Anda di halaman 1dari 26

To Be a Good

MUSLIMAH in
MILENIAL era

KAMUS SKI AT-TAFAKKUR


JUMAT, 27 Mei 2021
Tujuan Hidup

• (Qs. Ad-
Ibadah Dzaritay : 56)

• (Qs. Al-
Khalifah Baqarah : 30)

• Qs. Al-
Rahmah Anbiya : 107)
Muslimah
Muslimah merupakan komponen
dalam keluarga dan masyarakat
yang sangat menentukan perannya
dalam membentuk generasi dan
menciptakan peradaban. Sejarah
telah mencatat, sejak zaman nabi
Adam, hingga nabi yang terakhir
nabi kita Muhammad saw, banyak
kita dapatkan kisah betapa
muslimah (wanita) di sekitar para
nabi sangat berperan di dalam
membantu tugas da’wah para nabi.
Jati diri Muslim

Sumber : Motivasabah.blogspot.com
Peran dan Tanggungjawab
Muslimah
1. Menghambakan diri kepada
Allah Swt
2. Pendamping setia suami
3. Mendidik anak-anaknya
4. Saudara bagi masyarakatnya
1. Menghambakan diri kepada Allah SWT

Adapun sifat-sifat dari wanita


yang menghambakan diri kepada
Allah Swt:
Wanita yang menghambakan diri kepada
Allah adalah yang taat kepada Allah dan Rasul
dan patuh kepada perintah-Nya. Sanggup
menjaga kesucian dirinya walaupun di
tempat-tempat yang sunyi dari pandangan
orang lain, juga yang sering berdzikir kepada
Allah serta takut kepada-Nya.
Firman Allah Swt:

“Wanita yang saleh, ialah yang taat


kepada Allah lagi memelihara diri ketika
suaminya tidak ada, oleh karena Allah
telah memelihara (mereka)." (An-Nisa’ (4):
34)
Wanita yang menghambakan diri kepada Allah
adalah wanita yang senantiasa menunjukkan
himmah (rasa senang) yang tinggi, lemah lembut
tidak suka memaki, mengucapkan sumpah
serapah, mengumpat-keji, berbantah bantahan
dan lain-lain dari sikap dan prilaku yang negative
dan tidak terpuji. Menunjukkan sikap yang jernih
dan lapang dada serta segala hal yang
menyebabkan suaminya senang saat ada di rumah.
Sabda Rasulullah Saw:

‫ َوت ُ ِّطيعُ َك ِّإذَا‬، َ‫ص ْرت‬ َ ‫س ُّر َك ِّإذَا أ َ ْب‬


ُ َ ‫اء ت‬ َ ِّ‫َخ ْي ُر الن‬
ِّ ‫س‬
ِّ ‫غ ْيبَ َك فِّي نَ ْف‬
‫س َها َو َما ِّل ِّك‬ َ ‫ظ‬ ُ َ‫ َوت َ ْحف‬، َ‫أ َ َم ْرت‬

"Sebaik-baik wanita ialah perempuan


yang apabila engkau memandangnya ia
menyukakan hati dan mentaati apabila
engkau memerintah, dan apabila
engkau tidak ada ia menjaga harta
engkau dan memelihara dirinya."
2. Pendamping setia Suaminya
Firman Allah Swt:
“Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun
adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui
bahwasanya kamu tidak dapat menahan
nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu
dan memberi ma'af kepadamu”.
(Al-Baqarah (2) :187)
2. Pendamping setia Suaminya
1. Menertibkan dan mengatur rumahnya dengan suatu cara yang
memuaskannya, tetapi wajib pula baginya untuk meminta
pendapat/perhatian dari suaminya, dan jika suaminya menyutujui, maka
itulah yang diharapkan.
2. Wajib bagi Wanita untuk berusaha sekuat tenaga untuk lebih
proforsional di dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dan tidak
mempersoalkan kekurangan-kekurangan yang ada pada suaminya.
3. Seorang Wanita wajib setia, tidak egois seperti halnya dia seharusnya
tidak menuntut macam-macam kepada suami, seperti membebani suami
dari berbagai segi, baik itu berupa materi maupun maknawi.
4. Seorang Wanita wajib menghilangkan tabir penghalang yang ada pada
mereka berdua, sekiranya keduanya menjadi sebuah lembaran kertas
yang putih di hadapan yang lain, mengungkapkan perasaan kepadanya
dalam menghadapi semua masalah yang ada, dan sesungguhnya jiwa
keterbukaan yang ada pada mereka berdua itu dapat menenangkannya
dan dapat membersihkan setiap keduanya dihadapan yang lain dengan
penuh kebebasan dan penuh kemerdekaan
3. Mendidik anak-anaknya
Firman Allah Swt:

"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang


seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak
yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka
bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar.”
(An-Nisa ‘ (4) : 9)
 Diantara peran dan tanggungjawab seorang
wanita muslimah adalah memberikan
pendidikan yang terbaik kepada anak-
anaknya. Hendaknya juga seorang wanita
muslimah takut dan khawatir jika
meninggalkan keturunan yang lemah; baik
lemah finansialnya ataupun lemah akal dan
pendidikannya. Dan lemah pendidikan
harus lebih lebih diperhatikan daripada
lemah harta dan finansialnya.
 Peran yang demikian strategis ini, menuntut
wanita untuk membekali dirinya dengan
ilmu yang memadai. Maka, wanita harus
terus bergerak meningkatkan kualitas
dirinya. Karena, untuk mencetak generasi
yang berkualitas, dibutuhkan pendidik yang
berkualitas pula. Hal itu berarti, seorang
wanita tidak boleh berhenti belajar.
 Teladanilah wanita Anshar yang tidak malu
bertanya tentang masalah agama.
Teladanilah para sahabiyah yang bahkan
meminta kepada Rasulullah untuk diberikan
kesempatan di hari tertentu khusus untuk
mengajari mereka. Sehingga, akan
bermunculan kembali Aisyah-Aisyah yang
mempunyai pemahaman yang luas dan
mendalam tentang agamanya.
4. Saudara bagi masyarakatnya
Maksudnya adalah seorang wanita muslimah juga
memiliki peran dan tanggungjawab dalam kehidupan
masyarakatnya, sehingga dengan itu dirinya memiliki
kontribusi dalam melakukan perbaikan dan
pembanguan di tengah masyarakatnya, terutama
dalam rangka mencetak individu yang baik yang kelak
menjadi anggota masyarakat yang baik. Dan baik
buruknya wanita dapat mempengaruhi kondisi suatu
masyarakat.
Perbaikan masyarakat ada dua macam yaitu:

1- Perbaikan yang Zhahir (Tampak)


Yaitu perbaikan yang biasa dilakukan di tempat-tempat terbuka, seperti:
Masjid, pasar, tempat kerja dan sejenisnya. Perbaikan ini tertuju kepada
kelompok laki-laki karena merekalah yang banyak melakukan aktivitas di
luar dan sering menampakkan diri.
2- Perbaikan di Balik Tabir (di belakang layar)
“Yaitu adalah perbaikan yang dilakukan di dalam rumah. Urusan ini
biasanya diperankan oleh kaum wanita, karena merekalah pengatur
urusan-urusan intern rumah tangga, sebagaimana difirmankan oleh
Allah kepada Wanita-Wanita Nabi saw , yang artinya: “Dan
hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias
dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.”
(Al-Ahzab (33): 33)
Pentingnya peran wanita dalam memperbaiki
masyarakat
“Sesungguhnya perbaikan separuh dari
jumlah masyarakat yang ada, bahkan
sebagian besarnya tidak akan pernah bisa
dipisahkan dari peran wanita,”
Hal ini karena dua alasan:
Pertama, jumlah wanita sama banyak
dengan jumlah laki-laki, bahkan bisa lebih
banyak dari laki-laki sebagaimana pernah
disebutkan dalam hadits Rasulullah saw.
Akan tetapi, perbandingan ini terkadang
berubah-ubah setiap waktunya atau
berbeda-beda antara tempat yang satu
dengan yang lain.
Pentingnya peran wanita dalam memperbaiki
masyarakat
Kedua, pertumbuhan generasi muda
pada awalnya pasti beranjak dari
pangkuan seorang ibu (wanita).
Dengan demikian, maka tampak jelas
bagaimana pentingnya peran yang
harus diemban oleh para wanita dalam
memperbaiki masyarakat.
Bagaimanakah cara
yang seharusnya
dilakukan oleh wanita
dalam melakukan
kontribusi perbaikan
masyarakat?
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan,
diantaranya:
1. Kesolehan wanita
2. Fasih dalam berbicara
3. Hikmah
4. Bisa mendidik anak-anaknya
dengan baik
5. Giat dalam berdakwah, atau
mengajak kepada kebaikan
Perempuan yang luar biasa dalam islam
Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an :
Qs. At-Tahrim 66 : 5

“…istri-istri yang lebih baik, perempuan-


perempuan yang patuh, yang beriman, yang
taat, yang bertobat, yang beribadah, yang
berpuasa, yang janda dan perawaan.”
Yuk, Jadilah perempuan yang luar
biasa

Mar’atus shalihah (memiliki akhlak yang baik)

Zaujatul Muthi’ah (istri yang taat)

Ummul madrasah (ibu peradaban)


Sebagai Ibu RT (Istri Sebagai penuntut
Sholeha) ilmu

1. Khadijah binti
AKTIVITAS Khuwailid Ra 1. Asma binti Syakl
SHAHABIYAH
2. Asma binti Abu
Bakar
2. Aisyah binti Abu
Bakar
DIPENTAS 3. Fatimah binti
Muhammad
3. Subai’ah binti Al-
Harits Al-
KEHIDUPAN Sebagai pemeran Islamiyah
kegiatan sosial

1. Ummu syuraik
2. Ummu usaid
BACK TO SIRAH SHAHABIYAH
TAULADAN MUSLIMAH SEPANJANG MASA
‘afwan wa jazakumullah khairan katsir

Anda mungkin juga menyukai