Anda di halaman 1dari 24

SEMINAR KONSENTRASI MANAJAMEN

PERKANTORAN

PERAN KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP


KINERJA KARYAWAN PADA PLAZA TELKOM
DENPASAR, BALI

Disusun Oleh:

Nama : Angelina Delsi


NIM : 16.21.1.11257
Program Studi : Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Perkantoran

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN


INDONESIA
(STIMI) HANDAYANI DENPASAR
2019

HALAMAN PENGESAHAN

PERAN ILMU KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PADA PLAZA TELKOM DENPASAR, BALI

Tim Pembimbing Seminar, Telah Melaksanakan Seminar dan Perbaikan-


Perbaikan Sebagaimana mestinya, Maka Dapat Mengesahkan Makalah
Seminar MahasiswaYang Bersangkutan

Denpasar,.........................

Tim pembimbing seminar,

Drs. I Gusti Gede Oka Pradnyana,Msi (


)

ii
Drs. I Gusti Agung Alit Widiasih, MM (
)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Halaman Sampul


Lampiran 2. Halaman Pengesahan

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................i

Halaman Pengesahan.................................................................................................ii

Daftar isi.....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................3

C. Tujuan dan Manfaat ....................................................................................3

D. Metode Penilitian .......................................................................................3

BAB II TUJUAN TEORITIS

A. Teori Jaringan Akses...................................................................................5

B. Kerangka Pikiran..........................................................................................11

BAB III METODE PENELITIAN

A. Objek dan Subyek Penelitian.......................................................................12

B. Definisi Variabel dan Operasionalisasi........................................................13

C. Populasi dan Sampel....................................................................................13

D. Jenis dan Sumber Data.................................................................................14

E. Teknik Pengumpulan Data...........................................................................14

F. Teknik Analisis Data...................................................................................16

iv
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan era globalisasi mengharuskan para pengusaha untuk

memajukan aktivitas usaha mereka. Perkembangan dunia usaha yang pesat

ditandai dengan adanya pertumbuhan dan peningkatan jenis usaha baru.

Berbagai perusahaan dengan skala besar maupun kecil telah berdiri kokoh

dan berkembang sukses untuk memberikan pelayanan terbaik bagi

masyarakat. Perusahaan itu sendiri pada dasarnya digunakan sebagai sarana

orang-orang untuk berkumpul, bekerjasama secara sistematis dan terencana

dalam memanfaatkan sumber daya sarana-parasarana, data, dan lain

sebagainya yang digunakan untuk mencapai tujuan bersama.

Berbagai permasalahan yang dihadapi saat ini, mengharuskan

perusahaan untuk mencari solusi yang cepat, tepat, dan akurat. Terutama

permasalahan yang berhubungan dengan sumberdaya manusia dalam

perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengupayakan terciptanya

angkatan kerja yang loyal, kreatif inovatif, beorientasi ke depan, dan

mampu berpikir kritis.

Plaza Telkom Denpasar merupakan salah satu kantor cabang dari

perusahan besar BUMN yaitu PT. Telkomunikasi Indonesia yang berpusat

di Jakarta. Telkom berupaya menghadirkan koneksi internet berkualitas dan

terjangkau untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga

mampu bersaing di level dunia. Plaza Telkom Depasar berupaya untuk


meningkatkan sinergi dan efisiensi di antara perusahaan di jajaran Telkom

Group dan terus menekankan penerapan nilai- 2 nilai perusahaan yang telah

ditetapkan. Upaya ini diimplementasikan dengan menyusun rencana

pengalokasian karyawan untuk beberapa tahun ke depan dan rencana

ketenagakerjaan setiap tahun agar dapat memberikan informasi yang lebih

akurat untuk mendukung kemajuan usaha perusahaan. Kantor Plaza Telkom

Denpasar yang bergerak dalam bidang jasa memerlukan kemampuan yang

maksimal dari para karyawan dalam pelayanan konsumen. Karyawan inilah

yang akan berinteraksi langsung dengan konsumen sehingga citra

organisasi dan kepuasan konsumen juga ditentukan oleh karyawan.

