Anda di halaman 1dari 7

Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)

ISSN : 2549-0567 (Online)

Efektifitas Penggunaan Metode Belajar Student Center Learning


di Jurusan Keperawatan Poltekkes Manado

Effectiveness of Using Student Center Learning Methods


in Nursing Department of Manado Health Polytechnic

Semuel Tambuwun, Yourisna Pasambo


Poltekkes Kemenkes Manado
yourisna84@gmail.com

ABSTRAK

Menurut Priyatmojo dan Achmadi (2010), perguruan tinggi perlu menyelaraskan metode pembelajaran dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mencapai keselarasan ini, salah satu usaha yang dapat dilakukan
adalah penggunaan metode Student Center Learning (SCL) dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan mengetahui
efektifitas penggunaan metode belajar Student Center Learning di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Manado.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif studi dengan
variabel penelitian efektifitas penggunaan metode belajar Student Center Learning (SCL). Populasi dalam penelitian ini
adalah mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Manado Program Studi D3 Kelas I A dan I B yang terpapar
dengan metode pembelajaran Student Center Learning (SCL). Metode pengambilan subjek menggunakan metode total
sampling, dimana seluruh populasi diambil sebagai subjek penelitian. Efektifitas penggunaan metode belajar Student
Center Learning dinilai menggunakan kuesioner yang berjumlah 20 pernyataan dan selanjutnya data dianalisis
menggunakan SPSS 22.0. Berdasarkan analisa data, didapatkan sebagian besar 79 (90,8%) subjek penelitian
berpendapat bahwa penerapan Student Center Learning (SCL) di Jurusan Keperawatan Poltekkes Manado sangat efektif
dan hanya sebagian kecil subjek penelitian yang berpendapat bahwa penerapan Student Center Learning (SCL) di
Jurusan Keperawatan Poltekkes Manado tidak efektif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode mengajar SCL
sangat efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode ini tidak hanya membuat mahasiswa memahami materi tetapi
juga membentuk karakter mereka. Selain membentuk image bahwa belajar itu menyenangkan dan tidak membosankan,
metode ini membangun kemampuan mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam sebuah kegiatan, mengasah
kemampuan kreativitas dan kolaborasi mahasiswa. Disimpulkan bahwa metode belajar Student Center Learning (SCL)
sangat efektif diterapkan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Manado. Disarankan kepada Poltekkes
Kemenkes Manado agar dapat memberikan pelatihan kepada para dosen tentang metode pembelajaran SCL dan
menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk pelaksananaan pembelajaran metode SCL.

Kata Kunci : efektifitas, student center learning, jurusan keperawatan

ABSTRACT

According to Priyatmojo dan Achmadi (2010), universities need to harmonize learning methods with the
development of science and technology. To achieve this harmony, one effort that can be done is the use of the method
student center learning (SCL) in learning. This study aims to determine the effectiveness of the use of student learning
center methods in Nursing Department of Manado Health Polytechnic. This research is a quantitative study with a type of
descriptive study. The research variable is the effectiveness of using the learning method student center learning (SCL).
The population in this study were Manado Health Polytechnic Nursing Department students in D3 Class IA and IB who
were exposed to the student center learning (SCL) learning method. The subject taking method uses the total sampling
method. The effectiveness of using SCL methods was measured using a questionnaire which amounted to 20 statements
and then the data were analyzed using SPSS 22.0. Based on the analysis of the data obtained, most of the research
subjects 79 (90.8%) argued that the application of student center learning (SCL) in the Health Polytechnic Nursing
Department was very effective. The results of this study indicate that the SCL teaching method is very effective in
achieving learning objectives. This method not only makes students understand the material but also shapes their
character. In addition to shaping the image that learning is fun and not boring, this method also builds the ability of students
to actively participate in an activity. It was concluded that the student center learning learning (SCL) method was very
effective applied in the Manado Health Polytechnic Department of Nursing. It is recommended that Manado Health
Polytechnic institutions be able to provide training to lecturers on SCL learning methods.

