Abstract

Tren baru muncul dalam pembelajaran dan perkembangan pada usia dini, seiring dengan
perubahan karakteristik anak dalam lingkungan sosial kontemporer; Tantangan utama bagi
pendidik anak usia dini adalah untuk memulai pengalaman belajar yang inovatif, menurut
suguhan baru dari anak-anak ini.

Merancang dan menerapkan pengaturan / peluang pembelajaran yang kreatif dan

bermanfaat untuk usia dini menjadi kompetensi utama pendidik usia dini, yang harus secara
konsisten tercermin dalam program pelatihan awal dan berkelanjutan mereka.

Belajar sambil bermain bukanlah topik baru lagi dalam debat pedagogis, terutama dalam
pendidikan anak usia dini. Namun demikian, tren dan tantangan baru di bidang tersebut muncul
akhir-akhir ini, yang menunjukkan bagaimana dengan mengingat tujuan pembelajaran, anak-
anak dapat benar-benar mendapatkan manfaat dari situasi pembelajaran yang bermakna, yang
dirancang dan diterapkan dengan cermat dalam praktik. Dalam makalah ini dianalisis interaksi
antara belajar bermain dan bermain untuk belajar ditinjau dari segi dampaknya terhadap
perkembangan anak dan peningkatan kemampuan belajar mereka pada usia dini. Kehidupan baru
dalam masyarakat kontemporer membawa perilaku dan praktik keseharian baru dalam kehidupan
anak. Para profesional yang bekerja di pendidikan anak usia dini, perawatan dan pengembangan
harus mendapatkan keuntungan dari pendekatan yang disebutkan, tetapi juga harus sangat
menyadari semua tren baru dalam lingkungan belajar pada usia dini. Langkah baru kehidupan
keluarga, dunia teknologi baru, permainan baru yang kemungkinan besar dimainkan anak-anak
sejak usia sangat dini, semuanya menghadirkan tantangan khusus bagi orang dewasa yang
mengatur pembelajaran mereka.

Semua ini berdampak pada proses pembelajaran itu sendiri, tetapi juga pada pelatihan
pendidik baru untuk usia dini adalah poin refleksi utama untuk makalah ini, berdasarkan
pengamatan sistematis dari proses yang ada, tetapi juga pada banyak analisis data sekunder ,
datang langsung dari institusi khusus.

Stimulasi ganda dan pengalaman / skenario pembelajaran yang menantang menurut otak
dan perkembangan sosial anak-anak kontemporer merupakan kunci keberhasilan dalam
pendidikan anak usia dini. Ini akan berdampak langsung pada desain dan pengembangan
program pelatihan guru.