Karyawan yang memiliki motivasi kerja yang tinggi secara signifikan

akan bekerja lebih baik untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan

maupun tujuan pribadi perseorangan karyawan. Komunikasi selalu

digunakan dan mempunyai peran yang penting dalam segala aspek

kehidupan manusia. Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara

manusia baik individu maupun kelompok. Setiap saat manusia berpikir,

bertindak dan belajar menggunakan komunikasi. Kegiatan komunikasi

dilakukan dalam berbagai macam situasi, yaitu intra pribadi, antarpribadi,

kelompok dan massa. Hal ini dapat diartikan bahwa komunikasi dalam

kehidupan sehari-hari disadari atau tidak disadari adalah bagian dari

kehidupan manusia itu sendiri.

Komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan

kinerja karyawan dan tentu menjalin komunikasi yang baik akan

berpengaruh pada kemajuan dari perusahaan tersebut.

2
Berdasarkan hal-hal yang dipaarkan di atas, dalam penelitian ini

penulis tertarik untuk membahas dan mengkaji peran ilmu komunikasi

dengan judul “ Peran Komunikasi Internal Terhadap Kinrja Karyawan

(Studi Kasus di Plaza Telkom Denpasar, Bali)”.

B. Pokok Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah peran komunikasi terhadap kinerja karyawan pada

Plaza Telkom Denapsar, Bali?

2. Bagaimana peran komunikasi internal terhadap kinerja karyawan pada

Plaza Telkom Denpasar,Bali ?

3.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pent

komunikasi terhadap kinerja karyawan pada Plaza Telkom Denpasar,Bali.

Dan untuk mengetahui peran komunikasi internal terhadap kinerja karyawan

pada Plaza Telkom Denpasar,Bali.

4.Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan mengetahui teori yang berkaitan dengan

Ilmu Komunikasi secara umum maupun secara khusus dan

mengembangkan ilmu komunikasi khususnya mengenai bagaimana

peran ilmu komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat.

3
2. Secara Praktis

a. Penulis mengharapkan penelitian ini untuk melatih diri peneliti

dalam menganalisis suatu permasalahan yang terjadi dalam ilmu

komunikasi khususnya dengan lingkungan sosial.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

memberikan gambaran yang berguna sebagai referensi bagi

mahasiswa.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Komunikasi

Komunikasi adalah istilah komunikasi berasal dari bahasa latin

communicatio, yang bersumber dari kata komunis yang berarti sama.

Sama disini maksudnya adalah sama makna, jadi komunikasi dapat

terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang

disampaikan oleh komunikator dan di terima oleh komunikan. Hovland

mendefenisikan proses komunikasi sebagai proses yang memungkinkan

seseorang menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku orang

lain. (Mulyana, 2010:62).

Dalam komunikasi yang melibatkan dua orang, komunikasi

berlangsung apabila adanya kesamaan makna. sesuai dengan definisi

tersebut pada dasarnya sesorang melakukan komunikasi adalah untuk

mencapai kesamaan makna antara manusia yang terlibat dalam

komunikasi yang terjadid, dimana kesepahaman yang ada dalam benak

komunikator (penyampai pesan) dengan komunikan (penerima pesan)

mengenai pesan yang disampaikan haruslah sama agar apa yang

komunikator maksud juga dapat dipahami dengan baik oleh komunikan

sehingga komunikasi berjalan baik dan efektif (Effendy, 2005:9). Hal

tersebut juga dikemukakan oleh Raymond S. Rossm mendefinisikan

“Komunikasi (intensional) sebagai suatu proses menyortir, memilih dan

5
mengirim simbol-simbol sedemikian rupa, sehingga membantu

pendengar membangkitkan makna atau respon 12 dari pikirannya yang

serupa dengan yang dimaksud oleh sang komunikator” (Mulyana,

2010:69).

Beberapa pakar juga meyakini bahwa komunikasi dapat

digunakan sebagai alat untuk mengubah seseorang, baik itu tingkah

laku, kepercayaan, maupun persepsi, seperti yang diungkapkan oleh

Gerald R. Miller, yakni “Komunikasi sebagai situasi-situasi yang

memungkinkan suatu sumber mentransmisikan suatu pesan kepada

seorang penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku

penerima” (Mulyana, 2010:61), lalu kemudian definisi dari Everett M.

Rogers, “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari

sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk

mengubah tingkah laku mereka” (Mulyana, 2010:69).

