Anda di halaman 1dari 14

PERAWATAN DAN EVALUASI

PASKA PENJAHITAN RUPTUR PERINEUM

RATIH KRISNA
PERAWATAN PASCA EPISIOTOMI

◦ ANTIBIOTIK
◦ PELUNAK FESES
◦ DRAINASE URIN
◦ EDUKASI
◦ CATATAN MEDIK
◦ FOLLOW UP
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
PADA PERINEUM POSTPARTUM ADALAH :

◦ REEDA
◦ R (Rednes)  kemerahan
◦ Edema
◦ Ecchymosis  kebiruan
◦ Discharge  cairan berupa lokhia
◦ Approximation of suture (aproksimasi jahitan)
PERAWATAN PASCA EPISIOTOMI

1. Usahakan setiap hari defekasi

2. Membersihkan perineum setelah defekasi


dengan air hangat atau cairan antiseptik
PERAWATAN PASCA EPISIOTOMI

3. Kompres dengan kassa antara vagina &


rektum supaya mencegah gesekan
diganti 2x sehari setelah mandi

4. Sith bath jika ada :


Nyeri perineum
Swelling (bengkak)
2x sehari setiap 20 menit
PERAWATAN PASCA EPISIOTOMI

5. Jika nyeri sekali  kompres dingin dengan ice pack


Keuntungan kompres dingin :
 Membuat vasokonstriksi
 Menurunkan edema
 Menghambat pembentukan hematom
 Menurunkan spasme otot
PERAWATAN PASCA EPISIOTOMI

6. Latihan kegel untuk mengencangkan vagina

7. Jika terjadi ruptur grade III, robekan perineum


yang luas, nyeri perineum dan periuretra yang
bengkak (swelling)  kemungkinan dapat
terjadi retensio urin.
Untuk mencegah ini  pasang dauer kateter
24 jam
PERAWATAN PASCA EPISIOTOMI

8. Lokhia
 Tidak boleh ada stasis (sumbatan) lokhia.
 Perhatikan lokhia bau/tidak.
JENIS PERSALINAN
SESUDAH OASIS (RUPTUR
PERINEUM GRADE 3-4)
◦ Bedah sesar ?
◦ Pervaginam ?
◦ Tidak tahu ?
Penatalaksanaan Persalinan
Pada riwayat robekan derajat 3 atau 4

Riwayat robekan derajat 3 / 4


• rujuk ke klinik perineum utk follow up & penatalaksanaan
pd persalinan berikutnya.
• Dilakukan USG endoanal

Bila kontinen & Bila inkontinensia


Bila inkontinensia
tidak ada defek fekal ringan dgn
fekal berat
sfingter ani defek sfingter ani
• partus • konseling & • konseling risiko
pervaginam ditawarkan SC. persalinan
dengan bidan normal (risiko
senior atau 5% robekan
dokter. berulang) stlh
penjahitan
sfingter ani
sekunder
Follow up & Penanganan Kehamilan Berikutnya
Hospital Follow Up

USG & manometri anal

Asimptomatik Severe symptoms Mild symptoms


Defek luas/ tekanan rendah
Hindari persalinan
traumatik
Operator berpengalaman Repair sekunder
Episiotomi profilaksis
tidak terbukti bermanfaat Manajemen konservatif
Seksio
Mengatur pola makan
sesarea
Antisipasi persalinan traumatik Constipating agents
Bayi besar Fisioterapi &
Posisi oksiput posterior biofeedback
Perjalanan persalinan yang
lambat
KESIMPULAN
1. Persalinan pervaginam dapat menimbulkan robekan
perineum secara spontan maupun saat melakukan
episiotomi
2. Perlu diketahui / dikuasai anatomi perineum & anorektal,
klasifikasi robekan perineum, diagnostik ruptur
perineum, pemilihan benang, menguasai teknik operasi,
perawatan pasca reparasi
Take home messages
◦ Untuk perencanaan persalinan repair ruptur derajat III & IV
dibutuhkan pengamatan lanjut yang komprehensif.
◦ Evaluasi hasil repair dapat dilakukan dengan pemeriksaan anal
manometry dan ultrasonografi.
◦ Perencanaan persalinan berikutnya tergantung kepada hasil
evaluasi repair ruptur.

Anda mungkin juga menyukai