Anda di halaman 1dari 13

Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan

Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018


P-ISSN: 2502-2539

Diskurusus Kebijakan Publik Model Incremental

Harry Fajar Maulana1 , Sry Mayunita2, Hastuti3, Andy Arya Maulana Wijaya4

1Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Buton


Email: harryfajarmaulana@gmail.com
2Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Buton

Email: srymayunita.ita@gmail.com
3Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Buton

Email: hastutituwo@gmail.com
4Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Buton

Email: andy.arya@umbuton.ac.id

Abstrak; Salah satu kesulitan dalam kebijakan publik adalah efisiensi waktu, dimana
kebijakan akan selalu melibatkan waktu, tenaga dan materi yang cukup panjang. Artikel ini
bertujuan untuk memberikan beberapa perspektif untuk medeskripsikan usaha
pembuatan kebijakan publik dengan sederhana. Melalui pendekatan inkremental, artikel
yang didasarkan pada studi pustaka ini mencoba mengurai berbagai persepektif tentang
kebijakan publik model inkremental. Maka, artikel ini menemukan bahwa model
Inkremental dapat dinyatakan sebagai sebuah model kebijakan yang dilakukan dengan
mendesain ulang kebijakan yang ada namun masih dalam koridor rangka utama kebijakan
asalnya. Model Inkremental dilakukan untuk menghadapi masalah yang membutuhkan
penanganan dengan waktu yang cukup singkat. Tantangannya adalah dalam model
kebijakan ini, seringkali membutuhkan ketelitian aktor kebijakan dan pilihan-pilihan
alternatif yang tidak mudah.
Kata Kunci: Kebijakan Publik, Inkremental, Diskursus

1
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539

1. Latar Belakang redefinisi kebijakan secara terus


Pengambilan keputusan menerus. Model ini pada hakikatnya
bersangkut paut dengan masalah pilihan memandang kebijakan publik sebagai
yang dirumuskan oleh seorang aktor atau kelanjutan dari kegiatan-kegiatan yang
sejumlah aktor dalam memecahkan suatu telah dilakukan oleh pemerintah dimasa
persoalan atau masalah publik. Secara lampau, dengan melakukan perubahan-
umum pengertian pengambilan perubahan seperlunya.
keputusan adalah teknik pendekatan Model ini mencerminkan sebagai
yang digunakan dalam proses suatu Model pengambilan keputusan yang
pengambilan keputusan atau proses menghindari banyak masalah yang harus
memilih tindakan sebagai cara dipertimbangkan. Selain itu Model ini
pemecahan masalah. Salah satu juga merupakan Model yang lebih banyak
pendekatan yang dapat dipakai untuk menggambarkan cara yang ditempuh oleh
memberikan alternatif solusi bagi suatu pejabat-pejabat pemerintah dalam
masalah adalah pengambilan keputusan mengambil keputusan sehari-hari. Uraian
dengan pendekatan inkremental. mengenai model ini, dicetuskan oleh
Lahirnya Model Inkremental tidak Charles E. Lindblom dalam bukunya yang
terlepas dari kritik terhadap model atau berjudul “The Science of Muddling
Model rasionalitas komprehensif yang Through” dikutip dari (Islamy,1988:4.17)
dinilai tidak cocok lagi untuk menjelaskan mengenai proses pembuatan
menyelesaikan persoalan-persoalan keputusan dengan model yang disebut
publik. Adanya ketidak cocokan ini “disjointed incrementalism” atau disebut
kemudian lahirlah Model inkremental. dengan model inkremental. Inkremental
Model inkremental pada sendiri berarti kebijakan yang mengalami
hakikatnya memandang kebijakan publik perubahan sedikit-sedikit. Model ini
sebagai kelanjutan dari kegiatan-kegiatan memandang kebijakan publik sebagai
yang telah dilakukan oleh pemerintah di suatu kelanjutan kegiatan-kegiatan
masa lampau, dengan hanya melakukan pemerintah dimasa lalu dengan hanya
perubahan-perubahan seperlunya.Model menambah atau merubahnya (modifikasi)
inkremental ini untuk pertama kalinya sedikit-sedikit, yang berupaya untuk
dikembangkan oleh Charles E. Lindblom, mengatasi kelemahan-kelemahan yang
sebagai kritik terhadap model rasional disandang dan dipikul oleh Model
komprehensif dalam pembuatan rasional komprehensif (kritik terhadap
kebijakan publik. Pendukung model ini model rasionalitas komprehensif). Model
menyatakan bahwa perubahan tambahan ini melihat pemecahan suatu masalah
lebih cepat dari perubahan komprehensif dengan sudut pandang yang lebih
bahwa potensi konflik jauh lebih rendah realistik terhadap keterbatasan-
dibandingkan dengan perubahan radikal keterbatasan yang dimiliki oleh para
dan inkremental adaptasi kontribusi pada pembuat kebijakan.

2
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539

Pendukung dari model ini Analisis dengan model inkremental


menyatakan bahwa perubahan tambahan ini memberikan jalan berbeda dari
atau tambal sulam jauh lebih cepat dari rasional-komprehensif (sinoptis), selain
perubahan yang bersifat komprehensif menawarkan kemudahan dalam analisis
atau menyeluruh. Inkremental sendiri karena tidak perlu melakukan analisis
berarti kebijakan yang mengalami secara cermat dan teliti, cukup melihat
perubahan sedikit-sedikit. Hal yang kebijakan yang telah ada kemudian
paling mendasar dari model inkramental disesuaikan dengan permasalahan yang
adalah adanya keterbatasan-keterbatasan terus berubah, cukup melakukan utak-
yang ada dalam pembuat keputusan. atik penyesuaian, hal tersebut sudah
model incremental ini hanya memusatkan merupakan analisis. Kebijakan dibuat
perhatiannya pada modifikasi atas oleh perumus kebijakan tanpa harus
kebijakan yang ada sebelumnya. melihat atau meneliti dengan
Pokok Model inkremental ini yaitu: komperehensif, sehingga dari alternatif
1. Dalam hal pembuat keputusan, yang ada secara singkat diputuskan untuk
hanya mempertimbangkan dijadikan kebijakan dan kegiatannya
beberapa altematif yang langsung menjadi terus menerus, karena kebijakan
berhubungan dengan pokok yang dibuat tidak ada yang benar-benar
masalah. untuk dijadikan pemecahan masalah
2. Bagi tiap altematif hanya sejumlah secara keberlanjutan, hanya untuk
kecil akibat-akibat yang mendasar masalah yang hadir sekarang.
saja yang akan dievaluasi.
3. Masalah yang dihadapi oleh Gambar 1. Model Kebijakan
pembuat keputusan akan
didedifinisikan secara terarur.
4. Bahwa tidak ada keputusan atau
cara pemecahan yang tepat bagi tiap
masalah.
Pembuatan keputusan yang
inkremental pada hakikatnya bersifat
perbaikan-perbaikan kecil dan hal ini Kebijakan Model Inkrementalistik
lebih diarahkan untuk memperbaiki (Nugroho, 2006)
ketidak sempunaan dari upaya-upaya
Dari gambar tersebut tampak
konkrit dalam mengatasi masalah sosial
bahwa kebijakan ini berusaha
yang ada sekarang dari pada sebagai
upaya untuk menyodorkan tujuan-tujuan mempertahankan komitmen kebijakan di
masa lalu untuk mempertahankan kinerja
sosial yang sama sekali baru di masa yang
yang telah tercapai (Nugroho,2006:90)
akan datang.

