Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMEN STRATEGI DAN KEPEMIMPINAN


STRATEGI BERSAING DI PASAR INTERNASIONAL

DOSEN :
Ida Ayu Putu Megawati, S.E.,M.M.

OLEH :
KELOMPOK 7
1. Ni Made Wulandari (1.18.2.10883)
2. Putu Vidya Shania Devi (1.18.2.10886)
3. Ni Luh Putu Ratna Setianingsih (1.18.2.10902)
4. Ni Made Melly Genitri (1.18.2.10914)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai Strategi Bersaing Di
Pasar Internasional makalah ini di buat berdasarkan buku terkait dan juga dari
informasi yang tersedia dalam websaite terpercaya, dan di bantu oleh anggota
kelompok untuk menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
makalah ini, oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua anggota kelompok dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................3
1.3 Tujuan......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4
2.1 Alasan Perusahaan Memasuki Pasar Internasional............................4
2.2 Strategi / Cara untuk Memasuki dan Bersaing di Pasar
Internasional.......................................................................................................6
2.2.1 Export Strategies................................................................................6
2.2.2 Licensing Strategies...........................................................................8
2.2.3 Franchising/Waralaba........................................................................9
2.2.4 Patungan (Joint Venture).................................................................12
2.2.5 Aliancy Strategy...............................................................................12
BAB III PENUTUP................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan............................................................................................15
3.2 Saran.......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era sekarang perusahaan dituntut untuk menghadapi persaingan dan


perubahan pasar. Manajer harus dapat memilih dan menentukan strategi yang
tepat bagi perusahaan pada suatu periode waktu menjadi kata kunci yang harus
dilakukan oleh manajer. Salah satunya dalam persaingan pasar internasional.
Strategi bersaing dipasar internasional merupakan salah satu kebijakan yang
dilakukan perusahaan dalam upaya mengembangkan bisnisnya. Perusahaan di
dirikan dengan berbagai tujaun pokok diantaranya adalah memperoleh laba,
meningkatkan harga saham, meningkatkan volume penjualan,dan
mempertahankan kelangsungan hidupya.
Banyak perusahaan yang menjalankan pemasaran internasional selama
beberapa dekade belakangan ini. Dimana persaingan global semakin kuat
ketika perusahaan baru ikut masuk dalam bisnis internasional. Perusahaan
domestik yang tidak pernah memikirkan pesaing asing tiba-tiba menemukan
pesaing tersebut didekat mereka. Meskipun beberapa bisnis di suatu negara
mungkin ingin menghilangkan pesaing asing melalui undang-undang tertentu,
cara yang lebih baik untuk bersaing adalah terus memperbaiki produk di
dalam negeri dan berekspresi ke pasar asing. Dalam industry global (global
industry), posisi strategis pesaing di pasar geografis atau nasional utama
dipengaruhi oleh keseluruhan posisi global mereka. Perusahaan global (global
firm) beroperasi di lebih dari satu Negara dan mempunyai keunggulan R &D,
produksi, logistic, pemasaran, dan keuangan yang tidak dimiliki oleh pesaing
domestic murni. Sehingga perusahaan perlu memasuki pasar intternasional
agar mendapatkan akses pada pelanggan baru, mencapai target biaya yang
lebih rendah melalui skala ekonomi, pengalaman, dan peningkatan kekuatan
daya beli, mengeksploitasi lebih jauh kompetensi utamanya, memperoleh
akses sumber daya dan kemampuan yang lokasinya terdapat di pasar luar

