DOSEN :
Ida Ayu Putu Megawati, S.E.,M.M.
OLEH :
KELOMPOK 7
1. Ni Made Wulandari (1.18.2.10883)
2. Putu Vidya Shania Devi (1.18.2.10886)
3. Ni Luh Putu Ratna Setianingsih (1.18.2.10902)
4. Ni Made Melly Genitri (1.18.2.10914)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai Strategi Bersaing Di
Pasar Internasional makalah ini di buat berdasarkan buku terkait dan juga dari
informasi yang tersedia dalam websaite terpercaya, dan di bantu oleh anggota
kelompok untuk menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
makalah ini, oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua anggota kelompok dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................3
1.3 Tujuan......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4
2.1 Alasan Perusahaan Memasuki Pasar Internasional............................4
2.2 Strategi / Cara untuk Memasuki dan Bersaing di Pasar
Internasional.......................................................................................................6
2.2.1 Export Strategies................................................................................6
2.2.2 Licensing Strategies...........................................................................8
2.2.3 Franchising/Waralaba........................................................................9
2.2.4 Patungan (Joint Venture).................................................................12
2.2.5 Aliancy Strategy...............................................................................12
BAB III PENUTUP................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan............................................................................................15
3.2 Saran.......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
negeri, dan mengurangi resiko bisnis di pasar domestik dengan
menyalurkannya ke pasar yang lebih besar.
Dalam memasuki pasar internasional perusahaan akan memilihi kegiatan
apa yang akan dilakukan baik itu mengekspor, merundingkan suatu pemberian
lisensi atau pertanian franchising (waralaba), mendirikan usaha patungan (join
venture), atau mendirikan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya.
Meskipun secara prinsip pilihan pasar dan cara masuk merupakan keputusan
yang terpisah, karakteristik khusus negara dan juga jalan masuk pasar
internasional serta strategi ekspansi akan berdampak pula atas pilihan cara
masuk. Disejumlah negara berbagai karakteristik negara, seperti ukuran pasar,
tingkat pertumbuhan, stabilitas politis, risiko lingkungan, kondisi operasi, dan
infrastuktur, berdampak atas ketersediaan manajemen mengucurkan sumber
daya untuk sebuah negara atau pasar tertentu dan juga cara masuknya. Pasar
kecil kerapkali paling baik dilayani melalui pengeksporan atau pemberian
lisensi, sebagai contoh. Demikian pula, manajemen mungkin menghendaki
pembatasan komitmen sumber daya ke negara-negara dengan tingkat risiko
yang tinggi atau infrastruktur yang buruk melalui perjanjian pemberian lisensi
atau usaha patungan dengan mitra lokal. Sama halnya, jika manajemen
berharap dapat memasuki sejurnlah negara secara cepat, sumber daya dan
waktu yang dibutuhkan untuk mendirikan anak perusahaan yang dimiliki
sepenuhnya mungkin akan menghambat, yang mengakibatkan perusahaan
menggunakan cara pemberian lisensi atau usaha patungan. Karakteristik
produk, sifat permintaan, hambatan perdagangan, tujuan manajemen, dan
sasaran ekspansi juga mempengaruhi keputusan pernililian cara masuk.
Produk-produk berukuran besar dengan nilai jual rendah, sebagai umpama,
membutuhkan lokasi produksi yang dekat dengan pasar disebabkan biaya
pengirimannya-sekalipun biaya ini dapat diimbangi oleh skala ekonomis
produksi. Sehingga dengan persaingan global yang semakin meningkat mau
tidak mau perusahaan harus memasuki pasar internasional agar dapat
mempertahankan perusahan dan dapat mencapai tujuan dari suatu perusahaan.
2
Hal tersebut menarik perhatian penyusun untuk mempelajari strategi
bersaing di pasar internasional. Maka sesuai dengan latar belakang tersebut,
penyusun mengambil judul “Strategi Bersaing Di Pasar Internasional”.
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari
beberapa negara. Pasar internasional melampaui ekspor pemasar dan menjadi
lebih terlibat dalam lingkungan pemasaran di negara-negara tempat suatu
organisasi melakukan bisnis. Pemasaran Internasional adalah kegiatan pemasaran
yang melewati batas-batas lebih dari satu negara. Pemasaran internasional
merupakan penerapan konsep, prinsip, aktivitas, dan proses manajemen
pemasaran dalam rangka penyaluran ide, barang atau jasa perusahaan kepada
konsumen di berbagai Negara.