3
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539

Menurut penulis model inkremental menghasilkan keputusan-keputusan yang


merupakan analisis sederhana ketika terbatas, dapat dilakukan dan diterima.
melihat masalah yang hadir cukup diteliti Menurut Lindblom, di satu sisi,
dipermukaan masalah, lihat kebijakan model inkremental bisa dianggap sebagai
yang telah ada berikan sedikit perubahan sebuah model deskriptif dalam
untuk penyesuaian, maka jadilah sebuah pengeritan bahwa kebijakan yang dibuat
kebijakan. Hal yang paling mendasar dari melalui apa yang disebut sebuah proses
model inkramental adalah dari adanya “pemecahan” (a “muddling through”). Di
keterbatasan-keterbatasan yang ada lain sisi, model ini juga dipandang sebagai
dalam pembuat keputusan, maka model sebuah pendekatan yang secara
inkremental hanya memusatkan mendasar konservatif terhadap policy
perhatiannya pada modifikasi atas innovation. Sekalipun model ini
kebijakan yang ada sebelumnya.Model merupakan pembenaran yang canggih
pembuatan kebijakan inkremental adalah terhadap kebijakan dan proses
yang paling cocok untuk masyarakat yang pembuatan kebijakan yang mendasarkan
majemuk (pluralistic society) seperti pada “muddling through”, yakni
Amerika Serikat. perubahan inkremental namun sulit
Menurut pandangan kaum untuk membenarkan menurut asumsi
inkrementalis, para pembuat keputusan bahwa keputusan-keputusan kebijakan
dalam menunaikan tugasnya berada di masa lalu adalah selalu benar, khususnya
bawah keadaan yang tidak pasti yang pada saat terjadi perubahan-perubahan
berhubungan dengan konsekuensi- yang sangat cepat, dan masalah atau
konsekuensi dari tindakan mereka di persoalan yang sedang didiskusikan tidak
masa depan, maka keputusan-keputusan mempunyai preseden.
inkremental dapat mengurangi risiko Kelemahan model incremental
atau biaya ketidakpastian itu. adalah hanya dapat diambil ketika
Inkrementalisme juga mempunyai sifat masalah yang dihadapi pembuat
realistis karena didasari kenyataan kebijakan public merupakan masalah
bahwa para pembuat keputusan kurang rutin dan tidak dapat dilaksanakan untuk
waktu, kecakapan, dan sumber-sumber mengatasi masalah krisis
lain yang dibutuhkan untuk melakukan (suwirtini,2009:40).
analisis yang menyeluruh terhadap Pembuatan keputusan yang
semua penyelesaian alternatif masalah- inkremental pada hakikatnya bersifat
masalah yang ada. Disamping itu, pada perbaikan-perbaikan kecil dan hal ini
hakikatnya orang ingin bertindak secara lebih diarahkan untuk memperbaiki
pragmatis, tidak selalu mencari cara ketidak sempurnaan dari upaya-upaya
hingga yang paling baik dalam konkrit dalam mengatasi masalah sosial
menanggulangi suatu masalah. yang ada sekarang dari pada sebagai
Singkatnya, inkrementalisme upaya untuk menyodorkan tujuan-tujuan

4
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539

sosial yang sama sekali baru di masa yang pesimis terhadap perubahan bersekala
akan datang. besar dan inovasi. Selain itu, model
Model inkremental ini bersifat inkremental ini dikritik karena dianggap
pragmatis, tidak bermaksud mencari tidak demokratis, sebab terlalu
pilihan kebijakan yang terbaik, melainkan membatasi pengambilan keputusan yang
sekedar mencari alternatif yang dapat hanya pada tawar menawar sekelompok
dilaksanakan. Namun, Model ini bukan kecil orang-orang pilihan, para pembuat
berarti tak terlepas sama sekali dari kebijakan senior.
kelemahan, bila dipraktekkan memang Model ini juga dianggap mendorong
benar dalam banyak kasus, pengambil munculnya keputusan-keputusan
keputusan tehadap suatu kebijakan untuk berdasarkan perhitungan jangka-pendek,
menyelesaikan suatu masalah publik, yang dikawatirkan akan menimbulkan
enggan melakukan perombakan total konsekuensi negatif terhadap jangka
terhadap kebijakan yang sedang berjalan. panjang. Sebagai tambahan, model ini
Tetapi juga berbahaya bila selalu juga dikritik karena hanya memiliki
menyarankan kepada perubahan yang kemampuan analitis yang sempit.
bersifat inkremental, ketika secara Contohnya, mencatat bahwa inkremental
keseluruhan kebijakan yang tengah hanya bisa bekerja ketika ada
berjalan, tidak dapat dipertahankan lagi. kontinyuitas problem dalam jangka
Perubahan secara mendasar, acapkali waktu yang cukup panjang, yang mana
justru menjadi tuntutan dari pengambil problem ini berusaha diselesaikan
kebijakan, terutama ketika terjadi melalui suatu kebijakan tertentu. Model
pergantian rejim pemerintahan. ini juga mensyaratkan cara yang
Walaupun tidak dalam pergantian rejim, dibutuhkan untuk menjalankan kebijakan
perombakan total atau komprehensip tersebut hampir selalu bisa dipakai. Pada
perlu dilakukan ketika kebijakan yang kenyataannya, syarat-syarat ini jarang
sedang berjalan tidak mungkin sekali terpenuhi. Inkrementalisme juga
dipertahankan. memiliki karakteristik sebagai model
Meskipun pembuatan keputusan pengambilan keputusan dalam sebuah
yang inkremental pada hakikatnya lingkungan yang relatif stabil, dan agak
bersifat perbaikan-perbaikan kecil. sulit untuk diaplikasikan pada situasi-
Namun Model inkremental ini kemudian situasi tidak biasa, seperti krisis.
dikritik karena kurang memperhatikan Ada beberapa kelemahan dalam
orientasi tujuan. Model inkremental akan Model inkremental ini diantaranya
membuat berbagai persimpangan adalah, keputusan–keputusan yang
berulang-ulang tanpa mengetahui diambil akan lebih mewakili atau
kemana tujuan yang akan dicapai. Model mencerminkan kepentingan dari
ini dikritik karena kecenderungan kelompok yang kuat dan mapan sehingga
inherennya pada konservatisme, terlalu kepentingan dari kelompok yang lemah