1
negeri, dan mengurangi resiko bisnis di pasar domestik dengan
menyalurkannya ke pasar yang lebih besar.
Dalam memasuki pasar internasional perusahaan akan memilihi kegiatan
apa yang akan dilakukan baik itu mengekspor, merundingkan suatu pemberian
lisensi atau pertanian franchising (waralaba), mendirikan usaha patungan (join
venture), atau mendirikan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya.
Meskipun secara prinsip pilihan pasar dan cara masuk merupakan keputusan
yang terpisah, karakteristik khusus negara dan juga jalan masuk pasar
internasional serta strategi ekspansi akan berdampak pula atas pilihan cara
masuk. Disejumlah negara berbagai karakteristik negara, seperti ukuran pasar,
tingkat pertumbuhan, stabilitas politis, risiko lingkungan, kondisi operasi, dan
infrastuktur, berdampak atas ketersediaan manajemen mengucurkan sumber
daya untuk sebuah negara atau pasar tertentu dan juga cara masuknya. Pasar
kecil kerapkali paling baik dilayani melalui pengeksporan atau pemberian
lisensi, sebagai contoh. Demikian pula, manajemen mungkin menghendaki
pembatasan komitmen sumber daya ke negara-negara dengan tingkat risiko
yang tinggi atau infrastruktur yang buruk melalui perjanjian pemberian lisensi
atau usaha patungan dengan mitra lokal. Sama halnya, jika manajemen
berharap dapat memasuki sejurnlah negara secara cepat, sumber daya dan
waktu yang dibutuhkan untuk mendirikan anak perusahaan yang dimiliki
sepenuhnya mungkin akan menghambat, yang mengakibatkan perusahaan
menggunakan cara pemberian lisensi atau usaha patungan. Karakteristik
produk, sifat permintaan, hambatan perdagangan, tujuan manajemen, dan
sasaran ekspansi juga mempengaruhi keputusan pernililian cara masuk.
Produk-produk berukuran besar dengan nilai jual rendah, sebagai umpama,
membutuhkan lokasi produksi yang dekat dengan pasar disebabkan biaya
pengirimannya-sekalipun biaya ini dapat diimbangi oleh skala ekonomis
produksi. Sehingga dengan persaingan global yang semakin meningkat mau
tidak mau perusahaan harus memasuki pasar internasional agar dapat
mempertahankan perusahan dan dapat mencapai tujuan dari suatu perusahaan.

2
Hal tersebut menarik perhatian penyusun untuk mempelajari strategi
bersaing di pasar internasional. Maka sesuai dengan latar belakang tersebut,
penyusun mengambil judul “Strategi Bersaing Di Pasar Internasional”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana alasan perusahaan memasuki pasar internasional?


2. Apa itu export strategies?
3. Apa itu licensing strategies?
4. Apa itu franchising strategies?
5. Apa itu join venture (patungann)?
6. Apa itu aliansi strategies?

1.3 Tujuan

1. Untuk menjelaskan bagaimana alasan mengapa perusahaan memasuki


pasar internasional.
2. Untuk mengetahui apa itu export strategies.
3. Untuk mengetahui apa itu licensing strategies.
4. Untuk mengetahui apa itu franchising strategies
5. Untuk mengetahui apa itu join venture (patungan).
6. Untuk mengetahui apa itu aliansi strategies.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Alasan Perusahaan Memasuki Pasar Internasional

Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari
beberapa negara. Pasar internasional melampaui ekspor pemasar dan menjadi
lebih terlibat dalam lingkungan pemasaran di negara-negara tempat suatu
organisasi melakukan bisnis. Pemasaran Internasional adalah kegiatan pemasaran
yang melewati batas-batas lebih dari satu negara. Pemasaran internasional
merupakan penerapan konsep, prinsip, aktivitas, dan proses manajemen
pemasaran dalam rangka penyaluran ide, barang atau jasa perusahaan kepada
konsumen di berbagai Negara.

