Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

Latar belakang: Penjangkar konvensional sulit mendapatkan hasil penjangkaran


yang maksimal. Keterbatasan dari penjangkar konvensional dapat diatasi dengan
pemakaian mini-screw. Tingkat keberhasilan dalam penggunaan mini-screw
tegantung pada tingginya stabilitas. Kestabilan mini-screw ditentukan oleh
beberapa pertimbangan seperti teknik insersi, sudut pemasangan, panjang mini-
screw, keadaan beban yang diberikan pada mini-screw, densitas tulang dan
ketebalan tulang kortikal serta sudut pemasangan mini-screw. Tujuan: Untuk
mengetahui hubungan panjang mini-screw dan densitas tulang terhadap uji
stabilitas. Material dan Metode: 30 buah mini-screw dibagi dalam 3 kelompok,
10 buah mini-screw panjang 6 mm, 10 buah mini-screw panjang 8 mm, 10 buah
mini-screw panjang 10 mm. 4 buah tulang iga sapi yang dibagi dalam 2 kelompok,
kelompok densitas optimal dan kelompok densitas rendah. Seluruh mini-screw
diinsersikan berdasarkan panjang dan densitas tulang. Kemudian dilakukan uji
tarik menggunakan Univerval Testing Machine jenis Autograf sampai mini-screw
tersebut tercabut. Gaya yang dihasilkan oleh mesin hingga mini-screw tercabut
dicatat, kemudian dianalisis untuk mengetahui panjang dari mini-screw mana yang
paling stabil. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian dengan analisa One Way Anova
menunjukkan ada perbedaan yang bermakna (p˂0,05) terhadap besar gaya yang
dihasilkan hingga mini-screw tercabut. Ada perbedaan yang bermakna besar gaya
hasil uji tarik mini-screw yang diinsersikan antara panjang 6 mm, 8 mm, dan 10
mm dengan densitas optimal dan densitas rendah. Kesimpulan: Ada hubungan
antara panjang mini-screw dan densitas tulang terhadap kestabilan mini-screw.
Panjang mini-screw yang menunjukkan kestabilan yang paling tinggi pada
densitas tulang rendah dengan panjang 10 mm. Panjang mini-screw yang
menunjukkan kestabilan yang paling tinggi pada densitas tulang optimal dengan
panjang 8 mm dan 10 mm.

Kata kunci: mini-screw, panjang mini-screw, densitas tulang, kestabilan.

vii
ABSTRACT

Background: Conventional anchorages find it hard to get maximum outgrowth.


The limitations of conventional anchorages can be overcome by the use of mini-
screw. The success rate in the use of mini-screw depends on the high stability.
The stability of mini-screw is determined by some considerations such as
insertion technique, mounting angle, mini-screw length, load conditions given to
mini-screw, bone density and cortical bone thickness and mini-screw mounting
angle. Objective: To find out the relation of mini-screw length and bone density
to stability test. Materials and Methods: 30 mini-screw pieces divided into 3
groups, 10 mini-screw length 6 mm, 10 mini-screw length 8 mm, 10 mini-screw
length 10 mm. 4 beef ribs divided into 2 groups, optimal density group and low
density group. The entire mini-screw is inserted based on the length and bone
density. Then tensile test using the Autograph Univerval Testing Machine until
the mini-screw is unplugged. The force generated by the engine until the revoked
mini-screw is recorded, then analyzed to find out the length of the mini-screw
where the most stable. Results: Based on the results of the analysis with One Way
Anova analysis showed that there was a significant difference (p˂0,05) to the
magnitude of the force generated until the mini-screw was unplugged. There is a
significant difference in the force of the mini-screw tensile test results inserted
between 6 mm, 8 mm, and 10 mm length with optimum density and low density.
Conclusion: There is a relationship between mini-screw length and bone density
to mini-screw stability. The mini-screw length shows the highest stability at low
bone densities of 10 mm length. The mini-screw length indicates the highest
stability in optimal bone density of 8 mm and 10 mm length.

Keywords: mini-screw, mini-screw length, bone density, stability.

viii

Anda mungkin juga menyukai