5
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539

terabaikan dan diduakan. Keputusan merepresentasikan apa yang secara


diambil lebih ditekankan kepada politik fisibel dari pada diinginkan.
keputusan jangka pendek dan tidak Jasa dalam mengembangkan model
memperhatikan berbagai macam inkremental dalam analisa pengambilan
kebijakan lain sehingga pengambilan keputusan kebijakan publik paling layak
keputusan yang bersifat inkremental diatributkan pada ilmuwan politik Yale
tidak mampu menjadi solusi atas University, Charles Lindblom. Ia
permasalahan publik. Dinegara merangkum model ini sebagai sebuah
berkembang Model ini tidak cocok untuk model yang terdiri dari strategi-strategi
diterapkankarena perubahan yang yang saling mendukung dalam melakukan
bersifat inkremental tidak tepat karena penyederhanaan dan pemusatan fokus.
negara berkembang lebih membutuhkan Strategi-strategi itu adalah:
perubahan yang besar dan mendasar.
 Pembatasan analisis hanya pada
Menurut Yehezkel Dror(1968) model
beberapa alternatif kebijakan yang
inkremental dalam membuat keputusan
familiar…hanya sedikit berbeda dari
cenderung mengahasilkan kelambanan
status quo;
dan terpeliharanya status quo, sehingga
perubahan tidak cepat dan tidak  Sebuah analisis tujuan kebijakan
signifikan. yang berjalinkelindan dan nilai-nilai
dengan berbagai aspek empiris dari
masalah yang dihadapi
2. Pembahasan
 Sebuah strategi yang
Berbagai keraguan tentang
mengedapankan analisis untuk
praktikalitas bahkan kegunaan model
mencari masalah yang ingin
rasional membawa pada usaha untuk
diselesaikan daripada tujuan-tujuan
mengembangkan sebuah teori
positif yang ingin dikejar;
pengambilan keputusan yang lebih dekat
dalam memperkirakan perilaku aktual  Serangkaian percobaan, kegagalan,
dari para pengambil keputusan. Situasi ini dan percobaan ulang;
mendorong munculnya model  Analisis yang mengeksplorasi hanya
inkremental yang memotret pengambilan sebagian, bukan keseluruhan,
keputusan kebijakan publik sebagai konsekuensi-konsekuensi yang
sebuah proses yang dikarakterisasikan penting dari suatu alternatif yang
oleh tawar menawar dan kompromi dipertimbangkan;
antara berbagai pengambil keputusan
yang memiliki kepentingannya sendiri-  Fragmentasi kerja analitis untuk
sendiri. Keputusan-keputusan yang berbagai partisipan dalam
dihasilkan tentu saja lebih pembuatan kebijakan (setiap
partisipan mengerjakan bagian
mereka dari keseluruhan domain).

