330-Article Text-830-1-10-20190630
330-Article Text-830-1-10-20190630
Harry Fajar Maulana1 , Sry Mayunita2, Hastuti3, Andy Arya Maulana Wijaya4
Email: srymayunita.ita@gmail.com
3Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Buton
Email: hastutituwo@gmail.com
4Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Buton
Email: andy.arya@umbuton.ac.id
Abstrak; Salah satu kesulitan dalam kebijakan publik adalah efisiensi waktu, dimana
kebijakan akan selalu melibatkan waktu, tenaga dan materi yang cukup panjang. Artikel ini
bertujuan untuk memberikan beberapa perspektif untuk medeskripsikan usaha
pembuatan kebijakan publik dengan sederhana. Melalui pendekatan inkremental, artikel
yang didasarkan pada studi pustaka ini mencoba mengurai berbagai persepektif tentang
kebijakan publik model inkremental. Maka, artikel ini menemukan bahwa model
Inkremental dapat dinyatakan sebagai sebuah model kebijakan yang dilakukan dengan
mendesain ulang kebijakan yang ada namun masih dalam koridor rangka utama kebijakan
asalnya. Model Inkremental dilakukan untuk menghadapi masalah yang membutuhkan
penanganan dengan waktu yang cukup singkat. Tantangannya adalah dalam model
kebijakan ini, seringkali membutuhkan ketelitian aktor kebijakan dan pilihan-pilihan
alternatif yang tidak mudah.
Kata Kunci: Kebijakan Publik, Inkremental, Diskursus
1
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539
2
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539
3
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539
4
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539
sosial yang sama sekali baru di masa yang pesimis terhadap perubahan bersekala
akan datang. besar dan inovasi. Selain itu, model
Model inkremental ini bersifat inkremental ini dikritik karena dianggap
pragmatis, tidak bermaksud mencari tidak demokratis, sebab terlalu
pilihan kebijakan yang terbaik, melainkan membatasi pengambilan keputusan yang
sekedar mencari alternatif yang dapat hanya pada tawar menawar sekelompok
dilaksanakan. Namun, Model ini bukan kecil orang-orang pilihan, para pembuat
berarti tak terlepas sama sekali dari kebijakan senior.
kelemahan, bila dipraktekkan memang Model ini juga dianggap mendorong
benar dalam banyak kasus, pengambil munculnya keputusan-keputusan
keputusan tehadap suatu kebijakan untuk berdasarkan perhitungan jangka-pendek,
menyelesaikan suatu masalah publik, yang dikawatirkan akan menimbulkan
enggan melakukan perombakan total konsekuensi negatif terhadap jangka
terhadap kebijakan yang sedang berjalan. panjang. Sebagai tambahan, model ini
Tetapi juga berbahaya bila selalu juga dikritik karena hanya memiliki
menyarankan kepada perubahan yang kemampuan analitis yang sempit.
bersifat inkremental, ketika secara Contohnya, mencatat bahwa inkremental
keseluruhan kebijakan yang tengah hanya bisa bekerja ketika ada
berjalan, tidak dapat dipertahankan lagi. kontinyuitas problem dalam jangka
Perubahan secara mendasar, acapkali waktu yang cukup panjang, yang mana
justru menjadi tuntutan dari pengambil problem ini berusaha diselesaikan
kebijakan, terutama ketika terjadi melalui suatu kebijakan tertentu. Model
pergantian rejim pemerintahan. ini juga mensyaratkan cara yang
Walaupun tidak dalam pergantian rejim, dibutuhkan untuk menjalankan kebijakan
perombakan total atau komprehensip tersebut hampir selalu bisa dipakai. Pada
perlu dilakukan ketika kebijakan yang kenyataannya, syarat-syarat ini jarang
sedang berjalan tidak mungkin sekali terpenuhi. Inkrementalisme juga
dipertahankan. memiliki karakteristik sebagai model
Meskipun pembuatan keputusan pengambilan keputusan dalam sebuah
yang inkremental pada hakikatnya lingkungan yang relatif stabil, dan agak
bersifat perbaikan-perbaikan kecil. sulit untuk diaplikasikan pada situasi-
Namun Model inkremental ini kemudian situasi tidak biasa, seperti krisis.
dikritik karena kurang memperhatikan Ada beberapa kelemahan dalam
orientasi tujuan. Model inkremental akan Model inkremental ini diantaranya
membuat berbagai persimpangan adalah, keputusan–keputusan yang
berulang-ulang tanpa mengetahui diambil akan lebih mewakili atau
kemana tujuan yang akan dicapai. Model mencerminkan kepentingan dari
ini dikritik karena kecenderungan kelompok yang kuat dan mapan sehingga
inherennya pada konservatisme, terlalu kepentingan dari kelompok yang lemah
5
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539
6
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539
7
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539
8
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539
9
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539
Contoh Kasus
10
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539
Contoh kasus kebijakan publik yang bantuan operasional sekolah (BOS), dan
menerapkan model inkremental adalah dana alokasi khusus (DAK). Pos-pos
kebijakan publik dalam bidang anggaran itu akan difokuskan untuk
pendidikan. Mengikuti pola ilmu penggandaan buku dan pelatihan guru.
pengetahuan yang selalu berkembang Saat ini pemerintah masih
Pemerintah melalui kementrian menerapkan kurikulum 2006 atau yang
pendidikan dan kebudayaan disetiap lebih dikenal dengan Kurikulum Tingkat
beberapa tahun sekali selalu mengubah Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai
kurikulum pendidikan nasional. pengganti sementara Kurikulum 2013
Perubahan dunia secara global menuntut yang dinilai bermasalah. Berdasarkan
materi pendidikan Indonesia yang kebijakan ini kemudian penulis mencoba
digodok dalam bentuk kurikulum harus untuk membuat alternatif kebijakan
memperbaharui materi pengajarannya. inkremental untuk desain kurikulum
Hal ini dengan tujuan untuk mencapai selanjutnya.