Robbins (2013) menyebutkan bahwa “komuniksai membantu

perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa

yang harus dilaku-kan, seberapa baik mereka bekerja, dan apa yang

dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja yang di bawah standar”.

2. Komunikasi dalam Organisasi

Gitosudarmo dan Sudita (2008:211) menyebutkan bahwa “aliran

komunikasi formal dalam organisasi dapat dibedakan menjadi empat

yaitu komunikasi dari atas ke bawah, dari bawah ke atas, horizontal,

dan diagonal”.

3. Komunikasi dari Atas ke Bawah (Komunikasi ke Bawah)

6
Gibson et al. (2012:241) mengemukakan bahwa “komunikasi

dapat mengalir dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat bawah

organisasi; termasuk kebijakan manajemen, instruksi, dan memo

resmi”. Handoko (2013:280) menyebutkan bahwa “komunikasi ke

bawah (downward communication) dimulai dari manajemen puncak

kemudian mengalir ke bawah melalui tingkatan-tingkatan manajemen

sampai ke karyawan lini dan personalia paling bawah”.

Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan

komunikasi ke bawah adalah komunikasi yang mengalir dari

manajemen puncak kemudian mengalir ke bawah melalui tingkatan-

tingkatan manajemen sampai ke karyawan lini dan personalia paling

bawah untuk menyampaikan tujuan. Handoko (2013:280)

mengemukakan bahwa “maksud utama komunikasi ke bawah adalah

untuk memberi pengarahan, informasi, instruksi, nasehat/saran dan

penilaian kepada bawahan. Serta memberikan informasi kepada para

anggota organisasi tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi”.

Siagian (2008:308) mengemukakan bahwa “kesemuanya itu dalam

rangka usaha manajemen untuk lebih menjamin bahwa tindakan, sikap

dan perilaku para karyawan sedemikian rupa sehingga kemam-puan

organisasi untuk mencapai tujuan dan berbagai sasarannya semakin

meningkat yang pada gilirannya meungkinkan organisasi memenuhi

kewajiban kepada para anggotanya”.

Mangkunegara (2012) mengemukakan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi pencapai kinerja ada dua, yaitu:

7
a) Faktor kemampuan (ability)

Secara psikologis, kemampuan pegawai terdiri dari kemampuan

potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill).

b) Faktor motivasi (motivation)

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang karywan dalam

menghadapi siatuasi kerja. Motivasi merupakan kondisi

menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan

organisasi (tujuan kerja).

4. Kinerja Karyawan

Gordon (2005) Kinerja adalah kemampuan seseorang dipengaruhi

oelh bakat dan minat, sedangkan usaha dipengaruhi motivasi, insentif,

dan rancangan pekerjaan serta yang masuk dukungan organisasi adalah

mencakup pelatihan pengembangan sumberdaya manusia dan

tersedianya peralatan organisasi.

Menurut Handoko (2013:193) pengertian kepuasaan kerja adalah

“keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan

dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka”.Kepuasan

kerja didefinisikan dengan “hingga sejauh mana individu merasakan

secara positif atau negatif berbagai macam faktor atau dimensi dari

tugas-tugas dalam pekerjaannya” (Hariandja, 2002:290). Menurut

Robbins (2013) mengemukakan bahwa “suatu tinjauan ulang yang

ekstensif atas literatur menunjukkan bahwa faktor-faktor yang lebih

penting yang mendorong kepuasan kerja adalah kerja yang secara

8
mental menantang, ganjaran yang pantas, kondisi kerja yang

mendukung, dan rekan sekerja yang mendukung”.

Faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Kerja yang secara mental menantang Karyawan cenderung lebih

menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka

kesempatan untuk menggunakan ketrampilan dan kemampuan

mereka dan menawarkan beragam tugas, kebebasan, dan umpan

balik mengenai betapa baik mereka bekerja. Karakteristik ini

membuat kerja secara mental menantang. Pekerjaan yang

kurang menantang menciptakan kebosanan, tetapi yang terlalu

banyak menantang menciptakan fiustasi dan perasaan gagal.