Keywords: effectiveness, student center learning, Nursing Department

Vol. XIV No. 1, Juni 2019


DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v14i1.721 41
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
ISSN : 2549-0567 (Online)

PENDAHULUAN pokok bahasan. Dampak dari one-way traffic


method ini adalah munculnya sikap apatis
Untuk menunjang kehidupan dan ketidaktertarikan mahasiswa terhadap
masyarakat dan mewujudkan masyarakat proses pembelajaran. TCL menyebabkan
yang sejahtera, salah satu aspek penting pembelajaran berjalan lamban serta
yang perlu diperhatikan adalah pendidikan. membuat peserta didik tidak mampu
Seiring dengan perkembangan pesat dalam menemukan ide atau wawasan diluar topik
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), pembelajaran. Dampak buruknya adalah
pendidikan seharusnya mengambil peran ketidakmampuan peserta didik menyesuai-
signifikan dan mengikuti perkembangan kan diri dengan perkembangan zaman.
IPTEK. Namun kondisi yang terjadi adalah Menurut Tirta (2009), TCL membuat
lambatnya bidang pendidikan dalam sebagian besar pendidik, guru dan dosen
penyesuaian terhadap perkembangan hanya menekankan aspek hard skill (kognitif
tersebut. Salah satu penyesuain yang dan psikomotorik), sementara aspek soft
dimaksud yaitu sistem atau metode skill (afektif) terabaikan. Pendekatan
pembelajaran yang yang digunakan di pembelajaran dengan metode TCL jarang
perguruan tinggi. Metode pendidikan di mendorong tumbuhnya soft skill bagi
Perguruan Tinggi perlu diselaraskan dengan peserta didik. Padahal penelitian di Harvard
perkembangan serta kemajuan ilmu University Amerika Serikat menunjukkan
pengetahuan dan teknologi (Harsono, bahwa soft skill memberi kontribusi 80%
2008). untuk kesuksesan seseorang, sementara
Penelitian yang dilakukan oleh Hadi kemampuan hard skill hanya berperan
(2007) menyimpulkan bahwa hampir semua sebesar 20%.
perguruan tinggi di Indonesia masih Hal di atas bertolak belakang dengan
menggunakan sistem pembelajaran satu tantangan di abad 21 ini. Pada abad ini,
arah, yang dikenal dengan model Teacher peserta didik diharapkan memiliki
Centered Learning (TCL). kompetensi dalam 5 keterampilan utama,
Hasil observasi di perguruan / sekolah yaitu mampu menyesuaikan diri