pengaruh yang maksimal terhadap anak Desain kurikulum pendidikan
didik secara nasional. selama ini menurut penulis sudah sangat
Perubahan kurikulum yang jauh keluar dari niat awal dibangunnya
sistem pendidikan dunia saat ini yang
dilakukan terus menerus tersebut
dikenal dengan sekolah. Sekolah awalnya
merupakan sebuah contoh untuk model
inkremental. Hal ini dikarenakan bertujuan untuk meningkatkan bakat
yang dimiliki oleh seorang murid atau
karakteristik dan metode peninjauan
yang dilakukan sesuai dengan penjelasan siswa. Dengan melihat bakat alami yang
dimiliki sekolah kemudian diasosiasikan
mengenai karakteristik dan metode
evaluasi dalam model inkremental. sebagai tempat untuk menempa bakat
yang telah ada dalam diri.
Selain itu terdapat orientasi nilai
yang terjadi dalam penetapan kurikulum Namun demikian seiring waktu
beberapa negara termasuk Indonesia
baru. Disetiap perancangan dan
pembuatan kurikulum baru melibatkan justru melenceng dalam pelaksanaan
pendidikan yang baik. Setiap siswa atau
APBN anggaran pendidikan. Pada tahun
murid saat ini diajarkan berbagai mata
2016 ini anggaran pendidikan dalam
APBN 2016 mencapai Rp 419,2 triliun pelajaran atau ilmu pengetahuan bahkan
yang tidak disenangi untuk dikuasai.
atau 20 persen dari total belanja negara
Padahal dalam hakikatnya seorang murid
Rp 2095,7 triliun. Selain itu untuk
kemungkinan hanya akan maju dengan
merubah kurikulum yang lama pada
pesan dalam satu atau dua bidang ilmu
tahun ini pemerintah juga melibatkan
pengetahuan. Semisal, seorang yang
sumber dana lain sebagai penunjuang
pandai matematika cenderung tidak beitu
susksesnya pengadaan kurikulum baru.
panda dalam ilmu sastra dan seni. Begitu
Diantaranya melalui Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) pusat, pun sebaliknya.
11
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539
Pola penilaian bakat siswa dari kurikulum agar mudah dimengerti oleh
sekolah dan dari dunia sosial memacu anak didik dan dapat memberikan
siswa untuk meninggalkan bakatnya dan perubahan yang besar bagi pengetahuan
berlomba-lomba mencari nilai terbaik dan pemahaman siswa.
dalam sebuah bidang ilmu yang dipelajari.
Yang pada akhirnya dia hanya akan
mempraktekkan satu atau dua pelajaran 3. Kesimpulan
yang dia dapatkan disekolah. Sangat Berdasarkan diskurus diatas,
banyak masalah dalam sistem pendidikan Secara sederhana Model Inkremental
Indonesia saat ini terutama dalam hal dapat dinyatakan sebagai sebuah model
kurikulum yang menurutt penulis dibuat kebijakan yang dilakukan dengan
hanya untuk memperparah sistem mendesain ulang kebijakan yang ada
pendidikan yang ada. namun masih dalam koridor rangka
Penulis kemudian mendesai sebuah utama kebijakan asalnya. Model
kebijakan dalam model inkremental di Inkremental dilakukan untuk menghadapi
bidang pendidikan melalui kurikulum masalah yang membutuhkan penanganan
dengan metode sebagai berikut. 1. dengan waktu yang cukup singkat.
Penilaian ditujukan hanya pada satu atau Perubahan kurikulum pendidikan di
dua bidang ilmu yang dikuasai oleh siswa. Indonesia menerapkan model
2. Kurikulum didesain untuk memancing inkremental dalam penetapannya.
bakat siswa yang sudah ada sejak dia
lahir. 3. Menghilangkan ujian nasional Daftar Pustaka
sebagai bentuk diskriminasi bagi
kemampuan siswa. 4. Mengutamakan Edi Suharto (2008), Analisis Kebijakan
pendidikan moral dalam kehidupan Publik. CV Alfabeta. Bandung.
berbangsa dan bernegara.
Islamy, M.Irfan (1988) Materi Pokok
Jika dilihat dari kajian ilmu Kebijakan Publik. Jakarta; Universitas
komunikasi, pembuatan kurikulum Terbuka.
pendidikan tidak dapat dibuat tanpa
memperhatikan efek dari kurikulum yang Dunn William N. (2001) Analisis
hendak dibuat. Untuk itulah, pesan dalam Kebijakan Publik. Yogyakarta.
kurikulum yang diterapkan dalam bentuk
Robert A. Dahl & Charles E. Lindblom,
buku pengajaran kemudian diharapkan (1953) Politics, Economics And Welfare:
mampu memberikan dampak positif bagi Planning And Politico-Economic Systems
pengetahuan dan pemahaman siswa baik Resolved Into Basic Social Processes. New
dari segi psikomotof, afektif dan York: Harper And Row.
kognitifnya. Dalam proses inilah ilmu
komunikasi bekerja. Para ahli dituntut Charles E. Lindblom (1955), Bargaining.
Los Angeles: Rand Corporation.
untuk mampu mendesain pesan dalam
12
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2018
P-ISSN: 2502-2539
13