Anda di halaman 1dari 3

1.

Yang bisa dipelajari anak dalam pemanfaatan lingkungan sosial di sekitarnya adalah :
- Bagaimana anak belajar mengenal lingkungan organisasi luar seperti oeganisasi
kantor desa.
- Anak juga bisa belajar mengenal lingkungan yang mempunyai mata pencaharian
khusus seperti kampung tani atau kampung nelayan.
- Anak juga bisa di ajak mengenal lingkungan budaya seperti karya wisata ke
museum atau kampung budaya yang ada di sekitar mereka.
- Anak juga bisa di ajak mengenal lingkungan yang berhubungan dengan agamanya
seperti kunjungan ke masjid, pura, wihara atau gereja
- Anak juga bisa kunjungan ke rumah pak RT untuk bertanya jumlah penduduk di
RT tersebut atau melihat data warga desa disana

2. kekerasan yang mungkin dapat terjadi pada anak usia dini


- Ekploitasi
Bentuk manipulasi atau dapat dikatakan sebagai bentuk pemaksaan dengan tidak
memperdulikan perkembangan anak. Banyak contoh eksploitasi pada anak yaitu
dengan memberikan tanggung jawab yang berlebihan pada anak yang melebihi
dari usia dan kemampuannya.
- Mengasingkan Anak
Tidak memperbolehkan anak untuk terlibat dalam kegiatan sosialnya, mengurung
di rumah, tidak memberikan rangsangan pada apapun yang berkaitan dengan
pertumbuhannya akan masuk ke dalam kekerasa emosional. Hal ini akan merusak
kehidupan anak secara tidak lansgung, namun tergantung dari situasi serta tingkat
keparahannya.
- Orang tua bersikap acuh
Sikap seperti ini biasanya dikarenakan orang tua yang sedang memiliki masalah
dalam pemenuhan emosi yang membuat dirinya tidak mampu untuk merespon
kebutuhan emosi sang anak. Hal ini ditunjukkan dengan adanya ketidak tertarikan
pada anak, menahan kasih sayang, bahkan mengalami kegagalan dalam mengenali
kehadiran sang anak. Sehingga nantinya akan memberikan pengaruh yang negatif
dalam tumbuh kembang anak.
- Penyiksaan emosi
Yang dimaksud dengan penyiksaan emosi disini adalah segala tindakan yang
mana meremehkan dan merendakan anak. Karena tindakan ini membuat anak
menjadi tidak merasa berharga untuk dikasihi dan dicintai.
- Pengabaian
Bentuk kekerasaan anak yang memiliki sifat pasif, yaitu merupakan sikap
meniadakan perhatian yang mencukupi baik itu dalam bentuk fisik, emosi,
ataupun sosial.

3. pengaruh televisi pada perilaku dan sikap anak :


- Mendorong anak mendapatkan dan mencapai sesuatu selekas mungkin
Seperti yang di tayangkan pada film-film sekarang terutama sinetron, ada yang
berperan sebagai orang jahat (antagonis) atau sebagai anak yang durhaka yang
tidak patuh pada orang tua, jika ingin sesuatu ia akan meminta kepada orag tuanya
dan harus mendapatkan sesuatu yang di inginkan dengan secepat mungkin jika
tidak di berikan ia akan merajuk.
- Mendorong anak kurang menghargai proses
televisi memberondong anak dengan berbagai macam hiburan, kejadian pada
momen-momen tertentu, pribadi-pribadi yang digandrungi, yang semua itu
didapatkan dengan tanpa harus bersusah payah. Ini mendorong anak untuk kurang
menghargai proses ini, bahkan dapat menimbulkan kecenderungan ingin
mendapatkan sesuatu lewat jalan pintas
- Mengajarkan anak perilaku kekerasan
Tontonan TV yang berbau kekerasan yang sering dilihat anak, dikhawatirkan akan
mengajarkan anak perilaku kekerasan dalam kehidupan sehari-hari.
- Mengurangi perhatian dan minat pelajaran
Keasyikan pada televisi akan berpengaruh pada minat dan perhatian anak pada
pelajaran di sekolah.
- Kurang dapat membedakan khayalan dengan kenyataan
Kemampuan berpikir anak yang masih amat sederhana, memungkinkan anak
cenderung menganggap apa saja yang ada di layar televisi adalah sesuatu hal yang
nyata.
4. Komunikasi yang dapat dilakukan sebagai guru PAUD dalam menyelaraskan
pendidikan antara Lembaga PAUD dengan di rumah :
- Guru dan orang tua melakukan pertemuan di awal tahun ajaran atau bahkan
sebelum tahun ajaran berlangsung. Dalam pertemuan tersebut, tanamkan
kesadaran pentingnya peran guru dan orangtua dalam penumbuhan karakter anak.
- Orangtua perlu memahami bahwa karakter anak terbentuk melalui apa yang
dilihat, didengar dan dilakukan secara berulang-ulang oleh anak setiap harinya.
Terutama di rumah di mana anak menghabiskan banyak waktunya.
- Orangtua perlu melibatkan diri dalam komunitas sekolah, seperti komite orangtua
untuk perencanaan pendidikan karakter.
- Sekolah perlu memberikan kalender kegiatan bulanan kepada orangtua, sehingga
orangtua dapat mendukung kegiatan tersebut dengan cara melakukannya di
rumah.
- Orangtua dan guru berpartisipasi langsung dalam pendidikan karakter anak
melalui aktivitas berbasis sekolah, seperti nonton bareng film keluarga, family
gathering, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai