembaga terkait lainnya melakukan berbagai pertemuan tindak lanjut
dengan pihak LG. Serangkaian proses negosiasi yang panjang telah dilakukan dengan berpedoman
pada prinsip saling percaya dan bertujuan untuk saling menguntungkan.
Hasilnya, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of
Understanding/MoU) dengan LG Energy Solution di Seoul, Korea Selatan pada tanggal 18
Desember 2020. Penandatanganan ini disaksikan oleh Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan
Energi Korea Selatan Sung Yun-mo. MoU berisi tentang kerjasama proyek investasi raksasa dan
strategis di bidang industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi dengan pertambangan,
peleburan (smelter), pemurnian (refining) serta industri prekursor dan katoda dengan nilai
rencana investasi mencapai USD9,8 miliar.
"MoU menjadi sinyal keseriusan yang sangat tinggi dari pihak LG dan Pemerintah Indonesia untuk
mengembangkan industri baterai terintegrasi. Pada masa pandemi yang begitu penuh tantangan,
keberhasilan ini merupakan kepercayaan luar biasa terhadap Indonesia. Nilai investasinya
fantastis untuk satu korporasi, yaitu mencapai USD9,8 miliar,” kata Bahlil dalam keterangan
persnya pagi ini (30/12).
Kementerian BUMN telah menyiapkan konsorsium MIND ID yang terdiri dari PT Indonesia Asahan
Aluminium (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Pertamina, dan PT Perusahaan Listrik
Negara. MIND ID akan berkolaborasi dengan LG. Menteri BUMN Erick Thohir memastikan
investasi ini berjalan dari sisi produksi dan juga memiliki pasar di dalam dan luar negeri.
“Investasi LG akan bermitra dengan konsorsium baterai BUMN di seluruh rantai pasok produksi.
Pada pelaksanaannya akan ditindaklanjuti dengan studi bersama (joint study) untuk mengukur
secara detail kerja sama yang akan dilakukan kedua pihak dari sektor hulu sampai hilirnya,” ujar
Erick Thohir.
Sebagian proyek nantinya akan berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah
yang sudah ditinjau oleh Presiden Jokowi pada akhir Juni lalu. Kawasan industri seluas 4.300 ha
ini merupakan percontohan kerja sama pemerintah dan BUMN dalam menyediakan lahan yang
kompetitif dari sisi harga, konektivitas, dan tenaga kerja. Rencananya, sebagian baterai yang
dihasilkan dari proyek ini akan disuplai ke pabrik mobil listrik pertama di Indonesia yang sudah
lebih dahulu ada dan dalam waktu dekat akan segera memulai tahap produksi.
Pengembangan industri baterai listrik terintegrasi merupakan langkah konkret yang sesuai
dengan target Presiden Jokowi untuk mendorong transformasi ekonomi menuju Indonesia Maju
2045. Hilirisasi pertambangan adalah salah satu wujud transformasi tersebut.
“Indonesia akan naik kelas dari produsen dan eksportir bahan mentah menjadi pemain penting
pada rantai pasok dunia untuk industri baterai kendaraan listrik, dimana baterai memegang
peranan kunci, bisa mencapai 40% dari total biaya untuk membuat sebuah kendaraan listrik,” ujar
Bahlil menambahkan.
Dalam realisasi investasi proyek, perusahaan patungan ini akan memprioritaskan bekerjasama
dengan pengusaha nasional, pengusaha nasional yang ada di daerah dan UKM (Usaha Kecil dan
Mikro) lokal yang memiliki kapabilitas dan kapasitas dalam setiap rantai pasok. Dengan demikian
diharapkan dapat menggerakkan perekonomian nasional yang berdampak positif bagi daerah.
"Jadi, investasi ini akan menjadi model kolaborasi komplet yang melibatkan perusahaan asing
dengan reputasi global, BUMN yang mumpuni, dan pelaku ekonomi swasta nasional/daerah yang
kuat," tegas Bahlil.
Hal lain yang juga menjadi bagian dari nota kesepahaman adalah memprioritaskan produk lokal
untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas industri nasional. Pemerintah Indonesia juga
memastikan bahwa proyek investasi raksasa ini akan menyerap sebesar-besarnya Tenaga Kerja
Indonesia.
Saat ini negara-negara di dunia telah mencanangkan pengurangan konsumsi bahan bakar dan
pengurangan emisi karbondioksida (CO2) dan pencanangan penerapan kendaraan listrik
sebanyak 15-100% dari total kendaraan yang beredar. Diperkirakan pada tahun 2040 terdapat 49
juta unit kendaraan listrik (electric vehicle) atau sekitar 50% dari total permintaan otomotif dunia.
Selain itu, beberapa pabrikan mulai mengalihkan lini produksi kendaraan konvensionalnya
menjadi kendaraan listrik, yaitu antara 20-50% dari total produksinya.
Adapun target penerapan kendaraan listrik di dunia akan terus meningkat secara bertahap. Dalam
rentang tahun 2020-2030, negara-negara Asia akan mulai menerapkannya, antara lain Republik
Rakyat Tiongkok (RRT) (8,75 juta unit kendaraan), Thailand (250 ribu unit kendaraan), Vietnam
(100 ribu unit kendaraan), Malaysia (100 ribu unit kendaraan), serta India (55 ribu unit mobil listrik
dan 1 juta unit motor listrik). Sementara itu, target penerapan kendaraan listrik Indonesia pada
tahun 2035 adalah 4 juta unit mobil listrik dan 10 juta unit motor listrik.
Berdasarkan data BKPM, investasi asal Korea Selatan tahun 2015–triwulan 3 tahun 2020 tercatat
sebesar USD8,12 miliar dengan 17 ribu proyek, 3.162 perusahaan dan menyerap tenaga kerja
langsung 660.555 orang. Meski tahun 2020 dunia mengalami perlambatan ekonomi akibat
pandemi COVID-19, investasi Korea Selatan terus bergerak positif. (*)

--Selesai--

Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:


Tina Talisa
Juru Bicara BKPM
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telp : 021-5269874
E-mail : tina.talisa@bkpm.go.id

Anda mungkin juga menyukai