Banyak perusahaan yang menjalankan pemasaran internasional selama


beberapa dekade belakangan ini, perusahaan-perusahaan seperti Nestle dan
Toshiba misalnya telah dikenal di seluruh dunia selama bertahun-tahun. Akan
tetapi, persaingan global semakin kuat ketika perusahaan baru ikut masuk dalam
bisnis internasional. Perusahaan domestik yang tidak pernah memikirkan pesaing
asing tiba-tiba menemukan pesaing tersebut didekat mereka. Meskipun beberapa
bisnis di suatu negara mungkin ingin menghilangkan pesaing asing melalui
undang-undang tertentu, cara yang lebih baik untuk bersaing adalah terus
memperbaiki produk di dalam negeri dan berekspresi ke pasar asing. Dalam
industri global (global industry), posisi strategis pesaing di pasar geografis atau
nasional utama dipengaruhi oleh keseluruhan posisi global mereka. Perusahaan
global (global firm) beroperasi di lebih dari satu Negara dan mempunyai
keunggulan R&D, produksi, logistik, pemasaran, dan keuangan yang tidak

4
dimiliki oleh pesaing domestik murni. Ada beberapa faktor yang menjadi alasan
perusahaan memasuki pasar internasional, yaitu sebagai berikut:

1. Mendapatkan akses pada pelanggan baru


Ekspansi ke pasar luar memberikan potensi dalam meningkatkan
pendapatan, laba, dan pertumbuhan jangka panjang dan menjadi sebuah
pilihan yang menjadi sebuah daya tarik di saat perusahaan mengalami
kemunduran atau penurunan peluang dan potensi di pasar domestik.
2. Mencapai target biaya yang lebih rendah melalui skala ekonomi,
pengalaman, dan peningkatan kekuatan daya beli.
Banyak perusahaan yang bergerak untuk mencari para konsumen asing
atau pembeli asing dikarenakan mereka tidak sanggup memperoleh
volume penjualan yang cukup di pasar domestik, untuk mencukupi biaya
pengembangan, manufaktur dan pemasarannya.
3. Mengeksploitasi lebih jauh kompetensi utamanya.
Sebuah perusahaan yang memiliki sumber daya dan kemampuan yang
bernilai dan kompetitif mungkin mampu untuk memperluas posisi market
leading di pasar domestik menjadi sebuah posisi regional maupun global
leadership dengan cara meningkatkan sumber daya yang telah dimiliki.
4. Memperoleh akses sumber daya dan kemampuan yang lokasinya terdapat
di pasar luar negeri.
Sebuah motif yang meningkatkan keinginan perusahaan untuk masuk dan
terjun di pasar asing adalah memperoleh sumber daya dan kemampuan
yang tidak dapat diperoleh di perusahaan dalam negeri. Perusahaan
seringkali melakukan cross border aliances atau joint venture, contohnya
untuk memperoleh akses terhadap sumber daya dan kemampuan yang
akan melengkapi sumber daya yang ada dan mempelajari hal hal yang
baru dari partner.
5. Mengurangi resiko bisnis di pasar domestik dengan menyalurkannya ke
pasar yang lebih besar.

5
Perusahaan menyebar resiko bisnisnya dengan mengoperasikan di
berbagai negara yang berbeda dibandingkan bergantung pada keseluruhan
operasi di suatu pasar domestik atau di suatu negara saja. Lalu saat
perusahaan menghadapi penurunan kondisi ekonomi yang terjadi di home
market nya kinerja perusahaan akan masih tertopang oleh kegiatan operasi
diluar home market perusahaan.
2.2 Strategi / Cara untuk Memasuki dan Bersaing di Pasar Internasional

Ada beberapa pilihan strategis umum untuk perusahaan yang memutuskan


memperluas bisnisnya keluar dari pasar domestik serta bersaing secara
internasional dan global:
2.2.1 Export Strategies

Aktivitas ekspor adalah bentuk keterlibatan perusahaan dalam bisnis


internasional yang paling sederhana. Perusahaan tidak memproduksi barang
atau jasa pada negara yang menjadi pasar barunya. Namun perusahaan
memasuki pasar baru tersebut dengan cara mengirimkan produk atau jasa dari
negara home countrynya. Keuntungan yang didapatkan melalui cara ini adalah
perusahaan dapat mengontrol tekanan financial yang terjadi pada host country
karena perusahaan dapat masuk dan keluar dari pasar tersebut dengan bebas
karena tidak terdapat asset yang besar yang ditanam pada negara host country.
Selain itu, apabila perusahaan memiliki target di masa depan mengenai pasar
ini, ekspor dapat menjadi sebuah jalan bagi perusahaan untuk memasuki pasar
baru tersebut secara berangsur-angsur.