6
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539

Dalam pandangan Lindbolm, para lebih besar untuk muncul adalah


pengambil keputusan mengembangkan kelanjutan dari status quo atau
berbagai kebijakan melalui sebuah proses hanya perubahan kecil dari status
membuat ‘perbandingan terbatas yang quo.
berurutan dengan kebijakan sebelumnya’, 2. Standard operating procedure yang
yaitu keputusan-keputusan yang sudah menjadi batu penjuru seluruh
familiar bagi mereka. Seperti sistem birokrasi cenderung untuk
dikemukakan dalam artikelnya yang telah lebih mengedepankan keberlanjutan
banyak dikutip, ‘The Science of “Muddling atau kontinyuitas praktek-praktek
Through”’, para pengambil keputusan yang sudah ada. Cara para birokrat
bekerja dalam sebuah proses yang secara mengidentifikasi berbagai opsi,
terus menerus ‘terbangun dari situasi metode dan kriteria untuk dipilih
yang ada pada saat itu, setapak-demi- seringkali telah ditetapkan lebih
setapak dan dalam derajad yang kecil’. dahulu, menghambat inovasi dan
Keputusan yang diambil biasanya hanya hanya mengulang tatanan yang
sedikit berbeda dari keputusan- sudah ada.
keputusan yang sudah ada; dengan kata Lindbolm juga berpendapat bahwa
lain, perubahan dari status-quo bersifat
model inkremental yang mensyaratkan
inkremental.
pemisahan antara tujuan dan cara
Ada dua sebab mengapa berbagai ternyata tidak bisa dipraktekan dalam
keputusan cenderung tidak terlalu jauh
praktek, tidak hanya karena ada batasan
berbeda dengan status quo. waktu dan informasi seperti yang
1. Karena proses tawar menawar
dikatakan Simon, tetapi juga karena para
mensyaratkan distribusi sumber pembuat kebijakan tidak pernah benar-
daya yang terbatas di antara
benar bisa memisahkan antara tujuan dan
berbagai partisipan, maka akan cara. Lindbolm berpendapat bahwa di
lebih mudah untuk melanjutkan
sebagian besar area kebijakan, tujuan
pola distribusi yang sudah ada tidak bisa dipisahkan dari cara, dan
daripada membuat sebuah pola
tujuan apa yang dituju seringkali
baru yang berbeda secara radikal.
bergantung pada efektifitas cara yang
Keuntungan dan kelemahan dari tersedia untuk mencapai tujuan tersebut.
tatanan ada sudah diketahui dan
Karena kesepakatan atas pilihan
dikenal oleh para aktor kebijakan,
kebijakan sulit untuk dicapai, para
berbeda dengan ketidakpastian
pengambil keputusan menghindari
yang melingkupi tatanan yang
membuka kembali isu-isu lama atau
masih baru, yang membuat
mempertimbangkan kembali pilihan-
kesepakatan untuk melakukan
pilihan yang terlalu jauh berbeda dengan
perubahan menjadi sulit dicapai.
praktek-praktek yang ada, karena
Hasil yang memiliki kemungkinan membuat kesepakatan menjadi semakin

7
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539

sulit dicapai. Hasilnya adalah berbagai Tabel 1. Empat Tipe Pengambilan


keputusan kebijakan yang hanya sedikit Keputusan
berbeda dengan kebijakan-kebijakan Tingkat pengetahuan
terdahulu. Tinggi Rendah
Model inkremental melihat Perbedaan
yang ada
pengambilan keputusan sebagai sebuah antara
Tinggi Revolusioner Analitis
kegiatan praktis yang berfokus pada kebijakan
alternatif Inkremental,
pemecahan masalah yang sedang dan yang terpisah-
dihadapi daripada berupaya mencapai terdahulu Rendah Rasional pisah
(disjointed
tujuan jangka panjang. Dalam model ini, incremental)
cara-cara yang dipilih untuk Sumber: diadaptasi dari David Braybrooke dan
menyelesaikan masalah ditemukan Charles Lindblom,, 1963.
melalui trial-and-error dari pada melalui Dalam pandangan ini, sebagian
evaluasi yang komprehensif dari semua besar keputusan nampaknya diambil
cara yang ada. Para pengambil keputusan secara incremental, melibatkan
hanya mempertimbangkan beberapa perubahan yang sangat kecil dalam
alternatif yang familiar, dan dianggap situasi di mana hanya tersedia sedikit
pantas, dan berhenti mencari alternatif informasi dan pengetahuan. Tetapi, ada
lain ketika mereka percaya bahwa sebuah tiga kemungkinan lain, model rasional
alternatif yang bisa diterima telah muncul sebagai salah satu kemungkinan
ditemukan. bersama-sama dengan dua tipe yang
Dalam tulisan sebelumnya, definisinya tidak terlalu jelas –
Lindbolm dan para koleganya revolusioner dan analitis – dan tidak
berkeyakinan bahwa kemungkinan terlalu sering digunakan sebagai
pengambilan keputusan secara alternatif pengambilan-keputusan.
inkremental sangat mungkin ada-
bersama dengan upaya-upaya untuk Dalam perjalanan karir selanjutnya,
mencapai keputusan secara lebih Lindblom berpendapat bahwa ada
rasional. Dengan demikian, Braybrooke spektrum style pengambilan keputusan.
dan Lindbolm berpendapat bahwa empat Spektrum ini terentang dari kutub
tipe pengambilan kuputusan bisa ‘synoptic’ atau komprehensif rasional
digunakan tergantung pada pengetahuan sampai pada ‘blundering’, yang artinya
yang dimiliki oleh para pengambil hanya mengikuti perkiraan-perkiraan
keputusan, dan seberapa besar tanpa ada upaya riil yang sistematis
perbedaan alternatif kebijakan dengan untuk menganalisa berbagai strategi
kebijakan yang sudah ada. Ini alternatif. Spektrum itu diilustrasikan
memunculkan matix yang ditunjukan sbb.:
sebagai berikut: Gambar.2 Spetrum Berbagai Style
Pengambilan Keputusan

