Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL PADA Ny.

L DENGAN
KASUS ANSIETAS
Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Jiwa
Pembimbing : Dr. Lilik Ma’rifatul Azizah, S. Kep. Ns, M. Kes

DI SUSUN OLEH :

RISKA CAHYANTI
(202003034)

PRODI PROFESI NERS


STIKES BINA SEHAT PPNI KABUPATEN MOJOKERTO
TAHUN AJARAN
2021
TINJAUAN KASUS

A. Proses Keperawatan (trigger case)


1. Pengkajian
a. Identitas klien
 Nama : Ny. L
 Jenis kelamin : Perempuan
 Umur : 45 Tahun
 Agama : Islam
 Alamat : Ds. Pager
 Suku /bangsa : Jawa/ Indonesia
 Bahasa yang dipakai : Bahasa Indonesia
 Status perkawinan : Menikah
 Pekerjaan : IRT
 Pendidikan Terakhir : SMA
 Tanggal pengkajian : 01 Januari 2021
b. Keluhan Utama
Klien mengatakan merasa cemas dan takut dengan kondisi
kesehatannya yang sedang menderita penyakit DM dengan luka di kaki
kirinya
c. Faktor Predisposisi dan presipitasi
1) Predisposisi
a) Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya
b) Keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
c) Klien memiliki riwayat penyakit Hipertensi dan DM
d) Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
Jika ada jelaskan : Ada
Klien dulu pernah masuk rumah sakit, klien takut dan tidak bisa
melupakan kejadian masa lalu dimana dirinya pernah
melakukan operasi pengangkatan tumor pada tahun 2016.
2) Presipitasi
Klien mengatakan cemas dan takut setelah mendengar cerita
dari salah satu pasien lain yang sama-sama menderita penyakit
DM saat pergi periksa 2 hari yang lalu, dimana orang tersebut
harus mengalami amputasi pada salah satu jari kakinya akibat
penyakit DM, sehingga klien merasa cemas dan takut bila hal
tersebut juga akan terjadi pada diriya.
d. Pemeriksaan Fisik
1) Tanda vital :
TD : 150/ 90 mmHg N: 105x/mnt S: 36oC RR: 20x/mnt
2) Ukuran :
BB : 50 Kg TB : 155 cm
3) Keluhan fisik : Ada,
Jelaskan : Klien mengatakan nyeri pada kaki kirinya
e. Psikososial
Genogram
Klien adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara, klien berusia 45 tahun, klien
sudah menikah dan memiliki 2 orang anak, klien tinggal dirumah
sendiri bersama suami dan anaknya. Hubungan klien dengan
keluarganya terjalin dengan erat dan sangat baik. Orang terdekat dengan
klien adalah ibu nya.
1) Konsep Diri
a) Gambaran diri:
Pasien senang dan menerima keadaan tubuhnya dari rambut
sampai ujung kaki. Pasien juga mengatakan tidak mempunyai
bagian tubuh yang tidak disukai.
b) Peran :
Klien dirumah berperan sebagai ibu rumah tangga
c) Ideal diri :
Pasien mengatakan tidak ingin menyusahkan keluarganya dan
orang tuanya karena penyakit yang dideritanya saat ini.
d) Harga diri :
Pasien merasa tidak ada masalah dalam berhubungan dengan
keluarga dan orang lain.
e) Identitas diri :
Pasien mengatakan nama lengkapnya “Ny.L”, pasien
menyebutkan tanggal lahirnya dan usianya, pasien juga
menyebutkan asalnya dari Ds. Pager, dan mengatakan sudah
menikah dan memiliki 2 orang anak.
2) Hubungan Sosial
a) Orang yang berarti :
Klien mengatakan keluarganya sangat berarti untuknya dan klien
berharap anak-anakanya dapat menjaga kesehatanya.
b) Peran serta kegiatan kelompok/ masyarakat :
Klien jarang mengikuti kegiatan namun klien masih mengikuti
kegiatan tahlilan perempuan setiap hari selasa.
c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien dapat berinteraksi saat bertemu tetangganya yang
menyapanya.
3) Spiritual:
a) Nilai dan keyakinan : Klien mengaku beragama islam
b) Kegiatan Ibadah : Klien setiap hari melakukan kegiatan
ibadah secara rutin seperti sholat, mengaji.
f. STATUS MENTAL
1) Penampilan :
Penampilan klien rapi, tampak memakai baju bersih.

2) Pembicaraan :
Saat menjelaskan klien bicaranya gugup
3) Aktifitas Motorik
Saat wawancara pasien tampak tidak dapat duduk dengan tenang ,
dan sesekali menggerakkan tangannya saat bicara
4) Afek dan Emosi
Klien mengatakan merasa khawatir dan takut akan terjadi sesuatu
pada dirinya bila nanti akan mengalami amputasi pada kakinya
akibat penyakit DM nya.

5) Interaksi selama wawancara :


Kontak mata kurang, saat interaksi selama wawancara klien mau
menjawab pertanyaan yang diberikan namun sering memandang
berbagai objek disekelilingnya.
6) Persepsi – Sensori :
Lapang persepsi sangat sempit dan tidak mampu menyelesaikan
masalah dengan baik.
7) Proses Pikir:
Proses Pikir ( Arus dan Bentuk Pikir ) :
Selama wawancara, pembicaraan pasien jelas dan tidak berbelit-
belit, tidak diulang berkali-kali, dan ada hubungannya antara satu
kalimat dengan kalimat lainnya dalam satu topik pembicaraan
8) Isi Pikir :
Klien takut bila nanti akan mengalami amputasi pada kaki kirinya
akibat peyakitnya ini.
9) Tingkat Kesadaran :
Pasien menyadari bahwa dia sedang berada di rumahnya, pasien
juga sadar dan mengenal dengan siapa dia berbicara dan
lingkungannya. Tingkat kesadaran pasien terhadap waktu, orang dan
tempat jelas. Kesadaran compos mentis, GCS E4V5M6
10) Memori :
Klien mampu mengingat kejadian yang telah lalu dan baru – baru
terjadi. Pasien juga ingat ketika ditanyakan apakah tadi pasien sudah
makan atau belum.Pasien tidak pernah mengalami gangguan daya
ingat baik jangka panjang maupun jangka pendek.
11) Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berhitung saat diberi soal penambahan, klien mampu
menjawab dengan baik.
12) Kemampuan penilaian :
Saat diberikan pilihan seperti apakah pasien mendahulukan memasak
atau menyapu dipagi hari. Klien memilih memasak terlebih dahulu
karena kata klien itu juga lebih mendesak.
13) Daya titik diri :
Klien kadang menyalahkan dirinya sendiri atas kesehatannya.
g. Kegitan Hidup sehari-hari ( ADL )
1) Perawatan Diri :
Kegiatan hidup sehari – Bantuan Total Bantuan Mandiri
hari Minimal
Mandi V
Kebersihan V
Makan V
Buang air kecil / BAK V
Buang air Besar / BAB V
Ganti pakaian V

Jelaskan : klien dapat melakukan kegiatan sehari-harinya dengan


mandiri.
2) Nutrisi :
 Apakah anda puas dengan pola makan anda? Puas/ Tidak puas
Bila tidak puas, jelaskan : klien mengatakan nafsu makannya
menurun
 Apakah anda makan memisahkan diri ? Ya/ Tidak
 Frekuensi makan sehari : 2 X
 Nafsu makan : Meningkat/ Menurun/ Berlebihan/ Sedikit –
sedikit
 Berat Badan : Meningkat/ Menurun
BB saat ini : 50 Kg, BB terendah :, BB tertinggi : Kg
Jelaskan : nafsu makan klien menurun
3) Tidur :
 Apakah ada masalah tidur? Ada
Klien susah untuk mengawali tidur karena banyak fikiran

 Apakah merasa segar setelah bangun tidur? Tidak segar


Klien mengatakan saat bangun tidur kadang merasa pusing dan
badan sakit.
 Apakah ada kebiasaan tidur siang? Ya, lamanya : 2 jam
 Apakah ada yang menolong anda mempermudah untuk tidur?
Tidak ada
 Tidur malam jam : 22.00 bangun jam : 03.00 rata – rata tidur
malam : 5 jam
 Apakah ada gangguan tidur?
Klien sering terbangun dan tidak bisa tidur dengan nyenyak
karena ada sesuatu yang difikirkan tiap kali mau tidur
4) Kemampuan klien dalam hal – hal berikut ini :
- Mengantisipasi kehidupan sehari – hari : Ya
- Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : Tidak
Klien mengatakan dalam membuat keputusan selalu meminta
pendapat dari suaminya
- Mengatur penggunaan obat : Ya
- Melakukan pemeriksaan kesehatan : Ya
5) Klien memiliki sistem pendukung :
- Keluarga : Ya
- Teman sejawad : Tidak
- Terapis : Tidak
- Kelompok Sosial : Tidak
Jelaskan : klien mengatakan yang sangat berperan sebagai
pendukung untuk dirinya ialah suami dan keluarganya
6) Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau
hobi?
Tidak, klien mengatakan sulit menikmati aktifitas dan saat
melakukan kegiatan yang disukainya karena sering terpikirkan
bagaimana nanti bila dirinya di amputasi akibat penyakitnya ini.
h. Mekanisme Koping
1) Klien mampu berbicara dengan orang lain
2) Klien mampu menjaga kebersihan diri sendiri
3) Klien selalu mengungkapkan kepada keluarganya jika ada masalah.
4) Klien sering olahraga dengan berjalan jalan setiap pagi.
i. Masalah Psikososial Dan Lingkungan
1) Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya
Klien selalu mendapat dukungan dari suami dan anak-anaknya saat
klien merasa cemas
2) Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya
Klien mau berbicara dengan keluarga dan tetangga sekitarnya
3) Masalah dengan pendidikan, spesifiknya
Klien mengatakan anak ke 1 masih kuliah dan anak ke 2 duduk di
bangku SMP
4) Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya
Tidak ada karena klien tidak bekerja hanya menjadi ibu rumah
tangga
5) Masalah dengan ekonomi, spesifiknya
Tidak ada masalah ekonomi
6) Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya
Klien mengatakan jika sakit selalu memeriksakan diri ke fasilitas
kesehatan dan klien beserta keluarganya memakai kartu BPJS saat
berobat.
j. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
 Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan
pengetahuan yang kurang tentang suatu hal ?
Saat dilakukan wawancara pasien bertanya tentang bagaimana proses
penyakit dan cara pencegahan terjadinya komplikasi dari penyakit
yang ia derita
B. ANALISA DATA
No Etiologi Problem
1. DS : Ansietas
 Klien mengatakan merasa cemas dengan
kondisi kesehatannya yang sedang menderita
penyakit DM dengan luka di kaki kirinya
 Klien mengatakan takut bila nanti dirinya
akan mengalami amputasi pada jari kakinya
DO :
- Klien tampak cemas dan khawatir
- Klien tampak gelisah
- TTV
TD : 150/ 90 mmHg N: 105x S: 36oC
RR: 20x/mnt
- Klien tampak tidak dapat duduk dengan
tenang, dan sesekali menggerakkan
tangannya saat bicara
C. POHON MASALAH

Resiko mencedarai diri, orang


lain dan lingkungan

Gangguan perilaku : Core Problem


Kecemasan

Koping individu
tidak efektif

Stresor

D. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ansietas
E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Diagnosa Perencanaan Intervensi Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil

Ansietas Tujuan Ekspresi wajah Bina hubungan Hubungan


Umum : bersahabat, saling percaya saling percaya
Mengatasi menunjukkan rasa dengan merupakan
gangguan senang, ada mengungkapkan dasar untuk
ansietas kontak mata, mau prinsip kelancaran
klien berjabat tangan, komunikasi hubungan
mau menyebutkan terapeutik : interaksi
TUK 1 nama, mau 1. Sapa klien selanjutnya
Klien menjawab salam, dengan ramah,
dapat klien mau duduk baik verbal
menjalin berdampingan maupun non
dan dengan perawat , verbal
membina mau 2. Perkenalkan
hubungan mengutarakan diri dengan
saling masalah yang sopan
percaya dihadapi 3. Tanyakan
nama lengkap
klien dan
nama
panggilan
yang disukai
klien
4. Jelaskan
tujuan
pertemuan
5. Tunjukkan
sikap empati
dan menerima
klien apa
adanya
6. Membuat
kontrak ( topik,
waktu, tempat
dan tujuan)
setiap
pertemuan
TUK 2 Klien mengerti 1. Bantu klien Untuk
Membantu penyebab dari untuk mengadopsi
pasien ansietas mengidentifik respons koping
mengenal asi dan yang baru,
ansietas menguraikan pasien pertama
perasaannya kali harus
2. Bantu pasien menyadari
mengenal perasaan dan
penyebab mengatasi
ansietas penyangkalan
3. Gunakan dan resistens
pertanyaan yang disadari
terbuka atau tidak
untuk disadari
mengalihkan
dari topik
yang
mengancam
4. Bantu pasien
menyadari
perilaku
akibat
ansietas

TUK 3 Klien dapat lebih 1. Identifikasi Dengan


Mampu tenang kesediaan, relaksasi dapat
mengatasi kemampua menjadikan
ansietas n, dan perasaan klien
dengan penggunan lebih tenang
teknik teknik
relaksasi relaksasi
2. Monitor
respon
terhadap terapi
relaksasi
3. Ciptakan
lingkungan
tenang dan
nyaman
4. Berikan
informasi
tertulis tentang
persiapan dan
prosedur
teknik
relaksasi
5. Jelaskan
tujuan,
manfaat,
batasan, dan
jenis relaksai
(nafas dalam)
6. Demostrasi
dan latih
teknik
relaksasi untuk
meningkatkan
kontrol dan
rasa percaya
diri
TUK 4 Klien mampu • Mendiskusika Dengan
Melatih mempertahankan n mengenai menggali
mekanisme aspek yang jadwal harian kemampuan
koping positif dan hal yang positif klien
adaptif disukai untuk untuk dapat
meningkatkan mengurangi
kemampuan kecemasan
dan untuk
mengurangi
Tekhnik
kecemasan.
hipnosis 5 jari
• Beri motivasi
untuk dapat
klien untuk
menurunkan
melakukan
ansietas
kegiatan
sesuai jadwal
yang terlah
dibuat.
• Ajarkan klien
teknik
hipnosis 5 jari
untuk
mengurangi
kecemasan
• Memberi
reinforcement
positif
TUK 5 Klien mampu 1. Libatkan orang Klien dapat
Klien dapat melakukan apa terdekat sebagi mengatasi
mengimple yang diajarkan sumber dan stres dengan
mentasikan dukungan mengatur
koping sosial dalam distres
adaptif membantu emosional
untuk klien yang
mengatasi mempelajari menyertainya
ansietas respons koping melalui
yang baru pengguanaan
2. Dorong teknik
klien untuk pelalsanaan
meningkatk stres.
an kegiatan
spiritual
Melatih untuk
3. Dorong
dapat
klien untuk
mengontrol
menggunak
ansietas
an relaksasi
nafas dalam
ataupun
hipnotis 5
jai
TUK 6 Kliem mau 1. Mendiskusikan Perhatian

Klien dapat memberi pentingnya keluarga dan

memanfaat dukungan peran keluarga pengertian

kan sistem sebagai keluarga akan

pendukung pendukung dapat

yang ada untuk membantu


mengatasi mengatasi
kecemasan kecemasan.
2. Mendiskusikan
potensi
keluarga untuk
membantu klien
mengatasi
kecemasn
3. Menjelaskan
kepada
keluarga klien
tentang:
- Pengertian
kecemasan
- Tanda dan
gejala
kecemasan
- Penyebab
kecemasan
4. Latih keluarga
cara merawat
klien dengan
kecemasan

G. Strategi pelaksanaan (SP) berdasarkan rencana pertemuan


SP pasien dan keluarga berdasarkan pertemuan :
1. SP 1 Pasien
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu,
topik dan tempat
b. Tanyakan pada klien tentang situasi penyebab timbulnya
kecemasan
c. Tanyakan tanda-tanda kecemasan
d. Tanyakan apa yang biasa dilakukan untuk mengatasi kecemasan
e. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan
rasa percaya diri :Tarik nafas panjang
f. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas
muncul.
2. SP 2 Pasien
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik
dan tempat
b. Evaluasi kemampuan klien
c. Ajarkan pasien teknik dikstraksi untuk meningkatkan kontrol diri
dan mengurangi kecemasan
- Melakukan hal yang klien sukai
d. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
e. Motivasi pasien melakukan teknik distraksi setiap kali ansietas
muncul.
3. SP 3 Pasien
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu,
topik dan tempat
b. Menjelaskan teknik relaksasi hipnotis 5 jari
c. Evaluasi kemampuan klien
d. Memberi reinforcement positif
e. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan
hariannya
4. SP 4 Pasien
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu,
topik dan tempat
b. Mendiskusikan mengenai jadwal harian yang akan dilakukan
untuk meningkatkan kemampuan untuk mengurangi kecemasan.
c. Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai jadwal yang
terlah dibuat.
d. Memberi reinforcement positif
5. SP 5 Pasien
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu,
topik dan tempat
b. Mengevaluasi kegiatan yang diagendakan
c. Mengobservasi keadaan pasien
d. Memberi reinforcement positif
6. SP 6 Pasien
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu,
topik dan tempat
b. Mendiskusikan manfaat dan kerugian mengurangi kecemasan
c. Menganjurkan klien untuk mengkonsultasikan perasaan yang
membuatnya cemas
d. Memberi reinforcement positif
7. SP 7 Pasien
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu,
topik dan tempat
b. Evaluasi kegiatan harian pasien
c. Motivasi klien agar tetap semangat untuk mengurangi
kecemasannya
d. Memberi reinforcement positif
8. SP 8 Keluarga
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu,
topik dan tempat
b. Mendiskusikan pentingnya peran keluarga sebagai pendukung
untuk mengatasi kecemasan
c. Mendiskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi
kecemasn
d. Menjelaskan kepada keluarga klien tentang:
- Pengertian kecemasan
- Tanda dan gejala kecemasan
- Penyebab kecemasan
e. Latih keluarga cara merawat klien dengan kecemasan
9. SP 9 Keluarga
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu,
topik dan tempat
b. Evaluasi kemampuan keluarga
c. Melatih keluarga merawat langsung klien
d. Menyusun RTL keluarga/jadwal untuk merawat klien
10. SP 10 Keluarga
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu,
topik dan tempat
b. Evaluasi kemampuan keluarga
c. Evaluasi kemampuan klien
d. Rencana tindak lanjut keluarga dengan follow up dan rujukan.
H. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA
Nama : Ny.L

Tanggal Diagnosa
No Tindakan Keperawatan Evaluasi Ttd
Jam Keperawatan
Selasa Ansietas DS: S:
02/02/21  Klien mengatakan merasa cemas dengan  Klien mengatakan masih
09.00 SP 1 Pasien kondisi kesehatannya yang sedang merasa cemas dengan kondisi
menderita penyakit DM dengan luka di kesehatannya yang sedang
kaki kirinya menderita penyakit DM
 Klien mengatakan takut bila nanti dirinya dengan luka di kaki kirinya
akan mengalami amputasi pada jari  Klien mengatakan masih
kakinya merasa takut bila nanti dirinya
DO: akan mengalami amputasi pada
- Klien tampak cemas jari kakinya
- Klien tampak gelisah  Klien mengatakan senang bisa
- TTV mengungkapkan rasa cemasnya
TD : 150/ 90 mmHg N: 110x S: O :
36oC RR: 20x/mnt  Klien mampu mengungkapkan
- Klien tampak tidak dapat duduk dengan apa yang difikirkan yang
tenang membuat dirinya cemas.
Diagnosa Keperawatan:  Klien mampu mempraktekan
 Ansietas Sedang teknik relaksasi
Tindakan keperawatan:  Klien memasukan terapi
1. Membina hubungan saling percaya relaksasi yang biasanya
1) Sapa klien dengan ramah, baik verbal dilakukan ke dalam jadwal
maupun non verbal harian.
2) Perkenalkan diri dengan sopan  Pasien tampak paham saat
3) Tanyakan nama klien dan panggilan dianjurkan untuk makan sedikit
yang disukai dan dalam kondisi hangat serta
4) Jelaskan tujuan dari pertemuan tinggi protein
5) Membuat kontrak (topik, waktu,  Klien mengungkapkan
tempat, tujuan) setiap kali bertemu perasaan cemasnya, dan sudah
pasien memahami penyebab
2. Membantu pasien mengenal ansietas kecemasanya, latihan relaksasi
1) Bantu pasien untuk mengidentifikasi berjalan optimal.
dan menguraikan perasaannya A : Tujuan tercapai.
2) Gunakan pertanyaan terbuka untuk P:
mengalihkan dari topik yang  Pertahankan SP 1 Pasien
mengancam  Lanjutkan intervensi SP 2
3) Bantu pasien mengenal penyebab Pasien
ansietas  Bimbing klien untuk
4) Bantu pasien menyadari perilaku melakukan kegiatan sesuai
akibat ansietas
5) Mengajarkan pasien teknik relaksasi jadwal
untuk meningkatkan kontrol dan
rasapercaya diri : pengalihan situasi
3. Menganjurkan pasien untuk memasukan
ke dalam jadwal harian.
4. Menganjurkan pasien untuk makan sedikit
tapi sering dengan kondisi masih hangat
dan mengonsumsi makanan dengan yang
tinggi protein
Rabu Ansietas DS: S:
03/02/21 1 Klien mengatakan masih merasakan  Klien mengatakan senang setelah
11.00 SP 2 Pasien cemas , rasa takut masih ada , Klien mempraktekkan terapi distraksi
mengatakan masih sulit tidur yaitu dengan melakukan hal yang
2 Klien mengatakan nafsu makan disukai (membuat keset)
perlahan meningkat.  Klien mengatakan akan
DO: memasukkan terapi distraksi ke
1. Klien terlihat kurang bersemangat dalam jadwal harian
2. Tampak masih khawatir O:
Diagnosa Keperawatan :  Klien memasukan hal yang disukai
Ansietas Sedang ke dalam jadwal harian.
Tindakan Keperawatan :  Klien sudah mampu mengontrol
1. Mendiskusikan kegiatan daan hal yang rasa cemas.
disukai klien lakukan untuk mengurangi A : Tujuan Tercapai
rasa cemas P:
2. Mengajarkan teknik distraksi untuk  Pertahankan SP 1, 2 Pasien
mengurangi kecemasan  Lanjutkan intervensi SP 3 Pasien
 Bimbing klien untuk melakukan
kegiatan sesuai jadwal

Kamis Ansietas DS S:
04/07/20  Klien mengatakan bahwa cemasnya dan  Klien mengatakan senang setelah
11.00 SP 3 Pasien rasa takut sudah sedikit berkurang, berlatih teknik hypnosis 5 jari
 nafsu makan meningkat,  Klien mengatakan senang setelah

 kesulitan tidur berkurang berlatih 3 teknik untuk


mengontrol cemas.
DO
 Klien mengatakan akan
 Klien tampak tampak rileks dan terlihat
mempraktekkan terapi hypnosis 5
santai
jari untuk menurunkan rasa
 Sesekali klien tersenyum
cemasnya
Tindakan Keperawatan :
O:
1. Mendiskusikan kegiatan yang biasa klien
Klien terlihat berlatih dengan
lakukan untuk mengurangi rasa cemas
semangat
2. Mengajarkan teknik hypnosis 5 jari
Klien tampak antusias dengan
3. Membantu pasien mempraktikkan teknik latihan teknik hypnosis 5 jari
terapi relaksasi teknik hypnosis 5 jari Klien memasukan relaksasi
hypnosis 5 jari ke dalam jadwal
harian
A:
Klien sudah bisa melakukan terapi
relaksasi, distraksi dan hypnosis 5 jari
dengan mandiri).
Tujuan tercapai
P:
 Pertahankan intervensi SP 1,2,3
Pasien
 Lanjutkan Intervensi SP 4 pasien
 Bimbing klien untuk melakukan
kegiatan sesuai jadwal
EVALUASI

Evaluasi penilaian kemampuan pasien dengan Ansietas

Nama pasien : Ny.L

Petunjuk pengisian
1. Beri tanda ( V ) jika pasien mampu melakukan kemampuan dibawah ini
2. Tulis tanggal setiap dilakukan supervise

No Kemampuan Tanggal
A Pasien 02 03 04 05
1 Menyebutkan penyebab ansietas, tanda dan V
gejala, dan penyebab timbulnya kecemasan
2 Mampu mendemonstrasikan teknik relaksasi V
untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya
diri :Tarik nafas panjang
3 Mampu mendemonstrasikan teknik dikstraksi V
untuk meningkatkan kontrol diri dan
mengurangi kecemasan; melakukan hal yang
klien sukai (membuat keset)
4 Mampu mendemonstrasikan teknik hypnosis 5 V
jari
6 Memasukan kegiatan sepiritual dalam jadwal
harian
5 Mendiskusikan mengenai jadwal harian yang V V V
akan dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan untuk mengurangi kecemasan.
6 Mendiskusikan mengenai perasaan yang V
membuatnya cemas
B Keluarga
1 Mendiskusikan pentingnya peran keluarga V
sebagai pendukung untuk mengatasi
kecemasan
2 Menyebutkan tiga cara merawat pasien V
ansietas (memberikan pujian, menyediakan
fasilitas
untuk pasien, dan melatih pasien melakukan
kemampuan
3 Mampu mempraktekkan cara merawat pasien V

Kesilmpulan :
Saat pertama kali bertemu tatap muka dengan klien, klien terlihat cemas, dan tidak
bersemangat, klien mampu menyebutkan cara-cara yang dapat mengurangi rasa cemas
yang ia miliki dan mampu melatih 3 cara terapi untuk kecemasan dengan baik, dan
memasukanya kedalam jadwal hariannya untuk menurunkan rasa cemasnya.

Anda mungkin juga menyukai