Perusahaan menggunakan kapasitas produksi domestic yang dimilikinya


untuk produksi, distribusi, administrasi dan mengalokasikan sejumlah tertentu
produksi dalam negerinya untuk pasar luar negeri. Dalam praktik, suatu
perusahaan dapat menjadi eksportir langsung/tidak langsung. Sebagai
eksportir langsung, perusahaan tersebut melayani seluruh tahap ekspor dari
penjualan hingga pengiriman barang. Sebagai eksportir tidak langsung,

6
eksportir menyewa seseorang/perusahaan lain untu mempermudah
perdagangan. Mekanisme aktivitas ekspor memerlukan hal-hal berikut ini:

- Izin dari pemerintah dalam negeri


- Jaminan transportasi yang dapat dipercaya dan asuransi transit
- Dipenuhinya persyaratan-persyaratan yang diminta negara
pengimpor.

Salah Satu perusahaan yang melakukan kegiatan ekspor yaitu PT Taman


Delta Indonesia. PT Taman Delta Indonesia melakukan kegiatan ekspor
terutama ekspor kopi ke masyarakat Timur Tengah tiap tahunnya. Selama ini
ekspor kopi perusahaannya masih banyak tertuju ke Jepang dan Amerika
Serikat. Perusahaan memiliki kapasitas produksi 25 ribu ton per tahun dan
setiap tahun rata-rata ekspor delapan ribu hingga 10 ribu ton. Sejak tahun
2009 sejumlah pengusaha Dubai mulai intens ingin terus melakukan kontak
dagang dan ingin impor kopi dari Indonesia. Adanya permintaan impor kopi
dari Dubai ini membuktikan bahwa kopi asal Indonesia makin dikenal dan
mampu bersaing dengan kopi dari negara lain. Ekspor kopi nasional selama
Januari-Desember 2009 mencapai 775,11 juta dolar AS atau memberikan
kontribusi 0,89 persen terhadap ekspor nonmogas nasional. Provinsi Jawa
Tengah, merupakan salah satu sentra penghasil kopi dan terdapat beberapa
eksportir yang aktif melakukan kegiatan ekspor.

Di dalam metode menembus pasar internasional lain, ekspor memiliki


beberapa kelebihan dan kekurangan diantaranya:

Kelebihan ekspor:

a. Resiko yang ditimbulkan kecil, meningkatnya penjualan dan


mengurangi stok perusahaan
b. Eksportir tidak terlibat dalam masalah yang berkaitan dengan
iklim usaha diluar negeri

7
c. Melakukan ekspor merupakan cara mudah untuk mengidentifikasi
potensi pasar dan memperkenalkan merk dagang

Kekurangan ekspor:

a. Melakukan ekspor relatif lebih mahal dibanding metode lain


dilihat dari per unit biaya terutama biaya-biaya, komisi, bea
ekspor, pajak, transportasi dan juga karena kesalahan yang sering
dilakukan oleh pemula
b. Ekspor kurang dapat digunakan sebagai alat penetrasi pasar yang
optimal karena pengepakan/promosi yang kurang digarap dengan
benar
c. Tambahan pangsa pasar dapat hilang bila pesaing local menjiplak
barang/jasa yang ditawarkan eksportir.
2.2.2 Licensing Strategies

Cara lain untuk masuk ke pasar luar negeri adalah melalui licensing, yaitu
sebuah perusahaan yaitu licensor, me-lease hak untuk menggunakan properti
intelektualnya teknologi, metode kerja, paten, copyrights, brand, atau
trademarks kepada perusahaan lain yang disebut licensee, dengan balasan
berupa fee. Penggunaan licensing ini banyak dipengaruhi oleh peraturan pada
host country. Perusahaan tidak direkomendasikan menggunakan licensing di
negara yang mempunyai perlindungan lemah terhadap propoerti intelektual,
karena ada banyak kesulitan untuk membuat perjanjian licensing dalam host
country.