8
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539

Pertama, model ini dikritik karena sangat


kurang memperhatikan orientasi tujuan.
Sebagaimana dilontarkan oleh Fosters,
inkrementalisme ‘akan membuat kita
melintasi berbagai persimpangan
berulang-ulang tanpa mengetahui
kemana kita tujuan kita’. Kedua, model ini
dikritik karena kecenderungan
Meskipun menerima berbagai
inherennya pada konservatisme, terlalu
kemungkinan teoritis bagi berbagai styles
pesimis terhadap perubahan bersekala
pengambilan keputusan, Lindbom dalam
besar dan inovasi. Ketiga, model ini
karya-karyanya yang kemudian menolak
dikritik karena dianggap tidak
seluruh alternatif lain bagi model
demokratis, karena membatasi
incremental berdasarkan alasan-alasan
pengambilan keputusan hanya pada
praktis. Ia berpendapat bahwa setiap
tawar menawar sekelompok kecil orang-
analisis sinotik yang berusaha untuk
orang pilihan, para pembuat kebijakan
mencapai keputusan-keputusan
senior. Keempat, dengan tidak
berdasarkan berbagai kriteria
memperhatikan analisis dan perencanaan
berorientasi maksimalisasi akan berakhir
yang sistematik dan, sedikit banyak,
dengan kegagalan, dan seluruh
menegasi kebutuhan untuk mencari
pengambilan keputusan didasarkan pada,
alternatif-alternatif baru, model ini
apa yang disebutnya sebagai, analisis
dianggap mendorong munculnya
‘yang tidak lengkap dan tergeneralisasi’
keputusan-keputusan berdasarkan
(grossly incomplete analysis). Lindblom
perhitungan jangka-pendek, yang
berpendapat, esensi dari inkrementalism
dikawatirkan akan menimbulkan
adalah untuk mensistematisasikan
konsekuensi-konsekuensi negatif jangka
berbagai keputusan yang dicapai melaui
panjang. Sebagai tambahan, model ini
cara ini, dengan menekankan pada
juga dikritik karena hanya memiliki
pentingnya mencapai kesepakatan politik
kemampuan analitis yang sempit.
dan belajar dari trial-and-error,
Yehezkel Dror, contohnya, mencatat
ketimbang hanya berkutat dengan
bahwa inkrementalism hanya bisa
keputusan-keputusan secara acak.
bekerja ketika ada kontinyuitas problem
Jika model inkremental mungkin
dalam jangka waktu yang cukup panjang,
bisa memberikan deskripsi yang akurat –
yang mana problem ini berusaha
yang mana klaim ini juga debatable –
diselesaikan melalui suatu kebijakan
tentang bagaimana keputusan kebijakan
tertentu.
publik seringkali dibuat, para kritikus
Model ini juga mensyaratkan cara
ternyata juga menemukan beberapa
yang dibutuhkan untuk menjalankan
kesalahan sebagai implikasi dari alur
kebijakan tersebut hampir selalu bisa
penelaahan yang disarankan model ini.