Pada kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan karyawan

akan mengalami kesenangan dan kepuasan.

b. Ganjaran yang pantas

Para karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan

promosi yang mereka persepsikan sebagai adil, tidak

meragukan, dan segaris dengan pengharapan mereka. Bila upah

dilihat sebagai adil yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan,

tingkat ketrampilan individu, dan standart pengupahan

komunitas, kernungkinan besar akan dihasilkan kepuasan.

c. Kondisi kerja yang mendukung

Karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk

kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan

tugas yang baik. Studi-studi memperagakan bahwa karyawan

9
lebih menyukai keadaan fisik sekitar yang tidak berbahaya atau

merepotkan. Temperatur, cahaya keributan, dan faktor-faktor

lingkungan lain seharusnya tidak ekstrim (terlalu banyak atau

terlalu sedikit).

d. Rekan sekerja yang mendukung

Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan

akan interaksi sosial. Oleh karena itu tidak mengejutkan bila

mempunyai rekan sekerja yang ramah dan mendukung

menghantar ke kepuasan kerja yang meningkat. Perilaku atasan

juga merupakan determinan utama dari kepuasan. Umumnya

studi mendapatkan bahwa kepuasan karyawan meniugkat bila

penyelia langsung bersifat ramah dan dapat memahami,

memberi pujian untuk kinerja yang baik, mendengarkan

pendapat karyawan, dan menunjukkan suatu minat pribadi pada

mereka.

10
B. Kerangka Pemikiran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


B. Rumusan Masalah
“Bagaimanakah peran ilmu
komunikasi terhadap kinerja
karyawan”
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori


1. Definisi Komunikasi
2. Komunikasi dalam
organisasi
3. Komunikasi dari atas ke
bawah

BAB III METODE PENELITIAN C. Obyek dan Subjek Penelitian


D. Populasi Dan Sampel

A. Jenis dan Sumber Data


Data kualitatif dan Kuantitatif

B. Teknik Pengumpulan Data


Observasi, Wawancara, dan
Dokumentasi

11
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Obyek dan Subyek Penelitian

1. Obyek Penelitian

Yang dimaksud obyek penelitian, adalah hal yang menjadi

sasaran penelitian ( Kamus Bahasa Indonersia; 1989: 622). Menurut

(Supranto 2000: 21) obyek penelitian adalah himpunan elemen yang

dapat berupa orang, organisasi atau barang yang akan diteliti. Kemudian

dipertegas (Anto Dayan 1986: 21), obyek penelitian, adalah pokok

persoalan yang hendak diteliti untuk mendapatkan data secara lebih

terarah. Adapun obyek dalam peneltian ini adalah peran ilmu

komunikasi terhadap kinerja karyawan di Plaza Telkom Denpasar, Bali.

2. Subyek Penelitian

Yang dimaksud subyek penelitian, adalah orang, tempat, atau

benda yang diamati dalam rangka pembumbutan sebagai sasaran

( Kamus Bahasa Indonesia, 1989: 862). Adapun subyek penelitian

dalam tulisan ini, adalah karyawan yang bekerja di Plaza Telkom, Bali

yang berlokasi di Jln. Teuku Umar, Denpasar.

12
B. Definisi Variabel dan Operasionalisasi

Berdasarkan judul penelitian yang diambil yaitu “Peran Ilmu

Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan pada Plaza Telkom, Bali”

maka variabel yang diteliti dalam penelitian ini meliputi variabel (Y)

komunikasi karyawan dan variabel (X) Kinerja Karyawan. Dua variabel

tersebut dioperasionalisasikan berdasarkan dimensi, indikator, ukuran,

dan skala penelitian..

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah seluruh individu yang akan dikenai

sasaran generalisasi dari sampel yang diambil dalam suatu penelitian

(Sutrisno Hadi, 1987:10). Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian

dari karyawan yang bekerja di Plaza Telkom Denpasar, Bali

2. Sampel Penelitian

Menurut Sutrisno Hadi (1987 : 20) sampel adalah contoh atau sebagian

individu yang diteliti, karena jumlah populasi penelitian yang besar dan

tidak dapat diteliti seluruhnya. Oleh sebab itu, jumlah sample yang

digunkan untuk mengukur persentase dari setiap responden adalah 20

responden.

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

13
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif

dan kuantitatif.

a. Data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata

verbal bukan dalam bentuk angka. Yang termasuk data kualitatif

dalam penelitian ini yaitu gambaran umum obyek penelitian,

meliputi: Sejarah singkat berdirinya, letak geografis obyek, Visi

dan Misi, struktur organisasi, keadaan guru, keadaan siswa,

keadaan sarana dan prasarana,

b. Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau

dihitung secara langsung, yang berupa informasi atau penjelasan

yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka. Dalam

hal ini data kuantitatif yang diperlukan adalah: Jumlah

karyawan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data ialah

teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data, pengumpulan data dapat menggunakan sumber

primer dan sekunder. Dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan

data, maka teknik pengumpulan data yang akan dipergunakan dalam

penelitian ini diantaranya :

1. Data Primer

Pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan survei

langsung ke Perusahan plaza Telkom Denpasar, Bali sebagai objek

14
penelitian. Tujuan penelitian lapangan ini adalah untuk memperoleh

data akurat. Adapun data yang diperoleh dengan cara penelitian

meliputi

a. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data dari pengamatan

langsung ke lapangan dengan mengadakan tanya jawab kepada

pegawai. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah

pegawai Plza Telkom Denpasar Observasi Peneliti melakukan

pengamatan secara langsung dan mempelajari hal-hal yang

berhubungan dengan masalah yang akan diteliti pada perusahaan

guna mengetahui permasalahan yang sebenarnya.

b. Kuisioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan

tertulis kepada responden (karyawan) untuk dijawab agar dapat

memperoleh data-data yang yang obyektif.

2. Data Sekunder

Data ini merupakan pendukung yang berhubungan dengan

penelitian yang diperoleh dari :

a. Sejarah, profil Plaza Telkom, Denpasar Bali.

b. Rekapitulasi penilaian kinerja kerja karyawan Plaza Telkom,

Denpasar Bali.

c. Buku-buku yang berhubungan dengan variabel penelitian.

15
d. Jurnal dan hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan

topik permasalahan yang diteliti.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui

hubungan seluruh variabel secara simultan menggunakan uji (X) dan

(Y) dan untuk mengetahui hubungan 2 variabel secara parsial. Dalam

penelitian ini, secara keseluruhannya menggunakan skala ordinal. Skala

peneliti diukur dengan menggunakan model Likert. Skala Likert untuk

mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial. Jawaban dari setiap item instrument

yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif

sampai sangat negatif (Sugiyono, 2017: 93). Dengan skala likert, maka

variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan.

16
DAFTAR PUSTAKA

[1] 3 Suharsimi Arikunto, Preosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h.


129.

[2] Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian (Jakarta: Rajawali, 1987), h. 93

[3] http://digilib.uinsby.ac.id/11284/8/bab%203.pdf

[4] http://eprints.umk.ac.id/14/5/BAB_III.pdf

[5] http://eprints.ums.ac.id/51634/3/PDF%20%28BAB%20I%29.pdf

[6]
https://repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/101792/jurnal_eproc/
pengaruh-komunikasi-interpersonal-terhadap-kinerja-karyawan-di-divisi-
sekretaris-perusahaan-pt-dirgantara-indonesia-persero.pdf

[7]
https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/107429/jurnal_epro
c/pengaruh-komunikasi-interpersonal-terhadap-kinerja-karyawan-di-
lembaga-bimbingan-dan-konsultasi-belajar-prestise.pdf

[8]https://www.academia.edu/604026/Peranan_Komunikasi_Dalam_Usaha_M
eningkatkan_Prestasi_Kerja_Pada_PT._TELKOM_

17
LAMPIRAN

Lampiran 1. Halaman Sampul

SEMINAR KONSENTRASI MANAJAMEN PERKANTORAN

PERAN ILMU KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN


PADA PLAZA TELKOM DENPASAR, BALI

Disusun Oleh:

Nama : Angelina Delsi


NIM : 16.21.1.11257
Program Studi : Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Perkantoran

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN INDONESIA


(STIMI) HANDAYANI DENPASAR
18
2019
Lampiran 2. Halaman Pengesahan

HALAMAN PENGESAHAN

PERAN ILMU KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PADA PLAZA TELKOM DENPASAR, BALI

Tim Pembimbing Seminar, Telah Melaksanakan Seminar dan Perbaikan-Perbaikan


Sebagaimana mestinya, Maka Dapat Mengesahkan Makalah Seminar
MahasiswaYang Bersangkutan

Denpasar,.........................

Tim pembimbing seminar,

19
Drs. I Gusti Gede Oka Pradnyana,Msi ( )

Anda mungkin juga menyukai