Licensing adalah metode yang popular untuk masuk ke pasar luar negeri
karena ia menggunakan biaya yang kecil (little out-of-pocket). Perusahaan
telah lebih dulu mengeluarkan biaya untuk mengembangkan properti
intelektual untuk di-license, lalu pemasukan yang didapat melalui perjanjian
licensing juga langsung diterima perusahaan. Licensing juga memberikan
keuntungan locational untuk produksi luar negeri tanpa adanya kewajiban hak
milik, managerial, atau investasi.

8
Licensing adalah elemen yang penting dalam strategi untuk banyak
perusahaan internasional. Misalnya saja perusahaan Nintendo. Perusahaan ini
memproduksi video game consoles dan games. Ia juga banyak me-license
perusahaan di seluruh dunia untuk mendesain, dan untuk memperoduksi
games yang digunakan di game console-nya. Sebagai bagian dari perjanjian
licensing, Nintendo memberikan para desainer game bagaimana spesifikasi
teknis agar console-nya bekerja. Perusahaan kemudian mendesain game dan
membayar Nintendo untuk memproduksi game tersebut.

Mattel merupakan perusahaan yang memiliki lisensi untuk produk Barbie.


Boneka yang telah menjadi inspirasi fashion dan budaya ini terus melakukan
ekspansi dan menghasilkan 45 produk konsumen seperti pakaian, dekorasi
rumah, kecantikan, fashion, aksesoris, dan elektronik. Selain Barbie, Mattel
juga memiliki lisensi untuk produk kendaraan mainan, Hot Wheels, yang
banyak dibeli oleh konsumen berbagai usia.

Di dalam metode menembus pasar internasional, lisensi memiliki beberapa


kelebihan dan kekurangan diantaranya:

Kelebihan lisensi:
a. Pemberi lisensi menerima tambahan keuntungan dibanding hanya
terpaku pada suatu proses/metode didalam negeri
b. Dapat memperluaas siklus hidup produk perusahaan
c. Perusahaan pemberi lisensi sering mengalami peningkatan penjualan
atas penggantian suku cadang diluar negeri
d. Bagi perusahaan penerima lisensi akan mendapat hak memproses
teknologi, yang pada gilirannya mengurangi biaya riset dan
pengembangan

Kekurangan lisensi:

a. Membatasi kesempatan mendapat keuntungan dimasa depan karena


hak khusus perusahaan diperluas sampai periode tertentu

9
b. Dengan memberikan hak kepada perusahaan lain, perusahaan pemberi
lisensi kehilangan control terhadap kualitas produk dan proses,
penyalahgunaan kekayaan, dan bahkan perlindungan terhadap reputasi
perusahaan.
2.2.3 Franchising/Waralaba

Salah satu metode yang juga popular untuk menginternasionalisasi bisnis


yaitu franchising, sebuah bentuk spesial dari licensing. Franchising
memperbolehkan franchisor untuk mendapat kontrol lebih kepada licensee-
nya dan memberikan lebih banyak bantuan dari franchisor kepada franchise
dibandingkan hubungan licensor-licensee. International franchising adalah
bentuk yang paling cepat berkembang diantara aktivitas bisnis global saat ini.
Perjanjian franchising yaitu adanya suatu pengusaha atau perusahaan
independen yang bernama franchisee, untuk mengoperasikan bisnis bisnis atas
nama pihak lain yaitu franchisor, dengan imbalan berupa fee. Franchisor
memberikan franchisee trademark, sistem operasi, dan reputasi produk, juga
dukungan jasa seperti advertising, pelatihan, reservation service (untuk
operasi hotel), dan program quality assurance. Contoh perusahaan pemberi
franchise adalah perusahaan jasa dan restoran, khususnya fast food dan
minuman ringan seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut.
Adapun kelebihan dan kelemahan dari franchising, adalah sebagai berikut:
Kelebihan:
a. Manajemen bisnis telah terbangun
Bisnis waralaba memberikan keuntungan untuk berbisnis di bawah
bendera bisnis lain yang sudah memiliki reputasi yang bagus. Ide,
penamaan dan manajemen suatu bisnis telah diuji coba sebelumnya dan
siap untuk di implementasikan pada lokasi yang baru.
b. Sudah dikenal masyarakat
Pemasaran bisnis waralaba cenderung lebih mudah, karena bisnis
sebelumnya lebih terdahulu di kenal masyarakat. Dengan kata lain, biaya