9
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539

dipakai. Pada kenyataannya, syarat-syarat Pekerjaan pengembangan sistem


ini jarang sekali terpenuhi. dengan model air terjun dimulai dengan
Inkrementalisme juga memiliki pembuatan spesifikasi kebutuhan suatu
karakteristik sebagai model pengambilan sistem. Pekerjaan ini biasanya dilakukan
keputusan dalam sebuah lingkungan yang oleh orang yang memesan sistem atau
relatif stabil, dan agak sulit untH Huk pengembang yang bekerja sama dengan
diaplikasikan pada situasi-situasi tidak pemesannya. Setelah spesifikasi
biasa, seperti krisis. kebutuhan ini selesai, lantas dilakukanlah
suatu analisis dan deskripsi logika sistem.
Atau, analisis dan deskripsi logika sistem
dibuat secara bersama-sama dengan
spesifikasi kebutuhan.
Rancangan sistem kemudian
diselesaikan dan diikuti dengan
implementasi modul yang lebih kecil.
TEORI PENDUKUNG
Modul-modul ini pertama-tama diuji
Waterfall Model secara sendiri-sendiri dan kemudian
Pendekatan suatu pengembangan sistem secara hersama-sama. Ketika pengujian
yang sederhana, lebih dikenal sebagai integrasi terakhir telah diselesaikan,
model air terjun (waterfall model). Model keseluruhan sistem dapat diserahkan ke
air terjun ini mendeskripsikan alur proses pemakai serta dimulailah tahap
pengembangan sistem informasi seperti pemeliharaan.
tampak pada Gambar 3. Model air terjun ini memberi
penekanan bahwa seseorang harus
Gambar 3. Metode Waterfall dalam menyelesaikan suatu tahap sebelum
Kebijakan Publik. masuk ke tahap berikutnya. Model air
terjun ini telah memberikan pengaruh
besar pada metode rekayasa
perangkat lunak. Model ini
sebenarnya tidak pernah dimaksudkan
untuk dilaksanakan secara kaku pada saat
pertama kali diperkenalkan. Akan tetapi,
belakangan disadari bahwa model air
terjun ini harus direvisi agar benar-benar
menggambarkan siklus pengembangan
sistem.

Contoh Kasus

10
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539

Contoh kasus kebijakan publik yang bantuan operasional sekolah (BOS), dan
menerapkan model inkremental adalah dana alokasi khusus (DAK). Pos-pos
kebijakan publik dalam bidang anggaran itu akan difokuskan untuk
pendidikan. Mengikuti pola ilmu penggandaan buku dan pelatihan guru.
pengetahuan yang selalu berkembang Saat ini pemerintah masih
Pemerintah melalui kementrian menerapkan kurikulum 2006 atau yang
pendidikan dan kebudayaan disetiap lebih dikenal dengan Kurikulum Tingkat
beberapa tahun sekali selalu mengubah Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai
kurikulum pendidikan nasional. pengganti sementara Kurikulum 2013
Perubahan dunia secara global menuntut yang dinilai bermasalah. Berdasarkan
materi pendidikan Indonesia yang kebijakan ini kemudian penulis mencoba
digodok dalam bentuk kurikulum harus untuk membuat alternatif kebijakan
memperbaharui materi pengajarannya. inkremental untuk desain kurikulum
Hal ini dengan tujuan untuk mencapai selanjutnya.
pengaruh yang maksimal terhadap anak Desain kurikulum pendidikan
didik secara nasional. selama ini menurut penulis sudah sangat
Perubahan kurikulum yang jauh keluar dari niat awal dibangunnya
sistem pendidikan dunia saat ini yang
dilakukan terus menerus tersebut
dikenal dengan sekolah. Sekolah awalnya
merupakan sebuah contoh untuk model
inkremental. Hal ini dikarenakan bertujuan untuk meningkatkan bakat
yang dimiliki oleh seorang murid atau
karakteristik dan metode peninjauan
yang dilakukan sesuai dengan penjelasan siswa. Dengan melihat bakat alami yang
dimiliki sekolah kemudian diasosiasikan
mengenai karakteristik dan metode
evaluasi dalam model inkremental. sebagai tempat untuk menempa bakat
yang telah ada dalam diri.
Selain itu terdapat orientasi nilai
yang terjadi dalam penetapan kurikulum Namun demikian seiring waktu
beberapa negara termasuk Indonesia
baru. Disetiap perancangan dan
pembuatan kurikulum baru melibatkan justru melenceng dalam pelaksanaan
pendidikan yang baik. Setiap siswa atau
APBN anggaran pendidikan. Pada tahun
murid saat ini diajarkan berbagai mata
2016 ini anggaran pendidikan dalam
APBN 2016 mencapai Rp 419,2 triliun pelajaran atau ilmu pengetahuan bahkan
yang tidak disenangi untuk dikuasai.
atau 20 persen dari total belanja negara
Padahal dalam hakikatnya seorang murid
Rp 2095,7 triliun. Selain itu untuk
kemungkinan hanya akan maju dengan
merubah kurikulum yang lama pada
pesan dalam satu atau dua bidang ilmu
tahun ini pemerintah juga melibatkan
pengetahuan. Semisal, seorang yang
sumber dana lain sebagai penunjuang
pandai matematika cenderung tidak beitu
susksesnya pengadaan kurikulum baru.
panda dalam ilmu sastra dan seni. Begitu
Diantaranya melalui Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) pusat, pun sebaliknya.

