IDENTIFIKASI FRUCUTS
Disusun oleh :
Ai Nurlaela (10060319070)
2020 / 1441 H
PERCOBAAN 4
I. Tujuan Pengamatan
Morfologi Buah Buah (Fructus) adalah organ pada tumbuhan yang merupakan
perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus
dan melindungi. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepasnya dengan fungsi
utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan (Campbell, 2003). Pada
Orderan buah, ada kalanya bagian bunga di samping bakal buah ikut tumbuh dan
merupakan suatu bagian dari suatu bagian, sedang umumnya segera setelah terjadi
penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga di samping bakal buah segera
menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal
buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya
bagian-bagian yang lain (Rosanti, 2011).
Buah terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain bunga, yang
perlahan menjadi bagian utama buah ini, sedangkan buah yang sesungguhnya
kadang-kadang tersembunyi (Tjitrosoepomo, 1985).
a. Buah semu tunggal, yaitu buah terjadi dari satu bunga dengan satu
bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga
yang ikut membentuk buah, misalnya: tangkai bunga, pada buah
jambu monyet dan kelopak bunga pada buah ciplukan (Rosanti, 2013).
b. Buah semu ganda, jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal
buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing-masing dapat
tumbuh menjadi buah, tetapi di samping itu ada bagian lain pada
bunga itu yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang
mencolok (dan seringkali yang berguna), misalnya pada buah arbe
(Fragraria vesca L.) (Tjitrosoepomo, 1985).
c. Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga
majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja,
misalnya buah nangka (Artocarpus integra Merr.), dan keluwih
(Artocarpus communis Forst.), yang terjadi dari ibu tangkai bunga
yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda bunga yang pada
ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga merupakan kulit buah
semu ini (Tjitrosoepomo, 1985).
2. Buah sejati atau buah telanjang,
Buah yang terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yang
masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti
(Tjitrosoepomo, 1985).
1. Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu
bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun
dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan.
Buah sejati tunggal dapat dibedakan lagi dalam dua golongan, yaitu:
Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang
bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering, misalnya
buah kacang tanah (Arachis hypogoea L.), padi (Oryza sativa L.).
Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), ialah jika dinding
buahnya menjadi tebal berdaging. Dinding buah seringkali dengan jelas
dapat dibedakan dalam tiga lapisan yaitu:
a. Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), lapisan tipis, tetapi kuat atau
kaku seperti kulit dengan permukaan yang licin.
b. Kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal berdaging atau berserabut,
dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan inilah yang
dinamakan daging buah (sarcocarpium), misalnya pada mangga
(Mangifera indica).
c. Kulit dalam (endocarpium), yang berbatasan dengan ruang yang
mengandung bijinya, cukup tebal dan keras misalnya pada kenari
(Canarium commune L.), kelapa (Cococ nucifera L.) (Eka, 2016).
2. Buah sejati ganda, adalah buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak
bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah
sejati, tetapi ke semuanya tetap berkumpul pada satu tangkai. Menurut sifat
masing-masing buah yang berkumpul tadi, buah sejati ganda dapat dibedakan
dalam:
Buah kurung ganda, misalnya pada mawar (Rosa hybrida Hort.), dalam
badan yang berasal dari dasar bunganya yang berbentuk periuk terdapat
banyak buah-buah kurung.
Buah batu ganda. Pada jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius Poir.).bunga
banyak bakal buah, yang kemudian masing-masing tumbuh menjadi buah
batu.
Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah
yang masing-masing tumbuh menjadi buah bumbung, terdapat a.l. pada
pohon cempaka (Michelia champaka L.).
Buah buni ganda, seperti di atas, tetapi bakal buah berubah menjadi buah
buni, misalnya srikaya (Annona squamosa L.) (Rifai, 1976).
3. Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk,
yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah
menjadi buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya tampak seperti buah saja,
misalnya pada pandan (Pandanus tectorius Sol.) (Mulyani, 2006).
Sama halnya dengan buah sejati ganda, buah sejati majemuk dapat dibedakan
atas:
Buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga
majemuk membentuk suatu buah buni, misalnya pada nenas (Ananas
comosus Merr.). Pada buah nenas pada pembentukan buah ikut pula
mengambil bagian daun-daun pelindung dan daun-daun tenda bunga
sehingga keseluruhannya nampak sebagai satu buah saja.