tinggi di Makassar yang dilakukan oleh (adaptability); mampu berkomunikasi
Sumarsono (2009) mendapatkan gambaran (communication skills); mampu
bahwa sekitar 75% metode pembelajaran menyelesaikan masalah (problem-solving
yang digunakan dalam masih bersifat skills); mampu mengatur diri sendiri (self-
ceramah dan pemberian tugas (metode management and self-development); serta
TCL). mampu berpikir kritis (critical thinking). Hal
Metode TCL menyebabkan kurangnya ini merupakan tantangan tersendiri bagi
partisipasi aktif peserta didik dalam proses dosen dalam melaksanakan proses belajar
pembelajaran. Mahasiswa cenderung pasif mengajar agar peserta didiknya dapat
karena hanya mendengarkan kuliah. mencapai kelima kompetensi tersebut.
Dampak dari metode TCL ini adalah Tentunya untuk mencapai hal tersebut,
pencapaian mahasiswa hanya mampu pada dosen tidak dapat mempertahankan
tahap remembering sehingga pemahaman paradigma pembelajaran lama. Perlu
konsep yang diperoleh juga rendah. Metode adanya inovasi pembelajaran dari seorang
ini juga menyebabkan tidak terpupuknya dosen, salah satunya dengan pembelajaran
kreativitas mahasiswa sehingga cenderung yang berpusat pada peserta didik (student
tidak kreatif. Pola pembelajaran dosen aktif centered learning/ SCL) (BNSP, 2010).
sementara mahasiswa pasif ini juga Menurut Priyatmojo dan Achmadi
menurunkan efektivitas pembelajaran. (2010), perguruan tinggi perlu
Hal yang sama diungkapkan oleh menyelaraskan metode pembelajaran
Priyatmojo dan Achmadi (2010). Menurut dengan perkembangan ilmu pengetahuan
mereka, metode pembelajaran TCL masih dan teknologi. Untuk mencapai keselarasan
mewarnai pendidikan di Perguruan Tinggi. ini, salah satu usaha yang dapat dilakukan
Sekitar 80% dosen menggunakan waktunya adalah penggunaan metode Student Center
untuk mentransfer ilmu secara konvensional Learning (SCL) dalam pembelajaran.
(one-way traffic), sementara mahasiswa Melalui metode SCL, dosen berfungsi
secara pasif hanya duduk mendengarkan sebagai fasilitator sementara mahasiswa
ceramah dari dosen dengan aktivitas lebih aktif dalam proses pembelajaran.
minimal tanpa mengaktifkan prior Metode SCL ini memiliki beberapa
knowledge mereka yang relevan dengan karakteristik, antara lain pembelajaran