10
dan tenaga yang diperlukan untuk membangun reputasi bisnis tersebut
jauh lebih sedikit dibandingkan dengan membangun bisnis baru.
c. Manajemen finansial yang lebih mudah
Investor cenderung lebih suka untuk memberikan modal pada bisnis yang
telah kokoh dari segi finansial dan jaringan pemasaran. Dengan
menggunakan bisnis waralaba, sistem manajeman finansial telah di
tetapkan oleh pemilik waralaba utama, sehingga kita tidak perlu
dipusingkan lagi dengan manajemen finansial seperti membangun bisnis
baru.
d. Kerjasama bisnis telah terbangun
Orang yang membeli waralaba bisa mendapatkan keuntungan kerjasama
yang telah terbangun sebelumnya oleh pemilik waralaba. Contohnya
kerjasama dengan pemasok bahan baku, pihak periklanan dan juga
pemasaran.
e. Dukungan dan keamanan yang lebih kuat
Pemilik waralaba biasanya akan memberikan pelatihan seperti manajemen
finansial, pemasaran, periklanan dan lain lain. Hal-hal seperti ini biasanya
sudah termasuk dalam paket pembelian waralaba.
f. Bisa mendapat untung lebih besar
Banyak orang berpikir bahwa keuntungan dari bisnis waralaba adalah
mendapatkan keuntungan lebih besar karena brand telah dikenal banyak
orang. Tapi pada kenyataannya, hal ini tidak selalu terjadi. Biaya yang
dikeluarkan oleh pembeli waralaba kepada pihak pemilik waralaba
tentunya dipotong dari keuntungan yang didapat. Pembeli waralaba akan
mendapatkan banyak kemudahan di saat-saat awal usaha, tapi untuk
jangka panjang, para pemilik waralaba kadang menemukan bahwa
memulai bisnis sendiri mungkin akan jauh lebih menguntungkan.

Kekurangan:

a. Kurang kendali

11
Salah satu kekurangan dari bisnis waralaba adalah kurangnya kendali dari
pembeli waralaba terhadap bisnisnya sendiri, karena semua sistem telah
ditentukan oleh pemilik waralaba. Sehingga ruang gerak pembeli waralaba
sangat terbatas. Ide-ide untuk berkreatifitas pun terkadang tidak bisa
diaplikasikan, karena adanya perjanjian-perjanjian khusus.
b. Sangat terikat dengan supplier
Untuk mendapatkan keuntungan yang mencukupi, tentunya setiap
pengusaha menginginkan modal yang kecil. Salah satu caranya adalah
mencari supplier yang murah. Dengan menggunakan sistem waralaba,
pihak pemasok barang pun telah ditentukan. Sehingga kita tidak bisa
memilih lagi supplier yang lebih murah.
c. Ketergantungan pada reputasi waralaba lain
Salah satu kekurangan terbesar dari waralaba adalah tergantungnya
reputasi waralaba terhadap waralaba yang lain. Jika waralaba yang lain
melakukan kesalahan yang mengakibatkan rusaknya reputasi, maka hal ini
juga akan mempengaruhi waralaba yang anda kelola.
d. Biaya waralaba
Pihak pemilik waralaba akan mengajukan biaya awal untuk membeli
perjanjian waralaba. Kemudian biaya lanjutan untuk pelatihan dan
dukungan bagi para pembeli waralaba.
e. Pemotongan keuntungan
Pembeli waralaba di haruskan untuk membayar royalti dari sejumlah
keuntungan yang didapatkan. Jika keuntungan yang didapatkan sedikit,
berarti keuntungan tersebut akan dipotong untuk menutupi biaya ini. 
2.2.4 Patungan (Joint Venture)