Buah batu majemuk, misalnya terdapat pada pandan (Pandanus tectorius
Sol.). Pada pandan rangkaian bunga betinanya setelah mengalami
penyerbukan, berubah menjadi buah batu majemuk, yang masih kelihatan
sebelah luarnya. Bahwa kelompokan buah itu adalah kumpulan banyak
buah.
Buah kurung majemuk, misalnya pada bunga matahari (Helianthus annus
L.). Bunga tumbuhan ini terdiri atas bunga-bunga mandul di tepi dan
bunga yang subur di tengah. Dan karena tiap bunga yang subur itu setelah
penyerbukan pembuahan berubah menjadi sebuah buah kurung, maka
seluruh bunga akan berubah menjadi suatu buah kurung majemuk (Rifai,
1976).
Pada jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur, dan kita kenal
kemudian sebagai pembungkus tongkol jagung (klobot). Daun-daun kelopak.
Pada terong dan pada jambu, masih dapat kita lihat kelopak lihat yang ikut
merupakan bagian buah. Tangkai kepala putik. Juga bagian ini sering tinggal
pada buah, misalnya pada jagung, yang kita kenal sebagai rambut jagung, juga
pada semua macam jambu, masih dapat kita lihat tangkai kepala putik di bagian
ujung buah. Kepala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik adalah
buah manggis, yang sekaligus dapat menunjukkan jumlah daun dan jumlah
ruangan dalam buah manggis tadi. Buah yang sendiri-mata terbentuk dari bakal
buah, atau paling banyak di sana terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya
telah gugur itu, umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus. jadi
merupakan buah yang telanjang (fructus nudus). Buah ini juga dinamakan buah
sejati atau buah sungguh (Syaiful, 2011).
Fungsi Buah Buah lada hitam berfungsi untuk Karminatif, sesak napas,
tekanan darah tinggi, diaforetik (peluruh keringat) (DepKes RI, 2010).
Buah kapulaga memiliki beberapa khasiat di antaranya sebagai obat batuk dan
dapat sebagai preventif pada tulang keropos (Agoes, 2010).
Kapulaga juga berkhasiat untuk merawat badan lemas, obat kejang perut besar
karena perut kembung (meteorismemus), stimulan dan reumatik (Sastroamidjojo,
2001).
Buah cabe berkhasiat tonik, stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah,
antirematik, menghancurkan bekuan darah(antikoagulan), meningkatkan nafsu
makan (stomakik), perangsang kulit (kalau digosokkan ke kulit akan
menimbulkan rasa panas. Jadi, digunakan sebagai campuran obat gosok), peluruh
kentut (karminatif), peluruh keringat (diaforetik), peluruh liur, dan peluruh
kencing (diuretik) (Dzulkarnain, 1996).
Buah cabe jawa dapat digunakan untuk mengatasi kejang perut, muntah-
muntah, perut kembung, mulas, disentri, diare, sukar buang air besar pada
penderita penyakit hati, sakit kepala, sakit gigi, batuk, demam, hidung berlendir,
lemah syahwat, sukar melahirkan , neurasthenia, dan tekanan darah rendah
(Agoes, 2010). Kandungan Kimia Buah lada hitam mengandung minyak atsiri,
alkaloida, khavisin (berupa hablur putih kekuningan, rasa agak pedas), dan piperin
(zat ini tidak larut dalam udara, mula-mula tidak berasa, lama-lama menjadi pedas
dan tajam. piperin menjadi piperidin dan asam piperat) (DepKes RI, 2010).
Buah kapulaga mengandung sineol (DepKes RI, 2010: 21). Buah Kapulaga
yang disuling mengandung minyak atsiri dengan komposisi yaitu sineol, terpineol,
borneol.Kadar sineol dalam buah lebih kurang 12%. Biji kapulaga mengandung
3-7% minyak atsiri yang terdiri atas terpineol, terpinil asetat, sineol, alfa borneol,
dan beta kamfer (Sinaga, 2008). Buah ketumbar mengandung komponen aktif
yaitu vitamin, rasa, peptida, mineral, asam lemak, polyunsaturated fatty acid,
antioksidan, enzim dan sel hidup. Kandungan kimia terbesar dari Ketumbar yaitu
1,8% minyak atsiri (Wallis, 2005). Buah cabai mengandung kurang lebih 1,5%
(biasanya antara 0,1-1%) rasa pedas. Rasa pedas tersebut terutama disebabkan
oleh kandungan capsaicin dan 8 dihidrocapsaicin (Dzulkarnain, 1996). Buah cabe
mengandung kalsivin, asam tetrahydropiperidin, 1 undekilenil- 3, 4-metilendioksi
benzen. piperidin, minyak atsiri, sesamin, piperin. piperidin, retrofraktamida,
guaninsin, piperlonguminin pelitorin, pipernoalin dan piperoktadekalidin (Agoes,
2010).