Vol. XIV No. 1, Juni 2019


DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v14i1.721 42
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
ISSN : 2549-0567 (Online)

dewasa yang aktif, interaktif, mandiri, METODE


bertanggung jawab atas pembelajarannya, Desain, Tempat, dan Waktu
mahasiswa mampu belajar beyond the Penelitian ini merupakan penelitian
classroom, mahasiswa dapat memiliki jiwa kuantitatif dengan jenis penelitian yang
pembelajar sepanjang hayat, adanya digunakan adalah deskriptif studi untuk
keleluasaan bagi para mahasiswa untuk mengetahui efektifitas penggunaan metode
mengembangkan segenap potensinya, belajar Student Center Learning di Jurusan
mengeksplorasi dan mentransformasi ilmu Keperawatan Poltekkes Manado.
pengetahuan, serta pembelajaran bersifat Penelitian dilaksanakan di Jurusan
kolaboratif, kooperatif dan kontekstual. Keperawatan Poltekkes Manado pada
Metode SCL memungkinkan terjadinya tanggal 02 November 2018.
constructivisme learning, pembelajaran
yang interaktif, melibatkan jejaring, bersifat Jumlah dan Cara Pengambilan Subjek
menyelidiki, melibatkan konteks dunia Populasi dalam penelitian ini adalah
nyata, pembelajaran kolaboratif, kritis, dan mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekkes
terjadi pertukaran pengetahuan (BNSP, Kemenkes Manado Program Studi D3 Kelas
2010). I A dan I B yang terpapar dengan metode
Di Jurusan Keperawatan Poltekkes pembelajaran Student Center Learning
Kemenkes Manado, sebagian besar dosen (SCL).
masih menggunakan metode mengajar Metode pengambilan subjek
TCL, berupa ceramah tanya jawab dan menggunakan metode total sampling,
diskusi. Dosen yang melakukan dimana seluruh populasi diambil sebagai
pembelajaran SCL masih sangat sedikit subjek penelitian. Hal ini dilakukan karena
yaitu kurang dari 10%. Setelah dilakukan jumlah populasi tidak mencapai 100 orang.
evaluasi, sebagian besar mahasiswa Kriteria inklusi adalah mahasiswa yang
mengatakan bahwa mereka menjadi lebih bersedia menjadi responden, sedangkan
cepat mengalami kejenuhan dalam proses kriteria eksklusi adalah mahasiswa yang
belajar dan sangat sedikit materi yang bisa tidak hadir pada saat penelitian berlangsung
dikuasai. dan mahasiswa yang sedang cuti akademik.
Al-Hazimi et.al (2004) telah
mengadakan penelitian tentang SCL dan Jenis dan Cara Pengumpulan Data
menyimpulkan bahwa penerapan SCL Variabel penelitian dalam penelitian
berpengaruh signifikan terhadap lingkungan ini adalah efektifitas penggunaan metode
belajar pada sub skala kegiatan belajar. belajar Student Center Learning. Efektifitas
Penelitian lain yang dilakukan oleh dalam penelitian ini adalah keadaan yang
Sablonnie‘re de la (2009) mengungkapkan menunjukkan keberhasilan penerapan
bahwa kegiatan pembelajaran dengan metode belajar Student Center Learning
strategi pembelajaran SCL membuat sesuai dengan yang telah direncanakan
mahasiswa menjadi peserta yang lebih aktif sebelumnya.
karena mereka memiliki tanggung jawab Efektifitas penggunaan metode
dalam mengakomodasi proses belajar Student Center Learning dinilai
pembelajaran mereka. menggunakan kuesioner yang berjumlah 20
Berdasarkan latar belakang tersebut, pernyataan. Setiap pernyataan diberi angka
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut 1 – 4, dimana 1 jika sangat tidak setuju, 2
tentang efektifitas penggunaan metode jika tidak setuju, 3 jika setuju, dan 4 jika
belajar student center learning di Jurusan sangat setuju. Hasil akhirnya dihitung
Keperawatan Poltekkes Manado. kemudian dikelompokkan menjadi empat
Rumusan masalah dalam penelitian ini kategori, yaitu :
adalah bagaimana efektifitas penggunaan 1. Sangat efektif : skor 61 - 80
metode belajar Student Center Learning di 2. Efektif : skor 41 - 60
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes 3. Tidak efektif : skor 21 - 40
Manado? 4. Sangat tidak efektif : skor 20
Penelitian ini bertujuan untuk Data yang telah dikumpulkan
mengetahui efektifitas penggunaan metode selanjutnya diolah melalui tahapan
belajar student center learning di Jurusan penyuntingan data (editing), membuat
Keperawatan Poltekkes Kemenkes lembar kode (coding), pendataan (data
Manado. field), dan pengolahan data dengan
menggunakan sistem komputerisasi (entry