Patungan (joint ventures): kerja sama bisnis dimana satu atau lebih
perusahaan bergabung bersama untuk mendirikan beberapa jenis operasi.
Dapat dilakukan antara dua TNC, suatu TNC dengan pemerintah, atau suatu
TNC dengan pelaku bisnis lokal. Bila lebih dari dua pihak disebut
konsorsium. Lombok Tourism Development Corporation (LTDC) merupakan

12
joint venture antara PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) dan Bali Tourism
Development Corporation (BTDC) dari pihak Indonesia dengan Emaar
Properties dari pihak Arab. LTDC bertempat di Indonesia. Adapun kelebihan
dan kekurangan dari joint venture, adalah sebagai berikut:
Kelebihan:
a. Dengan patungan, dapat meningkatkan pertumbuhan dan akses ke pasar
baru sekaligus menghindari tarif dan pajak yang berlebihan.
b. Dapat menetralisasi persaingan yang ada dan potensial, sekaligus
melindungi perusahaan dari risiko dinasionalisasi karena pemerintah
lokal berkepentingan terhadap suksesnya operasi perusahaan.
c. Lebih mudah memperoleh modal di pasar lokal.
d. Pemerintah lokal memberikan keringanan pajak sebagai insentif bagi
perusahaan asing melakukan patungan dengan perusahaan local.

Kelemahan:

a. Bagi TNC, patungan berarti membatasi pengembalian keuntungan ke


kantor pusatnya
b. Bila operasi usaha berhasil, seringkali mengundang nasionalisasi oleh
pemerintah negara tuan rumah
c. Menimbulkan masalah kontrol dan pengambilan keputusan
2.2.5 Aliancy Strategy

Globalisasi ekonomi meningkatkan jalinan kerjasama antara pelaku


ekonomi di berbagai kawasan. Syarat aliansi: bergesernya fokus perhatian dari
ROI (Return on Investment) menjadi ROS (Return on Sale). Tujuan aliansi
stratejik adalah memungkinkan suatu perusahaan atau grup untuk mencapai
tujuan tertentu yang tidak dapat dicapai dengan usaha sendiri.
a. Faktor Pendorong Eksternal
 Proses globalisasi menjadi kekuatan utama di balik pertumbuhan
aktivitas nilai tambah lintas batas negara, yang juga meningkatkan
saling ketergantungan ekonomi.

13
 Meningkatnya internasionalisasi dan persaingan menimbulkan
kebtuhan untuk bekerja sama secara regional.
 Perkembangan teknologi yang cepat, siklus umur produk yang
lebih pendek, dan kenaikan biaya litbang mendorong perusahaan-
perusahaan untuk mewujudkan riset bersama dan berbagi sumber
daya yang langka.
 Munculnya banyak pesaing baru dalam bisnis tradisional memaksa
perusahaan yang ada untuk membina hubungan dan memperluas
jaringan yang erat.
 Pergeseran dari produk menuju kompetensi memaksa perusahaan
untuk keluar dan mencari pengetahuan yang saling melengkapi dan
kompetensi yang baru.
b. Faktor Pendorong Internal
 Adanya kebutuhan untuk bekerja sama untuk mencapai
fleksibilitas, kompetensi inti, dan insentif yang berasal dari
otonomi, pada waktu yang sama memanfaatkan sumber daya yang
saling melengkapi bagi pembelajaran dan efisiensi.
 Motif dan tujuan dibentuknya aliansi stratejik meliputi: Teknologi
(know- how); Aset finansial; Persaingan; Akses pada segmen
pasar; Akses terhadap input, output, dan pengalaman manajemen;
Sumber daya dan kapabilitas yang saling melengkapi.