4
dimiliki oleh pesaing domestik murni. Ada beberapa faktor yang menjadi alasan
perusahaan memasuki pasar internasional, yaitu sebagai berikut:
5
Perusahaan menyebar resiko bisnisnya dengan mengoperasikan di
berbagai negara yang berbeda dibandingkan bergantung pada keseluruhan
operasi di suatu pasar domestik atau di suatu negara saja. Lalu saat
perusahaan menghadapi penurunan kondisi ekonomi yang terjadi di home
market nya kinerja perusahaan akan masih tertopang oleh kegiatan operasi
diluar home market perusahaan.
2.2 Strategi / Cara untuk Memasuki dan Bersaing di Pasar Internasional
6
eksportir menyewa seseorang/perusahaan lain untu mempermudah
perdagangan. Mekanisme aktivitas ekspor memerlukan hal-hal berikut ini:
Kelebihan ekspor:
7
c. Melakukan ekspor merupakan cara mudah untuk mengidentifikasi
potensi pasar dan memperkenalkan merk dagang
Kekurangan ekspor:
Cara lain untuk masuk ke pasar luar negeri adalah melalui licensing, yaitu
sebuah perusahaan yaitu licensor, me-lease hak untuk menggunakan properti
intelektualnya teknologi, metode kerja, paten, copyrights, brand, atau
trademarks kepada perusahaan lain yang disebut licensee, dengan balasan
berupa fee. Penggunaan licensing ini banyak dipengaruhi oleh peraturan pada
host country. Perusahaan tidak direkomendasikan menggunakan licensing di
negara yang mempunyai perlindungan lemah terhadap propoerti intelektual,
karena ada banyak kesulitan untuk membuat perjanjian licensing dalam host
country.
Licensing adalah metode yang popular untuk masuk ke pasar luar negeri
karena ia menggunakan biaya yang kecil (little out-of-pocket). Perusahaan
telah lebih dulu mengeluarkan biaya untuk mengembangkan properti
intelektual untuk di-license, lalu pemasukan yang didapat melalui perjanjian
licensing juga langsung diterima perusahaan. Licensing juga memberikan
keuntungan locational untuk produksi luar negeri tanpa adanya kewajiban hak
milik, managerial, atau investasi.
8
Licensing adalah elemen yang penting dalam strategi untuk banyak
perusahaan internasional. Misalnya saja perusahaan Nintendo. Perusahaan ini
memproduksi video game consoles dan games. Ia juga banyak me-license
perusahaan di seluruh dunia untuk mendesain, dan untuk memperoduksi
games yang digunakan di game console-nya. Sebagai bagian dari perjanjian
licensing, Nintendo memberikan para desainer game bagaimana spesifikasi
teknis agar console-nya bekerja. Perusahaan kemudian mendesain game dan
membayar Nintendo untuk memproduksi game tersebut.
Kelebihan lisensi:
a. Pemberi lisensi menerima tambahan keuntungan dibanding hanya
terpaku pada suatu proses/metode didalam negeri
b. Dapat memperluaas siklus hidup produk perusahaan
c. Perusahaan pemberi lisensi sering mengalami peningkatan penjualan
atas penggantian suku cadang diluar negeri
d. Bagi perusahaan penerima lisensi akan mendapat hak memproses
teknologi, yang pada gilirannya mengurangi biaya riset dan
pengembangan
Kekurangan lisensi:
9
b. Dengan memberikan hak kepada perusahaan lain, perusahaan pemberi
lisensi kehilangan control terhadap kualitas produk dan proses,
penyalahgunaan kekayaan, dan bahkan perlindungan terhadap reputasi
perusahaan.
2.2.3 Franchising/Waralaba
10
dan tenaga yang diperlukan untuk membangun reputasi bisnis tersebut
jauh lebih sedikit dibandingkan dengan membangun bisnis baru.
c. Manajemen finansial yang lebih mudah
Investor cenderung lebih suka untuk memberikan modal pada bisnis yang
telah kokoh dari segi finansial dan jaringan pemasaran. Dengan
menggunakan bisnis waralaba, sistem manajeman finansial telah di
tetapkan oleh pemilik waralaba utama, sehingga kita tidak perlu
dipusingkan lagi dengan manajemen finansial seperti membangun bisnis
baru.
d. Kerjasama bisnis telah terbangun
Orang yang membeli waralaba bisa mendapatkan keuntungan kerjasama
yang telah terbangun sebelumnya oleh pemilik waralaba. Contohnya
kerjasama dengan pemasok bahan baku, pihak periklanan dan juga
pemasaran.
e. Dukungan dan keamanan yang lebih kuat
Pemilik waralaba biasanya akan memberikan pelatihan seperti manajemen
finansial, pemasaran, periklanan dan lain lain. Hal-hal seperti ini biasanya
sudah termasuk dalam paket pembelian waralaba.
f. Bisa mendapat untung lebih besar
Banyak orang berpikir bahwa keuntungan dari bisnis waralaba adalah
mendapatkan keuntungan lebih besar karena brand telah dikenal banyak
orang. Tapi pada kenyataannya, hal ini tidak selalu terjadi. Biaya yang
dikeluarkan oleh pembeli waralaba kepada pihak pemilik waralaba
tentunya dipotong dari keuntungan yang didapat. Pembeli waralaba akan
mendapatkan banyak kemudahan di saat-saat awal usaha, tapi untuk
jangka panjang, para pemilik waralaba kadang menemukan bahwa
memulai bisnis sendiri mungkin akan jauh lebih menguntungkan.
Kekurangan:
a. Kurang kendali
11
Salah satu kekurangan dari bisnis waralaba adalah kurangnya kendali dari
pembeli waralaba terhadap bisnisnya sendiri, karena semua sistem telah
ditentukan oleh pemilik waralaba. Sehingga ruang gerak pembeli waralaba
sangat terbatas. Ide-ide untuk berkreatifitas pun terkadang tidak bisa
diaplikasikan, karena adanya perjanjian-perjanjian khusus.
b. Sangat terikat dengan supplier
Untuk mendapatkan keuntungan yang mencukupi, tentunya setiap
pengusaha menginginkan modal yang kecil. Salah satu caranya adalah
mencari supplier yang murah. Dengan menggunakan sistem waralaba,
pihak pemasok barang pun telah ditentukan. Sehingga kita tidak bisa
memilih lagi supplier yang lebih murah.
c. Ketergantungan pada reputasi waralaba lain
Salah satu kekurangan terbesar dari waralaba adalah tergantungnya
reputasi waralaba terhadap waralaba yang lain. Jika waralaba yang lain
melakukan kesalahan yang mengakibatkan rusaknya reputasi, maka hal ini
juga akan mempengaruhi waralaba yang anda kelola.
d. Biaya waralaba
Pihak pemilik waralaba akan mengajukan biaya awal untuk membeli
perjanjian waralaba. Kemudian biaya lanjutan untuk pelatihan dan
dukungan bagi para pembeli waralaba.
e. Pemotongan keuntungan
Pembeli waralaba di haruskan untuk membayar royalti dari sejumlah
keuntungan yang didapatkan. Jika keuntungan yang didapatkan sedikit,
berarti keuntungan tersebut akan dipotong untuk menutupi biaya ini.
2.2.4 Patungan (Joint Venture)
Patungan (joint ventures): kerja sama bisnis dimana satu atau lebih
perusahaan bergabung bersama untuk mendirikan beberapa jenis operasi.
Dapat dilakukan antara dua TNC, suatu TNC dengan pemerintah, atau suatu
TNC dengan pelaku bisnis lokal. Bila lebih dari dua pihak disebut
konsorsium. Lombok Tourism Development Corporation (LTDC) merupakan
12
joint venture antara PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) dan Bali Tourism
Development Corporation (BTDC) dari pihak Indonesia dengan Emaar
Properties dari pihak Arab. LTDC bertempat di Indonesia. Adapun kelebihan
dan kekurangan dari joint venture, adalah sebagai berikut:
Kelebihan:
a. Dengan patungan, dapat meningkatkan pertumbuhan dan akses ke pasar
baru sekaligus menghindari tarif dan pajak yang berlebihan.
b. Dapat menetralisasi persaingan yang ada dan potensial, sekaligus
melindungi perusahaan dari risiko dinasionalisasi karena pemerintah
lokal berkepentingan terhadap suksesnya operasi perusahaan.
c. Lebih mudah memperoleh modal di pasar lokal.
d. Pemerintah lokal memberikan keringanan pajak sebagai insentif bagi
perusahaan asing melakukan patungan dengan perusahaan local.
Kelemahan:
13
Meningkatnya internasionalisasi dan persaingan menimbulkan
kebtuhan untuk bekerja sama secara regional.
Perkembangan teknologi yang cepat, siklus umur produk yang
lebih pendek, dan kenaikan biaya litbang mendorong perusahaan-
perusahaan untuk mewujudkan riset bersama dan berbagi sumber
daya yang langka.
Munculnya banyak pesaing baru dalam bisnis tradisional memaksa
perusahaan yang ada untuk membina hubungan dan memperluas
jaringan yang erat.
Pergeseran dari produk menuju kompetensi memaksa perusahaan
untuk keluar dan mencari pengetahuan yang saling melengkapi dan
kompetensi yang baru.
b. Faktor Pendorong Internal
Adanya kebutuhan untuk bekerja sama untuk mencapai
fleksibilitas, kompetensi inti, dan insentif yang berasal dari
otonomi, pada waktu yang sama memanfaatkan sumber daya yang
saling melengkapi bagi pembelajaran dan efisiensi.
Motif dan tujuan dibentuknya aliansi stratejik meliputi: Teknologi
(know- how); Aset finansial; Persaingan; Akses pada segmen
pasar; Akses terhadap input, output, dan pengalaman manajemen;
Sumber daya dan kapabilitas yang saling melengkapi.
Kelebihan Aliansi:
Kelemahan
14
c. Sukar untuk mengintegrasikan pembelajaran
1. Aliansi patungan (alliance joint venture), dengan ciri mitra kerja (partner)
tetap sebagai badan usaha yang terpisah
2. Aliansi khusus fungsional (functional-spesific alliance), dengan ciri tidak
terjadi pemisahan badan hukum dan aliansi terbatas pada satu atau
beberapa fungsi khusus tertentu
15
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari
beberapa negara. Pasar internasional melampaui ekspor pemasar dan menjadi
lebih terlibat dalam lingkungan pemasaran di negara-negara tempat suatu
organisasi melakukan bisnis. Pemasaran internasional merupakan penerapan
konsep, prinsip, aktivitas, dan proses manajemen pemasaran dalam rangka
penyaluran ide, barang atau jasa perusahaan kepada konsumen di berbagai
Negara. Ada beberapa faktor yang menjadi alasan perusahaan memasuki pasar
internasional, yaitu sebagai berikut: mendapatkan akses pada pelanggan baru,
mencapai target biaya yang lebih rendah melalui skala ekonomi, pengalaman,
dan peningkatan kekuatan daya beli, mengeksploitasi lebih jauh kompetensi
utamanya. memperoleh akses sumber daya dan kemampuan yang lokasinya
terdapat di pasar luar negeri, mengurangi resiko bisnis di pasar domestik
dengan menyalurkannya ke pasar yang lebih besar. Ada beberapa pilihan
strategis umum untuk perusahaan yang memutuskan memperluas bisnisnya
keluar dari pasar domestik serta bersaing secara internasional dan global:
export strategies, licensing strategies, franchising/waralaba strategies, kontrak
manajemen, kontrak manufacture, investasi langsung, cabang yang dimiliki
penuh, operasi global, investasi portofolio, patungan (joint venture), dan
aliansi.
3.2 Saran
Dari penjelasan makalah yang diatas, kami menyadari bahwa masih adanya
beberapa kelemahan. Maka dari itu untuk menambah wawasan dan
pengetahuan yang lebih mengenai Strategi Bersaing di Pasar Internasional
diharapkan para pembaca dapat mencari atau menambah sumber-sumber
referensi dari buku atau yang lainnya. Dengan demikian, semoga makalah
kami dapat bermanfaat bagi pembacanya.
15
DAFTAR PUSTAKA
16