11
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539

Pola penilaian bakat siswa dari kurikulum agar mudah dimengerti oleh
sekolah dan dari dunia sosial memacu anak didik dan dapat memberikan
siswa untuk meninggalkan bakatnya dan perubahan yang besar bagi pengetahuan
berlomba-lomba mencari nilai terbaik dan pemahaman siswa.
dalam sebuah bidang ilmu yang dipelajari.
Yang pada akhirnya dia hanya akan
mempraktekkan satu atau dua pelajaran 3. Kesimpulan
yang dia dapatkan disekolah. Sangat Berdasarkan diskurus diatas,
banyak masalah dalam sistem pendidikan Secara sederhana Model Inkremental
Indonesia saat ini terutama dalam hal dapat dinyatakan sebagai sebuah model
kurikulum yang menurutt penulis dibuat kebijakan yang dilakukan dengan
hanya untuk memperparah sistem mendesain ulang kebijakan yang ada
pendidikan yang ada. namun masih dalam koridor rangka
Penulis kemudian mendesai sebuah utama kebijakan asalnya. Model
kebijakan dalam model inkremental di Inkremental dilakukan untuk menghadapi
bidang pendidikan melalui kurikulum masalah yang membutuhkan penanganan
dengan metode sebagai berikut. 1. dengan waktu yang cukup singkat.
Penilaian ditujukan hanya pada satu atau Perubahan kurikulum pendidikan di
dua bidang ilmu yang dikuasai oleh siswa. Indonesia menerapkan model
2. Kurikulum didesain untuk memancing inkremental dalam penetapannya.
bakat siswa yang sudah ada sejak dia
lahir. 3. Menghilangkan ujian nasional Daftar Pustaka
sebagai bentuk diskriminasi bagi
kemampuan siswa. 4. Mengutamakan Edi Suharto (2008), Analisis Kebijakan
pendidikan moral dalam kehidupan Publik. CV Alfabeta. Bandung.
berbangsa dan bernegara.
Islamy, M.Irfan (1988) Materi Pokok
Jika dilihat dari kajian ilmu Kebijakan Publik. Jakarta; Universitas
komunikasi, pembuatan kurikulum Terbuka.
pendidikan tidak dapat dibuat tanpa
memperhatikan efek dari kurikulum yang Dunn William N. (2001) Analisis
hendak dibuat. Untuk itulah, pesan dalam Kebijakan Publik. Yogyakarta.
kurikulum yang diterapkan dalam bentuk
Robert A. Dahl & Charles E. Lindblom,
buku pengajaran kemudian diharapkan (1953) Politics, Economics And Welfare:
mampu memberikan dampak positif bagi Planning And Politico-Economic Systems
pengetahuan dan pemahaman siswa baik Resolved Into Basic Social Processes. New
dari segi psikomotof, afektif dan York: Harper And Row.
kognitifnya. Dalam proses inilah ilmu
komunikasi bekerja. Para ahli dituntut Charles E. Lindblom (1955), Bargaining.
Los Angeles: Rand Corporation.
untuk mampu mendesain pesan dalam

12
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539

D.C. Nice, ‘Incremental and


Charles E. Lindblom, ‘The Science of Nonincremental Policy Responses: The
Muddling Through’, Public Administration States and the Railroads’, Polity 20
Review 19, 2, 1959: 79-88; (1987): 145:56.

Charles E. Lindblom, ‘Policy Analysis’,


American Economic Review 48, 3, 1958:
298-312.

Charles E. Lindblom, ‘Still Muddling, Not


Yet Through’, Public Administration
Review 39, 6, 1979: 517.

Harold Gortmer, Julianne Mahler & Jeanne


Bell Nicholson, (1987). Organization
Theory: A Public Perspective. Chicago:
Dorsey Press.

David Braybrooke & Charles Lindblom


(1963), A Strategy Of Decision: Policy
Evaluation As A Social Process. New York:
Free Press Of Glencoe.

Charles E. Lindblom & D.K. Cohen (1979),


Usable Knowledge: Social Science And
Social Problem Solving. New Haven: Yale
University Press.

Andrew Weiss & Edward Woodhouse,


‘Reframing Incrementalism: A
Constructive Response to Critics’, Policy
Sciences 25, 3 (1992): 255-73.

John Forester, ‘Bounded Rationality and


the Politics of Muddling Through’, Public
Adminstration Review 44, 1 (1984): 23.

Louis Gawthrop (1971). Administrative


Politics and Social Change. New York: St.
Martin’s Press.

Yehezkel Dror, ‘Muddling Through-


“Science” or Inertia’, Public Administration
Review 24, 3 (1964): 154-7.

13

Anda mungkin juga menyukai