Kelebihan Aliansi:

a. Akses terhadap aset pelengkap


b. Kurangnya kontrol
c. Kecepatan

Kelemahan

a. Membantu pesaing potensial


b. Kelangsungan jangka panjang dipertanyakan

14
c. Sukar untuk mengintegrasikan pembelajaran

Peta Global Aliansi Strategi

Aliansi stratejik dalam skala global dikategorikan menjadi:

1. Aliansi patungan (alliance joint venture), dengan ciri mitra kerja (partner)
tetap sebagai badan usaha yang terpisah
2. Aliansi khusus fungsional (functional-spesific alliance), dengan ciri tidak
terjadi pemisahan badan hukum dan aliansi terbatas pada satu atau
beberapa fungsi khusus tertentu

Fase – fase dalam aliansi:

- Fase Formasi yaitu kedua perusahaan penerbangan mempunyai


motivasi yang sama, yaitu: perluasan jaringan di seluruh dunia,
perbaikan dalam pendapatan bisnis, dan mencapai suatu tingkat biaya
kompetitif.
- Fase Operasi yaitu variabel yang perlu diperhatikan: (1) Kontribusi
mitra bisnis, (2) Pengendalian, (3) Wilayah yang rawan konflik dan
hubungan dengan kontribusi mitra kerja dan pengendalian, (4)
Peranan komunikasi dalam aliansi.
- Fase Evaluasi yaitu kedua perusahaan sangat optimis dan memandang
positif aliansi ini. Kedua perusahaan itu juga menyatakan bahwa
mereka memiliki komitmen jangka Panjang.

15
16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari
beberapa negara. Pasar internasional melampaui ekspor pemasar dan menjadi
lebih terlibat dalam lingkungan pemasaran di negara-negara tempat suatu
organisasi melakukan bisnis. Pemasaran internasional merupakan penerapan
konsep, prinsip, aktivitas, dan proses manajemen pemasaran dalam rangka
penyaluran ide, barang atau jasa perusahaan kepada konsumen di berbagai
Negara. Ada beberapa faktor yang menjadi alasan perusahaan memasuki pasar
internasional, yaitu sebagai berikut: mendapatkan akses pada pelanggan baru,
mencapai target biaya yang lebih rendah melalui skala ekonomi, pengalaman,
dan peningkatan kekuatan daya beli, mengeksploitasi lebih jauh kompetensi
utamanya. memperoleh akses sumber daya dan kemampuan yang lokasinya
terdapat di pasar luar negeri, mengurangi resiko bisnis di pasar domestik
dengan menyalurkannya ke pasar yang lebih besar. Ada beberapa pilihan
strategis umum untuk perusahaan yang memutuskan memperluas bisnisnya
keluar dari pasar domestik serta bersaing secara internasional dan global:
export strategies, licensing strategies, franchising/waralaba strategies, kontrak
manajemen, kontrak manufacture, investasi langsung, cabang yang dimiliki
penuh, operasi global, investasi portofolio, patungan (joint venture), dan
aliansi.
3.2 Saran
Dari penjelasan makalah yang diatas, kami menyadari bahwa masih adanya
beberapa kelemahan. Maka dari itu untuk menambah wawasan dan
pengetahuan yang lebih mengenai Strategi Bersaing di Pasar Internasional
diharapkan para pembaca dapat mencari atau menambah sumber-sumber
referensi dari buku atau yang lainnya. Dengan demikian, semoga makalah
kami dapat bermanfaat bagi pembacanya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro, Mudrajad. 2008. Manajemen Strategi. Jakarta: Erlangga


https://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran_internasional (diakses tanggal 18 februari 2021)

16

Anda mungkin juga menyukai