III. Prosedur
Serbuk tumbuhan yang akan diamati adalah Piperis Nigri Fructus, Amomi
Compacti Fructus, Coriandri Sativi Fructus, Capsici Annui Fructus dan Piperis
Retrofracti Fructus yang berasal dari simplisia kering organ tumbuhan yang
dihaluskan. Sehingga cara pembuatan sediaan histologi untuk serbuk tumbuhan
dilakukan terlebih dahulu dari objek kaca dan penutup kaca yang bersih dan bebas
minyak. Kemudian diteteskan reagen kloral hidrat yang akan digunakan untuk
pengamatan di atas kaca objek. Setelah itu, ditambahkan serbuk sampel yang
akan diamati pada tetesan reagen kloral hidrat diatas kaca objek dan dicampurkan
sampel serbuk dengan reagen kloral hidrat sampai merata. Lalu campuran
tersebut ditutup dengan kaca penutup dan sediaan diamati di bawah mikroskop
dengan berbagai lensa pembesaran yang sesuai. Setelah dilakukan pengamatan
menggunakan reagen kloral hidrat, kemudian perlakuan yang sama seperti
prosedur sebelumya, hanya saja reagen yang digunakan berbeda cara untuk
melihat adanya butir pati dan floroglusinol + HCI untuk melihat adanya sel batu.
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah kaca objek, penutup kaca,
sendok spatel, dan mikroskop. Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini
adalah preparat buah lada hitam, preparat buah kapulaga, preparat ketumbar,
preparat buah cabe, preparat buah cabe jawa.
Makroskopik
1. Bau aromatic
2. Rasa pedas
3. Warna coklat muda
NAMA TUMBUHAN Kapulaga(Amomum compactum)
NAMA SIMPLISIA Buah kapulaga(Amomi fructus)
Fragmen yang ditemukan Sketsa hasil pengamatan
1. Epidermis luar
2. Serabut slerenkrin
3. Penebalan kayu
4. Selaput biji
Makroskopik
1. Bau khas aromatic
2. Rasa agak pedas
3. Serbuk berwarna kelabu kekuningan
NAMA TUMBUHAN Ketumbar(Cociandrum sativum L)
NAMA SIMPLISIA Buah ketumbar(Coriandri Fructus)
Fragmen yang ditemukan Sketsa hasil pengamatan
1. Mesokarp
2. Serabut sklerekim
Makroskopik
1. Rasanya khas
2. Buah diremas berbau aromatic
3. Serbuk berwarna coklat muda
kekuningan/coklat kemerahan
4. Bau aromatic
5. Lama-kelamaan agak pedas
Kingdom :plantae
Divisi :tracheopytha
Kelas :magnoliopsida
Ordo :piperales
Famili :piperaceae
Genus :piper L
Kerajaan :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Liliopsida
Ordo :Zingiberales
Famili :Zingiberaceae
Genus :Amomum
Waktu Panen buah dimulai tahun kedua dan ketiga, tergantung pada kondisi
pertumbuhan rumpun dan ketinggian tempat. Umumnya hasil yang agak berarti baru
diperoleh pada tahun ketiga. Buah sudah dapat dipanen bila sisa perhiasan bunga
yang terdapat pada ujung karangan bunga sudah luruh. Dalam hal ini dapat dikatakan
seluruh buah dari karangan tersebut sudah tua. Kemudian ibu gagang karangan bunga
dipotong dengan pisau tepat di bawah buah paling bawah. Musim panen jatuh pada
bu lan menjelang dan selama musim kemarau, yakni bulan Mei – September.