Vol. XIV No. 1, Juni 2019


DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v14i1.721 43
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
ISSN : 2549-0567 (Online)

data). Selanjutnya data dianalisis Data tersebut menunjukkan bahwa


menggunakan SPSS 22.0 untuk mahasiswa merasakan metode
mendapatkan data distribusi frekuensi dan pembelajaran SCL sangat efektif untuk
persentase dari variable efektifitas membuat mereka memahami materi
penggunaan metode belajar Student Center pembelajaran. Metode SCL membuat
Learning. mereka lebih aktif dan mandiri
mengembangkan pengetahuan dan
HASIL keterampilan yang mereka pelajari karena
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode ini memungkinkan mereka terlibat
menggunakan kuesioner online (google secara aktif dalam mengelola pengetahuan.
form) yang disebar ke mahasiswa Jurusan Dengan metode SCL, mahasiswa
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Manado dimungkinkan untuk memanfaatkan
Program Studi D3 Kelas I A dan I B yang berbagai media pembelajaran sehingga
terpapar dengan metode pembelajaran membuat suasana belajar lebih kooperatif,
Student Center Learning (SCL). suportif, dan kolaboratif. Dengan demikian
Dari 98 populasi, terdapat 87 subjek dosen hanya berfungsi sebagai fasilatator
yang mengisi kuesioner. Hasil kuesioner dan mahasiswa yang terlibat lebih aktif
selanjutnya diolah melalui Microsoft excel dalam pembelajaran.
dan dianalisis menggunakan SPSS 22.0 Sebagian besar mahasiswa setuju
untuk mendapatkan data distribusi frekuensi dan sangat setuju bahwa metode SCL
dan persentase dari variable efektifitas membantu mereka memahami bahan ajar
penggunaan metode belajar Student Center dan mencapai tujuan pembelajaran. Metode
Learning pembelajaran yang bervariasi membuat
Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran terasa menyenangkan bagi
distribusi frekuensi karakteristik subjek mahasiswa. Selain itu, games yang
penelitian terdiri atas 17 (19,54%) subjek diberikan membuat mahasiswa tidak
yang berjenis kelamin laki-laki dan 70 merasa jenuh untuk belajar.
(80,46%) subjek yang berjenis kelamin Metode SCL yang digunakan di
perempuan. Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Berdasarkan analisa data Manado ini juga melatih mahasiswa untuk
menggunakan SPSS 22.0, didapatkan hasil terlibat secara aktif dalam berpartisipasi di
kategori sangat efektif sebanyak 79 (90,8%) kelas. Hal ini menghindari adanya
subjek, kategori efektif sebanyak 6 (6,9%) mahasiswa yang pasif dan masa bodoh
subjek, kategori tidak efektif sebanyak 1 dengan pembelajaran. Metode SCL yang
(1,1%) subjek, dan kategori tidak efektif diterapkan menuntut seluruh mahasiswa
sebanyak 1 (1,1%) subjek penelitian. untuk berpartisipasi secara aktif.
Hasil analisa data ini menunjukkan Selain itu, melalui metode evaluasi
sebagian besar 79 (90,8%) subjek penelitian pembelajaran berupa games, mahasiswa
merasakan bahwa penerapan Student termotivasi untuk mengikuti pembelajaran
Center Learning (SCL) di Jurusan dengan serius agar dapat menjawab
Keperawatan Poltekkes Manado sangat pertanyaan saat evaluasi. Hal ini dirasakan
efektif, sementara hanya sebagian kecil mahasiswa sebagai sesuatu yang
subjek penelitian yang merasakan bahwa menyenangkan, dan tidak dirasakan
penerapan Student Center Learning (SCL) sebagai beban.
di Jurusan Keperawatan Poltekkes Manado Hasil penelitian ini memperkuat
tidak efektif. hasil penelitian‐penelitian terdahulu, seperti
penelitian yang dilakukan oleh Resor (2008)
yang menemukan bahwa metode
PEMBAHASAN pembelajaran SCL kooperatif, khusunya
Berdasarkan hasil uji SPSS, metode jigsaw efektif dalam meningkatkan
didapatkan bahwa sebagian besar 79 prestasi belajar siswa pada semua jenjang
(90,8%) subjek penelitian berpendapat kelas, semua mata pelajaran, dan semua
bahwa penerapan Student Center Learning tipe pelajar. Tidak hanya itu, metode ini juga
(SCL) di Jurusan Keperawatan Poltekkes dapat meningkatkan keterampilan sosial,
Manado sangat efektif, sementara hanya yang meliputi peningkatan self‐esteem
sebagian kecil subjek penelitian yang peserta didik, hubungan kelompok,
merasa penerapan SCL tidak efektif. komunikasi, hubungan interpersonal, sikap
terhadap sekolah, dan penerimaan serta

Vol. XIV No. 1, Juni 2019


DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v14i1.721 44
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
ISSN : 2549-0567 (Online)

kemampuan terhadap kerjasama dengan Serikat menunjukkan bahwa 80%


orang lain. kesuksesan seseorang ternyata ditentukan
Penelitian yang serupa dilakukan oleh soft skill, kemampuan hard skill hanya
oleh Alsa (2010) yang menyimpulkan bahwa berperan sebesar 20%. Adapun komponen
metode pembelajaran jigsaw, yang soft skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja,
merupakan salah satu metode belajar SCL antara lain kemampuan berkomunikasi,
efektif dalam meningkatkan keterampilan integritas, kemuan belajar, kemampuan
hubungan interpersonal dan kerjasama berinovasi, manajemen konflik, kemampuan
kelompok mahasiswa. Menurut mahasiswa, bekerja sama dengan team, kemampuan
metode belajar ini tidak hanya membuat mengambil keputusan, negosiasi, dan lain-
mereka membuat mereka lebih aktif dalam lain.
belajar dan lebih cepat memahami materi Metode pembelajaran SCL
pelajaran, namun mereka juga menjadi lebih menuntut keaktifan mahasiswa untuk
terbuka dan tidak ragu-ragu dalam mengerjakan tugas dan berdiskusi dengan
menyampaikan pendapat atau bertanya fasilitator yaitu dosen. Keaktifan mahasiswa
dalam kelompok belajarnya. ini akan memupuk kreativitas mereka.
Hasil penelitian ini juga sejalan Kondisi inipun akan mendorong dosen untuk
dengan penelitian yang dilakukan oleh selalu mengembangkan materi kuliah dan
Siregar (2009) pada mahasiswa Prodi metode pembelajarannya agar sesuai
Bimbingan Konseling FKIP UAD Yogyakarta dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan
yang menemukan bahwa metode belajar dan Teknologi (IPTEK). Selain itu,
SCL mampu meningkatkan kemampuan penggunaan IPTEK dalam proses
kooperatif dan self efficacy mahasiswa. pembelajaran memberikan peluang untuk
Hal yang sama ditemukan oleh mengembangkan metode-metode
Kustijono (2011) yang meneliti tentang pembelajaran baru secara optimal sehingga
implementasi SCL dalam praktikum Fisika mendukung upaya mewujudkan
Dasar. Hasilnya menunjukkan bahwa selain kompentensi yang diharapkan. Kondisi ini
efektif dalam mencapai tujuan memungkinkan mahasiswa melakukan
pembelajaran, penerapan metode belajar kegiatan belajar dan memperoleh ilmu
SCL juga meningkatkan kemampuan melalui berbagai sumber, tidak hanya
mahasiswa dalam berkomunikasi, secara formal. Pada situasi ini, dosen
bekerjasama, memecahkan masalah, dan berperan sebagai fasilitator dan mitra
manajemen diri. pembelajaran bukan lagi sebagai sumber
Hasil penelitian ini menunjukkan belajar utama (Kurdi, 2009).
bahwa metode mengajar SCL sangat efektif Hasil penelitian ini juga
untuk mencapai tujuan pembelajaran. menunjukkan bahwa metode SCL menjadi
Metode ini tidak hanya membuat mahasiswa salah satu sarana untuk mencapai
memahami materi tetapi juga membentuk kompetensi peserta didik di abad 21 yaitu
karakter mereka. Selain membentuk image mampu menyesuaikan diri (adaptability);
bahwa belajar itu menyenangkan dan tidak mampu berkomunikasi (communication
membosankan, metode ini membangun skills); mampu menyelesaikan masalah
kemampuan mahasiswa untuk (problem-solving skills); mampu mengatur
berpartisipasi aktif dalam sebuah kegiatan, diri sendiri (self-management and self-
mengasah kemampuan kreativitas dan development); serta mampu berpikir kritis
kolaborasi mahasiswa. (critical thinking).
Menurut Kurdi (2009), perlunya Dengan demikian, melalui metode
perguruan tinggi mulai mengubah metode pembelajaran SCL, tujuan pendidikan untuk
pembelajaran dari metode TCL ke SCL mengembangkan potensi mahasiswa dalam
dikarenakan beberapa faktor, salah satunya domain kognitif, afektif, dan psikomotorik
perubahan secara global dimana saat ini diharapkan dapat tercapai.
terjadi persaingan yang semakin ketat diikuti
perubahan orientasi lembaga pendidikan, KESIMPULAN
yakni perubahan persyaratan kerja. Dunia Berdasarkan hasil penelitian yang
kerja saat ini meyakini bahwa sumber daya diperoleh dari kuesioner dan analisa data
manusia yang unggul tidak hanya ditentukan SPSS, maka disimpulkan bahwa metode
oleh kemahiran hard skill saja tetapi juga belajar Student Center Learning (SCL)
mahir dari aspek soft skillnya. Bahkan sangat efektif diterapkan di Jurusan
penelitian di Harvard University Amerika

Vol. XIV No. 1, Juni 2019


DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v14i1.721 45
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
ISSN : 2549-0567 (Online)