Pengamatan secara mikroskopik dengan menggunakan reagen klora
hidrat. Hasil yang didapatkan sebagai berikut:
Klasifikasi
Kingdom :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Apiales
Famili :Apiaceae
Genus :Coriandrum
Kingdom :Plantae
Divisi :Spermatofita
Subdivisi :Angiospermae
KelasL :Dikotiledon
Ordo :Solanales
Famili :Solanaceae
Genus :Capsicum
Spesies :Capsicum annum L
Buah cabai memiliki bentuk yang beragam yakni ada yang bulat serta
bulat memanjang dengan ujung runcing. Selain itu pada bagian bentuk
dalamnya terdapat polong dengan rongga diantara plasenta dan dinding buah.
Untuk buah yang masih muda memiliki warna putih agak kekuningan.
Sedangkan untuk buah yang sudah tua memiliki warna yang cukup mencolok
yakni kuning dan merah licin serta mengkilap. Warna buah tanaman cabai
tergantung dari jenis varietasnya. Untuk buah yang masih muda tidak terlalu
berasa pedas namun ketika buah sudah tua memiliki rasa yang sangat pedas
dan menyengat. Panjang buah cabai kurang lebih 9 sampai 15cm dengan
diameter 1 sampai 1,75 cm, dengan berat 7,5 sampai 15 gram per buah.Buah
cabai menggantung pada tangkai buah yang memiliki warna hijau dan panjang
tangkai kurang l ebih 3,5 sampai 4,5 cm yang keluar dari ketiak daun.
Kingdom :Plantae
Subkingdom :Tracheobionta
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Piperales
Famili :Piperaceae
Genus :Piper
Bentuk buah cabe jawa bervariasi dari bulat panjang (conical), bulat
pendek (globular), panjang pipih (foliform), dan panjang kecil (cylin-drical),
Buah cabe jawa mulai dari terbentuk bunga sampai menjadi buah siap panen,
berubah warna yaitu warna hijau pada awal pembentukan, kemudian berubah
putih, dan berubah lagi menjadi hijau kemudian berwarna kuning kemerahan
pada saat siap dipetik (Haryudin : 2009).
Pengamatan secara mikroskopik dengan menggunakan reagen
floroglusinol-HCl. Hasil yang didapatkan sebagai berikut:
Fragmen yang ditemukan dari hasil pengamatan mikroskopik yaitu
endocarp dan epidermis luar. Pada literature makroskopik berupa buah
majemuk, bentuk bulir memanjang sampai silindris, bergagang panjang atau
tanpa gagang, pangkal buah rata, ujung agak menyempit, permukaan luar
tidak rata, bertonjolan teratur, warna kelabu hingga cokelat sampai hitam, bau
khas dan rasa pedas. Sedangkan literature fragmen mikroskopiknya berupa
fragmen pengenal adalah epikarpium, endokarpium, endosperm, sklereida dan
perisperm (Farmakope Herbal Indonesia, 2017).
VII. Kesimpulan
Prakatikum kali ini dilakukan identifikasi secara makroskopik dan
mikroskopik pada beberapa simplisia dan masing-masing memiliki ciri khas.
a. Simplisia Piperis Nigri Fructus Memiliki ciri-ciri seperti bau aromatik,
rasa pedas, warna sebuk coklat kekuningan.
b. Simplisia Amomi Compacti Fructus Simplisia ini memiliki eiri-ciri bau
khas aromatik, rasa agak pedas, serbuk berwarna kelabu kekuningan.
c. Simplisia Coriandri Sativi Fructus Simplisia ini memiliki ciri-eiri buah
yang di remas berbau aromatik yang khas, rasanya khas, lama-lama agak
pedas, serbuk berwarna coklat muda kekuningan atau coklat kemerahan,
bau khas aromatik.
d. Simplisia Capsici Annui Fructus Memiliki ciri-ciri seperti bau
merangsang, rasa pedas, serbuk berwarna coklat kemerahan. \
e. Simplisia Piperis Retrofracti Fructus Memiliki ciri-ciri bau khas aromatik,
rasa pedas, serbuk berwarna kelabu kecoklatan.
VIII. Daftar Pustaka
De Guzman, C.C dan J.S. Siemonsma. (1999). Plant Resources of South East Asia.
No. 13: Spices. PROSEA. 400 p.
Eka, dkk. 2016. The Effectiveness Test for Extract Wuluh Starfruite Leaf (Averrhoa
bilimbi L.) as Diabetes Mellitus Treatment. Jurnal Majority. Volume. 5,
Nomor. 2.