Keperawatan Poltekkes Kemenkes


Manado. Hadi. (2007). Dari Teacher Centered
Learning ke Student Centered
SARAN Learning : Perubahan Metode
Saran dalam penelitian ini ditujukan Pembelajaran di Perguruan Tinggi.
kepada institusi Poltekkes Kemenkes Insania, 12.
Manado agar dapat memberikan pelatihan
kepada para dosen tentang metode Harsono. (2008). Student-Centered
pembelajaran SCL. Selain itu, diharpakan Learning di perguruan tinggi. Jurnal
ketersediaan fasilitas yang memadai Pendidikan Kedokteran Dan Profesi
khususnya media / alat yang dibutuhkan Kesehatan Indonesia, 3, 1–7.
untuk pelaksananaan pembelajaran metode
SCL. Kurdi, F. N. (2009). Penerapan Student-
Untuk peneliti selanjutnya, Centered Learning dari Teacher-
diharapkan melakukan penelitian tentang Centered Learning Pada Mata Ajar
metode SCL yang tepat untuk digunakan Ilmu Kesehatan pada Program Studi
pada pembelajaran praktikum khususnya Penjaskes. Forum Pendidikan, 108–
Jurusan Keperawatan. 113. Retrieved from
www.forumkependidikan.unsri.ac.id/u
UCAPAN TERIMA KASIH serfiles/Artikel Fauziah Nuraini Kurdi-
Penulis mengucapkan banyak UNSRI.pdf
terima kasih kepada segala pihak yang telah
berkontribusi sehingga penelitian ini dapat Kustijono, R. (2011). Implementasi Student
terlaksana. Terima kasih secara khusus Center Learning dalam Praktikum
penulis ucapkan kepada Ibu Elisabeth Fisika Dasar. Jurnal Penelitian Fisika
N.Barung selaku Direktur Poltekkes Dan Aplikasinya (JPFA), 1(2), 19–32.
Kemenkes Manado dan Bapak Jon
W.Tangka selaku Ketua Jurusan Priyatmojo, Achmadi, dkk (Universitas G. M.
Keperawatan yang telah memberikan ijin (2010). Buku Panduan Pelaksanaan
dan memfasilitasi terlaksananya penelitian Student Center Learning (SCL).
ini. Yogyakarta: Pusat Pengembangan
Pendidikan Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA Resor, C. (2008). Encouraging Students to


Read the Texts: The Jigsaw Method. A
Al-Hazimi, A., Zaini, R., Al-Hyiani, A., Journal of Methods, 33. Retrieved from
Hassan, N., & Ponnamperuma, G. https://bit.ly/2tEIDdj
(2004). Educational environment in
traditional and innovative medical Sablonnie‘re de la, R. (2009). Challenges of
schools: a study in four undergraduate applying a student-centered approach
medical schools. Educ Health to learning in the context of education
(Abingdon), 17(2), 192–203. in Kyrgyzstan. Elsevier.

Alsa, A. (2010). Pengaruh Metode Belajar Siregar, L. (2009). Pengaruh Metode Belajar
Jigsaw Terhadap Keterampilan Kooperatif Terhadap Efikasi Diri.
Hubungan Interpersonal dan Universitas Gadjah Mada.
Kerjasama Kelompok pada
Mahasiswa Fakultas Psikologi. Jurnal Tirta, M. (2009). Pembelajaran Terintegrasi.
Psikologi, 37(2), 165–175. Retrieved
from
https://journal.ugm.ac.id/jpsi/article/vie
w/7727/5975

BNSP. (2010). Paradigma Pendidikan


Nasional Abad 21. Jakarta: Badan
Standar Nasional Pendidikan.

Vol. XIV No. 1, Juni 2019


DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v14i1.721 46
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
ISSN : 2549-0567 (Online)

Tabel 1

Efekifitas Penggunaan Metode Belajar Student Center Learning


Di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Manado Tahun 2018

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Sangat Tidak Efektif 1 1.1 1.1 1.1
Tidak Efektif 1 1.1 1.1 2.3
Efektif 6 6.9 6.9 9.2
Sangat Efektif 79 90.8 90.8 100.0
Total 87 100.0 100.0

Gambar 1.

Efekifitas Penggunaan Metode Belajar Student Center Learning


Di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Manado Tahun 2018

Vol. XIV No. 1, Juni 2019


DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v14i1.721 47

Anda mungkin juga menyukai